• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUMAN EVOLUTION. Priyambodo, M.Sc.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUMAN EVOLUTION. Priyambodo, M.Sc."

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

HUMAN EVOLUTION

(2)
(3)

Evolusi Primata

Evolusi Primata ≠ Manusia berasal dari Kera

Salah satu definisi “evolusi” adalah merupakan

suatu ilmu yang mempelajari perubahan yang

berangsur-angsur menuju ke arah yang sesuai

dengan lingkungan biotik dan abiotik.

 Pada dasarnya evolusi tidak untuk

membuktikan apakah suatu spesies berasal dari

spesies yang lain.

 yang dipelajari dalam evolusi adalah “proses

(4)

Primata

Primous  utama, pertama, unggul

Manusia masuk dalam subordo Anthropoidea

Anthropoidea

Ceboidea Cercopithecoidea Hominoidea

(5)

Monyet vs Kera

MONYET (MONKEY)

KERA (APE)

Umumnya berekor

Tidak berekor

Tungkai depan dan belakang

relatif sama panjang

Tungkai depan lebih panjang

daripada tungkai belakang

(6)

Persamaan Manusia dengan Kera

Arah mata ke depan

Berkuku (bukan bercakar)

Memiliki jari tungkai yang bisa memegang

(7)

Manusia vs Kera

MANUSIA

KERA

Tungkai depan lebih pendek

daripada tungkai belakang

Tungkai depan lebih panjang

daripada tungkai belakang

Jari dan telapak tungkai

belakang tidak bisa

digunakan untuk memegang

Jari dan telapak tungkai

belakang bisa digunakan

(8)

Telapak tungkai

beberapa jenis

Primata

(9)

Telapak tungkai beberapa jenis Primata

(10)
(11)
(12)
(13)
(14)

Perbandingan Molekular Manusia dan

Kera

Analisis DNA Hemoglobin

▫ Asam amino Hb Manusia = Simpanse

▫ Berbeda 12 macam dengan monyet

▫ Berbeda 43 macam dengan kuda

Aspek Imunologis

▫ Serum manusia 64% sama dengan gorilla

▫ 42% sama dengan orang utan

(15)
(16)
(17)
(18)

Radiasi Primata

Divergen

Radiasi Primata berlangsung ketika muncul spesies

Purgatorius ceratops pada zaman kapur

Pada masa Kenozoikum muncul Primata seukuran

kucing, Plesiadapis sp.

Kala Eosen muncul genus Notharctus dan

Smilodectes

Akhir kala Eosen muncul Rooneiya

Oligosen: Dryopithecus

Miosen: Gigantopithecus, Sitapithecus dan

(19)

Purgatorius Plesiadapis Notharctus Smilodectes Dryopithecus Gigantopithecus Ramapithecus

(20)
(21)
(22)

Kemunculan Manusia

Kala Pliosen, Australopithesin Genus

Austropithecus (500.000-1 Juta tl)

Dikenal tiga jenis A. Africanus, A. Robustus, A.

Afarensis

A. Afarensis diduga menjadi cikal bakal lahirnya

Homo afarensis

H. Afarensis

H. Habilis

H. Erectus

H. sapiens

(23)
(24)

Kapasitas Kranial (ml)

PRIMATA KISARAN RATA-RATA

Macaca - 100 Papio - 200 Hylobates 87 – 130 89 Pan 320 - 480 394 Gorilla 340 – 752 498 Pongo 295 – 475 411 Australopithecus 435 – 600 508 Homo erectus 775 – 1225 978 Homo sapiens 1000 – 2000 1300

(25)

Indeks Sefalisasi

Proporsi berat otak terhadap berat badan

Kelompok Hewan Indeks Sefalisasi

Mamalia non Primata 0,06

Kera besar 0,29

Monyet 0,41

(26)
(27)
(28)

BUDAYA

Budaya adalah keseluruhan yang dipraktekkan,

dibuat dan dipikirkan oleh masyarakat tertentu

(Oakley dalam Campbell, 1971)

Evolusi memandang budaya sebagai totalitas

(29)
(30)

Perkembangan Primata

Primitif ke Primata Maju

Hubungan antara tulang vetebrata dan tengkorak mengalami

perubahan yang berangsur-angsur menuju ke titik berat

tengkorak.

foramen magnum yang mula-mula berada di bagian

posterior, berangsur-angsur bergeser ke posisi anterior.

diikuti perubahan cara berjalan dari kuadripedal ke

bipedal

otot leher menjadi lebih lemah (karena tidak lagi

menahan rahang yang besar, dengan gigi-geligi yang

besar pula)

panggul menjadi lebih penting dan kuat

tengkorak, rahang dan moncong makin memendek

rongga hidung makin mengecil

(31)
(32)

Bola mata pada non primata tidak mempunyai tulang yang

melingkupinya.

pada primata yang didalamnya termasuk manusia, mata

sudah sepenuhnya terlindungi → mata menjadi organ yang

sangat penting.

mata yang semula menghadap ke samping, menjadi

berangsur-angsur ke depan

penglihatan berubah dari dua dimensi menjadi

tiga

dimensi (stereoskopik)

kemampuan melihat warna meningkat, dari hanya

hitam

putih untuk membedakan gelap dan terang, mampu melihat

hampir semua spektrum warna.

+ cara hidup dari malam hari menjadi siang hari

+ untuk melihat makanan di antara ranting- ranting pohon

+ untuk menyelinap dengan mudah di antara belukar/hutan

(33)
(34)

Ujung jari bercakar secara berangsur-angsur berubah menjadi

kuku (tupai bercakar, primata lain berkuku tebal, dan manusia

berkuku tipis)

cakar mengganggu pergerakan dengan cepat dalam

kehidupan arboreal  membutuhkan kemampuan

memegang  ibu jari bersendi yang lain dibandingkan

jari-jari yang lain

(35)

Fungsi tangan menjadi lebih penting daripada kaki dalam

kehidupan arboreal

kera mempunyai tangan yang lebih panjang dan lebih kuat

daripada kaki → struktur ini penting untuk fungsi berayun dan

berpindah (lebih mobil)

permukaan bumi berubah, jumlah hutan makin berkurang

beberapa primata berukuran besar tidak memperoleh

penunjang yang cukup

mulai turun ke permukaan bumi

AKIBATNYA

+ kaki makin dominan fungsinya untuk mengejar mangsa dan

menghindari dari predator

(36)
(37)

B. Bukti Evolusi Primat dari Rekaman Fosil

1. Dari lapisan Oligosen

Mesopithecus, Miopithecus dan Aegyptopithecus.

Parapithecus dan Propliopithecus (-secara morfologis seperti bajing → tidak mempunyai hubungan kekerabatan yang cukup dengan manusia)

2. Dari lapisan Miosen

Dryopithecus, Limnopithecus, Brahmapithecus, Sivapithecus, Pliopithecus, Oreopithecus, dan Proconsul.

• Fosil Primata yang paling tua dan masih termasuk famili Hominidae

• Dryopithecus dianggap berkerabat dengan beruk

• Proconsul merupakan fosil Hominid tertua yang diduga berkerabat dengan gorilla dan simpanse

• Ramapithecus yang dianggap sebagai fosil yang erat hubungannya dengan manusia → Dryopithecus dan Kenyapithecus

(38)

3. Dari lapisan Pliosen

• Paraaustralopithecus althiopicus, Australopithecus africanus,

Australopithecus afarensis, Paranthropus (Australopithecus boisei dan Australopithecus robustus)

4. Dari lapisan Pleistosen

5. Dari lapisan Holosen

• Homo sapiens

- Zinjanthropus, Homo habilis, Homo ergaster, dan Homo rudolfensis)

(39)

C. Genetika Molekuler Fosil Primata

Berdasarkan DNA Mitokondria manusia yang paling primitif terdapat di Afrika  kecepatan mutasi DNA mitokondria – manusia yang paling primitif harus sudah berada di muka bumi sekitar 200.000 tahun yang lalu.

(40)

II. RADIASI PRIMATA

 evolusi primat dimulai dari Mamalia pemakan serangga yang menurunkan Prosimian yang hidup pada zaman Paleosen.

Ciri : bertubuh kecil (seperti curut), bermoncong, dan berekor panjang.

Ciri lain : tangkas dan cerdas, mempunyai organ- organ penggenggam dan lima jari

Prosimian Radiasi evolusi

Prosimian modern

Caboidea (Monyet dunia baru)

Carcopithecoidea (Monyet dunia lama) Hominoidea

(41)

A. Prosimian modern

1. – lemur dan loris – di Pulau Madagaskar

 masih bermoncong, ekor panjang, berkuku

2. – Tarsier – Asia Selatan, Asia Tenggara (Indonesia : Sumatera, Kalimantan, Sulawesi)

 moncong tidak lagi panjang, mata lebih ke arah medial (dapat ke satu titik objek)

Tampak adanya peningkatan alat-alat penglihatan dan mekanisme syaraf yang memberikan kemampuan untuk kedalaman persepsi (binocular stereoscopic vision) – sudah mulai tahap pengenalan

(42)

B. Ceboidea (Monyet Dunia Baru)

 hidup di lingkungan pohon (arboreal) – Amerika Utara, Tengah dan Selatan

Familia

Callithricidae (marmoset) – primata kecil yang berniche seperti bajing → bercakar untuk memanjat dan mobilisasi

Cebidae – Badan lebih besar daripada Callithricidae yang sudah beradaptasi dengan ekologis pepohonan

(43)

C. Cercopithecoidea (Kera Dunia Lama)

 semua Primata Dunia Lama, kecuali Prosimian adalah Catarrhini (hidung terbelah)

Familia : Cercopithecoidea

Cercopithecinae (babon)

Colobinae

(kera pemakan daun) - sudah ditemukan sejak zama Oligosen dan Miosen

1. Cercopithecinae

• Sub familia ini menempati berbagai habitat, mulai dari savana terbuka sampai hutan

• Tingkah laku sosial babon dan Cercopithecinae terestrial banyak dipelajari oleh ahli antropologi untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan yang menolong membentuk nenek moyang manusia

# “quadrapedal” (dan mengembangkan kemampuan mencengkeram, tetapi tidak dengan ekor prehensil) # “branch walking” (berjalan di atas cabang)

# “plantigrade” (kecenderungan bergerak pada permukaan plantar)

# “digitrase” (kecenderungan bergerak dengan jari tangan atau kaki)

→ Gibbon, Orang Utan, dan Simpanse → Babbon → “ischial callosities”

(44)

2. Colobinae

 hidup beradaptasi makan daun vegetasi muda

 mempunyai puncak gigi yang tajam pada gigi molar  kantong pipi khusus

bentuk perut khusus untuk mencernakan makanan → pencernaan dilakukan dengan bantuan bakteri yang hidup pada perutnya yang mirip dengan kantong.

(45)

D. Hominoidea

 muncul sejak zaman Paleosen

 otak berkembang dengan fungsi lebih kompleks

Miosin Awal (familia) Anthropoidea (kera) Hominidea (keluarga manusia) - hilangnya ekor - berkembangnya ukuran badan

Kera-kera masa kini (4 genus)

- Gibbon - Orang utan - Simpanse - Gorilla

(46)

III. SEBELUM HOMO SAPIENS

A. berdasarkan

hubungan kekerabatan

B. berdasarkan

ditemukannya fosil Evolusi pra-homo sapiens

A. Klasifikasi : Kingdom : Animalia Kelas : Mamalia Ordo : Primata Sub-ordo : Anthropoidea Famili : Hominoidea Genus : Homo

Spesies : Homo sapiens

Familia Tupaiidea  Familia Lemuroidae  Familia Pongidae  Familia Hominidae

(47)

B. Bukti Fosil

a) Miosen (25 – 10 jt tahun yang lalu)

1. Tingkat pertama – Plopithecus

- sepenuhnya bersifat kera → oleh karena itu dinamakan kera primitif

- tubuh kecil dan pendek

- kedua tangan masih digunakan untuk bergayut di dalam pohon

- belum dapat berjalan tegak

- hidup 35 – 25 juta tahun yang lalu 2. Tingkat kedua – Proconsul

- kera purba yang hidup sekitar 25 – 15 juta tahun yang lalu

- muka, rahang dan gigi-geligi terdapat ciri yang ditafsirkan sebagai ciri manusia → tidak sepenuhnya bersifat kera

(48)

3. Tingkat ketiga – Dryopithecus

- kera (raksasa) yang hidup sekitar 15 – 10 juta tahun yang lalu

- sejenis dengan Proconsul

- ditemukan di Eropa, India, China dan Afrika

- memiliki bentuk badan yang cukup besar serta mengembara untuk menempati hutan tropis yang sangat luas

4. Tingkat keempat – Ramapithecus

- primata yang dianggap sebagai leluhur manusia - hidup sekitar 15 – 10 juta tahun yang lalu

- ukurannya lebih kecil dari manusia sekarang (0,9 – 1,2 m) - kapasitas otak 400 cc

(49)

b) Zaman Pliosen (10 – 2 juta tahun yang lalu)

- Pada zaman ini telah muncul makhluk baru yakni Primata yang tidak menyerupai Primata yang hidup sebelumnya

- Makhluk ini bukan kera penghuni hutan, tetapi lebih banyak hidup di padang rumput terbuka

- Berjalan tegak dengan kedua kakinya

5. Tingkat kelima – Australopithecus afarensis - diduga keturunan Ramapithecus

- hidup 5 juta tahun yang lalu

- dianggap sebagai Hominid paling awal yang mampu berjalan tegak

- ditemukan oleh Louis Leakey dan Mary Leakey 6. Tingkat Keenam – Australopithecus africanus

- ditemukan oleh Raymond Dart (1924) - ditemukan di Taung, Boswana

- tengkorak menyerupai anak manusia yang berumur 5 sampai 6 tahun, namun kesan tengkorak masih ada

- gigi-geligi menyerupai gigi manusia

- letak foramen magnum langsung menghadap ke bawah - mungkin sudah berjalan tegak

(50)

c) Zaman Pleistosen (2 juta – 10.000 tahun yang lalu)

- Manusia mengalami evolusi yang sangat cepat

- Mereka sudah menggunakan perkakas batu dan kayu - Mereka sudah pandai berburu

- Menggunakan api - Mampu berbicara

7. Tahap ketujuh – Australopithecus robustus

- sejenis Australopithecus africanus dengan ukuran badan lebih besar

- tinggi : 1,5 m berat : 65 – 75 kg

- Gigi-geligi yang besar dan otot rahang yang kuat → herbivora 8. Tahap kedelapan – Australopithecus boisei

- lebih besar ukuran badannya dibandingkan Australopithecus yang lain

- hidup di Africa Timur sekitar 1,5 – 1 juta tahun yang lalu - badan tegap

- muka dan gigi-geligi besar dan kokoh - tengkorak rendah dan bertekstur kasar 9. Tahap kesembilan – Homo habilis

- mempunyai otak lebih besar - pembuat dan pemakai alat

(51)

10. Tahap kesepuluh – Homo erectus

- hidup sekitar 2 – 0,5 juta tahun yang lalu

- berjalan tegak, berkaki panjang dan lurus, dan tulang tungkainya lebih maju

- otak besar dengan volume 750 – 1.400 cc

- pandai membuat perkakas (walau masih kasar) - berburu mamalia besar

- menggunakan api - mampu berbicara

- tersebar luas di permukaan bumi, khususnya Afrika, Asia dan Indonesia (Jawa)

11. Tahap kesebelas – Homo sapiens purba - hidup sekitar 400 ribu tahun yang lalu

- tipe peralihan antara Homo erectus ke Homo sapiens yang lebih modern

(52)

- hidup sekitar 75.000 – 30.000 tahun yang lalu (digantikan manusia Cro Magnon)

- di Lembah Neanderthal (1856)

- bentuk tubuhnya sepenuhnya manusia - hidung terlihat mancung

- otak relatif lebih besar, hampir menyamai otak manusia modern

- tinggi badan berkisar 1,6 – 1,8 m, berbahu lebar, berdada cembung, dan berotot padat

- belum berdagu

- kemampuan berbicara yang berkembang dengan baik

- masih hidup di gua-gua, menggunakan api, dan dapat membuat peralatan dengan baik

- mengenal penguburan anggota yang mati dan ritualnya 12. Tahap keduabelas – Homo neanderthalensis

(53)

13. Tahap ketigabelas – Manusia Cro-Magnon - hidup sekitar 10.000 tahun yang lalu - bercocok tanam dan memelihara binatang - memanipulasi lingkungan

- memiliki dagu yang sudah menonjol - hidung mancung

- gigi kecil dan merata

- berbadan tinggi dan tegak

- berotak besar, seperti manusia modern

- membuat perkakas dan benda-benda seni; selain batu, digunakan pula tulang, gading, tanduk dan rongga

14. Tahap keempatbelas – Homo sapiens sapiens

- munculnya hampir melingkupi semua benua (Benua Amerika masih disangsikan, belum ada bukti kuat)

(54)

• Charles R Darwin (1809-1882)

▫ Semua makhluk hidup yang ada di bumi ini merupakan hasil keturunan dari moyang yang sama yang mengalami modifikasi.

▫ Spesies bukan merupakan sesuatu yang kekal atau tidak mengalami perubahan,

melainkan berevolusi melalui proses perubahan bertahap dari berbagai spesies yang telah ada, dan bahwa semua spesies mempunyai hubungan kekerabatan, sampai sedemikian setiap 2 spesies yang ada di bumi ini pada suatu saat dalam riwayatnya mempunyai leluhur sama.

▫ Manusia, sebagai makhluk hidup, tentu juga dipengaruhi oleh seleksi alam. ▫ Perubahan evolusi terjadi oleh beberapa kekuatan, paling utama yi seleksi alam.

▫ Didasarkan pada 2 kenyataan dan dibuat 2 kesimpulan, yi: variabilitas dan keturunan lebih banyak dp yg hidup - yg lebih fit yg hidup dan ciri yg diperoleh dr seleksi tsb diwariskan.

Istilah struggle for life (dari Malthus, ahli ekonomi, demografi, pendeta); istilah survival

of the fittest (dari Herbert Spencer, ahli ilmu alam dan filsafat); tidak ada hukum rimba

(prinsip kekuatan), yang kuat tidak selalu sukses atau lebih banyak terdapat di alam. Yang banyak keturunan adalah yang sesuai (fit) dg lingkungannya, yang unfit atau less fit yang terseleksi alam secara negatif. Persaingan yg terjadi melalui reproduksi yg berbeda

(55)

The Origin of Species (1859):

Semua spesies dapat menghasilkan keturunan lebih cepat daripada

pertambahan suply makanan.

Semua makhluk hidup menunjukkan variasi; tidak ada dua individu

dari 1 spesies yang benar2 sama.

Karena ada lebih banyak individu dari pada yg mungkin dapat

survive, terjadi perjuangan untuk bertahan hidup “struggle for

existence”, dan variasi dlm ukuran, kekuatan, atau ciri lain yang

penting untuk survival akan menghasilkan keuntungan/kelebihan

daripada lainnya.

Variasi tersebut diwariskan pada generasi selanjutnya; ciri yang

tidak menguntungkan akan lebih sedikit diturunkan daripada ciri

yang menguntungkan.

Dalam kurun waktu geologis lama, variasi yang sukses

(56)

Skala waktu geologis dan pertanggalan serta peristiwa penting

Era Periode Epoch Dates ( th BP) Life record

Eon Phanerozoic Cenozoic Mesozoic Paleozoic Quartery Tertiary Cretaceus Jurassic Triassic Permian Pennsylvanian Mississippian Devonian Silurian Ordovician Cambrian Holocene Pleistocene Pliocene Miocene Oligocene Eocene Paleocene 1 juta 13 juta 25 juta 36 juta 58 juta 65 juta 135 juta 180 juta 230 juta 280 juta 350 juta 405 juta 425 juta 500 juta 600 juta (?) Pithecanthropus Australopithecus (4,5 jt) monyet, kera (30 jt) mammalia mammalia I (125 jt), reptilia vertebrata I (200 jt) hewan darat I (300 jt), ikan tumbuhan darat (400 jt) Trilobita fossil tertua Eon Cryptozoic (4,5-3 M – 600 juta ?)

Proterozoic era algae micro,

(57)

Ordo Primates

LeGros Clark (1959):

Ordo Primates sebagai kelompok alamiah mammal yang mempunyai

ciri kecenderungan evolusioner sbb:

Pemeliharaan struktur umum alat gerak, tangan dan kaki

pentadactylous (5 digit) dan retensi clavicula.

Mobilitas jari-jari, terutama ibu jari dan empu kaki.

Penggantian cakar dengan kuku.

Pemendekan progresif moncong/hidung

Perluasan apparatus visualis, penglihatan binokuler.

Reduksi indera pencium/pembau

Modifikasi gigi, termasuk perkembangan pola cuspes sederhana

pada gigi molar.

Perluasan otak, terutama kortex serebral.

(58)

Ciri-ciri umum Primates

• menggenggam (tangan prehensil)

• jari-jari berkuku

• oposabilitas

• kedua mata menghadap ke depan (pandangan stereoskopis)

• mengenali warna (color vision)

• kepala lebih membulat karena viscerocranium lebih mundur

• otot-otot muka lebih mobil - air muka wajah bisa berubah-ubah

• spesialisasi gigi yg khas

• otak relatif lebih besar

• postur semierektus, bipedal atau quadrupedal

• kelenjar mammae 2 - pada umumnya jumlah anak 1

• clavicula besar

• ciri fisiologis:  masa ketergantungan anak relatif lebih lama

(59)

Ciri-ciri Primates pada manusia

:

dapat berdiri tegak (berdiri di atas kaki 2)

spesialisasi fungsi

otaknya relatif paling besar diantara angg

Primates lainnya

(60)

Ciri-ciri struktural primates yang berhubungan

dg ciri nenek moyang manusia:

Pada dasarnya hidup di lingkungan arboreal, beberapa

menjadi terestrial.

Alat gerak, tangan dan kaki teradaptasi untuk

lingkungan arboreal, dengan ibu jari yang dapat

dipertentangkan, dan jari kaki besar yg mrp modifikasi

untuk menggenggam cabang pohon.

Penglihatan dan pendengaran merupakan indera khusus

yang dominan, dengan perluasan daerah ttt di otak

untuk penerima sensor dari mata dan telinga.

Pembesaran/perluasan bersama-sama ruang otak ,

perkembangan bagian serebral otak mempunyai ruang

lebih besar.

(61)

Perjalanan evolusi ordo primates

Waktu (epoch) Spesies Pleistocene Pliocene Miocene Oligocene Eocene Paleocene - manusia - simpanse - orang utan - gorilla - gibbon - monyet - tarsier - lemur - ancestor Insectivor - fam Paromomyidae, Plesiadapidae

(62)

Taksonomi Ordo Primates

Subordo Infraordo Superfamili Famili Subfamili Genus

1. Prosimii --- 2. Anthropoidea 1. Lemuriformes 2. Lorisiformes 3. Tarsiiformes --- 1. Platyrrhini (New World Monkey) 2. Catarrhini 1. Tupaioidea 2. Lemuroidea - 1. Lorisoidea 1. Tarsioidea --- 1. Ceboidea 1.Cercopithecoi- dea (Old World Monkey) 2. Hominoidea 1. Tupaioidae 1. Lemuridae 2. Indridae 1.Daubentoniidae 1. Lorisidae 2. Galagidae 1. Tarsiidae --- 1. Callithricidae 2. Cebidae 1.Cercopithecidae 1. Hylobatidae 2. Pongidae 3. Hominidae 1. Tupaiinae 2. Ptilocercinae 1. Lemurinae 2.Cheirogaleinae - - - - - --- - 1.Callimiconinae 2. Aotinae 3. Pithecinae 4. Alouattinae 5. Cebinae 6. Atelinae 1.Cercopithecinae 2. Colobinae - - (Homininae) 1. Tupaia 2. Dendrogale 3. Urogale 1. Ptilocercus 1. Lemur 2. Hapalemur 3. Lepilemur 1. Cheirogaleus 2. Microcebus 1. Indri 2. Lichanotus 3. Propithecus 1. Daubentonia 1. Loris 2. Nycticebus 3. Arctocebus 4. Perodicticus 1. Galago 1. Tarsius --- 1. Callithrix 2. Leontocebus 1. Callimico 1. Aotes 2. Callicebus 1. Pithecia 2. Chiropotes 3. Cacajao 1. Alouatta 1. Cebus 2. Saimiri 1. Ateles 2. Brachyteles 3. Lagothrix 1. Macaca 2. Papio 7. Cynopithecus 1. Presbytis 2. Pygathrix 3. Rhinopithecus 4. Simias 5. Nasalis 6. Colobus 1. Hylobates 2.Symphalangus 1. Pongo 2. Pan 3. Gorilla 1. Homo

(63)
(64)

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan peng- gunaan desikan dengan dosis 25% mem- berikan pengaruh terhadap kadar air benih yakni terjadi peningkatan kadar air setelah penyimpanan sebesar 12.31% dibandingkan

Pembahasan proses pembelajaran di Museum Batik di Pekalongan bertujuan untuk menentukan teori belajar di museum, sehingga dapat dipahami secara komprehensif edukasi apa yang

dan pegalaman serta sikap responden. Kemudian kuesioner bagian B tentang Pengetahuan Pertolongan Pertama yang terdiri atas 7 komponen dengan jenis kalimat positif

18) Program bantuan operasional kesehatan daerah (BOKDA).. Urusan Wajib Pendidikan dengan program sebagai berikut:. 1) Program Pendidikan Anak

Kemudian Samuelson dan Nordhaus (1990:5) mengemukakan ilmu ekonomi merupakan studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya

Dari masalah utama tersebut dibagi menjadi empat pertanyaan penelitian, yaitu (1) Apa yang melatarbelakangi munculnya pemikiran Subchan Zaenuri Echsan terhadap

Model ini mempunyai tujuan untuk memaksimumkan pendapatan dari semua spesies hewan yang ada dalam ranch. Dalam model ini dapat diketahui banyaknya hewan optimal yang harus

menggunakan cara tertentu. 49 Menurut sugiono sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, maka penelitian.. bisa menggunakan sampel