• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTTO. Working hard is important, but there s something that matters even more: believing in yourself -Harry Potter-

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MOTTO. Working hard is important, but there s something that matters even more: believing in yourself -Harry Potter-"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

iii MOTTO

No matter how your heart is grieving, if you keep on believing, the dream that you wish will come true

-Cinderella, Walt Disney-

Working hard is important, but there’s something that matters even more: believing in yourself

-Harry Potter-

Skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai -Anies Baswedan-

(2)

iv

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini saya persembahkan untuk: Bapak dan Ibu saya tercinta I Ketut Rasnu dan Ni Made Sudaniati

Kakak perempuan yang saya cintai Ni Wayan Iswayani Daniastri Kakak ipar yang saya banggakan

Putu Widana

Keponakan yang saya sayangi Wianakha Mahesa

Serta

Almamater yang saya cintai dan banggakan

(3)
(4)

vi

PERAN EFIKASI DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KECENDERUNGAN KREATIVITAS DALAM MENULIS KARYA ILMIAH PADA SISWA SMA YANG MENJADI ANGGOTA KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)

DI DENPASAR Ni Made Abi Pawitri

Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ABSTRAK

Kecenderungan kreativitas dalam menulis karya ilmiah adalah kecenderungan individu untuk menghasilkan suatu karya ilmiah yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan yang bermakna yang bersifat unik, baru, tidak terpikirkan oleh orang lain sebelumnya, orisinal, dan bermanfaat bagi lingkungan di sekitarnya. Terwujudnya kecenderungan kreativitas dalam menulis karya ilmiah tidak terlepas dari faktor-faktor internal yang memengaruhinya seperti efikasi diri dan motivasi berprestasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran efikasi diri dan motivasi berprestasi terhadap kecenderungan kreativitas dalam menulis karya ilmiah pada siswa SMA yang menjadi anggota KIR di Denpasar. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Responden dalam penelitian ini adalah siswa yang menjadi anggota KIR dari SMA Negeri 3 Denpasar, SMA Negeri 4 Denpasar, dan SMA Katolik Santo Yoseph Denpasar berjumlah 150 orang. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Kecenderungan Kreativitas dalam Menulis Karya Ilmiah, Skala Efikasi Diri, dan Skala Motivasi Berprestasi. Hasil uji regresi berganda menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,825 dan koefisien determinasi sebesar 0,681, dengan signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05), yang berarti efikasi diri dan motivasi berprestasi secara bersama-sama berperan terhadap kecenderungan kreativitas dalam menulis karya ilmiah dan memberikan pengaruh sebesar 68,1%. Efikasi diri memiliki signifikansi 0,000 (p<0,05) sehingga berperan terhadap kecenderungan kreativitas dalam menulis karya ilmiah dan motivasi berprestasi memiliki signifikansi 0,000 (p<0,05) sehingga berperan terhadap kecenderungan kreativitas dalam menulis karya ilmiah.

Kata Kunci: Kecenderungan kreativitas dalam menulis karya ilmiah, efikasi diri, motivasi berprestasi.

(5)

vii

THE ROLE OF SELF EFFICACY AND ACHIEVEMENT MOTIVATION TO TENDENCY OF CREATIVITY IN WRITING SCIENTIFIC WORK ON SENIOR HIGH SCHOOL STUDENT THAT BECOME THE MEMBER OF YOUTH SCIENCE

CLUB (YSC) IN DENPASAR Ni Made Abi Pawitri

Department of Psychology, Faculty of Medicine, Udayana University ABSTRACT

Tendency of creativity in writing a scientific work is an individual tendency to produce a scientific works that is poured into the form of writing which is unique, new, never thought by anyone else before, original, and beneficial for surrounding environment. Realization tendency of creativity in scientific works can't separate dari internal factors that influence it such as self efficacy and achievement motivation. This research is meant for discovering the role of self efficacy and achievement motivation towards the tendency of creativity in writing scientific works on senior high school students that becomes the member of YSC in Denpasar. Sampling is done with cluster random sampling technic. Respondent in this research is student that join YSC from SMAN 3 Denpasar, SMAN 4 Denpasar, and SMA Katolik Santo Yoseph aggregate 150 person. Measuring tools that used is Tendency of Creativity in Writing Scientific Work Scale, Self Efficacy Scale, and Achievement Motivation Scale. The results of multiple regression test shows that the coefficient regression is 0.825 and the coefficient determination is 0,681, with significance of 0.000 (p <0.05), that means self efficacy and achievement motivation together have a role in tendency of creativity in writing scientific works and give influence 68,1%. Self efficacy has significance 0,000 (p<0,05) so it has role in tendency of creativity in writing scientific works and achievement motivation has significance 0,000 (p<0,05) so it also has role in tendency of creativity in writing scientific works.

Keywords : Tendency of creativity in writing scientific work, self efficacy, achievement motivation.

(6)

viii

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas segala berkat, rahmat, dan anugerah-Nya yang diberikan kepada penulis dan dengan adanya kemauan yang keras, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran Efikasi Diri dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kecenderungan Kreativitas dalam Menulis Karya Ilmiah pada Siswa SMA yang Menjadi Anggota Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di Denpasar” tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penulisan karya tulis ini. Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, karena adanya doa, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Dr. dr. I Ketut Suyasa, Sp.B, Sp.OT (K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

2. Ibu Dr. Ni Made Swasti Wulanyani, S.Psi., M.Erg., Psikolog selaku Koordinator Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

3. Ibu Dewi Puri Astiti, S.Fil., M.Si selaku dosen pembimbing akademik dari awal perkuliahan yang selalu menyediakan waktu untuk memberikan bimbingan akademik, memberikan motivasi, memberikan banyak saran serta pengarahan selama perkuliahan. 4. Ibu Putu Nugrahaeni Widiasavitri, S.Psi., M.Psi. selaku dosen pembimbing proposal, studi kasus, dan skripsi yang selalu sabar, penuh pengertian, selalu menuntun dan memberikan arahan serta ide-ide selama penyusunan skripsi ini. Terima kasih saya ucapkan atas waktu, tenaga, dukungan, motivasi, serta kepercayaannya sehingga skripsi ini dapat mencapai tahap akhir dengan baik dan tepat waktu.

(7)

ix

5. Bapak Yohanes Kartika Herdiyanto, S.Psi., M.A; Ibu Ni Made Ari Wilani, S.Psi., M.Psi; dan Bapak Dr. Drs. I Made Rustika, M.Si., Psi; selaku penguji skripsi yang telah memberikan sumbangan pemikiran serta saran yang membangun sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

6. Seluruh dosen di Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang telah bersedia berbagi dan menyumbangkan ilmu pengetahuan, wawasan, serta pengalaman selama menempuh pendidikan selama 3,5 tahun terakhir ini kepada penulis. 7. Seluruh staff di Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang

telah membantu segala keperluan administrasi dan birokrasi dalam proses perkuliahan. 8. Seluruh pihak sekolah dan KIR di SMA Negeri 1 Denpasar, SMA Dwijendra Denpasar,

SMA Negeri 3 Denpasar, SMA Negeri 4 Denpasar, dan SMA Katolik Santo Yoseph Denpasar yang telah membantu dan melancarkan proses uji coba dan pengambilan data dalam penelitian ini.

9. Bapak, Ibu, kakak perempuan, kakak ipar, serta keponakan saya yang selalu menjadi orang pertama yang memberikan doa, dukungan, dan menjadi motivasi utama saya untuk mencapai tahap ini.

10. Keluarga besar yang selalu memberikan doa dan dukungannya.

11. Sahabat-sahabat terdekat saya di bangku kuliah Ratna, Avie, Prami yang selalu memberikan doa, bantuan, semangat, dukungan, dan keceriaan selama masa perkuliahan ini.

12. Sahabat-sahabat SMA saya yang saya cintai Friska, Yugek, Santi, Dea, dan Gungti yang selalu memberikan doa, semangat, dan dukungannya.

13. Teman-teman seperjuangan selama perkuliahan lainnya Eka, Onik, Dyana yang telah memberikan bantuan, dukungan, dan semangatnya.

(8)

x

14. Teman-teman seperjuangan bimbingan Bu Putu, Diah, Tia, Donna.

15. Kakak kelas yang saya banggakan, kak Yoga yang selalu memberikan bantuan, saran, dukungan, dan semangatnya selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

16. Teman-teman Psyxophrine 2014. 17. Teman-teman SGD 1 lama dan SGD 2.

18. Himpunan Mahasiswa Psikologi 2015 dan Himpunan Mahasiswa Psikologi 2016 yang telah memberikan pengalaman berorganisasi selama perkuliahan ini.

19. Tim Jurnal Psikologi Udayana yang selalu memberikan dukungan dan semangatnya. 20. Teman-teman KKN Desa Taman 2017.

21. Segenap pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang turut memberikan kontribusi, doa, dukungan, dan semangat kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu penulis mengharapkan adanya sumbangan pemikiran berupa kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga karya sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat umum dan almamater serta meningkatkan wawasan kita semuanya khususnya dalam bidang pengembangan ilmu Psikologi.

Denpasar, Februari 2018

(9)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i HALAMAN PENGESAHAN ... ii MOTTO ... iii PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 9 C. Tujuan Penelitian ... 10 D. Manfaat Penelitian ... 10 E. Keaslian Penelitian ... 11

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 16

A. Kelompok Ilmiah Remaja... 16

1. Pengertian Kelompok Ilmiah Remaja ... 16

2. Tujuan Kelompok Ilmiah Remaja ... 17

3. Jenis-Jenis Kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja ... 17

B. Siswa SMA Sebagai Remaja ... 19

1. Pengertian Siswa SMA ... 19

2. Pengertian Remaja ... 20

(10)

xii

C. Kreativitas ... 22

1. Pengertian Kreativitas dan Kecenderungan Kreativitas dalam Menulis Karya Ilmiah... 22

2. Ciri-Ciri Kreativitas ... 25

3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kreativitas ... 27

4. Aspek-Aspek Kreativitas ... 29

D. Efikasi Diri ... 32

1. Pengertian Efikasi Diri ... 32

2. Sumber-Sumber Efikasi Diri ... 34

3. Aspek-Aspek Efikasi Diri ... 37

E. Motivasi Berprestasi ... 39

1. Pengertian Motivasi ... 39

2. Sumber-Sumber Motivasi... 40

3. Pengertian Motivasi Berprestasi ... 41

4. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Motivasi Berprestasi ... 43

5. Aspek-Aspek Motivasi Berprestasi ... 44

F. Peran Efikasi Diri dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kecenderungan Kreativitas dalam Menulis Karya Ilmiah pada Siswa SMA yang Menjadi Anggota Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di Denpasar ... 46

G. Hipotesis Penelitian ... 50

BAB III. METODE PENELITIAN ... 51

A. Identifikasi Variabel Penelitian ... 51

1. Variabel Bebas ... 51

2. Variabel Tergantung ... 51

B. Definisi Operasional Variabel ... 52

1. Efikasi Diri ... 52

2. Motivasi Beprestasi ... 52

3. Kecenderungan Kreativitas dalam Menulis Karya Ilmiah ... 52

C. Subjek ... 53

1. Populasi ... 53

(11)

xiii

3. Teknik Pengambilan Sampel ... 54

D. Metode Pengumpulan Data ... 55

1. Skala Kecenderungan Kreativitas dalam Menulis Karya Ilmiah ... 56

2. Skala Efikasi Diri ... 57

3. Skala Motivasi Berprestasi ... 59

E. Validitas dan Reliabilitas ... 60

1. Uji Validitas ... 60

2. Uji Reliabilitas ... 61

F. Metode Analisis Data ... 62

1. Uji Asumsi Penelitian ... 62

2. Uji Hipotesis ... 64

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 65

A. Persiapan Penelitian ... 65

1. Persiapan Uji Coba Alat Ukur Penelitian ... 65

2. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 66

B. Pelaksanaan Penelitian ... 70

C. Analisis Data dan Hasil Penelitian ... 73

1. Karakteristik Responden ... 73

2. Deskripsi dan Kategorisasi Data Penelitian ... 74

3. Uji Asumsi Penelitian ... 77

4. Uji Hipotesis ... 81

5. Analisis Tambahan ... 86

D. Pembahasan ... 88

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 99

A. Kesimpulan ... 99

B. Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 103

(12)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peran Efikasi Diri dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kreativitas dalam Menulis Karya Ilmiah pada Siswa SMA yang Menjadi Anggota Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di Denpasar ... 49 Gambar 2. Grafik Persamaan Garis Regresi Berganda ... 85

(13)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Blueprint Skala Kreativitas dalam Menulis Karya Ilmiah ... 57

Tabel 2. Blueprint Skala Efikasi Diri ... 58

Tabel 3. Blueprint Skala Motivasi Berprestasi ... 59

Tabel 4. Sebaran Aitem Skala Efikasi Diri (Setelah Uji Validitas)... 67

Tabel 5. Sebaran Aitem Skala Motivasi Berprestasi ... 68

Tabel 6. Sebaran Aitem Skala Motivasi Berprestasi (Setelah Uji Validitas) ... 68

Tabel 7. Sebaran Aitem Skala Kreativitas dalam Menulis Karya Ilmiah ... 69

Tabel 8. Sebaran Aitem Skala Kreativitas dalam Menulis Karya Ilmiah (Setelah Uji Validitas) ... 70

Tabel 9. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 73

Tabel 10. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ... 73

Tabel 11. Deskripsi Statistik Data Penelitian ... 74

Tabel 12. Kategorisasi Efikasi Diri ... 75

Tabel 13. Kategorisasi Motivasi Berprestasi ... 76

Tabel 14. Kategorisasi Kreativitas dalam Menulis Karya Ilmiah ... 77

Tabel 15. Hasil Uji Normalitas Data Penelitian ... 78

Tabel 16. Hasil Uji Linieritas Data Penelitian ... 79

Tabel 17. Hasil Uji Multikolinieritas Data Penelitian ... 80

Tabel 18. Hasil Uji Heteroskedastisitas Data Penelitian ... 81

Tabel 19. Hasil Signifikansi Uji Regresi Berganda ... 82

Tabel 20. Besaran Peran Variabel Bebas Terhadap Variabel Tergantung ... 83

Tabel 21. Uji Hipotesis Minor dan Garis Regresi Berganda ... 83

Tabel 22. Rangkuman Hasil Uji Hipotesis Penelitian ... 85

Tabel 23. Hasil Uji Homogenitas ... 86

(14)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Penelitian ... 109

Lampiran 2. Data Uji Coba Skala Efikasi Diri ... 120

Lampiran 3. Uji Validitas Dan Reliabilitas Skala Efikasi Diri... 127

Lampiran 4. Data Uji Coba Skala Motivasi Berprestasi ... 129

Lampiran 5. Uji Validitas Dan Reliabilitas Skala Motivasi Berprestasi ... 136

Lampiran 6. Data Uji Coba Skala Kreativitas dalam Menulis Karya Ilmiah ... 138

Lampiran 7. Uji Validitas Dan Reliabilitas Skala Kreativitas dalam Menulis Karya Ilmiah ... 148

Lampiran 8. Data Penelitian ... 150

Lampiran 9. Uji Normalitas Data Penelitian ... 154

Lampiran 10. Uji Linieritas Data Penelitian ... 155

Lampiran 11. Uji Multikolinearitas Data Penelitian ... 157

Lampiran 12. Uji Heteroskedastisitas Data Penelitian ... 158

Lampiran 13. Deskripsi Data Penelitian Efikasi Diri ... 159

Lampiran 14. Deskripsi Data Penelitian Motivasi Berprestasi... 160

Lampiran 15. Deskripsi Data Penelitian Kreativitas dalam Menulis Karya Ilmiah ... 161

Lampiran 16. Hasil Uji Regresi Berganda... 162

Lampiran 17. Hasil Analisis Tambahan Uji Beda Kreativitas dalam Menulis Karya Ilmiah dan Jenis Kelamin ... 164

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang mengalami perubahan besar fisik, kognitif, dan psikososial (Papalia, Old, & Fieldman, 2011). Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah individu yang umumnya telah memasuki masa remaja madya atau pertengahan yaitu usia 15 sampai 18 tahun (Monks, Knoers, & Hadinoto, 2014). Menurut Piaget (dalam Santrock, 2007a) pada masa remaja, perkembangan kognitif individu telah memasuki tahap operasional formal. Kreativitas individu pada tahap operasional formal ini sangat potensial untuk dikembangkan (Ngalimun, Fadillah, & Ariani, 2013).

Kreativitas merupakan kemampuan individu untuk berpikir dalam cara-cara yang baru dan tidak biasa serta menghasilkan pemecahan masalah yang unik (Santrock, 2007a). Setiap individu memiliki tingkat kreativitas yang berbeda-beda, dalam arti bahwa tidak ada individu yang sama sekali tidak memiliki kreativitas dan yang diperlukan adalah bagaimana mengembangkan kreativitas tersebut (Supriadi, 1997). Kreativitas siswa dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah, dapat dikembangkan melalui aspek keterampilan berbahasa. Pengembangan kreativitas dalam aspek keterampilan berbahasa dapat dilakukan salah satunya melalui kegiatan menulis. Menulis merupakan proses kreatif yang dilakukan individu dengan menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan yang memiliki tujuan memberitahu, meyakinkan, atau menghibur. Idealnya seorang siswa harus memiliki empat keterampilan dalam

(16)

2 berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan salah satunya adalah menulis (Dalman, 2016).

Pembelajaran menulis pada jenjang pendidikan SMA termasuk ke dalam pembelajaran menulis tingkat lanjut yang menuntut siswanya agar dapat menciptakan gagasan dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (Ulfah, Fuady, & Wardani, 2013). Salah satu aktivitas menulis tingkat lanjut yang dapat dikembangkan pada siswa SMA adalah menulis sebuah karya ilmiah. Berdasarkan silabus dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat SMA kurikulum 2013 yang telah direvisi, salah satu kompetensi dasar yang dijabarkan adalah siswa mampu menyusun sebuah karya ilmiah dengan memerhatikan isi, sistematika, dan bahasa (Wedan, 2016). Karya ilmiah merupakan suatu karya tulis yang dibuat berdasarkan pada kegiatan-kegiatan ilmiah seperti penelitian lapangan, percobaan laboratorium, telaah buku, dan lain-lain (Dalman, 2016). Kreativitas siswa dalam menulis karya ilmiah dapat lebih dikembangkan melalui kegiatan di luar jam pelajaran sekolah seperti ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler merupakan bagian dari program pembinaan kesiswaan yang termasuk kelompok bidang peningkatan mutu pendidikan. Kegiatan ini memberi manfaat seperti mengisi waktu luang siswa pada kegiatan yang positif, memperbanyak keterampilan, memperluas wawasan, daya kreativitas, jiwa sportivitas, meningkatkan rasa percaya diri, dan lain sebagainya (Putranto, 2015). Salah satu ekstrakurikuler yang dapat menyalurkan kreativitas siswa dalam menulis karya ilmiah adalah Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).

KIR merupakan kegiatan ekstrakurikuler tingkat SMP, SMA, SMK, dan Madrasah yang bersifat terbuka bagi remaja yang ingin mengembangkan kreativitas, ilmu pengetahuan, dan teknologi di masa kini maupun masa mendatang (Listyaningsih, 2015). Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis pada dua orang siswa SMA di Denpasar yang menjadi anggota KIR terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan. Subjek WS menyatakan kegiatan yang

(17)

3 dilakukan di KIR adalah pengenalan lingkungan seperti pengenalan materi hingga struktur-struktur pembuatan karya ilmiah. Subjek lainnya yaitu AT menyatakan kegiatan yang dilakukan di KIR berupa brainstorming yang diberikan ketika duduk di kelas X kemudian pengajaran cara penulisan karya ilmiah sampai kepada cara penelitiannya sendiri seperti pencarian ide, penulisan serta pelaksanaan penelitian tersebut (Pawitri, 2017a). Selain itu kegiatan lainnya yang juga dilakukan oleh anggota KIR adalah mengikuti ajang perlombaan karya tulis ilmiah. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu juri lomba karya tulis ilmiah tingkat SMA, peserta lomba karya tulis ilmiah (LKTI) adalah mereka yang umumnya memang tergabung dalam KIR di sekolahnya dan telah memiliki pembina. Juri LKTI menyatakan bahwa peserta LKTI kebanyakan berasal dari daerah Denpasar. Peserta LKTI dari daerah Denpasar aktif mengirimkan karya ilmiahnya, khususnya pada ajang perlombaan setingkat Provinsi (Pawitri, 2017b).

Kegiatan menulis karya ilmiah dalam KIR merupakan kegiatan yang memerlukan kreativitas. Berdasarkan hasil wawancara, subjek WS menyatakan kreativitas diperlukan dalam menulis karya ilmiah, karena apabila tidak terdapat kreativitas karya yang dibuatnya akan menjadi kurang menarik dan tidak dapat diminati oleh orang lain. Hal senada juga diungkapkan oleh subjek AT. Subjek AT menyatakan bahwa kreativitas dalam menulis karya ilmiah itu sangat diperlukan, karena ketika seseorang sudah kreatif dalam menulis, karya tulis yang dihasilkan akan benar-benar diminati khususnya oleh juri ketika berlomba. Contohnya dalam penulisan judul karya ilmiah, ketika dalam pembuatan judul sudah tidak menarik maka juri juga tidak akan berminat untuk membaca isi dalam karya ilmiah tersebut (Pawitri, 2017a).

Kenyataannya dewasa ini menumbuhkan kreativitas individu dalam menulis merupakan hal yang sulit. Sulitnya mengembangkan kreativitas dalam menulis, salah satunya disebabkan oleh budaya copy paste. Budaya copy paste merupakan bentuk tindakan menyalin sebagian atau

(18)

4 keseluruhan tulisan karya orang lain dengan mudah dan efisien tanpa harus berpikir atau menuangkan ide-ide ke dalam tulisan yang dibuat (Wardhana, 2013). Budaya copy paste tersebut masih menjadi tren di kalangan pelajar. Salah satu faktor yang menyebabkan budaya copy paste masih terjadi adalah karena adanya kemudahan teknologi seperti internet. Hasil

wawancara yang dilakukan pada subjek WS dan AT, menyatakan bahwa mereka pernah melakukan tindakan copy paste. Subjek WS menyatakan pernah melakukan copy paste pada karya ilmiah yang dibuatnya, karena deadline pengumpulan karya ilmiah yang sudah dekat dan waktu yang dimiliki dalam pembuatan karya ilmiah yang terbatas. Terbatasnya waktu dan deadline pengumpulan karya ilmiah tersebut, menyebabkan WS tidak dapat menuangkan

ide-ide kreatifnya lagi sehingga mengambil jalan keluar dengan melakukan copy paste agar karya ilmiahnya segera terselesaikan. Selain itu WS menambahkan kurangnya pemahaman mengenai cara penulisan dan aturan dalam karya ilmiah menyebabkan WS sulit mengembangkan kreativitas dan memilih untuk melakukan copy paste (Pawitri, 2017a).

Subjek AT menyatakan bahwa pernah melakukan copy paste dalam membuat karya ilmiah ketika pertama kali bergabung di KIR. AT menyatakan ketika itu AT tidak memahami cara untuk menguji bahan penelitian dalam karya ilmiahnya sehingga menyebakan AT kesulitan mengeluarkan kreativitas ketika menulis dan memilih melakukan copy paste. AT juga menyatakan bahwa pernah melakukan copy paste dalam pembuatan latar belakang karya ilmiah, namun hasil dari melakukan copy paste tersebut tidak memuaskan diri AT dan tidak membawanya sampai lolos ke final maupun mendapatkan juara dalam perlombaan karya ilmiah. AT menambahkan bahwa ketika mengikuti perlombaan karya ilmiah Tingkat Nasional, AT kerap menemukan peserta dari daerah lainnya yang melakukan copy paste, namun tindakan copy paste yang dilakukan oleh peserta tersebut tidak ditindaklanjuti oleh panitia perlombaan

(19)

5 subjek memilih melakukan copy paste ketika mereka terdesak oleh deadline pengumpulan karya ilmiah, waktu yang singkat atau kurangnya pengetahuan mereka mengenai karya ilmiah yang akan dibuat. Selain itu berdasarkan pernyataan dari subjek AT diketahui juga bahwa tidak jarang peserta perlombaan karya ilmiah Tingkat Nasional lainnya pernah melakukan copy paste terhadap karya yang dilombakan.

Hasil wawancara dengan juri LKTI tingkat SMA juga menyatakan pernah menemukan kasus copy paste karya ilmiah oleh perserta lomba. Juri LKTI menyatakan ketika itu kasus yang ditemukan adalah adanya copy paste yang dilakukan antara sesama peserta dalam perlombaan. Juri LKTI menemukan adanya kemiripan pada kalimat latar belakang karya ilmiah pada peserta lomba dari sekolah yang sama. Kalimat latar belakang karya ilmiah antara kedua tim ketika itu sangat mirip, hanya paragraf pertama yang berbeda sedangkan sisa paragrafnya lainnya sama persis. Juri LKTI menyatakan bahwa copy paste yang dilakukan ketika itu lebih kepada tindakan copy paste pada teman sendiri. Selain kasus tersebut juri LKTI juga menambahkan bahwa

tindakan copy paste lainnya yang biasanya ditemukan berupa copy paste dari internet dan tidak mencantumkan sumber di dalamnya (Pawitri, 2017b). Dengan demikian dari pernyataan-pernyataan yang disampaikan oleh subjek WS, subjek AT, dan juri LKTI tersebut menunjukkan bahwa siswa SMA yang menjadi anggota KIR juga masih meragukan potensi mereka untuk berkecenderungan kreativitas dalam menulis karya ilmiah.

Terwujudnya kreativitas individu tidak terlepas dari faktor-faktor internal yang dapat memengaruhinya. Efikasi diri atau keyakinan terhadap kemampuan dalam diri menjadi salah satu faktor internal yang berpengaruh terhadap kreativitas individu. Munandar (2014), menyatakan bahwa salah satu ciri kepribadian yang diperlukan untuk mewujudkan kreativitas individu adalah keyakinan pada kemampuan diri. Hasil wawancara dengan subjek WS dan AT sebagai siswa SMA yang menjadi anggota KIR menyatakan bahwa efikasi diri atau keyakinan

(20)

6 pada kemampuan diri memberi pengaruh terhadap kreativitas mereka dalam menulis karya ilmiah. WS menyatakan bahwa keyakinan pada kemampuan dirnya adalah faktor utama yang berpengaruh terhadap kreativitasnya dalam menulis karya ilmiah, karena apabila tidak terdapat keyakinan pada kemampuan diri maka kreativitasnya dalam menulis tidak akan mengalir. Hal senada juga dinyatakan oleh subjek AT. Menurut AT keyakinan pada kemampuan yang dimilikinya berpengaruh terhadap kreativitasnya dalam menulis karya ilmiah, karena membuat AT lebih yakin ketika mengangkat suatu permasalahan yang belum pernah diteliti oleh orang lain dan tidak memiliki keraguan sedikitpun dengan ide yang dimilikinya (Pawitri, 2017a).

Efikasi diri merupakan keyakinan individu pada kemampuannya untuk mengatur dan melaksanakan tindakan yang tepat untuk menghasilkan sesuatu yang ingin dicapai. Umumnya efikasi diri tidak mengukur keterampilan yang dimiliki individu, tetapi keyakinan mengenai apa yang dapat dilakukan individu dengan segala keterampilan yang dimilikinya (Bandura, 1997). Individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan mendukung pernyataan seperti “saya tahu

bahwa saya mampu mempelajari materi tersebut” dan “saya yakin mampu menyelesaikan aktivitas ini dengan baik” (Santrock, 2007c). Efikasi diri yang kuat akan mendorong individu

untuk tetap tenang dan mencari solusi terhadap permasalahan yang muncul daripada merenungkan ketidakmampuan yang dimilikinya (Ghufron & Risnawita, 2012).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Djalali, Kasiati dan Sofiah (2012) menunjukkan bahwa efikasi diri berhubungan positif dan signifikan dengan kreativitas remaja. Dinamika psikologis efikasi diri dalam berbagai latar akan mendorong individu untuk berpikir kreatif, memupuk rasa ingin tahu, membuka diri terhadap pengalaman, toleran terhadap risiko, dan menggunakan energi yang dimiliki. Efikasi diri memiliki kaitan dengan diri dan komponen penting sistem diri. Individu yang memiliki diri yang kreatif akan menghasilkan gagasan-gagasan yang orisinal, baru, berguna, efektif, dan autentik.

(21)

7 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kisti dan Fardana (2012) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dan kreativitas pada siswa SMK. Semakin tinggi efikasi diri yang dimiliki siswa maka akan semakin tinggi kreativitas pada siswa. Kisti dan Fardana menyatakan bahwa siswa SMK yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan membuat siswa tersebut mampu menghasilkan karya-karya yang kreatif dengan membuat desain-desain yang menarik dan memasukkan ide-ide serta kombinasi-kombinasi baru. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Garini (2015) juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh efikasi diri terhadap kreativitas siswa SMK jurusan musik. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa semakin tinggi efikasi diri siswa, maka akan semakin tinggi pula kreativitasnya, namun semakin rendah efikasi diri siswa, maka semakin rendah pula kreativitas yang dimilikinya.

Faktor internal lain yang berpengaruh terhadap kreativitas individu adalah adanya motivasi. Penelitian yang dilakukan oleh Amabile pada tahun 1996 menganggap motivasi dari dalam diri atau motivasi intrinsik memiliki peran penting terhadap kreativitas, karena individu yang memiliki hasrat di dalam dirinya untuk beraktivitas dan menikmati pekerjaan yang dihasilkan dari kemampuannya sendiri umumnya akan lebih kreatif (Kaufman, Plucker, & Baer, 2008). Menurut Amabile (dalam Kaufman & Stenberg, 2010) motivasi intrinsik merupakan motivasi yang lebih kondusif untuk kreativitas dibandingkan motivasi ekstrinsik. Rogers (dalam Munandar, 2014) menyatakan bahwa dorongan dari dalam diri adalah motivasi yang utama untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya untuk menjadi dirinya sendiri.

Salah satu motivasi dari dalam diri yang dapat memberikan pengaruh terhadap kreativitas individu adalah motivasi berprestasi. Menurut Hezberg (dalam Ghufron & Risnawita, 2012) salah satu unsur penggerak motivasi intrinsik adalah adanya keinginan untuk berprestasi. Motivasi berprestasi merupakan dorongan atau keinginan untuk mengalami

(22)

8 keberhasilan dan berpartisipasi ke dalam kegiatan dimana keberhasilan bergantung pada upaya dan kemampuan pribadi (Slavin, 2011). Mc Clelland (dalam Djamarah, 2011) menyatakan bahwa motivasi berprestasi merupakan daya penggerak yang dapat memotivasi semangat bekerja seseorang, mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas, menggerakkan semua kemampuan dan energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang maksimal.

Hasil dari wawancara dengan subjek WS dan AT menyatakan bahwa motivasi berprestasi merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kreativitas mereka dalam menulis karya ilmiah. WS menyatakan motivasi berprestasi pada diri WS ditunjukkan dengan terus memperbaiki kesalahan dari karya ilmiah yang dibuatnya dan terus mencoba menghasilkan karya ilmiah yang baru lagi untuk mendapatkan hasil yang maksimal. WS menambahkan, WS memperbaiki kesalahan yang dilakukannya dengan bertanya pada orang lain yang menurutnya lebih berpengalaman dalam pembuatan karya ilmiah seperti pembina atau kakak kelas. Selain itu WS juga memperdalam pemahamannya dengan lebih banyak membaca jurnal-jurnal penelitian dari literatur atau studi pustaka. WS menyatakan dengan adanya motivasi berprestasi tersebut, membuat diri WS lebih mampu untuk menyalurkan ide-ide yang inovatif dan kreatif dalam membuat karya ilmiah dan mendapatkan kepuasan dalam diri sendiri (Pawitri, 2017a).

Subjek AT menyatakan motivasi berprestasi pada diri AT ditunjukkan dengan terus mengikuti berbagai perlombaan karya ilmiah dan melatih kemampuannya dalam membuat karya ilmiah untuk mencapai standar maksimal dari sebuah karya ilmiah yang diinginkannya. AT menyatakan dengan adanya motivasi berprestasi tersebut, kreativitas dalam diri AT akan mengalir dengan lancar mulai dari pencarian ide sampai pembuatan presentasi dari karya ilmiah yang dibuatnya juga menjadi lebih mudah. Selain itu dengan adanya motivasi berprestasi tersebut, AT lebih memperjuangkan kreativitasnya dalam membuat sebuah karya ilmiah agar

(23)

9 menghasilkan karya yang maksimal untuk ditampilkan di hadapan dewan juri saat perlombaan (Pawitri, 2017a).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kuntjojo dan Matulessy (2012) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi terhadap kreativitas. Hasil penelitian lainnya yang dilakukan oleh Anisyah (2013) juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan kemampuan berpikir kreatif. Penelitian ini menunjukkan semakin tinggi motivasi berprestasi pada diri remaja, maka semakin tinggi pula kemampuan berpikir kreatif yang dimilikinya. Sebaliknya semakin rendah motivasi berprestasi pada diri remaja, maka semakin rendah pula kemampuan berpikir kreatif yang dimilikinya.

Berdasarkan uraian yang dipaparkan di atas, maka diketahui bahwa efikasi diri dan motivasi berprestasi merupakan faktor internal yang berhubungan dengan kreativitas individu. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah efikasi diri dan motivasi berprestasi berperan terhadap kecenderungan kreativitas dalam menulis karya ilmiah pada siswa SMA yang menjadi anggota Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di Denpasar.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat peran efikasi diri dan motivasi berprestasi terhadap kecenderungan kreativitas dalam menulis karya imiah pada siswa SMA yang menjadi anggota Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di Denpasar.

(24)

10 C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran efikasi diri dan motivasi berprestasi terhadap kecenderungan kreativitas dalam menulis karya ilmiah pada siswa SMA yang menjadi anggota Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di Denpasar.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

a. Mampu memberikan kontribusi terhadap pengembangan wawasan dan literatur psikologi khususnya psikologi perkembangan serta psikologi identifikasi dan pengembangan kreativitas terkait dengan faktor yang berperan terhadap kecenderungan kreativitas individu dalam menulis karya ilmiah.

b. Mampu memberikan data empiris mengenai peran efikasi diri dan motivasi berprestasi terhadap kecenderungan kreativitas dalam menulis karya ilmiah pada siswa SMA yang menjadi anggota Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di Denpasar. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi peneliti

selanjutnya dalam menyusun penelitian serupa mengenai peran efikasi diri dan motivasi berprestasi terhadap kreativitas.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi siswa-siswi yang menjadi anggota KIR untuk mengembangkan kecenderungan mereka berkreativitas dalam menulis karya ilmiah.

(25)

11 b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi sekolah yang memiliki kegiatan ekstrakurikuler KIR untuk memperhatikan atau meningkatkan aspek mental seperti efikasi diri dan motivasi berprestasi agar kecenderungan kreativitas dalam menulis karya ilmiah pada siswa-sisiwi yang tergabung dalam KIR meningkat.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian ini menggunakan beberapa kajian dari penelitian sebelumnya yang masih berkaitan dengan judul yang diteliti penulis, yakni Peran Efikasi Diri dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kecenderungan Kreativitas dalam Menulis Karya Ilmiah pada Siswa SMA yang Menjadi Anggota Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di Denpasar. Penelitian tersebut adalah sebagai berikut.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Kisti dan Fardana (2012) dengan judul “Hubungan Antara Self Efficacy dengan Kreativitas pada Siswa SMK”. Responden dalam penelitian

ini adalah siswa SMK Negeri 8 Surabaya kelas XI program kompetensi keahlian busana butik yang berjumlah 62 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Alat ukur yang digunakan adalah Tes Kreativitas Figural (TKF) sebagai alat yang telah terstandarisasi untuk mengukur kreativitas dan kuesioner untuk mengukur tingkat self efficacy. Teknik analisis yang digunakan adalah korelasi product moment dari Pearson. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan kreativitas, semakin tinggi self efficacy siswa SMK, maka akan semakin tinggi juga kreativitas siswa SMK.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kisti dan Fardana (2012) terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian ini, seperti perbedaan responden, perbedaan variabel bebas,

(26)

12 perbedaan teknik pengambilan sampel, perbedaan alat ukur yang digunakan, dan perbedaan teknik analisis.

2. Penelitian selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Djalali, Kasiati, dan Sofiah (2012) dengan judul “Pola Asuh Demokratis, Efikasi Diri, dan Kreativitas Remaja”. Responden dalam penelitian ini adalah 123 remaja tengah yaitu 60 laki-laki dan 63 perempuan yang berusia 16-18 tahun di SMA Negeri 7 Kediri kelas XII. Alat ukur yang digunakan adalah Skala C.O.R.E (Curiousity, Openes to Experience, Risk Tolerance, Energy) untuk mengukur kreativitas dan Skala P.A.O.D untuk mengukur pola asuh demokratis. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa pola asuh demokratis dan efikasi diri secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kreativitas. Selain itu terdapat hubungan yang sangat positif dan signifikan antara efikasi diri dengan kreativitas, namun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh demokratis dengan kreativitas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Djalali, dkk. (2012) terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian ini, seperti perbedaan responden, perbedaan variabel bebas, perbedaan alat ukur yang digunakan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Djalali, dkk. (2012) adalah sama-sama menggunakan teknik analisis regresi berganda.

3. Penelitian selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Garini (2015) dengan judul “Pengaruh Efikasi Diri Terhadap Kreativitas Siswa Jurusan Musik di SMKN 1 Somba Opu”. Responden dalam penelitian ini adalah siswa SMK jurusan musik yang berjumlah

46 orang baik dari jurusan musik non klasik maupun musik tradisi di SMKN 1 Somba Opu. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Efikasi Diri dan Tes Kreativitas Figural (TKF). Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh efikasi diri terhadap kreativitas siswa jurusan musik SMKN 1 Somba Opu. Penelitian tersebut

(27)

13 menyimpulkan bahwa semakin tinggi efikasi diri siswa semakin tinggi pula kreativitas dan semakin rendah efikasi diri siswa, semakin rendah pula kreativitasnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Garini (2015) terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian ini, seperti perbedaan responden, perbedaan variabel bebas, perbedaan alat ukur yang digunakan, dan perbedaan teknik analisis.

4. Penelitian selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Tauhid, Safei, dan Hidayat (2016) yang berjudul “Pengaruh Self Action dan Self Efficacy terhadap Kreativitas Mahasiswa

dalam Kegiatan Pratikum Biologi Umum Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar”. Responden dalam penelitian ini

adalah mahasiswa pendidikan biologi UIN Alauddin Makassar mulai dari angkatan 2012 sampai 2015 yang berjumlah 74 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah menggunakan kuesioner mengenai self action, self efficacy, dan kreativitas. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan teknik regresi berganda. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang siginifikan antara self action dan self efficacy terhadap kreativitas mahasiswa dalam kegiatan pratikum biologi umum jurusan Pendidikan Biologi UIN Alauddin Makassar. Self action mahasiswa memengaruhi kreativitas mahasiswa dalam kegiatan pratikum

biologi dan self efficacy mahasiswa juga memengaruhi kreativitas mahasiswa dalam kegiatan pratikum biologi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tauhid, dkk. (2016) terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian ini, seperti perbedaan responden, perbedaan variabel bebas, perbedaan teknik pengambilan sampel, dan perbedaan alat ukur yang digunakan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Tauhid, dkk. (2016) adalah sama-sama menggunakan teknik analisis regresi berganda.

(28)

14 5. Penelitian selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Kuntjojo dan Andik Matullessy (2012) dengan judul “Hubungan Metakognisi dan Motivasi Berprestasi dengan Kreativitas”. Subjek dalam penelitian ini adalah 125 mahasiswa Semester I 2011/2012

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Nusantara PGRI Kediri. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Kreativitas, Skala Metakognisi, dan Skala Motivasi Berprestasi. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa metakognisi dan motivasi berprestasi secara bersama-sama berhubungan positif dan signifikan dengan kreativitas. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara metakognisi dengan kreativitas dan ada hubungan positif yang sangat siginifikan antara motivasi berprestasi dengan kreativitas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kuntjojo dan Matulessy (2012) terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian ini seperti perbedaan responden, perbedaan variabel bebas, perbedaan teknik pengambilan sampel, dan perbedaan alat ukur yang digunakan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Kuntjojo dan Matulessy (2012) adalah sama-sama menggunakan teknik analisis berganda.

6. Penelitian selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Anisyah (2013) dengan judul “Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Kemampuan Berpikir Kreatif pada

Remaja (Studi Korelasional pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung)”. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 6 Bandung berjumlah

80 orang yang berusia 15 hingga 18 tahun. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah purposive sampling. Pada penelitian ini alat pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menyebarkan kuesioner motivasi berprestasi dan kemampuan berpikir kreatif. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis korelasional Spearman’s

(29)

15 Rank. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan korelasi

positif yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan kemampuan berpikir kreatif. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan semakin tinggi motivasi berprestasi pada diri remaja, maka semakin tinggi kemampuan berpikir kreatif yang dimiliki. Sebaliknya, semakin rendah motivasi berprestasi pada diri remaja, maka semakin rendah pula kemampuan berpikir kreatif yang dimilikinya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Anisyah (2013) terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian ini seperti perbedaan responden, perbedaan variabel bebas, perbedaan teknik pengambilan sampel, perbedaan alat ukur yang digunakan, dan perbedaan teknik analisis data.

Berdasarkan beberapa penelitian di atas, maka penjelasan perbedaan penelitian ini dengan penelitian lain yang terkait yaitu:

1. Penelitian ini menggunakan efikasi diri dan motivasi berprestasi secara bersama-sama sebagai variabel bebas untuk mengetahui peran variabel tersebut terhadap kecenderungan kreativitas dalam menulis karya ilmiah sebagai variabel tergantung. 2. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMA di Denpasar yang

aktif menjadi anggota Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) dan pernah menulis karya ilmiah sebelumnya.

3. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random sampling.

4. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Efikasi Diri, Skala Motivasi Berprestasi, dan Skala Kecenderungan Kreativitas dalam Menulis Karya Ilmiah.

5. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda untuk menguji hipotesis penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan titik-titik / daerah potensi panas bumi (geothermal), menganalisa hal-hal yang berkaitan lainnya dengan menggunakan citra Landsat ETM

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri

Melangsungkan pernikahan dibawah umur di Jorong Galagah Nagari Alahan Panjang dilakukan dengan motif untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,

Sementara itu, dari tiga sumber benih yang digunakan, benih kakao Hibrida menunjukkan performa kecepatan tumbuh relatif yang lebih baik dibandingkan dengan benih

Motor ini mempunyai kinerja yang lebih baik saat beroperasi pada sistem tenaga 1-fasa dimana motor dapat bekerja dengan faktor daya yang mendekati 1 (satu) dengan

Peningkatan daya tertinggi terjadi pada rpm 5000, yaitu sebesar 0.4 Hp dari yang awalnya 5.2 Hp saat menggunakan valve head tulip menjadi 5.6 Hp saat menggunakan valve

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedalaman gerusan dan pola gerusan yang terjadi di sekitar abutmen pada kondisi aliran jernih (clear-water scour) untuk saluran

Antagonis reseptor muskarinik menyekat efek asetilkolin dengan memblok ikatan ACh dan reseptor kolinergik muskarinik pada neuroefektor yang terdapat pada otot