• Tidak ada hasil yang ditemukan

Calon Mahasiswa Baru UNAIR Jalur SBMPTN 2016 Diimbau Segera Lakukan Pendaftaran Ulang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Calon Mahasiswa Baru UNAIR Jalur SBMPTN 2016 Diimbau Segera Lakukan Pendaftaran Ulang"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Calon Mahasiswa Baru UNAIR

Jalur SBMPTN 2016 Diimbau

Segera Lakukan Pendaftaran

Ulang

UNAIR NEWS – Pengumuman penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) telah resmi disampaikan pada Selasa (28/6) lalu. Rektor Universitas Airlangga menghimbau kepada seluruh peserta yang diterima di UNAIR untuk segera melakukan proses pendaftaran ulang calon mahasiswa baru (camaba).

“Kami harapkan mereka segera melakukan proses berikutnya yaitu daftar ulang, agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Karena sebentar lagi masuk seleksi jalur Mandiri,” ujar Rektor UNAIR, Prof. Dr. H. Mohammad Nasih, MT., SE., Ak, CMA.

Seperti dijelaskan oleh Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) UNAIR Drs. Suko Widodo, M.Si., dalam proses pendaftaran ulang ini setiap calon mahasiswa baru wajib mengikuti seluruh rangkaian proses daftar ulang. Seluruh camaba wajib melakukan pra pendaftaran ulang dengan mengunggah semua berkas persyaratan pada laman http://regmaba.unair.ac.id. Registrasi online dapat dilakukan terhitung sejak 28 Juni hingga 10 Juli 2016.

Penentuan tarif Uang Kuliah Tunggal (UKT) ditentukan berdasarkan entri data yang telah dilakukan. Selanjutnya, satuan biaya UKT program S-1 dapat dilihat di laman

http://ppmb.unair.ac.id/web/site/sbmptn. Kemudian camaba UNAIR melakukan tes kesehatan dan tes kemampuan Bahasa Inggris pada rentan waktu 14-19 Juli 2016. Jadwal tes kesehatan dan tes kemampuan Bahasa Inggris akan diberikan setelah camaba

(2)

bersangkutan melakukan pembayaran UKT.

Pendaftaran ulang dengan melakukan verifikasi berkas dilakukan langsung di Gedung Airlangga Convention Centre (ACC), Kampus C, UNAIR, pada 19-20 Juli. Untuk camaba penerima bantuan biaya pendidikan Bidikmisi, akan ada pengarahan penerimaan bantuan biaya pendidikan yang diselenggarakan di Ruang Garuda Mukti, Kantor Manajemen, Kampus C UNAIR, pada Selasa 19 Juli 2016. Suko mengatakan, kepada seluruh peserta yang diterima pada jalur SBMPTN supaya sesegera mungkin melakukan registrasi. Pihaknya juga mengatakan, jika terdapat kesulitan tentang proses dan tata cara pendaftaran ulang, camaba dapat menghubungi PIH UNAIR.

“Kepada calon mahasiswa baru yang diterima di UNAIR, jika ada kesulitas mengenai proses dan alur pendaftaran bisa menghubungi PIH UNAIR,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (29/6). Informasi lengkap tentang proses pendaftaran ulang mahasiswa baru dapat diakses melalui laman http://unair.ac.id atau No. Telp. (031) 5915042 – 43, 5912546, 5912564, Pesawat 221, 211, 115, dan 116. Apabila calon mahasiswa baru tidak memenui proses pendaftaran ulang yang tertera di atas, maka yang bersangkutan dianggap mengundurkan diri sebagai mahasiswa baru UNAIR. (*)

Penulis : Binti Q. Masruroh Editor : Bambang BES

(3)

Sharing,

Telkom

Jalin

Kerjasama dengan UNAIR

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga kembali menggalakkan kerjasama guna meningkatkan mutu pendidikan sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi Indonesia. Pada hari Rabu (29/6), UNAIR bersama dengan PT. Telkom Indonesia Tbk melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) di Ruang Sidang Pleno, Kantor Manajemen UNAIR. Kesepahaman bersama ini dalam rangka pemanfaatan potensi bersama antara Telkom dengan UNAIR.

Selaku perwakilan dari UNAIR, Prof. Ir. M. Amin Alamsjah, M.Si., Ph.D, mengatakan kerjasama dengan Telkom ini dalam rangka pengembangan aktivitas akademik UNAIR, khususnya dalam bidang teknologi informasi.

“Khusus dalam IT (information and technology), ini menjadi taruhan, sejauh mana IT tersebut bisa digunakan dengan baik demi pengembangan aktivitas akademik kita,” ujar Wakil Rektor III UNAIR ketika memberikan sambutan.

Direktur E-Bisnis Telkom Muhammad Awaluddin mengatakan, kerjasama Telkom dengan UNAIR didasari atas banyaknya ide-ide dari kampus yang dianggap unik, terutama dalam hal teknologi informasi.

“Pentingnya sinergi ini karena banyak sekali inisiasi-inisiasi dari kampus yang bisa dimanfaatkan dan dikembangkan, hal ini juga supaya kampus dapat menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi Indonesia,” ujar Awaluddin tersebut dalam sambutannya. Sebagai bagian dari BUMN (Badan Usaha Milik Negara), Awaluddin menganggap bahwa Telkom juga turut bertanggung jawab dalam pengembangan pendidikan nasional, khususnya dalam bidang teknologi informasi. “Kami tidak boleh tinggal diam, kami siap membantu untuk itu,” tegasnya.

(4)

Dalam kesempatan tersebut, Awaluddin juga mengenalkan sebuah program jaringan Telkom yang bernama idREN (Indonesian Research and Education Network). Menurutnya, idREN dapat menunjang pengembangan riset serta pembelajaran bagi Perguruan Tinggi Nasional di Indonesia.

“Jaringan ini juga mampu menyediakan saluran khusus untuk research sharing antar perguruan tinggi di Indonesia,” tandasnya. “idREN ini juga diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pemimpin perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan produktivitas riset perguruan tinggi,” imbuhnya.

Melalui penandatanganan nota kesepahaman ini, Prof. Amin berharap agar hal tersebut dapat membantu UNAIR untuk memantapkan predikat sebagai perguruan tinggi berkelas dunia. “Selain itu, harapan kami agar kerjasama ini juga bisa menggerakkan gerbong aktivitas akademik, juga university holding dari Universitas Airlangga,” pungkas Prof. Amin.

Penulis : Dilan Salsabila Editor: Defrina Sukma S.

Gebyar Ramadan, UNAIR Santuni

1000 Anak Yatim

UNAIR NEWS – Memeriahkan Bulan Ramadan sudah menjadi agenda tahunan sivitas akademik UNAIR, salah satunya yakni dengan memberikan santunan kepada 1000 anak yatim dari panti di sekitar kampus, hingga berbagai wilayah di Surabaya, dan Sidoarjo. Jika pada tahun sebelumnya, santunan di gelar di Airlangga Convention Center (ACC), kali ini, Rabu (29/6),

(5)

acara tersebut dilaksanakan di ruang utama Masjid Ulul Azmi Kampus C UNAIR.

Ketua Panitia Gebyar Ramadan 1437 Hijriah, Drs. Muadib Aminan, menuturkan dalam sambutannya bahwa kegiatan yang bertajuk “Berbagi Kebahagiaan Bersama Anak Yatim” ini adalah bagian dari peran serta seluruh sivitas UNAIR, ia juga berterima kasih kepada pihak terkait yang telah ikut serta menyukseskan acara tersebut.

“Kegiatan yang sudah sering kita lakukan ini adalah bagian dari peran serta semua sivitas UNAIR, untuk itu terima kasih yang sebesar-besarnya,” jelasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Rektor I, II, dan III UNAIR, beserta seluruh jajaran dekanat di lingkungan UNAIR. Dalam sambutannya, Wakil Rektor III UNAIR, Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D., menuturkan bahwa kegiatan yang juga dimeriahkan dengan tampilan bacaan quran anak-anak yatim tersebut bisa mendapat berkah dan ridho Allah SWT.

“Semoga dengan kegiatan santunan kepada anak yatim ini menjadi semakin berkah dan diterima puasa kita semua,” tuturnya yang diamini oleh seluruh hadirin.

Dari pihak peserta, Yanti selaku pengasuh Panti Ulul Albab, Manukan, Tandes Surabaya, memberikan masukan kepada UNAIR, untuk terus menggelar kegiatan tahunan tersebut secara rutin. Bersama 50 anak asuh, ia juga berharap bahwa kedepan kegiatannya bisa lebih baik lagi.

“Anak-anak senang, kegiatan bagus, alhamdulillah sudah dua kali ini kami di undang untuk hadir oleh UNAIR,” jelasnya. Senada dengan Yanti, salah satu anak asuh dari Panti Yayasan Ibnu Sina di daerah Kertajaya, Lusi, juga mengungkapkan rasa bangganya, bisa diundang dan datang ke UNAIR. Siswa kelas 4 SD tersebut mengatakan jika uang santunan yang diberikan akan digunakan untuk membeli peralatan sekolah.

(6)

“Senang sekali bisa ke UNAIR, ini baru pertama ke sini, ya uang santunannya bisa buat beli alat-alat sekolah,” tuturnya. Dalam kesempatan tersebut, KH. M. Ridwan Yasin diundang untuk memberikan tausiyah kepada hadirin. Dalam tausiyahnya, kiai yang akrab dengan sapaan kiai bogang tersebut mengajak kepada seluruh anak yatim yang hadir, untuk meneladani Nabi Muhammad SAW. Pasalnya, meski terlahir dalam keadaan yatim, Nabi Muhammad sudah bisa hidup dengan mandiri sedari muda.

“Anak-anak yang sekarang keadaanya seperti Rasul, terlahir yatim, harus mandiri, jadikan Rasul sebagai contoh, agar kelak bisa menjadi pemimpin,” paparnya.

Di akhir acara, KH. M. Ridwan juga memandu para hadirin dengan serangkaian doa, utamanya untuk seluruh hadirin dan keberkahan Masjid Ulul Azmi.

“Masjid Ulul Azmi, dari namanya saja sudah menunjukkan kesabaran dan kebesaran jiwa para Nabi Allah yang mendapat gelar Ulul Azmi,”pungkasnya.

Penulis: Nuri Hermawan Editor: Dilan Salsabila

Empat Prodi Pascasarjana yang

Potensial Dikembangkan

UNAIR NEWS – Sekolah Pascasarjana UNAIR memiliki setidaknya dua belas program studi. Secara umum, semua memiliki keunggulan. Artikel ini akan membahas empat program studi terlebih dahulu. Keempatnya, memiliki keunikan dan dianggap potensial untuk dikembangkan.

(7)

Wakil Direktur Sekolah Pascasarjana Prof Dr drh Anwar Ma’ruf M.Kes menuturkan, prodi S2 manajemen bencana, ilmu forensik, kajian ilmu kepolisian, dan sains ekonomi Islam tergolong potensial untuk dikembangkan. Kebutuhan masyarakat akan ilmu lintas disiplin di prodi-prodi tersebut tergolong tinggi.

Indonesia Laboratorium Bencana

Pada 18 Maret lalu, dr Bagus Tjahjono MPH, Ketua Diklat PB Badan Nasional Penanggulangan Bencana, menjadi pembicara dalam kuliah umum tentang manajemen bencana di gedung Sekolah Pascasarjana. Dia menuturkan, Indonesia adalah laboratorium besar untuk melakukan kajian-kajian tentang bencana alam. Tidak hanya orang Indonesia, terdapat banyak orang asing yang datang ke tempat ini untuk belajar.

Potensi bencana yang ada di Indonesia, berbanding lurus dengan kebutuhan akan para pakar di bidang manajemen bencana. Wawasan tentang bencana harus disampaikan di semua sekolah, kampus, dan berbagai kesempatan.

“Semua orang Indonesia wajib sadar tentang cara penanggulangan bencana,” ungkap dia di hadapan puluhan mahasiswa dari berbagai fakultas kala itu. Analoginya, mungkin Surabaya bukan termasuk lokasi rawan bencana. Tapi, bukan berarti orang Surabaya tidak akan pergi ke Mentawai atau daerah lain yang memiliki potensi Tsunami.

Ilmu Forensik Lintas Sektor

Bila ditelaah, kajian ilmu forensik yang dipelajari di Sekolah Pascasarjana tidak hanya berkaitan dengan hal-hal bersifat biologis atau genetik. Tidak sekadar seputar lini medis. Lebih dari itu, ilmu forensik mencakup banyak bidang.

Antara lain, antropologi, budaya, bahkan ekonomi. Ya, sektor ekonomi juga tidak luput dari kajian ilmu forensik. Jadi, persoalan fraud dalam perekonomian dapat dilihat dari perspektif ilmu ini. Di samping itu, ilmu forensik juga erat

(8)

dengan kajian psikologi, hukum, dan lain sebagainya. Jadi, peluang pengembangannya pun nyaris tak terbatas.

Penguatan Mutu Anggota Polri

Dengan banyaknya tantangan di era perkembangan zaman, aparatur negara wajib terus membekali diri. Tak terkecuali, mereka yang mengabdi di institusi bhayangkara. Para polisi harus terus berupaya menguatkan kualitasnya. Dengan demikian, pelayanan masyarakat bisa berjalan dengan optimal.

Perbaikan mutu yang dimaksud dapat ditempuh melalui penambahan wawasan. Caranya, bisa dengan studi lanjut. Saat ini, begitu banyak polisi potensial di seluruh Indonesia yang haus akan pendidikan.

UNAIR sebagai salah satu kampus besar di kawasan Indonesia timur bisa menangkap fenomena zaman tersebut sebagai peluang. Kerjasama yang baik antar kampus Airlangga dengan kepolisian, pasti dapat melahirkan aparat-aparat penegak hukum yang tangguh dan berwibawa.

Ekonomi Syariah Berkembang Pesat

Pertumbuhan perekonomian syariah tidak bisa ditawar lagi. Bagai jamur di musim hujan, bank-bank berbasis Islam bermunculan. Tak hanya bank, institusi dan mekanisme ekonomi lain berbasis syariah pun hidup dan terus berkembang.

Untuk menjaga kekonsistenan dan orisinalitas perspektif kesyariahan itu, diperlukan banyak intelektual muda. Salah satu cara mencetak pemikir ekonomi Islam adalah menyiapkan ruang guna studi lanjut. Maka itu, pantaslah bila S2 Sains Ekonomi Islam dianggap sebagai salah satu prodi yang potensial. (*)

(9)

Dosen dan Mahasiswa Harus

Optimis Bisa Buat Publikasi

Internasional

UNAIR NEWS – Mimpi kampus untuk menjadi 500 terbaik dunia harus ditopang oleh semua civitas akademika. Tak terkecuali, para dosen dan mahasiswa. Untuk bisa berbicara di ranah internasional, dosen dan mahasiswa mesti sanggup membuat publikasi ilmiah. Terlebih, beberapa tahun lalu, Dikti menyebarkan edaran tentang kewajiban mahasiswa program doktoral memiliki publikasi internasional.

Prof Dr Ahmad Syahrani Apt MS mengutarakan, baik dosen maupun mahasiswa harus menyikapi ini sebagai tantangan. Bukan memposisikannya laksana beban. Sebab, memproduksi publikasi internasional bukan sebuah kemustahilan.

Guru Besar Fakultas Farmasi ini menceritakan, dia pernah akan menempuh pendidikan S3 di Jerman dan Perancis. Namun, tidak kesampaian karena beberapa alasan. Saat itu, dia melakukan komunikasi dengan sejumlah kolega sesama dosen dan staf kependidikan.

“Saya memiliki satu pertanyaan utama: memangnya, apa bedanya kuliah di dalam negeri dan kuliah di luar negeri?” kata lelaki asal Kalimantan Selatan itu. Salah satu rekan menjawab, perbedaan yang dimaksud bisa terkait kepemilikan publikasi internasional.

“ D a r i s a n a , s a y a b e r t e k a d u n t u k m e m b u a t p u b l i k a s i internasional. Saya ingin membuktikan, meskipun akhirnya kuliah S3 di dalam negeri (UNAIR, Red), saya tetap mampu berkarya,” ujar pria yang sudah memiliki 31 publikasi

(10)

internasional ini (delapan di antaranya sebagai author). Saat lulus S3 di tahun 1997, Syahrani telah memproduksi empat publikasi internasional.

Wakil Rektor I UNAIR periode 2010-2015 ini menuturkan, dosen dan mahasiswa wajib optimis bahwa dirinya sanggup membuat publikasi internasional. Modalnya, ketekunan dan keseriusan. Sebab, untuk bisa berkontribusi di jurnal bertaraf dunia, dibutuhkan penelitian dan pemikiran yang orisinal.

Tidak boleh asal tulis. Karena sudah pasti seleksinya ketat. Kapabilitas bahasa Inggris pun harus di level sangat baik. “Mewarnai dunia akademik di tingkat internasional itu hal yang lumrah dan sangat mungkin dilakukan civitas UNAIR. Saya sudah membuktikannya sendiri,” ungkap lelaki yang pernah menjadi dekan Fakultas Farmasi ini. (*)

Penulis: Rio F. Rachman

Belajar Bersama di Temu

Ilmiah Berkala

UNAIR NEWS – Guna menjalankan visi reseach excellence dan academic excellence, FKG UNAIR menghidupkan kembali kegiatan Temu Ilmiah Berkala (TIB) di lingkungan kampus. Dengan mengusung tema Connecting basic Science and Clinical in Medicine and Dentistry, acara bulanan ini dikemas dalam bentuk mini seminar berakreditasi SKP dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI). TIB menghadirkan topik bahasan dari para akademisi dan ilmuwan serta penatalaksanaan kasus oleh para klinisi.

(11)

Juni 2016, di Gedung Garuda Muka FKG UNAIR. Hadir sebagai pembicara yaitu Prof. Dr. Jusak Nugraha, drg., Sp.PK(K) dengan judul bahasan “Pemeriksaan patologi klinik pada alergi dan infeksi” dan Dr. Anang Endaryanto, drg., Sp.A(K) dengan judul bahasan “Penatalaksanaan alergi terkait dengan revisited hygiene hypothesis“. Untuk melengkapi bahasan, penatalaksanaan kasus oleh PPDGS Periodonsia juga dihadirkan sebagai penutup seminar.

Tujuan dari kegiatan yang dapat dihadiri oleh staf pengajar, mahasiswa PPDGS dan dokter gigi umum ini adalah untuk menumbuhkan atmosfer akademik yang lebih baik.

Penulis: Humas FKG Editor: Rio F. Rachman

BEM UNAIR dan KPAY Berikan

Santunan Pada 2.080 Anak

Yatim

UNAIR NEWS – Komunitas Pecinta Anak Yatim (PAY) bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga mengadakan buka puasa bersama dengan 2080 anak yatim se-Surabaya. Kegiatan tersebut dilksanakan di Masjid Ulul Azmi, Kampus C, UNAIR, Minggu (26/6). Acara ini menghadirkan 2080 anak yatim se-Surabaya dan sekitarnya.

Selain berbuka puasa, kegiatan lain yang dilakukan yakni pemberian bantuan pendidikan dan pemberian sandang untuk untuk seluruh anak yatim yang datang. Santunan anak yatim diberikan langsung oleh Dr. Muhammad Madyan, S.E., M.Si., M.Fin., selaku Wakil Rektor II UNAIR.

(12)

Anak-anak yatim yang memenuhi undangan bukan hanya dari panti asuhan yang ada di Surabaya. Komunitas PAY juga mendatangkan anak yatim yang tinggal dengan keluarga di rumah-rumah serta bilik kecil, yang tersebar di Surabaya.

Dalam sambutannya Madyan mengatakan, beramal tidak harus mengeluarkan materi dalam bentuk uang, namun dapat pula dalam bentuk amalan ilmu.

“Dalam menjalani bulan ramadan 2016 ini agar lebih bermakna, kita harus mampu menerapkan ilmu yang kita miliki dalam bingkai beramal. Beramal itu tidak harus kita mengeluarkan materi berupa uang, namun kita juga harus mengamalkan ilmu yang kita miliki agar menjadi orang yang berguna,” ujar Madyan.

Dr. Muhammad Madyan, S.E., M.Si., M.Fin., selaku Wakil Rektor II UNAIR memberikan ceramah kepada 2080 anak yatim se-Surabaya. (Foto: Istimewa)

Menurutnya, sesuai dengan apa yang diajarkan oleh agama, sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang berguna bagi manusia

(13)

lain. “Kita harus mampu mengamalkan apa yang kita dapatkan di kampus. Karena sebagai orang yang terdidik, kita harus mampu menjadi pribadi yang berguna bagi lingkungan kita dan masyarakat pada umumnya,” ujarnya.

Madyan menambahkan, terlebih dalam suasana bulan ramadan ini, sudah menjadi kewajiban umat Islam untuk mampu mengisi hari dengan kegiatan yang mulia. “Jadi puasa bukan menjadi alasan bagi kita untuk tidak melakukan apa-apa,” terangnya dihadapan ribuan tamu undangan yang hadir.

“Buka bersama dan santunan yang dilakukan di Masjid Kampus C UNAIR ini merupakan acara penutup dari serangkaian kegiatan sebelumnya dari Komunitas PAY,” ucap Wahyu Aditama selaku koordinator acara PAY.

Ditemui secara terpisah, Masyfuk Rizaludin selaku koordinator p a n i t i a p e n y e l e n g g a r a a c a r a b e r h a r a p , d e n g a n diselenggarakannya acara mahasiswa dapat mewujudkan spirit UNAIR, yaitu Excellent With Morality.

“Kampus sebagai kawah candradimuka bagi para mahasiswa harus dapat mengajarkan pentingnya pendidikan moral. Kita harus sadar, jika belajar bukan hanya untuk kebaikan diri kita saja, tapi juga untuk kepentingan masyarakat,” tambah mahasiswa yang sekaligus menjabat sebagai Menteri Koordinator Keilmuan BEM UNAIR itu. (*)

Penulis : Escha Islami Anwar Editor : Binti Q. Masruroh

(14)

Rangkuman Berita UNAIR di

Media (29/6)

Camaba Unair Raih Skor Tertinggi

Pengumuman Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dilakukan Selasa (28/6). Calon mahasiswa baru (camaba) Universitas Airlangga berhasil meraih skor tertinggi secara nasional dalam bidang sosial humaniora (soshum). Rektor UNAIR Prof. Dr Mohammad Nasih mengatakan, nilai tertinggi diperoleh camaba Fakultas Hukum, Regine Wiranata, dengan skor 842. Regine melengkapi penerima Bidikmisi melalui jalur SBMPTN menjadi 293 calon mahasiswa. Di bidang saintek, ada camaba dari Fakultas Kedokteran meraih nilai SBMPTN tertinggi di lingkungan UNAIR, yaitu Ilma Arianti, alumnus MAN Batam.

Radar, 29 Juni 2016 halaman 2, Sindo , 29 Juni 2016 halaman 20, Surya, 29 Juni 2016 halaman 13 dan 14

Hanya 4.932 Yang Lolos SBMPTN

SBMPTN telah diumumkan, dan berdasarkan data Panitia Lokal (Panlok) 50 Surabaya, hanya sebagian kecil dari 50.618 pendaftar SBMPTN yang lolos seleksi. Dari UNAIR, ITS, dan Unesa ada 4.932 yang diterima. Rektor UNAIR Prof Moh Nasih menyatakan, dari total 36.310 pendaftar yang memilih pilihan 1,2, dan 3 yang diterima SBMPTN hanya 1.750 orang. Di UNAIR sendiri, proses daftar ulang dapat dilakukan secara online melalui website UNAIR. Namun, daftar ulang secara langsung rencananya baru dibuka tanggal 19-20 Juli 2016. Dari 1.750 camaba yang diterima melalui SBMPTN UNAIR, 293 diantaranya adalah camaba bidikmisi.

Jawa Pos, 29 Juni 2016 halaman 41 Anak Butuh Snack

(15)

Ngemil adalah salah satu kegemaran anak-anak. Orang tua mesti cerdas memilih snack yang tepat untuk buah hati. Ahli gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Eko Dwi Martini mengungkapkan, snack merupakan sajian selingan di samping makanan utama. Anak dibawah lima tahun akan beresiko kurang mendapat kecukupan gizi hanya dari makanan utama. Karena itu, pemberian snack bergizi perlu dilakukan secara rutin. Menurut Eko, waktu pemberian makanan tambahan terbaik adalah di antara waktu makan utama. Hal ini akan mengajari anak makan teratur. Sebaiknya orang tua membiasakan anak makan porsi kecil agar lambung anak tidak bekerja terlalu keras. Selanjutnya, komposisi snack harus memenuhi kaidah kebutuhan nutrisi, yaitu karbohidrat, vitamin, lemak, dan serat. Komposisi makanan tambahan bergizi seimbang yang dibutuhkan anak untuk protein berkisar 10 sampai 15 persen, lemak sekitar 10 sampai 20 persen, sisanya karbohidrat.

Jawa Pos, 29 Juni 2016 halaman 52

Teliti Sekrup yang Aman untuk Patah Tulang

Penanganan kasus patah tulang umumnya dilakukan dengan memasang sekrup serta pelat logram berbahan platinya atau stainless steel. Namun, dua bahan tersebut tersebut tidak bisa terlalu lama ditanam dalam tubuh. Berangkat dari kondisi itu, lima mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga membuat inovasi bone screw berbahan nano-hidroksiapatit (bioaktif keramik). Pada penelitian ini, digunakan poly (1,8 octadienol-c-citrate) atau yang biasa disebut POC dan nano-hidroksiapatit. Biodegrable bone screw berbahan POC dipilih karena memiliki sifat nontoksin, biokompatibel, biodegradabel, dan memiliki sifat mekanis. Bahan ini juga aman karena kompatibel dengan jaringan tulang. Jawa Pos, 29 Juni 2016 halaman 44

Penulis: Afifah Nurrosyidah Editor: Nuri Hermawan

(16)

Vaksin

Palsu,

Momentum

Bangkitkan Gerakan Imunisasi

UNAIR NEWS – Seperti kita ketahui, imunisasi merupakan salah satu cara untuk mencegah sekaligus memberikan proteksi tubuh anak terhadap serangan penyakit. Namun, beredarnya kabar seputar vaksin palsu, turut mengundang pakar kesehatan anak Dominicus Husada, dr., Sp.A (K), berkomentar.

Disebutkan di berbagai media massa, vaksin palsu tidak mengandung bakteri atau virus tertentu yang dilemahkan. Kandungan pada vaksin palsu yang beredar terdiri dari campuran cairan infus dan antibiotik jenis gentacimin.

Apa dampaknya? Pemberian vaksin palsu kepada anak dapat menimbulkan resiko kesehatan jangka pendek dan panjang. Dalam jangka pendek, pemberian vaksin palsu dapat menyebabkan anak mengalami alergi. Sementara jika dikonsumsi jangka panjang, maka anak berisiko tidak memiliki kekebalan aktif sehingga mudah terpapar penyakit yang seharusnya bisa dicegah dengan imunisasi.

“Dampak bagi anak, dia akan alergi. Meskipun ini tingkat bahayanya bukan yang langsung mati gitu,” tutur dokter Domi, pengajar sekaligus dokter spesialis Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga – RSUD Dr. Soetomo.

Peredaran vaksin palsu membuat sejumlah orang tua merasa khawatir sehingga mulai meragukan keaslian dan kandungan vaksin yang diinjeksikan ke tubuh anak. Menanggapi kekhawatiran itu, dokter Domi menyarankan kepada orang tua untuk berkomunikasi dengan tenaga medis tempat si anak diberi imunisasi.

(17)

“Saran saya, silakan berkomunikasi dengan dokter (pemberi vaksin) tentang hal ini. Tanyakan pada dokternya karena dokternya yang tahu (apakah vaksin tersebut asli atau tidak). Kalau terbukti palsu, anak memang harus divaksin ulang,” tutur dokter Domi.

Bagi kalangan orang-orang non-medis memang tak mudah mengenali keaslian jenis vaksin. Namun setidaknya, baik petugas medis maupun orang awam dapat mewaspadainya, salah satunya dengan mengetahui harga pasaran jenis vaksin yang akan digunakan.

“Kalau harga vaksin di pasaran mencapai Rp 500ribu, tapi ada yang nawarin Rp 200ribu, tentu sebagai pembeli pasti punya pertimbangan dong kalau produk itu pasti bermasalah. Nah ini, kita tunggu saja pengakuan (pelaku) siapa saja pihak yang sudah membeli vaksin palsu itu. Menurut saya, tidak fair kalau hanya dengan mengecek puskesmas dan rumah sakit,” tutur dokter Domi.

Dokter Domi berharap, peredaran vaksin palsu tak lantas membuat masyarakat menjadi khawatir untuk mengajak anak-anak melakukan imunisasi. “(Isu) imunisasi dari dulu banyak dihantam. Ini adalah saat yang tepat untuk membangkitkan gerakan imunisasi,” imbaunya.

Ia pun meminta banyak pihak bersabar karena masih banyak informasi yang simpang siur terkait dengan berita peredaran vaksin palsu.

Penulis: Defrina Sukma S. Editor: Sefya Hayu I.

(18)

Kisah Alumnus UNAIR Berpuasa

bersama

Pengungsi

Timur

Tengah

UNAIR NEWS – Menjalani ibadah puasa di negeri orang tentu menyisakan pengalaman tersendiri bagi warga negara Indonesia (WNI). Akan ada kebiasaan berbeda seperti perbedaan lamanya waktu puasa, pengalaman sahur dan berbuka, hingga gejolak politik yang sedang terjadi di masyarakat. Seperti halnya Febby Risti Widjayanto, alumni Universitas Airlangga yang kini sedang menempuh studi jenjang S-2 prodi International Development di Universitas Manchester, Inggris.

Di Manchester, Inggris, Febby memiliki cerita tersendiri selama berpuasa. Tinggal di belahan bumi utara mengharuskan alumni Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNAIR tahun lulus 2014 ini menjalani puasa sekitar 19 jam, dimulai sekitar pukul 2.30 sampai dengan 21.48 waktu setempat. Meski demikian, ia merasa bersyukur karena lama waktu berpuasanya lebih singkat daripada para warga Skandinavia, yaitu sekitar 21 jam.

“Tantangannya, waktu puasa yang lebih lama, menyesuaikan fisik yang nggak gampang. Pada tiga hari pertama puasa, saya langsung sakit maag, lemas, dehidrasi dan kurang darah. Tantangan lain juga musim panas yang kering. Berbeda dengan Indonesia. Di Manchester, matahari terlalu rajin bersinar,” canda Febby.

Selama berpuasa, Febby rutin menjalankan kegiatan kuliah seperti biasa. Ia pergi ke kampus pada pagi hari dan mengerjakan tugas-tugas kuliah di perpustakaan, serta menyelesaikan tesis. Pada sore atau malam hari, ia terkadang berbelanja bahan makanan. Bila ada ajakan buka puasa menghampirinya, Febby juga tak segan mengikuti acara buka

(19)

bersama sesama muslim di Manchester.

“Kalau lagi nggak ke perpustakaan, biasanya mengikuti diskusi bersama pengurus Perhimpunan Pelajar Indonesia di Greater Manchester (PPI-GM). Agak lucu juga, di sini undangan buka bersama berlangsung jam 9 malam, dan biasanya acara selesai sekitar jam 11,” tutur lulusan terbaik FISIP UNAIR periode Maret 2014.

Menu buka puasa dan sahur di sana cukup bervariasi. Beragam kuliner dari Indonesia, Tiongkok, sampai Timur Tengah disediakan oleh pengurus masjid setempat atau sesama warga Indonesia. Ada nasi goreng, siomay, ikan bakar, martabak telur, dan es buah untuk disantap bersama. Dirinya mengaku, ia merasa rindu dengan gorengan gerobak yang biasa berjualan dan berjejer di Indonesia.

“Jajanan yang aneka rupa waktu ngabuburit. Di sini, nggak ada pedagang makanan yang berjejer. Selebihnya, nggak begitu merasa homesick, karena di sini eksistensi komunitas muslim cukup besar dan kebersamaannya terasa,” tutur Febby.

Gejolak politik

Situasi politik di Inggris kini tengah memanas dengan adanya jajak pendapat untuk memutuskan keluar dari Uni Eropa. Febby menilai, situasi itu menjadi tantangan berpuasa tersendiri baginya yang bergabung dalam grup diskusi yang terdiri dari mahasiswa Eropa dan Inggris.

“Secara personal, iya. Karena harus menahan diri buat nggak ngomentarin diskusi yang terbukti banyak pihak menganggap keluarnya Inggris sebagai kecerobohan besar. Aku tergabung dalam grup yang anggotanya banyak mahasiswa Eropa dan Inggris. Jadi, kadang kebawa emosi aja sama cara berpikir politik di sini yang mempopulerkan rasisme dan xenophobia,” tutur penerima beasiswa Lembaga Penyandang Dana Pendidikan (LPDP) RI itu.

(20)

Selama di Inggris, ia juga berinteraksi dengan para pengungsi perang di Syria, Afghanistan, Irak, Iran, sampai Sudan Selatan. Mereka terusir dari negara sendiri akibat perang, sehingga nasib mereka belum jelas sampai sekarang. Di Manchester, sebagian besar dari mereka bekerja dan berdagang kecil-kecilan.

Dengan adanya golak politik tersebut, setidaknya ada dua pelajaran utama berpuasa yang dapat dipetik oleh mahasiswa berprestasi FISIP tahun 2012 ini. Pertama, keadaan damai dan dinamika politik di Indonesia tidak sampai mengakibatkan warga negaranya keluar meminta perlindungan ke negara lain. Kedua, toleransi.

“Semua orang di sekeliling kita, baik dia imigran, muslim, Kristen, Yahudi atau Agnostik sekalipun berhak dihargai dan diperlakukan dengan penuh tenggang rasa. Puasa mengajarkan kita untuk memperdalam ilmu dan merenungkan tindakan kita, maka sudah semestinya kita bisa memandang permasalahan dari berbagai dimensi, misalnya persoalan pengungsi. Kita seharusnya bisa memupuk kerukunan, bukan menebar kebencian apalagi cacian dan rasisme. Karena masyarakat di Manchester sangat majemuk, datang dari tiga ras berbeda dan beribu-ribu etnis yang berbagi ruang hidup bersama,” imbuh Febby. (*)

Penulis : Defrina Sukma S. Editor : Binti Q. Masruroh

Referensi

Dokumen terkait

Jika lebih diperhatikan lagi, konstruksi primitif tripel pythagoras pada Teorema 3.3 yang menyatakan “ adalah primitif tripel pytha- goras jika dan hanya jika

Berdasarkan hasil evaluasi pada Validasi I dan Validasi II, maka dapat disimpulkan bahwa pada Validasi II dengan prosentase 70% beras putih, 25% kedelai hitam dan

Menurut SNI 03-6825-2002 mortar didefinisikan sebagai campuran material yang terdiri dari agregat halus (pasir), bahan perekat (tanah liat, kapur, semen portland) dan

Overview Type: Discrete Format: numeric Width: 1 Decimals: 0 Range: 1-2 Valid cases: 8866 Invalid: 18 Minimum: 1 Maximum: 2 Literal question Jenis Kelamin Hubungan dengan KRT (B2R4)

Berdasarkan latar belakang ini, penulis akan mengidentifikasi tatanan geologi Daerah Kedondong dan sekitarnya secara detail dengan menggunakan prinsip Pemetaan

Pilih Instruksi Tambah maka : Input data rekening tabungan karyawan di ubah/edit data. rekening

Air Baku adalah air yang dari sumber air yang perlu atau tidak perlu diolah menjadi air minum untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.. Air Minum adalah air yang dipergunakan oleh

Sama dengan city car yang mudah untuk dikendarai atau kendaraan yang menjelajahi alam liar, CX-30 dilengkapi dengan sensasi mengemudi Mazda dalam setiap hal yang Anda lakukan..