• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAQLID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TAQLID"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN HUKUM ISLAM PADA MASA

PERKEMBANGAN HUKUM ISLAM PADA MASA

ULAMA MURAJJIHIN DAN MUQALLIDIN

ULAMA MURAJJIHIN DAN MUQALLIDIN

MAKALAH MAKALAH

Diajukan guna memenui tugas dalam mata kuliah Sejarah Hukum Islam Diajukan guna memenui tugas dalam mata kuliah Sejarah Hukum Islam

DISUSUN OLEH : DISUSUN OLEH :

NADHILA AL-FILDZA AQMAR (12390021) NADHILA AL-FILDZA AQMAR (12390021)

DOSEN : DOSEN : SITI JAHROH SITI JAHROH KEUANGAN ISLAM KEUANGAN ISLAM FAKULTAS SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

2014 2014

(2)

BAB 1 BAB 1

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

Agama islam adalah agama yang sempurna berbagai mengenai hukum dalam Agama islam adalah agama yang sempurna berbagai mengenai hukum dalam kehidupan dijelaskan dan memiliki sejarah panjang mengenai pembuatan hukum kehidupan dijelaskan dan memiliki sejarah panjang mengenai pembuatan hukum islam. Masa yang paling lama yaitu cara pengambilan hukum melalui ijtihad, saat itu islam. Masa yang paling lama yaitu cara pengambilan hukum melalui ijtihad, saat itu terjadi penurunan kegiatan ijtihad dan adanya beberapa faktor yang melatar belakangi terjadi penurunan kegiatan ijtihad dan adanya beberapa faktor yang melatar belakangi terjadinya penurunan kegiatan tersebut. Tertutupnya ijtihad ini menandai kemunduran terjadinya penurunan kegiatan tersebut. Tertutupnya ijtihad ini menandai kemunduran fiqh islam dengan adanya kemunduran ini menyebabkan munculnya taqlid dan umat fiqh islam dengan adanya kemunduran ini menyebabkan munculnya taqlid dan umat Islam hanya bertaklid kepada mazhab yang telah ada.

Islam hanya bertaklid kepada mazhab yang telah ada.

Meskipun sebagian orang menyebutkan bahwa fase ini adalah periode jumud tetapi Meskipun sebagian orang menyebutkan bahwa fase ini adalah periode jumud tetapi kenyataannya pada fase ini para

kenyataannya pada fase ini para fuqaha mendalami, mengkaji, menganalisa,fuqaha mendalami, mengkaji, menganalisa, mengolah dan mengkritik pendapat-pendapat fuqaha sebelumnya,

mengolah dan mengkritik pendapat-pendapat fuqaha sebelumnya, walaupunwalaupun  pendapatnya itu dicetuskan oleh imam m

 pendapatnya itu dicetuskan oleh imam mazhabnya sendiri.azhabnya sendiri.

B.

B. RUMUSAN MASALAHRUMUSAN MASALAH 1.

1. Apa Apa pengertian pengertian taqlid?taqlid? 2.

2. Apa faktor terhentinya kegiatan ijtihad?Apa faktor terhentinya kegiatan ijtihad? 3.

3. Apa usaha-usaha ulama dalam mengatasi taqlid dan jumud?Apa usaha-usaha ulama dalam mengatasi taqlid dan jumud? 4.

4. Apa pengaruh taqlid dalam perkembangan legislasi hukum islam?Apa pengaruh taqlid dalam perkembangan legislasi hukum islam?

C.

C. TUJUANTUJUAN

Tujuan pembuatan makalah ini adalah: Tujuan pembuatan makalah ini adalah:

1.

1. Menuntaskan tugas mata kuliah Sejarah Hukum IslamMenuntaskan tugas mata kuliah Sejarah Hukum Islam 2.

2. Dapat mengetahui tentang masa taqlidDapat mengetahui tentang masa taqlid 3.

3. Dapat mengetahui pengaruh taqlid dalam legislasi islamDapat mengetahui pengaruh taqlid dalam legislasi islam 4.

(3)

D.

D. MANFAATMANFAAT

Manfaat dibuatnya makalah ini untuk menambah refrensi sebagai bahan ajar bagi Manfaat dibuatnya makalah ini untuk menambah refrensi sebagai bahan ajar bagi dosen dan referensi bahan belajar bagi mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar dosen dan referensi bahan belajar bagi mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar serta menjadi tambahan wawasan.

(4)

BAB 2 BAB 2 PEMBAHASAN PEMBAHASAN

A.

A. FAKTOR PENYEBAB TERHENTINYA IJTIHADFAKTOR PENYEBAB TERHENTINYA IJTIHAD

Sebelum membahas mengenai taqlid dan jumud maka perlu mengetahui terlebih Sebelum membahas mengenai taqlid dan jumud maka perlu mengetahui terlebih dahulu tentang

dahulu tentang ijtihad karena taqlid tijtihad karena taqlid tidak akan ada jika tidak idak akan ada jika tidak ada ijtihad dan segalaada ijtihad dan segala  persoalan

 persoalan mengenai mengenai taqlid taqlid akan akan lebih lebih mudah mudah dipahami dipahami apabila apabila telah telah memahamimemahami  persoalan ijtihad.

 persoalan ijtihad.

Ijtihad adalah mencurahkan tenaga (memeras fikiran) untuk menentukan hukum Ijtihad adalah mencurahkan tenaga (memeras fikiran) untuk menentukan hukum agama (syara’) melalui salah satu dalil Syara’

agama (syara’) melalui salah satu dalil Syara’ ..11  Ini menjelaskan bahwa ijtihad  Ini menjelaskan bahwa ijtihad merupakan pemikiran untuk melakukan sesuatu sesuai dengan Alquran dan sunah merupakan pemikiran untuk melakukan sesuatu sesuai dengan Alquran dan sunah Rasulullah.

Rasulullah.

Tetapi pada akhir pemerintahan Khilafah Abbasiyyah ijtihad mulai memudar, Tetapi pada akhir pemerintahan Khilafah Abbasiyyah ijtihad mulai memudar, kemudian muncul taqlid yang secara berangsur-angsur menyerap atau di

kemudian muncul taqlid yang secara berangsur-angsur menyerap atau di terima umatterima umat islam.

islam.22  Maksudnya bahwa memudarnya ijtihad ini menjadi awal mula munculnya  Maksudnya bahwa memudarnya ijtihad ini menjadi awal mula munculnya taqlid, adanya kemunduran ini dilatar belakangi oleh lemahnya ulama dalam taqlid, adanya kemunduran ini dilatar belakangi oleh lemahnya ulama dalam  berijtihad.

 berijtihad. Terdapat Terdapat 4 4 faktor faktor penting penting yang yang menyebabkan menyebabkan terhentinya terhentinya kegiatankegiatan ijtihad, dan menetapi bertaqlid kepada para ulama terdahulu

ijtihad, dan menetapi bertaqlid kepada para ulama terdahulu33, diantaranya yaitu :, diantaranya yaitu : 1.

1. Terbaginya daulah Islamiah ke dalam kerajaan-kerajaan yang salingTerbaginya daulah Islamiah ke dalam kerajaan-kerajaan yang saling  bermusuhan.

 bermusuhan.

Adanya permusuhan ini menimbulkan adanya peperangan dan perebutan Adanya permusuhan ini menimbulkan adanya peperangan dan perebutan kekuasaan dan kemenangan sehingga perpecahan atau permusuhan ini dapat kekuasaan dan kemenangan sehingga perpecahan atau permusuhan ini dapat menjadikan pudarnya kegiatan ijtihad saat itu.

menjadikan pudarnya kegiatan ijtihad saat itu.

2.

2. Terpecahnya para imam mujtahid menjadi beberapa golongan.Terpecahnya para imam mujtahid menjadi beberapa golongan.

Disini maksudnya bahwa setiap golongan memiliki atau membentuk aliran Disini maksudnya bahwa setiap golongan memiliki atau membentuk aliran hukum lalu setiap aliran hukum ini terdapat kader atau pemimpin yang mana hukum lalu setiap aliran hukum ini terdapat kader atau pemimpin yang mana kader tersebut membela mazhab nya masing-masing. Dengan adanya perbedaan kader tersebut membela mazhab nya masing-masing. Dengan adanya perbedaan

1 1

 Ahmad Hanafi,

 Ahmad Hanafi,Pengantar dan Sejarah Hukum IslamPengantar dan Sejarah Hukum Islam, hlm 162, hlm 162

2 2

 Abdul Majid Khon,

 Abdul Majid Khon, ikhtisar tarikh tasyri’ ikhtisar tarikh tasyri’ , hlm 143, hlm 143

3 3

 Abdul Wahhab Khallaf,

(5)

argumen inilah yang dapat membuat para ulama menimbulkan pemikiran yang argumen inilah yang dapat membuat para ulama menimbulkan pemikiran yang menyimpang dari acuan

Al-menyimpang dari acuan Al-Qur’an dan Sunnah.Qur’an dan Sunnah.

3.

3. Umat islam mengabaikan sistem kekuasaan perundang-undangan.Umat islam mengabaikan sistem kekuasaan perundang-undangan.

Dalam perumusan perundang-undangn perlunya seseorang yang ahli di Dalam perumusan perundang-undangn perlunya seseorang yang ahli di  bidangnya

 bidangnya tetapi tetapi disini disini terjadi terjadi krisis krisis yang yang mana mana hukum hukum dibuat dibuat oleh oleh seseorangseseorang yang bukan ahlinya.

yang bukan ahlinya.

4.

4. Ulama dilanda penyakit iri, egois dan sombong sehingga mereka tidak dapatUlama dilanda penyakit iri, egois dan sombong sehingga mereka tidak dapat sampai pada tingkat mujtahid.

sampai pada tingkat mujtahid.

Para ulama terjadi saling menghasut satu sama lain dan mementingkan diri Para ulama terjadi saling menghasut satu sama lain dan mementingkan diri sendiri yang mana dari mereka selalu menganggap bahwa mereka benar dan sendiri yang mana dari mereka selalu menganggap bahwa mereka benar dan membanggakan ijtihadnya dengan adanya sifat ini mereka beranggapan bahwa membanggakan ijtihadnya dengan adanya sifat ini mereka beranggapan bahwa  potensi

 potensi atau atau kemampuan kemampuan kawan-kawannya kawan-kawannya direndahkan. direndahkan. Sifat Sifat seperti seperti ini ini yangyang ada dikalangan ulama menyebabkan kemampuan dan kecerdasan ulama ada dikalangan ulama menyebabkan kemampuan dan kecerdasan ulama menurun. Sehingga, mereka hanya bertaqlid pendpat dari ulama terdahulu.

menurun. Sehingga, mereka hanya bertaqlid pendpat dari ulama terdahulu.

B.

B. MASA TAQLID DAN JUMUDMASA TAQLID DAN JUMUD

Tidak semua para ulama meninggalkan ijtihad tetapi memudarnya ijtihad dengan Tidak semua para ulama meninggalkan ijtihad tetapi memudarnya ijtihad dengan cara berangsur-angsur dan pada abad 7 Hijriah ketika runtuhnya Abbasiyyah di cara berangsur-angsur dan pada abad 7 Hijriah ketika runtuhnya Abbasiyyah di Baghdad. Lemahnya Abbasiyyah diawali putusnya ikatan politik, masing-masing Baghdad. Lemahnya Abbasiyyah diawali putusnya ikatan politik, masing-masing kelompok penguasa memusuhi kelompok lain

kelompok penguasa memusuhi kelompok lain44. Di masa itulah para ulama. Di masa itulah para ulama menumbuhkan jiwa taqlid. Sudah dijelaskan bahawa taqlid merupakan pendapat menumbuhkan jiwa taqlid. Sudah dijelaskan bahawa taqlid merupakan pendapat yang berdasar dari pendapat orang lain yang mana pendapat tersebut dilakukan yang berdasar dari pendapat orang lain yang mana pendapat tersebut dilakukan tanpa berdasarkan dalil.

tanpa berdasarkan dalil. Orang yang taklid kepada pendapat seseorang disebutOrang yang taklid kepada pendapat seseorang disebut muqallid. Dengan demikian jika kita mengikuti pendapat seseorang, padahal muqallid. Dengan demikian jika kita mengikuti pendapat seseorang, padahal  pendapatnya

 pendapatnya itu itu tidak tidak berdasarkan berdasarkan Al Al Qur'an Qur'an dan dan Sunnah Sunnah sesuai sesuai pemahamanpemahaman generasi sahabat, maka kita adalah

generasi sahabat, maka kita adalah muqallidnya.muqallidnya.55

4 4

 Abdul Majid Khon,

 Abdul Majid Khon, ikhtisar tarikh tasyri’ ikhtisar tarikh tasyri’ , hlm 144, hlm 144

5 5

 http://www.mail-archive.com/media-dakwah@yahoogroups.com/msg06148.html  http://www.mail-archive.com/media-dakwah@yahoogroups.com/msg06148.html

(6)

Sebab tumbuhnya taqlid

Sebab tumbuhnya taqlid66, yaitu :, yaitu : 1.

1. Murid-murid yang berkedudukanMurid-murid yang berkedudukan

Masing-masing murid itu harus mengedepankan paham yang dikeluarkan para Masing-masing murid itu harus mengedepankan paham yang dikeluarkan para guru. Kemudian sesudah paham-paham itu mendapat kedudukan istimewa guru. Kemudian sesudah paham-paham itu mendapat kedudukan istimewa dalam jiwa rakyet, maka akan

dalam jiwa rakyet, maka akan sulit bagi seorang mudjaddid mendirikan mazhabsulit bagi seorang mudjaddid mendirikan mazhab di tengah-tengah masyarakat umum sehingga berkurangnya ijtihad

di tengah-tengah masyarakat umum sehingga berkurangnya ijtihad pada masapada masa itu

itu

2.

2. Pengadilan yang berpedoman pada buku mazhabPengadilan yang berpedoman pada buku mazhab

Masyarakat mulanya memberikan kepercayaan kepada hakim. Akan

Masyarakat mulanya memberikan kepercayaan kepada hakim. Akan tetapi,tetapi, setelah ada sebagian hakim tidak mengemban kepercayaan, orang-orang ingin setelah ada sebagian hakim tidak mengemban kepercayaan, orang-orang ingin  para hakim terikat dengan hukum ter

 para hakim terikat dengan hukum tertentu.tentu.

3.

3. Pembukuan kitab-kitab mazhabPembukuan kitab-kitab mazhab

Ditulisnya fiqh islam serta dijadikan rujukan dalam menjawab semua

Ditulisnya fiqh islam serta dijadikan rujukan dalam menjawab semua persoalanpersoalan yang dihadapi masyarakat sehingga sangat mudah diketahui dengan cepat. yang dihadapi masyarakat sehingga sangat mudah diketahui dengan cepat. Kemudian hal tersebut membuat para ulama pada

Kemudian hal tersebut membuat para ulama pada periode ini tidak mempunyaiperiode ini tidak mempunyai keinginan untuk berijtihad lagi.

keinginan untuk berijtihad lagi.

4.

4. Pembelaan pengikut mazhabPembelaan pengikut mazhab

Para ulama pada masa ini sibuk dengan menyebarkan ajaran mazhab dan Para ulama pada masa ini sibuk dengan menyebarkan ajaran mazhab dan mengajak orang lain untuk berfanatik kepada pendapat fuqaha tertentu. mengajak orang lain untuk berfanatik kepada pendapat fuqaha tertentu.

Kondisi taqlid sesudah runtuhnya kerajaan Abbasiyyah, pada masa ini, ijtihad mulai Kondisi taqlid sesudah runtuhnya kerajaan Abbasiyyah, pada masa ini, ijtihad mulai memudar dan tidak ada keistimewaan. Beberapa orang menggabungkan diri kepada memudar dan tidak ada keistimewaan. Beberapa orang menggabungkan diri kepada imam tertentu dan disebut mujtahid muntasib dan dari abad 10 sampai sekarang imam tertentu dan disebut mujtahid muntasib dan dari abad 10 sampai sekarang tidak boleh seorang faqih memilih dan menarjih cukup kitab-kitab yang ada.

tidak boleh seorang faqih memilih dan menarjih cukup kitab-kitab yang ada.77

6 6  Ibid, hlm 145  Ibid, hlm 145 7 7

 Muhammad Al-Khudari Bik,

(7)

Dijelaskan bahwa fuqaha memiliki pembahasan tetapi terkadang mereka

Dijelaskan bahwa fuqaha memiliki pembahasan tetapi terkadang mereka menyalahimenyalahi  pendapat-pendapat imam.

 pendapat-pendapat imam.

C.

C. USAHA-USAHA ULAMA DALAM MENGATASI TAQLID DAN JUMUDUSAHA-USAHA ULAMA DALAM MENGATASI TAQLID DAN JUMUD Jumud yang dimaksudkan adalah jumhur ulama. Sudah dibahas sebelumnya faktor Jumud yang dimaksudkan adalah jumhur ulama. Sudah dibahas sebelumnya faktor  berhentinya ijtihad tidak menyeba

 berhentinya ijtihad tidak menyebabkan para ulama berhenti untuk berfikir dalambkan para ulama berhenti untuk berfikir dalam melakukan legislasi pada mazhab yang mereka anut. Dengan ini, maka ulama melakukan legislasi pada mazhab yang mereka anut. Dengan ini, maka ulama dikalangan setiap madzhab itu dibagi-bagi atas beberapa tingkatan :

dikalangan setiap madzhab itu dibagi-bagi atas beberapa tingkatan :

1.

1. Tingkatan pertama :Tingkatan pertama :

Ulama’ ahli ijyihad di dalam lingkungan hukum suatu mazhab Ulama’ ahli ijyihad di dalam lingkungan hukum suatu mazhab

Dalam golongan ini ulama tidak bisa berijtihad untuk mendapatkan hukum Dalam golongan ini ulama tidak bisa berijtihad untuk mendapatkan hukum dengan ijtihad mutlak dan ulama pada tingkatan ini hanya berijtihad dalam dengan ijtihad mutlak dan ulama pada tingkatan ini hanya berijtihad dalam  beberapa

 beberapa kasus kasus dari dari pokok-pokok pokok-pokok ijtihad ijtihad yang yang telah telah ditetapkan ditetapkan oleh oleh imam- imam-imam ahli ijtihad sebelumnya.

imam ahli ijtihad sebelumnya.88

2.

2. Tingkat kedua :Tingkat kedua :

Ulama ahli ijtihad dalam masalah-masalah hukum yang tidak ada riwayatnya Ulama ahli ijtihad dalam masalah-masalah hukum yang tidak ada riwayatnya dari imam-imam suatu mazhab.

dari imam-imam suatu mazhab.

Ulama yang tergolong tingkatan ini, tidak menyalahi imam-imam mujtahid Ulama yang tergolong tingkatan ini, tidak menyalahi imam-imam mujtahid dalam masalah hukum furu’iyah dan pokok 

dalam masalah hukum furu’iyah dan pokok -pokok ijtihad. Maksudnya bahwa-pokok ijtihad. Maksudnya bahwa  para

 para ulama ulama mengambil mengambil kesimpulan kesimpulan hukum hukum tidak tidak ada ada riwayatnya riwayatnya disesuaikandisesuaikan dengan pokok-pokok dari Imam mereka.Golongan ini seperti Al Khashaf, Ath dengan pokok-pokok dari Imam mereka.Golongan ini seperti Al Khashaf, Ath Thahawi dan Al Karakhi dari golongan Hanafiyah, Ibnul Arabi dan Ibnu Thahawi dan Al Karakhi dari golongan Hanafiyah, Ibnul Arabi dan Ibnu Rusydi dari golongan Malikiyah, Al Ghazali dan Al Isfarayini dari golongan Rusydi dari golongan Malikiyah, Al Ghazali dan Al Isfarayini dari golongan Syafi’iyah dan Al Baghdadi dan Al Hurawi dari golongan Hanbaliyah.

Syafi’iyah dan Al Baghdadi dan Al Hurawi dari golongan Hanbaliyah.

3.

3. Tingkat ketiga :Tingkat ketiga : Ahlu tarjih Ahlu tarjih

8 8

 Abdul Wahhab Khallaf 

(8)

Ulama yang tergolong tingkatan ini, mereka berijtihad untuk mengambil suatu Ulama yang tergolong tingkatan ini, mereka berijtihad untuk mengambil suatu kesimpulan hukum dari masalah-masalah melainkan karena ulama menguasai kesimpulan hukum dari masalah-masalah melainkan karena ulama menguasai kepada pokok-pokok mazhabnya dan sumber pengambilannya.

kepada pokok-pokok mazhabnya dan sumber pengambilannya.99 Di antara golongan ini yaitu Al Qaduri dari golongan Hanafiyah. Di antara golongan ini yaitu Al Qaduri dari golongan Hanafiyah.

4.

4. Tingkat keempat :Tingkat keempat : ahlu takhrijahlu takhrij

Ulama yang tergolong ke dalam tingkatan ini, mereka hanya Ulama yang tergolong ke dalam tingkatan ini, mereka hanya mempertimbangkan ungkapan-ungkapan hukum atau fatwa-fatwa imam-imam mempertimbangkan ungkapan-ungkapan hukum atau fatwa-fatwa imam-imam mereka yang berlainan kemudian mereka klasifikasikan antara ungkapan yang mereka yang berlainan kemudian mereka klasifikasikan antara ungkapan yang kuat menurut pengertian hukumnya.

kuat menurut pengertian hukumnya.1010  Ini maksudnya bahwa golongan ini  Ini maksudnya bahwa golongan ini tidak berijtihad dalam mengistimbathkan hukum. Mereka hanya membatasi tidak berijtihad dalam mengistimbathkan hukum. Mereka hanya membatasi diri dalam menafsirkan pendapat yang kurang jelas yang dan mereka tentukan diri dalam menafsirkan pendapat yang kurang jelas yang dan mereka tentukan mana yang dikehendaki dari hukum yang memiliki dua pengertian.

mana yang dikehendaki dari hukum yang memiliki dua pengertian.

Golongan ini seperti Al Qaduri, Shahibul Hidayah dan ulama ulama yang Golongan ini seperti Al Qaduri, Shahibul Hidayah dan ulama ulama yang serupa dengan mereka di kalangan Mazhab Abu Hanifah ra.

serupa dengan mereka di kalangan Mazhab Abu Hanifah ra.

5.

5. Tingkat kelima:Tingkat kelima: ahlu taqlid ahlu taqlid 

Golongan ini ulama hanya dapat melainkan antara riwayat-riwayat yang jarang Golongan ini ulama hanya dapat melainkan antara riwayat-riwayat yang jarang dengan riwayat-riwayat yang nyata dan jelas dan hanya dapat melainkan dengan riwayat-riwayat yang nyata dan jelas dan hanya dapat melainkan antara dalil-dalil yang kuat dengan dalil dalil yang lemah.

antara dalil-dalil yang kuat dengan dalil dalil yang lemah.

Maksudnya bahwa ulama dalam golongan tingkat kelima ini mempunyai Maksudnya bahwa ulama dalam golongan tingkat kelima ini mempunyai kesanggupan yang membedakan riwayat yang kuat dan yang lemah.

kesanggupan yang membedakan riwayat yang kuat dan yang lemah.

Ulama ulama yang tergolong dalam tingkatan ini antara lain adalah Ulama ulama yang tergolong dalam tingkatan ini antara lain adalah ulama-ulama yang memiliki kitab-kitab matan yang lumrah dikalangan mazhab Imam ulama yang memiliki kitab-kitab matan yang lumrah dikalangan mazhab Imam Abu Hanifah, seperti pengarang kitab al Kanz dan al-Wiqyah.

Abu Hanifah, seperti pengarang kitab al Kanz dan al-Wiqyah.1111

D.

D. PENGARUH TAQLID DALAM PERKEMBANGAN LEGISLASI ISLAMPENGARUH TAQLID DALAM PERKEMBANGAN LEGISLASI ISLAM Taqlid membawa pengaruh bagi perkembangan legislasi islam yaitu:

Taqlid membawa pengaruh bagi perkembangan legislasi islam yaitu:

9 9  Ibid, hlm 135  Ibid, hlm 135 10 10

 Abdul Wahhab Khallaf 

 Abdul Wahhab Khallaf  , Sejarah Le , Sejarah Legislasi Islamgislasi Islam, hlm 136, hlm 136

11 11

 Ibid, hlm 137  Ibid, hlm 137

(9)

1.

1. Pada masa taqlid (imitasi). Di masa inilah merupakan Pada masa taqlid (imitasi). Di masa inilah merupakan kebalikan masakebalikan masa

sebelumnya, karena kalau masa sebelumnya, ahli hukum mampu mengerahkan sebelumnya, karena kalau masa sebelumnya, ahli hukum mampu mengerahkan tenaga dan fikirannya untuk mendapatkan hukum dari hasil kesimpulan tenaga dan fikirannya untuk mendapatkan hukum dari hasil kesimpulan teks-teks

teks 2.

2. (nash dan dalil) Kitabullah dan Sunnaturrasul. (nash dan dalil) Kitabullah dan Sunnaturrasul. Tapi dimasa ini, umat IslamTapi dimasa ini, umat Islam hanya mengekori hasil periode sebelumnya.

hanya mengekori hasil periode sebelumnya. 3.

3. Adanya fanatisme mazhabAdanya fanatisme mazhab 4.

4. Munculnya pemikiran untuk memanfaatkan berbagai pendapat yang ada diMunculnya pemikiran untuk memanfaatkan berbagai pendapat yang ada di seluruh mazhab sesuai dengan kebutuhan zaman.

(10)

BAB 3 BAB 3 PENUTUP PENUTUP A. A. KESIMPULANKESIMPULAN

Taqlid adalah taqlid merupakan pendapat yang berdasar dari pendapat orang

Taqlid adalah taqlid merupakan pendapat yang berdasar dari pendapat orang lain yanglain yang

mana pendapat tersebut dilakukan tanpa berdasarkan dalil. Orang yang taklid kepada mana pendapat tersebut dilakukan tanpa berdasarkan dalil. Orang yang taklid kepada

 pendapat

 pendapat seseorang seseorang disebut disebut muqallid. muqallid. Taqlid Taqlid muncul muncul ketika ketika kekuasaan kekuasaan Islam Islam sudahsudah

 pudar,

 pudar, yaitu padyaitu pada a masa masa kemunduran. kemunduran. Kemunduran Kemunduran ini ini dipengaruhi dipengaruhi oleh oleh beberapa beberapa halhal

salah satunya tertutupnya ijtihad. salah satunya tertutupnya ijtihad.

Sesungguhnya ulama sangat tidak setuju dengan taqlid karena taqlid menyebabkan Sesungguhnya ulama sangat tidak setuju dengan taqlid karena taqlid menyebabkan

tidak mau berfikir. Sehingga umat Islam hanya mencukupkan tentang perkara tidak mau berfikir. Sehingga umat Islam hanya mencukupkan tentang perkara

agamanya itu dengan kitab-kitab karangan para imam ijtihad. Tapi dalam kalangam agamanya itu dengan kitab-kitab karangan para imam ijtihad. Tapi dalam kalangam

umat Islam sendiri tidak ada keharmonisan, hal ini disebabkan karena masing-masing umat Islam sendiri tidak ada keharmonisan, hal ini disebabkan karena masing-masing

 pengikut

 pengikut mahzab mahzab mengklaim mengklaim bahwa bahwa mahzabnya mahzabnya yang yang paling paling benar. benar. Orang Orang yangyang

 berpendidikan

 berpendidikan tinggi tinggi dan dan dianggap dianggap mampu mampu untuk untuk berijtihad berijtihad sendiri sendiri dilarang dilarang untukuntuk

 bertaqlid. Taqlid boleh dilakukan oleh

 bertaqlid. Taqlid boleh dilakukan oleh orang awam tapi dengan orang awam tapi dengan syarat bahwa ia harussyarat bahwa ia harus

selalu berusaha mencari dasar-dasar dalilnya. Dan jika ia telah menemukan dasarnya selalu berusaha mencari dasar-dasar dalilnya. Dan jika ia telah menemukan dasarnya

ia harus kembali pada dalil tersebut, yaitu

Al-ia harus kembali pada dalil tersebut, yaitu Al- Qur’an dan Sunnah Nabi MuhammadQur’an dan Sunnah Nabi Muhammad

SAW. SAW.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Keterkaitan pemikiran keislaman di dalam kitab kuning dari satu ulama ke ulama berikutnya, tidak saja di antara para ulama nusantara sendiri, tetapi juga dengan

Inti dari persoalan ini adalah terdapat ketidak saling pahaman antara ulama satu dengan yang lain, utamanya pada ulama fiqih dan ulama hadis dalam mendefinisikan kata

Dari beberapa fenomena yang terjadi dalam penelitian pada kesempatan kali ini penulis melihat bahwa sosok ulama menjadi salah satu tokoh yang memiliki peran penting dalam

Jika negara maju berjaya menghasut pekerja-pekerja kita supaya menuntut upahan yang tinggi dengan mengadakan mogok dan sebagainya, maka kelebihan kita yang satu ini iaitu kos kita

Kontrarevolusi ini terjadi antara lain terwujud berupa aliran pemikiran makro ekonomi yang lebih mementingkan sisi penawaran, teori rasional ekspektasi,

b. Ulama sebagai seorang pendidik. Ulama merupakan pendidik bagi remaja sekaligus panutan bagi remaja. Salah satu peran ulama sebagai pemuka agama Islam yang patut

Dengan demikian pernyataan tersebut, sebagai makhluk sosial tidak bisa menyatakan bahwa marginalisasi yang terjadi pada perempuan adalah menentukan dan mementingkan

Orang-orang yang mana Ketua Jemaat dan Mubaligh bermaksud untuk membantu merubah diri, mencoba untuk membuat ganjalan antara keduanya dan menghasut terhadap satu sama lain