PERKEMBANGAN HUKUM ISLAM PADA MASA
PERKEMBANGAN HUKUM ISLAM PADA MASA
ULAMA MURAJJIHIN DAN MUQALLIDIN
ULAMA MURAJJIHIN DAN MUQALLIDIN
MAKALAH MAKALAH
Diajukan guna memenui tugas dalam mata kuliah Sejarah Hukum Islam Diajukan guna memenui tugas dalam mata kuliah Sejarah Hukum Islam
DISUSUN OLEH : DISUSUN OLEH :
NADHILA AL-FILDZA AQMAR (12390021) NADHILA AL-FILDZA AQMAR (12390021)
DOSEN : DOSEN : SITI JAHROH SITI JAHROH KEUANGAN ISLAM KEUANGAN ISLAM FAKULTAS SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
2014 2014
BAB 1 BAB 1
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A.
A. LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
Agama islam adalah agama yang sempurna berbagai mengenai hukum dalam Agama islam adalah agama yang sempurna berbagai mengenai hukum dalam kehidupan dijelaskan dan memiliki sejarah panjang mengenai pembuatan hukum kehidupan dijelaskan dan memiliki sejarah panjang mengenai pembuatan hukum islam. Masa yang paling lama yaitu cara pengambilan hukum melalui ijtihad, saat itu islam. Masa yang paling lama yaitu cara pengambilan hukum melalui ijtihad, saat itu terjadi penurunan kegiatan ijtihad dan adanya beberapa faktor yang melatar belakangi terjadi penurunan kegiatan ijtihad dan adanya beberapa faktor yang melatar belakangi terjadinya penurunan kegiatan tersebut. Tertutupnya ijtihad ini menandai kemunduran terjadinya penurunan kegiatan tersebut. Tertutupnya ijtihad ini menandai kemunduran fiqh islam dengan adanya kemunduran ini menyebabkan munculnya taqlid dan umat fiqh islam dengan adanya kemunduran ini menyebabkan munculnya taqlid dan umat Islam hanya bertaklid kepada mazhab yang telah ada.
Islam hanya bertaklid kepada mazhab yang telah ada.
Meskipun sebagian orang menyebutkan bahwa fase ini adalah periode jumud tetapi Meskipun sebagian orang menyebutkan bahwa fase ini adalah periode jumud tetapi kenyataannya pada fase ini para
kenyataannya pada fase ini para fuqaha mendalami, mengkaji, menganalisa,fuqaha mendalami, mengkaji, menganalisa, mengolah dan mengkritik pendapat-pendapat fuqaha sebelumnya,
mengolah dan mengkritik pendapat-pendapat fuqaha sebelumnya, walaupunwalaupun pendapatnya itu dicetuskan oleh imam m
pendapatnya itu dicetuskan oleh imam mazhabnya sendiri.azhabnya sendiri.
B.
B. RUMUSAN MASALAHRUMUSAN MASALAH 1.
1. Apa Apa pengertian pengertian taqlid?taqlid? 2.
2. Apa faktor terhentinya kegiatan ijtihad?Apa faktor terhentinya kegiatan ijtihad? 3.
3. Apa usaha-usaha ulama dalam mengatasi taqlid dan jumud?Apa usaha-usaha ulama dalam mengatasi taqlid dan jumud? 4.
4. Apa pengaruh taqlid dalam perkembangan legislasi hukum islam?Apa pengaruh taqlid dalam perkembangan legislasi hukum islam?
C.
C. TUJUANTUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah: Tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1.
1. Menuntaskan tugas mata kuliah Sejarah Hukum IslamMenuntaskan tugas mata kuliah Sejarah Hukum Islam 2.
2. Dapat mengetahui tentang masa taqlidDapat mengetahui tentang masa taqlid 3.
3. Dapat mengetahui pengaruh taqlid dalam legislasi islamDapat mengetahui pengaruh taqlid dalam legislasi islam 4.
D.
D. MANFAATMANFAAT
Manfaat dibuatnya makalah ini untuk menambah refrensi sebagai bahan ajar bagi Manfaat dibuatnya makalah ini untuk menambah refrensi sebagai bahan ajar bagi dosen dan referensi bahan belajar bagi mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar dosen dan referensi bahan belajar bagi mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar serta menjadi tambahan wawasan.
BAB 2 BAB 2 PEMBAHASAN PEMBAHASAN
A.
A. FAKTOR PENYEBAB TERHENTINYA IJTIHADFAKTOR PENYEBAB TERHENTINYA IJTIHAD
Sebelum membahas mengenai taqlid dan jumud maka perlu mengetahui terlebih Sebelum membahas mengenai taqlid dan jumud maka perlu mengetahui terlebih dahulu tentang
dahulu tentang ijtihad karena taqlid tijtihad karena taqlid tidak akan ada jika tidak idak akan ada jika tidak ada ijtihad dan segalaada ijtihad dan segala persoalan
persoalan mengenai mengenai taqlid taqlid akan akan lebih lebih mudah mudah dipahami dipahami apabila apabila telah telah memahamimemahami persoalan ijtihad.
persoalan ijtihad.
Ijtihad adalah mencurahkan tenaga (memeras fikiran) untuk menentukan hukum Ijtihad adalah mencurahkan tenaga (memeras fikiran) untuk menentukan hukum agama (syara’) melalui salah satu dalil Syara’
agama (syara’) melalui salah satu dalil Syara’ ..11 Ini menjelaskan bahwa ijtihad Ini menjelaskan bahwa ijtihad merupakan pemikiran untuk melakukan sesuatu sesuai dengan Alquran dan sunah merupakan pemikiran untuk melakukan sesuatu sesuai dengan Alquran dan sunah Rasulullah.
Rasulullah.
Tetapi pada akhir pemerintahan Khilafah Abbasiyyah ijtihad mulai memudar, Tetapi pada akhir pemerintahan Khilafah Abbasiyyah ijtihad mulai memudar, kemudian muncul taqlid yang secara berangsur-angsur menyerap atau di
kemudian muncul taqlid yang secara berangsur-angsur menyerap atau di terima umatterima umat islam.
islam.22 Maksudnya bahwa memudarnya ijtihad ini menjadi awal mula munculnya Maksudnya bahwa memudarnya ijtihad ini menjadi awal mula munculnya taqlid, adanya kemunduran ini dilatar belakangi oleh lemahnya ulama dalam taqlid, adanya kemunduran ini dilatar belakangi oleh lemahnya ulama dalam berijtihad.
berijtihad. Terdapat Terdapat 4 4 faktor faktor penting penting yang yang menyebabkan menyebabkan terhentinya terhentinya kegiatankegiatan ijtihad, dan menetapi bertaqlid kepada para ulama terdahulu
ijtihad, dan menetapi bertaqlid kepada para ulama terdahulu33, diantaranya yaitu :, diantaranya yaitu : 1.
1. Terbaginya daulah Islamiah ke dalam kerajaan-kerajaan yang salingTerbaginya daulah Islamiah ke dalam kerajaan-kerajaan yang saling bermusuhan.
bermusuhan.
Adanya permusuhan ini menimbulkan adanya peperangan dan perebutan Adanya permusuhan ini menimbulkan adanya peperangan dan perebutan kekuasaan dan kemenangan sehingga perpecahan atau permusuhan ini dapat kekuasaan dan kemenangan sehingga perpecahan atau permusuhan ini dapat menjadikan pudarnya kegiatan ijtihad saat itu.
menjadikan pudarnya kegiatan ijtihad saat itu.
2.
2. Terpecahnya para imam mujtahid menjadi beberapa golongan.Terpecahnya para imam mujtahid menjadi beberapa golongan.
Disini maksudnya bahwa setiap golongan memiliki atau membentuk aliran Disini maksudnya bahwa setiap golongan memiliki atau membentuk aliran hukum lalu setiap aliran hukum ini terdapat kader atau pemimpin yang mana hukum lalu setiap aliran hukum ini terdapat kader atau pemimpin yang mana kader tersebut membela mazhab nya masing-masing. Dengan adanya perbedaan kader tersebut membela mazhab nya masing-masing. Dengan adanya perbedaan
1 1
Ahmad Hanafi,
Ahmad Hanafi,Pengantar dan Sejarah Hukum IslamPengantar dan Sejarah Hukum Islam, hlm 162, hlm 162
2 2
Abdul Majid Khon,
Abdul Majid Khon, ikhtisar tarikh tasyri’ ikhtisar tarikh tasyri’ , hlm 143, hlm 143
3 3
Abdul Wahhab Khallaf,
argumen inilah yang dapat membuat para ulama menimbulkan pemikiran yang argumen inilah yang dapat membuat para ulama menimbulkan pemikiran yang menyimpang dari acuan
Al-menyimpang dari acuan Al-Qur’an dan Sunnah.Qur’an dan Sunnah.
3.
3. Umat islam mengabaikan sistem kekuasaan perundang-undangan.Umat islam mengabaikan sistem kekuasaan perundang-undangan.
Dalam perumusan perundang-undangn perlunya seseorang yang ahli di Dalam perumusan perundang-undangn perlunya seseorang yang ahli di bidangnya
bidangnya tetapi tetapi disini disini terjadi terjadi krisis krisis yang yang mana mana hukum hukum dibuat dibuat oleh oleh seseorangseseorang yang bukan ahlinya.
yang bukan ahlinya.
4.
4. Ulama dilanda penyakit iri, egois dan sombong sehingga mereka tidak dapatUlama dilanda penyakit iri, egois dan sombong sehingga mereka tidak dapat sampai pada tingkat mujtahid.
sampai pada tingkat mujtahid.
Para ulama terjadi saling menghasut satu sama lain dan mementingkan diri Para ulama terjadi saling menghasut satu sama lain dan mementingkan diri sendiri yang mana dari mereka selalu menganggap bahwa mereka benar dan sendiri yang mana dari mereka selalu menganggap bahwa mereka benar dan membanggakan ijtihadnya dengan adanya sifat ini mereka beranggapan bahwa membanggakan ijtihadnya dengan adanya sifat ini mereka beranggapan bahwa potensi
potensi atau atau kemampuan kemampuan kawan-kawannya kawan-kawannya direndahkan. direndahkan. Sifat Sifat seperti seperti ini ini yangyang ada dikalangan ulama menyebabkan kemampuan dan kecerdasan ulama ada dikalangan ulama menyebabkan kemampuan dan kecerdasan ulama menurun. Sehingga, mereka hanya bertaqlid pendpat dari ulama terdahulu.
menurun. Sehingga, mereka hanya bertaqlid pendpat dari ulama terdahulu.
B.
B. MASA TAQLID DAN JUMUDMASA TAQLID DAN JUMUD
Tidak semua para ulama meninggalkan ijtihad tetapi memudarnya ijtihad dengan Tidak semua para ulama meninggalkan ijtihad tetapi memudarnya ijtihad dengan cara berangsur-angsur dan pada abad 7 Hijriah ketika runtuhnya Abbasiyyah di cara berangsur-angsur dan pada abad 7 Hijriah ketika runtuhnya Abbasiyyah di Baghdad. Lemahnya Abbasiyyah diawali putusnya ikatan politik, masing-masing Baghdad. Lemahnya Abbasiyyah diawali putusnya ikatan politik, masing-masing kelompok penguasa memusuhi kelompok lain
kelompok penguasa memusuhi kelompok lain44. Di masa itulah para ulama. Di masa itulah para ulama menumbuhkan jiwa taqlid. Sudah dijelaskan bahawa taqlid merupakan pendapat menumbuhkan jiwa taqlid. Sudah dijelaskan bahawa taqlid merupakan pendapat yang berdasar dari pendapat orang lain yang mana pendapat tersebut dilakukan yang berdasar dari pendapat orang lain yang mana pendapat tersebut dilakukan tanpa berdasarkan dalil.
tanpa berdasarkan dalil. Orang yang taklid kepada pendapat seseorang disebutOrang yang taklid kepada pendapat seseorang disebut muqallid. Dengan demikian jika kita mengikuti pendapat seseorang, padahal muqallid. Dengan demikian jika kita mengikuti pendapat seseorang, padahal pendapatnya
pendapatnya itu itu tidak tidak berdasarkan berdasarkan Al Al Qur'an Qur'an dan dan Sunnah Sunnah sesuai sesuai pemahamanpemahaman generasi sahabat, maka kita adalah
generasi sahabat, maka kita adalah muqallidnya.muqallidnya.55
4 4
Abdul Majid Khon,
Abdul Majid Khon, ikhtisar tarikh tasyri’ ikhtisar tarikh tasyri’ , hlm 144, hlm 144
5 5
http://www.mail-archive.com/media-dakwah@yahoogroups.com/msg06148.html http://www.mail-archive.com/media-dakwah@yahoogroups.com/msg06148.html
Sebab tumbuhnya taqlid
Sebab tumbuhnya taqlid66, yaitu :, yaitu : 1.
1. Murid-murid yang berkedudukanMurid-murid yang berkedudukan
Masing-masing murid itu harus mengedepankan paham yang dikeluarkan para Masing-masing murid itu harus mengedepankan paham yang dikeluarkan para guru. Kemudian sesudah paham-paham itu mendapat kedudukan istimewa guru. Kemudian sesudah paham-paham itu mendapat kedudukan istimewa dalam jiwa rakyet, maka akan
dalam jiwa rakyet, maka akan sulit bagi seorang mudjaddid mendirikan mazhabsulit bagi seorang mudjaddid mendirikan mazhab di tengah-tengah masyarakat umum sehingga berkurangnya ijtihad
di tengah-tengah masyarakat umum sehingga berkurangnya ijtihad pada masapada masa itu
itu
2.
2. Pengadilan yang berpedoman pada buku mazhabPengadilan yang berpedoman pada buku mazhab
Masyarakat mulanya memberikan kepercayaan kepada hakim. Akan
Masyarakat mulanya memberikan kepercayaan kepada hakim. Akan tetapi,tetapi, setelah ada sebagian hakim tidak mengemban kepercayaan, orang-orang ingin setelah ada sebagian hakim tidak mengemban kepercayaan, orang-orang ingin para hakim terikat dengan hukum ter
para hakim terikat dengan hukum tertentu.tentu.
3.
3. Pembukuan kitab-kitab mazhabPembukuan kitab-kitab mazhab
Ditulisnya fiqh islam serta dijadikan rujukan dalam menjawab semua
Ditulisnya fiqh islam serta dijadikan rujukan dalam menjawab semua persoalanpersoalan yang dihadapi masyarakat sehingga sangat mudah diketahui dengan cepat. yang dihadapi masyarakat sehingga sangat mudah diketahui dengan cepat. Kemudian hal tersebut membuat para ulama pada
Kemudian hal tersebut membuat para ulama pada periode ini tidak mempunyaiperiode ini tidak mempunyai keinginan untuk berijtihad lagi.
keinginan untuk berijtihad lagi.
4.
4. Pembelaan pengikut mazhabPembelaan pengikut mazhab
Para ulama pada masa ini sibuk dengan menyebarkan ajaran mazhab dan Para ulama pada masa ini sibuk dengan menyebarkan ajaran mazhab dan mengajak orang lain untuk berfanatik kepada pendapat fuqaha tertentu. mengajak orang lain untuk berfanatik kepada pendapat fuqaha tertentu.
Kondisi taqlid sesudah runtuhnya kerajaan Abbasiyyah, pada masa ini, ijtihad mulai Kondisi taqlid sesudah runtuhnya kerajaan Abbasiyyah, pada masa ini, ijtihad mulai memudar dan tidak ada keistimewaan. Beberapa orang menggabungkan diri kepada memudar dan tidak ada keistimewaan. Beberapa orang menggabungkan diri kepada imam tertentu dan disebut mujtahid muntasib dan dari abad 10 sampai sekarang imam tertentu dan disebut mujtahid muntasib dan dari abad 10 sampai sekarang tidak boleh seorang faqih memilih dan menarjih cukup kitab-kitab yang ada.
tidak boleh seorang faqih memilih dan menarjih cukup kitab-kitab yang ada.77
6 6 Ibid, hlm 145 Ibid, hlm 145 7 7
Muhammad Al-Khudari Bik,
Dijelaskan bahwa fuqaha memiliki pembahasan tetapi terkadang mereka
Dijelaskan bahwa fuqaha memiliki pembahasan tetapi terkadang mereka menyalahimenyalahi pendapat-pendapat imam.
pendapat-pendapat imam.
C.
C. USAHA-USAHA ULAMA DALAM MENGATASI TAQLID DAN JUMUDUSAHA-USAHA ULAMA DALAM MENGATASI TAQLID DAN JUMUD Jumud yang dimaksudkan adalah jumhur ulama. Sudah dibahas sebelumnya faktor Jumud yang dimaksudkan adalah jumhur ulama. Sudah dibahas sebelumnya faktor berhentinya ijtihad tidak menyeba
berhentinya ijtihad tidak menyebabkan para ulama berhenti untuk berfikir dalambkan para ulama berhenti untuk berfikir dalam melakukan legislasi pada mazhab yang mereka anut. Dengan ini, maka ulama melakukan legislasi pada mazhab yang mereka anut. Dengan ini, maka ulama dikalangan setiap madzhab itu dibagi-bagi atas beberapa tingkatan :
dikalangan setiap madzhab itu dibagi-bagi atas beberapa tingkatan :
1.
1. Tingkatan pertama :Tingkatan pertama :
Ulama’ ahli ijyihad di dalam lingkungan hukum suatu mazhab Ulama’ ahli ijyihad di dalam lingkungan hukum suatu mazhab
Dalam golongan ini ulama tidak bisa berijtihad untuk mendapatkan hukum Dalam golongan ini ulama tidak bisa berijtihad untuk mendapatkan hukum dengan ijtihad mutlak dan ulama pada tingkatan ini hanya berijtihad dalam dengan ijtihad mutlak dan ulama pada tingkatan ini hanya berijtihad dalam beberapa
beberapa kasus kasus dari dari pokok-pokok pokok-pokok ijtihad ijtihad yang yang telah telah ditetapkan ditetapkan oleh oleh imam- imam-imam ahli ijtihad sebelumnya.
imam ahli ijtihad sebelumnya.88
2.
2. Tingkat kedua :Tingkat kedua :
Ulama ahli ijtihad dalam masalah-masalah hukum yang tidak ada riwayatnya Ulama ahli ijtihad dalam masalah-masalah hukum yang tidak ada riwayatnya dari imam-imam suatu mazhab.
dari imam-imam suatu mazhab.
Ulama yang tergolong tingkatan ini, tidak menyalahi imam-imam mujtahid Ulama yang tergolong tingkatan ini, tidak menyalahi imam-imam mujtahid dalam masalah hukum furu’iyah dan pokok
dalam masalah hukum furu’iyah dan pokok -pokok ijtihad. Maksudnya bahwa-pokok ijtihad. Maksudnya bahwa para
para ulama ulama mengambil mengambil kesimpulan kesimpulan hukum hukum tidak tidak ada ada riwayatnya riwayatnya disesuaikandisesuaikan dengan pokok-pokok dari Imam mereka.Golongan ini seperti Al Khashaf, Ath dengan pokok-pokok dari Imam mereka.Golongan ini seperti Al Khashaf, Ath Thahawi dan Al Karakhi dari golongan Hanafiyah, Ibnul Arabi dan Ibnu Thahawi dan Al Karakhi dari golongan Hanafiyah, Ibnul Arabi dan Ibnu Rusydi dari golongan Malikiyah, Al Ghazali dan Al Isfarayini dari golongan Rusydi dari golongan Malikiyah, Al Ghazali dan Al Isfarayini dari golongan Syafi’iyah dan Al Baghdadi dan Al Hurawi dari golongan Hanbaliyah.
Syafi’iyah dan Al Baghdadi dan Al Hurawi dari golongan Hanbaliyah.
3.
3. Tingkat ketiga :Tingkat ketiga : Ahlu tarjih Ahlu tarjih
8 8
Abdul Wahhab Khallaf
Ulama yang tergolong tingkatan ini, mereka berijtihad untuk mengambil suatu Ulama yang tergolong tingkatan ini, mereka berijtihad untuk mengambil suatu kesimpulan hukum dari masalah-masalah melainkan karena ulama menguasai kesimpulan hukum dari masalah-masalah melainkan karena ulama menguasai kepada pokok-pokok mazhabnya dan sumber pengambilannya.
kepada pokok-pokok mazhabnya dan sumber pengambilannya.99 Di antara golongan ini yaitu Al Qaduri dari golongan Hanafiyah. Di antara golongan ini yaitu Al Qaduri dari golongan Hanafiyah.
4.
4. Tingkat keempat :Tingkat keempat : ahlu takhrijahlu takhrij
Ulama yang tergolong ke dalam tingkatan ini, mereka hanya Ulama yang tergolong ke dalam tingkatan ini, mereka hanya mempertimbangkan ungkapan-ungkapan hukum atau fatwa-fatwa imam-imam mempertimbangkan ungkapan-ungkapan hukum atau fatwa-fatwa imam-imam mereka yang berlainan kemudian mereka klasifikasikan antara ungkapan yang mereka yang berlainan kemudian mereka klasifikasikan antara ungkapan yang kuat menurut pengertian hukumnya.
kuat menurut pengertian hukumnya.1010 Ini maksudnya bahwa golongan ini Ini maksudnya bahwa golongan ini tidak berijtihad dalam mengistimbathkan hukum. Mereka hanya membatasi tidak berijtihad dalam mengistimbathkan hukum. Mereka hanya membatasi diri dalam menafsirkan pendapat yang kurang jelas yang dan mereka tentukan diri dalam menafsirkan pendapat yang kurang jelas yang dan mereka tentukan mana yang dikehendaki dari hukum yang memiliki dua pengertian.
mana yang dikehendaki dari hukum yang memiliki dua pengertian.
Golongan ini seperti Al Qaduri, Shahibul Hidayah dan ulama ulama yang Golongan ini seperti Al Qaduri, Shahibul Hidayah dan ulama ulama yang serupa dengan mereka di kalangan Mazhab Abu Hanifah ra.
serupa dengan mereka di kalangan Mazhab Abu Hanifah ra.
5.
5. Tingkat kelima:Tingkat kelima: ahlu taqlid ahlu taqlid
Golongan ini ulama hanya dapat melainkan antara riwayat-riwayat yang jarang Golongan ini ulama hanya dapat melainkan antara riwayat-riwayat yang jarang dengan riwayat-riwayat yang nyata dan jelas dan hanya dapat melainkan dengan riwayat-riwayat yang nyata dan jelas dan hanya dapat melainkan antara dalil-dalil yang kuat dengan dalil dalil yang lemah.
antara dalil-dalil yang kuat dengan dalil dalil yang lemah.
Maksudnya bahwa ulama dalam golongan tingkat kelima ini mempunyai Maksudnya bahwa ulama dalam golongan tingkat kelima ini mempunyai kesanggupan yang membedakan riwayat yang kuat dan yang lemah.
kesanggupan yang membedakan riwayat yang kuat dan yang lemah.
Ulama ulama yang tergolong dalam tingkatan ini antara lain adalah Ulama ulama yang tergolong dalam tingkatan ini antara lain adalah ulama-ulama yang memiliki kitab-kitab matan yang lumrah dikalangan mazhab Imam ulama yang memiliki kitab-kitab matan yang lumrah dikalangan mazhab Imam Abu Hanifah, seperti pengarang kitab al Kanz dan al-Wiqyah.
Abu Hanifah, seperti pengarang kitab al Kanz dan al-Wiqyah.1111
D.
D. PENGARUH TAQLID DALAM PERKEMBANGAN LEGISLASI ISLAMPENGARUH TAQLID DALAM PERKEMBANGAN LEGISLASI ISLAM Taqlid membawa pengaruh bagi perkembangan legislasi islam yaitu:
Taqlid membawa pengaruh bagi perkembangan legislasi islam yaitu:
9 9 Ibid, hlm 135 Ibid, hlm 135 10 10
Abdul Wahhab Khallaf
Abdul Wahhab Khallaf , Sejarah Le , Sejarah Legislasi Islamgislasi Islam, hlm 136, hlm 136
11 11
Ibid, hlm 137 Ibid, hlm 137
1.
1. Pada masa taqlid (imitasi). Di masa inilah merupakan Pada masa taqlid (imitasi). Di masa inilah merupakan kebalikan masakebalikan masa
sebelumnya, karena kalau masa sebelumnya, ahli hukum mampu mengerahkan sebelumnya, karena kalau masa sebelumnya, ahli hukum mampu mengerahkan tenaga dan fikirannya untuk mendapatkan hukum dari hasil kesimpulan tenaga dan fikirannya untuk mendapatkan hukum dari hasil kesimpulan teks-teks
teks 2.
2. (nash dan dalil) Kitabullah dan Sunnaturrasul. (nash dan dalil) Kitabullah dan Sunnaturrasul. Tapi dimasa ini, umat IslamTapi dimasa ini, umat Islam hanya mengekori hasil periode sebelumnya.
hanya mengekori hasil periode sebelumnya. 3.
3. Adanya fanatisme mazhabAdanya fanatisme mazhab 4.
4. Munculnya pemikiran untuk memanfaatkan berbagai pendapat yang ada diMunculnya pemikiran untuk memanfaatkan berbagai pendapat yang ada di seluruh mazhab sesuai dengan kebutuhan zaman.
BAB 3 BAB 3 PENUTUP PENUTUP A. A. KESIMPULANKESIMPULAN
Taqlid adalah taqlid merupakan pendapat yang berdasar dari pendapat orang
Taqlid adalah taqlid merupakan pendapat yang berdasar dari pendapat orang lain yanglain yang
mana pendapat tersebut dilakukan tanpa berdasarkan dalil. Orang yang taklid kepada mana pendapat tersebut dilakukan tanpa berdasarkan dalil. Orang yang taklid kepada
pendapat
pendapat seseorang seseorang disebut disebut muqallid. muqallid. Taqlid Taqlid muncul muncul ketika ketika kekuasaan kekuasaan Islam Islam sudahsudah
pudar,
pudar, yaitu padyaitu pada a masa masa kemunduran. kemunduran. Kemunduran Kemunduran ini ini dipengaruhi dipengaruhi oleh oleh beberapa beberapa halhal
salah satunya tertutupnya ijtihad. salah satunya tertutupnya ijtihad.
Sesungguhnya ulama sangat tidak setuju dengan taqlid karena taqlid menyebabkan Sesungguhnya ulama sangat tidak setuju dengan taqlid karena taqlid menyebabkan
tidak mau berfikir. Sehingga umat Islam hanya mencukupkan tentang perkara tidak mau berfikir. Sehingga umat Islam hanya mencukupkan tentang perkara
agamanya itu dengan kitab-kitab karangan para imam ijtihad. Tapi dalam kalangam agamanya itu dengan kitab-kitab karangan para imam ijtihad. Tapi dalam kalangam
umat Islam sendiri tidak ada keharmonisan, hal ini disebabkan karena masing-masing umat Islam sendiri tidak ada keharmonisan, hal ini disebabkan karena masing-masing
pengikut
pengikut mahzab mahzab mengklaim mengklaim bahwa bahwa mahzabnya mahzabnya yang yang paling paling benar. benar. Orang Orang yangyang
berpendidikan
berpendidikan tinggi tinggi dan dan dianggap dianggap mampu mampu untuk untuk berijtihad berijtihad sendiri sendiri dilarang dilarang untukuntuk
bertaqlid. Taqlid boleh dilakukan oleh
bertaqlid. Taqlid boleh dilakukan oleh orang awam tapi dengan orang awam tapi dengan syarat bahwa ia harussyarat bahwa ia harus
selalu berusaha mencari dasar-dasar dalilnya. Dan jika ia telah menemukan dasarnya selalu berusaha mencari dasar-dasar dalilnya. Dan jika ia telah menemukan dasarnya
ia harus kembali pada dalil tersebut, yaitu
Al-ia harus kembali pada dalil tersebut, yaitu Al- Qur’an dan Sunnah Nabi MuhammadQur’an dan Sunnah Nabi Muhammad
SAW. SAW.