• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH HIPERTENSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH HIPERTENSI"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH HIPERTENSI

Oleh :

dr. KRISTYO SUWASIYATNO

NIP. 19630601 198903 1 012

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan RahmatnNya sehingga kami dapat menyusun "MAKALAH HIPERTENSI".

Adapun maksud dan tujuan membuat "MAKALAH HIPERTENSI" adalah untuk memberikan nilai tambah angka kredit dalam pengembangan profesi agar dapat naik pangkat dari golongan IV C ke golongan IV D.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih sangat kurang sempurna. Tak ada gading yang tak retak. Untuk itu kami mengharap kritik, saran, dan masukan dari semua pihak agar nantinya dapat kami gunakan sebagai bahan kesempurnaan ditahun yang akan datang.

Trenggalek, 8 Juni 2012

dr. KRISTYO SUWASIYATNO NIP. 19630601 198903 1012

(3)

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... BAB I PENDAHULAN... BAB II HASIL KEGIATAN...

1. GAMBARAN 10 PENYAKIT TERBANYAK DIRAWAT JALAN DAN

RAWAT INAP RSUD dr SOEDOMO TRENGGALEK TAHUN 2009,2010, 2011

2. DISTRIBUSI PENYAKIT HIPERTENSI MENURUT GOLONGAN

UMUR DAN JENIS KELAMIN DI RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP RSUD dr SOEDOMO TRENGGALEK TAHUN 2009, 2010, 2011

BAB III PEMBAHASAN... BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... BAB V PENUTUP... BAB VI DAFTAR PUSTAKA...

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

KRITERIA DIAGNOSIS

*Tekanan darah lebih atau sama dengan 160/95 (WHO 1978) 2

Mengapa perlu ada Guidelines untuk Hipertensi?1

50 juta orang dengan hipertensi di Amerika, 10 tahun yang lalu - 1: 4 secara keseluruhan, separuhnya berusia > 60 tahun. 2

Hanya 1 dari 2 orang yang mendapatkan pengobatan untuk menurunkan tekanan darah . Hanya 1 pada 4 orang berusia 18-74 tahun yang tekanan darahnya terkontrol < 140/<90 di Amerika

Sasaran baru tekanan darah

* <140/<90 dan lebih rendah jika pasien toleran

* <130/<80 pada diabetics * <130/<85 pada gagal jantung * <130/<85 pada gagal ginjal

* <125/<75 pada gagal ginjal dengan proteinuria >1.0 g/24 jam

Penekanan pada Guidelines terkini

JNC,WHO/ISH,BHS,CANADA,and More

* Strategi pengobatan yang agresif berdasarkan profil medik pasien * Mengobati mencapai sasaran

Treatment Overview * Sasaran terapi

(5)

*Pengobatan farmakologik

*Algoritme untuk pengobatan hipertensi

*Klasifikasi dan tatalaksana tekanan darah pada dewasa *Follow-up dan monitoring

Lifestyle Modifications (Modifikasi gaya hidup)

*Menurunkan berat badan sampai normal BMI (<25kg/m) 5-20 mmHg/10 kg loss

*Rencana makan dengan DASH: 8-14 mmHg *Reduksi garam diet :2-8 mmHg

*Meningkatkan aktivitas fisik :4-9 mmHg *Reduksi konsumsi alkohol :2-4 mmHg

DASH DIET

Dietary *Menekankan : buah, sayuran, makanan rendah lemak, dan mengurangi garam

Apporaches *Termasuk whole grains, poultry, ikan, nuts

to

(6)

dan total kolesterol dan saturated fat Hypertension

Mean Arterial Pressure = Tekanan arteri rata - rata

MAP = CO X PVR CO = HR X SV myogenic tone

vascular responsivenes nervous control

SNS Blood volume

Heart contctility vasoactive metabolites

endothelial factors circulating hormones

CO=Cardiac output; PVR:peripheral vascular resistance; HR:heart rate; SV :stroke volume; SNS: sympathetic nervous system

Klasifikasi obat antihipertensi

(7)

*Obat yang mempengaruhi fungsi adrenergik *Vasodilators

*Obat yang mempengaruhi Renin Angiotensin System (RAS)

JNC 7 blood pressure classification in adults aged >18 years 1

BP SPB DBP Classification (mmHg) (mmHG) Normal <120 and < 80 Prehypertensi 120-139 or 80-90 Stage 1 hypertension 140-159 or 90-99 Stage 2 hypertension >160 or >100

Recommendations for clinical use of ambulatory blood pressure monitoring : US guidelines 1

* Suspected white-coat hypertension * Drug-resistant hypertension * Episodic hypertension * Autonomic dysfunction I.2 MAKSUD DAN TUJUAN

(8)

Maksud dan tujuan membuat makalah hipertensi adalah untuk menambah nilai angka kredit dalam pengembangan profesi agar dapat naik pangkat dari golongan IV C ke golongan IVD.

(9)

BAB II

HASIL KEGIATAN

1. GAMBARAN 10 PENYAKIT TERBANYAK DIRAWAT JALAN DAN RAWAT INAP RSUD dr SOEDOMO TRENGGALEK TAHUN 2009,2010, 2011

10 Besar Penyakit Rawat Jalan Tahun 2009

No Kode ICD 10 Diagnosa Jumlah kasus % Total

Kasus

1 I10 Hipertensi Essensial (primer) 6173 33,55

2 E14 Diabetes Melitus 2043 11,10

3 L63 Infark Cerebral 1809 9,83

4 A15.0 Tuberkulosis Paru BTA+ dengan/tanpa

biakan kuman TB

1727 9,38

5 S00-S99

T00-T14

Cedera daerah badan multiple 1384 7,52

6 J40-44 Brochitis, Emfisema, dan Penyakit Paru

Obstruksi menahun

1355 7,36

7 H52 Gangguan Refraksi dan Akomodasi 1128 6,131

8 I05-09 Penyakit Jantung Rheumatik, Kronik 992 5,39

9 K29 Gatritis dan Duodenitis 946 5,14

10 J00-01

J05-06

Infeksi Saluran Nafas Akut 840 4,56

(10)

10 Besar Penyakit Rawat Inap Tahun 2009

No Kode ICD 10 Diagnosa Jumlah kasus % Total

Kasus

1 P20-21 Hipoksia Intra Uterus dan Asfiksia

Lahir

1072 23,01

2 A09 Diare dan Gastro Enteritis 709 15,22

3 O20-30

O45-99

Penyakit Kehamilan dan Persalinan 494 10,60

4 A91 Demam Berdarah 413 8,86

5 S06 Cedera Intra Kranial 394 8,45

6 L63 Infark Cerebral 376 8,07

7 K29 Gastritis dan Duodenis 353 7,57

8 E14 Diabetes Melitus 329 7,06

9 J00-01 Infeksi Pernafasan Saluran Akut 294 6,31

10 O42 Ketuban Pecah Dini 225 4,82

(11)

10 Besar Penyakit Rawat Jalan Tahun 2010

No Kode ICD 10 Diagnosa Jumlah kasus % Total

Kasus

1 Hipertensi Essensial (primer) 684 25,41

2 Gangguan Refraksi dan Akomodasi 518 19,24

3 Gastritis dan Duodenitis 288 10,70

4 Infark cerebral 244 9,06

5 Penyakit Pulpa dan periapikal 238 8,84

6 Caries Gigi 196 7,28

7 Gangguan Daya Lihat 145 7,24

8 Nyeri Punggung Bawah 118 4,38

9 Radang Servix 118 4,38

10 Asma Akibat Kerja 93 3,45

(12)

10 Besar Penyakit Rawat Inap Tahun 2010

No Kode ICD 10 Diagnosa Jumlah kasus % Total

Kasus

1 Diare dan Gastroentritis 1049 24,27

2 Demam Berdarah Dengue 1046 24,20

3 Infark Cerebral 448 10,36

4 Gastritis dan Duodenitis 352 8,14

5 Diabetes Melitus YTT 307 7,10

6 Gagal Jantung 260 6,01

7 Cedera Intrakranial 244 5,64

8 Dispepsia 222 5,14

9 Hipertensi Essensial (primer) 209 4,83

10 Tuberkulosis Paru BTA+ dengan/tanpa

biakan kuman TB

186 4,30

(13)

10 Besar Penyakit Rawat Jalan Tahun 2011

No Kode ICD 10 Diagnosa Jumlah kasus % Total

Kasus

1 Z03 Suspect KP 2891 20,70

2 I63 CVA 2573 18,42

3 M54,5 LBP 1944 13,92

4 K29 Gastritis dan Duodenitis 1371 9,82

5 E14 Diabetes Melitus 1143 8,18

6 H52 Gangguan Refraksi dan Akomodasi 1109 7,94

7 E11 Diabetes Melitus tidak tergantung

Insulin 1097 7,89 8 G40.9 Epilepsi 898 6,43 9 J06.9 ISPA 625 4,47 10 M19.9 Osteoartritis 317 2,27 13968 100

(14)

10 Besar Penyakit Rawat Inap Tahun 2011

No Kode ICD 10 Diagnosa Jumlah kasus % Total

Kasus

1 P21.1 Aspiksia Sedang 975 26,47

2 A09 GEA 791 21,48

3 I63.3 CVA 422 11,46

4 I50.0 Decom Cordis 376 10,21

5 O.42.9 KPP 285 7,74

6 A.15.0 KP 282 7,66

7 I61.9 ICH 149 4,05

8 J06.9 ISPA 146 3,96

9 O48 Post date 136 3,69

10 O63.0 Fase laten 121 3,29

(15)

2. DISTRIBUSI PENYAKIT HIPERTENSI MENURUT GOLONGAN

UMUR DAN JENIS KELAMIN DI RAWAT JALAN RSUD dr SOEDOMO TRENGGALEK TAHUN 2009

No Kode

ICD 10

Kasus Baru Menurut Golongan Umur Kasus Baru Menurut Sex Jumlah Kasus baru Jumlah Kunjungan 0-28 hr 28h r-<1t h 1-4th 5-14th 15-24 25-44 45-64 ≥65th Laki-laki Perem puan 1 I10 0 0 0 0 2 18 110 88 86 132 218 7

(16)

2. DISTRIBUSI PENYAKIT HIPERTENSI MENURUT GOLONGAN

UMUR DAN JENIS KELAMIN DI RAWAT JALAN RSUD dr SOEDOMO TRENGGALEK TAHUN 2010

No Kode

ICD 10

Kasus Baru Menurut Golongan Umur Kasus Baru Menurut Sex Jumlah Kasus baru Jumlah Kunjungan 0-28 hr 28h r-<1t h 1-4th 5-14th 15-24 25-44 45-64 ≥65th Laki-laki Perem puan 1 I10 0 0 0 1 3 80 382 118 291 393 684 6568

(17)

2. DISTRIBUSI PENYAKIT HIPERTENSI MENURUT GOLONGAN

UMUR DAN JENIS KELAMIN DI RAWAT JALAN RSUD dr SOEDOMO TRENGGALEK TAHUN 2011

No Kode

ICD 10

Kasus Baru Menurut Golongan Umur Kasus Baru Menurut Sex Jumlah Kasus baru Jumlah Kunjungan 0-28 hr 28h r-<1t h 1-4th 5-14th 15-24 25-44 45-64 ≥65th Laki-laki Perem puan 1 I10 0 0 0 3 9 14 3 417 163 260 475 735 8456

283294 291

393

260

475

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

2009

2010

2011

Laki-laki

Perempuan

(18)

2. DISTRIBUSI PENYAKIT HIPERTENSI MENURUT GOLONGAN

UMUR DAN JENIS KELAMIN DI RAWAT INAP RSUD dr SOEDOMO TRENGGALEK TAHUN 2009

No Kode

ICD 10

Px Keluar (Hidup dan Mati) Menurut Golongan Umur Px Keluar (H&N) menurut Sex Jumlah Px keluar Jumlah Px keluar mati 0-28 hr 28h r-<1t h 1-4th 5-14th 15-24 25-44 45-64 ≥65th Laki-laki Perem puan 1 I10 0 0 0 1 1 25 106 84 80 137 217 3

(19)

2. DISTRIBUSI PENYAKIT HIPERTENSI MENURUT GOLONGAN

UMUR DAN JENIS KELAMIN DI RAWAT INAP RSUD dr SOEDOMO TRENGGALEK TAHUN 2010

No Kode

ICD 10

Px Keluar (Hidup dan Mati) Menurut Golongan Umur Px Keluar (H&N) menurut Sex Jumlah Px keluar Jumlah Px keluar mati 0-28 hr 28h r-<1t h 1-4th 5-14th 15-24 25-44 45-64 ≥65th Laki-laki Perem puan 1 I10 0 0 0 0 0 18 94 44 57 99 156 4

(20)

2. DISTRIBUSI PENYAKIT HIPERTENSI MENURUT GOLONGAN

UMUR DAN JENIS KELAMIN DI RAWAT INAP RSUD dr SOEDOMO TRENGGALEK TAHUN 2011

No Kode

ICD 10

Px Keluar (Hidup dan Mati) Menurut Golongan Umur Px Keluar (H&N) menurut Sex Jumlah Px keluar Jumlah Px keluar mati 0-28 hr 28h r-<1t h 1-4th 5-14th 15-24 25-44 45-64 ≥65th Laki-laki Perem puan 1 I10 0 0 0 0 2 18 110 88 86 132 218 7 Keterangan :

(21)

80

137

57

99

86

132

0

20

40

60

80

100

120

140

2009

2010

2011

Laki-laki

Perempuan

(22)

2009 49% 51% Laki-laki Perempuan 2010 43% 57% Laki-laki Perempuan 2011 35% 65% Laki-laki Perempuan TOTAL 2009, 2010, 2011 42% 58% Laki-laki Perempuan

(23)

BAB III PEMBAHASAN

i. Dari data diatas kasus keluar mati pada rawat inap cenderung meningkat tahun 2009 : 3, tahun 2010 : 4, tahun 2011 : 7

ii. Kasus rawat jalan jumlah kunjungan cenderung menurun. Tahun 2009 : 6173, tahun 2010 : 6568, tahun 2011 : 8456

PREVALENSI 1

* Tinggi di Amerika : 50% orang dewasa, 60% kulit putih, 71% of African Americans, 61% Mexican Americans diatas usia 60 tahun

* Lebih banyak laki-laki daripada perempuan

* Prevalensi tertinggi pada orang tua perempuan African-American

KLASIFIKASI HIPERTENSI 1 SBP DBP (mm Hg) (mm Hg) 1. Normal < 120 and <80 2. Prehypertension 120-139 or 80-89 3. Stage 1 hypertension 140-159 or 90-99 4. Stage 2 hypertension ≥160 or ≥100 FAKTOR KONTRIBUSI 1 1. Obesitas 2. Stress

3. Kurang olah raga

4. Diet (excess dietary salt) 5.Minum alkohol

6.Merokok

DIAGNOSA BANDING 2

1.Hipertensi esnsial/primer, tak jelas penyebabnya, didapat ≥ 90% 2. Hipertensi sekunder

3. Penyakit ginjal : Stenosis arteri renalis, GN, PNK,gijal polikistik,nefropati 4. Oleh karena obat : kontrasepsi, simpatomimetis

5. Endokrin : Feokromositoma, hiperfungsi adrenokortikal 6. Neurogenik

(24)

PEMERIKSAAN PENUNJANG 2

* Mencari komplikasi :

- Fungsi ginjal : ureum,kreatinin,proteinuria - Kelainan jantung : foto toraks,EKG - Kelainan vaskular mata (retina) * Mencari faktor resiko :

- Kardiovaskuler : kolesterol serum,trigliserida,gula darah,pada yang dicurigai - Mencari faktor penyebab hipertensi sekunder (kasus sedikit sekali)

TERAPI 2

1. Diet rendah garam (< 3 g/hari)

2. Penurunan berat badan, olah raga, latihan jiwa (yoga,transedental dll) 3. Diuretik : - HCT 1 x 12,5 - 25 mg - Klortalidon 1 x 12,5 - 25 mg - Indapamid 1 x 2,5 mg - Spironolakton 1 - 2 x 25 mg 4. Penghambat adrenegik : - Klonidin 2 x 0,75 - 0,15 mg - Metildopa 2 x 250 - 750 mg - Reserpin 1 x 0,05 - 0,25 mg 5. Penyekat alfa-1 : - Prazosin 2 x 1 - 8 mg - Doksazosin 1 x 1 - 5 mg 6.Penyekat beta : - Metoprolol 1 x 50 - 200 mg - Atenolol 1 x 25 - 150 mg - Propanolol 2 x 40 - 160 mg - Oxprenolol 2 x 80 - 160 mg - Nadolol 1 x 40 - 320 mg 7. Vasodilator : - Hidralazin 2 x 50 - 150 mg 8. Penghambat ACE : - Kaptopril 1 - 3 x 25 - 50 mg - Lisinopril 1 x 5 - 20 mg 9. Penghambat kalsium : - Diltiazem 2 - 3 x 60 - 120 mg - Nifedipin 3 x 20 - 30 mg

- Untuk krisis hipertensi, gawat atau darurat diberikan Nifedipin sublingual, 10 mg dapat diulangi/ Diazoxide injeksi/ Nitroprusid injeksi/ Hidralazin injeksi

PEMBEDAHAN 2

* Untuk hipertensi sekunder yang operabel (amat jarang)

KOMPLIKASI 1

(25)

2. CNS (Cental Nervous System) 3. Sistem ginjal (Renal System) 4. Kerusakan retina (Retinal damage) 5. Penyakit arteri perifer

(26)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

i. Dari data diatas kasus keluar mati pada rawat inap cenderung meningkat tahun 2009 : 16, tahun 2010 : 29, tahun 2011 : 31

ii. Kasus rawat jalan jumlah kunjungan cenderung menurun. Tahun 2009 : 2404, tahun 2010 : 1589, tahun 2011: 2240

iii. Tahun 2009 kasus Rawat Jalan laki-laki 49,05%, Perempuan 50,95%. Tahun 2010 kasus Rawat Jalan laki-laki 42,54% Perempuan 57,46% Tahun 2011 kasus Rawat Jalan laki-laki 35,37% Perempuan 64,63% Total kasus Rawat Jalan laki-laki 41,78% Perempuan 58,22%

iv Tahun 2009 kasus Rawat Inap laki-laki 36,87%, Perempuan 63,13%. Tahun 2010 kasus Rawat Inap laki-laki 36,54% Perempuan 63,46% Tahun 2011 kasus Rawat Inap laki-laki 39,45% Perempuan 60,55% Total kasus Rawat Inap laki-laki 37,73% Perempuan 62,27%

Kasus hipertensi 90-95%,penyebabnya tidak diketahui = Hipertesi esensial. Penyebab hipertensi sekunder yang bisa dikenali :

1. Sleep apnea

2. Dipicu obat atau berhubungan dengan obat 3. Penyakit gijal kronik (Chronic kidney disease) 4. Aldosteronisme primer

5. Penyakit renovaskular

6. Chronic steroid therapy dan Cushing's syndrome 7. Pheochromocytoma

8. Coartation of the aorta (koartasio aorta) 9. Penyakit tiroid atau paratiroid

SARAN

1. Penderita kasus hipertensi harus rutin berobat jalan 2. Menghindari atau mengurangi faktor kontribusi hipertensi

3. Pasien banyak meninggal karena datang sudah dengan komplikas

4. Adanya penyuluhan rutin baik dari puskesmas maupun rumah sakit tentang penyakit kronis termasuk hipertensi

5. Meningkatkan SDM terutama dokter umum dengan diadakanya seminar, workshop tentang hipertensi

(27)

BAB V

PENUTUP

Dengan mengucap Alhamdulillah makalah ini dapat kami selesaikan dan kami berharap mudah-mudahan bisa menambah wawasan dan meningkatkan nilai angka kredit dalam pengembangan profesi agar nantinya dapat naik pangkat dari golongan IV C ke golongan IV D, Amin.

(28)

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

1.National Heart Lung Blood Institute National High Blood Pressure Education Program The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation , and Treatment of High Blood Pressure ( JNC 7 , 2003 )

http:// www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension/index.htm

Referensi

Dokumen terkait

 Memenuhi jumlah angka kredit kumulatif dan komposisi angka kredit penjenjangan yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi termasuk delta pengembangan profesi

Ahmad Sumarna, S.Pd memperoleh angka kredit kumulatif sebesar 96,68 + 4 + 12 + 15 = 127,68, maka yang bersangkutan tidak dapat naik pangkat dari golongan ruang IV/a

Diharapkan dengan dibuatnya makalah tentang asuhan keperawatan klien dengan gangguan hipertensi ini dapat memberi asuhan keperawatan yang tepat dan benar bagi penderita

Dari ketentuan tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang PFA walaupun telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir, angka kredit telah mencukupi untuk naik pangkat setingkat

(4) Dalam hal Angka Kredit Kumulatif Perencana sebagaimana dimaksud pada ayat (3) masih kurang dari Angka Kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat/golongan

Bambang Kusmayadi, S.Pi., telah memenuhi Angka Kredit dari sub unsur pengembangan profesi sebesar 6 Angka Kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatanl pangkat

Sementara itu, guru yang naik pangkat dari IV/a ke IV/b angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 12 angka kredit dari sub unsur publikasi

Ka.Sub.Bag.TU memberikan arahan kepada pegawai yang akan naik pangkat baik yang naik pangkat reguler dan Yang pakai Angka Kredit untuk melengkapi berkas usulan sesuai dengan persyaratan