• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN LAMPIRAN 67

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN LAMPIRAN 67"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

67

(2)

68

Lampiran 1

PANDUAN PENGELOLAAN

MODEL PENDIDIKAN KARAKTER

BERBASIS BUDAYA SEKOLAH

DI SMP MARDI RAHAYU UNGARAN

Oleh :

SOPHIA TRI SATYAWATI

942013104

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

(3)

69

Bab I

Pendahuluan

Panduan

pelaksanaan

model

pengelolaan

pendidikan karakter berbasis budaya sekolah di SMP

Mardi Rahayu Ungaran yang dirancang meliputi 3

(tiga) bab yaitu : (I) Pendahuluan: latar belakang,

tujuan, sasaran; (II) Pendidikan karakter berbasis

budaya sekolah, dan (III) Pengelolaan pendidikan

karakter berbasis budaya sekolah di SMP Mardi

Rahayu Ungaran;( IV) Penutup

1.1 Latar Belakang

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional (RPJPN) tahun 2005 – 2015, pendidikan

karakter

ditempatkan

sebagai

landasan

untuk

mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu

mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral,

beretika, berbudaya, dan beradap berdasarkan falsafah

Pancasila.

Terkait dengan upaya mewujudkan pendidikan

karakter sebagaimana yang diamanatkan dalam

RPJPN, sesungguhnya sudah tertuang dalam fungsi

dan tujuan nasional dalam Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, bahwa

Pendidikan

Nasional

berfungsi

mengembangkan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab.

(4)

70

Tujuan pendidikan nasional di atas dapat

diwujudkan dengan melaksanakan pendidikan karakter

di sekolah sehingga visi pembangunan dapat tercapai

dengan tumbuhnya karakter anak bangsa yang cerdas

dan bermoral. . Sekolah merupakan sebagai salah satu

alternatif yang bersifat preventif dalam pendidikan

karakter anak bangsa karena melalui proses

pendidikan sekolah membangun generasi baru bangsa

yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat

preventif, sekolah diharapkan dapat mengembangkan

kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek

yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab

berbagai masalah karakter bangsa. Memang diakui

bahwa hasil dari pendidikan yang dilaksanakan di

sekolah akan terlihat dampaknya dalam waktu yang

tidak segera, tetapi memiliki daya tahan dan dampak

yang kuat di masyarakat.

Dewasa ini kita menghadapi suatu kenyataan

bahwa seiring dengan perkembangan tehnologi

informasi dan komunikasi, pengaruh budaya asing, dan

perkembangan gaya hidup krisis moral melanda

anak-anak kita. Krisis itu antara lain berupa meningkatnya

pergaulan bebas, maraknya kekerasan yang dilakukan

anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman,

pencurian,

kebiasaan

menyontek,

berbohong,

penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, perkosaan

perampasan, dan perusakan milik orang lain. Selain itu

anak juga dihadapkan pada perilaku orang dewasa

yang mestinya menjadi teladan, tetapi mereka justru

melakukan tindakan-tindakan yang tercela. Seperti

perilaku

korupsi,

konflik,

kekerasan,

dan

perselingkuhan yang semakin meningkat.

Kenyataan semakin maraknya kemerosotan

moral anak tersebut, sekolah sebagai lembaga

pendidikan berkewajiban untuk memberikan pelayanan

pendidikan yang menekankan pendidikan karakter.

Agar

pendidikan

karakter

efektif

dapat

menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter yang

hendak ditanamkan sesuai dengan budaya sekolah

(5)

71

(school culture), maka sekolah perlu memiliki strategi

pendidikan karakter berupa model pendidikan karakter

berbasis budaya sekolah. Sebagai dasar pelaksanaan

pendidikan karakter di sekolah tersebut, akan sangat

baik jika sekolah memiliki panduan sebagai pedoman

untuk melaksanakan pendidikan karakter agar

pelaksanaan pendidikan karakter terarah, konsisten,

terkontrol, dan berdampak pada perilaku yang

mencerminkan nilai-nilai karakter yang diharapkan

sekolah.

Panduan Model Pendidikan Karakter Berbasis

Budaya Sekolah ini disusun berdasarkan budaya

nilai-nilai karakter yang dikembangkan oleh SMP Mardi

Rahayu Ungaran. Panduan berisi tentang kegiatan

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

1.2 Tujuan

Tujuan disusunnya panduan ini adalah

1) Sekolah dapat merencanakan pengelolaan model

pendidikan karakter berbasis nilai-nilai karakter

sebagai budaya yang hendak dikembangkan oleh

sekolah

2) Sekolah dapat melaksanakan pendidikan karakter

dengan terprogram dan dapat terpantau

3) Sekolah dapat melaksanakan penilaian pendidikan

karaktrer dengan alat evaluasi berupa instrumen

penilaian

4) Sekolah

dapat

mengevaluasi

pelaksanaan

pendidikan karakter di sekolah dengan alat

penilaian yang terukur

1.3

S

asaran

Sasaran disusunnya panduan ini ditujukan

kepada : (1) Kepala Sekolah, (2) Wakil Kepala sekolah,

(3) Kooordinator Bidang Kurikulum, (4) Koordinator

(6)

72

Bidang Kesiswaan, (5) Guru Bimbingan Konseling, (6)

Wali Kelas, dan (7) Guru Kelas

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika

Panduan

Pengelolaan

mModel

pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah meliputi:

Pengantar; Pendahuluan yang terdiri dari latar

belakang, tujuan, sasaran, dan sistematika penulisan;

Pendidikan

karakter

berbais

budaya

sekolah;

Pengelolaan Model Pendidikan karakter berbasis

budaya

sekolah

yang

meliputi

perencanaan,

pelaksanaan,

dan

evaluasi

pendidikan

karakterberbaisis budaya sekolah

Bab II

Pendidikan Karakter Berbasis

Budaya Sekolah

2.1 Konsep Pendidikan Karakter

Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa

Depdiknas (Zubaedi 2010:8) adalah ”Bawaan, hati,

jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas,

sifat, tabiat, temperamen, watak”. Berkarakter berarti

berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan

berwatak. Pandangan yang berbeda tentang pengertian

karakter disampaikan oleh Wilhelm (Almusanna

2010:247), menyatakan “character can be measured

corresponding to the individual’s compleance to a

behavioral standard or the individual’s compliance to

aset

moral code”. Secara sederhana karakter

mempresentasikan

identitas

seseorang

yang

menunjukkan ketundukannya pada aturan atau

standar moral dan termanisfestasi dalam tindakan.

Berdasarkan kedua pandangan yang berbeda tersebut

dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya manusia

memiliki karakter dasar yang dibawa sejak lahir

(biologis), namun dalam perkembangan kehidupan

(7)

73

manusia dihadapkan pada pengaruh interaksi dengan

lingkungan. Oleh karena itu karakter seseorang

merupakan perpaduan antara karakter bawaan dan

karakter hasil interaksi dengan lingkungan yang

diaktualisasikan dalam perilaku sehari-hari. Dengan

demikian karakter seseorang bisa dirubah dan

dibentuk. Pendidikan dapat membentuk karakter

seseorang, karena pendidikan merupakan alat yang

paling efektif untuk menanamkan nilai-nilai karakter

kepada peserta didik.

Pengertian pendidikan karakter menurut David

Elkind & Freddy Sweet (Zubaedi 2010:15) “ Character

education is the deliberate effort to help peple

understand, care about, and act upon ethical value”.

Pendidikan karakter adalah usaha secara sengaja

(sadar) untuk membantu manusia memahami, peduli

tentang, dan melaksanakan nilai-nilai etika inti. Yang

dimaksud nilai nilai etika inti adalah nilai nilai luhur

atau

nilai-nilai

karakter

yang

hendak

ditumbuhkankembangkan oleh sekolah dalam merubah

dan membentuk karakter siswa melalui pendidikan

karakter. Sedangkan pendidikan karakter adalah

proses penanaman nilai-nilai karakter yang diharapkan

oleh sekolah kepada peserta didik agar memiliki

perilaku yang menunjukkan kecerdasan moral, tahu

mana yang benar dan yang tidak benar, tahu mana

yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dan hukum.

Penanaman nilai-nilai karakter tersebut dilakukan

melalui

proses

pengajaran,

pembiasaan

atau

pembudayaan

,

contoh

keteladanan,

dan

pengkondisian. Proses pendidikan karakter didasarkan

pada totalitas psikologis yang mencakup seluruh

potensi

individu

manusia

(kognitif,

afektif,

psikomotorik) dan fungsi totalitas sosiokultural dalam

keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat.

(8)

74

Pendidikan tidak dapat dan tidak boleh dipisahkan

dari kebudayaan. Proses pendidikan adalah proses

pembudayaan, dan proses pembudayaan adalah proses

pendidikan. Demikian pula dalam proses membangun

karakter anak, salah satu strateginya dapat dilakukan

melalui proses pembudayaan di lingkungan sekolah

atau melalui budaya sekolah. Pengembangan nilai-nilai

dalam pendidikan karakter berbasis budaya sekolah

mencakup semua kegiatan-kegiatan yang dilakukan

kepala

sekolah,

guru,

konselor,

dan

tenaga

administrasi ketika berkomunikasi dengan peserta

didik dan menggunakan fasilitas sekolah.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 149)

mendefinisikan budaya dalam dua pandangan; pertama,

hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi)manusia

seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat; kedua,

menggunakan pendekatan antropologi, yaitu keseluruhan

pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan

untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan yang

menjadi pedoman tingkah lakunya. Zamroni (2011:111)

memberikan batasan bahwa budaya sekolah adalah

pola nilai-nilai, prinsip-prinsip, tradisi-tradisi dan kebiasaan kebiasaan yang terbentuk dalam perjalanan panjang sekolah, dikembangkan sekolah dalam jangka waktu yang lama dan menjadi pegangan serta diyakini oleh seluruh warga sekolah sehingga mendorong munculnya sikap dan perilaku warga sekolah. Warga sekolah menurut UU nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional terdiri dari peserta didik, pendidik, kepala sekolah, tenaga pendidik serta komite sekolah.

Memperhatikan konsep diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa budaya sekolah merupakan

pola-pola yang mendalam, kepercayaan nilai, upacara,

simbol-simbol dan tradisi yang terbentuk dari

(9)

75

rangkaian, kebiasaan dan sejarah sekolah, serta cara

pandang dalam memecahkan persoalan-persoalan yang

ada di sekolah. Oleh karena itu budaya sekolah dapat

dibentuk oleh warga sekolah dan menjadi ciri khas

sekolah yang berbeda dengan sekolah lain.

Dalam konteks pendidikan karakter berbasis

budaya sekolah, dapat disimpulkan bahwa setiap

sekolah dapat menyelenggarakan pendidikan karakter

sesuai dengan nafas, nilai-nilai, visi, misi dan tujuan

satuan pendidikan. Budaya sekolah sebagai basis

untuk melaksanakan pendidikan karakter meliputi

nilai-nilai yang diyakini oleh sekolah tersebut untuk

membangun karakter peserta didik dan seluruh warga

sekolah. SMP Mardi Rahayu Ungaran merupakan

sekolah swasta yang didirikan dan dikelola oleh kaum

religius suster-suster Abdi Kristus, maka budaya yang

dikembangkan disekolah ini adalah budaya religius

yang

menekankan

pada

nilai-nilai

kejujuran,

kerendahan hati, kesederhanaan, kepedulian, dan

toleransi. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat menjadi

pembudayaan atau pembiasaan (habituasi) seluruh

warga sekolah, terlebih peserta didik sebagai sasaran

pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah.

2.3 Prinsip-prinsip

Pendidikan

Karakter

Berbasis Budaya Sekolah

Kementerian

Pendidikan

Nasional

dalam

panduan pelaksanaan pendidikan karakter (Aqib dkk,

2011: 11) memberikan acuan bahwa pendidikan

karakter harus didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai

berikut :

1) Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter

2) Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencakup pemikiran, perasaan, dan perilaku

3) Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk membangun karakter

(10)

76 4) Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki

kepedulian

5) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan perilaku yang baik

6) Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yang menghargai semua peserta didik, membangun karakter merka, dan membantu mereka untuk sukses 7) Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada

para peserta didik

8) Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia pada nilai dasar yang sama

9) Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam membangun inisiatif pendidikan karakter

10) Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun karakter

11) Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter, dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan peserta didik

Melihat prisip-prinsip pelaksanaan pendidikan

karakter tersebut, nampak bahwa pendidikan

karakter bukan semata-mata tanggung jawab guru

mata pelajaran tertentu seperti guru mata pelajaran

Agama, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Guru

Bimbingan Konseling (BK), melainkan meliputi

seluruh pendidik dan tenaga kependidikan sebagai

teladan dan pelaku pendidikan karakter

Bab III

Pengelolaan Model Pendidikan

(11)

77

SMP Mardi Rahayu Ungaran

Kegiatan

pengelolaan

pendidikan

karakter

berbasis budaya di SMP Mardi Rahayu Ungaran

dilakukan melalui 3 (tiga) tahap berikut

3.1. Perencanaan Pendidikan Karakter Berbasis

Budaya Sekolah di SMP Mardi Rahayu Ungaran

Kegiatan perencanaan pendidikan karakter

berbasis budaya sekolah di SMP Mardi Rahayu

meliputi :

1) Menentukan

nilai-nilai

karakter

yang

diprioritaskan sebagai basis budaya untuk

dikembangkan

berdasarkan

hasil

analisis

konteks dengan mempertimbangkan ketersediaan

sarana dan kondisi yang ada

2) Menentukan

bentuk

kegiatan

untuk

mengembangkan nilai-nilai karakter

Berdasarkan analisis konteks yang melibatkan

kepala sekolah, dan pihak-pihak yang terkait langsung

dengan pelaksana pendidikan karakter di sekolah

seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah ,

koordinator bidang kesiswaan, guru bimbingan dan

konseling, dan wali kelas serta guru mata pelajaran di

SMP Mardi Rahayu Ungaran terdapat delapan (8) nilai

karakter yang menjadi prioritas sekolah untuk

dikembangkan

dalam

pelaksanaan

pendidikan

karakter. Nilai-nilai karakter tersebut meliputi:

1) Religius, adalah Sikap dan perilaku yang patuh dan melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 2) Kejujuran, adalah Perilaku yang didasarkan pada

upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

(12)

78 3) Kesederhanaan, adalah Sikap dan perilaku

bersahaja dengan berpenampilan apa adanya dan tidak suka pamer

4) Kerendahan hati, adalah Setiap perilakukanya senantiasa menghargai dan menghormati siapapun 5) Kedisiplinan, adalah Tindakan yang menunjukkan

perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan

6) Kepedulian, adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi (peduli lingkungan), serta sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan (peduli sosial)

7) Daya juang, adalah Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya

8) Cinta tanah air, adalah Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa

Mengacu pada Desain Induk Pendidikan Karakter

dari Kemendiknas ( 2010: 8-9) , menyatakan bahwa

pendidikan karakter melalui pengembangan budaya

sekolah pada kegiatan pengembangan diri dirancang

dalam bentuk 4 (empat) kegiatan berdasarkan

nilai-nilai karakter yang hendak dikembangkan sekolah.

Kegiatan

tersebut

diharapkan

dapat

menjadi

pembiasaan sehingga akan membangun karakter siswa.

Bentuk kegiatan tersebut meliputi kegiatan rutin,

spontanitas,

keteladanan,

dan

pengkondisian.

Sedangkan berdasarkan analisis konteks dengan pihak

sekolah peneliti menambah satu (1) kegiatan yaitu

kegiatan terprogram. Sehingga bentuk kegiatan

pendidikan karakter dirancang melalui lima (5)

kegiatan yaitu (1) kegiatan rutin, (2) kegiatan spontan,

(3) keteladanan, (4) kegiatan terprogram, dan (5)

kegiatan pengkondisian.

(13)

79

1. Kegiatan Rutin , yaitu kegiatan yang dilaksanakan

oleh peserta didik secara terus-menerus dan

konsisten setiap saat.

Nilai-nilai karakter yang dikembangkan dan

bentuk kegiatan rutin dapat dilihat pada tabel

berikut

Tabel 4.1

Nilai-nilai Karakter dan Bentuk Kegiatan

Rutin

N

o Nilai-nilai Karakter Kegiatan yang dilaksanakan I. Kegiatan Rutin

1 Religius 1) Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran 2) Renungan Kitab Suci sebelum pelajaran 3) Rukun dan mengasihi teman,

menghindari pertengkaran /perkelaian 2 Kejujuran 1) Larangan menyontek saat ulangan / ujian

2) Membiasakan siswa berkata jujur dan terbuka

3 Kesederhanaan 1) Mengenakan seragam sekolah sesuai ketentuan

2) Larangan berdandan yang berlebihan 3) Larangan menggunakn perhiasan yang

berlebihan)

4) Larangan membawa handphone

4 Kerendahan hati 1) Anak dibiasakan mengucapkan terima kasih, maaf, permisi dan tolong

2) Anak dibiasakan mengucapkan salam jika bertemu guru/karyawan, bicara dan bertindak dengan memperhatikan sopan santun

3) Mengetuk pintu dan memberi salam ketika masuk ke dalam ruangan

4) Meminta ijin untuk mnggunakan barang milik orang lain

5 Kedisiplinan 1) Membuat catatan kehadiran pendidik dan peserta didik

2) Kerapian dan kebersihan berpakaian siswa dicheck setiap hari

(14)

80 6 Kepedulian a. Peduli lingkungan

1) Membiasakan anak membuang sampah pada tempatnya

2) Piket kelas

3) Siswa menata/merapikan bangku dan kursi setiap hari supaya terlihat rapi b. Peduli sosial

1) Aksi “pitulungan” mengedarkan kotak untuk solidaritas teman yang kurang mampu

2) Aksi Natal dan Paskah menghimpun dana/kolekte untuk kegiatan sosial

7 Daya juang

1) Tugas-tugas yang diberikan oleh guru dalam kegiatan belajar dikerjakan dengan tepat waktu dan hasilnya baik

2) Tugas-tugas yang diberikan oleh guru di luar pembelajaran, misalnya terkait dengan kegiatan OSIS, ekstrakurikuler dikerjakan dengan tepat waktu dan hasilnya baik

3) Latihan Kerja Mandiri (LKM) 4) Pramuka

8 Cinta Tanah Air 1) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

2) Upacara bendera dan peringatan hari besar nasional

(15)

81 N O Nilai-Nilai Karakter Yang Dikembangkan Bentuk Kegiatan

1 Religius 1) Memperingatkan peserta didik yang tidak melaksanakan ibadah/doa

2) Memperingatkan jika tidak mengucapkan salam

3) Meminta maaf bila melakukan kesalahan 2 Kejujuran 1) Memperingatkan siswa yang mencontek

saat ujian/ulangan

2) Memperingatkan siswa yang mencontoh PR temannya

3 Kesederhanaan 1) Apabila ada siswa yang berdandan berlebihan ditegur dan diperingatkan 2) Apabila ada siswa yang mengenakan

perhiasan berlebihan ditegur dan peringatkan

3) Memberi sangsi apabila menemukan siswa yang yang membawa hp (hp disita sekolah dan akan diberikan kepada orang tua pada akhir tahun pelajaran) 4 Kerendahan hati 1) Apabila ada siswa yang berkata tidak

sopan segera ditegur, diperingatkan dan diberi contoh bagaimana bersikap yang sopan

2) Memperingatkan siswa yang tidak memberi salam kepada guru/karyawan ketika bertemu

3) Memperingatkan siswa yang lupa mengetuk pintu ketika masuk ruangan 4) Memperingatkan siswa ketika ada yang

tidak mengucapkan terima kasih ketika ditolong, tidak mengucapkan maaf ketika berbuat kesalahan pada orang lain

5 Kediplinan 1) Memperingatkan siswa yang datang terlambat, bila terlambat diberi sanksi membersihkan halaman yang kotor 2) Siswa yang tidak berpakaian rapi

diminta merapikannya dan diberitahu cara berpakaian rapi.

3) Apabila menemukan siswa yang rambutnya tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan, maka guru menegur dan diberi tenggang waktu 3 hari untuk memotong, bila masih membandel dipotong sekolah

4) Melerai pertengkaran 6 Kepedulian Peduli lingkungan

1) Menyuruh siswa memungut sampah yang dibuang sembarangan

2) Memberi sanksi kepada siswa yang memungut sampah sembarangan Peduli sosial

(16)

82

2. Kegiatan Spontan : Bersifat spontan, saat itu juga,

pada waktu terjadi keadaan tertentu

Nilai karakter yang dikembangkan dan bentuk

kegiatan spontan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.2

Nilai-nilai Karakter dan bentuk Kegiatan Spontan

3. Kegiatan Keteladanan : perilaku dan sikap

guru dan tenaga kependidikan di sekolah yang

bisa ditiru oleh peserta didik

Nilai-nilai karakter dan bentuk kegiatan

keteladanan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.3

Nilai-nilai Karakter dan bentuk Kegiatan

Keteladanan

No Nilai-nilai Karakter yang dikembangkan

Bentuk Kegiatan

1 Religius Berdoa bersama peserta didik sebelum dan setelah jam pembelajaran selesai 2 Kejujuran 1) Penyelenggaraan ulangan/test/ujian

2) Membuat janji dengan peserta didik 1) Mengunjungi teman yang sakit

2) Melayat apabila ada orang tua/wali murid yang meninggal

3) Mengumpulkan sumbangan bila terjadi bencana alam

7 Daya juang 1) Melaksanakan perintah bapak/ibu guru 2) Mengerjakan tugas dengan tekun ketika

diberi tugas oleh bapak ibu guru 8 Cinta tanah air 1) Menegur dan membina apabila ada

siswa yang berbicara dalam bahasa Indonesia yang tidak baik/benar

(17)

83 3 Kesederhanaan 1) Berpakaian seragam

2) Tidak berdandan dan berhias 3) Tidak membawa hand phone

4 Kerendahan hati Sikap, ucapan dan tingkahlaku sopan santun tenaga kependidikan

5 Kedisiplinan 1) Kediplinan kehadiran pendidik dan peserta didik

2) Kediiplinan pendidik pada saat penyelenggaraan ulangan/test, ujian, tugas, PR

6 Kepedulian Peduli lingkungan

1) Membuang sampah pada tempatnya 2) Kerja bakti

Peduli sosial

1) Anjangsana kepada

guru/karyawan/siswa

3) Aksi sosial pengumpulan dana sosial 7 Daya juang Guru mengajar dengan tekun, tidak

meninggalkan siswa

9 Cinta tanah air 1) Guru dan karyawan berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

2) Guru dan karyawan menggunakan produk dalam negeri

4. Kegiatan Terprogram: adalah kegiatan yang

dirancang secara khusus dalam kurun waktu

tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik

secara individual, kelompok, dan klasikal melalui

penyelenggaraan layanan dan kegiatan pendukung

konseling, krida, karya ilmiah, latihan/lomba

keberbakatan/prestasi, seminar, ektra kurikuler, dll

Nilai-nilai karakter dan bentuk kegiatan terprogram

dapat dilihat pada tabel berikut

(18)

84

Tabel 4.4

Nilai-nilai Karakter dan Bentuk Kegiatan

Terprogram

No Nilai-nilai Karakter yang dikembangkan Bentuk Kegiatan 1 Religius 1) Misa

 Awal tahun ajaran dan akhir tahun ajaran  Paskah  Natal  Pesta Pelindung 2) Retret 3) Rekoleksi

 Who I’m I ? kelas VII

 Bina Suara Hati : kelas 8

 Spirit Building : kelas IX 4) Ziarah

5) Katolisitas

6) Merayakan hari besar keagamaan 2 Kejujuran Razia peserta didik

3 Kesederhanaan Razia peserta didik

4 Kerendahan hati Setiap pagi bersalaman dengan bapak/ibu guru/karyawan

5 Kediplinan 1) Pramuka

2) Latihan dasar kepemimpinan (LDK) 6 Kepedulian 1) Jumat Kebersamaan

2) Lomba kebersihan 3) PMR

8 Daya juang 1) Pramuka

2) Lomba mapel/OSN 3) Renang

4) Basket

5) English Community 9 Cinta tanah air 1) Upacara hari kebangsaan

2) Bulan Bahasa 3) PASUS

(19)

85

5. Kegiatan

Pengkondisian,

adalah

penciptaan

kondisi

yang

mendukung

keterlaksanaan

pendidikan karakter. Nilai-nilai karakter dan

bentuk kegiatan pengkondisian dapat dilihat dalam

tabel berikut ini

Tabel 4.5

Nilai-nilai Karakter dan Bentuk Kegiatan

Pengkondisian

No Nilai-nilai Karakter yang dikembangkan

Bentuk Kegiatan

1 Religius 1) Tersedia tempat ibadah (Kapel) 2) Tersedia peralatan ibadah

3) Dipasang kata-kata religius di setiap ruang

2 Kejujuran 1) Tersedia tempat penemuan barang hilang

2) Tersedia kotak saran dan pengaduan 3 Kerendahan

hati

Dipajang poster dan kata-kata bijak di dinding sekolah luar dan dalam ruangan 4 Kesederhanaa

n

Sekolah menggunakan sarana dan prasarana produk dalam negeri

5 Kedisiplinan Dipajang jam dinding di setiap ruangan kantor, guru, dan kelas

6 Kepedulian 1) Kondisi halaman bersih, hijau dengan pepohonan

2) Tersedia alat kebersihan

3) Kondisi seluruh ruangan bersih dan tertatarapi

4) Kondisi tolilet bersih, tidak berbau 5) Disediakan tempat sampah di setiap

ruang dan teras

6) Tidak ada puntung rokok

7 Daya Juang Tersedia sarana dan prasarana kegiatan ekstra kurikuler

6 Cinta tanah air 1) Tersedia peralatan upacara 2) Dipajang gambar Pancasila, foto

(20)

86 ruangan

3) Dipajang gambar-gambar pahlawan nasional di ruang kelas

3.2 Pelaksanaan

Pendidikan

Karakter

berbasis Budaya Sekolah

Implementasi pendidikan karakter berbasis

budaya sekolah dilaksanakan dengan kegiatan yang

diprogramkan oleh sekolah menurut tabel di bawah ini

Tabel 4.6

Pogram Aksi Pendidikan Karakter

Berbasis Budaya Sekolah

Kegiatan Nilai Karakter Yang Dikembangk an Waktu pelaksanaa n Penanggung jawab 5 Kegaiatan Rutin 1) Berdoa sebelum dan

sesudah pelajaran 2) Renungan Kitab Suci sebelum pelajaran 3) Rukun dan mengasihi teman, menghindari pertengkaran /perkelaian Religius Setiap sebelum dan setelah selesai pelajaran Setiap pagi seblum pelajaran Setiap saat Guru piket Guru Piket Wali kelas 4) Larangan menyontek saat ulangan / ujian 5) Membiasakan siswa

berkata jujur dan

Kejujuran Setiap ulangan/te s/ujian Setiap hari Guru mapel Guru Mapel

(21)

87 terbuka 6) Mengenakan seragam sekolah sesuai ketentuan 7) Larangan berdandan yang berlebihan 8) Larangan menggunakn perhiasan yang berlebihan) 9) Larangan membawa handphone Kesederhana an Setiap hari Setiap hari Setiap hari Setiap hari Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas 10) 10) Anak dibiasakan mengucapkan terima kasih, maaf, permisi dan tolong 11) Anak

dibiasakan mengucapkan salam jika bertemu guru/karyawan, bicara dan bertindak dengan memperhatikan sopan santun 12) Mengetuk pintu

dan memberi salam ketika masuk ke dalam ruangan 13) Meminta ijin untuk

mnggunakan

barang milik orang lain

Kerendahan

hari Setiap hari

Setiap hari Setiap hari Setiap hari Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel 14) Membuat catatan kehadiran pendidik dan peserta didik 15) Kerapian dan

kebersihan

berpakaian siswa dicheck setiap hari 16) Kerapian

rambut siswa

Kedisiplinan Setiap hari

Setiap hari

Setap hari

Wali Kelas

Guru Mapel

(22)

88 dicheck setiap hari

17) Membiasakan anak membuang sampah pada tempatnya 18) Piket kelas 19) Siswa menata/merapikan bangku dan kursi setiap hari supaya terlihat rapi

20) Aksi “pitulungan” mengedarkan kotak untuk solidaritas teman yang kurang mampu

21) Aksi Natal dan Paskah menghimpun dana/kolekte untuk kegiatan sosial Kepedulian Lingkungan Kepedulian sosial Setiap hari Setiap hari Setiap hari Setiap tanggal 7 Setiap bulan Desember dan April Guu Mapel Wali kelas Guru Mapel Koordinator OSIS Pengurus OSIS 22) Penugasan di luar mata pelajaran 23) Latihan Kerja Mandiri (LKM) 24) Pramuka

Daya Juang Setiap hari

Pada saat libur Akhir Semester I Sabtu Guru mapel Bidang Kesiswaan Pembina Pramuka 25) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar 26) Upacara bendera dan peringatan hari besar nasional ) Cinta tanah

air Setiap hari Hari Senin,2mei, 17 Agustus, 28 Oktober 10 November Guru Mapel Bidang Kesiswaan 6 Kegiatan Spontan 27) Memperingatkan

(23)

89 tidak melaksanakan ibadah/doa 28) Memperingatkan jika tidak mengucapkan salam

29) Meminta maaf bila melakukan kesalahan Setiap hari Setiap hari Guru Mapel 30) Memperingatkan siswa yang mencontek saat ujian/ulangan 31) Memperingatkan siswa yang mencontoh PR temannya

Kejujuran Setiap hari

Setiap hari

Guru Mapel

Guru Mapel

32) Apabila ada siswa yang berdandan berlebihan ditegur dan diperingatkan 33) Apabila ada siswa

yang mengenakan perhiasan berlebihan ditegur dan peringatkan 34) Memberi sangsi apabila menemukan siswa yang yang membawa hp (hp disita sekolah dan akan diberikan kepada orang tua pada akhir tahun pelajaran) Kesederhana an Setiap hari Setiap hari Setiap hari Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel

35) Apabila ada siswa yang berkata tidak sopan segera ditegur, diperingatkan dan diberi contoh bagaimana bersikap yang sopan Kerendahan

hati Setiap hari

Setiap hari

Guru Mapel

(24)

90 36) Memperingatkan

siswa yang tidak memberi salam kepada

guru/karyawan ketika bertemu 37) Memperingatkan

siswa yang lupa mengetuk pintu ketika masuk ruangan

38) Memperingatkan siswa ketika ada yang tidak mengucapkan terima kasih ketika ditolong, tidak mengucapkan maaf ketika berbuat kesalahan pada orang lain

Setiap hari

Setiap hari

Guru Mapel

Guru Mapel

39) Memperingatkan siswa yang datang terlambat, bila terlambat diberi sanksi membersihkan halaman yang kotor

40) Siswa yang tidak berpakaian rapi diminta merapikannya dan diberitahu cara berpakaian rapi. 41) Apabila menemukan siswa yang rambutnya tidak sesuai dengan Guru Mapel aturan yang ditetapkan, maka guru menegur dan diberi tenggang waktu 3 hari

Kedisiplinan Setiap hari

Setiap hari Setiap hari Setiap hari Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas

(25)

91 untuk memotong, bila masih membandel dipotong sekolah 146) Melerai pertengkaran 42) Menyuruh siswa memungut sampah yang dibuang sembarangan 43) Memberi sanksi

kepada siswa yang memungut

sampah

sembarang tempat 44) Mengunjungi

teman yang sakit 45) Melayat apabila ada orang tua/wali murid yang meninggal 46) Mengumpulkan sumbangan bila terjadi bencana alam Peduli lingkungan Peduli sosial Setiap hari Setiap hari Setiap hari Setiap hari Setiap hari Guru Mapel Guru Mapel Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas 47) Melaksanakan perintah bapak/ibu guru 48) Mengerjakan tugas dengan tekun ketika diberi tugas oleh bapak ibu guru

Daya juang Setiap hari Setiap hari

Guru Guru

49) Menegur dan membina apabila ada siswa yang berbicara dalam bahasa Indonesia

yang tidak

baik/benar

Cinta tanah

air Setiap hari Guru

7 Kegiatan Keteladanan 50) Berdoa bersama

peserta didik sebelum dan

Religius Setiap hari Guru Karyawan

(26)

92 setelah jam pembelajaran selesai 51) Penyelenggaraan ulangan/test/ujia n 52) Membuat janji dengan peserta didik

Kejujuran Setiap hari Setiap hari Guru karyawan 53) Berpakaian seragam 54) Tidak berdandan dan berhias 55) Tidak membawa hand phone Kesederhana

an Setiap hari Setiap hari Setiap hari Guru karyawan 56) Sikap, ucapan dan tingkahlaku sopan santun tenaga kependidikan Kerendahan

hati Setiap hari Guru Karyawan

57) Kediplinan kehadiran

pendidik dan peserta didik 58) Kedisiplinan

pendidik pada saat penyelenggaraan ulangan/test, ujian, tugas, PR

Kedisiplinan Setiap hari Guru karyawan 59) Membuang sampah pada tempatnya 60) Kerja bakti 61) Anjangsana kepada guru/karyawan/si swa 62) Aksi sosial pengumpulan Peduli lingkungan Peduli sosial Setiap hari Setiap Jumat Setiap hari bila ada yang sakit APP, Natal, Paskah Guru Karyawan

(27)

93 dana sosial

63) Kegaitan mengajar

di kelas Daya juang Setiap hari Guru

64) Percakapan antar guru dan karyawan 65) Penggunaan barang-barang produk dalam negeri Cinta tanah air Cinta tanah air Setiap hari Setiap hari Guru karyawan 8 Kegiatan Terprogram 66) Misa  Awal tahun ajaran dan akhir tahun ajaran  Paskah  Natal  Pesta Pelindung 67) Retret 68) Rekoleksi  Who I’m I ? kelas VII  Bina Suara Hati : kelas 8  Spirit Building : kelas IX 69) Ziarah 70) Katolisitas 71) Merayakan hari besar keagamaan Religius Juli April Desember Januari Juni April April April Mei Jumat April Desember Tim Liturgi Sekolah Tim Liturgi Sekolah Guru BK Tim Liturgi Sekolah

72) Razia peserta didik Kesederhana

an Fakultatif satu bulan sekali Bidang Kesiswaan 73) Bersalaman dengan bapak/ibu guru/karyawan Kerendahan

hati Setiap hari Guru Piket 74) Pramuka Kedisiplinan Sabtu Pembina

(28)

94 75) Latihan dasar kepemimpinan (LDK) Juli Bidang Kesiswaan 76) Jumat Kebersamaan 77) Lomba kebersihan 78) PMR Kepedulian Jumat Jumat Jumat Bidang Sarpras Bidang Kesiswaan 79) Lomba mapel/OSN 80) Renang 81) Basket 82) English Community

Daya juang Maret Selasa Senin, Rabu Kamis Koordinator lomba Guru Ekstra kurikuler 83) Bulan Bahasa

84) PASUS Cinta tanah air Agustus Sabtu Koodinator lomba Koordinator Ekstra Kurikuler 9 Pengkondisian 85) Tersedia tempat ibadah (Kapel) 86) Tersedia peralatan ibadah 87) Dipasang kata-kata religius di setiap ruang

Religius Setiap hari Setiap hari Setiap hari Bidang Sarpras 88) Tersedia tempat penemuan barang hilang 89) Tersedia kotak saran dan pengaduan Kejujuran Kejujuran Setiap hari Setiap hari Bidang Sarpras 90) Dipajang poster dan kata-kata bijak di dinding sekolah luar dan dalam ruangan

Kerendahan

hati Setiap hari Bidang Sarpras

91) Sekolah

(29)

95 sarana dan prasarana produk dalam negeri 92) Dipajang jam dinding di setiap ruangan

Kedisiplinan Setiap hari Bidang Sarpras 93) Kondisi halaman bersih, hijau dengan pepohonan 94) Tersedia alat kebersihan 95) Kondisi seluruh ruangan bersih dan tertata rapi 96) Kondisi tolilet

bersih, tidak berbau

97) Disediakan tempat sampah

98) Tidak ada puntung rokok

Kepedulian Setiap hari

Setiap hari Setiap hari Setiap hari Setiap hari Setiap hari Bidang Sarpras 99) Tersedia sarana dan prasarana kegiatan ekstra kurikuler

Daya juang Setiap hari Bidang Sarpras

100) Tersedia peralatan upacara

101) Dipajang gambar Pancasila, foto Presiden dan wakil Presiden di setiap ruangan 102) Dipajang gambar-gambar pahlawan nasional di ruang kelas Cinta tanah

air Setiap hari Setiap hari

Setiap hari

Bidang Sarpras

(30)

96

3.2. Evaluasi Pendidikan Karakter Berbasis

Budaya Sekolah

Penilaian pendidikan karakter berbasis budaya

sekolah

tidak

sekedar

menilai

keterlaksanaan

program/rencana aksi kegiatan pendidikan karakter

yang dilaksanakan di sekolah, melainkan menilai

sejauh mana perilaku siswa dapat menunjukkan

nilai-nilai karakter yang ditumbuhkembangkan sekolah

melalui pendidikan karakter.

Mengacu pada prinsip-prinsip dan langkah-langah

pendidikan karakter pada bab IV, penilaian pendidikan

karakter berbasis budaya sekolah di SMP Mardi

Rahayu dilakukan berdasarkan indikator perilaku dari

nilai-nilai karakter dalam berbagai kegiatan yang telah

ditetapkan oleh sekolah melalui penilaian individual.

Penilaian dilakukan oleh tim penilai pelaksanaan

pendidikan karakter yang melibatkan koordinator

kesiswaan, guru BK, guru ektra kurikuler, dan wali

kelas secara terus-menerus, setiap saat baik di kelas

atau sekolah.

Tehnik penilaian yang digunakan adalah Observasi

atau pengamatan, yaitu penilaian yang dilakukan

melalui pengamatan secara langsung terhadap individu

dalam kegiatan sehari-hari di sekolah. Siswa diamati

perilaku spiritual dan sosialnya dalam berbicara,

bersikap , berempati, bersosialisasi dan berinteraksi

baik dengan teman-temannya, bapak ibu guru,

karyawan, dan kepala sekolah sampai dengan

perilakukanya dalam beradaptasi dengan lingkungan

alam. Penilaian ini untuk dijadikan sebagai data

kualitatif maupun kuantitatif yang akan diolah sebagai

indikator pencapaian keberhasilan pengembangan

nilai-nilai karakter.

Dari

hasil

pengamatan

tersebut

dapat

memberikan kesimpulan atau pertimbangan tentang

pencapaian suatu indikator atau bahkan suatu nilai.

(31)

97

Kesimpulan atau pertimbangan itu dapat dinyatakan

dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.

1) BT

: Belum Terlihat (apabila peserta didik

belum

memperlihatkan

tanda-tanda

awal

perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

2) MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik

sudah mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam

indikator tetapi belum konsisten).

3) MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik

sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku

yang dinyatakan dalam indikator dan mulai

konsisten).

4) MK : Membudaya (apabila peserta didik terus

menerus

memperlihatkan

perilaku

yang

dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

Instrumen observasi berupa lembar penilaian yang

didalamnya merupakan pedoman penskoran dengan

berbagai kriteria yang dinilai, skor penilaian dilakukan

dengan menggunakan skala Likert berikut ini

1. Tidak pernah

: Skor 1

2. Kadang-kadang

: Skor 2

3. Sering

: Skor 3

4. Selalu

: Skor 4

Perhitungan penilaian setiap nilai-nilai karakter

menggunakan rumus sebagai berikut

Skor Perolehan/Skor Maksimal x 100 %

Berdasarkan perolehan nilai-nilai karakter tersebut

akan diperoleh kualifikasi sebagai berikut :

1. BT (Belum Terlihat)

: Skor 0 % - 25%

(Kurang)

2. MT (Mulai Terlihat)

: Skor 26% – 50%

(Cukup)

(32)

98

3. MB (Mulai Berkembang)

: Skor 51 % – 75%

(Baik)

4. MK (Membudaya)

: Skor 76 % – 100%

(Sangat Baik)

Pada tabel 4.10 berikut dipaparkan contoh

instrumen dan skor penilaian melalui observasi

pendidikan karakter berbasis budaya sekolah.

Petunjuk pengisian :

6. Berilah tanda v (contreng) pada lajur skor sesuai

dengan keadaan yang sesungguhnya dengan

ketentuan

i.

: jika tidak pernah dilakukan

ii.

: jika jarang dilakukan

iii.

: jika sering dilakukan

iv.

: Jika selalu dilakukan

7. Jumlahkan skor nilai setiap indikator perilaku

8. Hitunglah setiap nilai karakter dengan rumus

Nilai karakter =

skor perolehan/skor maksimal X 100%

Tabel 4.8

Instrumen Penilaian

Pendidikan Karater Berbasis Budaya Sekolah

Di SMP Mardi Rahayu Ungaran

Kegiatan Indikator Perilaku

Skor

1 2 3 4

1. Kegiatan Rutin 1). Religius

i. Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran ii. Renungan Kitab

Suci sebelum pelajaran iii. Rukun dan

Siswa berdoa dengan khusuk

Siswa mendengarkan dengan tenang dan seksama

(33)

99 mengasihi teman,

menghindari pertengkaran /perkelaian

Siswa rukun, saling

menolong, dapat

menyelesaikan

permasalahan dengan damai

Jumlah Nilai Karakter Religius iv. Larangan

menyontek saat ulangan / ujian v. Membiasakan siswa

berkata jujur dan terbuka

Siswa tidak menyontek

pada saat

ulangan/test/ujian

Siswa berkata apa adanya tidak berbohong

Jumlah Nilai Karakter Kejujuran vi. Mengenakan seragam

sekolah sesuai ketentuan

vii. Larangan berdandan yang berlebihan viii. Larangan

menggunakn

perhiasan yang berlebihan)

ix. Larangan membawa handphone

Siswa mengenakan seragam sesuai dengan ketentuan sekolah

Siswa berhias bersahaja sesuai dengan tata tertib sekolah

Siswa tidak mengakan perhiasan apapun kecuali jam tangan untuk siswa pa dan pi, jam tangan dan giwang untuk siswa putri Siswa tidak membawa hp di sekolah

Jumlah Nilai Karakter Kesederhanaan x. Anak dibiasakan

mengucapkan terima kasih, maaf, permisi dan tolong

xi. Anak dibiasakan mengucapkan salam jika bertemu guru/karyawan,

bicara dan

bertindak dengan memperhatikan

Siswa mengucapkan

 terima kasih ketika mendapat bantuan, mengucapkan, maaf bila melakukan kesalahan pada orang lain, tolong jika minta pertolongan orang lain

 Siswa mengucapkan salam jika bertemu guru/karyawan dan temannya dengan sopan

(34)

100 sopan santun

xii. Mengetuk pintu dan memberi salam ketika masuk ke dalam ruangan xiii. Meminta ijin untuk

mnggunakan

barang milik orang lain

 Ketika memasuki ruang siswa mengetuk pintu dan mengucapkan permisi

 Ketika akan

menggunakan barang milik orang lain siswa meminta ijin terlebih dahulu

Jumlah Nilai Karakter Kerendahan hati xiv. Membuat catatan

kehadiran pendidik dan peserta didik

xv. Kerapian dan kebersihan

berpakaian siswa dicheck setiap hari xvi. Kerapian rambut

siswa dicheck setiap hari

 Pukul 06.45 siswa harus sudah di sekolah dan pulang sesuai jadwal yang ditentukan sekolah

 Bila berhalangan hadir menyampaikan surat ijin dari orang tua

Siswa berpakian seragam bersih, rapi

Potongan dan model rambut siswa sesuai dengan ketentuan sekolah

Jumlah Nilai Karakter Kedisiplinan xvii. Membiasakan anak

membuang sampah pada tempatnya

xviii. Piket kelas

xix. Siswa

menata/merapikan bangku dan kursi setiap hari supaya terlihat rapi

xx. Aksi “pitulungan” mengedarkan kotak

Ketika ada sampah berserakan

disekitarnya siswa segera memungut dan membuang di tempat sampah

Ketika piket siswa

melaksanakan kebersihan kelas

Setelah pelajaran usai siswa merapikan bangku dan kursi yang ditempati

(35)

101 untuk solidaritas

teman yang kurang mampu

xxi. Aksi Natal dan Paskah

menghimpun

dana/kolekte untuk kegiatan sosial

secara suka rela ke dalam kotak“pitulungan”

Siswa secara suka rela memberikan dana untuk kegiatan sosial pada aksi natal dan paskah

Jumlah Nilai Karakter Kepedulian xxii. Penugasan diluar

mata pelajaran

xxiii. Latihan Kerja Mandiri (LKM)

xxiv. Pramuka

Tugas-tugas yang diberikan oleh guru di luar pembelajaran, misalnya terkait dengan kegiatan OSIS, ekstrakurikuler dikerjakan dengan tepat waktu dan hasilnya baik Siswa melaksanakan LKM dengan sungguh-sungguh dan dapat menghasilkan dana unuk membiayai kegiatan “Bina Suara hati” Sswa mengikuti kegiatan pramuka dengan rajin dan tekun

Jumlah Nilai Karakter Daya Juang xxv. Menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan benar xxvi. Upacara bendera

setiap hari Senin

Dalam berkomunikasi dengan Kepala sekolah, Guru dan Karyawan siswa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar

Siswa dengan tertib dan khidmat melaksanakan upacara bendera

Jumlah Nilai Karakter Cinta tanah Air

2. Kegiatan Spontan 1 2 3 4

xxvii. Memperingatkan peserta didik yang tidak melaksanakan ibadah/doa

xxviii. Memperingatkan

Setelah diperingatkan siswa mau melaksanakan ibadah/doa dengan baik Setelah diperingatkan siswa

(36)

102

jika tidak

mengucapkan salam

xxix. Meminta maaf bila melakukan

kesalahan

mengucapkan salam jika bertemu dengan guru, karyawan dan temannya Setelah diperingatkan siswa meminta maaf jika melakukan kesalahan pada orang lain

Jumlah Nilai Karakter Religius xxx. Memperingatkan siswa yang mencontek saat ujian/ulangan xxxi. Memperingatkan siswa yang mencontoh PR temannya

Setelah diperingatkan siswa tidak mencontek saat ulangan/ujian

Setelah diperingatkan siswa mengerjakan PR sendiri

Jumlah Nilai Karakter Kejujuran xxxii. Apabila ada siswa

yang berdandan berlebihan ditegur dan diperingatkan xxxiii. Apabila ada siswa

yang mengenakan perhiasan

berlebihan ditegur dan peringatkan xxxiv. Memberi sangsi

apabila menemukan siswa yang yang membawa hp (hp disita sekolah dan akan diberikan kepada orang tua pada akhir tahun pelajaran)

Setelah ditegur siswa berdandan sesuai ketentuan sekolah

Setelah ditegur siswa mengenakan perhiasan sesuai ketentuan sekolah

Setelah diberi sanksi siswa tidak membawa hp di sekolah

Jumlah Nilai Karakter Kesederhanaan xxxv. Apabila ada siswa

yang berkata tidak sopan segera ditegur,

diperingatkan dan diberi contoh bagaimana bersikap

Setelah ditegur siswa bersikap yang sopan

Setelah ditegur siswa memberi salam ketika

(37)

103 yang sopan

xxxvi. Memperingatkan siswa yang tidak memberi salam kepada

guru/karyawan ketika bertemu xxxvii. Memperingatkan

siswa yang lupa mengetuk pintu ketika masuk ruangan

xxxviii. Memperingatkan siswa ketika ada

yang tidak

mengucapkan terima kasih ketika ditolong, tidak mengucapkan maaf ketika berbuat kesalahan pada orang lain

bertemu guru, karyawan dan temannya

Setelah ditegur siswa mengetuk pintu dan mengatakan permisi jika masuk ke ruangan kelas, atau kantor

Setelah diperingatkan siswa tsb mengucapkan terima kasih ketika dibantu orang lain, mengucapkan maaf ketika melakukan kesalahan kepada orang lain

Jumlah Nilai Karakter Kerendahan hati xxxix. Memperingatkan

siswa yang datang terlambat, bila terlambat diberi sanksi

membersihkan halaman yang kotor xl. Siswa yang tidak

berpakaian rapi diminta merapikannya dan diberitahu cara berpakaian rapi. xli. Apabila menemukan siswa yang rambutnya tidak sesuai dengan Guru Mapel aturan yang ditetapkan, maka guru menegur dan diberi tenggang waktu 3 hari untuk

Setelah diperingatkan dan diberi sanksi siswa tsb masuk tepat waktu

Setelah diperingatkan siswa tsb

Segera merapikan pakaiannya

Setelah ditegur siswa tsb segera memotong rambut sesuai ketentuan yang berlaku

(38)

104 memotong, bila masih membandel dipotong sekolah xlii. Melerai pertengkaran

Setelah dilerai siswa tsb segera menghentikan pertengkaran

Jumlah Nilai Karakter Kedisiplinan xliii. Menyuruh siswa

memungut sampah yang dibuang sembarangan xliv. Memberi sanksi

kepada siswa yang membuang sampah sembarang tempat xlv. Mengunjungi teman

yang sakit

xlvi. Melayat apabila ada orang tua/wali murid yang meninggal xlvii. Mengumpulkan sumbangan bila terjadi bencana alam

Siswa yang diperintahkan tsb segera memungut sampah yang berserakan disekitarnya

Setelah melaksanakan sanksi siswa membuang sampah di tempat sampah Apabila ada teman yang sakit di kelasnya terutama yang dirawat di rumah sakit

Siswa melayat bersama dengan teman/guru apabila ada ortu/wali murid meninggal

Apabila ada bencana alam siswa dengan sukarela menyumbangkan dana yang dikoordinir sekolah

Jumlah Nilai Karakter Kerpedulian xlviii. Melaksanakan

perintah bapak/ibu guru

xlix. Mengerjakan tugas dengan tekun ketika diberi tugas oleh bapak ibu guru

Ketika diperintah bapak ibu guru siswa melaksanakan dengan dengan senang hati tidak mengeluh

Ketika diberi tugas bapak

Ibu guru siswa

mengerjakan dengan tekun

dan tekun dan

bertanggung jawab

Jumlah Nilai Karakter Daya Juang l. Menegur dan

membina apabila ada siswa yang berbicara dalam bahasa Indonesia

yang tidak

Setelah ditegur dan dibina siswa berbicara dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar

(39)

105 baik/benar

Jumlah Nilai Karakter Cinta Tanah Air 3. Kegiatan Keteladanan

li. Berdoa bersama peserta didik sebelum dan setelah jam pembelajaran selesai

Pendidik berdoa bersama peserta didik sebelum dan setelah jam pembelajaran selesai dengan khusuk

Jumlah Nilai Karakter Cinta Tanah Air lii. Penyelenggaraan

ulangan/test/ujian

liii. Membuat janji dengan peserta didik

 Pendidik memberikan penilaian secara objektif

 Hasil ulangan/test/ujian dibagikan kepada siswa Pendidik menepati janji pada murid

Jumlah Nilai Karakter Kejujuran liv. Berpakaian seragam

lv. Tidak berdandan dan berhias

lvi. Tidak membawa hand phone

Pendidik dan tenaga kependidikan berpakaian seragam sesuai dengan ketentuan sekolah

Pendidik dan tenaga kependidikan tidak berdandan berlebihan Pendidik dan tenaga kependidikan tidak membawa handphone

Jumlah Nilai Karakter Kesederhanaan lvii. Sikap, ucapan dan

tingkahlaku sopan santun tenaga kependidikan

 Pendidik dan tenaga kependidikan

membiasakan

mengucapkan terima kasih, maaf, permisi dan tolong

 Pendidik dan tenaga kependidikan

membiasakan

mengucapkan salam

jika bertemu

guru/karyawan, bicara dan bertindak dengan memperhatikan sopan

(40)

106 santun

 Mengetuk pintu dan memberi salam ketika masuk ke dalam ruangan

 Meminta ijin untuk mnggunakan barang milik orang lain

Jumlah Nilai Karakter Kerendahan hati lviii. Kediplinan

kehadiran pendidik dan peserta didik lix. Kedisiplin pendidik

pada saat

penyelenggaraan ulangan/test, ujian, tugas, PR

 Pukul 06.50. guru harus sudah di sekolah

menyambut dan

menyalami siswa dan pulang pukul 14.00

 Guru tidak terlambat masuk kelas

 Pukul 06.50 pegawai tata usaha/karyawan sudah berada di sekolah dan pulang pukul 14.00 Guru tidak lupa menilai tugas, PR, ulangan, dan membagikan kembali hasil penilaian kepada siswa

Jumlah Nilai Karakter Kedisiplinan lx. Membuang sampah

pada tempatnya lxi. Kerja bakti

lxii. Anjangsana kepada guru/karyawan/sis wa

lxiii. Aksi sosial

pengumpulan dana sosial

Pendidik dan tenaga kependidikan membuang sampah pada tempatnya Pendidik dan tenaga kependidikan berkerja bakti membersihkan lingkungan sekolah

Pendidik dan tenaga kependidikan mengadakan kunjungan kepada guru/karyawan dan siswa yang sakit dan dirawat di rumah sakit

Pendidik dan tenaga kependidikan memberikan dana secra sekarela dalam

(41)

107 kegiatan aksi sosial

Jumlah Nilai Karakter Kepedulian lxiv. Kegiatan mengajar

di kelas Ketika mengajar guru melaksanakan dengan tekun, tidak meninggalkan siswa

Jumlah Nilai Karakter Daya Juang lxv. Percakapan antar

guru dan karyawan

lxvi. Penggunaan barang-barang produk dalam negeri

Ketika berbicara guru dan karyawan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Guru dan karyawan menggunakan barang-barang produk dalam negeri

Jumlah Nilai Karakter Cinta Tanah Air 4. Kegiatan Terprogram lxvii. Misa  Awal tahun ajaran dan akhir tahun ajaran  Paskah  Natal  Pesta Pelindung lxviii. Retret lxix. Rekoleksi  Who I’m I ? kelas VII  Bina Suara Hati : kelas 8  Spirit Building : kelas IX lxx. Ziarah lxxi. Katolisitas

Siswa melaksanakan misa dengan tertib, tekun dan khusuk

Siswa melaksanakan kegiatan retret dengan tekun

Siswa terlibat aktif melaksanakan kegiatan rekoleksi

Siswa melakssnakan kegiatan ziarah dengan tertib

(42)

108 lxxii. Merayakan hari

besar keagamaan

Siswa katolik

melaksanakan kegiatan katolisitas dengan tertib Siswa terlibat aktif dalam melaksnakan hari besar keagamaan

Jumlah Nilai Karakter Religius lxxiii. Razia peserta didik Ketika diadakan razia siswa

tidak ditemukan membawa benda yang dilarang sekolah untuk dibawa

Jumlah Nilai Karakter Kesederhanaan lxxiv. Bersalaman dengan

bapak/ibu guru/karyawan

Setiap pagi siswa bersalaman dengan bapak ibu guru dan karyawan

Jumlah Nilai Karakter Kerendahan hati lxxv. Pramuka

lxxvi. Latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Siswa terlibat aktif mengikuti kegiatan pramuka dengan disiplin Siswa terlibat aktif dan

disiplin dalam

melaksanakan kegiatan LDK

Jumlah Nilai Karakter Kedisiplinan lxxvii. Jumat Kebersamaan

lxxviii. Lomba kebersihan lxxix. PMR

Siswa melaksanakan kegiatan kebersihan lingjkunganbersama

Siswa terlibat aktif dalam lomba kebersihan

Siswa trlibat aktif dalam mengikuti kegiatan PMR

Jumlah Nilai Karakter Kepedulian lxxx. Lomba mapel/OSN

lxxxi. Renang lxxxii. Basket

lxxxiii. English

Siswa dengan tekun mempersiapkan dan melaksanakan lomba mapel/OSN

Dalam kegiatan renang siswa berjuang dengan tekun agar terampil renang Dalam melaksanakan

(43)

109 Community kegiatan basket siswa

berjuang untuk bisa dan

menang dalam

pertandingan

Siswa melaksnakan kegaiatan English Community dengan tekun

Jumlah Nilai Karakter Daya juang lxxxiv. Bulan Bahasa

lxxxv. PASUS

Siswa mengikuti lomba telling story dalam bahasa Indonesia/Jawa

Siswa melaksanakan kegiatan menjadi pasukan khusus dengan tertib

Jumlah Nilai Karakter Cinta Tanah Air b. Pengkondisian 86) Tersedia tempat ibadah (Kapel) 87) Tersedia peralatan ibadah 88) Dipasang kata-kata religius di setiap ruang

Tersedi satu tempat ibadah (Kapel) yang layak

Tersedia peralatan untuk doa dan Misa

Di ruang Kepala Sekolah, Guru, Kantor TU dan kelas dipasang satu hiasan dinding berisi firman Tuhan

Jumlah Nilai Karakter Religius 89) Tersedia tempat penemuan barang hilang 90) Tersedia kotak saran dan pengaduan

Tersedia satu tempat penemuan barang di tempat yang strategis

Jumlah Nilai Karakter Kejujuran 91) Dipajang poster dan

kata-kata bijak di dinding

Di dinding luar kelas dan di lorong-lorong dipajang kata-kata bijak/kata-kata motivasi untuk hidup sederhana

Jumlah Nilai Karakter Kerendahan hati 92) Sekolah

(44)

110

sarana dan

prasarana produk dalam negeri

oleh sekolah merupakan produk dalam negeri

Jumlah Nilai Karakter Kerendahan hati 93) Dipajang jam

dinding di setiap ruangan

Ruang Kepala Sekolah, TU, Guru, Kelas, Perpustakaan, Lab, Ketrampilan dipasang jam dinding denganwaktu yang sudah disamakan

Jumlah Nilai Karakter Kedisiplinan 94) Kondisi halaman bersih, hijau dengan pepohonan 95) Tersedia alat kebersihan 96) Kondisi seluruh ruangan bersih dan tertatarapi 97) Kondisi tolilet bersih, tidak berbau 98) Disediakan tempat sampah

99) Tidak ada puntung rokok

Setiap hari halaman dalam keadaan bersih dan ditanami bunga-bunga dan pohon penghijauan

Tersedia sapu, alat pel, pembersih lantai yang memadai

Ruang kepala sekolah, guru, kelas, lab, perpustakaan, ketrampilan, BK setiap hari dalam keadaan bersih dan tertata rapi

Setiap hari seluruh toylet dalam keadaan bersih dan tidak berbau

Ruang kepala sekolah, guru, TU, perpustakaan, kelas, lab, keterampilan, BK disediakan satu tempat sampah kecil dan di luar /teras disedakan tempat sampah yang lebih besar Lingkungan sekolah dan kelas bebas dari rokok

Jumlah Nilai Karakter Kepedulian 100) Tersedia sarana

dan prasarana kegiatan ekstra kurikuler

Tersedia peralatan kegiatan ekstra kurikuler

Jumlah Nilai Karakter Daya Juang 101) Tersedia peralatan Tersedia sound system,

(45)

111 upacara

102) Dipajang gambar Pancasila, foto Presiden dan wakil Presiden

103) Dipajang gambar-gambar pahlawan nasional

mic, naskah Pancasila, naskah UUD 45, bendera merah putih

Dinding di ruang kepala sekolah, TU, guru, kelas, lab, keterampilan, BK, OSIS dipajang gambar Pancasila dan foto Presiden dan Wakil Presiden

Di ruang klas dipajang gambar pahlawan nasional

Jumlah Nilai Karakter Cinta Tanah Air

Berdasarkan hasil penilaian observasi dengan

menggunakan instrumen di atas dapat di rekap

kedalam format seperti pada tabel berikut

(46)

112

Tabel 4.8

Format

Rekapitulasi Nilai

Pndidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah

N

o

Nilai Karakter yang Dikembangkan

Kegiata n Rutin Kegiata n Spontan Kegiata n Ketelada nan Kegiata n Pengkon disian N K N K N K N K

1

Religius

2

Kejujuran

3

Kesederhanaan

4

Kerendahan hati

5

Kedisiplinan

6

Kepedulian

7

Daya juang

9

Cinta tanah air

Keterangan

N : Nilai kuantittif

K : Nilai kualitatif

(47)

113

3.3

Tindak Lanjut

Tindak lanjut dari hasil penilaian pendidikan

karakter berbasis budaya sekolah dapat dilakukan

dengan

1. Meningkatkan pencapaian program melalui

penabahan program kegiatan

2. Menambah jumlah indikator pencapaian

3. Menambah jumlah nilai-nilai karakter yang

diprioritaskan untuk dikembangkan sekolah

3.4 Implementasi

Panduan

Pelaksanaan

Model Pendidikan Karakter Berbasis

Budaya Sekolah

Implementasi

panduan

pelaksanaan

model

pendidikan karakter berbasis budaya sekolah di SMP

Mardi Rahayu Ungaran dilaksanakan sebagai berikut

1. Penanggung jawab pengelolaan pendidikan

karakter adalah Kepala sekolah

2. Penanggung jawab pelaksana dan sebagai

koordinator program adalah bidang kesiswaan

3. Pelaksana program aksi pendidikan karakter

adalah seluruh warga sekolah

4. Penilai pendidikan karakter adalah bidang

kesiswaan, guru BK, guru ekstra kurikuler, dan

wali kelas. Khusus kegiatan keteladanan

dilakukan oleh wakil kepala sekolah.

5. Sebelum

model

pendidikan

karakter

dilaksanakan rancangan program pendidikan

karakter didukumentasikan dalam KTSP yang

disusun oleh tim pengembang kurikulum

6. Pada awal tahun pelajaran panduan pelaksanaan

model pendidikan karakter disosialisasikan

kepada guru dan karyawan pada rapat kerja awal

tahun pelajaran

7. Agar panduan dapat dilaksanakan dan tidak

menjadi

beban

sekolah

atau

guru,

(48)

114

pelaksanaannya tidak sekaligus melainkan

dilaksanakan secara baik kegiatnnya maupun

waktu pelaksanaannya, dengan sesuai dengan

kebutuhan dan kondisi sekolah

8. Bentuk kegiatan yang terdiri dari 103 item bisa

dilaksanakan flesibel tergantung situasi dan

kondisi sekolah

9. Tehnik penilaian fleksibel mengalir mengikuti

situasi dan kondisi, tidak harus dilaksanakan

dengan mengamati terus perilaku tiap individu

melainkan penilaian lebih diarahkan kepada

siswa yang terlihat berkelakuan tidak benar

10.

Hasil penilaian diserahkan kepada wali

kelas dan guru BK untuk pendokumentasian dan

pembimbingan siswa

(49)

115

Lampiran 2

FORMAT :UJI AHLI ISI

PENILAIAN TERHADAP

PANDUAN PENGELOLAAN MODEL

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA

SEKOLAH

DI SMP MARDI RAHAYU UNGARAN

Petunjuk:

Nyatakan penilaian Anda terhadap aspek-aspek panduan pelaksanaan model pendidikan karakter berbasis budaya sekolah berikut ini dengan memberi tanda V (centang) pada skala penilaian

1. : jika pernyataan sangat kurang sesuai 2. : jika pernyataan kurang sesuai

3. : jika pernyataan cukup sesuai 4. : jika pernyataan sesuai

5. : jika pernyataan sangat sesuai

No Pernyataan Skala Penilaian

1 2 3 4 5

1 Kesesuaian judul bab dengan isi materi dalam tiap bab

2 Kejelasan isi tiap bab 3 Kejelasan kerangka isi

1) Tahap Perencanaan Pendidikan karakter Berbasis Budaya Sekolah

4 Kejelasan isi tahap

perencanaan

(50)

116

karakter pada tahap

perencanaan

6 Keoperasionalan bentuk

kegiatan tiap-tiap nilai karakter pada kegiatan rutin pada tahap perencanaan

7 Keoperasionalan bentuk

kegiatan tiap-tiap nilai karakter pada kegiatan spontan pada tahap perencanaan

8 Keoperasionalan bentuk

kegiatan tiap-tiap nilai karakter pada kegiatan keteladanan pada tahap perencanaan

9 Keoperasionalan bentuk

kegiatan tiap-tiap nilai karakter pada kegiatan terprogram pada tahap perencanaan

10 Keoperasionalan bentuk kegiatan tiap-tiap nilai karakter pada kegiatan pengkondisian pada tahap perencanaan

11 Keoperasionalan bentuk kegiatan tiap-tiap nilai karakter pada kegiatan rutin pada tahap perencanaan

2) Tahap Pelaksanaan Pendidikan Karakter berbasis Budaya Sekolah

12 Kejelasan isi Program Aksi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah

13 Kejelasan program pelaksanaan kegiatan rutin pada tiap nilai-nilai karakter

14 Kejelasan program pelaksanaan kegiatan spontan pada tiap nilai-nilai karakter

Gambar

Tabel 4.8  Format  Rekapitulasi Nilai
Foto  Pancasila,  presiden  dan  wakil  presiden

Referensi

Dokumen terkait

Novan Ardy Wiyani, Pendidikan Karakter Berbasis Iman dan Taqwa , hlm.. spiritual, salah satunya dengan membiasakan anak untuk melakukan kegiatan-kegiatan

LUH PUTU ARTINI MODEL PENGEMBANGAN BUDAYA LITERASI BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR DI BALI 1 NI MADE SRI MERTASARI Pengembangan Model Asesmen Pendidikan Karakter Terpadu

sekedar sebagai pengajar semata, pendidik akademis tetapi juga merupakan pendidik karakter, moral dan budaya bagi siswanya. Maka dari itu pendidikan karakter sangatlah

Tiga cara yang dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Kecamatan Jenggawah dalam membentuk sikap santun siswa melalui program penguatan pendidikan karakter berbasis budaya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER

Rencana Aksi Nyata Waktu Pelaksanaan Strategi yang akan Digunakan Keterangan Merancang rencana tindak lanjut berdasarkan penilaian awal peserta dan diskusi yang dilaksanakan Rabu,