SOAL DAN JAWABAN BESERTA RANGKUMAH BAB I DALAM BUKU
SOAL DAN JAWABAN BESERTA RANGKUMAH BAB I DALAM BUKU
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAA
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK
N UNTUK PERGURUAN TINGGI
PERGURUAN TINGGI
Diajukan sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Diajukan sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Disusun Oleh : Disusun Oleh :
Kelompok 1 Kelompok 1
Diana
Diana Dwi Dwi Lestari Lestari 162170003162170003 Lathifa
Lathifa Nursyifa Nursyifa Hayati Hayati 162170052162170052 Raden
Raden Winda Winda Noviyanti Noviyanti 162170088162170088 Sandi
Sandi Sopian Sopian 162170107162170107 Vinki
Vinki Ari Ari Lesmana Lesmana 162170062162170062
Yurika 162170032
Yurika 162170032
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA TASIKMALAYA 2017 2017
BAB I : BAGAIMANA HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN UTUH SARJANA ATAU PROFESIONAL?
1. Menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Indonesia, yang dimaksud warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Lalu siapakah yang termasuk warga Negara Indonesia itu? Telusuri kembali dari berbagai sumber, siapa saja yangtermasuk warga negara Indonesia itu. Hasilnya dipresentasikan secara kelompok.
Jawab :
Menurut Pasal 2 Undang - Undang No 12 Tahun 2006
Yang menjadi Warga Negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
Bab II
WARGA NEGARA INDONESIA Pasal 4
Warga Negara Indonesia adalah :
a. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain
sebelum Undang-Undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara Indonesia; b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga
Negara Indonesia;
c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara Indonesia dan ibu warga negara asing;
d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan ibu Warga Negara Indonesia;
e. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut;
f. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya Warga Negara Indonesia;
g. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia;
h. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing yang diakui oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan belas) tahun
atau belum kawin;
i. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya;
j. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui;
k. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya;
l. Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan;
m. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
2. Telusuri lagi istilah pendidikan dari berbagai sumber. Apakah bedanya dengan pengertian di atas? Selanjutnya, lihat pula istilah “kewarganegaraan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Apa arti dari istilah tersebut? Adakah sumber lain yang mengemukakan istilah kewarganegaraan? Telusurilah sumber tersebut.
Jawab :
Pengertian pendidikan menurut para ahli :
pendidikan adalah proses abadi dari penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang secara fisk dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan seperti
termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual, emosional dan kemauan dari manu sia. Pengertian pendidikan menurut M.J. Langeveld
pendidikan adalah setiap pergaulan yang terjadi adalah setiap pergaulan yang terjadi antara orang dewasa dengan anak-anak merupakan lapangan atau suatu keadaan dimana pekerjaan mendidik itu berlangsung.
b. Prof. Dr. John Dewey
pendidikan adalah suatu proses pengalaman. Karena kehidupan adalah pertumbuhan, pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan ialah proses menyesuaikan pada tiap-tiap fase serta menambahkan
kecakapan di dalam perkembangan seseorang.
c. Prof. H. Mahmud Yunus
pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak dengan tujuan peningkatan keilmuan, jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap dapat mengantarkan si anak kepada tujuannya yang paling tinggi. Agar si anak hidup bahagia, serta seluruh apa yang dilakukanya menjadi bermanfaat bagi dirinya dan
masyarakat.
d. Wikipedia
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991)
Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan
spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.
Menurut KBBI kewarganegaraan/ke·war·ga·ne·ga·ra·an/ n hal yang berhubungan dengan warga negara; keanggotaan sebagai warga negara
Pengertian Kewarganegaraan Menurut Para Ahli
1. Daryono
Kewarganegaraan ialah isi pokok yang mencakup hak serta kewajiban warga Negara.Kewarganegaraan adalah keanggotaan seseorang didalam satuan politik tertentu (secara khusus ialah Negara ) yang dengannya akan membawa hak untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang demikian ialah
disebut dengan warga Negara.
2. Wolhoff
Kewarganegaraan adalah keanggotaan suatu bangsa tertentu yakni ialah sejumlah manusia yang terikat dengan yang lainnya dikarenakan kesatuan bahasa kehidupan social-budaya serta kesadaran nasionalnya.
Kewarganegaraan pun memiliki kemiripan dengan kebangsaan yang membedakana ialah hak-hak untuk aktif dalam perpolitikan.
3. Ko Swaw Sik ( 1957 )
Kewarganegaraan ialah ikatan hukum antara Negara serta seseorang. Ikatan itu menjadi suatu “kontrak politis” antara Negara yang mendapat status sebagai Negara yang berdaulat serta diakui karena memiliki tata Negara.Kewarganegaraan ialah bagian dari
konsep kewargaan .
4. R. Daman
Kewarganegaraan ialah istilah hal-hal yang berhubungan dengan penduduk dalam suatu bangsa.
5. Graham Murdock ( 1994 )
Kewarganegaraan adalah hak untuk dapat berpartisipasi secara utuh dalam berbagai pola struktur social , politik serta kehidupan kultural serta untuk dapat membantu menciptakan bentuk-bentuk yang selanjutnya dengan begitu maka memperbesar ide-ide.
6. R. Parman
Kewarganegaraan adalah suatu hal-hal yang saling berhubungan dengan penduduk dalam suatu bangsa.
7. Soemantri
Kewarganegaraan adalah sesuatu yang saling berhubungan dengan manusia sebagai individu dalam suatu perkumpulan yang terorganisir dalam suatu hubungan dengan Negara.
8. Mr. Wiyanto Dwijo Hardjono, S.Pd.
Kewarganegaraan adalah keanggotaan seseorang dalam satuan politik tertentu (secara khusus ialah Negara) yang dengannya membawa hak untuk dapat berprestasi dalam kegiatan-kegiatan politik.
9. Stanley E. Ptnord dan Etner F.Peliger
Kewarganegaraan adalah studi yang berhubungan dengan tugas-tugas pemerintahan serta hak-kewajiban warga Negara.
3. Tentu masih banyak definisi pendidikan kewarganegaraan menurut para ahli. Anda dianjurkan untuk menelusuri definisi PKn menurut para ahli lainnya. Cobalah Anda telusuri melalui sumber pustaka atau melalui internet. Buatlah perbandingan pengertian PKn menurut tokoh, lalu analisis dan buat simpulan.
Jawab :
Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan menurut para ahli 1. Menurut Soedijarto
Soedijarto berpendapat bahwa Pendidikan Kewarganegaraan ialah pendidikan politik yang bertujuan demi membantu peserta didik agar menjadi seorang warga negara yang memiliki pengetahuan politik secara dewasa serta mampu beradaptasi dalam membangun sistem politik yang demokratis.
2. Menurut Merphin Panjaitan
Pendidikan Kewarganegaraan ialah sebuah pendidikan demokrasi, yang memiliki sebuah tujuan dalam mendidik generasi penerus supaya jadi warga negara yang memiliki jiwa yang demokratis serta partispatif melalui pendidikan yang berbasis dialogial.
3. Menurut Henry Rendall Waite
Pendidikan Kewarganegaraan menurut Henry Rendall Waite merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan manusia di dalam berbagai
perkumpulan yang terorganisasi baik dalam organisai sosial, ekonomi, politik serta hubungan negara dengan warga negara.
4. Menurut Azymardi Azra
Pendidikan Kewarganegaraan menurut Azymardi Azra ialah mempelajari dan juga mengkaji serta membahas segala sesuatu mengenai pemerintahan, lemabga-lembaga demokrasi, konstitusi, rule of law, hak dan kewajiban warga negara serta demokrasi. Secara subtansif, pendidikan kewargaengaraan memiliki tujuan guna membangun karakter bangsa dalam perkembangan di era globalisasi.
5. Menurut Kerr
Pendidikan Kewarganegaraan memiliki sebuah definisi yang luas dalam perumusannya, melingkupi tahapan penyiapan generasipenerus bangsa yang memiliki peran serta tanggung jawab sebagai seorang warga negara. Dalam arti khusus, pendidikan kewarganegaraan merupakan segala materi yang ada dalam persekolahan, pengajaran dan belajar, sebagai bagian dari proses mempersiapkan warga negara.
6. Menurut Aziz Wahab dan Cholishin
Pendidikan kewarganegaraan menurut Aziz Wahab ialah sebuah sarana untuk meng-Indonesiakan para warga negara khususnya melalui siswa disekolah dengan sadar, cerdas, serta penuh tanggungjawab. Dan Chiolisin berpendapat bahwa pendidikan kewarganegaraan merupakan sebuah program yang berisi beberapa konsep secara umum mengenai ketatanegaraan, politik serta hukum negara, maupun teori umum lainnya berkenaan dengan kewarganegaraan.
7. Menurut Permendikbud
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 Tahun 2006 pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang berfokus untuk membentuk warga negara supaya lebih memahami serta dapat melaksanakan segala hak dan kewajiban sebagai seorang warga negara. Demi menjadi seorang warga negara yang berkarakter, memiliki kecerdasan, keterampilan, sebagaimana berdasar pada kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
8. Menurut Samsuri
Samsuri berpendapat bahwa pendidikan kewarganegaraan dapat diartikan sebuah cara untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa demi menjadi seorang warga negara yang
memiliki kecakapan, dan pengetahuan serta nilai-nilai yang guna berpartisipasi aktif di dalam masyarakat.
9. Menurut Zamroni
Zamroni menyatakan Pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berfikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru, bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat.
10. Menurut Soemantri
Pendidikan Kewarganegaraan menurut Soemantri ialah sebuah usaha yang dilakukan guna memberikan siswa sebuah pengetahuan serta kemampuan dasar mengenai hubungan mendasar antara warga negara dengan negara dan juga pendidikan pendahuluan bela negara sebagai bentuk-bentuk usaha pembelaan negara sebagaimana diamanatkan di dalam UUD 1945 dan juga Pancasila.
Kesimpulan:
Pendidikan Kewarganegaraan adalah guna menciptakan generasi yang mampu membela negara, berfikir kritis, bertindak demokratis, berpartisipasi aktif dalam masyarakat dan menjaga pertahanan negara dengan cara memahami arti Kewarganegaraan.
4. Cobalah Anda diskusikan dalam kelompok apa sajakah kriteria good citizen itu? Tulislah hasil diskusi Anda pada tabel atau kolom. Kemudian, presentasikan hasil diskusi kelompok ini pada diskusi kelas.
Jawab :
Kriteria – kriteria good citizen yang telah kami buat dan kami lampirkan:
1. Active, untuk menjalankan suatu pemerintahan yang baik, tentunya dibutuhkan suatu masyarakan yang aktif,tidak pasif. Aktif itu contohnya seperti mengikuti pemilu, tidak golput ( golongan putih), mengikuti kegiatan – kegiatan komunitas dan menyampaikan opini kepada pemerintahan untuk membangun pemerintahan yang lebih baik lagi.
2. Be Cooperative, masyarakat juga harus mendukung program – program pemerintah dalam menciptakan negara yang baik. Seperti, melaporkan jika ada
kasus kejahatan, mentaati peraturan program pemerintah. Pada contoh, jika pemerintah menetapkan bahwa pada hari senin rabu jumat hanya boleh kendaraan
yang bernomor plat ganjil yang boleh beredar dijalanan,maka kita harus melaksanakannya dan bekerja sama dengan pemerintah untuk menciptakan kota tanpa kemacetan.
3. Self Control, untuk menjadi masyarakat yang baik tentunya kita harus dapat mengendalikan diri sendiri. Masyarakat yang baik adalah apabila masyarakat itu tahu apa posisinya dan melakukan hal – hal yang seharusnya ( norma hak dan kewajiban).
4. Obey the Laws, patuhi peraturan – peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Karena jika kita berada disuatu wilayah , tentunya kita harus mengikuti dan menjalani peraturan – peraturan yang ada di wilayah tersebut. Karena kita hidup harus mematuhi format – format yang ada dan kenali otoritas anda. Namun, jika ada yang kalian anggap itu merugikan kalian, kalian sebagai masyarakat dapat menyampaikan opini – opini kalian untuk membangun pemerintahan yang lebih baik(aktif).
5. Love Country, mencintai negeri atau nasionalisme. Kita harus memupuk rasa nasionalisme kita terhadap negara. Tentunya banyak alasan untuk memupuk rasa ini. Rasa nasionalisme dapat kita wujudkan dalam kehidupan sehari – hari kita. Seperti, memakai produk – produk dalam negri, melestarikan kebudayaan bangsa sendiri. Karena , hal ini pun juga akan menguntungkan pemerintah dengan mendatangkan devisa, dan peningkatan keuntungan.
6. Unite, atau persatuan. Kita sebagai satu bangsa, satu negri dan satu tanah air merupakan satu keluarga yang besar. Kita seharusnya selalu membangun rasa persatuan dan kesatuan. Untuk melindungi negara jika ada datangnya ancaman
dari luar. Dengan memupuknya rasa persatuan dan kesatuan, juga akan menghindari adanya gerakan separatisme di dalam negeri kita.
7. Truthful and Trustworthy, jujur dan dapat dipercaya. Kepercayaan adalah hal yang sulit didapat. Maka dari itu, diperlukanlah tindakan – tindakan yang jujur dan tidak menipu sehingga kita dapat saling percaya dengan orang – orang sekeliling kita. 8. Express Opinion, kita harus dapat mengekspresikan dan menyalurkan pendapat
kita. Baik itu terhadap sesama masyarakat maupun terhadap pemerintah. Karena kita memerlukan masukkan atau pendapat dari orang lain juga untuk lebih berkembang dan menjadi lebih maju dari sebelumnya.
9. Love Others, mengasihi sesama. Jika kita saling mengasihi satu sama lain, maka perdamaian, keamanan dan kesejahteraan pun dapat dicapai bersama – sama. Meskipun hal ini tentunya tidak mudah untuk dilakukan. Namun, jika kita melakukan hal – hal berdasarkan kasih, maka hal itu pun akan berbuah baik juga. 5. Tugas Anda adalah membandingkan dua dokumen kurikulum 2006 dan 2013 dengan
mengidentifikasi dan mengungkapkan apakah persamaan dan perbedaan yang ada dalam dua dokumen kurikulum tersebut. Susunlah terlebih dahulu topik-topik atau unsur-unsur
yang sama dan berbeda dalam dua dokumen kurikulum 2006 dan 2013 kemudian masukkan ke dalam tabel.
Jawab :
Persamaan Perbedaan
Kurikulum 2006 (KTSP) dan kurikulum 2013 sama sama menampilkan teks sebagai butir-butir KD atau Kompetensi Dasar.
Kurikulum 2006 (KTSP) digunakan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar berbasis mata pelajaran masing-masing disiplin ilmu dibahas atau dikelompokkan dalam satu mata pelajaran sedangkan di kurikulum 2013 digunakan kompetensi inti berbasis tematik sehingga dalam pembelajaran yang digunakan adalah
tema-tema yang menjadi acuan atau bahan ajar. Sama-sama dirancang oleh pemerintah
tepatnya oleh Depdiknas.
Silabus yang digunakan adalah silabus yang dibuat oleh masing-masing satuan pendidikan yang berdasarkan silabus nasional atau pusat sehingga seluruh Indonesia menggunakan silabus yang sama. Beberapa mata pelajaran massih ada yang
sama.
Mata pelajran Pancasila dalam kurikulum 2006 ditiadakan dan diganti dengan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Sedangkan dalam kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewargganegaraan.
Terdapat kesamaan esensi kurikulum misalnya pada pendekatan ilmiah yang pada hakikatnya berpusat pada siswa. Dimana siswa yang harus mencari pengetahuan bukan menerima
pengetahuan.
6. Guna membentuk warga negara yang baik, pendidikan kewarganegaraan di Amerika Serikat (AS) membelajarkan warga mudanya tentang sistem presidensiil, mekanisme check and balances, prinsip federalisme, dan nilai-nilai individual. Bentuklah kelompok kecil untuk mendiskusikan, apakah PKn di Indonesia juga perlu membelajarkan hal tersebut kepada warganya? Kemukakan alasanmu. Presentasikan hasil diskusi kelompok. Jawab :
Menurut pendapat kita bahwa penerapan pendidikan PKn seperti di Amerika Serikat (AS) yang mempelajari warga mudanya tentang sistem presidensil, mekanisme check andbalance, prinsif federalism, dan nilai-nilai individual. Adapun arti dari system-sistem tersebut adalah yaitu sebagai berikut:
1. System Presidensial
Sistem presidensial (presidensiil), atau disebut juga dengan sistem kongresional, merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif.
Untuk disebut sebagai sistem presidensial, bentuk pemerintahan ini harus memiliki tiga unsur yaitu:
- Presiden yang dipilih rakyat
- Presiden secara bersamaan menjabat sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan dan dalam jabatannya ini mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan yang terkait. - Presiden harus dijamin memiliki kewenangan legislatif oleh UUD atau konstitusi. Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat dijatuhkan karena rendah subjektif seperti rendahnya dukungan politik. Namun masih ada mekanisme untuk mengontrol presiden. Jika presiden melakukan pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap negara, dan terlibat masalah kriminal, posisi presiden bisa
dijatuhkan. Bila ia diberhentikan karena pelanggaran-pelanggaran tertentu, biasanya seorang wakil presiden akan menggantikan posisinya.
2. System Check and Balance
Secara tersirat dapat ditangkap bahwa esensi pokok dari prinsip checks and balances ini adalah menjamin adanya kebebasan dari masing-masing cabang kekuasaan negara sekaligus menghindari terjadinya interaksi atau campur tangan dari kekuasaan yang satu terhadap kekuasaan lainnya. Dengan kata lain, inti gagasan demokrasi konstitusional adalah menciptakan keseimbangan dalam interaksi sosial politik. Namun, upaya menciptakan keseimbangan tersebut tidak dilakukan dengan melemahkan fungsi, mengurangi independensi, atau atau mengkooptasi kewenangan lembaga lain yang justru akan mengganggu kinerja lembaga yang bersangkutan. Dengan demikian, checks and balances sesungguhnya bukanlah tujuan dari penyelenggaraan entitas politik bernama negara (nation-state). Konsep ini lebih merupakan elemen pemerintahan demokratis untuk mewujudkan cita-cita besar membangun sosok pemerintahan yang demokratis ( democratic and egalitarian), bersih dan kuat (good and strong ), serta mendorong perwujudan good society , melalui penyempurnaan tata hubungan kerja yang sejajar dan
harmonis diantara pilar-pilar kekuasaan dalam negara.
3. System Federalisme
Federalisme adalah sebuah konsep politik di mana sekelompok anggota terikat bersama-sama melalui perjanjian (Latin: foedus, perjanjian) dengan kepala perwakilan pemerintahan. Istilah "federalisme" juga digunakan untuk menggambarkan suatu sistem pemerintahan di mana kedaulatan secara konstitusional dibagi antara pemerintah pusat
dan pemerintahan unit politik konstituen (seperti negara bagian atau provinsi). Federalisme adalah sistem berdasarkan aturan demokratis dan lembaga-lembaga di mana kekuasaan untuk memerintah dibagi antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi/negara bagian, menciptakan apa yang sering disebut federasi.
Amerika Serikat adalah sebuah republik konstitusional federal, di mana Presiden (kepala negara dan kepala pemerintahan), Kongres, dan lembaga peradilan berbagi
kekuasaan yang melekat pada pemerintah nasional, dan pemerintah federal berbagi kedaulatan dengan pemerintah-pemerintah negara bagian.
Cabang eksekutif dikepalai oleh Presiden dan tidak memiliki kebergantungan terhadap cabang legislatif. Kekuasaan legislatif berada pada dua kamar Kongres, Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat. Cabang yudikatif (atau peradilan), terdiri atas Mahkamah Agung dan pengadilan-pengadilan federal yang lebih rendah kedudukannya, menjalankan kekuasaan yudikatif (atau peradilan). Fungsi peradilan adalah untuk menafsirkan konstitusi dan hukum-hukum federal dan peraturan-peraturan yang berlaku di Amerika Serikat. Hal ini termasuk menyelesaikan sengketa antara cabang-cabang eksekutif dan legislatif. Susunan dan kedudukan pemerintah federal dijelaskan di dalam konstitusi. Dua partai politik, Partai Demokrat dan Partai Republik, mendominasi politik di Amerika sejak perang saudara, meskipun partai-partai lain juga ada.
4. Nilai-nilai Individu
Rokeach Value Survey
Milton Rokeach menciptakan Rokeach Value Survey (RVS). RVS terdiri atas dua kumpulan nilai, dengan setiap kumpulan memuat 18 pokok nilai individual. Satu kumpulan, yang disebut nilai terminal, merujuk pada keadaan-keadaan akhir yang diinginkan. Ini adalah tujuan yang ingin dicapai seseorang selama hidupnya. Kumpulan lainnya, disebut dengan nilai instrumental, merujuk pada perilaku atau cara-cara yang lebih disukai untk mencapai nilai terminal.
Nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa "cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan. Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan.
Dari semua system-sistem yang di kemukakan semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam hal ini perlu adanya pemahaman, pembelajaran dan kajian lebih lanjut apakah Negara Indonesia juga perlu pembelajaran tentang system-sistem tersebut baik di golongan pemerintahan maupun warga Negara Indonesia sendiri
serta dampak yang terjadi. Oleh karena itu sangat baik pula menerapkan salahsatu system tersebut atau mengkombinasikan system-sitem tersebut dengan catatan bias mengatasi kekurangan dalam system tersebut dan mencari solusinya, sehingga tidak ada yang dirugikan dan mengurangi dampak akibatnya. Dan Negara Indonesia menganut system presidensial sebagai sisitem pemerintahn sekarang, dimana sudah dijelaskan bahwa
sisitem presdensial adalah merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif.
Adapun ciri-ciri pemerintahan presidensial yaitu :
- Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara.
- Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.
- Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.
- Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan eksekutif (bukan kepada kekuasaan legislatif).
- Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif. - Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.
Kelebihan dan kelemahan sistem presidensial
Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial:
- Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada
parlemen.
- Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya, masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Filipina adalah enam tahun dan Presiden Indonesia adalah lima tahun.
- Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannya.
- Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen send iri.
Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial:
- Kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan kekuasaan mutlak.
- Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.
- Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas.
- Pembuatan keputusan memakan waktu yang lama.
7. Untuk melaksanakan tugas, Anda dapat bekerja dalam kelompok diskusi. Susunlah hasil diskusi dengan mengelompokkan peristiwa/kasus hukum dan politik dalam bentuk tabel. Kemudian presentasikan hasil kerja kelompok tersebut untuk mendapat tanggapan atau komentar dari teman mahasiswa lain.
Jawab :
Kasus Hukum
Kasus Politik
Pidana Perdata
Narkoba Hukum perdata warisan
Pelanggaran korupsi politik
Perampokan Hukum perdata perceraian
Kasus suap para petinggi negara
Pembunuhan Hukum perdata pencemaran nama baik
Kejahatan politik ekonomi
Penganiayaan Sengketa lahan Kasus pelanggaran hak politik Pencurian Perebutan hak asuh
anak
Pemerkosaan Hak milik/hak paten Korupsi Hutang piutang
8. Untuk membuat laporan tugas di atas, Anda dapat mendiskusikannya dalam kelompok. Kemudian susunlah kondisi bangsa Indonesia pada 10 tahun, 30 tahun, dan 100 tahun yang lalu dalam tabel dan selanjutnya presentasikan.
Jawab :
Kondisi Bangsa Indonesia 10 Tahun yang lalu
Kondisi Bangsa Indonesia 30 Tahun yang lalu
Kondisi Bangsa Indonesia 100 Tahun yang lalu
Indonesia sudah mulai menunjukkan jati dirinya dengan tidak menganut pengaruh-pengaruh dari Negara asing.
Indonesia sudah mulai menyusun/merancang
bentuk Ketahanan Negaranya.
Indonesia masih dalam masa kerajaan dan masih dalam keadaan labil.
Hukum di Indonesia sudah mulai stabil walaupun pelanggar-pelangar hukum mulai dan makin bertambah dari tahun ke tahun.
Hukum di Indonesia sudah mulai terbentuk dan mutlak namun masih banyak penyimpangan hukum yang dilakukan oleh para petinggi besar Negara.
Hukum di Indonesia belum berbentuk hukum mutlak karena masih dalam pengaruh penjajahan.
Perekonomian Indonesia sudah mulai stabil. Lahan-lahan pertanian asing dan lahan pertanian pribadi sudah mulai disuratkan atau hak mutlak.
Perekonomian Indonesia masih dalam keadaan labil karena pengaruh penjajah masih meninggalkan pengaruh-pengaruh dan masih banyaknya sengketa lahan pribadi dan asing.
Perekonomian Indonesia berada dalam keadaan yang tidak stabil karena pengaruh penjajah yang menjajah lahan pertanian serta memaksa bangsa Indonesia tercekik dalam keadaan krisis keuangan. Pendidikan bangsa
Indonesia sudah mulai
Pendidikan bangsa Indonesia masih rendah
Pendidikan bangsa Indonesia masih sangat
mengalami kemajuan buktinya adanya program untuk meningkatkan mutu pendidikan dan dibuktikan sudah banyaknya tercetak sarjana-sarjana di berbagai daerah.
karena bangsa Indonesia masih belum menyadari akan pentingnya pendidikan. Namun, sudah mulai banyak program pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia
rendah karena yang dapat mengenyam pendidikan hanyalah anak bangsawan saja.
Nilai mata uang Indonesia masih belum stabil karena terus melemah di mata uang asing karena penanam modal/saham enggan menanamkan modalnya di Indonesia karena masih banyaknya gejolak politik dan hukum di Indonesia yang masih belum jelas kepastiannya.
Nilai mata uang Indonesia sudah mulai mengalami kestabilan karena sudah adanya kegiatan ekspor dan impor.
Nilai mata uang Indonesia sangat lemah karena mata uang yang digunakan masih menganut mata uang asing.
Rangkuman Bab 1 : Hakikat dan Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan.
a. Secara etimologis, pendidikan kewarganegaraan berasal dari kata “pendidikan” dan kata “kewarganegaraan”. Pendidikan berarti usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
b. dirinya, sedangkan kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara.
c. Secara yuridis, pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
d. Secara terminologis, pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi politik, diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya: pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua. Kesemuanya itu 24 diproses guna melatih para siswa untuk berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup demokratis berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945
e. Negara perlu menyelenggarakan pendidikan kewarganegaraan karena setiap generasi adalah orang baru yang harus mendapat pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan agar mampu mengembangkan warga negara yang memiliki watak atau karakter yang baik dan cerdas (smart and good citizen) untuk hidup dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan demokrasi konstitusional.
f. Secara historis, PKn di Indonesia awalnya diselenggarakan oleh organisasi pergerakan yang bertujuan untuk membangun rasa kebangsaaan dan cita-cita Indonesia merdeka. Secara sosiologis, PKn Indonesia dilakukan pada tataran sosial kultural oleh para pemimpin di masyarakat yang mengajak untuk mencintai tanah air dan bangsa Indonesia.
Secara politis, PKn Indonesia lahir karena tuntutan konstitusi atau UUD 1945 dan sejumlah kebijakan Pemerintah yang berkuasa sesuai dengan masanya.
g. Pendidikan Kewarganegaraan senantiasa menghadapi dinamika perubahan dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan serta tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara. h. PKn Indonesia untuk masa depan sangat ditentukan oleh pandangan bangsa Indonesia,
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Federalisme https://id.wikipedia.org/wiki/Politik_Amerika_Serikat http://www.academia.edu/9639370/Prinsip_Cheks_and_Balaces_pada_Lembaga_Negara_at_B ULLET_Esensi_Checks_and_Balances https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_presidensial https://id.wikipedia.org/wiki/Nilai https://lenteratv.wordpress.com/2012/02/29/home-pengetahuan-pengertian-pendidikan-definisi- pendidikan-dari-berbagai-sumber-pengertian-pendidikan-definisi-pendidikan-dari-berbagai- sumber/ http://kbbi.web.id http://www.gurupendidikan.com/10-pengertian-kewarganegaraan-menurut-para-ahli/ www.ilmuhukum.net imemsyahrial.blogspot.com