• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASSYARIAH. JURNAL EKONOMI SYARIAH Vol 1 No 1 Maret 2020 PENGARUH EKONOMI TERHADAP PEMINTAAN, PENWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASSYARIAH. JURNAL EKONOMI SYARIAH Vol 1 No 1 Maret 2020 PENGARUH EKONOMI TERHADAP PEMINTAAN, PENWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ASSYARIAH

JURNAL EKONOMI SYARIAH

Vol 1 No 1 ▪ Maret ▪ 2020

PENGARUH EKONOMI TERHADAP PEMINTAAN, PENWARAN DAN

KESEIMBANGAN PASAR

Erma Susanti STAI Badrus Sholeh Kediri ermasusanti123@gmail.com

ABSTRAK

Fungsi Permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. fungsi permintaan adalah suatu kajian matematis yang digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen dan harga. Usaha mereka berlaku sebagai “tangan tak terlihat” yang membantu ekonomi tumbuh dan makmur melalui produksi barang, jasa dan ide yang dibutuhkan. Jadi, tangan tak terlihat (invisible hand) mengubah keuntungan yang ditujukan kepada diri sendiri menjadi manfaat sosial dan ekonomi untuk semua.

Key Word: Permintaan, Penawaran, Ekonomi

PENDAHULUAN

Sebagian besar dari keberhasilan bisnis di suatu negara dikarenakan adanya sebuah ekonomi dan iklim sosial yang memungkinkan bisnis untuk beroperasi dengan bebas. Orang bebas untuk memulai bisnis dimanapun dan mempunyai kebebasan yang sama untuk gagal. Kebebasan untuk gagal dan memulai kembali memotivasi orang untuk mencoba hingga mereka berhasil karena ganjarannya sering kali sangat besar. Perubahan apapun dalam sistem ekonomi atau politik di suatu negara mempunyai pengaruh besar pada keberhasilan sistem bisnis. Ekonomi dan politik global juga mempunyai pengaruh besar pada bisnis di suatu negara tersebut.

Ekonomi (economics) adalah studi mengenai bagaimana masyarakat memilih untuk menggunakan sumber-sumber daya untuk menghasilkan barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi di antara beragam kelompok dan individu yang bersaing. Terdapat dua cabang ekonomi, yaitu: ekonomi makro (macroeconomics) yang melihat pada beroperasinya ekonomi sebuah bangsa sebagai satu keseluruhan; dan ekonomi mikro (microeconomics) yang melihat pada

(2)

ASSYARIAH

JURNAL EKONOMI SYARIAH

Vol 1 No 1 ▪ Maret ▪ 2020

Pada akhir tahun 1700-an dan awal tahun 1800-an, Thomas Malthus mengemukakan teori bahwa populasi manusia akan tumbuh sedemikian cepatnya, sehingga sumber daya tidak dapat mengimbanginya. Atas dasar teorinya tersebut, beberapa negara sekarang ini telah menempatkan pembatasan ketat pada populasi, termasuk sterilisasi paksa dan aborsi paksa. Oleh karena itu, harapan ekonomi untuk jangka panjang dianggap suram di beberapa negara.

Akan tetapi, beberapa ahli makro ekonomi meyakini bahwa populasi yang besar merupakan sumber daya yang berharga, khususnya jika orang-orang tersebut berpendidikan. Mereka percaya bahwa salah satu kunci pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia adalah untuk mendidik orang secara lebih baik.

Adam Smith adalah salah satu dari orang pertama yang membayangkan sebuah sistem untuk menciptakan kemakmuran dan meningkatkan kehidupan setiap orang lewat bukunya yg berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (The Wealth of Nation).

Adam Smith percaya bahwa kebebasan adalah alat vital untuk kelangsungan hidup ekonomi mana pun. Ia juga percaya bahwa orang akan bekerja lebih keras jika mereka diberikan kebebasan namun tetap mempunyai intensifitas untuk melakukannya, yaitu bila mereka tahu mereka akan mendapatkan ganjaran, sehingga mereka akan bersedia untuk bekerja dalam jam kerja panjang dengan keras. Atas dasar ide dan teorinya itu, ia disebut sebagai Bapak Ekonomi Modern.

Di bawah teori Adam Smith, pelaku bisnis tidaklah selalu harus secara sengaja bekerja untuk membantu orang lain. Mereka bekerja terutama untuk kemakmuran dan pertumbuhan mereka sendiri. Namun, seiring orang berusaha untuk meningkatkan situasi hidup mereka sendiri, kata Smith, usaha mereka berlaku sebagai “tangan tak terlihat” yang membantu ekonomi tumbuh dan makmur melalui produksi barang, jasa dan ide yang dibutuhkan. Jadi, tangan tak terlihat (invisible hand) mengubah keuntungan yang ditujukan kepada diri sendiri menjadi manfaat sosial dan ekonomi untuk semua.

Ia juga berasumsi bahwa seiring orang menjadi semakin kaya, mereka biasanya akan membantu orang-orang yang kurang beruntung dalam masyarakat. Itu tidak selalu terjadi. Akan tetapi saat ini, banyak pelaku bisnis di suatu negara yang menjadi semakin peduli terhadap isu-isu sosial dan tanggung jawab mereka untuk mengembalikan kepada masyarakat apa yang telah mereka dapatkan.

(3)

ASSYARIAH

JURNAL EKONOMI SYARIAH

Vol 1 No 1 ▪ Maret ▪ 2020

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Fungsi Permintaan

Fungsi Permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. fungsi permintaan adalah suatu kajian matematis yang digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen dan harga. fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan yaitu apabila harga suatu barang naik maka permintaan akan barang tersebut juga menurun dan sebaliknya apabila harga barang turun maka permintaan akan barang tersebut meningkat. jadi hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta memiliki hubungan yang terbalik, sehingga gradien dari fungsi permintaan (b) akan selalu negatif.

Bentuk umum fungsi permintaan dengan dua variabel adalah sebagai beriut : Qd = a – bPd atau Pd = -1/b ( -a + Qd)

dimana :

a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai negatif b = ∆Qd / ∆Pd

Pd = adalah harga barang per unit yang diminta Qd = adalah banyaknya unit barang yang diminta Syarat, P ≥ 0, Q ≥ 0, serta dPd / dQ < 0

Fungsi Penawaran

Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan harga barang di pasar dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen. Fungsi penawaran digunakan oleh produsen untuk menganalisa kemungkinan2 banyak barang yang akan diproduksi. Menurut hukum penawaran bila harga barang naik, dengan asumsi cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap), maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan sebaliknya apabila harga barang menurun jumlah barang yang ditawarkan juga menurun. jadi dalam fungsi penawaran antara harga barang dan jumlah barang yang ditawarkan memiliki hubungan posifit, karenanya gradien (b) dari fungsi penawaran selalu positif.

Bentuk umum dari fungsi penawaran linear adalah sebagai berikut: Qs = a + bPs

(4)

ASSYARIAH

JURNAL EKONOMI SYARIAH

Vol 1 No 1 ▪ Maret ▪ 2020

b = ∆Qs/ ∆Ps

Ps = adalah harga barang per unit yang ditawarkan Qs = adalah banyaknya unit barang yang ditawarkan Ps≥ 0, Qs≥ 0, serta dPs/ dQs > 0

Keseimbangan Harga

Keseimbangan harga di pasar tercapai apabila Qd = Qs atau Pd = Ps, Jadi

keseimbangan harga merupakan kesepakatan-kesepakatan antara produsen dan konsumen dipasar.

untuk lebih jelasnya perhatikan contoh soal dibawah ini:

Tentukan jumlah barang dan harga pada keseimbangan pasar untuk fungsi permintaan Qd = 10 – 0,6Pd dan fungsi penawaran Qs = -20 + 0,4Ps. Keseimbangan terjadi apabila Qd = Qs, Jadi

10 – 0,6Pd = -20 + 0,4Ps 0,4P + 0,6P = 10 + 20 P = 30

Setelah diketahui nilai P, kita masukan nilai tersebut kedalam salah satu fungsi tersebut:

Q = 10 – 0,2(30) Q = 10 – 6 Q = 4,

Jadi keseimbangan pasar terjadi pada saat harga (P)=30 dan jumlah barang (Q) = 4.

Pengaruh Pajak terhadap Keseimbangan Pasar

Pengenaan pajak atau pemberian subsidi atas suatu barang yang diproduksi/dijual akan mempengaruhi keseimbangan pasar barang tersebut, mempengaruhi harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan.

Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut naik. Setelah dikenakan pajak, maka produsen akan mengalihkan sebagian beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan menawarkan harga jual yang lebih tinggi. Akibatnya harga keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi daripada harga keseimbangan sebelum pajak, sedangkan jumlah keseimbangan menjadi lebih sedikit.

Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar (lebih tinggi)

(5)

ASSYARIAH

JURNAL EKONOMI SYARIAH

Vol 1 No 1 ▪ Maret ▪ 2020

pada sumbu harga. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t. Dengan kurva penawaran yang lebih tinggi

Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar

Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, dan sering disebut pajak negatif. Pengaruh terhadap pajakjuga berkebalikan dengan keseimbangan akibat pajak. Subsidi juga dapat bersifat spesifik dan juga proposional.

Pengaruh Subsidi. Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan barang

menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah. Dampaknya harga keseimbangan yang tercipta di pasar lebih rendah daripada harga keseimbangan sebelum atau tanpa subsidi,dan jumlah keseimbangannya menjadi lebih banyak. Dengan subsidi spesifik sebesar s kurva penawaran bergeser sejajar ke bawah, dengan penggal yang lebih rendah( lebih kecil ) pada sumbu harga.

Jika sebelum subsidi persamaan penawaran P = a + bQ, maka sesudah subsidi akan menjadi P‟ = a + b Q – s = ( a – s ) + b Q. Karena kurva penawaran lebih rendah, cateris paribus, maka titik keseimbangan akan menjadi lebih rendah.

Harga dan Kurva Kesembangan Harga Pasar

Diketahui fungsi permintaan pada suatu pasar sebagai berikut. Qd=-4P+1.100.

Kemudian funsi penawaran Di defenisikan Qs= 6P-150. Buatlah kurva dan tentukan

keseimbangan harga pasar dari fungsi fungsi tersebut. Pembahasan: KeseimbangaN dalam harga pasar diperoleh saat Qd=Qs. Oleh karena itu bisa dibuat bentuk

persamaan: Qd=Qs

-4P+1100 = 6P-150 -4P-10P = -150-1100 -10P =-1250

P=125. Jadi harga keseimbangan pasar adalah 125.

Untuk menggambarkan kurva kita akan cari Q masing masing pada saat harga keseimbangan (125). Caranya dengan mensubtitusikan nilai P pada keseimbangan pada masing masing fungsi permintaan dan fungsi penawaran. Qs = 60P-150 =60

(125)-150 = 600.

(6)

ASSYARIAH

JURNAL EKONOMI SYARIAH

Vol 1 No 1 ▪ Maret ▪ 2020

adalah ketika permintaan dan penawaran berjumlah 600. Maka bisa dibuat kurva sebaga berikut.

Keseimbangan Harga Pasar Sebelum dan Sesudah Pajak

Fungsi permintaan pada sebuah barang ditunjukkan P = 15-Q. Sedangkan fungsi penawaran ditunjukan oleh P = 0,5 Q +3. Jika pada barang tersebut dikenakan biaya pajak sebesar $3/unit. Tentukan harga keseimbangan sesudah dan sebelum pajak. Tambahkan kurva pergeseran harga keseimbangan pasar setelah dan sebelum pajak!

Pembahasan: Untuk keseimbangan harga sebelum pajak maka kedua fungs harus diuba dalam bentuk Q. Fungsi permintaan P = 15 -Q diubah menjadi Q = 15- P. Sementara untuk fungsi penawaran dari P = 0,5 Q +3. Diubah secara matematis sehingga diperoleh Q = 2P-6.

Sama dengan langkah dan syarat keseimbangan pasar pada soal sebelumnya. Harga keseimbangan pasar terjadi saat Qd=Qs . Dan diselesaikan menjadi.

Qd=Qs

15-P = 2P-6 -P -2P = -6-15 -3P = -21 P = 7.

Jadi harga keseimbangan pasar sebelum pajak adalah $7. Untuk jumlah barang yang ditawarkan / yang di minta substitusikan ke fungsi Q (salah satu saja terserah mau yang mana) lagi. Q = 2P -6 = 2 (7)-6 = 8. Kesimpulan akhir yang diperoleh pada kondisi sebelum pajak yaitu jumlah barang adalah 8 pada harga $7. Keseimbangan Harga setelah Pajak : P = aQ + b + pajak

(7)

ASSYARIAH

JURNAL EKONOMI SYARIAH

Vol 1 No 1 ▪ Maret ▪ 2020

Maka pada fungsi penawaran ditambahkan pajak sehingga fungsi penawaran yang pada awalnya P = 0,5 Q + 3 ditambah dengan pajak menjadi P = 0,5 Q + 3 +3. Dari fungsi penawaran P =0,5 Q + 6 maka dibentuk fungsi tersebut dalam bentuk Q menjadi Q = 2P -12. Langkah penyelesaian selanjutnya sama.

Qd=Qs

15-P = 2P-12 -P -2P = -12-15 -3P = -27

P = 9, jadi setelah pajak harga keseimbangan menjadi $9 atau naik 2 dollar dari harga keseimbangan sebelum ada pajak. Kemudian jumlah produk pada saat keseimbangan harga adalah Q = 15-P = 15-9 =6. Kesimpulannya adalah keseimbangan harga setelah pajak adalah $9 dengan total produk = 6. Untuk kurva pergeseran keseimbangan harga pasar sebelum dan sesudah pajak bisa dilihat dalam grafik di bawah ini. Warna hijau adalah harga keseimbangan sebelum pajak dan warna merah adalah kurva keseimbangan harga setelah pajak.

Kurva bergeser naik jika dibebankan pajak

Dari perhitungan di atas terlihat bahwa pajak yang ditanggung produsen adalah $2. terlihat dari kenaikan harga dari $7 menjadi $9. Kemudian jika kita baca soal biaya pajak adalah $3, produsen telah menanggung pajak $2. Untuk yang $1 lagi ditanggung oleh konsumen. Dari biaya pajak tersebut, total pendapatan pemerintah adalah $3 x 6 = $18. Angka 6 didapat dari jumlah produk pada saat keseimbangan harga setelah pajak.

(8)

ASSYARIAH

JURNAL EKONOMI SYARIAH

Vol 1 No 1 ▪ Maret ▪ 2020

Fungsi permintaan pada sebuah barang ditunjukkan P = 15-Q. Sedangkan fungsi penawaran ditunjukan oleh P = 0,5 Q +3. Jika pada barang tersebut pemerintah memberikan subsidi sebesar $1,5 /unit barang. Tentukan keseimbangan harga setelah dan sebelum subsidi, serta buatlah kurva keseimbangan harga. Terakhir tentukan pengeluaran pemerintah karena subsidi tersebut.

Pembahasan: Soal ini sama dengan soal di atas (keseimbangan harga sebelum dan sesudah pajak). Maka untuk keseimbangan harga sebelum subsidi penyelesaianya bisa dilihat pada pembahasan keseimbangan harga sebelum pajak. Yakni nanti didapatkan harga keseimbangan = $7 dengan total barang = 8.

Keseimbangan Harga setelah subsidi : P = aQ + b - subsidi

Ketika barang di subsidi maka fungsi penawaran akan berkurang sebanyak nilai yang disubsidi. Fungsi penawaran yang kita punya P = 0,5Q +3. Karena disubsidi $1,5 maka fungsi berubah menjadi P = 0,5Q+3 -1,5 Fungsi tersebut diubah dalam bentuk Q = 2 P -3. Selanjutnya digunakan syarat terjadinya keseimbangan harga yaitu Qd=Qs dan diselesaikan menjadi.

Qd=Qs

15-P = 2P-3 -P -2P = -3-15 -3P = -18 P=6.

Jadi keseimbangan harga setelah subsidi $6. Terlihat jelas harga turun $ 1 dari harga sebelum subsidi ($7). Pada saat itu maka banyak produk : Q = 15-P = 15-6 = 9. Dengan adany subsidi maka produk akan bertambah banyak pada pasar. Bisa dilihat kurva pergeserannya sebagai berikut :

(9)

ASSYARIAH

JURNAL EKONOMI SYARIAH

Vol 1 No 1 ▪ Maret ▪ 2020

Kurva bergeser turun jika diberikan Subsidi

Dari kurva di atas terlihat kurva bergeser turun jika diberikan subsidi. Harga akan turun dari sebelum subsidi ($7) menjadi setelah subsidi ($6) sebesar $1. Ini artinya konsumen menikmati penurunan harga $1.

Ingat, subsidi yang diberikan adala $1,5. $1 telah dinikmati konsumen, maka $0,5 dari subsidi dinikmati oleh produsen. Dalam hal ini pemerintah harus mengeluarkan biaya sebesar $1,5 x 9 = $13,5. Angka 9 didapat dari total barang pada saat keseimbangan harga yang diberikan subsidi.

Itulah 3 contoh soal mengenai keseimbangan harga pasar. Baik yang tanpa pengaruh atau pun yang kena pengaruh subsidi dan pajak. Semoga contoh soal dan pembahasan ini bisa membantu dalam pembelajaran ekonomi yang dilakukan.

Nilai Waktu dari Uang (Time Value of Money) Definisi

___________________________________________________________ garis waktu | | | | | | | | PV FV

Nilai sekarang (present value = PV) – uang di awal garis waktu Nilai mendatang (future value = FV) – uang di akhir garis waktu

Tingkat bunga (interest rate = r) – tarif tukar antara uang di awal dan di akhir. Nama lainnya : tarif diskonto (discount rate), biaya modal (cost of capital atau opportunity cost fo capital), tarif hasil diharapkan (required return).

Nilai Sekarang (PV) Contoh 1

Anda menginvestasikan Rp 1.000.000 (t = 0) pada awal tahun pertama (periode 0) dengan tingkat bunga 5% per tahun. Berapa nilainya di akhir tahun pertama (periode = t = 1)?

Bunga = Rp 1.000.000 x 5% = Rp 50.000

Nilai di akhir tahun pertama = pokok + bunga = Rp 1.000.000 + Rp 50.000 = Rp 1.050.000

(10)

ASSYARIAH

JURNAL EKONOMI SYARIAH

Vol 1 No 1 ▪ Maret ▪ 2020

Misalkan anda tidak menarik uangnya pada akhir tahun pertama, berapa uang anda pada akhir tahun kedua (t = 2)?

FV = Rp 1.000.000 x (1+5%) x (1 + 5%) = Rp 1.102.500. Rumus Dasar

FV = PV(1 + r)^t

FV = future value = nilai mendatang PV = present value = nilai sekarang

r = tingkat bunga (dinyatakan dalam decimal atau persentase) t = jumlah periode

FV interest factor = factor bunga FV = FVIF= (1 + r)^t Bunga Sederhana dan Bunga Majemuk

Pada contoh di atas , nilai pada akhir tahun kedua dengan :

- bunga sederhana (simple interest) = Rp 1.000.000 + Rp 50.000 + Rp 50.000 = Rp 1.100.000

- bunga majemuk (compound interest) = Rp 1.000.000 x (1+5%) x (1+5%) = Rp 1.102.500

Efek dari bunga majemuk, terdapat selisih bunga sebesar Rp 1.102.500 – Rp 1.100.000 = Rp 2.500 yang berasal dari bunga tahun pertama (Rp 50.000) = 5% x Rp 50.000 = Rp 2.500

Contoh 2 :

Misalnya anda menginvestasikan Rp 1.000.000 pada contoh 1 selama 5 tahun. Berapa nilai uang anda pada akhir tahun ke lima?

FV dengan bunga sederhana = Rp 1.000.000 + Rp 50.000 + Rp 50.000 + Rp 50.000 + Rp 50.000 + Rp 50.000 = Rp 1.250.000

FV dengan bunga majemuk = Rp 1.000.000 x (1+5%) ^ 5 = Rp 1.276.300

Efek majemuknya kecil, bila jumlah periodenya kecil. Dengan semakin lamanya periode, maka dampak selisih bunganya akan semakin besar.

Contoh 3 :

Misalnya saudara anda mendepositokan sebesar Rp 1.000.0000 200 tahun lalu dengan bunga 5,5%. Berapakah nilai investasinya saat ini?

FV dengan bunga sederhana = Rp 1.000.000 + 200 x Rp 1.000.000 x 5,5% = Rp 12.000.000

FV dengan bunga majemuk = Rp 1.000.000 x (1+5,5%)^200 = Rp 44.718.980.000 Dengan demikian terdapat selisih bunga sebesar Rp 44.706.980.000

(11)

ASSYARIAH

JURNAL EKONOMI SYARIAH

Vol 1 No 1 ▪ Maret ▪ 2020

Contoh 4 :

Misalnya perusahaan anda ingin meningkatkan unit penjualan computer sebesar 15% per tahun untuk 5 tahun ke depan. Jika perusahaan anda menjual 3 juta unit computer saat ini, berapa computer yang akan dijual pada tahun kelima?

FV dengan nilai majemuk = 3.000.000 x (1+15%)^5 = 6.034.072 unit. Nilai Sekarang

FV = PV(1 + r)^t PV = FV / (1 + r)^t

Saat kita berbicara tentang mendiskontokan, kita ingin mendapatkan nilai sekarang dari beberapa nilai di masa mendatang.

Contoh nilai sekarang : 1 periode

Jika anda memerlukan Rp 10.000.000 di akhir tahun sebagai uang muka pembelian sebuah mobil baru. Jika anda ingin memperoleh hasil 7% , berapa yang harus diinvestasikan saat ini?

PV = Rp 10.000.000 / (1,07)^1 = Rp 9.345.790 Contoh 2 :

Anda ingin mulai menabung untuk kuliah anaknya dan anda memperkirakan bahwa anaknya akan perlu dana sebesar Rp 1.500.000.000 dalam 17 tahun. Jika anada merasa yakin bisa memperoleh bunga 8% per tahun, berapa yang perlu anda investasikan saat ini?

PV = Rp 1.500.000.000 / (1,08)^17 = Rp 405.403.400 Contoh 3 :

Orang tua anda telah merencanakan dana sekolah 10 tahun lagi senilai Rp 196.715.100. Jika hasil yang diharapkan 7% per tahun, berapa yang harus diinvestasikan oleh orang tua anda?

PV = RP 196,715.100 / (1.07)^10 = Rp 99.999.800 = Rp 100.000.000 Hubungan Nilai Sekarang – Lamanya Periode

Pada tingkat bunga yang ditentukan – makin lama periode waktunya, semakin rendah nilai sekarangnya.

Berapa nilai sekarang dari Rp 500.000 yang akan diterima pada tahun kelima? ke sepuluh? Tingkat diskonto 10%.

(12)

ASSYARIAH

JURNAL EKONOMI SYARIAH

Vol 1 No 1 ▪ Maret ▪ 2020

Persamaan Nilai Sekarang Dasar PV = FV / (1 + r)^t

Terdapat 4 variabel dalam persamaan ini yaitu : PV, FV, r dan t.

Jika kita mengetahui 3 variabel, kita dapat mencari nilai variable yang keempat. Tingkat Diskon

Seringkali kita ingin mengetahui tingkat bunga investasi, untuk itu kita mengatur ulang persamaan PV untuk mendapatkan nilai r sbb :

FV = PV(1 + r)^t r = (FV / PV)^1/t – 1 Contoh :

Anda sedang mencari sebuah investasi yang akan menghasilkan Rp 1,2 miliar jika anda ingin menginvestasikan Rp 1 miliar saat ini. Berapa tingkat bunga yang diharapkan?

r = (Rp 1,2 miliar / Rp 1 miliar) ^1/5 – 1 = 0.03714 = 3.714%

Misalkan anda ditawarkan suatu investasi yang akan menghasilkan nilai ganda (dua kali lipat) dalam 6 tahun. Anda memiliki Rp 10 juta untuk diinvestasikan. Berapa tingkat bunga yang dikenakan?

r = (Rp 20.000.000 /Rp 10.000.000)^1/6 – 1 = 0,1225 = 12.25% Contoh lain :

Misalkan anda memiliki putra yang berusia 1 tahun dan anda ingin menyediakan dana sebesar Rp 750.000.000 selama 17 tahun untuk keperluan kuliahnya. Saat ini anda memiliki Rp 50.000.000. Berapa tingkat bunga untuk memperoleh Rp 750 juta saat anda memerlukannya?

r = (Rp 750.000.000 /Rp 50.000.000)^1/17 – 1 = 0,1727 = 17,27% Mencari jumlah periode

Dimulai dengan persamaan dasar untuk mencari nilai “t” (ingat perhitungan “ln”) FV = PV(1 + r)t

t = ln (FV / PV) / ln (1 + r) Contoh :

Anda ingin membeli sebuah mobil baru, dan anda ingin membayar Rp 20.000.000. Jika anda ingin menginvestasikan 10% per tahun dan anda saat ini memiliki Rp

(13)

ASSYARIAH

JURNAL EKONOMI SYARIAH

Vol 1 No 1 ▪ Maret ▪ 2020

15.000.000, berapa lama waktu yang diperlukan sebelum anda memilki cukup uang untuk membayar tunai mobil tersebut.

t = ln (Rp 20.000.000 / Rp 15.000.000) / ln (1 + 0,1) =3,02 tahun Contoh lain :

Misalnya anda ingin membeli sebuah rumah baru. Anda saat ini memiliki Rp 15.000.000 dan anda sudah menghitung bahwa anda perlu uang muka sebesar 10% dan tambahan 5% dari jumlah pinjaman untuk biaya penutupan. Diasumsikan tipe rumah yang anda inginkan senilai Rp 150.000.000 dan tingkat hasil yang anda peroleh sebesar 7,5% / tahun. Berapa lama waktu yang dibutuhkan sebelum anda memiliki cukup dana untuk uang muka dan biaya penutupan? Berapa banyak yang anda perlu miliki di masa mendatang?

Jawab :

Uang muka = 10% x Rp 150.000.000 = Rp 15.000.000

Biaya penutupan – 5% x (Rp 150.000.000 – Rp 15.000.000) = Rp 6.750.000

Total dana yang diperlukan di masa mendatang = Rp 15.000.000 + Rp 6.750.000 = Rp 21.750.000

Jumlah waktu yang diperlukan = t = ln( Rp 21.750.000 / 15.000.000) / ln( 1+7,5%) = 5,14 tahun

Aturan Main Praktis

Aturan 72 dapat memperkirakan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melipatgandakan jumlah uang.

Rumus waktu untuk melipatgandakan keuangan = 72 / tingkat bunga per tahun Contoh : jika tingkat bunga = 9% /tahun, maka perlu waktu 8 tahun untuk melipatgandakan uang.

Waktu untuk melipatgandakan uang = 72 / 9% = 8 tahun.

Jika waktu yang diperlukan untuk melipatgandakan uang adalah 8 tahun, maka tingkat bunganya = 9% / tahun

Tingkat bunga / tahun = 72 / 8 tahun = 9% Produkvitas Sekotor Jasa

Di sektor jasa, inovasi teknologi lainnya mulai membuat pegawai lebih produktif. Amerika Serikat berada di depan sebagian besar dunia dalam produktivitas jasa. Akan tetapi, satu masalah yang ada dengan industri jasa adalah bahwa penggunaan

(14)

ASSYARIAH

JURNAL EKONOMI SYARIAH

Vol 1 No 1 ▪ Maret ▪ 2020

mesin dapat menambah kualitas jasa yang disediakan, tetapi tidak menambah hasil per pekerja.

Jelas bahwa Amerika Serikat dan negara-negara lain perlu mengembangkan ukuran-ukuran produktivitas baru untuk ekonomi jasa, ukuran yang memasukkan kualitas serta kuantitas hasil. Meskipun mengalami peningkatan produktivitas ekonomi kemungkinan tetap akan mengalami serangkaian kenaikan dan penurunan, seperti yang telah terjadi dalam beberapa tahun belakangan ini.

Siklus Bisnis

Siklus bisnis (business cycle) adalah kenaikan dan penurunan periodik yang terjadi dalam ekonomi seiring waktu. Ahli ekonomi, Joseph Schumpeter, mengidentifikasi empat tahap dari siklus bisnis jangka panjang sebagai ledakan resesi dan depresi pemulihan, yaitu:

1. Sebuah ledakan ekonomi adalah tepat seperti arti kata-kata tersebut ¾ bisnis meledak.

2. Resesi adalah penurunan dalam PDB selama dua kuartal atau lebih secara berturut-turut. Sebuah resesi mempunyai banyak konsekuensi negatif terhadap sebuah ekonomi, seperti pengangguran yang tinggi, kegagalan bisnis yang meningkat dan penurunan standar hidup secara keseluruhan. 3. Depresi adalah resesi parah yang biasanya dibarengi dengan deflasi. 4. Pemulihan terjadi ketika ekonomi menjadi stabil dan mulai tumbuh.

Hal ini akhirnya menyebabkan ledakan ekonomi, memulai kembali siklus tersebut dari awal. Satu tujuan dari ahli ekonomi adalah untuk meramal kenaikan dan penurunan dalam ekonomi. Namun, seseorang tidak dapat dengan pasti mengatakan apa yang akan terjadi berikutnya. Seseorang hanya dapat berteori. Akan tetapi, satu hal yang pasti: ekonomi dan pasar saham akan selalu naik dan turun. Menstabilkan Ekonomi melalui Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal (fiscal policy) merujuk pada upaya pemerintah federal untuk menjaga ekonomi agar tetap stabil dengan meningkatkan atau menurunkan pajak atau pengeluaran pemerintah. Paruh pertama dari kebijakan fiskal melibatkan perpajakan. Secara teori, tarif pajak yang tinggi cenderung memperlambat ekonomi karena menarik uang dari sektor swasta dan menaruhnya ke pemerintah. Kebijakan fiskal paruh kedua melibatkan pengeluaran pemerintah, yang biasa disebut sebagai defisit nasional. Seiring waktu, defisit ini meningkatkan utang nasional.

(15)

ASSYARIAH

JURNAL EKONOMI SYARIAH

Vol 1 No 1 ▪ Maret ▪ 2020

Kebijakan moneter (monetary policy) adalah manajemen pasokan uang dan tingkat suku bunga. Kebijakan ini dikendalikan oleh Federal Reserve System. Perannya yang paling nyata adalah menaikkan dan menurunkan tingkat suku bunga. Peranan lainnya adalah dengan mengendalikan pasokan uang. Tujuan dari diberlakukannya kebijakan ini adalah untuk memelihara pertumbuhan ekonomi, sehingga lebih banyak orang dapat mendaki tangga ekonomi dan menikmati kualitas hidup yang memuaskan.

SIMPULAN

Bangsa-bangsa di dunia sebagian besar telah terbagi antara mereka yang mengikuti konsep kapitalisme dan mereka yang mengadopsi konsep komunisme atau sosialisme. Untuk menyimpulkan peryataan tersebut, kedua sistem ekonomi yang bersaing untuk mendapatkan dominasi di dunia sekarang ini dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Ekonomi pasar bebas (free market economies) terjadi ketika pasar yang sebagian besar menentukan barang dan jasa apa diproduksi, siapa yang mendapatkannya dan bagaimana ekonomi tumbuh. Kapitalisme adalah istilah populer yang digunakan untuk mendeskripsikan sistem ekonomi ini.

2. Ekonomi komando (command economies) terjadi ketika pemerintah yang sebagian besar menentukan (mengomando) barang dan jasa apa diproduksi, siapa yang mendapatkannya dan bagaimana ekonomi tumbuh. Sosialisme dan komunisme adalah istilah populer yang digunakan untuk mendeskripsikan variasi dari sistem ekonomi ini.

Bibliography

Umam, M. K. (2017). Analisis Lingkungan Strategik Dalam Corak Penyelenggaraan Pendidikan Islam. Jurnal Al-Hikmah, 5(1), 1-8.

Umam, M. K. (2019). Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Manajemen Peserta Didik. Jurnal Al-Hikmah, 6(2), 62-76.

Umam, M. K. (2018). Imam Para Nabi: Menelusur Jejak Kepemimpinan dan Manajerial Nabi Muhammad saw. Jurnal Al-Hikmah, 6(1), 59-74.

Umam, M. K. (2018). Rekonstruksi Pendidikan Islam Integrasi Dalam Kerangka Pendidikan Profetik Transformatif.

Muliati, B., & Umam, M. K. (2019). Phenomenon Of Changes In Increasing Development Of Students In Basic School. MIDA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 2(1), 96-105.

(16)

ASSYARIAH

JURNAL EKONOMI SYARIAH

Vol 1 No 1 ▪ Maret ▪ 2020

Umam, M. K. (2018). STRATEGI INTELEKTUALISASI PROGESIFITAS MANHAJUL AL FIKR KADER AN-NAHDLIYAH.

Umam, M. K. (2019). Penggunaan Metode Jaritmatika Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar. Awwaliyah: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2(1), 45-68. Umam, M. K. (2019). KOMITE MADRASAH DALAM KONTEKS MANAJEMEN MUTU

TERPADU PENDIDIKAN ISLAM. Jurnal Al-Hikmah, 7(1), 39-56.

Umam, M. K. INNOVATION OF TRANSFORMATIVE ISLAMIC EDUCATION STRATEGY. Umam, M. K. (2020). DINAMISASI MANAJEMEN MUTU PERSFEKTIF PENDIDIKAN

ISLAM. Jurnal Al-Hikmah, 8(1), 61-74.

Umam, M. K. (2019). SCHOOL HEAD STRATEGY IN INCREASING THE QUALITY OF EDUCATION IN SDIT AL-ARIF FROM THE PRASARANA MEANS STANDARD. el-Mubtada: Journal of Elementary Islamic Education, 1(1).

Umam, M. K. (2019). DIMENSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF ERA DISRUPSI PERSPEKTIF MANAJERIAL BIROKRASI. AL-WIJDÃ N: Journal of Islamic Education Studies, 4(2), 127-146.

Umam, M. K. (2019). STUDI KOMPARATIF PARADIGMA TEORI BELAJAR KONVENSIONAL BARAT DENGAN TEORI BELAJAR ISLAM. Jurnal Al-Hikmah, 7(2), 57-80.

Umam, M. K. (2019). Lembaga Pendidikan Islam Dalam Telaah Lingkungan Strategik. Jurnal Tinta, 1(2), 16-29.

Alaydrus, F. M. (2019). KOMIK ISLAMI (KOLAMI) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AGAMA BAGI ANAK JALANAN. Jurnal Al-Hikmah, 6(2), 51-56.

Badrus, N. C. (2019). PEMIKIRAN AL-SHAUKANI TENTANG HADITS. Jurnal Al-Hikmah, 6(2), 22-26.

Chalida, N. (2016). Bedah Pe mikiran Ibnu „Āsyur dalam Maqāsid Syarī‟ah al-Islāmiyyah: Maqāsid Syarī‟ah Sebagai Pisau Analisis Pembacaan Hadis. Jurnal Al-Hikmah, 3(2).

Chalida, N. (2016). REKONSTRUKSI FIQH: TAWARAN METODOLOGIS MUH {AMMAD SYAH {RÛR. Jurnal Al-Hikmah, 4(2), 87-100.

Chalida, N. (2017). Pemikiran Hasbi Ash-Siddieqy Tentang Hadis. Jurnal Al-Hikmah, 5(2), 89-98.

Chalida, N. (2017). Pemikiran Hasbi Ash-Siddieqy Tentang Hadis. Jurnal Al-Hikmah, 5(2), 89-98.

Ulumudin, M. I. (2018 .يرباجلا دباع دنع ةيملاسلإا ةفرعملا ةينب .)Jurnal Al-Hikmah-111 ,)1(6 , .121

Ulumudin, M. I & ,.Affandi, A. (2018 .ةيريوطت ةيفصو ةسارد( ةيبرعلا ةغللا ميلعتو فدارتلا( .)Jurnal Al-Hikmah.78-88 ,)2(6 ,

Ulumudin, M. I., & Chalida, N. (2019). ANALISIS PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMUM PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN DI KABUPATEN BLITAR. Jurnal Al-Hikmah, 7(2), 20-28.

(17)

ASSYARIAH

JURNAL EKONOMI SYARIAH

Vol 1 No 1 ▪ Maret ▪ 2020

Umam, M. K. (2017, May). Strategi Alternatif Memajukan Lembaga Pendidikan Islam di Pedesaan Berbasis Sekolah Excellent Perspektif Kompetitif Kotemporer. In Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars (No. Seri 2, pp. 769-776).

Umam, M. K. (2018, February). Paradigma Pendidikan Profetik dalam Pendekatan Pembelajaran Tematik di Madrasah Ibtida'iyah. In PROCEEDING: The Annual International Conference on Islamic Education (Vol. 3, No. 1, pp. 120-132). Umam, M. K. (2018, April). Reconstruction of Integrative Islamic Education in The

Transformative Profetical Education Framework. In Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars (No. Series 1, pp. 511-520).

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa: (1) Harga keseimbangan empiris lebih tinggi pada pasar monopoli dibandingkan persaingan sempurna dan lebih tinggi pada kondisi subsidi

Sedangkan kurva AS-AD menggambarkan keseimbangan pasar agregat dalam perekonomian, dengan sumbu horizontal Y (pendapatan nasional) dan sumbu vertical P (harga-harga umum)...

perlunya pemberian perlakuan tersendiri terhadap pengenaan pajak atas penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah dan atau bangunan, serta jenis- jenis

Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih tinggi pada sumbu

 Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas... Sesudah pajak, harga jual yang ditawarkan oleh produsen

Pengertian keseimbangan pasar adalah tingkat harga maupun jumlah barang yang diminta dalam keadaan seimbang dan tidak ada kekuatan atau kecenderungan untuk

Keseimbangan umum adalah kondisi dimana jumlah permintaan sama dengan jmlah penawaran.jumlah barang pada keadaan itu disebut kuantitas seimbang.tingkat harga yang membentuk

e) Jika pemerintah memberikan subsidi atas barang tersebut sebesar 2, tentukan harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan setelah subsidi.. Amir merencanakan