• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Lirik lagu termasuk salah satu genre sastra berupa puisi. Lirik lagu merupakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Lirik lagu termasuk salah satu genre sastra berupa puisi. Lirik lagu merupakan"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Lirik la gu term asuk sa lah satu genre sastra berupa puisi. Lirik la gu m erupakan puisi ya ng terikat denga n alunan m usik, iram a, dan nada. Apa bila lirik lagu dilepa skan a tas peranan m usiknya, akan terlihat c iri-ciri genre sa stra berupa puisi. Oleh karena itu, penting halnya m elepaska n kom ponen m u sik da lam penelitia n lirik lagu sebaga i salah sa tu genre sastra puisi. Hal ini berfungsi agar nada yang diwujudkan oleh lirik lagu m urni berasal dari nada penyusuna n kata, kalim at, dan bunyi.

Sastra dapat digolongkan m enjadi dua kelom pok, yakni sastra im ajinatif dan sastra non-im ajinatif. Ciri sastra im ajinatif ialah: karya sastra tersebut lebih ba nyak bersifat khayali, m enggunakan bahasa yang konotatif, dan m em enuhi syarat-syarat estetika seni. C iri sa stra non-im ajinatif adalah: karya sastra tersebut lebih ba nyak unsur faktualnya daripada khaya linya, m engguna kan bahasa yang cenderung denota tif, dan m em enuhi syarat-syarat estetika seni (Sum ardjo, 1988: 17).

Berdasarkan posisinya, puisi (lirik lagu) dapa t digolongkan sebaga i sastra im ajinatif. Diungkapkan oleh Sum ardjo (1988: 17-18) bahwa dalam prakteknya jenis sastra non-im ajinatif tadi terdiri dari karya -karya ya ng berbentuk esei, kritik, biografi, otobiografi, dan sejarah. Da lam jenis sastra non-im ajinatif ini kadang-ka dang

(2)

dim asukkan pula jenis m em oir, catatan harian, dan surat-surat, sedangkan penggolongan sa stra-im ajinatif ada lah karya-karya prosa dan puisi. Penggolongan sastra prosa adalah fiksi dan dram a. Jenis f iksi se ndiri terbagi dalam genre -genre novel a tau rom an, cerita pendek, da n novelet. Sedangkan jenis dram a terdiri dari dram a kom edi, dram a tragedi, m elodram a, dan dram a tragikom edi. Adapun genre puisi terdiri dari bentuk-bentuk puisi epik, puisi lirik, da n puisi dram atik.

Dari uraian di a tas terlihat bahwa lirik lagu m em iliki keterka itan atau sebagai bagian w ujud karya sa stra. Oleh karena itu, lirik lagu dapa t diteliti m elalui segi kesusastraan. Lirik lagu m erupakan perwujudan karya seni berm ediakan ba hasa yang dilantunkan dengan sarana nada iram a, m elodi, dan keharm onisan bunyi ba hasa. Pada penelitian ini m enggunaka n lirik lagu Letto a lbum keem pat ya ng berjudul Cinta…Bersabarlah. Album Cinta...Bersabarlah merupakan album terakhir band Letto.

Album -album yang diciptakan ole h band Le tto iala h seba gai berikut: album pertam a Letto berjudul Truth, Cry & Lie. Pada album pertam anya Letto m endapa tkan penghargaan sebagai “Album Pendatang Baru Terpopuler” pada ajang SCTV Music Award tahun 2007. Kepopuleran Letto tida k hanya di tana h air, tetapi di negeri M alaysia dan Singapura. Pada album kedua, grup band Le tto m enciptaka n album yang berjudul D on’t Make Me Sade. Di album keduanya ini Letto m enciptakan lirik lagu berbahasa inggris berjudul „Euphemeira‟. Selanjutnya, album ketiga Letto berjudul Lethologica. Pada album ini Letto m enciptakan tiga lirik lagu yang berjudul

(3)

“Lubang Di Hati”, “Senyumanmu”, dan “Kepada Hati Itu”. Akan tetapi, di album ketiga ini grup band Letto sem pat berhenti selam a satu tahun. Setelah berhent i selam a satu tahun tersebut Le tto m enciptakan album keem patnya yang berjudul Cinta…Bersabarlah. Album Cinta…Bersabarlah berisikan sepuluh lagu, yaitu “Cinta… Bersabarlah”, “Dalam Duka”, “Du du Rindu”, “Itu Bukan Cinta”, “Menyambut Janji”, “Mutiara”, “Relung Hati”, “Seandainya”, “Tapi Saat”, dan “Yang Kusebut Sayang” (awalberdirinyaband.blogspot.com>Home>Band Indonesia diakse s pada tangga l 30 Juni 2015 pukul 02:15).

Penelitia n ini dikhususkan pada album yang berjudul C inta… Bersabarlah. Alasan pene liti m enggunakan lirik lagu grup ba nd Letto ialah dari sekian pe ngarang lirik lagu di Indonesia, lirik lagu karya grup band Letto dike nal se bagai pe ngarang yang produktif dan m em iliki kualitas pada karya -karya nya. Kelebiha n dari lirik lagu grup ba nd Letto iala h penggunaan baha sanya yang luga s te tapi penuh akan syarat m akna. Selain itu, karya lirik lagu grup band Le tto banyak dim ina ti ole h beberapa m asyarakat Indonesia karena lirik-lirik lagu grup band Letto m udah dicerna oleh pendengarnya dan kesederha naannya dalam p em ilihan kata. Tidak terlepas dari alasan m enga pa pene liti m engguna kan a lbum ini dibandingkan denga n album lain Band Letto, yaitu keberagam an unsur bunyi dan penggunaan bahasa yang lugas te tapi penuh a kan syarat m akna. Penelitian ini m em iliki se gi kebaruan pada segi objek dan teori ya ng digunakan, ya itu lirik lagu Letto album berjudul Cinta...Bersabarlah serta m enggunaka n teori stilistika.

(4)

Selanjutnya, pene litian ini m enggunakan te ori stilistika. Sudjim an (2002: 75) m engungkapkan bahwa stilistika adalah ilm u ya ng m ene liti penggunaan bahasa dan gaya bahasa didalam karya sastra. Inti kajian stilistika ialah m eneliti penggunaan bahasa dan gaya bahasa untuk m engeta hui kekhasan dan keistim ewaan pengarang ataupun pe nyair. Dari hal tersebut, penelitia n ini m em perlihatkan pe nggunaan bahasa dan gaya bahasa yang terdapat pada lirik lagu Letto album Cinta… Be rsabarlah. Alasan m en ggunakan teori tersebut, peneliti berasum si ba hwa m elalui teori tersebut dapat m enganalisis lirik lagu lebih detail. Dari teor i yang telah ditentukan dapat m enganalisis jenis-jenis gaya baha sa, m akna yang diwujudkan dari gaya bahasa, dan fungsi adanya gaya bahasa tersebut.

Selain itu, diungkapkan oleh Ratna (2007: 231) bahwa dika itka n dengan genre utam a sastra, yaitu: puisi, prosa, dan dram a, m aka stilistika paling banyak dibicarakan dalam puisi. Dalam jenis puisilah baha sa dim anupulasikan sedem ikian rupa, da lam puisilah terjadi deviasi, distorsi, inversi, dan destrukturasi, dan berbagai „penyimpangan‟ pemakaian terhadap bahasa normal (Ratna, 2 007: 231). Oleh karena itu, penelitia n ini fokus m engguna kan teori stilistika.

Berkaitan denga n pengertian diatas, m aka lirik lagu dapat diteliti m elalui segi kesusastraan. Pada penelitian ini dipusatkan m enggunakan teori stilistika. Sehubungan denga n pem akaian objek puisi (lirik lagu), m aka penelitian ini m em perhatikan gaya ba hasa ya ng diciptakan oleh sang penya ir da lam m engekspresikan karya nya. Kelebihan lirik lagu band Letto dan penggunaan ka jian

(5)

stilistika yang tela h diura ikan di atas, m aka penelitian ini m enarik untuk dite liti dari segi bahasanya. Sam pai saat ini belum ada pene litian tentang lirik lagu band Letto album Cinta...Bersabarlah denga n sudut pandang gaya bahasa. O leh karena itu, penelitian lirik lagu karya grup band Letto album Cinta...Bersab arlah diana lisis dengan m em perhatika n jenis gaya bahasa dan fungsi ga ya bahasanya.

1.2 Rumusan Penelitian

Berdasarkan latar bela kang di atas dapat dirum uskan beberapa m asalah sebagai berikut.

a. Jenis-jenis gaya bahasa ya ng digam barkan pada lirik lagu ba nd Letto da lam album Cinta...Bersabarlah.

b. Fungsi gaya bahasa lirik lagu band Letto dalam album Cinta...Bersabarlah.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitia n ini m em iliki dua tujuan, ya itu tujuan teoretis dan tujuan praktis. Tujua n teoretis dalam penelitian ini adalah (1) m em aparkan jenis-jenis gaya bahasa yang digam barkan pa da lirik la gu band Letto album Cinta...Bersabarlah dan (2) m em aparkan fungsi gaya bahasa yang lirik lagu band Le tto dalam album Cinta...Bersabarlah.

(6)

Selanjutnya, tujua n praktis penelitian ini sebagai b erikut. Pertam a, m enyum bangkan wa wasan tenta ng pengem bangan ilm u sastra berupa pendekatan stilistika dengan m em perhatikan aspek gaya bahasa yang ditim bulkan pada karya sastra. Kedua, m enyum bangkan wacana atau wawasan m engenai puisi khususnya lirik lagu. Ketiga, sebaga i wujud sum bangan pem ikiran m engena i penelitian tentang lirik-lirik lagu ba nd Letto.

1.4 Tinjauan Pustaka

Penelitia n berupa skripsi ini m enggunakan lirik lagu band Letto album Cinta…Bersabarlah dengan teori stilistika. Adapun penelitian berupa skripsi yang m em iliki ke terkaitan de ngan penelitian ini adalah penelitian skripsi Yuda Prihantoro m ahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilm u Budaya, Universitas Ga djah M ada pada tahun 2007 m enyusun skripsi yang berjudul ”A nalisis Gaya Bahasa L irik Lagu Album Rieka Roslan Bercerita Karya Rieka Roslan”. Di dalam penelitian tersebut sang pe neliti m em perhatikan gaya bahasa yang dibangun oleh Rieka Roslan dan efek-efek kepuitisannya. Oleh karena itu, pent ing ha lnya pene litian berupa skripsi tersebut se bagai tinjaua n.

Pada prodi sa stra berupa te sis Andi Endah Agustini, program pascasarjana Fakultas Ilm u Budaya, Universitas Gadjah M ada tahun 2008 m eneliti dengan judul “Diksi dan Bahasa kiasan Dalam Novel Daerah Salju karya Ajip Rosidi: Kajian

(7)

Stilistika”. Penelitian ini menerangkan bagaimana diksi dan bahasa kiasan yang terdapat pada novel Daerah Salju.

Program Studi Ilm u Sastra berupa tesis oleh Hanafi, Program Pascasarjana Fakultas Ilm u Budaya, U niversitas Gadjah M ada Y ogya karta tahun 2009 de ngan judul “Gaya Bahasa dalam Balada-Balada W.S Rendra: Kajian Stilistika Genetik”. Pada penelitian berupa te sis berikut m em bahas tentang ciri-c iri pokok Balada-Balada W .S Rendra, gaya bahasa Balada W .S Rendra, m akna ga ya bahasa Balada-Balada W .S Rendra, fungsi gaya baha sa Balada-Balada-Balada-Balada W .S Rendra.

Penyusunan tesis berikutnya ialah M iftahul Huda, Program Studi Sastra, Fakultas Ilm u Budaya, U niversitas Gadjah M ada Y ogya karta tahun 2009 de ngan judul “Metafora Andrea Hirata dalam Tetralogi Laskar Pelangi (Sebuah Kajian Stilistika). Pada penelitian ini berisi te ntang m etafora yang terdapat pada tetralogy Laskar Pelangi. M etafora yang terdapat pada La skar pela ngi dirangkum m enurut jenisnya.

Selanjutnya, penelitianpenelitian yang berkaitan dengan lirik lagu. Penelitian -penelitian tersebut ialah seba gai berikut: Dina A nggrayni, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada tahun 2005 yang berjudul “Bahasa Lirik Lagu Rem aja: Studi Kasus pada L irik -L irik Lagu Jam rud”. S kripsi ini m eneliti tentang lagu rem aja yang diwakili ole h lagu -la gu Jam rud. Penelitian ini m enggunakan disipilin ilm u linguitik. Ole h karena itu, penting halnya pene litian berupa skripsi ini

(8)

sebagai tinjaua n dari sudut pa ndang linguistik. M engingat bahwa pene litian tentang lirik lagu Letto ini akan dikaji m elalui pende katan stilistika.

Penelitia n Yunan He lm i, m ahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilm u Budaya, Universitas Gadjah Mada pada tahun 2005 berjudul “Unsur -unsur Kepuitisa n L irik-lirik La gu Karya Nazril Ilham : Analisis Struktural Sem iotik”. Penelitia n ini m enggunakan lirik-lirik lagu, te tapi berbe da obek pene litian. Penelitian ini m engguna kan objek lirik-lirik lagu Nazril Ilham , seda ngkan penulis m enggunakan objek lirik-lirik lagu band Letto album Cinta… Bersabarlah.

Pada uraian dia tas, penelitia n denga n objek lirik lagu Letto denga n album yang berjudul Cinta...Bersabarlah diduga belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, penelitian tentang lirik lagu Le tto denga n album yang berjudul Cinta...Bersabarlah m em iliki kebaruan.

1.5 Landasan Teori

Lirik lagu m erupakan salah satu ge nre kesusastraan berupa puisi. Pada pem bahasan di awal te lah dijela skan ba hwa unsur -unsur dalam puisi terdapat juga dalam lirik la gu. W ujud paparan bahasa da lam lirik la gu ada lah m elalui bunyi, kata (diksi), gaya bahasa, sarana retorika, bahka n ketaklangsungan ekspresi. Puisi m erupakan sala h sa tu genre karya sastra yang sering diteliti denga n beberapa

(9)

pendekatan, seperti gaya bahasa, struktural, sem iotik R oland Barthes, sem iotik m odel Riffaterre, dan segi estetik puisi.

Pada keistim ewaannya, puisi adalah karya sa stra dengan pem akaian bahasa yang dipada tkan. Dari pem akaian bahasa yang dipadatkan tersebut akan terlihat bagaim ana seorang penyair da lam m enyeleksi ka takata. D i dalam m enye leksi kata -kata tersebut se tiap pe nyair m em iliki gaya bahasa pribadi. Dari ha l tersebut pe nelitian ini fokus pada ba gaim ana w ujud ga ya baha sa yang dim iliki oleh grup band Letto khususnya album berjudul Cinta...Bersabarlah.

Sudjim an (1993: 13) m engungka pkan bahwa pusa t perhatia n stilistika adalah style, yaitu cara yang digunakan seorang pem bicara atau penulis untuk m enyatakan m aksudnya dengan m enggunaka n baha sa sebaga i sarana. Dengan dem ikian, style dapat diterjem ahkan sebagai ga ya bahasa. Selain itu, Junus (1989: xvii) m erum uskan bahwa stilistika dia nggap sebagai ilm u yang m enggabungkan linguistik dan sastra. Pada uraian di a tas terliha t bahwa stilistik m erupakan ilm u gabungan antara linguistik dan sastra. Aka n tetapi, dijelaska n kem bali oleh Junus (1989: xvii) bahwa linguistik dan sastra tidak lagi m elihat dirinya dalam stilistik. Bahkan kedua -duanya akan m enolak saham m asing-m asing. Fenom ena ini m em perliha tkan bahwa stilistik adalah ilm u yang berdiri sendiri serta m engem bang kan teorinya sendiri. Teeuw (1984: 72) m engem ukakan bahwa stilistika ada lah ilm u gaya bahasa yang m eneliti pem akaian bahasa yang kha s dan istim ewa yang m erupakan ciri khas pengarang dan m enyim pang dari ba hasa sehari-hari atau dari bahasa yang dianggap norm al.

(10)

Jadi, stilistika m erupakan ilm u m andiri yang m em perhatikan gaya bahasa seorang penyair dalam m engolah baha sa dalam karya sastra. Tujuan stilistika ialah untuk m em buktikan ke khasan, keistim ewaan da n ke indaha n baha sa. Selain itu, m anfaat kajian stilistika pa da studi karya sa stra diungkapkan oleh (W ellek, 1989: 225) m anfaat stilistika yang sepenuhnya bersifat estetis, m em batasi lingkup bidang ini khusus untuk studi karya sastra dan kelom pok karya yang dapa t diuraikan fungsi dan m akna estetisnya. Baru jika tujuan este tis ini m enja di inti perm asalahan. Stilistika m erupakan bagian ilm u sastra, dan akan m enjadi bagia n yang penting , karena hanya m etode stilistika yang dapat m enjabarka n ciri-ciri khusus karya sastra. M engenai pentingnya stilistika, Sudjim an (1993 : 3) m engem uka kan ba hwa kajian stilistika dapat dia nggap m enjem batani kritik sa stra di satu pihak dan lisnguistik di piha k lain, karena stilistika m engkaji wacana sa stra de ngan orientasi linguistik. S tilistika m engkaji cara sastrawa n m em anipulasi – dengan arti m em anfaatkan unsur dan ka idah yang terdapat da lam bahasa dan efek apa yang ditim bulkan ole h penggunanya itu.

Di dalam m ewujudka n sua tu karya sastra, seorang penya ir m em iliki gaya bahasa pribadi. Gaya (bahasa) adalah keseluruhan cara pem akaian (bahasa) oleh pengarang. Stilistika adalah ilm u atau te ori yang berkaitan dengan pem bicaraan m engenai gaya bahasa, se dangka n m ajas ada lah keseluruhan deskripsi yang berka itan dengan jenis-je nis kiasan, perum pam aan, dan persam aan, seperti repetisi, hiperbola, pleonasm e, dan sebagainya. M ajas pada dasarnya m enopang eksistensi gaya bahasa itu sendiri (Ratna, 2007: 231-233).

(11)

Pradopo (2010: 263) m engem uka kan ba hwa gaya ba hasa m erupaka n sarana sastra yang turut m enyum bangkan nilai kepuitisa n atau estetik karya sa stra, b ahkan seringkali nilai seni suatu karya sa stra ditentukan oleh gaya bahasa nya . Setiap orang m em iliki ga ya atau style dalam pem ilihan ba hasa dan setiap orang m em iliki keistim ewaan serta kekhasan pribadi. Pada penelitian ini difokuskan bagaim ana gaya bahasa lirik lagu (puisi) yang ditam pilkan oleh band Letto m elalui album nya berjudul Cinta...Bersabarlah.

Pada perannya, gaya bahasa m em iliki beberapa aspe k dan dalam m eneliti gaya bahasa m engguna kan sem ua aspek baha sanya. Pradopo (2010: 266) m engem ukakan bahwa penggunaan bahasa secara tertentu itu m eliputi penggunaan sem ua aspek bahasanya, yaitu intonasi, bunyi, kata, dan kalim atnya. Berdasarkan uraian itu, m aka yang perlu diteliti dan dideskripsikan adala h sem ua aspek gaya bahasa yang m eliputi: (a) bunyi, (b) kata, dan (c) kalim at.

a) Bunyi m eliputi a literasi, asona nsi, pola persajakan, orkestrasi, dan iram anya.

b) Kata m eliputi, aspek m orfologis, sem antik, dan etim ologinya. c) Kalim at m eliputi ga ya kalim at dan sarana retorika.

Keraf (1984: 124) m engungkapka n, bahwa dilihat dari sudut bahasa atau unsur-unsur bahasa ya ng digunakan, m aka gaya bahasa dapa t dibedakan berdasarkan titik tolak unsur bahasa yang dipergunakan, yaitu:

(12)

a) Gaya bahasa berdasarkan pilihan kata;

b) Gaya bahasa berdasarkan nada yang terkandung dalam wacana; c) Gaya bahasa berdasarkan struktur kalim at;

d) Gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya m akna.

Hartoko dan Rahm anto (1986: 138) m engklasifikasikan fenom ena atau pandanga n m engenai gaya bahasa sastra, yaitu (1) gaya hanya suatu perhiasan tam bahan, (2) gaya m erupaka n bagian integral dari sebuah karya yang m erupakan m anungga lnya isi dan bentuk, (3) secara linguistik gaya da pat dilacak seba gai suatu penyim pa ngan terhada p suatu bentuk penggunaan bahasa tertentu dan justru karena penyim pa ngan itu perha tian pem baca dibangkitkan, dan (4) gaya sebagai variasi, tanpa adanya suatu norm a tertentu. Variasi da pat terjadi dalam bentuk m aupun iisi atau hanya dalam ungkapan saja.

Dalam penelitia n ini aka n digunakan pandangan nom or dua dan tiga. Pandangan tersebut m engungkapkan bahwa gaya m erupakan bagian integral dari sebuah karya ya ng m erupakan m anunggalnya isi dan bentuk. Selanjutnya, secara linguistik ga ya dapat dilacak seba gai suatu penyim pangan terha dap suatu bentuk penggunaan bahasa tertentu dan justru karena penyim pa ngan itu perhatian pem baca dibangkitkan.

Sehubungan dengan pengertian stilistika di atas, m aka stilistika m erupakan ilm u yang m em pelajari ga ya bahasa seorang sa strawan dan upayanya da lam m encapai nila i keindahan atau kepuitisan puisi. Di da lam m encapai keinda han atau

(13)

kepuitisa n puisi terdapa t unsur-unsur pem bentuk puisi yang m endukungnya. Sudjim an (1993: 14) m engem uka kan bahwa ciri-ciri tersebut da pat bersifa t fonologis (pola bunyi bahasa, m atra, rim a), sintaktis (tipe struktur kalim at), leksikal (diksi, frekuensi penggunaan kela s kata tertentu), atau r etoris (m ajas, citraan). Selanjutnya, pem bahasan tentang c iri-ciri kebaha saan da pat dike tahui m elalui gaya bahasa yang diciptakan oleh seorang pengarang atau penulis. Hal ini berkaitan juga bahwa seorang pengarang m em iliki kekhasan ata u keistim ewaan priba di. Setiap pengarang m em iliki berbagai m acam gaya bahasa, tetapi pasti terdapa t sisi kekhasan gaya bahasa sebagai tanda tanga n seorang pengarang.

Di dalam m enciptakan karya sastra khususnya puisi seorang penya ir sangat m em pertim bangkan efek bunyi ya ng hendak diwujudka n. Pada perwujuda nnya seorang sa strawan tidak jarang m em perhatikan efek bunyi yang henda k diekspresikan dalam karya-karyanya. M elalui peran bahasa se orang pengarang atau pe nulis berupaya m em anipulasi efek bunyi yang berfungsi untuk m endapa tkan keindahan atau kepuitisan khususnya puisi. Hal ini tidak terlepas juga bahwa hakikat puisi m erupakan karya sastra yang dide ngarkan. Hal ini dikem ukakan pula oleh Sayuti (2007: 102) bahwa salah satu peran utam a bunyi dalam puisi a dalah a gar puisi itu m erdu jika didengarkan se bab pada hakikatnya puisi adalah untuk dide ngarkan.

Pada pem bahasan tentang bunyi terdapat unsur persajakan yang berfungsi sebagai sala h satu upaya dalam keberhasilan m encapai pola este tika ba ha sa. Diungkapkan Sayuti (2007: 104) secara ringkas dapat dikataka n bahwa persajakan

(14)

m erupakan perulangan bunyi yang sam a da lam puisi. Pengertian ini dapat diperluas sehingga persajakan dapat diartikan se bagai kesam aan da n atau kem iripan bunyi tertentu di dalam dua kata atau lebih, baik yang berposisi di akhir kata, m aupun yang berupa perulanga n bunyi-bunyi yang sam a yang disusun pada jarak ata u renta ngan tertentu secara teratur.

Di dalam peranannya, pola persajakan sa ngat penting untuk dibahas sebagai salah satu upa ya untuk m enentuka n gaya ba hasa yang digunaka n ole h sang penya ir. Berdasarkan pengertiannya, ada berm acam -m acam sajak (rim a) yang banyak dipergunakan sebagai unsur kepuitisa n dalam puisi Indone sia adala h saja k akhir, sajak dalam , sajak tengah, aliteras i, dan asonansi (Pradopo, 2010: 37). Dari kla sifikasi di atas ditam bahka n dengan ada nya sajak awa l. Sajak awal m erupakan perula ngan bunyi yang terleta k di a wal baris. Sayuti (2007: 105) m engem ukakan ba hwa jenis persajakan yang sering m uncul dalam puisi-puisi Indonesia m odern ia lah anafora, yaitu suatu ulangan pola bunyi di awal baris. Selain itu, berdasarkan posisinya sajak dalam term asuk kate gori sajak te ngah. Da ri ke seluruhan, pola persajaka n ditentukan oleh tia p barisnya.

Pem bahasan berikutnya m enge nai pengertian a literasi dan asonansi. Di da lam puisi sering pula dijum pai persam aan bunyi dalam satu baris yang berupa persam aan bunyi konsonan dan yang berupa buny i vokal. Jika persam aan bunyi itu berupa vokal yang berjarak dekat disebut asonansi, sedangkan ya ng berupa konsonan disebut aliterasi (Sayuti, 2002: 118). Unsur a sonansi dan aliterasi tersebut berfungsi untuk

(15)

m enentukan a jegnya suatu bunyi voka l atau bunyi konsonan da lam puisi. Setelah m elakukan pe nentuan terhada p adanya bunyi voka l ataupun bunyi konsonan dapat terliha t adanya jenis bunyi yang ditim bulkan, yaitu bunyi efoni ataupun bunyi kakofoni. Dari pengklasifika sian terse but aka n dapat diketahui efek bu nyi yang diekspresika n oleh seorang pe nyair. Ha l ini disebabkan hakikat puisi m erupakan curahan perasaan, ekspresi, kreatifitas seorang penyair.

Efoni m erupakan suatu kom binasi bunyi vokal yang berfungsi m elanjutkan ucapan, m em perm udah pem aham an arti, dan bertujuan untuk m em percepat iram a baris yang m engandungnya (Sayuti, 2002: 122). Di dalam m enciptakan puisi seorang penyair m enentukan pilihan bunyi vokal dan konsonan agar bunyi yang ditim bulkan m erdu serta beriram a.

Kom bina si bunyi-bunyi vokal (asona nsi) : a,e,i,o,u, bunyi-bunyi konsonan bersuara (voiced): b,d,g,j, bunyi liquida: r,l, da n bunyi sengau : m ,n,ng,ny m enim bulka n bunyi m erdu dan beriram a (efoni). Bunyi yang m erdu itu dapat m endukung suasa na yang m esra, kasih sayang, gem bira, dan bahagia. Sebali knya, kom binasi bunyi ya ng tidak m erdu, parau, penuh bunyi k,p,t,s ini dise but kakofoni (cacophony)! Kakofoni ini cocok untuk m em perkuat suasa na yang tidak m enyenangkan, kacau balau, serba tak teratur, b ahkan m em uakkan (Pradopo, 2010: 29-30)

(16)

Selanjutnya, ialah pem bahasa n tentang bunyi onom atope dan lam ba ng rasa. Onom atope m erupakan bunyi ya ng bertugas m enirukan bunyi dari bunyi sebenarnya dalam arti m im etik, dalam puisi (Sayuti, 2002: 129). Dalam artian, bahwa onom atope m em iliki m akna lain ya ng m endukungnya . Onom atope seringkali diw ujudkan oleh seorang penyair untuk m em berikan m akna secara tidak langsung, bahkan sebagai peranan untuk m em perm udah pem baca dalam m engha yati kandungan isi puisi tersebut.

Disam ping sebagai peniru bunyi a tau onom atope, bunyi-bunyi kata juga berfungsi seba gai lambang rasa. Artinya, bunyi-bunyi tertentu m em bawa nilai rasa yang berbeda antara yang sa tu dan yang lainnya. Dengan dem ikian, pengekspre sian perasaan tertentu secara tepat dalam puisi harus disertai dengan pem iliha n dan kom binasi kata ya ng sesuai jika ditinjau dari segi bunyi y ang m endukungnya (Sayuti, 2002: 131). Puisi m erupakan c urahan perasaan seorang pe nyair. Berkaitan denga n hal tersebut, m aka lam bang rasa a dalah bagaim ana se orang pe nyair dalam m enyeleksi kata yang sesuai jika ditinja u dari segi bunyinya.

Sehubungan dengan pengertian di atas Sayuti (2002: 131-132) m engungkapkan bahwa biasanya perasaan yang cenderung ringa n, kecil, dan sejenisnya, dilam bangka n dengan voka l /a/ dan /i/ serta konsonan /k/,/p/,/t/,/s/, dan /f/. Sebaliknya, konsonan /b/,/d/,/g/,/j/,/w/ da n /z/ serta vokal /o/ dan /u/, untuk m elam bangkan perasaan berat, keruh, besar, dan rendah. Dari definisi tersebut dapat

(17)

disim pulkan bahwa bunyi-bunyi yang diciptakan dapat m elam bangkan perasaan penyairnya.

Di da lam m enentukan bunyi seorang penya ir perlu m em perhatikan pilihan diksi yang he ndak die kspresikan m elalui p uisi. Diungkapka n Sayuti (2002: 143) bahwa pentingnya pilihan kata da lam puisi sehingga ada yang m enyatakan diksi sebagai esensi penulisan puisi. Bahkan, ada pula yang m enyebut diksi se bagai dasar bangunan setiap puisi sehingga dikata kan pula bahwa diksi m erupakan faktor penentu seberapa jauh seorang penyair m em punyai daya cipta asli. Oleh karena itu, untuk m em aham i dan m enikm ati puisi, pem baca atau pen ikm at tidak boleh m engaba ikan unsur diksi, terlebih lagi m engabaikan perw ujudannya yang penting, se perti kosaka ta, bahasa kia san, bangunan citra, dan sarana retorika. Jadi, se orang pe nyair da lam m encapai keberhasilan ke puitisan atau keindahan puisi perlu m em perhatika n atas seleksi diksi yang dicantum kan.

Pradopo (2010: 48) m engungkapkan bahwa dalam m em bicarakan tentang arti kata dan efek perlu dipaham i aspe k denotatif dan konotatif, perbendaharaan kata (kosa kata), pem ilihan kata (diksi), bahasa kiasan, citraan, faktor keta tabahasaan, dan hal-hal ya ng berhubungan dengan struktur kata -kata atau kalim at puisi, yang sem uanya itu diperguna kan ole h penya ir untuk m elahirkan pengalam an jiwanya dalam sajak-sajaknya. Di dalam m enentukan gaga san m engenai diksi dan seh ubungan dengan klasifikasi ya ng diperlihatkan oleh Sayuti dan Pradopo, m aka ana lisis diksi terdiri atas denota tif dan konotatif, perbendaharaan kata (kosa kata), bahasa kiasa n,

(18)

dan bangunan citra. Pem bahasan tentang sarana retorika akan dibahas pada bab selanjutnya.

Pem bahasan berikutnya ialah tipe struktur ka lim at dalam m enciptakan kepuitisa n puisi. M enurut Chaer (1998: 327) kalim at ada lah satuan baha sa yang berisi suatu “pikiran” atau “amanat” yang lengkap. Hal tersebut berarti bahwa kalimat terdiri ata s “pikiran” atau “am anat” yang berisi tenta ng pesa n yang he ndak disam paikan. Untuk m endapatka n kualitas kalim at baik dan persis yang diinginka n, m aka seorang pengarang harus m em ilih dan m enyusun kata sedem ikian rupa. Hal ini disebabkan agar am anat tersam paikan dengan baik.

Keraf (1985: 124) m engem ukaka n bahwa struktur sebuah kalim at dapat dijadikan la ndasan untuk m enciptakan gaya baha sa. Keraf m engklasifikasikan aspek -aspek yang m em bentuk ka lim at, yaitu klim aks, antiklim aks, paralelism e, antitesis, dan repetisi. Pada pengklasifika sian te rsebut, terdapat unsur-unsur ya ng m endukung antara lain sebagai berikut: (a) unsur-unsur antiklim aks, yaitu dekrem entum , katabasis, dan batos, (b) dan unsur-unsur repetisi, yaitu e pizeuksis, tautote s, anafora, epistrofa, sim ploke, m esodiplosis, epanalepsis, dan anadiplosis.

Selanjutnya, pem bahasa n tentang sarana retorika pada sebua h pendek atan gaya bahasa. Sayuti (2002: 251) m engem ukakan bahwa sarana retorik pa da dasarnya m erupakan tipu m usliha t pikiran ya ng m em pergunakan susuna n ba hasa ya ng khas sehingga pem baca atau pendengar m erasa dituntut untuk berpikir. Tujua n atau fungsi

(19)

dari penerapan aspek sarana retorika tersebut ia lah se bagaim ana se orang penyair dalam m em berikan efek-efek tertentu agar pem baca da pat m enarik perhatia n atau dapat berkontem plasi di da lam karyanya.

Aspek retorika berusaha m em pengaruhi sikap da n perasaan orang, m aka ia dapat m em pergunakan sem ua unsur yang bertalian dengan kaidah -kaidah keefektifan dan keindahan gaya bahasa, m isalnya ketepa tan pengungkapan, keefektifan struktur kalim at, penggunaan bahasa kiasan yang serasi, penam pilan yang se suai de ngan situasi, dan sebagainya. Secara singkat, retorika m em bicarakan dasar -da sar yang fundam ental untuk m enyusun sebuah wa cana yang efektif (Keraf, 1984: 3).

Pem bahasan tentang sarana retorika sangat kenta l hubungannya de ngan bahasa kiasan dan citraan. D ikem uka kan Sayuti (2002: 253-254) ba hwa erat kaitannya dengan bahasa kias da n citraan adalah sarana retorika, atau yang lazim dikena l seba gai ga ya baha sa. Perbedaan antara sarana retorika di sa tu piha k, dan bahasa kia s dan citraan di pihak lain, terletak pada tujuannya. Citraan da n bahasa kias m erupakan sarana yang berfungsi m em perjelas gam baran dan gagasa n, m engkonkretkan gam baran, dan m em bangkitkan perspektif baru m elalui perbandingan, se dangka n sarana retorik m erupaka n sarana untuk berpikir sehingga pem baca atau pendengar puisi dapa t lebih m enghayati gagasan yang diekspresikan.

Di dalam m enentukan sarana retorika perlu diperhatikan peran struktur kalim atnya. Hal ini disebabka n bagaim ana seorang penya ir dalam m enyusun se buah

(20)

kalim at untuk m em pengaruhi sikap, perasaan, da n pikiran pem baca atau pendengarnya. Dalam khazanah sarana retorika terdapat banyak beragam jenis retorika yang digunakan ole h para penyair. Akan tetapi, terdapat jenis sarana reto rika yang sering dipergunakan oleh para penyair . Dise butkan oleh Sayuti (2002: 254) salah satu jenis sarana retorik ya ng m em punyai frekuensi tinggi ada lah repe tisi atau perulangan. Repetisi m erupakan sarana retorik ya ng berkenaan dengan segala bentuk perulangan, ba ik pengula ngan ka ta m aupun frase dalam baris yang sam a, pada perm ulaan sejum lah baris, pada akhir baris, term asuk pula pengulangan se luruh atau sebagian ba it puisi.

Pada penelitian ini aspek gaya bahasa ya ng diteliti ia lah gaya bahasa bunyi, gaya bahasa kata, dan gaya ba hasa kalim at. Hal tersebut diperha tikan m elalui je nis-jenis gaya ba hasa dan dom inasi pada lirik lagu Letto a lbum Cinta...Bersabarlah. Dari aspek-aspek terse but akan terlihat segi kepuitisan dan keindahan lirik lagu yang diciptakan oleh grup band Letto.

1.6 M etode Penelitian

M etode dalam penelitian ini adalah m etode pene litian deskriptif analisis, m etode ini dilakukan denga n cara m endeskrip sikan fakta-fakta yang kem udian disusul dengan ana lisis (Ratna, 2008: 53). M etode penelitian ini dipilih karena data -data deskriptif yang dihasilka n tidak sem ata -m ata m enguraikan, tetapi juga

(21)

m em berikan pem aham an dan penjelasan. La ngkah -langkah da lam penelitian ini diuraikan sebagai berikut.

a. M enentukan objek pene litian ya ng akan diteliti, yaitu lirik lagu band Letto album Cinta...Bersabarlah.

b. M erum uskan dan m enetapkan m asalah pokok penelitian

c. M encari studi pustaka dengan m encari ba han -bahan yang m endukung penelitian

d. M enganalisis dan m enem ukan jenis ga ya bahasa yang digam barkan ole h lirik lagu band Le tto album Cinta… Bersabarlah.

e. M enganalisis dan m enem ukan fungsi gaya ba hasa yang m enim bulkan kepuitisa n ata u ke indaha n pa da lirik la gu band Letto a lbum Cinta…Bersabarlah.

f. M enyim pulkan hasil penelitian.

1.7 Populasi, Sampel, dan Data

Penelitia n ini m enggunakan lirik-lirik lagu band Letto album Cinta...Bersabarlah. Populasi lirik-lirik lagu band Letto album Cinta...Bersabarlah (2011) berisikan sepuluh la gu, antara lain adalah “Cinta… Bersabarlah”, “Da lam Duka”, “Du du Rindu”, “Itu Bukan Cinta”, “Menyambut Janji”, “Mutiara”, “Relung Hati”, “Seandainya”, “Tapi Saat”, dan “Yang Kusebut Sayang”.

(22)

Penelitia n ini m engam bil enam sam pel, yaitu “Tapi Saat”, “M enyam but Janji”, “Itu Bukan Cinta”, “Dalam Duka”, “Yang kusebut sayang”, dan “M utiara”. Dipilihnya keenam lirik la gu tersebut sebaga i sam pel penelitia n karena ke beragam an wujud gaya bahasa yang ditam pilkan pa da lirik tersebut. Ole h karena itu, keenam lirik lagu tersebut diangga p dapa t m ewakili keseluruha n album Cinta...Bersabarlah. Keberagam an gaya bahasa tersebut juga m enghasilkan fungsi ga ya bahasa, m a ka penelitian ini m em ilih keenam lirik la gu tersebut.

Selanjutnya, pem ilihan lirik la gu band Letto a lbum Cinta… Be rsabarlah disebabkan adanya struktur ke bahasaan yang tertata. Bunyi bahasa yang disajikan oleh lirik lagu band Le tto yang disusun secara rapi. Fenom ena tersebut tanpa m elepaskan adanya m akna-m akna yang terkandung dalam lirik la gu band Letto album Cinta… bersabarlah.

1.8 Sistematika Laporan Penelitian

Sistem atika laporan pe nelitian ini disusun dalam tiga bab. Pem bagia n atas bahasan tiap-tiap ba b tersebut a dalah se bagai berikut: Bab I berisi pendahuluan yang m em uat latar belakang penelitia n, rum usan m asalah, tujua n penelitia n, tinjauan pusta ka, landasan teori, m etode penelitian, (populasi, sam pel, dan data), da n sistem atika laporan penelitian. Bab II berisi tenta ng jenis -jenis gaya bahasa serta fungsi ba hasa yang m engiringi lirik lagu band Letto album Cinta...Bersabarlah. Bab

(23)

III penutup yang terdiri ata s kesim pulan pene litian dan m em uat fungsi gaya bahasa yang m enim bulkan kepuitisa n serta keindahan lirik lagu Letto album Cinta…Bersabarlah

Referensi

Dokumen terkait

Peserta didik dapat menjelaskan sikap yang harus ditunjukkan untuk menghormati keberagaman dalam bentuk tulisan dengan benar.. Peserta didik dapat membedakan tinggi

Dalam penelitian ini dilakukan variasi konsentrasi ekstraktan dan konsentrasi stripper dalam proses ekstraksi- stripping untuk menentukan koefisien distribusi pada

PENYEDIA BARANG PENGADAAN LANGSUNG JASA PUBLIKASI DI MEDIA ONLINE BAGIAN HUM AS SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN TA.2015. Pejabat pengadaan Barang/ Jasa kegiatan APBD

Penyandingan ‘urf dengan living law sebagai sumber hukum dengan pertimbangan bahwa secara sosiologis dan kultural hukum Islam adalah hukum yang mengalir dan telah

Saat saya menghadapi anggaran waktu audit yang ketat, saya melakukan underreporting of time atau tidak membebankan seluruh waktu yang seharusnya digunakan untuk

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada Bank Maspion di Surabaya tentang pengaruh ekuitas merek terhadap niat pembukaan rekening tabungan pada Bank Maspion

Penyelenggaraan Rumah Sakit Gigi dan Mulut bertujuan menyediakan sarana untuk meningkatkan mutu pelayanan, pendidikan, penelitian di bidang kesehatan gigi dan mulut dari tingkat

Bogdan & Taylor dalam Moleong (2001, h.3), mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata