45
PENGARUH AKUNTABILITAS SISTEM GANJARAN TERHADAP
PENCAPAIAN VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI
(Studi Kasus Pada Pegawai Bidang Penganggaran)
Jack Febriand Adel, SE., MSi., Akt
(Universitas Maritim Raja Ali Haji)
ABSTRAKSI
Penelitian ini mencoba meneliti mengenai pengaruh akuntabilitas
system
ganjaran
pegawai
di
bidang
penganggaran
terhadap
pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Hasil penelitian
ini diharapkan dapat membantu pengambilan kebijakan pimpinan
organisasi dalam meningkatkan pencapaian visi, misi organisasi.
Metoda penelitian yang digunakan adalah regresi linier. Data
yang digunakan adalah hasil kuisioner yang telah disebarkan
kepada pegawai di bidang penganggaran sebanyak 433 kuisioner.
Hasil
penelitian
menyimpulkan
bahwa
akuntabilitas
sistem
ganjaran berpengaruh positif signifikan terhadap pencapaian
visi, misi dan tujuan organisasi.
Kata kunci: sistem ganjaran, visi, misi, tujuan organisasi.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Fungsi organisasi sebagai wadah untuk mewujudkan visi, misi dan
tujuan yang diinginkan sekelompok manusia. Organisasi dikelola
dalam
suatu
manajemen
yang
profesional.
Profesionalitas
manajemen ditentukan oleh sumber daya manusia yang berada di
dalam organisasi.
Kreitner dan Kinicki (2001) menyatakan organisasi adalah
suatu aktivitas yang dilakukan sekelompok orang secara sadar,
tersruktur
dan
terkoordinasi.
Efisiensi
dan
efektifitas
organisasi dapat terwujud jika sumber daya manusia organisasi
bekerja dalam sistem ganjaran yang akuntabel.
Unsur pokok yang diangkat sebagai variabel bebas yang
diperdugakan dapat mempengaruhi pencapaian visi, misi dan tujuan
organisasi adalah akuntabilitas sistem ganjaran.
Rumusan Masalah
Permasalahan penelitian ini adalah: ”Apakah akuntabilitas sistem
ganjaran berpengaruh positif signifikan terhadap pencapaian
visi, misi dan tujuan organisasi?”
46
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akuntabilitas
sistem ganjaran terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan
organisasi.
TINJAUAN TEORI
Organisasi
Untuk mencapai tujuan hidupnya manusia harus efektif dalam
bekerja
sama
dan
hal
inilah
yang
mendasari
terbentuknya
organisasi.
Manusia
adalah
mahluk
sosial
yang
hidup
bermasyarakat. Manusia mengatur aktivitas untuk mencapai tujuan.
Manusia memiliki kendala keterbatasan kemampuan dan untuk
mencapai tujuannya manusia haruslah saling membantu (Ikhsan,
2008 dan Ikhsan dan Ishak, 2008).
Visi, Misi dan Tujuan Organisasi
Kreitner dan Kinicki (2001) menyatakan visi organisasi adalah
tujuan jangka panjang yang mendeskripsikan image yang diinginkan
organisasi. Visi setiap organisasi tentulah berupa image yang
baik dan mampu bertahan dalam segala bentuk perubahan lingkungan
di luar organisasi. Visi organisasi ditetapkan untuk jangka
panjang dan hanya dapat dicapai jika pegawai dapat memahami visi
organisasinya.
Misi organisasi menurut Kreitner dan Kinicki (2001) adalah
sekumpulan alasan keberadaan sebuah organisasi. Dalam membahas
misi
organisasi
haruslah
mampu
membedakannya
dengan
visi
organisasi, Misi organisasi boleh lebih dari satu, karena
organisasi terdiri dari berbagai unsur kelompok manusia dengan
berbagai kepentingan yang menyertainya.
Locke, Shaw, Saari dan Latham (1981) mendefinisikan tujuan
organisasi
sebagai
suatu
capaian
yang
ingin
diraih
oleh
organisasi.Organisasi haruslah memiliki visi, misi dan tujuan
organisasi yang jelas dan mudah dipahami oleh seluruh anggota
organisasi. Kejelasan dan kemudahan dalam memahami visi, misi
dan tujuan organisasi akan memberikan pengaruh yang signifikan
dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi.
Keterlibatan semua anggota organisasi sesuai perannya,
dalam proses penyusunan visi, misi dan tujuan organisasi telah
menjadi sebuah kebutuhan. Kebutuhan akan jaminan kesuksesan
pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Visi, misi dan
tujuan organisasi yang disusun tanpa melibatkan seluruh anggota
organisasi akan membutuhkan adaptasi dan sosialisasi, yang pada
akhirnya akan memperlambat dan menghambat pencapaian visi, misi
dan tujuan organisasi.
47
menggambarkan program strategis organisasi, program tahunan dan
rencana kegiatan tahunan. Program strategis organisasi sesuai
dengan upaya pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi.
Program
tahunan
organisasi
haruslah
mengacu
pada
program
strategis
organisasi.
Penyusunan
rencana
kegiatan
tahunan
haruslah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi organisasi.
Seluruh anggota organisasi memahami rencana kegiatan tahunan dan
bekerja sesuai rencana kegiatan tahunan tersebut.
Akuntabilitas Sistem Ganjaran
Wexley dan Yuki (2005, menyatakan bahwa akuntabilitas sistem
ganjaran
berperan
penting
dalam
memacu
kinerja
anggota
organisasi. Sistem ganjaran haruslah sesuai dengan visi, misi
dan tujuan organisasi. Sistem ganjaran yang baik adalah sistem
ganjaran yang akuntabel sesuai tugas pokok dan fungsi anggota
organisasi, sehingga mampu mempermudah pencapaian visi, misi dan
tujuan organisasi.
Robbins dan Judge (2008), menyatakan bahwa sistem ganjaran
akan mengikuti elemen kunci organisasi yaitu spesialisasi kerja,
departementalisasi,
rantai
komando,
rentang
kendali,
sentralisasi dan formalisasi. Spesialisasi kerja mengambarkan
mengenai pembagian tugas dan rincian tugas dalam organisasi.
Departementalisasi
adalah
dasar
yang
dipakai
untuk
mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama. Rantai komando
merupakan garis wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi.
Rentang kendali menjelaskan tentang sumberdaya manusia yang
dapat diarahkan seseorang secara efektif dan efisien dalam
menjalankan tugasnya secara bertanggung jawab. Sentralisasi
menerangkan
sejauh
mana
tingkat
pengambilan
keputusan
terkonsentrasi pada satu titik dalam organisasi, sedangkan
Formalisasi adalah operasionalisasi pekerjaan secara baku dalam
organisasi yang bermanfaat untuk terciptanya ketertiban dalam
organisasi.
Elemen
kunci
diatas
pada
akhirnya
diharapkan
mampu
menciptakan kemudahan dalam menerapkan sistem ganjaran yang
akuntabel.
Faktor
ketepatan
dalam
sistem
ganjaran
dan
keseimbangan
beban
kerja
seluruh
anggota
organisai
juga
merupakan kunci keberhasilan sebuah sistem ganjaran.
Ketersediaan
uraian
tugas
yang
jelas
akan
membantu
kelancaran tugas anggota organisasi. Anggota organisasi yang
mengemban suatu tugas akan mengalami kesulitan dalam menjalankan
tugasnya jika tidak tersedia uraian tugas yang jelas, sehingga
kinerjanya tidak berjalan secara efektif dan efisien. Diperlukan
keterlibatan anggota organisasi dalam penyusunan uraian tugas
sehingga tercipta sinkronisasi kerja dalam organisasi.
Robbins dan Judge (2008) menyatakan bahwa kejelasan tugas
pokok dan fungsi haruslah dipahami secara baik oleh setiap
pegawai. Dalam bekerja setiap pegawai membutuhkan tupoksi yang
48
jelas untuk setiap jabatan yang diembannya. Tugas pokok dan
fungsi mengambarkan tugas pokok dan fungsi yang merupakan
kewajiban setiap pejabat yang mengemban jabatan tersebut.
Pengetahuan pegawai sangat diperlukan untuk dapat memahami
dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang diembannya.
Keterampilan
pegawai
juga
memegang
peranan
penting
dalam
keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diembannya.
Sikap kerja pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
juga sangat diperlukan demi terwujudnya kinerja yang baik.
Inovasi dan kreativitas pegawai dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya haruslah dilestarikan untuk tercapainya kinerja
yang baik.
Pemahaman terhadap uraian tugas oleh anggota organisasi
dalam
menjalankan
suatu
tugas
merupakan
kunci
utama
keberhasilannya
untuk
menciptakan
kinerja
terbaik
bagi
organisasi. Tersedianya standar sistem ganjaran merupakan faktor
kunci keberhasilan penerapan sistem ganjaran yang akuntabel,
yang mampu mewujudkan visi, misi dan tujuan organisasi.
Hipotesis Penelitian
H1:
Diperdugakan
akuntabilitas
sistem
ganjaran
berpengaruh
positif
terhadap
pencapaian
visi,
misi
dan
tujuan
organisasi.
METODA PENELITIAN
Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pegawai
institusi pemerintahan. Pengambilan sampel dilakukan dengan
purposive sampling dengan kriteria: pegawai negeri sipil dan
bekerja di bidang penganggaran.
Sumber Data
Penelitian
ini
menggunakan
data
yang
dikumpulksn
melalui
kuisioner. Adapun jumlah responden yang dapat digunakan dalam
penelitian ini adalah 433 responden.
Definisi dan Pengukuran Variabel
Sistem ganjaran adalah sistem pengajian/pengupahan, penghargaan
dan sanksi yang diterapkan secara akuntabel dalam organisasi
(Ikhsan, 2008 dan Ikhsan dan Ishak, 2008).
Visi
organisasi
adalah
tujuan
jangka
panjang
yang
mendeskripsikan
image
yang
diinginkan
organisasi.
Misi
organisasi adalah sekumpulan alasan keberadaan organisasi.
Tujuan organisasi sebagai suatu capaian yang ingin diraih oleh
organisasi. Variabel penelitian diukur menggunakan kuisioner.
49
Metoda Analisis
Metode analisis hasil penelitian ini terdiri atas empat tahapan
analisis, yaitu:
1.
Uji Reliabilitas Dan Validitas.
2.
Uji Normalitas.
3.
Hasil Pengujian Hipotesis Dengan Regresi Linier.
PEMBAHASAN
Gambaran Umum Responden
Jumlah
responden
433
orang
dan
merupakan
pegawai
bidang
penganggaran di institusi pemerintahan.
Deskripsi Statistik
Hasil pengukuran variable penelitian menunjukkan mean untuk
semua instrument penelitian menunjukkan kisaran angka diatas
2,5, sehingga dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas sistem
ganjaran dan pemahaman terhadap visi dan misi organisasi oleh
responden dapat dikategorikan baik.
Tabel 1.1
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
I1 433 1.00 5.00 3.7806 .86624 I2 433 1.00 5.00 3.0624 1.01530 I3 433 1.00 5.00 2.6259 1.05122 I4 433 1.00 5.00 3.4734 .82768 I5 433 1.00 5.00 2.9284 .98458 I6 433 1.00 5.00 3.6836 .73544 I7 433 1.00 5.00 3.6328 .82582 I8 433 1.00 5.00 3.1316 .90969 I9 433 1.00 5.00 3.3326 .92810 I10 433 1.00 5.00 3.6143 .81733 I11 433 1.00 5.00 3.6605 .75935 I12 433 1.00 5.00 2.8799 1.01807 I13 433 1.00 5.00 2.7552 1.03196 I14 433 1.00 5.00 3.6490 .79734 I15 433 1.00 5.00 3.4319 .94556 I16 433 1.00 5.00 2.8776 1.07853 I17 433 1.00 5.00 3.2009 .97838 I18 433 1.00 5.00 2.9792 1.00785 Valid N (listwise) 433
Uji Reliabilitas Dan Validitas.
50
Cronbach alpha masing-masing instrumen. Variabel tersebut akan
dikatakan reliabel bila Cronbach alpha-nya memiliki nilai lebih
besar dari 0,60 (Mardiyah dan Gudono, 2001).
Tabel 1.2
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
.895 18
Untuk menguji validitas instrument penelitian dengan nilai
Sig (2-tailed) < 0,05 maka dsimpulkan instrument penelitian
valid. Pada table berikut dapat dibuktikan bahwa seluruh
instrument penelitian dapat dikatakan valid (Gujarati, 1995).
Tabel 1.3
Uji Validitas
Correlations
I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 I8 I9 Visi, Misi, Tujuan I1 Pearson Correlation 1 .442** .189** .510** .272** .508** .447** .348** .333** .602** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433 I2 Pearson Correlation .442** 1 .532** .563** .641** .417** .425** .532** .560** .795** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433 I3 Pearson Correlation .189** .532** 1 .420** .591** .320** .340** .429** .441** .674** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433 I4 Pearson Correlation .510** .563** .420** 1 .505** .570** .583** .473** .491** .770** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433 I5 Pearson Correlation .272** .641** .591** .505** 1 .442** .360** .654** .561** .784** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433 I6 Pearson Correlation .508** .417** .320** .570** .442** 1 .540** .374** .409** .676** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433 I7 Pearson Correlation .447** .425** .340** .583** .360** .540** 1 .517** .492** .702** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433 I8 Pearson Correlation .348** .532** .429** .473** .654** .374** .517** 1 .675** .770** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433 I9 Pearson Correlation .333** .560** .441** .491** .561** .409** .492** .675** 1 .763** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433
Visi, Misi, Tujuan Pearson Correlation .602** .795** .674** .770** .784** .676** .702** .770** .763** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
I10 I11 I12 I13 I14 I15 I16 I17 I18 Sistem Ganjaran I10 Pearson Correlation 1 .721** .359** .456** .367** .246** .128** .086 .285** .631**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .008 .075 .000 .000
N 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433
I11 Pearson Correlation .721** 1 .390** .443** .323** .321** .124** .092 .230** .628**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .010 .056 .000 .000
51
I12 Pearson Correlation .359** .390** 1 .675** .216** .266** .393** .085 .295** .689**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .078 .000 .000
N 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433
I13 Pearson Correlation .456** .443** .675** 1 .286** .232** .179** .063 .302** .670**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .194 .000 .000
N 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433
I14 Pearson Correlation .367** .323** .216** .286** 1 .533** .233** .200** .126** .572**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .009 .000
N 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433
I15 Pearson Correlation .246** .321** .266** .232** .533** 1 .313** .151** .187** .585**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000
N 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433
I16 Pearson Correlation .128** .124** .393** .179** .233** .313** 1 .515** .370** .628**
Sig. (2-tailed) .008 .010 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433
I17 Pearson Correlation .086 .092 .085 .063 .200** .151** .515** 1 .316** .477**
Sig. (2-tailed) .075 .056 .078 .194 .000 .002 .000 .000 .000
N 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433
I18 Pearson Correlation .285** .230** .295** .302** .126** .187** .370** .316** 1 .588**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .009 .000 .000 .000 .000
N 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433
Sistem Ganjaran Pearson Correlation .631** .628** .689** .670** .572** .585** .628** .477** .588** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Normalitas.
Untuk mendeteksi normalitas model regresi dilakukan pengujian
dengan One-Sample Kolmogorov Smirnov Test, nilai Asymp. Sig
(2-tailed) > 0,05 maka dsimpulkan data terdistribusi secara normal,
artinya dapat disimpulkan bahwa model regresi layak digunakan
karena memenuhi asumsi normalitas (Santoso, 2001).
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Visi, Misi, Tujuan Sistem Ganjaran
N 433 433
Normal Parametersa,,b Mean 29.6513 29.0485
Std. Deviation 5.93178 5.12934
Most Extreme Differences Absolute .053 .062
Positive .045 .041
Negative -.053 -.062
Kolmogorov-Smirnov Z 1.109 1.291
Asymp. Sig. (2-tailed) .171 .071
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Hasil Pengujian Hipotesis Dengan Regresi Linier
Model regresi linier dalam penelitian ini adalah:
Y=
β
0 +
β
1X1 + e
Keterangan:
Y
= pencapaian visi, misi dan tujuan
X1 = akuntabilitas sistem ganjaran
52
β
0 = konstanta
β
1
β
2= koefisien regresi
e
= galat
Dalam penelitian ini pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen diuji dengan tingkat signifikan
α
= 5%.
Tabel 1.5
Pengujian Hipotesis
Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .629a .396 .394 4.61649a. Predictors: (Constant), Sistem Ganjaran
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 6014.894 1 6014.894 282.231 .000a
Residual 9185.448 431 21.312 Total 15200.342 432
a. Predictors: (Constant), Sistem Ganjaran b. Dependent Variable: Visi, Misi, Tujuan
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 8.520 1.277 6.670 .000 Sistem Ganjaran .727 .043 .629 16.800 .000
a. Dependent Variable: Visi, Misi, Tujuan
Hasil analisis regresi linier menunjukkan R
2sebesar 0,396
berarti variasi variabel dependen (visi, misi dan tujuan
organisasi) 39,6% bisa dijelaskan oleh variabel independen
(akuntabilitas
sistem
ganjaran).
Sedangkan,
sisanya
60,4%
dijelaskan oleh variabel lain.
Nilai F= 282,231 dengan tingkat signifikan 0,000. Karena
probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model
regresi dapat digunakan untuk memprediksi pencapaian visi, misi
dan tujuan organisasi atau dapat dikatakan bahwa akuntabilitas
sistem ganjaran berpengaruh terhadap pencapaian visi, misi dan
tujuan organisasi.
Hipotesis penelitian menguji pengaruh akuntabilitas sistem
ganjaran terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi.
Dari Tabel diatas tampak nilai t= 16,800 dengan tingkat
signifikan 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05. Hasil regresi ini
menghasilkan koefisien regresi positif dan signifikan.
Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis null dapat ditolak
sehingga hipotesis pertama dapat diterima, artinya akuntabilitas
sistem
ganjaran
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi.
53
PENUTUP
Simpulan
Hasil
penelitian
menyimpulkan
bahwa
akuntabilitas
sistem
ganjaran berpengaruh positif signifikan terhadap pencapaian
visi, misi dan tujuan organisasi.pengaruh pengukuran sistem
pengukuran
Keterbatasan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan:
1.
responden
penelitian
terbatas
pada
pegawai
bidang
penganggaran dan tidak membedakan pengalaman kerja dan
kepangkatan.
2.
data yang dianalisis menggunakan instrumen yang mendasarkan
persepsi jawaban responden. Hal ini akan menimbulkan masalah
jika
persepsi
responden
berbeda
dengan
keadaan
yang
sesungguhnya.
Implikasi Penelitian Di Masa Yang Akan Datang
Hasil penelitian ini minimal dapat menambah referensi dan
mendorong dilakukannya penelitian-penelitian berikutnya. Dengan
keterbatasan-keterbatasan yang ada diharapkan dapat diperbaiki
dalam penelitian-penelitian yang akan datang.
54