• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

48

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perusahaan

ACS adalah Unit usaha dibawah Aerowisata Group dengan kepemilikan saham 99,99 % dimiliki PT.Aerowisata, 0,01 % dimiliki Dana Pensiun Aerowisata. Berdasarkan jenis usahanya Aerowisata Catering Services dibagi dalam 3 unit usaha, yaitu:

a. Aerowisata Inflight Catering (ACS) → Penyedia layanan makanan pesawat. b. Aerowisata Inflight Logistic (AIL) → Penyedia layanan kebutuhan Cabin

(bukan makanan).

c. Aerowisata Industrial Catering (AIC) → Penyedia layanan makanan untuk industri, rumah sakit, perkantoran, off shore, dll.

PT.Aerowisata Inflight Logistic (AIL) merupakan unit bisnis tersendiri yang bertanggung jawab kepada VP Marketing & Business Development PT.Aerowisata Catering Services (ACS). Diresmikan sejak tahun 2002 berdasar SK Direksi nomor 088/ACS/PD/XII/02 tanggal 31 Desember 2002 & Ketetapan Direktur Niaga PT.Garuda Indonesia no. GARUDA / DG-2051 / 02 tanggal 1 Juli 2002.

AIL merupakan Strategic Business Unit di bawah PT.Aerowisata Catering Services untuk menangani jasa pemenuhan dan pengelolaan barang-barang in-flight

(2)

outsourcing (AIL), memberi manfaat bagi PT.Garuda Indonesia terutama untuk efisiensi

harga, ketersediaan barang flight services, serta kontrol distribusi dan peredaran

in-flight services. Secara operasional AIL bekerjasama dengan Caterer Airline dalam menyimpan/stock barang in-flight services sebelum di Uplift. Di Indonesia, AIL merupakan pionir di bidang in-flight services manajemen. Di luar negeri, benchmark untuk in-flight services manajemen adalah Lufthansa dan I-Gate Matrix, perusahaan jasa

in-flight services manajemen untuk Qantas Airways.

Jajaran Direksi AIL terdiri dari :

a. VP Marketing & Business Development : Bambang Sujatmiko

b. General Manager : Johnny Handojo

c. Quality Assurance : Ahmad Bakrie

d. Planning : Iwan Triadi

e. Procurement : Widodo

f. Warehouse : Totok Suharminto

g. Distribution : Ujang Tajudin

h. Accounting & Finance : Iwan Setiawan i. Human Resource & Administration : Agus Berdikarianto

Sebelum tanggal 5 Oktober 2001, Aerowisata Catering Services telah 

mengelola gudang dan ekspedisi barang in-flight services PT. Garuda Indonesia. Kemudian pada tanggal 5 Oktober 2001, pengalihan pengadaan dari PT. Garuda Airways ke PT.Aerowisata Catering Services untuk item monouse.

Tanggal 1 Mei 2002 penegasan pengalihan atas pengadaan monouse dan

(3)

untuk pengelolaan barang in-flight services termasuk pengadaan, pergudangan dan distribusi ke Kantor Pewakilan Setempat (KPS). Barulah pada tanggal 31 Desember 2002 disahkan Pembentukan Unit Usaha dan Struktur Organisasi Aerowisata Inflight Logistic dengan keluarnya SK No.088/ACS/PD/XII/02.

Kemudian pada tanggal 1 Januari 2003 sampai sekarang PT.AIL dikonsentrasikan untuk pengadaan monouse dan multiuse, pengelolaan gudang serta distribusi ke KPS dengan sistem handling fee dan mulai memperhitungkan Service Level

Agreement. Karena tujuan Strategic Business Unit AIL secara khusus adalah untuk

menunjang program Garuda untuk konsentrasi ke Core Business-nya, meningkatkan efisiensi anggaran In-flight Material Garuda, dan meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan secara umum.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi AIL

The biggest Supply Chain Logistic for IFS & Hospitality Industries in Indonesia.

  Misi AIL

a. Memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan, jasa variasi pengiriman dan solusi pengelolaan logistic dengan biaya lebih rendah dan kualitas yang lebih baik.

b. Menciptakan budaya professional, terpercaya dan integritas pelayanan kepada kebutuhan dan kepentingan costumer.

(4)

c. Menjamin pelayanan ketersediaan barang IFS baik dari jumlah kebutuhan maupun ketepatan waktu pengiriman.

d. Menyediakan sarana dan prasarana pergudangan yang memadai sebagai perusahaan yang memiliki Core Competensi di bidang logistic.

3.1.3 Logo Perusahaan

Gambar: 3.1 Logo dan Brand AIL

Saat ini AIL, berdasarkan metode Mark Plus & Co dalam Brand, Postioning &

Differentiation, telah memposisikan diri (Positioning) sebagai Penyedia Layanan &

Pengelolaan Inflight & Hospitality Logistic. Dalam memposisikan dirinya AIL membedakan diri dengan pesaing lainnya dengan Differentition. Dalam membedakan diri AIL membangun:

a. Memberikan Solusi Layanan dan Pengelolaan Inflight Logistic dengan Budget Efisien.

b. Menawarkan Keahlian sebagai Penyedia Layanan dan Pengelolaan Inflight

Service.

AIL perlu konsisten dengan positioning yang ada & memenuhi janji yang telah ditetapkan di Differentiation (Brand Integrity), sehingga akan tercipta Brand AIL sebagai Penyedia Layanan dan Pengelola Inflight & Hospitality Logistic.

(5)

3.1.4 Struktur Organisasi Tempat Penelitian

Berikut ini adalah struktur organisasi keseluruhan PT. Aerowisata Inflight Logistic. Dalam struktur ini yang memegang pimpinan tertinggi adalah Vice President. Selanjutnya adalah General Manager yang membawahi Quality Assurance, Planning,

Procurement, Warehouse, Distribution, Accounting & Finance dan Human Resources & Administration.

Modul Struktur Organisasi

Gambar: 3.2 Struktur Organisasi Fungsional dan Tingkatan Manajemen Sumber : Perpustakaan PT. AEROWISATA INFLIGHT LOGISTIC (2009)

(6)

3.1.5 Sub. Organisasi Tempat Penelitian

 

Gambar : 3.3 Struktur Sub. Organisasi Divisi Distribusi Sumber : Perpustakaan PT. AEROWISATA INFLIGHT LOGISTIC (2009)

3.1.6 Job Description 3.1.6.1 Distribution Manager

Tanggung Jawab :

1. Memimpin aktivitas pelaksanaan distribusi logistik.

2. Menjamin keseluruhan aktivitas distribusi logistik berjalan dengan baik dan lancar.

3. Merumuskan program kegiatan pada divisi distribusi. Tugas :

1. Mengembangkan dan memonitor program kegiatan distribusi logistik. 2. Mengarahkan dan membantu Technical & Operator Distribution

serta Expedition dalam distribusi logistik. EUROPE & MIDDLE EAST DISTRIBUTION CENGKARENG & DENPASAR EXPEDITION

ASIA & SOUTH PACIFIC

(7)

3. Melakukan penilaian terhadap kinerja Technical & Operator Distribution berikut Expedition dan mendiskusikan bidang-bidang yang perlu ditingkatkan. 4. Mengevaluasi sistem dan kinerja Technical & Operator Distribution dan

Expedition.

5. Melakukan perencanaan program jangka pendek, maupun program jangka panjang.

6. Mengecek laporan distribusi logistik.

3.1.6.2 Technical & Operator Distribution Tanggung Jawab :

1. Menjamin aktivitas operasional distribusi yang dilakukan berjalan dengan baik dan lancar.

Tugas :

1. Mengawasi dan membantu distribusi logistik dalam kegiatan pelaksanaan operasional sehari-hari.

2. Membantu dan menyiapkan laporan distribusi logistik kepada atasan. 3. Mengawasi kualitas dan format tampilan E-Logistic agar sesuai

dengan standar pada PT. AIL.

3.1.6.3 Expedition

Tanggung Jawab :

1. Mengirimkan logistik sesuai dengan program distribusi yang telah ditetapkan. 2. Mencapai target dan pencapaian program yang ditetapkan oleh perusahaan.

(8)

Tugas :

1. Mengatur logistik sesuai dengan program distribusi logistik. 2. Membuat laporan distribusi logistik.

3. Mengumpulkan segala informasi yang dibutuhkan dalam proses laporan.

3.1.7 Tayangan dan Tampilan Electronic Logistic Information System 3.1.7.1 Tampilan Login

Gambar : 3.4 Tampilan Login E-Logistic

Pada bagian ini user memasukkan Username dan Password agar dapat menggunakan Sistem Informasi E-Logistic, dan untuk mencegah orang yang tidak berwenang mengaksesnya, sekaligus menentukan akses ke menu utama aplikasi.

(9)

3.1.7.2 Tampilan User Home E-Logistic

Gambar : 3.5 Tampilan User Home E-Logistic

Pada tampilan ini untuk kolom User Manual berisi petunjuk penggunaan aplikasi untuk modul-modul Distribusi yang berbeda sesuai dengan Job Description. Kolom Informasi berisi informasi penting atau pemberitahuan dari AIL/GARUDA berkaitan dengan operasionalisasi Inflight Logistic System. Kolom Ganti Password berfungsi bagi user untuk merubah password sesuai dengan yang diinginkan.

3.1.7.3 Tampilan Daftar Permintaan Station

(10)

Pada tampilan ini user dapat mengetahui permintaan dari station-station. Dalam

field Pencarian serta Sort Berdasarkan (Tanggal Masuk, No.DKKC, Station, Jenis)

berfungsi untuk memudahkan user mencari DKKC yang diiginkan. Untuk membuat BPBC, user tinggal klik pada No.DKKC yang diinginkan. Untuk Halaman yang diinginkan user dapat menggunakan tombol Paging.

3.1.7.4 Tampilan Stok Barang di Gudang

Gambar : 3.7 Tampilan Stok Barang di Gudang

Pada bagian ini user dapat mengetahui estimasi barang di gudang, kolom Persediaan berisi jumlah aktual barang yang tersedia di gudang. Kolom Alokasi BPBC berisi jumlah barang yang dialokasikan untuk BPBC yang sudah disetujui

Manager Distribusi, tetapi dalam proses penerbitan GSA. Kolom Stok Avalaible

berisi jumlah barang yang dapat dialokasikan untuk BPBC baru. Kolom BPBC dalam Proses berisi jumlah barang yang harus dialokasikan untuk BPBC dalam proses pengesahan Manager Distribusi. Kolom Selisih berisi estimasi saldo barang di Gudang. Kolom Jumlah dalam Pesanan berisi jumlah barang yang dipesan. Untuk halaman yang diinginkan, user dapat menggunakan tombol Paging.

(11)

3.1.7.5 Tampilan Rincian Pengeluaran Barang per Item

Gambar : 3.8 Tampilan Rincian Pengeluaran Barang per Item

Pada bagian ini user dapat melihat rincian pengeluaran barang per item. Dengan memilih kode barang yang ditampilkan lalu klik Proses untuk menampilkan pengeluaran barang yang dimaksud. Clear Result untuk kembali ketampilan semula. Cetak untuk mencetak pengeluaran barang dengan item yang dimaksud.

(12)

3.1.7.6 Tampilan Cetak Laporan

Gambar : 3.9 Tampilan Cetak Laporan

Pada bagian ini user dapat mencetak laporan dengan memilih jenis Laporan pada field Rekapitulasi Laporan (scroll down) sesuai dengan yang diinginkan. Periode dipilih untuk membatasi batasan waktu untuk setiap Laporan yang diinginkan. Tombol Cetak berfungsi untuk mencetak laporan yang diinginkan.

3.2 Metodologi Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

Penelitian ini menggunakan teknik korelasional dan bersifat non eksperimen. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan kuesioner dengan dua jenis instrumen yaitu instrumen Sistem Informasi E-Logistic dan instrumen Kinerja User,

(13)

yaitu kinerja karyawan PT.Aerowisata Inflight Logistic yang menggunakan Sistem Informasi E-Logistic.

3.2.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT. Aerowisata Inflight Logistic yang terletak di dalam lokasi Bandara Internasional Soekarno-Hatta, PO BOX 1023, Jakarta 19120, Indonesia. Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Juni 2009.

3.2.2 Konstelasi Variabel Penelitian

Terdapat dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Variabel Sistem Informasi E-Logistic sebagai variabel bebas (independent) dan Variabel Kinerja

User sebagai variabel terikat (dependent). Dimana kedua variabel ini mempunyai

hubungan kausal atau hubungan sebab akibat yaitu Sistem Informasi E-Logistic yang efektif akan mempengaruhi kinerja usernya. Hubungan antara kedua variabel dapat digambarkan dalam bentuk konstelasi hubungan antar variabel seperti gambar dibawah:

(Sumber : Sugiyono, Statistika Penelitian, (Alfabeta, Bandung: 2007, p5) Gambar : 3.10 Konstelasi Variabel Penelitian

Keterangan:

X : Sistem Informasi E-Logistic (Variabel Independent) Y : Kinerja User (Variabel Dependent)

(14)

3.2.3 Definisi Operasional

3.2.3.1 Variabel Sistem Informasi E-Logistic

Definisi operasional Sistem Informasi E-Logistic adalah skor dari penilaian

user yang didapatkan dari hasil pengisian instrumen Sistem Informasi E-Logistic.

Pengukuran ini meliputi indikator : (1) Bebas dari kesalahan (2) Keamanan (3) Akurasi (4) Kegunaan (5) Kehandalan (6) Tepat waktu (7) Waktu respon (8) Kelengkapan (9) Teknologi (10) Berguna (11) Berarti dan (12) Kemudahan. Instrumen pada indikator disusun dengan kategori yang memiliki bobot berbeda yaitu: Sangat Setuju (SS) berbobot 5, Setuju (ST) berbobot 4, Ragu-ragu (RR) berbobot 3, Tidak Setuju (TS) berbobot 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) berbobot 1.

3.2.3.2 Variabel Kinerja User

Definisi operasional Kinerja User adalah total nilai yang diperoleh dari pengisian instrumen Kinerja User oleh para user yang menggunakan Sistem Informasi

E-Logistic. Pengukuran ini meliputi indikator : (1) Jumlah hasil kerja (2) Kualitas hasil kerja (3) keterampilan dalam menggunakan system (4) Gagasan (5) Kerjasama (6) Kesadaran (7) tanggung jawab (8) Kepribadian.

Instrumen pada indikator disusun dengan kategori yang memiliki bobot berbeda yaitu: Sangat Setuju (SS) berbobot 5, Setuju (ST) berbobot 4, Ragu-ragu (RR) berbobot 3, Tidak Setuju (TS) berbobot 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) berbobot 1.

(15)

 

3.2.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.4.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.Aerowisata Inflight Logistic yang menggunakan Sistem Informasi E-Logistic. Berdasarkan data yang diperoleh, populasi secara keseluruhan berjumlah 55 user.

3.2.4.2 Sampel

Sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Sampel penelitian ini adalah user yang menggunakan Sistem Informasi E-Logistic pada PT.Aerowisata Inflight Logistic. Sampel penelitian ini diambil dari populasi dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu sejumlah 48 responden berdasarkan rumus Issac-Michael :

(Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Alfabeta : Bandung 2004), p.79)

Keterangan : s = Sample = 3,481 N = Populasi P = Q = 0,5 d = 0,05

(16)

λ². N. P. Q s = d² (N - 1) + λ². P. Q 3.481 x 55 x 0.5 x 0.5 s = 0.05² (55 - 1) + 3.481 x 0.5 x 0.5 47,86375 s = 0.0025 (54) + 0.87025 47,86375 s = 0.135+ 0.87025 47,86375 s = 1.0025

s = 47,744 dilakukan pembulatan menjadi 48

3.2.5 Pengujian Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen penelitian adalah pengujian terhadap validitas dan reliabilitas skor butir, agar dapat mengetahui butir-butir yang valid, handal, dan komunikatif untuk semua responden, serta melihat konsistensi kehandalan jawaban yang diberikan oleh responden.

Instrumen penelitian yang akan disebarkan kepada responden digunakan untuk mengukur variable penelitian, langkah awal yang harus dilakukan adalah mengadakan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap instrumen, dengan menggunakan 5

(17)

responden yang dipilih secara acak. Instrumen dikalibrasi dengan memakai uji validitas butir dan koesifien reliabilitas. Penghitungan validitas butir menggunakan koefisien korelasi (Product Moment), sedangkan Perhitungan realibilitas instrumen menggunakan rumus koefisien reliabilitas (Alpha Cronbach).

3.2.5.1 Uji Validitas Butir Penelitian

Instrumen yang diuji coba dianalisis dengan tujuan untuk menyeleksi butir-butir yang valid, handal, dan komunikatif untuk semua responden, serta menginformasikan butir-butir mana saja dari butir-butir yang disediakan dapat diukur.

Validitas instrumen diuji dengan menggunakan rumus koefisien korelasi (Product Moment), dan membandingkan antara skor butir soal dengan skor total (r-hitung).

Hasil pengujian validitas kemudian akan dibandingkan dengan r-tabel, dimana tingkat

signifikansi 0,05 diperoleh angka 0,878.

Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah :

Jika r dihitung positif, serta r-hitung> r-tabel,

maka butir atau variabel tersebut valid.

Jika r dihitung tidak positif, serta r hitung < r-tabel,

maka butir atau variabel tersebut tidak valid.

Dari analisis instrumen penelitian tersebut diperoleh 21 butir yang valid untuk variabel Sistem Informasi E-Logistic dan 13 butir yang valid untuk variabel Kinerja

(18)

3.2.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Koefisien reliabilitas instrumen dimaksud untuk melihat konsistensi kehandalan jawaban yang diberikan oleh responden dan dianalisis dengan menggunakan rumus koefisien reliabilitas (Alpha Cronbach).

Koefisien reliabilitas variabel Sitem Informasi E-Logistic dengan n sebanyak 21, besaran koefisien alpha 0.991 (perhitungan pada lampiran L31) menunjukan bahwa hubungan reliabilitas yang sangat erat (sangat reliabel) sedangkan untuk variabel kinerja user dengan n sebanyak 13, besaran koefisien alpha 0.979 (perhitungan pada lampiran L44) menunjukan bahwa hubungan reliabilitas yang sangat erat (sangat reliabel). Perhitungan koefisien reliabilitas instrumen dilakukan setelah melakukan pengujian validitas dengan membuang butir-butir instrumen yang tidak valid.

3.2.6 Kisi-Kisi Sebaran Butir Instrumen

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Sebaran Instrumen N

o

Variabel Penelitian

Sebelum Uji Coba Sesudah Uji Coba Jumlah butir sebelum uji coba Jumlah butir sesudah uji coba 1 Sistem Informasi E-Logistic 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ,12,13,14,15,16,17,18, 19,20,21,22,23,24 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ,12,13,14,15,16,17,18, 19,20,21 24 21 2 Kinerja User 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ,12,13,14 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 ,12,13,14,15 14 13 Jumlah 38 34

(19)

3.2.7 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data mengenai Sistem Informasi E-Logistic, Kinerja User serta latar belakang responden mencakup jenis kelamin, usia, pendidikan, pengalaman kerja, lama bekerja, dan banyaknya training.

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey dengan menggunakan Teknik Korelasional. Dalam mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan, penulis menggunakan Teknik Korelasional yang dilakukan dengan cara pembagian kuesioner yang telah melalui pengujian instrumen penelitian kepada pengguna Sistem Informasi E-Logistic pada PT.Aerowisata Inflight Logistic.

Sedangkan latar belakang responden bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden dalam kaitannya dengan pengisian instrumen. Seluruh data ini diperoleh dengan cara menyebarkan instrumen kepada responden yaitu pengguna Sistem Informasi

E-Logistic pada PT.Aerowisata Inflight Logistic sebagai sampel dalam penelitian ini.

Setiap variabel pada penelitian ini dikembangkan aspek indikatornya sebagai dasar dalam menyusun kisi-kisi. Sebelumnya instrumen diuji coba dahulu sebelum digunakan dalam penelitian. Pengujian instrumen tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya. Butir-butir yang tidak valid dibuang dan tidak digunakan sebagai alat pengukuran dalam penelitian ini.

3.2.8 Metode Pengolahan Data

Setelah mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner, selanjutnya data tersebut diolah dengan menggunakan perhitungan manual, Microsoft Excel, dan SPSS

(20)

3.2.9 Metode Analisis Data

Data yang telah terkumpul dalam penelitian ini akan di analisa dengan menggunakan teknik statistika, baik Statistika Deskriptif maupun Inferensial. Statistika Deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan tidak membuat kesimpulan. Sedangkan Statistika Inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.

Statistika Deskriptif yang digunakan adalah ukuran gejala pusat yang terdiri dari rata-rata, median, modus, dan ukuran penyebaran atau variabelitas dengan menggunakan standar deviasi dan rentang skor selain ukuran gejala pusat dan ukuran penyebaran untuk keperluan penyajian data, digunakan juga table frekuensi dan grafik yaitu histogram. Penyajian data masing-masing variable penelitian dilakukan dengan menyajikan rata-rata dan standart deviasi, median, modus, skor minimum, dan skor maksimum, rentang skor, tabel frekuensi dan histogram.

Statistika Inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah analisis regresi dan korelasi sederhana. Sebelum menguji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi sederhana, terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis, yaitu normalitas populasi (Uji Liliefors) Uji Homogenitas (Uji Barlett), dan Uji Linieritas (Tabel Anova).

Penelitian ini menggunakan Statistik Parametris, karena sample diambil dari populasi. Statistik Parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Dalam statistik, pengujian parameter melalui statistic (data sampel) tersebut dinamakan Uji Hipotesis Statistik. Oleh karena itu penelitian yang berhipotesis statistik adalah penelitian yang menggunakan sample. Statistik Parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis

(21)

data interval dan rasio, dan Statitik Parametris memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah satu test mengharuskan data homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas dan signifikan.

Pada penelitian ini kami menggunakan Statistik Inferensial yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnnya diberlakukan untuk populasi.

Gambar

Gambar : 3.3 Struktur Sub. Organisasi Divisi Distribusi Sumber : Perpustakaan PT. AEROWISATA INFLIGHT LOGISTIC (2009)
Gambar : 3.4 Tampilan Login E-Logistic
Gambar : 3.6 Tampilan Daftar Permintaan Station
Gambar : 3.7 Tampilan Stok Barang di Gudang
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasilnya menunjukkan bahwa semua jenis maksim dengan prinsip kerjasama yang digunakan dalam dialog yang ditemukan di wawancara harian dengan Jon Stewart dalam edisi

Peneliti melakukan penelitian dengan menyebar dua skala sekaligus, yaitu skala kenakalan remaja dan dukungan keluarga yang ditujukan kepada siswa-siswi SMP Negeri

59 Dengan wawancara ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai model cooperative, contextual learning, dan hasil belajar pada mata pelajaran pendidikan agama

Berdasarkan Sobar, nama “Kampung Gerabah” diperoleh dari pemerintah sehingga desa Anjun Gempol tersebut mulai dikenal dengan nama Kampung Gerabah, namun Kampung

Pengujian Impact dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik komposit berdasarkan ASTM D265, ukuran spesimen seperti pada gambar 3.9 diatas. Adapun langkah-langkah pengujian

42 responden mengaku tidak mengenali logo tersebut yang artinya brand awareness dari Jamu Iboe sendiri masih cukup rendah.. Diagram Brand Awareness

Menurut Sugiyono (2011:8)metode penelitian kuantitatif merupakan suatu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang akan digunakan untuk penelitian pada

Belum mampu mengidentifikasi karakteristik dataran tinggi, dataran rendah, dan pantai serta sumber daya alam dan pemanfaatannya dengan tepat.. Peyajian informasi tentang