• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Matematika Bisnis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Matematika Bisnis"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MATEMATIKA BISNIS

KESEIMBANGAN PASAR

Disusun oleh:

Yektisukono

1503E212

Kelas 1 N Ekstensi

(2)

FUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR

1. PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Fungsi permintaan menghubungkan antara variable harga dan variable jumlah (barang/jasa) yang diminta. Sedangkan fungsi penawaran menghubungkan antara variable harga dan variable jumlah (barang/jasa) yang ditawarkan.

Bentuk umum fungsi permintaan:

variable Q (quantity, jumlah) mempunyai tanda yang berlawanan, yang mencerminkan

hukum permintaan.

Bentuk Umum Fungsi Penawaran:

(3)

Pasar suatu macam dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.

Secara matematis dan secara grafis ditunjukkan oleh persamaan Qd = Qs , yakni pada

perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran. Pada keadaan seimbang akan tercipta harga keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah keseimbangan(equilibrium quantity).

Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 3 + 0,5 Q. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar?

(4)

Pengaruh Pajak Spesifik terhadap Keseimbangan Pasar

Pengenaan pajak atau pemberian subsidi atas suatu barang yang diproduksi/dijual akan mempengaruhi keseimbangan pasar barang tersebut, mempengaruhi harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan.

Pengaruh Pajak

Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut naik. Setelah dikenakan pajak, maka produsen akan mengalihkan sebagian beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan menawarkan harga jual yang lebih tinggi. Akibatnya harga keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi daripada harga keseimbangan sebelum pajak, sedangkan jumlah keseimbangan menjadi lebih sedikit.

Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva

penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar (lebih tinggi) pada sumbu

harga. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ,maka sesudah pajak ia

akan menjadi P = a + bQ + t. Dengan kurva penawaran yang lebih tinggi (cateris

paribus), titik keseimbangan akan bergeser menjadi lebih tinggi. Contoh:

Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q, sedangkan penawaranannya P = 3 + 0.5 Q. Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar 3 perunit. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum pajak dan berapa pula jumlah keseimbangan sesudah pajak ?

Jawab:

Sebelum pajak Pe = 7 dan Qe = 8 (contoh di atas). Sesudah pajak, harga jual yang

(5)

Keseimbangan pasar : Qd = Qs melalui harga jual yang lebih tinggi, pada akhirnya beban pajak tersebut ditanggung bersama baik oleh produsen maupun konsumen. Besarnya bagian dari beban pajak yang

ditanggung oleh konsumen (tk) adalah selisih antara harga keseimbangan sesudah pajak

(Pe’) dan harga keseimbangan sebelum pajak (Pe).

tk = Pe’ - Pe, di dalam kasus di atas tk = 9 – 7 = 2. Berarti dari setiap unit barang

yang dibeli konsumen menanggung( membayar) pajak sebesar 2. Dengan kata lain dari pajak sebesar 3 perunit barang, sebesar 2 atau 67% menjadi tanggungan konsumen.

Beban pajak yang ditanggung produsen. Besarnya beban pajak yang ditanggung

oleh produsen (tp) adalah selisih antara besarnya pajak perunit barang (t) dan bagian pajak

yang menjadi tanggungan konsumen (tk). tp = t - tk.

(6)

Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah. Besarnya jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah (T) dapat dihitung dengan mengalikan jumlah barang yang

terjual sesudah pengenaan pajak (Qe’) dengan besarnya pajak perunit barang (t).

T = Qe’ x t

Dalam kasus di atas,T = 6 x 3 = 18. Penerimaan dari pajak merupakan salah satu sumber

pendapatan pemerintah, bahkan merupakan sumber pendapatan utama. Dengan pajak pemerintah menjalankan roda kegiatan sehari-hari, membangun prasarana publik seperti jalan dan jembatan, membayar hutang LN, membiayai pegawai, Rumah sakit, sekolah, juga membeli perlengkapan pertahanan. Pajak yang disetor rakyat akan kembali ke rakyat dalam bentuk lain. Janganlah sekali-sekali anda memainkan ”persekongkolan rahasia” dengan petugas pajak, berarti anda berbagi rezeki dengan sang oknum pajak untuk jangka pendek, tidak menghiraukan masa depan negara dan bangsa (termasuk anak cucu sendiri).

Pengaruh Pajak Proporsional terhadap Keseimbangan Pasar

Pajak proporsional adalah pajak yang besarnya ditetapkan berdasarkan persentase tertentu dari harga jual, bukan ditetapkan secara spesifik. Meskipun pengaruhnya serupa dengan pengaruh pajak spesifik menaikkan harga keseimbangan dan mengurangi jumlah keseimbangan namun analisisnya sedikit berbeda.

(7)

a ( 1 – t )

Contoh:Data soal seperti contoh di atas,yaitu permintaan P = 15 – Q dan penawaran P = 3 + 0.5Q.Kemudian pemerintah mengenakan pajak sebesar 25 % dari harga jual. Hitunglah harga keseimbangan dan jumlahnya tanpa pajak serta dengan pajak.

Jawab:Sebelum pajak Pe = 7 dan Qe = 8, Persamaan permintaan tetap, sedangkan

penawaran sesudah pajak dengan t = 25%:

P = 3 + 0.5 Q + 0.25 P

Jadi sesudah pajak proposional Pe’ = 8.4 dan Qe’ = 6.6

Besarnya pajak yang diterima oleh pemerintah dari setiapunit barang :

(8)

Besarnya beban pajak yang ditanggung oleh konsumen untuk setiap unit barang

yang dibeli adalah tk = Pe’ – Pe = 8.4 – 7 =1.4 (67 %).

Sedangkan yang ditanggung oleh produsen adalah tp = t tk = 2.1 – 1.4 = 0.7 ( 33%).

Adapun jumlah pajak yang diterima pemerintah adalah : T = Qe’ x t

Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar

Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, dan sering disebut pajak negatif. Pengaruh terhadap pajakjuga berkebalikan dengan keseimbangan akibat pajak. Subsidi juga dapat bersifat spesifik dan juga proposional.

Pengaruh Subsidi. Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan barang menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah. Dampaknya harga keseimbangan yang tercipta di pasar lebih rendah daripada harga keseimbangan sebelum atau tanpa subsidi,dan jumlah keseimbangannya menjadi lebih banyak.

Dengan subsidi spesifik sebesar s kurva penawaran bergeser sejajar ke bawah,

dengan penggal yang lebih rendah( lebih kecil ) pada sumbu harga. Jika sebelum subsidi

persamaan penawaran P = a + bQ, maka sesudah subsidi akan menjadi P’ = a + b Q – s =

( a – s ) + b Q. Karena kurva penawaran lebih rendah, cateris paribus, maka titik keseimbangan akan menjadi lebih rendah.

Contoh:

(9)

15 – P = -3 + 2P merupakan bagian subsidi yang dinikmati oleh produsen. Karena ongkos produksi yang dikeluarkan lebih kecil, produsen bersedia menawarkan harga jual yang lebih rendah,

sehingga sebagian subsidi subsidi dinikmati juga oleh konsumen (sk).

(10)

Persamaan fungsi permintaan berbentuk Q = a - bP yang mencerminkan hubungan fungsional antara jumlah permintaan dan harga barang yang bersangkutan. Persamaan ini memiliki asumsi bahwa permintaan suatu barang hanya dipengaruhi hanya oleh harga barang itu sendiri. Faktor yang lain dianggap tetap (cateris paribus). Pada kenyataan permintaan suatu barang tidak hanya dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri, tetapi juga dipengaruhi oleh factor atau variable lain.

Terhadap dua macam barang yang mempunyai hubungan penggunaan, maka permintaan akan barang tidak hanya dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri, tetapi juga fungsi dari harga barang lainnya..

Barang-barang semacam ini adalah barang-barang yang mempunyai hubungan subtitutif (saling menggantikan) misal antara nasi dan jagung; dan barang yang mempunyai hubungan komplementer (saling melengkapi), misalnya antara mobil dengan bensin.

(11)

- 6 Px = -10 – 2Py ……….(1)

Qdy = Qsy

6 + Px – Py = - 4 – Px + 3 Py

Px +Px = -4 –6 +3 Py +Py

2 Px = - 10 + 4 Py ………(2)

Persamaan 1 dan 2 dieliminasi:

-6 Px = -10 – 2 Py (x 2) -12 Px = -20 – 4 Py

2 Px = -10 + 4 Py (x1) 2 Px = -10 + 4 Py +

- 10 Px = - 30

Px = 3

Masukkan dalam persamaan 1 atau 2 :

2 Px = -10 + 4 Py

2 (3) = - 10 +4 Py

- 4 Py = -10 –6

Py = - 16 / -4

= 4

Qx = 5 – 2 Px + Py Qy = 6 + Px - Py

= 5 – 2 (3) + 4 = 6 + 3 - 4 = 3 = 5

(12)

1. Dumairy. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi. 1999. BPFE. Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

14 Komoditas riil adalah barang yang diproduksi oleh manusia dan dijual di pasar, sedangkan komoditas semu adalah barang yang tidak diproduksi oleh manusia dan dijual di

Efek negatif dari impor gula adalah diduga akan menurunkan harga gula dalam negeri (karena pengenaan pajak yang tidak efektif) sehingga harga gula impor di pasar domestik

 Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih tinggi pada sumbu harga...  Pajak

Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah dapat dihitung dengan mengalikan jumlah unit barang yang dijual dikalikan dengan besarnya pajak yang dikenakan untuk setiap unitnya.

Permintaan terhadap suatu barang yang terjadi di pasar adalah bila diminta 20 unit barang, harga per unit barang Rp 80 dan bila diminta 60 unit barang, harga menjadi Rp

Permintaan terhadap suatu barang yang terjadi di pasar adalah bila diminta 20 unit barang, harga per unit barang Rp 80 dan bila diminta 60 unit barang, harga menjadi Rp

e) Jika pemerintah memberikan subsidi atas barang tersebut sebesar 2, tentukan harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan setelah subsidi.. Amir merencanakan

Harga berubah dari waktu ke waktu, pendapatan nasional yang dihitung menurut harga-harga yang berlaku pada tahun barang dan jasa tersebut diproduksi, dijual ke pasar