• Tidak ada hasil yang ditemukan

KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Kurikulum PAK - PTU

KURIKULUM

KURIKULUM

KURIKULUM

KURIKULUM

KURIKULUM

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

DI

DI

DI

DI

DI

PERGURUAN TINGGI UMUM

PERGURUAN TINGGI UMUM

PERGURUAN TINGGI UMUM

PERGURUAN TINGGI UMUM

PERGURUAN TINGGI UMUM

Komisi Kateketik KWI

Komisi Kateketik KWI

Komisi Kateketik KWI

Komisi Kateketik KWI

Komisi Kateketik KWI

Jakarta 2011

Jakarta 2011

Jakarta 2011

Jakarta 2011

Jakarta 2011

▸ Baca selengkapnya: silabus agama katolik sd kelas 1-6 kurikulum 2013

(2)

KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIKKURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK Di Perguruan Tinggi Umum

Di Perguruan Tinggi UmumDi Perguruan Tinggi Umum Di Perguruan Tinggi Umum Di Perguruan Tinggi Umum (Edisi Revisi)

(Edisi Revisi)(Edisi Revisi) (Edisi Revisi) (Edisi Revisi)

Diterbitkan oleh: KOMISI KATEKETIK KWI Diterbitkan oleh: KOMISI KATEKETIK KWIDiterbitkan oleh: KOMISI KATEKETIK KWI Diterbitkan oleh: KOMISI KATEKETIK KWI Diterbitkan oleh: KOMISI KATEKETIK KWI Jl. Cut Meutia No. 10

Jl. Cut Meutia No. 10Jl. Cut Meutia No. 10 Jl. Cut Meutia No. 10 Jl. Cut Meutia No. 10 Tromol Pos 3044 Tromol Pos 3044Tromol Pos 3044 Tromol Pos 3044 Tromol Pos 3044 JAKARTA 10002 JAKARTA 10002JAKARTA 10002 JAKARTA 10002 JAKARTA 10002 Telp. (021) 31937970, Fax. (021) 39899018 Telp. (021) 31937970, Fax. (021) 39899018Telp. (021) 31937970, Fax. (021) 39899018 Telp. (021) 31937970, Fax. (021) 39899018 Telp. (021) 31937970, Fax. (021) 39899018

E-mail: komkat@kawali.org; komkat2@kawali.org E-mail: komkat@kawali.org; komkat2@kawali.orgE-mail: komkat@kawali.org; komkat2@kawali.org E-mail: komkat@kawali.org; komkat2@kawali.org E-mail: komkat@kawali.org; komkat2@kawali.org

Desain isi dan cover: Chatarina Setyo Winarti Desain isi dan cover: Chatarina Setyo WinartiDesain isi dan cover: Chatarina Setyo Winarti Desain isi dan cover: Chatarina Setyo Winarti Desain isi dan cover: Chatarina Setyo Winarti

Dicetak oleh: Komisi Kateketik KWI Dicetak oleh: Komisi Kateketik KWIDicetak oleh: Komisi Kateketik KWI Dicetak oleh: Komisi Kateketik KWI Dicetak oleh: Komisi Kateketik KWI

(3)

Kurikulum PAK - PTU

Daftar Isi

Daftar Isi

Daftar Isi

Daftar Isi

Daftar Isi

Daftar Isi

... ....

3

Kata Pendahuluan:

Kata Pendahuluan:

Kata Pendahuluan:

Kata Pendahuluan:

Kata Pendahuluan:

Dirjen Bimas Katolik ...

5

Kata Pendahuluan:

Kata Pendahuluan:

Kata Pendahuluan:

Kata Pendahuluan:

Kata Pendahuluan:

Ketua Komisi Kateketik KWI ...

7

Kurikulum PAK di PTU

...

9

Silabus Kuliah PAK di PTU

...

17

(4)
(5)

Kurikulum PAK - PTU

KATA PENDAHULUAN

DIRJEN BIMAS KATOLIK DEPARTEMEN AGAMA RI

Sasaran program Pendidikan Agama dan Keagamaan adalah meningkatnya pembinaan kepada peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, dan meningkatnya persiapan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan / atau menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agama.

Berdasarkan sasaran tersebut, Program Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Katolik dilaksanakan melalui kegiatan: 1) Penyempurnaan kurikulum dan materi bahan ajar pendidikan agama Katolik yang berwawasan multikultural, gender dan lingkungan hidup, 2) Peningkatan kompetensi guru dan dosen agama Katolik, 3) Peningkatan kualifikasi Guru dan dosen agama Katolik, 4) Pengembangan bakat dan kepemimpinan bagi peserta didik, mahasiswa, guru/dosen agama Katolik, 6) Pemberian bantuan sarana, peralatan, buku pelajaran agama, buku bacaan bernuansa agama Katolik lainnya kepada sekolah/ perguruan tinggi umum, perguruan tinggi keagamaan Katolik dan Lembaga Pendidikan Keagamaan Katolik lainnya, 7) Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga/institusi terkait, baik dengan institusi Gereja Katolik maupun institusi pemerintah lainnya.

Kerja sama Ditjen Bimas Katolik dan Komisi Kateketik KWI dalam penyusunan Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum, sesuai dengan kebijakan yang tertuang dalam Visi Misi Ditjen Bimas Katolik yaitu menumbuhkan dan mengembangkan inisiatif, prakarsa, inovasi masyarakat Katolik di Indonesia dengan pola mitra bersama Gereja Katolik membangun bangsa dan negara. Hubungan kemitraan tersebut dilaksanakan dengan senantiasa memahami,

(6)

mengakui, dan menghormati otonomitas masing-masing. Keduanya membangun medan kerja yang simbiosis mutualistis, saling mendukung, saling melengkapi untuk mencapai visi misi ke depan yaitu “Menjadikan masyarakat Katolik Warga Negara Indonesia Seratus Persen dan Katolik Seratus Persen”. Kerja sama dalam Penyusunan Kurikulum ini, merupakan tanggapan atas kebutuhan khususnya di lingkungan Perguruan Tinggi Umum yang menjadi salah satu dari sasaran program Pendidikan agama dan keagamaan katolik.

Diharapkan buku kecil ini dapat bermanfaat bagi dosen kuliah agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum. Tentu saja, arah yang dibuka dalam buku kurikulum ini masih perlu dikembangkan lebih lanjut oleh para dosen kuliah agama Katolik. Pengembangan lebih lanjut tersebut terutama menyangkut metode penyampaian materi ajar. Mahasiswa kini, tidak akan lagi tertarik untuk mengikuti kuliah secara searah, dosen berceramah, mahasiswa mendengarkan. Perlu dikembangkan model diskusi, penugasan, kerja kelompok, penyampaian materi dengan pemutaran film dan refleksi bersama. Masing-masing, dengan garis besar yang ada pada kurikulum dan GBPP yang tertuang dalam buku kecil ini dapat mengembangkan kuliah dengan metode yang menarik sehingga kuliah agama Katolik tidak lagi menjadi kuliah kelas dua, tetapi menjadi sungguh diminati karena menyangkut nilai kehidupan yang mendasar dan disampaikan dengan cara yang menarik.

Kami sampaikan terima kasih kepada Komisi Kateketik KWI yang telah bekerja sama hingga tersusun Kurikulum Kuliah Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum yang telah tersaji di hadapan kita. Semoga bermanfaat.

(7)

Kurikulum PAK - PTU

KATA PENDAHULUAN

KOMISI KATEKETIK KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA

Beberapa dosen Kuliah Agama Katolik menanyakan apakah ada Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum. Pada tahun 2002 Komkat KWI dalam kerjasama dengan Ditjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI menerbitkan Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum. Beberapa tahun sebelumnya, tepatnya pada tahun 1994 Komkat KWI mengeluarkan buku Kuliah Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum yang disusun oleh Romo Ign. Ismartono, SJ., terbitan Obor, Jakarta, sebagai usaha untuk melayani kebutuhan akan adanya Kurikulum Pendidikan Agama di Perguruan Tinggi Umum dan buku pegangannya.

Buku kecil ini, yang diberi judul Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum, disusun sebagai hasil beberapa kali pertemuan tentang Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum oleh para dosen Kuliah Agama Katolik dari beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia yang diselenggarakan oleh Komisi Kateketik KWI dalam kerjasama dengan Ditjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI. Secara umum tidak ada perubahan yang mendasar bila dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Pada pertemuan itu diputuskan bahwa dalam kurikulum ini tidak dicantumkan Pengalaman Belajar. Maka dalam kurikulum ini tidak ditemukan kolom Pengalaman Belajar. Kurikulum ini masih perlu dilengkapi dengan penjabarannya dalam bentuk Buku Pegangan Kuliah Agama Katolik.

Kurikulum ini adalah Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum. Pada pertemuan para dosen Kuliah Agama Katolik itu muncul pemikiran sebaiknya juga disusun Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Khusus, yang

(8)

diperuntukkan, misalnya bagi para mahasiswa yang belajar di bidang studi kesehatan/keperawatan, kepolisian/ketentaraan.

Dengan terbitnya buku kecil ini diharapkan para dosen Kuliah Agama Katolik terbantu dalam mempersiapkan dan melaksanakan perkuliahan mereka dengan pengayaan materi sesuai lingkungan belajar/ ciri khasnya masing-masing. Tentu buku ini masih ada kekurangan-kekurangannya. Masukan-masukan dan saran-saran dari para dosen Kuliah Agama Katolik akan sangat membantu terjadinya perbaikan buku kecil ini, yang semoga bisa menjadi sumbangan bagi dunia pendidikan agama di Perguruan Tinggi kita.

(9)

Kurikulum PAK - PTU

KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM

PENGANTAR

Profil mahasiswa yang ingin diperoleh melalui perkualiahn agama Katolik adalah seorang sarjana yang beriman kepada Allah menurut pola Yesus Kristus dengan senantiasa mempertanggung-jawabkan imannya dalam hidup menggereja dan memasyarakat. Agar profil semacam itu tercapai, hendaknya beberapa hal diperhatikan.

Dari segi materi perkuliahan agama Katolik hendaknya memenuhi suatu standar tertentu. Mahasiswa hendaknya memiliki pemahaman ajaran imannya yang pokok secara utuh dalam hidup nyatanya. Pemahaman yang hanya sepenggal-sepenggal tentang ajaran pokok imannya akan mempersulit pertanggungjawaban imannya. Untuk mencapai komprehensivitas materi, hendaknya perkuliahan agama Katolik mencakup empat unsur berikut: dari pribadi, Yesus Kristus, Gereja dan masyarakat.

Kecuali komprehensivitas materi, perkuliahan agama harus memiliki relevansi bagi hidup nyata mahasiswa ialah kontekstualitas. Perkuliahan agama yang kontekstual adalah perkuliahan agama yang menyentuh hidup nyata sehari-hari yang mau tak mau terkait dengan kehidupan masyarakat. Banyak masalah kita temukan dalam masyarakat. Tiga diantaranya adalah masalah-masalah yang terkait dengan kehidupan politik, hukum dan kemanusiaan. Kalau perkuliahan agama Katolik ingin relevan, jangan menutup diri atau menghindar dari masalah-masalah tersebut, karena justru dalam dan di tengah-tengah masalah-masalah

(10)

itu Tuhan bersabda kepada para mahasiswa dan menginginkan mereka terlibat di dalamnya sebagai wujud penghatan hidup beriman mereka. Tujuan perkuliahan agama Katolik tidak hanya berhenti pada penyampaian pengetahuan iman, tetapi pertobatan (metonia). Dengan kata lain perkuliahan agama Katolik ditujukan untuk membantu mahasiswa mampu, ulet dan cekatan dalam mengar tikan dan menerapkan pengetahuan imannya dalam hidup nyata sehari-hari. Agar tujuan ini bisa dicapai, metode yang dipergunakan adalah perkuliahan agama Katolik hendaknya disesuaikan dengan alam demokratis dan reformasi, yang memberi tempat bagi pelbagai aspirasi dan partisipasi mahasiswa. Maka hendaknya digunakan metode dialog partisipatif yang bersifat eksploratif. Dengan metode semacam ini diharapkan mahasiswa mampu menginterpretasi dan mencernakan apa yang diketahui tentang imannya dalam hidup nyata sehari-hari.

VISI KURIKULUM PAK PTU

SARJANA YANG BERIMAN KEPADA ALLAH MENURUT POLA YESUS KRISUS DENGAN SENANTIASA MEMPER-TANGGUNGJAWABKAN IMANNYA DALAM HIDUP MENGGEREJA DAN MEMASYARAKAT.

Catatan:

Bila dibandingkan dengan PAK di Sekolah Menengah PAK PTU memiliki penekanan pada mempertanggungjawabkan imannya. Berkat perkuliahan agama mahasiswa diharapkan dapat memper-tanggungjawabkan imannya secara rasional, kritis dan dinamis, terutama melalui keselarasan antara apa yang diketahuinya, dipikirkannya, dikatakannya.

(11)

Kurikulum PAK - PTU

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

Kurikulum yang dipergunakan dalam perkuliahan agama Katolik adalah kurikulum berbasis komptensi. Pilihan tersebut berdasarkan alasan berikut. Pengetahuan yang diperoleh seseorang tidak selalu membuat hidupnya sukses dan bermutu. Tetapi kemampuan, keuletan dan kecekatan seseorang mencernakan dan menerapkan apa yang diketahuinya dalam hidup nyata itulah yang membuat hidupnya sukses dan bermutu. Begitu juga dalam kehidupan beragama. Seorang disebut beriman dan diselamatkan bukan karena apa yang ia ketahui tentang imannya, tetapi oleh penghayatan imannya, yaitu usahanya untuk menggumuli, menginterpretasi dan menerapkan pengetahuan imannya dalam hidup nyata sehari-hari. Seorang pakar ilmu agama bukan secara otomatis dinyatakan sebagai seorang Santo atau Santa. Seorang dinyatakan sebagai orang kudus karena dalam hidupnya ia senantiasa berusaha menggumuli, menginterpretasi dan menerapkan pengetahuan imannya dalam hidup nyata sehari-hari, karena “....iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati” (Yak 2: 26).

KURIKULUM YANG KONTEKSTUAL

Agar memiliki kemampuan iman, bukan hanya pengetahuan iman, mahasiswa perlu dibantu untuk bisa melihat kenyataan hidup masyarakat dengan segala kecenderungan dan permasalahannya. Perkuliahan agama Katolik tidak bisa dan tidak boleh melalaikan kenyataan hidup masyarakat, karena Tuhan hadir dan bersabda di tengah kehidupan masyarakat serta mengundang mahasiswa untuk terlibat dalam hidup masyarakat sebagai salah satu wujud penghayatan hidup berimannya.

Arus globalisasi dan krisis multi dimensi sedang melanda masyarakat. Budaya globalisasi yang diusung oleh kemajuan pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi media komunikasi, membawa banyak perubahan, termasuk perubahan nilai-nilai yang bersifat konstruktif

(12)

maupun destruktif. Kecuali itu masyarakat saat ini sedang mengalami krisis multi dimensi, antara lain krisis dalam bidang politik, hukum dan kemanusiaan. Akar krisis multi dimensi itu ialah krisis etika dan krisis moral.

Menghadapi budaya global dan krisis multi dimensi semacam itu, perkuliahan agama Katolik tidak cukup hanya membekali mahasiswa dengan pengetahuan. Mahasiswa perlu dibekali juga dengan pelbagai kemampuan, yaitu:

1. Kemampuan bersikap kritis: tahu menemukan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah, dan sebagainya.

2. Kemampuan berinisiatif dan mengambil prakarsa, sebagai contoh mampu membuat terobosan, mampu bersikap serta bertindak inovatif.

3. Kemampuan bersikap mandiri: memiliki prinsip dan pendapat pribadi, tidak ikut-ikutan orang lain.

4. Kemampuan membangun relasi, berdialog dan terbuka.

STANDAR KOMPETENSI

Mahasiswa memahami dirinya dari segi asal-usul dan tujuan hidupnya sebagai citra Allah yang beragama dan beriman akan Kristus serta sebagai Gereja diutus untuk melanjutkan karya keselamatan di tengah masyarakat.

KOMPETENSI DASAR

1. Mahasiswa memahami asal-usul, hakekat dan tujuan manusia, sehingga dapat membangun hidup yang lebih bermartabat. 2. Mahasiswa memahami makna hidup beragama dan bersedia

bekerjasama dengan umat beragama lain untuk menanggapi masalah-masalah aktual dewasa ini.

(13)

Kurikulum PAK - PTU dalam Kitab Suci dan diwartakan oleh Gereja sehingga mampu menghayati pola hidup Yesus dalam kehidupan nyata.

4. Mahasiswa memahami gambaran Gereja Universal dan Gereja Indonesia (lokal) dan memiliki empati serta bersedia melibatkan diri di dalamnya dengan mengambil bagian dalam tugas perutusan Gereja di tengah-tengah masyarakat/dunia.

INDIKATOR

Dalam KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) selalu dicantumkan Indikator. Indikator ialah kemampuan spesifik dan rinci yang diharapkan dapat dikuasai mahasiswa dan merupakan penjabaran kemampuan dasar. Indikator merupakan target pencapain pembelajaran dan sekaligus menjadi ukuran keberhasilan proses pembelajaran untuk mencapai kemampuan operasional, sehingga tingkat ketercapaiannya dapat diukur.

MATERI POKOK

Pakar Teologi dan Kitab Suci menyarankan agar materi pokok perkuliahan agama Katolik mengandung 4 (empat) aspek iman Katolik, yaitu:

1. Aspek pribadi mahasiswa, termasuk relasinya dengan sesama dan lingkungan hidupnya.

2. Aspek pribadi Yesus Kristus. Ia adalah Pribadi yang menjadi pusat dan penentu iman Kristiani. Kekhasan iman Kristiani diwarnai oleh Pribadi Yesus Kristus ini.

3. Aspek Gereja. Gereja merupakan paguyuban murid-murid Yesus Kristus, yang melanjutkan karya dan perutusanNya menjadi pewarta dan saksi Khabar Baik. Ajaran dan iman Gereja bertumbuh kembang dalam paguyuban orang-orang beriman ini.

(14)

4. Aspek kemasyarakatan. Gereja ada atau hadir di tengah masyarakat, oleh karena itu masyarakat dengan permasalahannya hendaknya menjadi materi PAK PTU.

Berdasarkan 4 (empat) aspek ini ditentukan materi pokok dan tema-tema PAK PTU. Materi pokok yang ditemukan dalam Kurikulum PAK PTU masih bisa dikembangkan sesuai dengan situasi dan kebutuhan setempat. Dari segi materi, Kurikulum PAK PTU bersifat linear.

PENDEKATAN

Pendekatan yang dipergunakan dalam perkuliahan agama Katolik yang menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi, hendaknya menunjang tercapainya kompetensi mahasiswa. Pendekatan yang dipergunakan hendaknya:

1. Memungkinkan mahasiswa menjadi aktif.

2. Memungkinkan terjadinya interaksi antara dosen dan mahasiswa serta antar mahasiswa sendiri.

3. Memungkinkan terjadinya proses yang berkesinambungan.

4. Memungkinkan mahasiswa mampu menginterpretasi dan menerapkan ajaran iman ke dalam hidup nyatanya sehari-hari.

Pendekatan semacam itu boleh disebut sebagai pendekatan interaksi aktif untuk menginterpretasi dan menerapkan ajaran iman dalam hidup nyata dan bersifat eksploratif.

RAMBU-RAMBU

1. Kurikulum yang disusun ini berbasis pada kompetensi mahasiswa. Orientasinya bukan terutama pada materi, tetapi pada kompetensi mahasiswa. Materi di sini menjadi sarana supaya kompetensi mahasiswa bisa dirangsang, namun materi tetap juga penting dalam PAK.

(15)

Kurikulum PAK - PTU 2. Materi yang dicantumkan di sini terdiri dari tema-tema yang

dijabarkan dalam materi-materi pokok. Materi-materi pokok yang dicantumkan di sini dibuat agak terbatas (minimal), sehingga Gereja lokal atau Perguruan Tinggi dapat mengembangkannya sesuai kebutuhan.

3. Kompetensi dasar merupakan uraian pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memadai mengenai bahan ajar. Kompetensi dasar dicapai melalui proses pembelajaran dan pengalaman hidup sesuai dengan tahap perkembangan siswa.

4. Materi pokok, merupakan bagian dari suatu bahan kajian yang berupa bahan ajar atau pengertian konseptual.

5. Indikator pencapaian hasil belajar secara spesifik dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil belajar.

6. Kegiatan pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang mencakup seluruh komponen proses kompetensi, materi pokok dan indikator.

7. PAK bukan segala-galanya. Maka PAK perlu ditunjang dengan kegiatan ekstrakulikuler dari pastoral Perguruan Tinggi.

(16)
(17)

Kurikulum PAK - PTU

SILABUS KULIAH SILABUS KULIAHSILABUS KULIAH SILABUS KULIAH SILABUS KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM DI PERGURUAN TINGGI UMUM DI PERGURUAN TINGGI UMUM DI PERGURUAN TINGGI UMUM DI PERGURUAN TINGGI UMUM

l

l

Memahami dirinya dari segi asal usul dan tujuan hidupnya sebagai citra Allah yang beragama dan beriman akan Kristus serta sebagai Gereja diutus untuk melanjutkan karya keselamatan di tengah masyarakat. STANDAR KOMPETENSI:

STANDAR KOMPETENSI:STANDAR KOMPETENSI: STANDAR KOMPETENSI: STANDAR KOMPETENSI:

(18)

No. Kompetensi Dasar Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan Mahasiswa mampu

memahami asal usul, hakekat dan tujuan hidup manusia sehingga dapat membangun hidup yang lebih bermartabat. 1. MANUSIA Materi • Beberapa pandangan tentang asal usul manusia Pandangan Sains tentang asal usul manusia

(19)

Kurikulum PAK - PTU I n d i k a t o r Metode Sumber Bahan Menjelaskan asal usul manusia menurut beberapa pandangan yang berkembang. Mengkritisi rapa pandangan tentang penciptaan manusia. Menjelaskan wa teori evolusi tidak dapat wab pertanyaan dasar hidup manusia. Snijders Adelbert Manusia Paradox dan seruan (Antropologi Filsafat) Yogyakarta: Kanisius, 2004 Dahler Franz, Pijar Peradaban Manusia, Yogyakarta: Kanisius, 2003 Leahy Louis, Siapakah Manusia?, Yogyakarta; Kanisius, 2001 Hadi Hardanu, Epistomologi (Filsafat Pengetahuan), Yogyakarta: Kanisius, 1994 Evaluasi Tes tertulis/ lisan • Tanya jawab • Diskusi • Tes tertulis/ lisan • Pengamatan • Ceramah • Tes tertulis/ lisan • Sikap •

(20)

No. Kompetensi Dasar Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Materi Sains VS Iman Pandangan Kitab Suci tentang asal usul manusia.

(21)

Kurikulum PAK - PTU

Indikator Metode Sumber

Bahan Bouman Josef SVD., Telaah Pastoral tentang Manusia. Jakarta: Celesty Hieronika, (2000 hlm 148-166) Paus Yoh. Paulus II, Fides et Ratio, Jakarta: Dokpen KWI, 1999 Paus Benediktus XVI, Hubungan antara Ilmu Pengetahuan dan Kebenaran’ (teks pidato untuk Universitas La Sapiensa - Roma) dalam Praedicamus Vol. VIII, No. 26/ 2009 Kitab Suci Deutero Kanonika. Ende, Flores, NTT, 2001 Evaluasi Menjelaskan bahwa

sains dan iman tidak bertentangan

Menjelaskan asal usul, hakekat dan tujuan hidup manusia. • Penugasan • Ceramah • Diskusi • Tes tertulis/ lisan • Proyek • Sikap • Tes tertulis/ lisan • Sikap

(22)

No. Kompetensi Dasar Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Materi • Martabat manusia Manusia Imago Dei

(23)

Kurikulum PAK - PTU

Indikator Metode Sumber

Bahan Evaluasi Ismartono, I., SJ., Kuliah Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum, Jakarta: Obor, 1993 Dokumen Konsili Vatikan II, Jakarta: Dokpen KWI dan Obor, 1996 KWI, Iman Katolik Buku Informasi dan Referensi Jakarta: Obor dan Yogyakarta: Kanisius, 1996 Dokumen Konsili Vatikan II, Gaudium et Spes (Art: 12, 15, 16, 17) Dokpen KWI dan Obor, Jakarta, 1996 • Test tertulis/ lisan • Proyek • Sikap • Menjelaskan pengertian marta-bat manusia menu-rut ajaran Kitab Suci.

• Menarik implikasi manusia citra Allah bagi kehidupan bersesama. • Menjelaskan unsur-unsur konsti-tutif manusia seba-gai citra Allah. • Memiliki sikap yang menghargai sesama sebagai citra Allah.

• Diskusi • Ceramah • Tanya jawab • Penugasan

(24)

No. Kompetensi Dasar Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Materi • Kerukunan antar umat beragama . Mahasiswa dapat menjelaskan makna hidup beragama dan mampu bekerjasama dengan umat

beragama lain untuk menanggapi masalah-masalah aktual dewasa ini. 2. AGAMA • Pluralitas Agama Pengalaman religius Macam-macam pengalaman religius Pengertian: Agama Motivasi beragama Hubungan wahyu dan iman (umum)

Agama merupakan rahmat bagi semua

Dialog antar umat beragama

(25)

Kurikulum PAK - PTU

Indikator Metode Sumber

Bahan Evaluasi • Menjelaskan arti pengalaman religius • Menjelaskan macam-macam pengalaman religius • Menjelaskan pengertian agama • Menjelaskan motivasi beragama • Merumuskan esen-si dari hidup ber-agama: tanggapan manusia atas

pernyataan diri Allah • Mensharingkan satu pengalaman di-cintai Allah dalam penghayatan iman Katolik

• Menunjukkan sikap menghargai umat beragama lain

• Ceramah • Diskusi • Tanya jawab • Dialog narasi: Pertobatan Agus-tinus, Ignatius, Fransiskus Asisi, Saulus, dll • Refleksi dan sharing • Pemberian tugas mandiri, mis: membuat paper tentang iklusivisme di tengah masyara-kat Indonesia • Tes tertulis/ lisan • Unjuk kerja Sikap • Tes tertulis/ lisan Unjuk kerja Sikap • Tes tertulis/ lisan • Unjuk kerja Sikap • Tes tertulis/ lisan • Sikap • Unjuk kerja • Proyek • Sikap Kitab Suci: Efesus 4:1-6 Dokumen Konsili Vatikan II, Nostra Aetate, Dokpen KWI dan Obor, Jakarta, 1996

Kliping-kliping koran & majalah tentang kerukun-an hidup kerukun-antar umat beragama di Indonesia • Refleksi dan sharing. •

(26)

No. Kompetensi Dasar Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Materi KS Perjanjian Lama sebagai persiapan kedatangan

Yesus Kristus dan KSPB sebagai peristiwa Yesus Situasi masyarakat Yahudi yang merindukan seorang mesias (ratu adil)

Ciri, Hakikat, dan makna/nilai Kerajaan Allah 3.1. Kitab Suci Sumber Mengenal Kristus 3.2. Yesus Kristus • Mewartakan Kerajaan Allah Mahasiswa mengenal

dan memahami hidup dan karya Yesus Kristus yang ditulis dalam Kitab Suci dan diwartakan oleh Gereja sehingga mampu menghayati pola hidup Yesus dalam kehidupan nyata. YESUS KRISTUS DAN KARYA PENYELA-MATANNYA 3.

(27)

Kurikulum PAK - PTU

Indikator Metode Sumber

Bahan Evaluasi • Menjelaskan teks KSPL tentang Yesus Kristus sebagai pemenuh harapan mesianis • Menjelaskan pribadi Yesus orang Nazaret • Mengungkapkan pengalaman kehadiran Yesus dalam kehidupan diri mahasiswa • Menjelaskan situasi masyara-kat Yahudi yang merindukan seorang mesias (ratu adil)

• Menjelaskan hakikat dan makna Kerajaan Allah • Diskusi (tentang alasan munculnya harap-an mesiharap-anis dharap-an membandingkan dengan konsep ratu adil di Indonesia) • Ceramah (tentang warta kabar baik Yesus Kristus & inter-pretasinya untuk konteks Indonesia) • Sharing “siapa Yesus Kristus bagi diriku” • Bercerita tentang peranan KS dalam usaha mengenal Yesus Kristus • Observasi Kitab Suci, Dokumen Konsili Vatikan II, tentang Dei Verbum, Dokpen KWI dan Obor, Jakarta, 1996 Ratzinger Joseph (Paus Benediktus XVI), Yesus dari Nazaret, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008 Kirchberger George, Allah Menggugat, Ledalero, 2007 Dister, Nico Syukur, Kristologi sebuah Sketsa, Yogyakarta: Kanisius, 1987 • Tes tertulis/ lisan • Untuk kerja Sikap • Unjuk kerja • Tes tertulis/ lisan • Sikap • Tes tertulis lisan • Unjuk kerja • Sikap • Unjuk kerja • Sikap

(28)

No. Kompetensi Dasar Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Materi Pokok-pokok pewartaan Yesus Kristus tentang Kerajaan Allah Makna Kerajaan Allah bagi orang Kristiani Yesus; mesias yang menderita Sengsara, Wafat dan Kebangkit-an Yesus Kristus Peristiwa kebangkitan Yesus Kristus 3.3.Sengsara, wafat dan Kebangkitan Yesus Kristus

(29)

Kurikulum PAK - PTU

Indikator Metode Sumber

Bahan Evaluasi • Menguraikan pokok-pokok pewartaan Yesus Kristus tentang Kerajaan Allah • Mengartikan makna Kerajaan Allah bagi orang Kristiani • Menjelaskan Yesus: mesias yang men-derita

• Menguraikan sengsara, wafat & kebangkitan Yesus Kristus

Menginterpretasikan peristiwa kebang-kitan Yesus Kristus

• Diskusi (ten-tang Yesus sebagai Mesias yang menderita • Mengamati gambar dan film (tentang seng-sara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus) • Refleksi (ten-tang peristiwa kebangkitan Yesus Kristus Fragmen-tasi drama, dll) Lalu Yosep, Mewartakan Kabar Baik Kerajaan Allah, Jakarta: Komkat KWI, 2000

Film “The Passion King of Kings” Kitab Suci (tentang sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus) Dister Nico Syukur, Kristologi sebuah Sketsa, Yogyakarta: Kanisius, 1987 • Tes tertulis/ lisan • Sikap • Unjuk kerja • Sikap • Problem solving

(30)

No. Kompetensi Dasar Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Materi 3.4. Makna Hidup Yesus bagi manusia 3.5. Allah Tritungga (Bapa-Putra-Roh Kudus) Gambaran situasi krisis masyarakat Indonesia saat ini

Relevansi hidup Yesus Kristus bagi masyarakat Allah Bapa Pencipta Putra penebus

Karya kasih Allah Roh Kudus

Relasi dalam pribadi Allah Tritunggal

(31)

Kurikulum PAK - PTU

Indikator Metode Sumber

Bahan Evaluasi

Menganalisa situasi krisis masyarakat Indonesia saat ini

Menginterpretasi makna hidup Yesus Kristus bagi masyarakat saat ini Menjelaskan peran Allah sebagai Pencipta Menjelaskan peran Putra sebagai penebus Menjelaskan karya kasih Allah Roh Kudus

Ratzinger Joseph, Paus Benekdiktus XVI, Yesus dari Nazaret, Gramedia Jakarta, 2008 Kliping dari media tentang potret krisis multi dimensi di Indonesia KWI, Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi, Jakarta; Obor dan Kanisius, Yogyakarta, 1996 • Tes tertulis/ lisan • Unjuk kerja • Sikap • Unjuk kerja • Proyek • Sikap • Tes tertulis/ lisan • Unjuk kerja • Tes tertulis/ lisan • Sikap • Tes tertulis/ lisan • Unjuk kerja • Diskusi (tentang

situasi krisis ma-syarakat Indonesia saat ini)

• Ceramah (ten-tang makna hidup Yesus Kristus bagi masyarakat saat ini) • Observasi • Problem solving • Diskusi tentang peran Allah Bapa sebagai Pencipta • Diskusi tentang peran Putra sebagai Penebus

• Diskusi tentang karya kasih Allah Roh Kudus narasi analogis/perumpa-maan

• Refleksi pengala-man ipengala-man

(32)

No. Kompetensi Dasar Pokok Bahasan

Sub Pokok

Bahasan Materi 1. Gereja Asal usul Gereja

Hakikat Gereja Mahasiswa

mengetahui gembaran Gereja Universal dan Gereja Indonesia (lokal) sehingga diharapkan mahasiswa memiliki empati dan mampu melibatkan diri di dalamnya dan mengambil bagian dalam tugas perutusan Gereja di tengah-tengah masyarakat/ dunia GEREJA DAN IMAN YANG MEMASYA-RAKAT 4.

(33)

Kurikulum PAK - PTU

Indikator Metode Sumber

Bahan Evaluasi

Andang Al, Agama yang berppijak dan berpihak, Yogyakarta: kanisius, 1998 Anthoni CH, Richardo, Iman dan Keadilan, Yogyakarta: Kanisius, 1991 Kisser SJ., Solidaritas 100 Tahun ASG, Yogyakarta; Kanisius, 1992 KWI, Iman Katolik; Buku Informasi dan Referensi, Jakarta, Obor dan Yogykarta: Kanisius, 1990, hal. 327-460 Menjelaskan Kristus sebagai pendiri Gereja Mendeskripsikan dinamika Gereja sebagai karya Roh dan usaha manusia

Menjelaskan hakikat Gereja sebagai perse-kutuan Umat Allah (LG 8, 9, 20, 31, 37, 44) [tercakup: hirar-khi, awam, lembaga hidup bakti]

Mendeskripsikan Gereja sebagai sakra-men keselamatan bagi dunia menurut LG art. 9 dan 48 Mengungkapkan tanggapan iman gereja purba kepada Yesus Kristus, Tuhan yang bangkit • Ceramah • Tanya jawab • Tanya jawab • Diskusi • Presentasi • Ceramah • Diskusi • Presentasi • Ceramah • Diskusi • Diskusi • Ceramah • Tes tertulis/ lisan • Unjuk kerja • Sikap • Tes tertulis/ lisan • Unjuk kerja • Sikap • Tes tertulis/ lisan • Unjuk kerja • Unjuk kerja • Sikap • Tes tertulis/ lisan • Unjuk kerja • Sikap

(34)

No. Kompetensi Dasar Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Materi Sifat-sifat Gereja Model-model Gereja Perutusan Gereja 2. Gambaran Gereja dan perutusannya

(35)

Kurikulum PAK - PTU

Indikator Metode Sumber

Bahan Evaluasi

Menjelaskan sifat-sifat Gereja (Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik) Menjelaskan model-model Gereja Mendiskripsikan model Gereja Indonesia (Lokal) Menjelaskan tugas perutusan Gereja (pewartaan, pengudusan dan pelayanan) • Diskusi • Ceramah • Braindstor-ming • Diskusi • Tanya jawab • Penugasan • Pemberian tugas • Braindstor-ming • Diskusi • Tanya jawab • Pemberian tugas Krispurwana Cahyadi, T. John.Paul II, Gereja, Teologi dan Kehidupan, Jakarta, Obor, 2007 Dokumen Ajaran Sosial Gereja KWI, Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi, Obor, Jakarta, Kanisius, Yogyakarta, 1996 • Tes tertulis/ lisan • Unjuk kerja • Sikap • Tes tertulis/ lisan • Proyek • Sikap • Proyek • Tes tertulis/ lisan • Proyek • Sikap

(36)

No. Kompetensi Dasar Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Materi Masalah-masalah sosial aktual dewasa ini 3. Masalah-masalah sosial

(37)

Kurikulum PAK - PTU

Indikator Metode Sumber

Bahan Evaluasi Mengidentifikasi masalah Menganalisa tiga masalah besar di Indonesia (nota pastoral KWI 2004) Menganalisa masalah-masalah sosial lokal • Braindstor-ming • Diskusi • Tanya jawab • Penugasan (identifikasi masalah-masalah sosial) • Diskusi pleno dan rangkuman • Diskusi • Tanya jawab Kliping koran, majalah tentang masalah-masalah sosial Nota Pastoral KWI, 2004, “Keadaban publik menuju habitus baru bangsa” • Tes tertulis/ lisan • Proyek • Sikap • Unjuk kerja • Sikap • Tes tertulis/ lisan • Sikap

(38)

No. Kompetensi Dasar Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Materi 4. Iman yang memasyarakat Ajaran Sosial Gereja Masalah-masalah sosial sebagai tantangan dan peluang untuk mengambil peran dalam pembangunan masyarakat

(39)

Kurikulum PAK - PTU

Indikator Metode Sumber

Bahan Evaluasi

Mendeskripsikan sepuluh kata kunci Ajaran Sosial Gereja (ASG) Mendeskripsikan masalah-maslah sosial sebagai peluang dalam pembangunan masyarakat Membangun wacana dalam melibatkan diri untuk mengatasi masalah-masalah sosial Membuat proyek untuk mengatasi masalah-masalah aktual sosial masyarakat • Ceramah • Diskusi • Penugasan • Ceramah • Diskusi • Penugasan • Diskusi • Penugasan • Action lapangan • Tes tertulis/ lisan • Unjuk kerja • Proyek • Unjuk kerja • Produk • Proyek • Sikap • Tes tertulis/ lisan • Proyek • Sikap • Proyek • Sikap Suharyo, I. Pr., The Chatolic Way, KWI, Nota Pastoral KWI, 2004 Kompendium ASG dalam www.vatikan.va. Komkat KWI, Katekse sosial, Obor, Jakarta, 1992 Nota Pastoral KWI, 2006, “Habitus baru dan kesejahteraan bersama” Bahan-bahan yang diambil dari www.google.com atau www.vatican.va. Tentang Ajaran Sosial Gereja

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh pekerja anak, keluarga pekerja anak, pekerja dewasa kilang batu bata di Jalan Pelak Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang dan masyarakat di sekitarnya

Halal awareness Azam, 2016 1Saya menyadari akan "kehalalan" produk halal 2Saya sadar halal karena kewajiban agama 3Bagi Saya, hygiene dan keamanan produk sangat penting 4Saya

Pemaparan Bising Industri dan Kurang Pendengaran, Buku Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala dan Leher, Ed 13, Jilid 2, hlm: 305 – 329, Jakarta Binarupa Aksara..

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan siswa MAN 1 Kota Bandung didalam menulis (Imla) serta faktor yang mempengaruhi keterampilan menulis (Imla)

Sahabat MQ/ dalam refleksi peringatan Hari Guru kali ini/ Ketua Umum Klub Guru Indonesia-Satria Dharma berharap/ agar guru terus mampu memahami peran dan

Pada hari ke tujuh, 4 jam setelah pemberian EEBPJ diberikan natrium diklofenak dengan dosis yang telah dikonversikan terhadap dosis lazim 25 mg secara oral. Diambil urinnya

Karena saat ini Saya tidak memegang kartu seperti apa yang guru Saya berikan pada Saya, maka Saya akan membimbing Anda dengan cara yang berbeda.. Silakan

Mengingat betapa pentingnya untuk melakukan pencatatan perkawinan maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pencatatan perkawinan yaitu untuk memberikan kepastian hukum