• Tidak ada hasil yang ditemukan

Compensation & Strk. Skala Upah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Compensation & Strk. Skala Upah"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

(1)

COMPENSATION

I. PENGERTIAN

A. Literatur (Milkovich)

1. Compensation (Pay)

Semua bentuk imbalan finansial dan jaminan serta kesejahteraan yang diterima pekerja sebagai akibat dari adanya suatu hubungan kerja

2. Base Wage

Kompensasi dasar yang dibayar tunai sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan

3. Perbedaan Salary dengan Wage

– Salary diberikan pada pekerja yang tidak diatur dalam

Fair Labor Standard Act dan tidak ada upah lembur

(exempt), umumnya para manajer dan profesional.

– Wage diberikan pada pekerjaan yang diatur dalam

Fair Labor Standard, dimana pembayaran didasarkan

(2)

4. Merit

Merit dibayarkan sebagai penghargaan atas kinerja dan hasil yang telah dicapai sebelumnya yang merupakan tambahan terhadap merit pay yang ditetapkan jumlahnya berbeda, misalnya pekerja outstanding 10-12 %, Satisfactory 6-8 %. 5. Insentif

Suatu pembayaran yang dikaitkan dengan performance, juga disebut sebagai “non traditional compensation”, insentif dapat diberikan untuk performance jangka pendek atau panjang, bisa diberikan untuk individu, kelompok atau unit atau kombinasi.

6. Perbedaan antara Merit dengan Incentives

Kedua-duanya dipengaruhi oleh performance

Insentif diberikan sebagai bentuki dorongan / perangsangMerit diberikan sebagai penghargaan karena yang

bersangkutan telah menunjukkan performance yang baikIncentives merupakan “one time payment” sehingga

tidak mempengaruhi labor cost secara tetapMerit merupakan kenaikan dari base pay

(3)

7. Service dan Benefits

Suatu bentuk kompensasi yang terdiri dari pembayaran selama tidak masuk kerja (cuti, tugas negara dll), pelayanan (konsultasi, caferia) dan perlindungan (jaminan kesehatan, suransi dan pensiun)

8. Strategi Kompensasi

Merupakan pencerminan atau pelaksanaan dari Strategi Organisasi

Memperkuat business strategy

Mampu memenuhi tantangan lingkungan dan aturan yang berlaku

Mampu berlaku pada organisasi non profit

Menggambarkan nilai-nilai dan budaya organisasiMemenuhi kebutuhan pekerja

Diterima oleh serikat pekerjaMampu bersaing secara global

(4)

B. Indonesia (UU no 13 tahun 2003)

1. Upah adalah hak pekerja / buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja / buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau perundang-undangan termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

2. Tunjangan yang bersifat tetap adalah segala macam bentuk tunjangan yang diberikan secara tetap dan tidak tergantung pada kehadiran kerja.

3. Tunjangan yang bersifat tidak tetap adalah bentuk tunjangan yang diberikan secara tidak tetap atau berbeda

4. Upah pokok adalah upah dasar yang diberikan kepada pekerja / buruh berdasarkan jenis pekerjaan / jabatan yang dipegangnya dalam hal kompensasi

5. Upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap maka besarnya upah pokok sekurang-kurangnya 75 %

(5)

6. Upah minimum adalah upah terendah yang diberikan kepada pekerja yang menduduki pekerjaan terendah yang bertujuan untuk melindungi pekerja sebagai jaring pengamanan yang diberikan kepada pekerja dengan masa kurang dari 1 tahun dan terdiri dari upah pokok atau upah pokok dan tunjangan tetap

7. Kesejahteraan pekerja / buruh adalah suatu pemenuhan kebutuhan dan atau keperluan yang bersifat jasmaniah dan rohaniah baik didalam maupun diluar hubungan kerja yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempertinggi produktivitas kerja dalam lingkungan kerja yang aman dan sehat

8. Yang dimaksud kesejahteraan

Jaminan sosial tenaga kerja

Fasilitas kesejahteraan (pelayanan keluarga berencana, tempat penitipan anak) perumahan pekerja, fasilitas beribadah, fasilitas olah raga, fasilitas kesehatan dan fasilitas rekreasi

Koperasi pekerja / buruh dan usaha-usaha produktif di perusahaan

(6)

W A K T U D A N P E R U B A H A N N I L A I D A L A M M A S Y A R A 1. Pendidikan Umum/Kejuruan 2. Input Sekeloah 3. Kurikulum 4. Fasilitas Sekolah 5. Kualitas Guru

6. Praktek Management Sekeloah 7. Kualitas PBK 8. Sekolah Negeri/Swasta 1. Struktur Organisasi 2. Situasi Kepemimpinan 3. Efisiensi Organisasi 4. Personnel Policy • Jadwal Pekerjaan • Job Design • Recruitment

• Seleksi & Penempatan • Pengenalan Pekerjaan • Standard Pekerjaan • Training Policy • Sistem Penggajian • Promosi • Evaluasi Pekerjaan • Pengembangan Organisasi 1. Luas Organisasi 2. Keterkaitan Anggota 3. Tujuan-tujuan Tipe Kepemimpinan • Laissezfaire

• Otokratis, berorientasi produksi • Demokratik • Latihan Pengalaman Kerja Pendidikan Sikap Kepribadian Organisasi Formal Serikat Pekerja Organisasi Informal Para Pemimpin Kondisi Sosial Kebutuhan Individu • Physiological • Social • Egoistic • Aktivitas pekerjaan • Jenis Kelamin • Tingkat aspirasi • Latar belakang budaya

Kondisi fisik tempat kerja • Cahaya • Temperatur • Ventilasi • Waktu istirahat • Keselamatan & Kesehatan Kerja • Musik • Tata ruang Pendidikan Keterampilan / Skill Kemampuan Perkembangan Teknologi • Bahan yang dikerjakan • Job Layout • Metode Kerja Produktivitas Individu Penampilan Kerja/ Job Performance Produktivitas • Organisasi • Efektivitas • Efisiensi • Tingkat • Kelangsungan hidup Motivasi Kerja

(7)

The Pay Model

POLICIES Internal consistency External competitiveness Employee cintributions Administration COMPENSATION TECHNIQUES Job Analisis Job descriptions Job evaluation Internal work structure Market Definitions Market surveys Policy lines Pay structure Seniority based Performance based Incentive guidelines Incentive programs

Planning Budgeting Communicating Evaluating

COMPENSATION OBJECTIVE Efficiency • Performance driven • Total quality • Costumer focus • Cost control Equity Compliance

(8)

II. Pengantar Kompensasi

1. Sistem kompensasi didalam suatu perusahaan tidak

terlepas dari corporate strategic atau rencana strategi perusahaan, dengan demikian sistem kompensasi tidak selalu sama ditiap perusahaan

2. Hubungan sistem kompensasi dengan rencana strategi

perusahaan Corporate Strategy Business Unit Strategy H.R Strategy Strategic Compensation devicisions Strategic H.R Issues Strategic Business Issues Compensation Environment

(9)

3. Manajemen Kompensasi

Masa sekarang sedemikian pentingnya manajemen kompensasi disuatu organisasi

Perusahaan memandang kompensasi sebagai

suatu strategi bisnis, kompensasi tidak hanya untuk menarik, memotivasi dan mempertahankan pekerja tetapi juga mempertinggi daya saing kelangsungan hidup serta profitabilitas organisasi

Jumlah perusahaan yang mengganti sistem

kompensasi tradisional meningkat, dulu

pembayaran berdasarkan pekerjaan, dirubah menjadi pembayaran berdasarkan keterampilan lain dimana pekerja dibayar karena jangkauan

kedalaman dari jenis keterampilan yang

diperlukan

Banyak perusahaan sekarang menggunakan

pembayaran berdasarkan keterampilan dan

pembayaran yang sifatnya fleksibel terutama di industri dan jasa

(10)

Kompensasi Kompensasi Bersifat finansial Kompensasi yg tdk bersifat finansial Langsung • Upah • Gaji • Komisi • Bonus Tidak Langsung • Program asuransi kesehatan dan jiwa • Bantuan sosial • Tunjangan-tunjangan pensiunan, kesehatan kesejahteraan, sosial beasiswa • Ketidak-hadiran yg dibayar liburan, hari besar, izin sakit cuti hamil dll Pekerjaan • Tugas menarik • Tantangan • Tanggung jawab • Peluang akan pengakuan • Pencapaian • Peluang promosi Lingkungan Pekerjaan • Kebijakan manajemen yang sehat • Supervisi yang kompeten

• Rehat kerja yang menyenangkan • Simbol status yang tepat • Kondisi lingkungan kerja yang menyenangkan • Waktu luang 4

(11)

5. Keadilan dalam kompensasi adalah pembayaran yang berbeda antara karyawan

Perbedaan tersebut disebabkab oleh  Perbedaan perusahaan

– Tujuan

– Kebijakan dan strategi

– Teknologi – Size – Kemampuan membayar  Perbedaan pekerja – Pendidikan – Senioritas – Kualifikasi

Perbedaan serikat pekerja

– Kekuatan kepentingan

Perbedaan dalam kondisi dan pasar kerjaDiskriminasi (dilarang)

(12)

Perbedaan dalam pekerjaan

– Tanggung jawab

– Kondisi kerja

– Syarat kerja

– Effort required

Perbedaan perilaku pekerja

– Kinerja

– Absensi

– Turn over

6. Kebutuhan adanya sistem kompensasi tergantung dari strategi perusahaan atau status hubunjgan kerja

Pekerjaan yang diborongkan kepada pihak luar

– Tidak ada pekerja, tidak perlu sistem pengupahan  Perkerjaan yang dikerjakan dengan sistem

outsourcing, karena pekerja menjadi tanggung jawab perusahaan penyediaan jasa tenaga kerja maka tidak perlu sistem kompensasi untuk pekerja tersebut

(13)

Pekerjaan dengan sistem borongan, dimana

pekerja borongan menjadi tanggung jawab

perusahaan, maka perlu sistem kompensasi

Pekerjaan

dengan

KKWT

perlu

sistem

kompensasi KKWT

Pekerjaan yang dikerjakan pekerja tetap perlu

sistem kompensasi yang lengkap

7. Syarat-syarat suatu sistem kompensasi

Memenuhi

peraturan

perundang-undangan

yang berlaku

Menghasilkan keadilan

Tepat dan mutahir

Konsisten

Kompetitif

(14)

8. Suatu sistem kompensasi yang kurang memenuhi syarat dapat menimbulkan ketidak-puasan (pay dissatisfaction)

Konsekwensi ketidak-puasan

• Berkeinginan untuk menambah kompensasi

• Kinerja (performance)

• Mogok (strike)

• Keluh kesah (grievances)

• Mencari tambahan kompensasi

• Absen

• Turn over

• Tidak mampu mencari tambahan

• Job dissatisfaction yang dapat

mengakibatkan, malas, melalaikan pekerjaan sering mengunjungi poliklinik atau stress

(15)

9. Sasaran kebijakan kompensasi perusahaan

Memenuhi kewajiban sebagai imbal jasa

Mampu menarik tenaga kerja berkualitas

Mampu memotivasi pekerja

Mampu mempertahankan pekerja

(16)

Perbedaan Kompensasi di Indonesia dengan di Amerika (Literature)

Jenis

Kompensasi

Literature

Indonesia

Finansial langusng • Base Pay

• Pay For Performance - Merit - Incentive - COLA - Bonus - Reward - Gain Sharing - Profit Sharing - ESOP

 Upah Pokok / Dasar

• Tunjangan Tetap - Tunjangan Jabatan - Tunjangan Keluarga - Tunjangan Masa Kerja - Tunjangan Perumahan - Tunjangan Hari Raya

• Tunjangan tidak tetap - Tunjangan Transport - Tunjangan Makan - Insentif / Premi Finansial tidak langsung Benefit

• Protection Program

• Reimbursed Firms Away From Work

• Employee Services

•Perquities (tambahan)

Kesejahteraan

• Jamsostek (hari tua, kecelakaan kematian, kesehatan) • Fasilitas - KB/Penitipan Anak - Perumahan - Ibadah 10.

(17)

17

11.

Perbedaan Pendekatan Sistem Kompensasi

NO

PEGAWAI NEGERI

LITERATURE

1 Struktur peringkat jabatan (golongan / pangkat) didasarkan pada kualifikasi orang, yaitu pendidikan formal

Struktur dan Peringkat Jabatan / Pekerjaan didasarkan atas bobot jabatan / pekerjaan melalui analisa dan evaluasi jabatan atau skill

2 Kompensasi finansial langsung terdiri dari lebih dari satu komponen yaitu gaji pokok, tunjangan-tunjangan tetap

Kompensasi finansial langsung terdiri dari satu komponen upah berupa Base Pay

3 Nilai gaji pokok berupa fix rate dan hanya berubah setelah melampaui masa kerja tertentu

Besaran Base Pay berupa

(simetrical) scale rate (minimal, middle dan maximal)

4 Antara golongan/pangkat tidak ada

besaran gaji pokok yang overlap Antara golongan/grade ada nilai Base Pay yang overlap

5 Komponen kompensasi finansial tidak langsung (fringe benefit) terbatas

Komponen kompensasi finansial tidak langsung (fringe benefit) sangat bervariasi dan dapat berupa pilihan

(18)

12. Perubahan upah atau kompensasi

Promosi, mutasi, demosi

Masa kerja

Up grade (kenaikan gol / kelas / grade)Base up (kenaikan besaran upah)

Tunjangan

13. Ada 3 bidang tugas yang sangat penting dalam mengelola sistem kompensasi

Kebijakan dan strategi

Tujuan yang ingin dicapai perusahaan melalui sistem kompensasi

Tingkat gaji yang dijadikan patokan dibandingkan dengan pasar tenaga kerja

• Komponen kompensasi

• Ketentuan tentang perubahan / peninjauan upah

Pengelompokan pekerja sesuai dengan tujuan kompensasi untuk kelompok tsb (pimpinan, staf, non staf)

(19)

19  Sistem dan Prosedur

• Menetapkan struktur jabatan (job structure) dan peringkat jabatan ( Job Rank ) melalui metode evaluasi jabatan

• Menetapkan harga tiap jabatan atau kelompok jabatan (pay structure), skala upah (pay scale) dan kisaran upah (pay range)

• Tata cara menetapkan upah pekerja baru

• Tata cara, ketentuan dan mekanisme penyesuaian upah

• Tata cara, ketentuan dan mekanisme kenaikan upah berkala, menaikan karena promosi atau prestasi (base up / up grading)

Komunikasi dan pemeliharaan

• Mengkomunikasikan semua kebijakan dan prosedur kepada semua yang dianggap perlu mengetahui

• Memberikan pelatihan kepada tenaga dibagian SDM dan pihak yang terlibat

• Menyelenggarakan survey kompensasi periodik

• Memantau kebijakan dan peraturan perundangan dalam kompensasi

• Mengupdate skala upah bila diperlukan antara lain karena adanya kenaikan umum

• Secara periodik mengevaluasi serta mengaudit kebijakan, peraturan, sistem kompensasi yang digunakan perusahaan

(20)

III. CARA MENYUSUN SUATU SISTEM KOMPENSASI

Pada dasarnya hampir sama namun pendekatannya

berbeda

GT Milkovich mengembangkan suatu model untuk

menyusun sistem kompensasi yang disebut dengan Pay Model

Pay Model ini terdiri dari tiga unsur dasar (schema)

– Policy (kebijakan) yang ditetapkan oleh manajemen yang membentuk landasan sebuah sistem kompensasi » Internal Consistency (konsistensi internal)

» External Compititiveness (daya saing eksternal) » Employee Contribution (kontribusi individu)

» Administration (bentuk pelaksanaan sistem kompensasi)

– Compensation objectives (sasaran kompensasi)

» Effisiensi yang meliputi peningkatan kinerja (performance), pencapaian kualitas terpadu (total quality) fokus terhadap pelanggan (Customer focus) dan pengendalian biaya tenaga kerja (labor cost)

(21)

– Equity - prinsip dasar kompensasi dimana harus memberikan perlakuan yang adil terhadap semua pekerja

– Compliance - sesuai dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Keseimbangan dari 4 (empat) unsur kebijakan kompensasi merupakan kebijakan kunci atau menentukan dengan menyusun suatu sistem kompensasi

– Perbedaan gaji internal yang tidak mencerminkan keadilan dapat mengakibatkan ketidakpuasan, turn over, abstention

– Tidak tepat dalam meletakan sistem kompensasi dengan pesaing, dapat mengakibatkan sulitnya menarik pekerja yang berkualitas, atau mempertahankan pekerja

– Tidak adanya perhatian terhadap kontribusi individu mengakibatkan ketidak adilan, dan demotivasi

(22)

A. Internal Consistency (konsistensi di internal)

1. Internal Consistency adalah kebijakan dengan melihat kedalam perusahaan atau disebut juga keadilan internal dengan mempelajari hubungan antara struktur organisasi dan jabatan / pekerja dengan pay structure

2. Internal Consistency merupakan faktor yang menentukan terhadap pay rates (tingkat upah) pekerja baik yang melakukan pekerjaan yang sama ataupun pekerjaan yang berbeda

3. Dimensi Pay Structure

Number of Level - Jumlah kelompok atau golongan pekerja

Differential perbedaan pembayaran upah untuk setiap kelompok atau golongan

Criteria - persyaratan yang ditetapkan bagi setiap kelompok atau golongan yang dinyatakan dalam

– Nilai dari pekerjaan yang dihasilkan

– Pengetahuan dan keterampilan yang disyaratkan – Performance dan pekerjaan dst.

(23)

3. Faktor yang mempengaruhi internal Pay Structure

Societal (kebiasaan masyarakat)Economic (ekonomi)

Organization (organisasi)

Employee Expectations (harapan pekerja)

5. Teknik-teknik kompensasi terhadap internal consistency

Analisa Jabatan (job analysis)

yang menghasilkan informasi jabatan yang terdiri dari uraian jabatan (job description)

Evaluasi Jabatan (job evaluation) yang menghasilkan internal pay structure

Struktur Jabatan (job structure)

6. Analisa Jabatan (Job Analysis)

Suatu proses sistimatis untuk mengumpulkan informasi jabatan / pekerjaan, mengolah informasi tersebut serta menyajikan informasi jabatan / pekerjaan dalam suatu organisasi

(24)

7. Informasi Jabatan / pekerjaan

Uraian Jabatan (job description)

Paparan informasi pokok yang perlu untuk memahami hakekat suatu pekerjaan / jabatan

Spesifikasi Jabatan (job specification)

Paparan informasi yang terima terakhir dan terarah pada pemanfaatan untuk suatu program / kegiatan tertentu

Klasifikasi Jabatan (job classification)

golongan jabatan menurut sistem tertentu, sehingga memudahkan penggunaan informasi jabatan

8. Hal yang perlu diperhatikan dalam analisis jabatan

Tujuan apa mengumpulkan informasi jabatan

Informasi mengenai apa saja yang dikumpulkan

Metode apa yang digunakan

Sejauh mana keterlibatan team dan sejauh

(25)

25

9. Manfaat Analisis Jabatan

Man Power Planning

Recruitment & Placement Promotion & Transfer

Job Compensation

Performance Appraisal Work Safety

Organization Development

10. Konsep Analisis Jabatan

Unsur / Element - komponen terkecil dari suatu pekerjaan - memutar

Tugas / Task - sekelompok unsur yang terjadi karena adanya usaha manusia untuk mencapai sesuatu

Kedudukan / position - kumpulan tugas yang dilakukan oleh satu orang pegawai (jumlah kedudukan = jumlah pegawai)

Pekerjaan / Job - kelompok kedudukan yang mempunyai kesamaan dalam tugas pokoknya

Jabatan / Occupation - pekerjaan yang sama yang terdapat diberbagai tempat

(26)

11. Data Collection Method  Questioner (PIO)Check Out DiaryObservationActivity SamplingCritical Incident

12. Job Analysis dapat bermanfaat bila

Reliability Validity

Acceptability Practically

13. Tata cara Job Analysis

Develop preliminary job information Conduct initial tour of work sites

Conduct reviews

Condusct second tour of work sitesConsolidate job information

(27)

14. Isi Job Description meliputi

Job Tittle

Job Summary

Relationship

Qualification

Responsibility

15. Evaluasi Jabatan (Job Evaluation)

Kegiatan untuk menentukan nilai atau bobot

relatif jabatan / pekerjaan yang ada dalam

suatu organisasi

Evaluasi jabatan tidak menetapkan harga

(price) suatu jabatan / pekerjaan

Nilai relatif dalam evaluasi jabatan tidak

dipengaruhi

oleh

keadaan

ekonomi,

sedangkan harga / pembayaran untuk suatu

jabatan / pekerjaan didasarkan atas nilai,

yang mengikuti keadaan ekonomi dalam

masyarakat serta kemampuan perusahaan

(28)

16. Hasil Evaluasi Jabatan

Struktur jabatan (job structure) yang disusun / dibuat berdasarkan peringkat jabatan / pekerjaan (job rank)

17. Tujuan Evaluasi Jabatan

Mengintegrasikan pekerjaan / jabatan yang ada dengan

sistem kompensasi agar dapat mendukung sasaran organisasi

Menyusun suatu sistem kompensasi yang dapat

diterapkan dan didukung pekerja

Membantu pekerja meningkatkan pemahaman dan

adaptasi terhadap isi dan nilai jabatan / pekerjaan

Menyederhanakan dan merasionalkan hubungan sistem

kompensasi dengan jabatan / pekerjaan yang ada

18.Evaluasi Jabatan didasarkan

Isi jabatan / pekerjaanSkill yang dibutuhkan

Nilai jabatan / pekerjaan terhadap organisasi

Budaya kerja

(29)

19. Yang perlu diperhatikan dalam evaluasi jabatan

Menetapkan tujuan evaluasi jabatan

Memilih menggunakan single plans atau

multiple plan

Memilih metode

Menarik partisipasi dan dukungan Stake

Holder

Evaluasi hal-hal yang merugikan

Mengurangi dan menyelesaikan keluhan dan

perselisihan antara kompensasi dengan

jabatan / pekerjaan

Mendukung program SDM lain seperti career

planning dan training

(30)

20. Struktur pembayaran internal (internal pay

structure) juga dapat berdasarkan

Internal Consistent Skill Base Structure

yaitu pay structure yang didasarkan pada

skill yang disyaratkan untuk menghasilkan

suatu pekerjaan / jabatan

Tahapan Skill Base Structure

» Work relationship with the organization

» Skill analysis

» Skill certification

» Skill base structure

Market Pricing

Pay structure yang hampir seluruhnya

didasarkan pada pasar kerja

(31)

21. Metode Evaluasi Jabatan

Metode non kualitatif (non qualitative) metode

yang sederhana tidak terlalu ilmiah, hanya

memerlukan uraian jabatan saja karena tidak

menjabarkan jabatan kedalam faktor-faktor

yang akan dinilai dengan menggunakan angka,

terdiri dari :

Ranking Method (metode peringkat) jabatan /

pekerjaan disusun dalam urutan dengan

peringkat dengan membandingkan yang satu

dengan yang lain menurut tingkat kesulitan

dalam pelaksanaan atau menurut pentingnya

peranannya dalam organisasi

Classification (metode klasifikasi) disebut

juga grading method yang banyak digunakan

dalam evaluasi jabatan / pekerjaan pada

perkantoran dan administrasi

(32)

22. Metode Kualitatif (Qualitative)

Metode yang memerlukan informasi jabatan yang rinci dalam faktor-faktor penilaian oleh karena menilai

keberadaan faktor tersebut dalam tiap

jabatan/pekerjaan dengan menggunakan nilai angka atau mata uang :

Factor Comparison Method (metode perbandingan faktor-faktor) metode yang menjabarkan kedalam faktor-faktor penilaian dan selanjutnya untuk tiap jabatan / pekerjaan tersebut ditetapkan suatu harga atau besaran pembayaran atas tiap faktor tsb, dengan demikian dapat diidentifikasikan seluruh harga untuk tiap jabatan / pekerjaan faktor yang dibandingkan, mental requirement, skill, physical requirement responsibilities, working condition

Point Method

Metode hampir sama dengan factor comparison dengan menggunakan faktor-faktor untuk evaluasi namun point method lebih merinci faktor tersebut kedalam sub factor dan menyusun tingkat pada

(33)

23. Pelaksanan Evaluasi Jabatan

Evaluasi jabatan hanya alat metode dan teknik saja sehingga penggunaannya tergantung pada skala dan jenis usahanya

Evaluasi jabatan memerlukan keahlian kecermatan serta kejujuran baik bagi pelaksana evaluasi jabatan maupun bagi pengguna

Evaluasi jabatan untuk organisasi besaran memerlukan tenaga profesional yang ahli yang dibantu oleh team internal

24. Evaluasi jabatan harus memenuhi

Reability Validity

Cost (design cost and labor cost )

25. Langkah-langkah evaluasi jabatan

Menyusun prosedurTraining

Pengesahan dan sertifikasi proses Komunikasi

(34)

26. Hasil Evaluasi Jabatan

Berupa daftar seluruh jabatan / pekerjaan yang telah dinilai sekaligus menunjukkan nilai yang diperoleh setiap jabatan / pekerjaan baik berupa points maupun unit sehingga dapat tergambar peringkatnya (contoh hasil evaluasi jabatan)

27. Diagram Acak (Scatter Diagram)

Untuk melakukan pencocokan hasil evaluasi

jabatan dan informasi untuk menentukan “Pay Policy Line”, dibuat scatter diagram

Seluruh jabatan / pekerjaan yang dinilai

dibandingkan dengan besaran upah masing-masing dalam grafik

setelah semua jabatan / pekerjaan diplotted dalam titik-titik, maka ditarik garis tengah yang akan menjadi garis konvensi atau patokan bagi upah yang seharusnya dibayar

Cara menarik garis konvensi dapat dilakukan

(35)

28. Pay Policy Line dalam bentuk Internal Job Structure  Hasil evaluasi jabatan terdiri dari seluruh jabatan /

pekerjaan yang ada didalam perusahaan (bisa ratusan)

Manajemen tidak mungkin membuat internal job

structure sebagai dasar kebijakan penggolongan upah sampai puluhan atau ratusan karena tidak efisien

Manajemen harus menentukan berupa banyak

golongan upah yang wajar dalam suatu perusahaan yang sangat tergantung dari strategi perusahaan

29. Internal Job Structure

Manajemen menetapkan jumlah golongan (grade)

upah dalam perusahaan misalnya 10 - 20

Caranya dengan mengelompokkan jabatan /

pekerjaan yang hampir sama nilainya

Selanjutnya memberikan code untuk setiap golongan tersebut yang dapat berupa angka, huruf atau kombinasi dari keduanya

Golongan yang tertinggi bisa angka terbesar atau terkecil, kalau huruf bisa huruf awal atau akhir

(36)

30. Cara menetapkan struktur penggolongan jabatan / pekerjaan (grading structure)

Susun data hasil evaluasi jabatan berdasarkan peringkat dari yang tertinggi sampai yang terendah

Tentukan banyaknya golongan yang akan digunakan

(job class/grade)

Tentukan panjang class / grade internal Panjang Class / Grade Internal :

Sebaran

Banyaknya Job Grade / Class

Susun tabel penggolongan jabatan/pekerjaan (label class / grade)

31. Perbedaan teori dengan praktek di Indonesia

Teori

Ada grade / class / gol, ada sekelompok pekerjaan / jabatan yang memiliki nilai hampir sama

Praktek di Indonesia

(37)

B External Competitiveness (Daya Saing Eksternal)

1. Pengertian

Dengan cara bagaimana perusahaan meletakkan /

menempatkan tingkat upah relatifnya

dibandingkan dengan upah perusahaan pesaing

2. Tingkat Upah (Pay Level)

Suatu nilai rata-rata upah yang dibayarkan

perusahaan dengan titik perhatian pada biaya tenaga kerja perusahaan, dan penggunaan sistem kompensasi yang mampu menarik dan mempertahankan tenaga kerja

Tingkat upah selalu berkaitan dengan biaya

tenaga kerja (labor cost). Tingkat upah yang tinggi dapat menarik pekerja yang berkualitas, tetapi biaya tenaga kerja akan naik, begitu pula sebaliknya karena itu tidak ada rumus mengenai “going rate”

(38)

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi external competitiveness

Labor market (pasar kerja)

» Teori permintaan

Compensation differential

Efficiency wage theory

Signaling

» Teori Penawaran

Reservation wage

Human capital

Job competition

Produk market dimana pay level dipengaruhi daya saing perusahaan dalam kompetisi pasar produk / jasa itu sendiri

Organization factors pay level yang dipengaruhi oleh jenis dan ukurun organisasi perusahaan itu sendiri

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam labor market

Occupation / jenis pekerjaan

Geography / wilayah

(39)

5. Kebijakan pay level yang dapat dipilih oleh perusahaan

Pay within competition (match) - setara dengan pasar kerja

Lead Policy - pay level yang lebih tinggi dari pasar kerja

Lag Policy - pay level lebih rendah dari pasar kerjaEmployer Change - pay level yang diatur sendiri

oleh perusahaan

6. Setiap kebijakan pay level akan berpengaruh pada

Biaya operasi dan biaya tenaga kerja perusahaanSikap dari perilaku pekerja

7. Survey pasar kerja (labor market survey)

Kegiatan mengumpulkan data sistem kompensasi bagi perusahaan lain, terutama pesaing yang digunakan sebagai pembanding, dalam membuat keputusan mengenai pay structure (struktur jabatan)

(40)

8. Langkah survey yang dilakukan

Policy Determination - menentukan kebijakan dan strategi survey dimana tujuan survey antara lain » Menyesuaikan pay level

» Menyesuaikan pay structure

» Menyelesaikan masalah pay system » Memprediksi labor cost pesaing

Defining Relevant Market - menentukan perusahaan-perusahaan yang akan disurvey tergantung dari tujuan survey apakah untuk mengetahui perusahaan yang bersaing dari skill yang diperlukan, bersaing dalam wilayah yang sama atau bersaing dalam produk yang sejenis

(41)

Conduct Pay Survey - pelaksanaan survey dengan mempertimbangkan jenis jabatan /

pekerjaan yang di survey melalui pendekatan / approach

» Benchmark Job Approach » Global Approach

» Low-High Approach

» Benchmark Conversion Approach

» Draw Policy Line menetukan garis kebijakan dalam sistem kompensasi

» Menetapkan competitive pay level dan pay structure

9. Pay Structure

Hasil dari survey pasar yang telah dianalisis disebut pay structure suatu struktur upah menurut harga pasar atau pesaing

Pay Structure bisa berbeda dengan hasil evaluasi jabatan diantaranya perbedaan dari

» Nilai / besaran upah

(42)

C. Designing Base Pay Structure

1. Internal Job Structure vs Pay Structure

Manajemen harus menentukan satu kebijakan dari hasil evaluasi jabatan (internal job structure dan dari hasil survey pasar (pay structure) dalam satu kebijakan upah (pay policy line)

2. Mengkombinasikan internal job structure dengan pay structure yang berarti tahapan dari “wage rates for a member of benchmark job to an actual pay”.  Construct a market pay line

Update the survey data

Translate pay level policy into practice

3. Kebijakan upah (pay policy line) tersebut

digambarkan dalam grafis grafik konversi baik berupa garis maupun grafik balok yang baru berdasarkan struktur penggolongan (grading

structure) yang telah dibuat pada saat merumuskan hasil evaluasi jabatan (contoh)

(43)

4. Pay Scale (skala upah)

Setelah mempunyai Base Pay Structure yang

didasarkan atas Pay Policy Line - maka perlu ditetapkan kebijakan mengenai skala upah (pay scale)

Pay Scale adalah daftar atau tabel yang

memperlihatkan harga dalam nilai uang untuk setiap gol / grade / class

5. Kebijakan Pay Scale - bermacam-macam:

Single Fixed Rate - skala upah dengan angka tunggal - dapat berupa:

» Angka tunggal tetap

» Angka tunggal hanya sebagai upah awal

» Angka tunggal dengan kemungkinan ada kenaikan

yang sifatnya tetap

Salary Range - upah yang memiliki skala/kisaran dari minimum sampai dengan maximum

Symetrical Salary Range - upah yang memiliki skala /

kisaran dari min, mid sampai ke maksimum bahkan mulai dari learning

(44)

6. Pay Scale Range

Perusahaan di Indonesia banyak menggunakan Single Fixed Rate yang sebenarnya merupakan pengaruh dari sistem penggajian PGPS, sedang perusahaan asing atau perusahaan yang sudah menggunakan manajemen modern mengunakan (symmetrical) salary range.

7. Pay Scale (pay ranges/kisaran, jarak)

Dalam mendesain pay scale perlu diperhatikan bahwa

Adanya kualitas individu pekerja yang berbeda (skill, ability, experience)

Pengakuan perusahaan terhadap perbedaan tersebut

Pengakuan tersebut bertujuan untuk mendorong peningkatan kinerja pekerja

8. Mendesain pay-pay structure yang menggunakan Pay Scale /

Pay range melalui beberapa langkah

Mengembangkan serta menetapkan grades / class / golongan

Membuat dan menghitung scale / range / kisaran (min, mid, max)

Membuat dan menghitung “degree of overlap” (tingkat tumpang tindih)

(45)

45

9. Pedoman dalam membuat range / scale / kisaran / jarak

Sebenarnya dalam literatur ada beberapa cara untuk / membuat range / scale / kisaran / jarak tsb.

Range pada dasarnya tergantung dari rencana manajemen, umumnya bervariasi antara 10 % - 120 %

Top Level Management 60 % - 120 % Mid Level Management 35 % - 60 % Operator Level Management 10 % - 25 %

10. Cara Pertama menghitung pay range / pay scale / jarak, kisaran upah (Milkovich)

Pay Range

Rumus Min = Mid + [100% + (1/2 range spread)] Max= Min + (range spread x min)

Contoh Range spread 30 % Mid point US$ 10.000

Min = US$10.000 + (1+0,15)=US$8695

(46)

Degree of Overlap

Max rates grade A – Min rates grade B Rumus=100 X

Max rates grade A – min rates grade A Contoh Max rate grade A = 1200

Min rate grade A = 9600 Min rate grade B = 800

1200 – 800 400

100 X = 160

1200 – 960 240

11. Cara kedua menghitung pay rates ranges

Learning - (60 % x mid)

Min - (80 % x mid

Mid - (100 %)

Max - (120 % x mid)

(47)

12. Besarnya “degree of overlap” tergantung dari kebijakan manajemen

Overlap dimana min pay untuk golongan yang telah tinggi berada dibawah mid point untuk gol yang lebih rendah

Overlap dimana min pay untuk golongan yang lebih tinggi diatas mid point untuk gol yang lebih rendah  Overlap yang tidak beraturan - dibuat untuk

merangkum berbagai jenis pekerjaan yang hampir sama

13. Perbedaan Job Structure dengan Pay Structure

Job Structure - struktur dari jabatan / pekerjaan yang merupakan struktur dari nilai point yang diperoleh dari evaluasi jabatan atau dari tingkat skill yang dibutuhkan, untuk menghasilkan suatu kinerja

Pay Structure - landasna kebijakan organisasi berupa garis struktur pembayaran upah sebagai hasil dari evaluasi jabatan dan bench mark job dari pasar kerja

(48)

14. Yang perlu diperhatikan dalam pay structure

Reconciling differences - adanya dua hasil

internal

consistency

dan

external

competitiveness

dapat

menimbulkan

perbedaan pada saat menetapkan pay

structure

Untuk itu manajemen perlu membuat

keputusan yang hati-hati yang mana yang

paling layak dan bermanfaat

Locality Pay - perbedaan diatas juga dapat

disebabkan perbedaan domisili perusahaan

(seperti upah min, upah dengan melihat

kebijakan lokal) - perlu hati-hati agar tidak

menimbulkan ketidak puasan

Compression (tekanan) adanya pengaruh

dari lingkungan juga dapat menimbulkan

ketidak puasan (upah yang lebih tinggi di

(49)

E. Employee Contribution : Determining Individual Pay

1. Employee Contribution

Cara untuk menetapkan besaran upah pekerja secara individual sebagai tindak lanjut setelah ditetapkan Pay Structure dan Pay Rates sebagai hasil dari Internal Consistency dan External competitveness.

Dalam pekerjaan / jabatan apakah Base Pay harus diberikan sama atau berbeda

Pekerja yang mempunyai kinerja yang baik dengan kinerja yang jelek harus diberikan Base Pay yang berbeda

2. Hubungan Compensation dengan Behavior

Motivasi merubah behavior dan behavior yang baik dapat meningkatkan kinerja

Untuk dapat meningkatkan motivasi melalui sistem kompensasi tergantung pendekatan terhadap teori-teori motivasi

(50)

3. Teori Motivasi

Contents Theories - lebih menekankan pada faktor-faktor yang dapat meningkatkan motivasi, dari pada bagaimana seseorang dapat termotivasi (Teori Maslow Herzberg, Masner, Synderman)

Process Theories : fokus kepada bagaimana

seseorang dapat termotivasi (Expectancy - Valence Model)

Social Information Processing Theory fokus kepada eksternal dari pada internal

4. Pay For Performance : The Positive Evidence

Apakah benar motivasi dan performance dapat

didorong dan dipengaruhi dengan nilai upah yang berbeda

Sangat tergantung dari keyakinan

Apakah uang penting bagi individu pekerja ?

Apakah setiap kenaikan upah harus didasarkan pada kinerja ?

(51)

51

5 Pay For Performance : The Negative Evidence

Pembayaran upah yang dikaitkan dengan kinerja untuk memotivasi pekerja agar kinerjanya membaik tidak selalu berhasil, baik bagi individu pekerja maupun organisasi

Bagi Individu pekerja yang upahnya naik berdasarkan penilaian kinerja yang tidak objective justru akan menimbulkan masalah

Apabila kenaikan upah terlalu bervariasi dengan range yang cukup besar, juga akan menimbulkan masalah tersendiri bagi organisasi dimana hubungan kerja dan kerjasama menurun

6 Measuring dan Pay For Performance : Design Issues

Establishing Performance Standards and Reward Allocation Norms

Mengumpulkan data kinerja pekerja dengan benar

Performance Appraisal Interviews

How to allocate. When and how much Appeals Mechanism (pengaduan)

(52)

E. Subjective Performance Evaluation and Merit Pay

1 Peran Performance Appraisal dalam menetapkan kompensasi

Beberapa pakar berpendapat - penetapan upah terhadap pekerja secara individu mempunyai pengaruh yang besar terhadap suksesnya organisasi dibandingkan kebijakan terhadap unsur upah lain, dimana faktor yang memunculkan adalah performance yang dihasilkan oleh suatu penilaian yang objective dan terukur

2 Common Errors in Appraising Performance

Hallo Error - penilai hanya menilai salah satu aspek yang dinilai berdasarkan impressive performance

Horn Error - kebalikan dengan Hallo Error - penilai menilai jelek kinerja pekerja hanya berdasarkan salah satu aspek yang dinilai

First Impression Error - kesan yang kurang baik dari penilai yang mempengaruhi penilaian dimasa yang akan datang

(53)

Leniency Error - memberikan penilaian

secara konsisten lebih tinggi dari yang

seharusnya

Severity Error - kebalikan dari Leniency Error

Control Tendency Error - menghindari

penilaian yang tinggi atau rendah

Clone Error - memberikan penilaian yang

lebih tinggi terhadap individu kepada

pekerja yang rata-rata

Spillover Error - melanjutkan penilaian

rendah terhadap pekerja yang mendapat

nilai rendah pada periode sebelumnya

3

Performance Ranking and Rating Formats

Straight Ranking Method

Alternative Ranking

(54)

4 Evaluating Performance Appraisal Format

ada 5 (lima) kriteria untukmenilai

Employee Development Criteria - apakah metode

dapat mengkomunikasikan tujuan dari sasaran organisasi

Administrative Close Criteria - seberapa jauh hasil

performance appraisal dapat memudahkan

manajemen untuk membuat keputusan administratif seperti, promosi, demosi, transfer atau PHK

Personnel Research Criteria - apakah instrumen ini memberikan validasi atas performance pekerja

Cost Criteria - berapa cost untuk melaksanakan penilaian

Validity Criteria - apakah hasil penilaian

menggambarkan performance yang sebenarnya

5 Pihak yang memberikan penilaian

Atasan (supervisor)

(55)

6 Pemahaman terhadap proses menilai

Untuk mengurangi kekeliruan dalam menilai maka

harus memahami bagaimana penilai mengumpulkan data, menyimpan data dan menggunakan data tersebut sebagai dasar penilaian

Untuk mengurangi kekeliruan dalam menilai maka

harus memahami bagaimana penilai mengumpulkan data, menyimpan data dan menggunakan data tersebut sebagai dasar penilaian

7 Models of Appraisal Process

Penilai mengobservasi sikap dan perilaku yang dinilai

Setiap perilaku yang dinilai merupakan cerminan

yang dinilai secara global

Menyimpan data dan informasi sikap dan perilaku tersebut dalam menilai

Pada saat penilaian data dan informasi yang relevant

tersebut dimasukkan dalam penilaian

Informasi tersebut harus terintegrasi dengan faktor penilaian yang lain

(56)

8

Kesalahan dalam proses penilaian

Error in Rating Process

Error in Observation (attention)

Error in Storage-Storage Recall

Error in Evaluation

9

Pelatihan dalam penilaian

Untuk dapat menilai secara cepat perlu adanya

pelatihan antara lain terdiri dari

Rate Error Training - pelatihan untuk

mengurangi kesalahan dalam menilai

Performance Dimension Training - pelatihan

mengenai

cara

mengukur

suatu

performance

Performance Standard Training Performance

pelatihan

untuk

memahami

standar

kerangka penilaian

(57)

10 Elements of Good Appraisal

Memelihara semacam buku catatan harian

performance pekerja

Melakukan diagnosa suatu performance

Mendorong supervisor dan pekerja untuk

berkerjasama dalam penilaian

Diskusikan apa yang diharapkan dari pekerja agar mereka berusaha untuk mencapai target

Gunakan kritik sedikit mungkin fokuskan pada kinerja yang akan datang

Kurangi sistem penilaian yang Much Purpose

11 Designing Merit Guidelines :

Men design merit guidelines tergantung dari kebijakan terhadap 4 (empat) pertanyaan ini

Apa yang harus diberikan terhadap pekerja yang kinerjanya jelek (poorest performance)

Berapa banyak yang dapat diberikan pada pekerja dengan performance yang sedang saja (average performance (sesuai COLA ?)

Berapa banyak yang akan diberikan pada pekerja dengan performance baik atau istimewa

(58)

12 Contoh : Performance Base Guideline :

Performance Level

Merit Increase

Outstanding

6 - 8 %

Very Satisfactory

5 - 7 %

Satisfactory

4 - 6 %

In Satisfactory

2

- 4 %

Marginal in Satisfactory

0 %

(59)

F Alternatives to Traditional Reward System

1 Effective Reward Administration and Performance Measurement

Organisasi perlu memberikan penghargaan untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan pekerja dilain pihak pekerja diharapkan memberikan imbalan dalam bentuk work output, untuk itu diperlukan suatu sistem penilaian pekerja yang efektif

Effective Reward Administration and Performance Measurement bertujuan untuk memberikan kepuasan pada pekerja dan mendorong pekerja untuk berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi

Effective Performance Measurement System didesain untuk menterjemahkan sasaran perusahaan dalam beberapa unsur performance yang diharapkan dan mengukurnya

2 Alternative Reward System  All Salaried Work Fires

Sistem reward dimana reward diberikan kepada semua pekerja dengan satu sistem yang sama untuk menghindarkan adanya perlakuan yang berbeda (staff & non staff)

(60)

Pay for Knowledge System (skill based pay plans) Sistem Reward dengan memberikan reward secara bervariasi, yang didasarkan pada jenis pekerjaan skill serta performance

Incentive Plan

Sistem Reward dengan memberikan reward semata-mata berdasarkan performance

3 Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

mendesain dan menerapkan performance Base Pay Plan

Adoption issues, sistem yang digunakan tergantung pada karakteristik perusahaan seperti

Management Values

Organization Design and Work RelationshipUnit and Individual Performance StandardEmployee Attraction Issues

Design Issues

Group a Individual Plans Level of AggregationForm of Incentive

(61)

Method of Rate Determination

Units of

production per time period

Time period per unit pf production Pay outstantd

function of production level

Straight piece

work plan Standard hour plan Relationship

between

production level

and pay Pay varies as function of production level  Taylor defferential piece rate system  Merrich multiliple piece rate system Halsey 50-50 method Rowan plan Gantle plan

4 Individual Incentive Plans

Prinsipnya : suatu sistem penilaian yang standard yang dapat digunakan untuk menilai performance pekerja secara individu

(62)

5 Group Incentive Plans

Suatu incentive yang diberikan pada kelompok apabila kelompok tersebut menunjukkan kinerja menaikan profit atau mengurangi cost

– Gain Sharing Plan (cost saving plans)

Numerator of ratio (input factor)

Denominator ratio (outshine factor) Scanlon Plan

(single ratio variant)

Pay roll cost Net sales (plus or minus incentive) Rucker Plan Labor cost Value added

Impresario Actual hours worked Total standard value hours

(63)

Profit Sharing Plans

Incentive yang diberikan berdasarkan profit dimana dalam penerapan incentive ini dijalankan dalam tiga tahap

Tahap 1 : Calculate employee hours standard for each product for production works only

Tahap 2 : Incorporate the time of non production workers; that is, those who do not directly contribution to production of goods  Tahap 3 : Calculate the number of hours it

should have taken to complete this level of production

(64)

6

Faktor yang dapat mengakibatkan kegagalan

dalam Profit Sharing Plans

Organizational Value

Low first management

Low accountability required of morkers

Low participation in decicion making

Poor communication of workers to

organization

Wage follower in industry

External Environment

Unstable employment

Unstable input or customer markets

Highly competitive product market

Highly regulated by government

Financial Information

Poor tracking of financial information in

firm

(65)

IV. The Benefit : Determination Process A. Benefit

1 Pengertian Employee Benefit

Suatu bagian dari kompensasi secara keseluruhan, bukan berupa upah yang dibayarkan berdasarkan jam kerja tapi merupakan pemberian sebagai keseluruhan atau sebagai dari pemberian kompensasi (seperti asuransi kematian, pensiun, worker compensation, vacation)

2 Perkembangan Benefit di USA

1959 1969 1990

Percentage of payroll (total) 24.7 31.1 38.4

Legally required benefit 3.5 5.3 8.8

Pension, insurance and other 8.5 10.4 15.9

agreed upon payment

Rest period and lunch breaks 2.2 3.1 2.4

Payment for time not worked 8.4 10.1 10.5

(holiday, vacation)

(66)

3 Mengapa Benefit berkembang

Wage & Price Control - adanya kontrol yang ketat terhadap kenaikan upah

Union - adanya tuntutan dari union

Employer impetus adanya keinginan dari pengusaha

Cost Effectiveness of benefit - adanya keinginan pajak, cost yang rendah melalui asuransi memenuhi kebutuhan pekerja

Government impetus - adanya kewajiban berdasarkan peraturan perundan-undangan yang berlaku

4. Ranking Different Employee Benefits - berdasarkan penelitian pekerja di USA (3) mengenai pentingnya jenis benefit

5 Key Issues in Benefits Planning, Design and Administration

Benefit Planning and Design Issues

Apa peranan benefit terhadap kompensasi secara keseluruhan

Benefit Administration Issues

Siapa saja yang dapat diberikan benefit, seberapa jauh pilihan pekerja terhadap benefit dan darimana benefit

(67)

Study Item 1 2 3 Medical 1 1 3 Pension 2 2 8 Paid Vacation/Holidays 3 3 - Sickness 4 - 5 Dental 5 - 6 Profit sharing 6 - 2

Long term disability 7 - 7

(68)

6 Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan paket benefit

Employer Factors

• Relationship to total compensation cost • Cost relative to benefit

• Competitor offering

• Role of benefits in : attraction, retention motivation

• Legal requirements

Employee Factors

• Equity fairness historically and in Relationship to what others receive • Personal needs as linked to age, sex, marital status number dependents

Benefits

package

(69)

7

Administering the Benefits Program

Pelaksanaan benefit membutuhkan kegiatan

administrasi yang baik yang meliputi

Communication about the benefits program

yang sebaiknya melalui suatu buku

peraturan benefits (handbook)

Claim

Processing

-

prosedur

dan

mekanisme claim yang cepat, tepat

Cost Containment - cara-cara dalam

membayar benefit pekerja

(70)

B. Pay Discrimination

1 Pengertian

Membayar upah pekerja untuk pekerjaan yang

sama berbeda baik karena perbedaan jenis

kelamin mampu karena ras (keturunan,

penduduk minoritas didalam satu perusahaan)

Diskriminasi sekelompok berkembang bila

pembayaran upah berbeda dalam pekerjaan yang setara, contohnya berbeda karena

perempuan mengerjakan pekerjaan clerk

sedangkan laki-laki karena mengerjakan

pekerjaan tehnik, padahal pekerjaan tersebut setara

(71)

2

Faktor yang perlu diperhatikan dalam Pay

Discrimination

Skill : experience, training, education and

ability

measured

by

performance

requirements of a predicator job

Effort : mental or physical

The amount degree of effort actually

expended in the performance of a job

Responsibility : The degree of accountability

required in the performance of a job

Working

Conditions

:

The

physical

surrounding and hazard of the job including

dimensions such as inside versus outside

work; heat code and poor ventilation

3

Minimum Wages and Compensable time

Fair Labor Standard s Act (FLSA) yang meliputi pengaturan mengenai minimum wages; hours of work; child dan equal pay.

(72)

4

Federal Laws - Equal Employment Opportunity

(EEO)

Equal Pay Act - mengatur persamaan upah

pekerja laki-laki dengan perempuan untuk

pekerjaan yang sama / setara dalam skill

effort responsibility dan working condition

kecuali dalam hal seniority, merit pay dan

piece work system

Civil Right Act - larangan diskriminasi yang

didasarkan pada ras, sex, warna kulit,

agama, suku atau keturunan, kecuali yang

dibenarkan oleh undang-undang dalam

setiap tindakan ketenagakerjaan, yaitu

proses

recruiting

-

pemberhentian,

prosesimulasi,

kompensasi,

dan

(73)

C. Benefit Option

1 Benefit Administration

Dalam melaksanakan program benefit perusahaan harus memperhatikan

Jenis benefit yang wajib berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Adminstrasi benefit yang baik yang akan menefektifkan anggaran perusahaan

Perencanaan administrasi benefit yang baik memberitahukan pengalaman

2 Legally Required Benefits

Worker Compensation

Suatu program asuransi untuk melindungi pekerja dan kecelakaan kerja serta gangguan

keselamatan kerja yang meliputi

Cacat sementara dan cacat tetapCacat anggota badan

(74)

Pengawasan dalam hal kecelakaan berat Biaya pengobatan

RehabilitasiSocial Security

Perlindungan untuk pekerja dan keluarganya bila pensiun, tidak mampu bekerja meninggal dunia sebagai pengganti pekerja yang tidak mempunyai penghasilan

Manfaat social security berupa tunjangan hari tua atau tidak mampu bekerja, tunjangan untuk keluarga pekerja yang meninggal dunia, dan lumpsum untuk pekerja yang meninggal

Unemployment Insurance

Asuransi bagi pekerja yang menganggur

Peraturan perundang-undangan untuk asuransi tersebut di negara bagian Amerika berbeda-beda  Ada 4 karaktersitik terhadap program tersebut

meliputi pendataan, kriteria penerima, cakapun, jangka waktu, besarnya tunjangan serta pajak penghasilan

(75)

3

Requirement and Saving Plan Payment

Pembayaran berupa tunjangan haru tua atau

pensiun, dengan 2 (dua) cara

Ditetapkan besaran tunjangan

Ditetapkan besaran preminya

4

ERISA (The Employee Requirement Income

Security Act)

Suatu program pensiun yang tidak wajib namun

bila ikut serta dalam program ini maka harus

mengikuti aturan tertentu

(76)

V.

Compliance

A.

The Government Role in Compensation

1 Governing Influences on Pay

Pemerintah dapat turut campur dalam masalah kompensasi secara langsung (directly) atau secara tidak langsung (indirectly)

2 Indirect Government Influences on Pay

• Wage Lows

(minimum wage provisions

Equal Pay Act; Civil Rights Act; Prevailing Law, etc.

• Protective Laws (evincing laws, child / women labor laws

• Fiscal / Monitory politics (Government employment and purchases, defense, spending; form policy

• Social Welfare Law (Aid to Families,

Demand for Labor Supply of Labor Pay Practices and Wages Pond

(77)

3 Life Insurance

Asuransi kematian yang merupakan asuransi yang dipilih oleh sebagian besar pekerja

4 Medical and Medically Related Payments

Perlindungan untuk pelayanan kesehatan pekerja  General Health Care

Short & long term disabilityDental insurance

Vision care (mata)

5 Paid Time off During Work Hours

Pembayaran untuk waktu istirahat, waktu makan (siang); wash-up time, clothes change time, get ready time

6 Payment for Time not Worked

Paid vacation atau leave vacationPaid for holiday not worked

Paid sick leave Lain-lain

7 Miscellaneous Benefit  Child care

(78)

PRODUKSI BENGKEL GUDANG Superintendent Pengawas (Supervisor) Clerk Produksi Mechanic Operator Mesin Produksi Pembantu Operator Pelayan Kebersihan Pengawas Masinis Fitter Operator Bubut Welder Mason Kenek/Traines Pengawas Storekeeper

Ledger Clerk Recorder Controller

Lift truck driver Pelayan

8.

EVALUASI JABATAN

4.1. Metode Non Kualitatif

a. Metode Peringkat (Ranking Grade)

(79)

Tabel II

BAG. PRODUKSI

(1) BAG. BENGKEL (2) BAG. GUDANG (3) GRADE (4)

Superintendet Supervisor Mechanic Clerk Operator mesin Produksi Pembantu Operator Pelayan -Supervisor Masinis Fitter Operator Bubut Welder Mason -Kenek/Traines -Supervisor Ledger Clerk Storekeeper Controller Lift-truck driver Recorder Pelayan 7 6 5 4 3 2 1

(80)

Tabel III

PEKERJAAN A B C D NILAI A B C D X 3 2 1 1 X 1 2 2 3 X 3 3 2 1 X 6 8 4 5 Hasil dari Job – Ranking diatas, maka :

Grade I = B

Grade II = A dan D Grade III = C dst

(81)

KRITERIA UNTUK MENETAPKAN GRADE TINGKAT (LEVEL ATAU GRADE) BATASAN (DEFINISI) 1 2 3 4

Tugas-tugas sangat sederhana atau pada dasarnya lebih banyak bersifat kegiatan fisik

Tugas-tugas sederhana yang dilakukan berdasarkan atas sejumlah kecil aturan-aturan yang jelas/tegas dan yang dapat dijalan kan setelah latihan yang dilakukan dalam waktu antara 2-3 minggu. Pekerjaan yang dilakukan diawasi dan diperiksa dengan ketat

Tugas-tugas sangat jelas (tidak sulit) tetapi mencakup kegiatan-kegiatan rutin yang agak komplex dan memerlukan pengetahuan dan kewaspadaan pribadi yang agak cukup karena pekerjaan yang dilakukan sewaktu-waktu diperiksa juga

Tugas-tugas memerlukan pengaturan pekerjaan tersenidi, dan agak cukup inisiatif karena pengawasan langsung sedikit sekali. Pengetahuan terinci tentang satu atau beberapa prosedur kerja yang sudah ditetapkan berjalan diperlukan

(82)

5

6

7

Pekerjaan/tugas rutin tetapi memerlukan tanggung tanggung jawab perseorangan untuk menjawab/menjelaskan hal-hal non-rutin yang mucul tiba-tiba, atau melaksanakan pula fungsi pengawasan atas sejumlah kecil pegawai

Tugas tidak rutin mencakup koordinasi beberapa fungsi-fungsi yang tingkatnya lebih rendah, ,mungkin pula beberapa kegiatan pengawasan atas sejumlah kecil pegawai. Tugas mencakup pula pengetahuan perseorangan dan beberapa tanggung jawab yang tidak memerlukan pengawan lanjutan

Tugas mencakup tanggung jawab untuk seksi-seksi/bagian-bagian yang melakukan tugas-tugas rutin dan/atau dimana terdapat pula tugas-tugas perorangan yang harus dilaksanakan yang memerlukan pengetahuan khusus

(83)

Tabel V FAKTOR WEIGHT TINGKAT 1 2 3 4 A. SKILL 1. Pendidikan

2. Latihan & Pengalaman

3. Inisiatif

B. TANGGUNG JAWAB

4. Harta milik perusahaan 5. Pengawasan C. EFFERT/KEGIATAN 6. Fisik 7. Mental/Konsentrasi 8. Komplexitas D. KONDISI LINGKUNGAN 9. Lingkungan fisik 50 % 25% 15% 10% 30 40 30 20 30 10 10 10 20 50 80 60 40 60 20 20 30 40 30 120 90 60 90 30 30 30 60 120 160 120 80 120 40 40 40 80 T o t a l 100 % 200 400 600 800

“Tingkat” (level) bisa diperbesar terus mungkin sampai 7 (tujuh) tergantung keperluan. Nilai (points) diberikan pada “tingkat tambahan” ini berdasarkan cara arithmetic regressions

9. CONTOH EVALUASI JABATAN

Metode Kualitatif

(84)

Hasil Evaluasi Jabatan Dapat Merubahan “Wajah” Sebuah Struktur Organisasi

WAJAH “RESMI”

SALES MKTG

MKTG FINANCE FACTORY PERS & GA

PROD. GM

(85)

850 650 300 700 600 750 FIN. MGR SALES MGR PROD. MGR PERS & GA MGR FACTORY MGR MKTG MGR GM

Gambar

Tabel II BAG. PRODUKSI  (1) BAG. BENGKEL (2) BAG. GUDANG (3) GRADE (4) Superintendet  Supervisor Mechanic Clerk Operator mesin Produksi Pembantu  Operator Pelayan  -SupervisorMasinisFitter Operator BubutWelderMason-Kenek/Traines  -Supervisor Ledger Clerk S
Tabel III PEKERJAAN A B C D NILAI A B C D X321 1X12 23X3 321X 6845
Tabel V FAKTOR WEIGHT TINGKAT 1 2 3 4 A.  SKILL 1. Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

 Bagi pekerja yang termasuk dalam golongan jabatan tertentu, tidak berhak atas upah kerja lembur, dengan ketentuan mendapat upah yang lebih tinggi... Pengecualian Asas No Work

Skala pada termometer yang terdiri dari empat skala yang sudah kita ketahui memiliki nilai pada batas bawah dan nilai pada batas atas, namun pada metode min-min

Skala Upah adalah bagian dari struktur upah yang berkenaan dengan rentang atau kisaran nominal antara batas upah minimum dengan batas upah maksimum dalam. tiap

NO NIK NAMA GOLONGAN JABATAN GRADE PA GAJI PROSENTASE. 1

CONTOH MATRIKS PEMBOBOTAN SKALA UPAH SELURUH JABATAN DAN UNIT KERJA KRITERIA TINGKAT 1 2 M e le ka t p a d a p e rs o n a l SLTP SLTA 286 377 506 667 <1 tahun 1 s/d <3 tahun

Hal tersebut akan saya jabarkan dalam beberapa bagian, bertujuan untuk pembaca lebih mengerti secara dalam terutama mengenai Struktur dan Skala Upah, dan akhirnya memiliki

• Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif

• Struktur dan Skala Upah : Susunan tingkat upah dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi atau dari yang tertinggi sampai dengan yang terendah yang memuat kisaran nilai nominal