• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan SPIP Triwulan IV 2020"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

i

BKIPM - KKP

Laporan

SPIP

Triwulan IV

2020

BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

(2)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

ii

BKIPM - KKP

KATA PENGANTAR

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang selanjutnya disingkat SPIP adalah

sistem pengendalian intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan

pemerintah pusat. Pelaksanaan SPIP di lingkungan BKIPM merupakan amanat

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10/PERMEN-KP/2016 tentang

Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Kementerian

Kelautan dan Perikanan. Laporan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

Triwulan IV Tahun 2020 lingkup BKIPM ini berisi tentang penyelenggaraan SPIP,

hambatan dalam pelaksanaan, rencana pemecahan masalah dan tindak lanjut

pemecahan masalah yang diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi

manajemen, karena semua risiko yang dapat menghambat proses organisasi/ unit kerja

telah diidentifikasikan dan dianalisis.

Disadari bahwa Laporan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) BKIPM

Triwulan IV Tahun 2020 ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saran yang

bersifat membangun sangat diharapkan. Akhirnya, atas perhatian dan bantuan semua

pihak terhadap terselenggaranya program dan kegiatan pada lingkup BKIPM serta

tersusunnya laporan ini, diucapkan terima kasih.

Jakarta, Desember 2020

Ketua Satgas SPIP

Badan Karantina Ikan, Pengendalian

Mutu dan Keamanan Hasil

Perikanan,

(3)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

iii

BKIPM - KKP

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sistem Pengendalian Intern (SPI) merupakan proses tindakan dan kegiatan secara integral yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efisien dan efektif, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) merupakan sebuah upaya yang dilaksanakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dari jajaran pimpinan sampai pelaksana untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengelola, serta menangani berbagai risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, output dan outcome, dan target indikator kinerja baik indikator kinerja utama (IKU) maupun indikator kinerja kegiatan (IKK).

Pelaksanaan SPIP di lingkungan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Kemananan Hasil Perikanan dimaksudkan untuk meningkatkan transparansi, efektivitas, dan efisiensi dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan dan barang milik negara (BMN), serta pengadaan barang dan jasa pemerintah. Sehingga pelaporan keuangan dapat mencapai predikat wajar tanpa pengecualian.

BKIPM terus melakukan perbaikan dalam penyelenggaraan SPIP di lingkungan unit kerja, baik di tingkat Pusat maupun di daerah. Namun demikian, masih terdapat kelemahan, yaitu rendahnya pemahaman dan kesadaran sumber daya manusia (SDM) lingkup BKIPM akan pentingnya pelaksanaan SPIP. Oleh karena itu, BKIPM akan berupaya mencapai suatu penerapan SPIP yang handal dan dapat menjamin pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, output dan outcome, dan target indikator kinerja utama (IKU) maupun indikator kinerja kegiatan (IKK) sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(4)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

iv

BKIPM - KKP

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i RINGKASAN EKSEKUTIF ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I GAMBARAN UMUM PENYELENGGARAAN SPIP BKIPM ... 1

1.1 LATAR BELAKANG ... 1

1.2 DASAR HUKUM ... 2

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN ... 3

1.4 RUANG LINGKUP ... 3

1.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN ... 3

BAB II STRATEGI PENYELENGGARAAN SPIP ... 5

2.1 STRUKTUR ORGANISASI, VISI, MISI DAN SASARAN STRATEGIS BKIPM ... 5

2.2 FUNGSI DAN ARAH KEBIJAKAN BKIPM ... 7

2.3 PENYELENGGARAAN SPIP DI LINGKUNGAN BKIPM ... 8

2.4 FOKUS PELAKSANAAN SPIP LINGKUP BKIPM ... 10

2.5 PEMBENTUKAN SATUAN TUGAS SPIP BKIPM ... 10

2.6 KONDISI PELAKSANAAN SPIP DI LINGKUNGAN BKIPM... 11

BAB III PENYELENGGARAAN SPIP BKIPM ... 12

3.1 PEMAHAMAN ... 12

3.2 PELAKSANAAN ... 12

3.3 HAMBATAN, PEMECAHAN MASALAH DAN TINDAK LANJUT ... 38

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 39

4.1 KESIMPULAN ... 39

(5)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

1

BKIPM - KKP

BAB I

GAMBARAN UMUM PENYELENGGARAAN SPIP BKIPM

1.1 LATAR BELAKANG

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, merupakan salah satu cara yang telah ditempuh oleh pemerintah dalam merumuskan metoda guna memperbaiki sistem pengendalian intern agar pelaksanaan kegiatan pemerintahan dapat dijalankan secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel melalui pembangunan budaya pengendalian internal (internal control culture). Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI) di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10/PERMEN-KP/2016 tentang penyelenggaraan SPIP di lingkungan KKP, yang menjadikan Manajemen Risiko sebagai bagian dalam penyelenggaraan SPIP.

Sistem Pengendalian Intern (SPI) merupakan tindakan dan kegiatan yang dilaksanakan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sistem pengendalian intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Setiap pimpinan dan pegawai di BKIPM perlu meningkatkan penerapan pengendalian intern dan wajib menyelenggarakan SPIP secara sistematis, terstruktur, dan terdokumentasi dengan baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good government and good governance) dan akuntabilitas pengelolaan keuangan, seluruh Pimpinan Unit Eselon I dan Kepala Satuan Kerja beserta seluruh pegawai wajib menyelenggarakan SPIP secara tertib, terkendali, serta efektif dan efisien di lingkungan kerjanya masing-masing.

Penyelenggaraan SPIP di lingkungan BKIPM diintegrasikan pada semua kegiatan yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban sampai dengan pemanfaatan yang dilaksanakan melalui kegiatan pengendalian rutin, pengendalian berkala, dan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko. Dalam mengkoordinasikan penyelenggaraan SPIP, maka masing-masing satuan kerja diharuskan membentuk Tim SPIP yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala Unit Kerja yang dilaporkan secara rutin per bulan ditingkat Satker dan Eselon I dan kemudian disampaikan secara triwulan kepada Satuan Tugas SPIP Kementerian.

(6)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

2

BKIPM - KKP

Pengawasan intern diperlukan untuk memberikan peringatan dini, meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, serta memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam rangka peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja BKIPM, diperlukannya sistem pengendalian yang meliputi 5 (lima) unsur yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan pengendalian internal untuk mencapai tujuan BKIPM yaitu: (a) Terwujudnya penyelenggaraan tata kelola administrasi yang efektif, efisien dan akuntabel; (b) Terwujudnya budaya kerja yang professional; serta (c) Terwujudnya dukungan manajemen pemerintahan yang baik di lingkungan KKP.

Tolok ukur efektivitas penyelenggaraan SPIP di BKIPM adalah sekurang-kurangnya tidak ada hambatan yang mengganggu pencapaian tujuan Satker dan Unit Eselon I; tidak menghambat kehandalan pertanggungjawaban keuangan satuan kerja; tidak menghambat pengelolaan aset termasuk pemanfaatannya di satuan kerja; tidak menghambat jalannya dan pencapaian tujuan program, kegiatan, dan output; tidak menghambat terwujudnya pelayanan publik yang efektif dan efisien; serta tidak menghambat pemenuhan hak dan kewajiban pegawai.

1.2 DASAR HUKUM

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014;

b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;

c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001;

d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; e. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara;

f. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

g. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

h. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;

i. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 Tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan;

(7)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

3

BKIPM - KKP

j. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7/PERMEN-KP/2018 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;

k. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.10/MEN/2016 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Lingkup Kemeterian Kelautan dan Perikanan.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud pelaksanaan SPIP untuk memberikan pedoman bagi seluruh pimpinan dan pegawai dalam menyelenggarakan SPIP di lingkungan BKIPM.

Tujuan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Internal (SPI) BKIPM adalah:

1. Mewujudkan budaya pengendalian intern (internal control culture) yang handal agar tercapai keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efisien dan efektif; keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan di lingkungan Kementerian;

2. Memberikan informasi pelaksanaan penyelenggaraan SPI lingkup BKIPM, yang meliputi: (a) Pengendalian Rutin; (b) Pengendalian Berkala; dan (c) Pengendalian dengan pendekatan Manajemen Risiko;

3. Mengidentifikasi hambatan yang ada dalam penyelenggaraan SPIP; 4. Memberikan rencana pemecahan masalah;

5. Memberikan informasi hasil tindak lanjut pemecahan masalah.

1.4 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dari laporan penyelenggaraan SPIP Triwulan IV Tahun 2020 BKIPM adalah mencakup laporan penyelenggaraan SPIP Triwulan IV Tahun 2020 dari empat Satker Pusat lingkup BKIPM (Pusat Karantina Ikan, Pusat Pengendalian Mutu, Pusat Standardisasi Sistem dan Kepatuhan, Sekretariat BKIPM) dan dua satker UPT yakni BUSKIPM dan Balai KIPM Jakarta II sebagai pendukung tersusunnya laporan tingkat eselon I BKIPM.

1.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN

Agar laporan ini dapat dipahami oleh pembaca dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya, maka laporan ini akan disajikan dengan sistematika sebagai berikut:

(8)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

4

BKIPM - KKP

Bab I Pendahuluan

Bab ini menyajikan mengenai latar belakang penyusunan laporan SPIP. Bab ini juga menjelaskan mengenai dasar hukum penyusunan laporan. Selanjutnya di bab ini dijelaskan juga maksud dan tujuan laporan. Ruang lingkup laporan juga dijelaskan untuk menggambarkan meliputi apa saja laporan SPIP yang disusun. Pada bagian akhir bab ini disajikan mengenai sistematika penyajian laporan.

Bab II Strategi Penyelenggaraan SPIP

Bab ini menjelaskan secara umum mengenai Struktur Organisasi, Visi, Misi dan Tujuan Strategis BKIPM, Fungsi dan Arah Kebijakan BKIPM, Penyelenggaraan SPIP, Fokus Pelaksanaan SPIP, Pembentukan Satuan Tugas SPIP, serta Kondisi Pelaksanaan SPIP di lingkungan BKIPM hingga saat ini.

Bab III Analisa

Bab ini menyajikan tahapan penyelenggaraan SPIP dari mulai peningkatan pemahaman melalui pembinaan dan Fokus Grup Diskusi (FGD), Pelaksanaan SPIP terdiri dari pengendalian rutin, pengendalian berkala dan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko. Dibagian akhir bab ini menyajikan Hambatan, Rencana Pemecahan Masalah dan Tindak Lanjut Pemecahan Masalah.

Bab IV Kesimpulan dan Saran

Bab ini menyimpulkan hasil penyelenggaraan SPIP yang telah dilakukan. Selanjutnya atas kekurangan dan kelemahan yang ditemui diberikan saran perbaikan untuk peningkatan kualitas pelaksaaan SPIP lingkup BKIPM di masa yang akan datang.

(9)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

5

BKIPM - KKP

BAB II

STRATEGI PENYELENGGARAAN SPIP

2.1 STRUKTUR ORGANISASI, VISI, MISI DAN SASARAN STRATEGIS

BKIPM

Sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 7/PERMEN-KP/2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, BKIPM mempunyai Struktur Organisasi sebagai berikut:

(10)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

6

BKIPM - KKP

Visi dan Misi BKIPM

Dalam rangka mewujudkan visi KKP, pada periode tahun 2015-2019 BKIPM menetapkan visi sebagai berikut: “Hasil Perikanan Yang Sehat Bermutu, Aman Dan Terpercaya.”

Misi yang diemban oleh BKIPM untuk mewujudkan visi tersebut adalah:

1. Mewujudkan produk perikanan yang berdaya saing melalui penjaminan persyaratan mutu produk hasil perikanan.

2. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan melalui pengendalian Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK) dan jenis agen yang dilindungi, dilarang dan dibatasi.

3. Mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang sejahtera, maju, mandiri melalui pola konsumsi ikan yang bermutu serta budidaya ikan yang bebas dari hama dan penyakit. Tujuan pembangunan BKIPM merupakan penjabaran dari visi dan misi guna mendukung prioritas pembangunan kelautan dan perikanan. Tujuan pembangunan yang hendak dicapai dalam rangka mencapai sasaran program prioritas BKIPM adalah melindungi kelestarian sumber daya hayati perikanan dan kelautan dari Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK) dan jenis agen yang dilindungi, dilarang, dibatasi serta menjamin mutu hasil perikanan nasional dengan sasaran: - meningkatnya kepatuhan (compliance) pelaku usaha KP terhadap ketentuan peraturan perundang undangan kelautan dan perikanan di wilayah pengeluaran/pemasukan ekspor, impor, dan antar area kepatuhan pelaku usaha kelautan dan perikanan dalam ekspor, impor dan antar area;

- meningkatnya jumlah jenis penyakit ikan karantina yang dapat dicegah penyebarannya antar zona, melalui sertifkasi kesehatan ikan ekspor, impor dan antar area;

- menurunnya jumlah kasus penolakan/penahanan ekspor hasil perikanan per negara mitra; - meningkatnya Unit Pengolahan Ikan yang memenuhi persyaratan ekspor serta;

- meningkatnya pencegahan penyebaran jenis agen hayati yang dilindungi, dilarang dan besifat invasif melalui kajian dan analisis resiko.

BKIPM telah menyusun Rencana Strategis Tahun 2015-2019 yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala BKIPM Nomor 85/KEP-BKIPM/2015. Rencana strategis tersebut dijabarkan ke dalam Peta Strategi BKIPM. Peta Strategi adalah suatu dashboard yang memetakan sasaran strategi organisasi dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi organisasi. Dari Peta Strategi tersebut, dijabarkan indikator dan

(11)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

7

BKIPM - KKP

target kinerja yang akan dicapai BKIPM pada 2019, sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja BKIPM.

Sasaran strategis BKIPM Tahun 2015-2019 terbagi ke dalam 4 (empat) perspektif, yaitu:

Perspektif Stakeholder:

- Sasaran Strategis 1: Terwujudnya kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan

Perspektif Customer:

- Sasaran Strategis 2: Terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan

- Sasaran Strategis 3: Terwujudnya pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang partisipatif, bertanggungjawab, dan berkelanjutan

Perspektif Internal process:

- Sasaran Strategis 4: Tersedianya kebijakan pembangunan yang efektif

- Sasaran Strategis 5: Terselenggaranya sistem perkarantiaan, mutu dan keamanan hasil perikanan yang sesuai standar

- Sasaran Strategis 6: Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sistem perkarantinaan, mutu dan keamanan hasil perikanan secara profesional dan partisipatif

Perspektif Learn and Growth:

- Sasaran Strategis 7: Terwujudnya aparatur sipil negara BKIPM yang kompeten, profesional dan berintegritas

- Sasaran Strategis 8: Tersedianya manajemen pengetahuan BKIPM yang handal dan mudah diakses

- Sasaran Strategis 9: Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BKIPM yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

- Sasaran Strategis 10: Terkelolanya anggaran pembangunan BKIPM secara efisien dan akuntabel

2.2 FUNGSI DAN ARAH KEBIJAKAN BKIPM

BKIPM dalam melaksanakan tugasnya, menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program perkarantinaan ikan, sistem jaminan mutu, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, serta keamanan hayati ikan; b. pelaksanaan perkarantinaan ikan, sistem jaminan mutu, pengendalian mutu dan keamanan

(12)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

8

BKIPM - KKP

c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan perkarantinaan ikan, sistem jaminan

mutu, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, serta keamanan hayati ikan; d. pelaksanaan administrasi BKIPM; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Arah kebijakan dan strategi pembangunan BKIPM disusun dan dilaksanakan dengan mengacu pada arah kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan, serta diselaraskan dengan perkembangan lingkungan yang terjadi. Arah kebijakan pembangunan BKIPM adalah mengacu pilar pembangunan kelautan dan perikanan 2015 - 2019, yaitu penegakan kedaulatan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan (sovereignity), pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan berkelanjutan (sustainability) dan peningkatan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan (prosperity).

1. Pengelolaan sumber daya perikanan secara berdaulat dan berkelanjutan, melalui strategi: a. Kepatuhan (compliance) pelaku usaha ekspor, impor dan antar area;

b. Keberhasilan pengawasan di wilayah perbatasan.

c. Pencegahan penyebaran penyakit ikan eksotik ke dalam wilayah RI, dan pencegahan penyebaran penyakit ikan karantina antar zona dalam wilayah RI;

d. Pengawasan jenis agen hayati yang dilindungi, dilarang, dan dibatasi di exit/entry point ekspor, impor, maupun antar area;

e. Penjaminan eksportasi hasil perikanan ke negara mitra.

2. Peningkatan kesejahteraan masyarakat KP melalui penerapan sistem jaminan kesehatan ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan.

a. Pengembangan sistem pencegahan dan penyebaran penyakit ikan karantina, b. Pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan yang sesuai standar melalui:

• Sertifkasi kesehatan ikan ekspor, impor dan domestik;

• Sertifkasi penerapan sistem jaminan mutu (HACCP) dan penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) pada Unit Usaha Perikanan;

• Registrasi Unit Pengolahan Ikan di negara mitra;

• Penerapan sistem traceability rantai pasok bahan baku pada Unit Pengolahan Ikan (UPI);

• Konsistensi penerapan sistem manajemen mutu (ISO 9001), sistem

• manajemen inspeksi (ISO 17020), dan sistem layanan laboratorium (ISO 17025).

(13)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

9

BKIPM - KKP

3. Pelaksanaan reformasi birokrasi dan tata kelola, akan dilaksanakan, melalui strategi:

a. Pengelolaan sumber daya manusia berbasis kompetensi

b. Perbaikan pelayanan publik melalui penerapan Standar Pelayanan; c. Peningkatan kemudahan akses dan transparansi informasi publik;

d. Penerapan manajemen berbasis kinerja dan efektivitas pengelolaan anggaran. Isu strategis perkarantinaan ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan mengacu kepada mandat untuk mendukung terwujudnya kedaulatan pengelolaan dan pemanfaaatan sumbedaya kelautan dan perikanan, yaitu: Masuk dan tersebarnya hama dan penyakit karantina, Kelayakan Ekspor dan Impor Hasil Perikanan, Masuknya ikan ilegal (importasi ilegal) yang beredar dipasaran, Penyelundupan SDI ke luar negeri (Rajungan,Kepiting, Lobster, hewan air lainnya), Masuknya agen hayati yang membahayakan ekosistem asli Indonesia.

2.3 PENYELENGGARAAN SPIP DI LINGKUNGAN BKIPM

Desain Penyelenggaraan SPIP disesuaikan dengan karakteristik, fungsi, sifat, tujuan dan kompleksitas serta perencanaan anggaran, dimaksudkan untuk mendekatkan konsep pengendalian intern terhadap kegiatan Unit Kerja/ Satuan Kerja (Satker) yang berada di BKIPM. Untuk kemudahan dan kelancaran penyelenggaraan SPIP dilakukan pengintegrasian antar unsur SPIP dan pengaturan langkah-langkah yang dilaksanakan dalam mengembangkan masing-masing unsur sebagai bentuk konkrit penyelenggaraan SPIP. Penyelenggaraan SPIP di lingkungan BKIPM dimulai dari pemahaman terhadap peran strategis BKIPM.

Dengan mengacu kepada tugas, fungsi dan peran BKIPM dan definisi SPIP dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10 Tahun 2016, maka penyelenggaraan SPIP pada BKIPM merupakan suatu proses yang integral atas tindakan manajerial dan kegiatan operasional yang dilakukan secara terusmenerus oleh seluruh pejabat struktural dan pegawai pada BKIPM, untuk memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan BKIPM melalui: Kegiatan yang efeliitif dan efisien; Keandalan pelaporan keuangan; Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan; Pengamanan aset di lingkungan BKIPM.

Penerapan lima unsur SPIP dilaksanakan menyatu serta menjadi bagian integral dari akuntabilitas seluruh kegiatan BKIPM. Pelaksanaan SPIP terdiri dari 5 (lima) unsur, yaitu: 1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Lingkungan pengendalian adalah kondisi yang diciptakan dalam suatu unit kerja sehingga akan mempengaruhi efektifitas kinerja unit kerja, oleh sebab itu sebagaimana termasuk pada Permen KP nomor 10 tahun 2016, setiap pimpinan unit kerja di lingkungan kementerian harus menciptakan dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk penerapan SPI di lingkungan kerjanya.

(14)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

10

BKIPM - KKP

2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Penilaian risiko dimaksudkan agar setiap satker dapat mengelola setiap risiko dalam pelaksanaan kegiatan di unit kerjanya yang dapat mengancam visi, misi, tujuan dan sasaran. Penilaian risiko dilaksanakan atas kebijakan dan kegiatan.

3. Kegiatan Pengendalian (Control Activities)

Untuk mengatasi risiko dan mematikan adanya kepatuhan terhadap arahan pimpinan yang sudah ditetapkan, pimpinan unit kerja wajib menyelenggarakan kegiatan pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi unit kerja yang bersangkutan.

a. Rutin:

Aspek organisasi, perencanaan, pengelolaan keuangan, akutansi & pelaporan, kerugian negara, kepegawaian, dan kinerja.

b. Berkala:

SPI SDM, SPI Penyusunan Anggaran, SPI Pengadaan Barang/ Jasa, SPI Barang Milik Negara, SPI Kerugian Negara, SPI Pelaksanaan Anggaran.

c. Berbasis MR:

SPI atas kebijakan dan kegiatan. 4. Informasi dan komunikasi

5. Pemantauan Pengendalian Intern (Monitoring)

Pemantauan rutin, berkala dan berbasis Manajemen Risiko.

Penerapan unsur-unsur tersebut dilaksanakan menyatu dan menjadi bagian integral dalam penyelenggaraan kegiatan dan fungsi organisasi serta tergambar dalam pedoman, dan Standard Operational Procedur (SOP) yang telah ditetapkan dalam mengatur penyelenggaraan kegiatan dan fungsi organisasi.

Dalam pelaksanaan SPI di lingkup BKIPM melalui beberapa tahapan: 1. Pemahaman:

a. Pembinaan;

b. Fokus Grup Diskusi (FGD). 2. Pelaksanaan:

a. Internalisasi;

(15)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

11

BKIPM - KKP

3. Pelaporan. 4. Pengembangan Berkelanjutan. 5. Evaluasi.

Tolok ukur efektivitas penyelenggaraan SPIP sebagaimana sekurang-kurangnya tidak ada hambatan:

a. yang mengganggu pencapaian tujuan BKIPM atau satuan kerja;

b. yang mempengaruhi kehandalan pertanggungjawaban keuangan satuan kerja; c. dalam pengelolaan aset termasuk pemanfaatannya di satuan kerja;

d. dalam menjalankan dan pencapaian tujuan program, kegiatan, dan output dengan tetap taat terhadap hukum dan peraturan;

e. dalam mewujudkan pelayanan publik yang efektif dan efisien; dan f. dalam pemenuhan hak dan kewajiban pegawai.

Pencapaian tolok ukur sekurang-kurangnya dapat diukur dari Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan maupun laporan hasil pengawasan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan dari instansi lainnya.

2.4 FOKUS PELAKSANAAN SPIP LINGKUP BKIPM

Dalam rangka mendukung pencapaian IKU Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mencapai Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), maka pelaksanaan SPIP BKIPM sejalan searah dengan pelaksanaan SPI lingkup KKP masih berfokus pada pengelolaan keuangan, pengamanan aset, dan pengadaan barang dan jasa.

2.5 PEMBENTUKAN SATUAN TUGAS SPIP BKIPM

Satuan Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) BKIPM tahun 2020 dibentuk sesuai dengan Keputusan Kepala BKIPM Nomor 103/KEP-BKIPM/2020 tentang Satuan Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Lingkup BKIPM. Secara umum tugas Satuan Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) BKIPM adalah sebagai berikut:

- menyusun rencana kerja pelaksanaan SPIP di Lingkungan BKIPM;

- melaksanakan pembinaan terhadap pelaksanaan SPIP yang meliputi sosialisasi, bimbingan dan pelatihan lingkup BKIPM;

- melakukan analisis untuk menetapkan rencana kebijakan dan aktivitas/ kegiatan yang perlu dilakukan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko, dan selanjutnya menyampaikan kepada Penanggung Jawab untuk dilakukan tindakan pengendalian; - mengoordinasikan pelaksanaan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko di

(16)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

12

BKIPM - KKP

- melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan SPIP di Lingkungan BKIPM

setiap triwulan;

- membuat laporan secara berkala setiap 3 bulan paling lambat tanggal 15 (lima belas) pada bulan berikutnya dan disampaikan kepada Satuan Tugas SPIP Kementerian Kelautan dan Perikanan.

2.6 KONDISI PELAKSANAAN SPIP DI LINGKUNGAN BKIPM

Secara umum penyelenggaraan SPIP di lingkungan BKIPM pada Triwulan IV Tahun 2020 dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja Satgas SPIP BKIPM, tetapi masih terdapat beberapa kelemahan dalam pelaksanaannya. Hal ini disebabkan oleh berbagai kendala, di antaranya: 1. Terjadinya pandemi COVID-19 di wilayah Indonesia;

2. Belum dijalankannya SPIP secara nyata dalam setiap pelaksanaan kegiatan, seringkali masih fokus pada penyampaian laporan;

3. Pemahaman dan keseriusan yang belum optimal terhadap pengendalian internal; 4. Perencanaan seluruh kegiatan tidak dilengkapi dengan penilaian risiko;

(17)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

13

BKIPM - KKP

BAB III

PENYELENGGARAAN SPIP BKIPM

Penyelenggaraan SPIP BKIPM pada tahun 2020 telah dilaksanakan pada 51 satuan kerja di lingkungan BKIPM, terdiri dari 4 satuan kerja Pusat dan 47 satuan kerja UPT. Tahapan penyelenggaraan SPIP di lingkungan BKIPM meliputi beberapa tahapan sebagai berikut:

3.1 PEMAHAMAN

Pemahaman merupakan tahap untuk membangun kembali kesadaran, menyamakan persepsi dan penyegaran mengenai SPIP. Hal ini sebagai upaya untuk menginternalisasi SPIP agar tetap menjadi bagian yang integral dan menyatu dalam kegiatan kepemerintahan, yaitu dengan melibatkan seluruh tingkatan pejabat dan pegawai di lingkungan BKIPM. Kegiatan untuk membangun kembali kesadaran, penyamaan persepsi, dan penyegaran melalui pembinaan.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10/MEN/2016, satuan tugas SPIP BKIPM melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan SPIP bagi satuan kerja pusat dan daerah serta pegawai di lingkungan BKIPM. Pembinaan ini melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) selaku instansi pembina penyelenggara SPIP tingkat nasional, Biro Keuangan selaku instansi pembina penyelenggara SPIP tingkat kementerian serta Inspektorat Jenderal selaku evaluator penyelenggaraan SPIP.

3.2 PELAKSANAAN

A.

Pengendalian Rutin

Pengendalian Rutin adalah pengendalian secara simultan terhadap proses bisnis kegiatan/ aktivitas sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku dan dilakukan setiap hari sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penyimpangan. Pengendalian Rutin dilaksanakan terhadap 8 kegiatan yaitu: (1) Organisasi, (2) Perencanaan, (3) Pelaksanaan Anggaran, (4) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), (5) Akuntansi dan Pelaporan, (6) Kerugian Negara, (7) Kepegawaian, (8) Kinerja.

Pengendalian rutin telah dilakukan seluruh satuan kerja pusat dan daerah di lingkungan BKIPM dengan tujuan menciptakan pengendalian intern (internal control culture) dalam rangka menciptakan pengendalian intern yang handal agar tercapai keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efisien dan efektif, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap

(18)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

14

BKIPM - KKP

peraturan perundang-undangan, melalui pelaksanaan kegiatan dengan hasil pengendalian rutin sebagai berikut:

1. Organisasi

 Pusat Karantina Ikan

Dalam membangun sistem pengendalian intern, Pusat Karantina Ikan telah mengidentifikasi tujuan kegiatan baik pada tingkat organisasi dan operasional dengan mengacu pada PK Eselon II yang telah disusun. Setiap pegawai telah memahami tujuan organisasi melalui penetapan Perjanjian Kinerja bagi setiap pejabat struktural dan SKP bagi pegawai fungsional. Pelaksanaan kegiatan telah dilakukan dengan mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah disusun dan ditetapkan, ada pemisahan tugas dan fungsi dan sudah berjalan secara optimal tidak terjadi tumpang tindih.

 Pusat Pengendalian Mutu

Dalam membangun sistem pengendalian intern, Pusat Pengendalian Mutu (Pusat PM) telah mengidentifikasi tujuan kegiatan baik pada tingkat organisasi dan operasional dengan mengacu pada Renstra, Renja, dan PK Eselon I yang telah disusun secara spesifik, terukur, realistis dan memiliki batas waktu. Setiap pegawai telah mengetahui dan memahami tujuan organisasi melalui penetapan Perjanjian Kinerja bagi setiap pejabat struktural dan SKP bagi pegawai fungsional. Pelaksanaan kegiatan telah dilakukan dengan mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berbasis resiko telah disusun dan ditetapkan serta berjalan secara optimal. Pemisahan tugas dan fungsi telah dilakukan dan berjalan secara optimal.

 Pusat Standardisasi Sistem dan Kepatuhan

Dalam membangun sistem pengendalian intern, Pusat Standardisasi Sistem dan Kepatuhan (Pusat SSK) telah mengidentifikasi tujuan kegiatan baik pada tingkat organisasi dan operasional dengan mengacu pada Renstra, Renja, dan PK Eselon I yang telah disusun. Setiap pegawai telah memahami tujuan organisasi melalui penetapan Perjanjian Kinerja bagi setiap pejabat struktural dan SKP bagi pegawai fungsional. Pelaksanaan kegiatan telah dilakukan dengan mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan, namun beberapa SOP belum optimal berjalan. SOP yang telah ditetapkan tersebut belum berbasis resiko. Tugas dan fungsi pada Pusat SSK telah ada pemisahan dan dilengkapi dengan kesepakatan pelaksanaan.

(19)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

15

BKIPM - KKP

 Sekretariat BKIPM

Dalam membangun sistem pengendalian intern, Sekretariat BKIPM telah melakukan identifikasi terhadap tujuan kegiatan baik pada tingkat organisasi maupun operasional dengan mengacu pada Renstra BKIPM 2015-2019, Renja 2020, dan PK Eselon I yang telah disusun. Setiap pejabat struktural dan staf fungsional telah memahami tujuan organisasi melalui penetapan Perjanjian Kinerja bagi setiap pejabat struktural dan SKP bagi pegawai fungsional. Pelaksanaan kegiatan telah dilakukan dengan mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah disusun dan ditetapkan.

 Balai Uji Standar KIPM

Dalam membangun sistem pengendalian intern, BUSKIPM telah mengidentifikasi tujuan kegiatan baik pada tingkat organisasi dan operasional dengan mengacu pada Renstra 2020-2024, Rencana Kerja Tahunan 2020, dan Perjanjian Kinerja tahun 2020 Eselon I. Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi adalah :

a. Setiap pegawai telah memahami tujuan organisasi melalui penetapan Perjanjian Kinerja bagi setiap pejabat struktural dan SKP bagi pegawai fungsional.

b. Pelaksanaan kegiatan telah dilakukan dengan mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah disusun dan ditetapkan.

c. Adanya penegasan, pemisahan tugas dan fungsi dengan menetapkan uraian tugas setiap pegawai

d. Memantau kehadiran dan kedisiplinan pegawai dengan melalui kegiatan morning brifieng setiap hari kerja yang dimulai pada pukul 07.00 WIB. e. Menerapkan reward and punishmen dalam bentuk rekapitulasi presesensi

kehadiran pegawai.  Balai KIPM Jakarta II

Dalam membangun sistem pengendalian intern, Balai KIPM Jakarta II telah mengidentifikasi tujuan kegiatan baik pada tingkat organisasi dan operasional dengan mengacu pada Renstra, Renja, dan PK Eselon I yang telah disusun. Setiap pegawai telah memahami tujuan organisasi melalui penetapan Perjanjian Kinerja bagi setiap pejabat struktural dan SKP bagi pegawai fungsional. Pelaksanaan kegiatan telah dilakukan dengan mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah disusun dan ditetapkan.

(20)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

16

BKIPM - KKP

2. Perencanaan

 Pusat Karantina Ikan

Dalam menyusun rencana kerja dan anggaran (RKA-K/L), Pusat Karantina Ikan telah melakukan pembahasan dengan Inspektorat Jenderal dan Kementerian Keuangan dengan difasilitasi oleh Sekretariat BKIPM. Selain itu, sebagai penanggungjawab kegiatan, dalam penyusunan RKA-KL satker UPT, Pusat Karantina Ikan telah mendistribusikan target kinerja berserta anggaran untuk pelaksanaannya sesuai dengan beban kerja dari masing-masing UPT. Sedangkan untuk pelaksanaan pengadaan barang/jasa, telah didukung dengan dokumen penunjang seperti RAB, TOR, dan hasil RKBMN.

 Pusat Pengendalian Mutu

Dalam menyusun rencana kerja dan anggaran (RKA-K/L) satker, Pusat PM telah melakukan pembahasan dengan Inspektorat Jenderal dan Kementerian Keuangan dengan difasilitasi oleh Sekretariat BKIPM. Selain itu, sebagai penanggungjawab kegiatan, dalam penyusunan RKA-KL satker UPT, Puskari telah mendistribusikan target kinerja berserta anggaran untuk pelaksanaannya sesuai dengan beban kerja dari masing-masing UPT.

Sedangkan untuk pelaksanaan pengadaan barang/jasa, telah didukung dengan dokumen penunjang seperti RAB, TOR, dan hasil RKBMN.

 Pusat Standardisasi Sistem dan Kepatuhan

Dalam menyusun rencana kerja dan anggaran (RKA-K/L) satker, Pusat SSK telah melakukan pembahasan dengan Inspektorat Jenderal dan Kementerian Keuangan dengan difasilitasi oleh Sekretariat BKIPM. Selain itu, sebagai penanggunjawab kegiatan, dalam penyusunan RKA-KL satker UPT, Puskari telah mendistribusikan target kinerja berserta anggaran untuk pelaksanaannya sesuai dengan beban kerja dari masing-masing UPT. Sedangkan untuk pelaksanaan pengadaan barang/jasa, telah didukung dengan dokumen penunjang seperti RAB, TOR, dan hasil RKBMN.

 Sekretariat BKIPM

Dalam menyusun rencana kerja dan anggaran (RKA-K/L) di lingkungan BKIPM, Sekretariat BKIPM telah melakukan pertemuan dengan setiap Pusat sebagai penanggungjawab kegiatan dan mengalokasikan anggaran untuk setiap kegiatan. Sekretariat BKIPM juga telah melakukan fasilitasi pembahasan

(21)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

17

BKIPM - KKP

dengan Inspektorat Jenderal dan Kementerian Keuangan untuk reviu dan penelahaan rencana kerja dan anggaran. Sedangkan untuk setiap pengadaan barang/jasa, Sekretariat BKIPM telah menyiapkan dokumen pendukung seperti RAB, TOR, dan hasil RKBMN.

Pada bulan Oktober 2020, telah dilakukan penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA-K/L) T.A 2021 yang diselenggarakan oleh Sekretariat BKIPM. Pada kegiatan ini, dilakukan pembahasan terhadap kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada 2021 sampai tingkat UPT KIPM dan penelahaan oleh Inspektorat Jenderal KKP.

 Balai Uji Standar KIPM

Dalam menyusun rencana kerja dan anggaran (RKA-K/L), Balai Uji Standar KIPM telah:

a. Melakukan koordinasi dengan Sekretariat BKIPM dan setiap Pusat sebagai penanggungjawab kegiatan untuk mengalokasikan anggaran pada setiap kegiatan.

b. Untuk setiap pengadaan barang/jasa, BUSKIPM telah menyiapkan dokumen pendukung seperti RAB, TOR, dan hasil RKBMN

 Balai KIPM Jakarta II

Rencana kerja dan anggaran (RKA-K/L) Balai KIPM Jakarta II disusun sesuai dengan usulan kegiatan dari masing-masing seksi, selanjutnya dikoordinasikan dengan Sekretariat BKIPM dan setiap Pusat sebagai penanggungjawab kegiatan untuk mengalokasikan anggaran pada setiap kegiatan. Untuk setiap pengadaan barang/jasa harus dilengkapi dokumen pendukung seperti RAB, TOR, dan hasil RKBMN.

3. Pelaksanaan Anggaran  Pusat Karantina Ikan

Dalam pelaksanaan anggaran, Puskari telah melakukan penggunaan anggaran yang tepat sasaran dan sesuai dengan peruntukkannya. Dalam penggunaan anggaran tersebut tentunya melalui mekanisme yang telah sesuai dengan peraturan yang ada tentunya terkait juga dengan kesesuaian anggaran dengan Standar Biaya Masukan. Pelaksanaan anggaran tersebut tentunya dengan pertanggungjawaban keuangan yang akuntabel.

(22)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

18

BKIPM - KKP

Dari sisi pengadaan barang/jasa, Puskari telah melakukan pelaksanaan pengadaan yang telah sesuai dengan kontrak atau penetapan anggaran yang tentunya melalui mekanisme penginputan rencana umum pengadaan pada aplikasi SIRUP dan dokumen kontrak yang telah dilaksanakan telah ada dan lengkap.

 Pusat Pengendalian Mutu

Dalam pelaksanaan anggaran, Pusat PM telah melakukan penggunaan anggaran yang tepat sasaran dan sesuai dengan peruntukannya. Dalam penggunaan anggaran tersebut tentunya melalui mekanisme yang telah sesuai dengan peraturan yang ada tentunya terkait juga dengan kesesuaian anggaran dengan Standar Biaya Masukan. Pelaksanaan anggaran tersebut tentunya dengan pertanggungjawaban keuangan yang akuntabel.

Dari sisi pengadaan barang/jasa, Pusat PM telah melakukan pelaksanaan pengadaan yang telah sesuai dengan kontrak atau penetapan anggaran yang tentunya melalui mekanisme penginputan rencana umum pengadaan pada aplikasi SIRUP dan dokumen kontrak yang telah dilaksanakan telah ada dan lengkap.

 Pusat Standardisasi Sistem dan Kepatuhan

Dalam pelaksanaan anggaran, Pusat SSK telah melakukan penggunaan anggaran yang tepat sasaran dan sesuai dengan peruntukannya. Dalam penggunaan anggaran tersebut tentunya melalui mekanisme yang telah sesuai dengan peraturan yang ada tentunya terkait juga dengan kesesuaian anggaran dengan Standar Biaya Masukan. Pelaksanaan anggaran tersebut tentunya dengan pertanggungjawaban keuangan yang akuntabel.

Dari sisi pengadaan, Pusat SSK juga telah melakukan pelaksanaan pengadaan yang telah sesuai dengan kontrak atau penetapan anggaran yang tentunya melalui mekanisme penginputan rencana umum pengadaan pada aplikasi SIRUP dan dokumen kontrak yang telah dilaksanakan telah ada dan lengkap.

 Sekretariat BKIPM

Untuk memantau pelaksanaan anggaran, Kepala Bagian Keuangan dan Umum diberikan amanat untuk memantau pelaksanaan anggaran di lingkungan BKIPM, mulai dari perencanaan (ROK), pelaksanaan sampai dengan pertanggungjawabannya. Pasca hasil pemeriksaan/audit BPK, dalam

(23)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

19

BKIPM - KKP

pelaksanaan anggaran, Sekretariat BKIPM melalui Bagian Keuangan dan Umum telah melakukan perbaikan dan peningkatan pengawasan dalam penggunaan anggaran agar tepat sasaran dan sesuai dengan peruntukannya. Penggunaan anggaran tersebut tentunya melalui mekanisme yang telah sesuai dengan peraturan yang ada tentunya terkait juga dengan kesesuaian anggaran dengan Standar Biaya Masukan. Pelaksanaan anggaran tersebut tentunya dengan pertanggungjawaban keuangan yang akuntabel dengan komitmen seluruh jajaran pegawai mulai dari pimpinan sampai staf terbawah serta membangun sinergitas dengan Inspektorat Jenderal.

Dari sisi pengadaan, Sekretariat BKIPM juga telah melakukan pelaksanaan pengadaan yang telah sesuai dengan kontrak atau penetapan anggaran yang tentunya melalui mekanisme penginputan rencana umum pengadaan pada aplikasi SIRUP dan dokumen kontrak yang telah dilaksanakan telah ada dan lengkap.

 Balai Uji Standar KIPM

Dalam rangka pemantauan pelaksanaan anggaran, Kepala Balai Uji Standar KIPM telah :

a. Menetapkan mekanisme penggunaan anggaran agar tepat sasaran dan sesuai dengan peruntukannya. Mekanisme tersebut telah sesuai dengan peraturan danketentuan yang ada terkait dengan kesesuaian anggaran dengan Standar Biaya Masukan sehingga pelaksanaan anggaran tersebut sesuai dengan pertanggungjawaban keuangan yang akuntabel.

b. Dari sisi pengadaan, Balai Uji Standar KIPM juga telah melakukan koordinasi dengan Biro Umum dan PBJ dalam pelaksanaan pengadaan sehingga diharapkan telah sesuai dengan aturan kontrak atau pengadaan barang jasa

c. Pengadaan barang jasa juga telah melalui mekanisme penginputan rencana umum pengadaan pada aplikasi SIRUP

 Balai KIPM Jakarta II

Pelaksanaan anggaran Balai KIPM Jakarta II dilakukan dengan penggunaan anggaran yang tepat sasaran dan sesuai peruntukannya. Dalam penggunaan anggaran tersebut tentunya melalui mekanisme yang telah sesuai dengan peraturan yang ada terkait dengan kesesuaian anggaran dengan

(24)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

20

BKIPM - KKP

Standar Biaya Masukan. Pelaksanaan anggaran telah dilengkapi dengan pertanggungjawaban keuangan yang akuntabel.

Dari sisi pengadaan, Balai KIPM Jakarta II juga telah melakukan pelaksanaan pengadaan yang telah sesuai dengan kontrak atau penetapan anggaran yang tentunya melalui mekanisme penginputan rencana umum pengadaan pada aplikasi SIRUP dan dokumen kontrak yang telah dilaksanakan telah ada dan lengkap.

4. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)  Sekretariat BKIPM

Sekretariat BKIPM telah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pemungutan, penyetoran, pelaporan, serta penggunaan PNBP yang diterima oleh setiap UPT agar sesuai dengan ketentuan.

 Balai Uji Standar KIPM

Pengelolaan dan pelaporan PNBP di Balai Uji Standar KIPM telah dilakukan sesuai dengan ketentuan/aturan. Realisasi PNBP telah dilaporkan setiap bulannya melalui aplikasi Simponi. Sumber PNBP BUSKIPM berasal dari pemeriksaan laboratrorium, Uji Profisiensi dan Bahan Acuan. Target PNBP tahun 2020 sebesar Rp. 632.435.000. Realisasi PNBP sampai dengan Triwulan IV sudah tercapai Rp. 1.055.691.000,- atau sebesar 166,92 %.

 Balai KIPM Jakarta II

Pengelolaan dan pelaporan PNBP di Balai KIPM Jakarta II telah dilakukan dengan baik. Setiap bulan realisasi PNBP telah dilaporkan melalui aplikasi SIMPONI. Target PNBP tahun 2020 sebesar Rp. 6.125.277.000. Selama Triwulan IV sudah tercapai sebesar Rp. 8.900.892.041,- (145,31%).

5. Akuntansi dan Pelaporan  Pusat Karantina Ikan

Puskari telah melaksanakan rekonsiliasi internal dan eksternal, mengacu kepada aturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 42 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, pencatatan melalui aplikasi SAIBA dan SIMAK BMN termasuk barang persediaan.

(25)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

21

BKIPM - KKP

Pencatatan sudah dilakukan dengan adanya Berita Acara Rekonsilasi dan meminimalkan terjadinya keterlambatan dalam penyampaian laporan dengan menggunakan e-Rekon dengan KPPN setempat. Disamping itu, untuk mendukung pelaporan yang handal menempatkan para pengelola/petugas yang sesuai dengan latar belakang pendidikan serta pengelolaan Barang Persediaan sudah dilakukan dengan menggunakan Aplikasi Persediaan.  Pusat Pengendalian Mutu

Pusat PM telah melaksanakan rekonsiliasi internal dan eksternal, mengacu kepada aturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 42 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, pencatatan melalui aplikasi SAIBA dan Simak BMN.

Pencatatan sudah dilakukan dengan adanya Berita Acara Rekonsilasi dan meminimalkan terjadinya keterlambatan dalam penyampaian laporan dengan menggunakan e-Rekon dengan KPPN setempat. Disamping itu, untuk mendukung pelaporan yang handal menempatkan para pengelola/petugas yang sesuai dengan latar belakang pendidikan serta pengelolaan Barang Persediaan sudah dilakukan dengan menggunakan Aplikasi Persediaan.  Pusat Standardisasi Sistem dan Kepatuhan

Pusat SSK telah melaksanakan rekonsiliasi internal dan eksternal, mengacu kepada aturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 42 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, pencatatan melalui aplikasi SAIBA dan Simak BMN.

Pencatatan sudah dilakukan dengan adanya Berita Acara Rekonsilasi dan meminimalkan terjadinya keterlambatan dalam penyampaian laporan dengan menggunakan e-Rekon dengan KPPN setempat. Disamping itu, untuk mendukung pelaporan yang handal menempatkan para pengelola/petugas yang sesuai dengan latar belakang pendidikan serta pengelolaan Barang Persediaan sudah dilakukan dengan menggunakan Aplikasi Persediaan.  Sekretariat BKIPM

Dalam rangka pelaksanaan pengendalian atas akuntansi dan pelaporan, Satker Sekretariat BKIPM telah melaksanakan beberapa kegiatan yang bertujuan agar tersusunnya laporan keuangan yang akurat dan akuntabel. Untuk mendukung tersusunnya laporan keuangan yang baik, Sekretariat BKIPM juga telah melakukan penyusunan laporan persediaan, penyelesaian

(26)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

22

BKIPM - KKP

laporan pertanggungjawaban bendahara, penyelesaian tindak lanjut laporan hasil penilaian pengendalian atas laporan keuangan tahunan BKIPM.

 Balai Uji Standar KIPM

BUSKIPM telah melaksanakan rekon internal dan eksternal, mengacu kepada aturan Perbendaharaan No. 42 Th. 2014 Tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan K/L, pencatatan melalui aplikasi Simak BMN termasuk barang persediaan.

Pencatatan sudah dilakukan dengan adanya Berita Acara Rekonsilasi dan meminimalkan terjadinya keterlambatan dalam penyampaian laporan dengan menggunakan e-Rekon dengan KPPN setempat. Disamping itu, untuk mendukung pelaporan yang handal menempatkan para pengelola/petugas yang sesuai dengan latar belakang pendidikan serta pengelolaan Barang Persediaan sudah dilakukan dengan menggunakan Aplikasi Persediaan.

BUSKIPM telah melaksanakan rekon internal dan eksternal, mengacu kepada aturan Perbendaharaan No.42 Th. 2014 Tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan K/L, pencatatan melalui aplikasi Simak BMN termasuk barang persediaan.

Pelaksanaan kegiatan akuntansi dan pelaporan dilaksanakan melalui kegiatan antara lain:

a. Pencatatan sudah dilakukan dengan adanya Berita Acara Rekonsilasi dan meminimalkan terjadinya keterlambatan dalam penyampaian laporan dengan menggunakan e-Rekon dengan KPPN setempat. b. Menugaskan para pengelola/petugas yang sesuai dengan latar belakang

pendidikan dan mengikuti setiap kegiatan Rekon tingkat propinsi DKI Jakarta dan Eselon I BKIPM.

c. Pengelolaan Barang Persediaan sudah dilakukan dengan menggunakan Aplikasi Persediaan.

 Balai KIPM Jakarta II

Untuk mendukung pelaporan yang handal, Balai KIPM Jakarta II menempatkan para pengelola/petugas yang sesuai dengan latar belakang pendidikan. Pengelolaan barang persediaan sudah dilakukan dengan menggunakan aplikasi persediaan Kemenkeu, aplikasi SiDAT untuk persediaan sertifikat HC, dan aplikasi SiLab untuk persediaan bahan laboratorium.

(27)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

23

BKIPM - KKP

6. Kerugian Negara

 Pusat Karantina Ikan

Pada Triwulan IV Tahun 2020 tidak terdapat permasalahan kerugian negara.

 Pusat Pengendalian Mutu

Pada Triwulan IV Tahun 2020 tidak terdapat permasalahan kerugian negara.

 Pusat Standardisasi Sistem dan Kepatuhan

Pada Triwulan IV Tahun 2020 tidak terdapat permasalahan kerugian negara pada satker Pusat SSK.

 Sekretariat BKIPM

Pada Triwulan IV Tahun 2020 tidak terdapat permasalahan kerugian negara pada Sekretariat BKIPM.

 Balai Uji Standar KIPM

Kerugian pada Triwulan I Tahun 2020 berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dari BPK tanggal 16 Januari 2020 terdapat kekurangan/ketidaksesuaian dengan dokumen kontrak pada kegiatan renovasi ruang rapat dan renovasi Lorong, smoking area dan toilet tahun 2019 dan telah dilakukan pembayaran ganti rugi ke kas negara oleh rekanan sebesar Rp. 7.267.000,- melalui aplikasi SIMPONI, dan Pada Triwulan IV Tahun 2020 terdapat kerugian negara sebesar Rp. 2.500.000, 00 atas temuan Inspektorat jenderal pada tanggal 23 September 2020 yaitu pada penyediaan ikan Sehat oleh Rekanan, dan telah dilakukan pembayaran kerugian negara pada triwulan IV.

 Balai KIPM Jakarta II

Pada Triwulan IV Tahun 2020 tidak terdapat permasalahan kerugian negara yang terdapat pada satker Balai KIPM Jakarta II.

7. Kepegawaian

 Pusat Karantina Ikan

Puskari telah melaksanakan pengendalian terhadap kepegawaian melalui beberapa kegiatan, yaitu:

(28)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

24

BKIPM - KKP

• Penyusunan analisis beban kerja dan analisis jabatan.

 Pusat Pengendalian Mutu

Pusat PM telah melaksanakan pengendalian terhadap kepegawaian melalui beberapa kegiatan, yaitu:

• Penyajian data rekapitulasi rekam presensi pegawai setiap bulan;

• Memberikan sanksi kepada pegawai yang tidak mentaati jam kerja. Dengan adanya teguran tersebut, diharapkan pegawai dapat lebih tepat waktu dan disiplin;

• Penyusunan analisis beban kerja dan analisis jabatan.  Pusat Standardisasi Sistem dan Kepatuhan

Pusat SSK telah melaksanakan pengendalian terhadap kepegawaian melalui beberapa kegiatan, yaitu:

• Penyajian data rekapitulasi rekam presensi pegawai setiap bulan;

• Memberikan sanksi kepada pegawai yang tidak mentaati jam kerja. Dengan adanya teguran tersebut, diharapkan pegawai dapat lebih tepat waktu dan disiplin;

• Penyusunan analisis beban kerja dan analisis jabatan.  Sekretariat BKIPM

Sekretariat BKIPM telah melaksanakan pengendalian rutin kepegawaian melalui beberapa kegiatan, yaitu:

• Monitoring kehadiran pegawai setiap bulan berdasarkan data dari aplikasi Sistem Informasi Kehadiran Pegawai Online (SiKePO);

• Berdasarkan hasil monitoring kehadiran pegawai tersebut, kepada pegawai yang telah akumulasi keterlambatan telah melewati 37 jam kerja diberikan sanksi hukuman disiplin;

• Penyusunan uraian kerja (SKP) untuk setiap pegawai dan dimonitoring dan dievaluasi setiap bulan;

• Penyusunan pola mutasi dan revisi Peraturan Kepala BKIPM tentang Kode Etik Pegawai di Lingkungan BKIPM.

(29)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

25

BKIPM - KKP

 Balai Uji Standar KIPM

Pelaksanaan pengendalian terhadap kepegawaian di BUSKIPM dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu antara lain:

a. Pembacaan dan penyajian data rekapitulasi rekam presensi pegawai setiap bulan pada saat morning briefing.

b. Memberikan sanksi dan teguran kepada pegawai yang tidak mentaati jam kerja dan diharapkan pegawai dapat lebih tepat waktu dan disiplin. c. Menetapkan uraian tugas setiap pegawai, sehingga setiap pegawai

mengetahui dan memahami tugas dan tanggungjawabnya.  Balai KIPM Jakarta II

Balai KIPM Jakarta II telah melaksanakan pengendalian terhadap pengelolaan kepegawaian melalui beberapa kegiatan, yaitu:

• Penyajian data rekapitulasi rekam presensi pegawai setiap bulan;

• Memberikan sanksi kepada pegawai yang tidak mentaati jam kerja berupa teguran lisan pada saat kegiatan morning briefing. Dengan adanya teguran tersebut, diharapkan pegawai dapat lebih tepat waktu dan disiplin;

• Penyusunan analisis beban kerja dan analisis jabatan; • Penerapan mutasi internal pegawai.

8. Kinerja

 Pusat Karantina Ikan

Kegiatan di Puskari sudah disesuaikan dengan tugas dan fungsi dan dilaksanakan tepat waktu untuk memenuhi pencapaian target indikator kerja utama yang telah ditetapkan. Puskari melakukan monitoring dan evaluasi capaian kinerja setiap triwulan, dan menyampaikan laporan capaian kinerja triwulan ke Kepala BKIPM.

 Pusat Pengendalian Mutu

Kegiatan yang dilaksanakan di Pusat PM telah sesuai dengan tugas dan fungsi serta sesuai dengan rencana kegiatan. Pelaksanaan kegiatan ini untuk memenuhi pencapaian target indikator kerja utama yang telah ditetapkan dalam Perjajian Kinerja. Puskari melakukan monitoring dan evaluasi capaian kinerja setiap triwulan, dan menyampaikan laporan capaian kinerja triwulan ke Kepala BKIPM.

(30)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

26

BKIPM - KKP

 Pusat Standardisasi Sistem dan Kepatuhan

Kegiatan di Pusat SSK sudah disesuaikan dengan tugas dan fungsi dan dilaksanakan tepat waktu untuk memenuhi pencapaian target indikator kerja utama yang telah ditetapkan. Pusat SSK melakukan monitoring dan evaluasi capaian kinerja setiap triwulan, dan menyampaikan laporan capaian kinerja triwulan ke Kepala BKIPM.

 Sekretariat BKIPM

Kegiatan yang dilaksanakan di Sekretariat BKIPM telah sesuai dengan tugas dan fungsi dan dilaksanakan dengan mengacu rencana kegiatan yang telah disusun. Pelaksanaan kegiatan ini untuk memenuhi pencapaian target indikator kerja utama yang telah ditetapkan dalam Perjajian Kinerja Tahun 2020. Perjanjian Kinerja disusun secara berjenjang oleh seluruh pejabat struktural lingkup Sekretariat BKIPM.

Monitoring pencapaian indikator kinerja dilakukan setiap triwulan dan dilaporkan dalam laporan kinerja Eselon I dan satuan kerja. Monitoring dan evaluasi atas pencapaian kinerja terus dilakukan oleh Sekretariat BKIPM, melalui pemuktahiran data pada aplikasi Kinerjaku, SMART DJA, dan e-monev Bappenas.

 Balai Uji Standar KIPM

Pada awal tahun telah dilakukan penandatangan pakta integritas dan perjanjian kinerja pegawai lingkup BUSKIPM. Serta penyusunan laporan kinerja BUSKIPM tahun Anggaran 2019. Pelaksanaan kegiatan di BUSKIPM sudah mengacu pada IKU BKIPM dan untuk memenuhi pencapaian target indikator kerja utama yang telah ditetapkan, diupayakan untuk dilaksanakan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Capaian kinerja di BUSKIPM ini selalu dimonitoring dan dievaluasi setiap triwulannya oleh Pusat Manajemen Mutu, Pusat Karantina IKan, Pusat Standardisasi Sistem dan Kepatuhan serta dari Sekretariat dan menyampaikan laporan capaian kinerja triwulan ke Kepala BKIPM.

Monitoring dan evaluasi atas pencapaian kinerja terus dilakukan oleh BUSKIPM, melalui pemuktahiran data pada aplikasi kinerjaku, SMART DJA, dan emonev Bappenas.

(31)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

27

BKIPM - KKP

 Balai KIPM Jakarta II

Kegiatan di Balai KIPM Jakarta II sudah disesuaikan dengan tugas dan fungsi dan dilaksanakan tepat waktu untuk memenuhi pencapaian target indikator kerja utama yang telah ditetapkan. Balai KIPM Jakarta II melakukan monitoring dan evaluasi capaian kinerja setiap triwulan, dan menyampaikan laporan capaian kinerja triwulan kepada Kepala BKIPM.

Monitoring dan evaluasi atas pencapaian kinerja terus dilakukan oleh kepala Balai KIPM Jakarta II, melalui pemuktahiran data pada aplikasi kinerjaku, SMART DJA, dan e-monev Bappenas.

B. Pengendalian Berkala

Pengendalian berkala adalah kegiatan pengendalian yang dilakukan secara berkala dan terjadwal dalam suatu kurun waktu tertentu dalam suatu kurun waktu tertentu dengan cara menghimpun informasi mengenai kegiatan/ aktivitas tertentu yang masih berjalan untuk memetakan hal-hal yang perlu dilakukan perbaikan dalam suatu periode dan berkesinambungan. Pengendalian berkala merupakan sarana penyampaian informasi aktual mengenai kondisi beberapa aktivitas/ kegiatan kepada Pimpinan Unit Eselon I dan Kepala Satuan Kerja sebagai bahan dalam pengambilan keputusan guna kegiatan pengendalian.

 Pusat Karantina Ikan

• SPI Sumber Daya Manusia (SPI-SDM)

Pengendalian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kapasitas SDM pengelola keuangan, sehingga kepala satuan kerja dapat mengetahui kesenjangan atau kelemahan dan selanjutnya diwajibkan melakukan kegiatan pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi instansi yang bersangkutan. Pengendalian kapasitas SDM pengelola keuangan Satker Puskari dapat dilihat pada Formulir SPI-SDM.

- Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pada satker pusat lingkup BKIPM dijabat oleh pejabat Eselon I (Kepala BKIPM), sehingga hanya terdapat satu KPA untuk keempat satker pusat di BKIPM. Tingkat Pendidikan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dinilai sangat memadai dan memiliki tingkat pendidikan lulusan Strata 3 (S3) dan pengalaman serta karir pengelolaan anggaran yang sangat baik;

(32)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

28

BKIPM - KKP

- Tingkat Pendidikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Satker Puskari juga

dinilai sangat memadai, dengan pengalaman dan karir pengelolaan anggaran yang sangat baik, serta memiliki tingkat pendidikan lulusan Strata 3 (S3);

- Tingkat Pendidikan Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) pada Satker Puskari dinilai juga sangat memadai dan memiliki tingkat pendidikan lulusan Strata 1 (S1);

- Tingkat pendidikan Bendahara Pengeluaran pada Satker Puskari dinilai juga sangat memadai, memiliki tingkat pendidikan lulusan Diploma 3 (D3) dengan latar belakang pendidikan ekonomi. Bendahara Pengeluaran Satker Puskari telah memiliki sertifikasi Bendahara Negara Tersertifikasi (BNT).

Untuk pejabat perbendaharaan Tahun Anggaran 2020, Puskari telah menyampaikan usulan nama-nama pejabat perbendaharaan ke Sekretariat BKIPM untuk ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan.

• SPI Anggaran (SPI-ANG)

Satuan kerja Puskari telah melaksanakan penyusunan rencana kerja dan anggaran untuk tahun anggaran 2020 dengan melibatkan semua Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian lingkup Puskari untuk membahas perencanaan kegiatan, anggaran dan target output atau kinerja.

Pada T.A 2020, terdapat 6 output kegiatan perkarantinaan ikan. Setiap komponen/sub komponen yang terdapat pada setiap output tersebut telah dilakukan pengecekan dan penyelarasan sesuai bagan akun standar, standar biaya masukan dan standar biaya lainnya.

• SPI Barang dan Jasa (SPI-PBJ)

Tidak ada pengadaan barang dan jasa pada satker Pusat Karantina Ikan pada T.A 2020 dengan nilai diatas Rp. 200.000.000.

• SPI Barang Milik Negara (SPI-BMN)

Satker Pusat Karantina Ikan terus melakukan upaya/langkah-langkah pengamanan, pengawasan, dan pengendalian terhadap aset/barang milik negara. Langkah-langkah tersebut meliputi inventarisasi secara berkala terhadap aset BMN, proses penetapatan status penggunaan, untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk rencana kebutuhan pemeliharaan dan pengadaan BMN serta rencana penghapusan aset yang rusak.

(33)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

29

BKIPM - KKP

• SPI Kerugian Negara (SPI-KN)

Pada Triwulan IV Tahun 2020, tidak terdapat kerugian negara baik yang dilakukan oleh Bendahara, Pegawai negeri bukan bendahara maupun Pejabat lainnya pada satker Puskari. Namun demikian, Puskari selalu melaksanakan identifikasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan dan pertanggungjawaban kegiatan yang berpotensi menyebakan kerugian negara.

• SPI Penyerapan Anggaran (SPI-PA)

Pelaksanaan pengendalian penyerapan anggaran di lingkup Pusat Karantina Ikan dilakukan setiap triwulan melalui rapat internal untuk membahas capaian kinerja dan realisasi anggaran di masing-masing output. Realisasi penyerapan anggaran Satker Pusat Karantina Ikan sampai dengan Triwulan IV 2020 adalah Rp. 3.636.255.000,- atau sebesar 97,45% dari total anggaran Rp. 3.543.490.566,-.

 Pusat Pengendalian Mutu

• SPI Sumber Daya Manusia (SPI-SDM)

Pengendalian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kapasitas SDM pengelola keuangan, sehingga kepala satuan kerja dapat mengetahui kesenjangan atau kelemahan dan selanjutnya diwajibkan melakukan kegiatan pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi instansi yang bersangkutan. Pengendalian kapasitas SDM pengelola keuangan Satker Pusat PM dapat dilihat pada Formulir SPI-SDM.

- Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pada satker pusat lingkup BKIPM dijabat oleh pejabat Eselon I (Kepala BKIPM), sehingga hanya terdapat satu KPA untuk keempat satker pusat di BKIPM. Tingkat Pendidikan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dinilai sangat memadai dan memiliki tingkat pendidikan lulusan Strata 3 (S3) dan pengalaman serta karir pengelolaan anggaran yang sangat baik;

- Tingkat Pendidikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Satker Pusat PM juga dinilai sangat memadai, dengan pengalaman dan karir pengelolaan anggaran yang sangat baik, serta memiliki tingkat pendidikan lulusan Strata 2 (S2);

- Tingkat Pendidikan Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) pada Satker Pusat PM dinilai juga sangat memadai dan memiliki tingkat pendidikan lulusan Strata 1 (S1);

- Tingkat pendidikan Bendahara Pengeluaran pada Satker Pusat PM dinilai juga sangat memadai, memiliki tingkat pendidikan lulusan Strata 1 (S1) dengan latar belakang pendidikan ekonomi. Bendahara Pengeluaran Satker Pusat PM telah memiliki sertifikasi Bendahara Negara Tersertifikasi (BNT).

(34)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

30

BKIPM - KKP

• SPI Anggaran (SPI-ANG)

Satuan kerja Pusat PM telah melaksanakan penyusunan rencana kerja dan anggaran untuk tahun anggaran 2020 dengan melibatkan semua pegawai lingkup Pusat PM untuk membahas perencanaan kegiatan, anggaran dan target output atau kinerja.

Pada T.A 2020, terdapat 6 output kegiatan pengendalian mutu. Setiap komponen/sub komponen yang terdapat pada setiap output tersebut telah dilakukan pengecekan dan penyelarasan sesuai bagan akun standar, standar biaya masukan dan standar biaya lainnya.

• SPI Barang dan Jasa (SPI-PBJ)

Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pada satker Pusat PM pada T.A 2020 telah dilakukan dengan baik dan diinput ke dalam aplikasi SIRUP. Untuk Tahun Anggaran 2020, Pusat PM telah melakukan penginputan data pengadaan barang/jasa pada aplikasi SIRUP. • SPI Barang Milik Negara (SPI-BMN)

Satker Pusat PM terus melakukan upaya/langkah-langkah pengamanan, pengawasan, dan pengendalian terhadap aset/barang milik negara. Langkah-langkah tersebut meliputi inventarisasi secara berkala terhadap aset BMN, proses penetapatan status penggunaan, untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk rencana kebutuhan pemeliharaan dan pengadaan BMN, serta rencana penghapusan aset yang rusak.

• SPI Kerugian Negara (SPI-KN)

Pada Triwulan IV Tahun 2020, tidak terdapat kerugian negara baik yang dilakukan oleh Bendahara, Pegawai negeri bukan bendahara maupun Pejabat lainnya pada satker Pusat PM. Namun demikian, Pusat PM selalu melaksanakan identifikasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan dan pertanggungjawaban kegiatan yang berpotensi menyebakan kerugian negara.

• SPI Penyerapan Anggaran (SPI-PA)

Pelaksanaan pengendalian penyerapan anggaran di lingkup Pusat PM dilakukan setiap triwulan melalui rapat internal untuk membahas capaian kinerja dan realisasi anggaran di masing-masing output. Realisasi penyerapan anggaran Satker Pusat PM sampai dengan Triwulan IV 2020 sebesar Rp. 3.762.788.072,- dari total anggaran sebesar Rp. 3.780.076.000,- atau sekitar 99,54%.

(35)

Laporan SPIP Triwulan IV 2020

31

BKIPM - KKP

 Pusat Standardisasi Sistem dan Kepatuhan

• SPI Sumber Daya Manusia (SPI-SDM)

Pengendalian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kapasitas SDM pengelola keuangan, sehingga kepala satuan kerja dapat mengetahui kesenjangan atau kelemahan dan selanjutnya diwajibkan melakukan kegiatan pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi instansi yang bersangkutan. Pengendalian kapasitas SDM pengelola keuangan Satker Pusat SSK dapat dilihat pada Formulir SPI-SDM.

- Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pada satker pusat lingkup BKIPM dijabat oleh pejabat Eselon I (Kepala BKIPM), sehingga hanya terdapat satu KPA untuk keempat satker pusat di BKIPM. Tingkat Pendidikan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dinilai sangat memadai dan memiliki tingkat pendidikan lulusan Strata 3 (S3) dan pengalaman serta karir pengelolaan anggaran yang sangat baik;

- Tingkat Pendidikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Satker Pusat SSK juga dinilai sangat memadai, dengan pengalaman dan karir pengelolaan anggaran yang sangat baik, serta memiliki tingkat pendidikan lulusan Strata 2 (S2);

- Tingkat Pendidikan Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) pada Satker Pusat SSK dinilai juga sangat memadai dan memiliki tingkat pendidikan lulusan Strata 1 (S1);

- Tingkat pendidikan Bendahara Pengeluaran pada Satker Pusat SSK dinilai juga sangat memadai, memiliki tingkat pendidikan lulusan Diploma 3 (D3) dengan latar belakang pendidikan akuntansi.

• SPI Anggaran (SPI-ANG)

Satuan kerja Pusat SSK telah melaksanakan penyusunan rencana kerja dan anggaran untuk tahun anggaran 2020 dengan melibatkan semua Kepala Bidang dan Kepala Subbidang lingkup Pusat SSK untuk membahas perencanaan kegiatan, anggaran dan target output atau kinerja. Pada T.A 2020, terdapat 6 output kegiatan. Setiap komponen/sub komponen yang terdapat pada setiap output tersebut telah dilakukan pengecekan dan penyelarasan sesuai bagan akun standar dan standar biaya masukan. • SPI Barang dan Jasa (SPI-PBJ)

Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pada satker Pusat SSK pada T.A 2020 telah dilakukan dengan baik dan diinput ke dalam aplikasi SIRUP.

• SPI Barang Milik Negara (SPI-BMN)

Satker Pusat SSK terus melakukan upaya/langkah-langkah pengamanan, pengawasan, dan pengendalian terhadap aset/barang milik negara. Langkah-langkah

Referensi

Dokumen terkait

Dalam reformasi di bidang keuangan negara, perubahan yang signifikan adalah perubahan di bidang akuntansi pemerintahan. Perubahan di bidang akuntansi pemerintahan ini sangat

Laporan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) triwulan I Tahun 2020 BPPP Banyuwangi ini berisi tentang penyelenggaraan SPIP, Hambatan dalam pelaksanaan,

Nursi tidak memaknai syariah sebagai produk ulama klasik yang termaktub dalam hukum-hukum fiqih, melainkan sebagai kumpulan prinsip-prinsip, perintah, dan larangan

43 merupakan suatu proses penyiapan generasi bangsa, sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat, yang bisa bersaing, bersanding, bahkan bertanding dengan

Tabel 10. Pada hampir semua kondisi atau kelompok perlakuan, rataan nilai transaksi yang terjadi dari seluruh ulangan mengalami penurunan setelah redenominasi

Puji syukur kehadirat Allah subhanahuwata’ala (SWT), yang senantiasa melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

peralatan yang tersedia masih kurang, 6) tingkat pendidikan tim Rescue masih rendah. Solusi yang telah dilakukan oleh pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota

Jenis penelitian yang dila- kukan adalah penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui signifikansi perbedaan prestasi belajar IPA di antara siswa yang diajar dengan