• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab IV - Pemeriksaan Ekuitas Revisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab IV - Pemeriksaan Ekuitas Revisi"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Pemeriksaan Ekuitas

Oleh : 1. Nur Rafika – 2013020007 2. Halimah Tussadiyah – 2013020029 3. Siska A. – 2013020057 4. Rawaty – 2013020028 5. Alfian – 2013020032 6. M. Wahid – 2013020044 7. Anggie Diego - 2014020095 1

(2)

Pemeriksaan Ekuitas

2

Sifat dan Contoh Ekuitas

Tujuan Pemeriksaan (Audit

Objectives) Ekuitas

Audit Prosedur yang

Disarankan

(3)

A. Sifat dan Contoh Ekuitas

3

• Modal :

o Perusahaan  kewajiban perusahaan kepada pemilik

o Pemilik perusahaan  bagian hak pemilik atas kekayaan bersih perusahaan (harta dikurangi kewajiban)

• Perusahaan perorangan  modal

pemilik tunggal

• Perusahaan firma (partnership) 

modal lebih dari satu partner

• Koperasi  simpanan pokok anggota

merupakan modal pokok (diambil saat

anggota mengundurkan diri) dan

kekayaan bersih koperasi adalah

simpanan pokok, pinjaman, penyisihan

hasil usaha dan cadangan

(4)

A. Sifat dan Contoh Ekuitas

4

Menurut SAK ETAP (IAI, 2009;103)

Ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam entitas harus dilaporkan sedemikian rupa sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundangan dan akta

pendirian yang berlaku.

Lalu untuk Modal perseroan terbatas terdiri atas modal saham.

Dan modal saham itu meliputi saham preferen, saham biasa dan akun Tambahan Modal Disetor.

(5)

Unsur Penambahan Modal

pada Perseroan Terbatas

Modal menurut kata pendirian yang telah disahkan Menteri Kehakiman.

Selisih kurs atas modal disetor Premium (aigo) atau discount (disagio) Treasury stock

Retained earnings

Selish penilaian kembali Aset Tetap, Untuk perusahaan yang melakukan revaluasi asset tetap berdasarkan peraturan

pemerintah

Modal dasar (authorized

capital)

Modal ditempatkan (issued

capital)

Modal disetor

(6)

A. Sifat dan Contoh Ekuitas

6

Hal-hal yang harus diperhatikan mengenai pemeriksaan ekuitas

1. Akta pendrian Perseroan Terbatas harus mendapatkan

pengasahan dari kementrian hukan dan HAM sesuai dengan undang-udang yang berlaku

2. Modal disetor tidak dapat melebihi modal dasar. Jika modal disetor melebihi modal dasar maka harus dilakukan

perubahan akta pendirian.

3. Modal yang tercantum di neraca adalah modal disetor.

4. Tujuan pembelian kembali saham ( treasury stock ) adalah untuk meningkakan harga pasar saham perusahaan dan

untuk dibagikan sebagai saham bonus kepada para manajer dan pegawai perusahaan.

5. Jika akumulasi kerugian perusahaan mencapai 75% dari

modal disetor, maka secara hukum perusahaan harus bubar dan kalau masih terus beroperasi, maka para manajer harus bertanggung jawab atas kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga jika suatu saat perusahaan dibubarkan.

(7)

A. Sifat dan Contoh Ekuitas

7

Hal-hal yang harus diperhatikan mengenai pemeriksaan ekuitas

6. Menurut SAK asset tetap harus dicatat/ disajikan dalam laporan posisi keuangan (neraca) berdasarkan harga perolehannya ( acquisition cost )

7. Adjustment ke Retained earnings (deficit) hanya

diperbolehkan jika menyangkut laba rugi tahun lalu yang jumlahnya material (besar) atau menyangkut pembayaran pajak yang berasal dari STP ( Surat Tagihan Pajak ) atau SKP ( Surat Ketetapan Pajak ) walaupun jumlahnya kecil.

8. Setoran saham dalam bentuk barang ( inbreng ), harus

menggunakan nilai wajar asset bukan kas yang diserahkan ( disetor).

9. Waktu yang dibutuhkan dalam pemeriksaan permodalan biasanya tidak banyak, kecuali jika perusahaan yang

membuat koreksi retained earnings/deficit, sehingga auditor harus memeriksa koreksi tersebut secara rinci ( detailed ) dan Perusahaan dalam proses go public.

(8)

B. Tujuan Pemeriksaan Ekuitas

8

Dalam Pemeriksaan Ekuitas, secara umum terdapat 6 tujuan Auditor yaitu

:

1. Untuk memeriksa apakah Internal Control yang di gunakan sudah baik atau belum atas Ekuitas.

Dan untuk mengatahuinya, ada beberapa ciri dari Internal Control yang baik atas Ekuitas adalah

sebagai berikut :

a. Setiap perubahan modal harus diotorisasi oleh

pejabat perusahaan yang berwenang dan instansi pemerintah.

Jadi untuk Perusahaan berbentuk PT, setiap

perubahan itu harus melalui akta perubahan dan juga harus dapat Pengesahan dari Menteri Hukum dan

HAM

b. Lalu ciri yang kedua yaitu Pembagian dan

pembayaran dividen harus diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang,

(9)

B. Tujuan Pemeriksaan Ekuitas

9

Ciri-ciri dari Internal Control yang baik atas Ekuitas c. Lalu selanjutnya Digunakannya Biro Administrasi

Efek ( Stock Transfer Agent ) untuk mengurus pengadministrasian saham dan pembayaran

dividen, terutama untuk perusahaan yang sudah

go public.

Jadi dengan adanya Biro tsb, Perusahaan tidak repotkan lagi dalam pencatatan mutasi saham yang sudah dijual ke masyarakat, karena itu adalah tugasnya Stock Transfer Agent

d. Dan ciri-ciri terakhir yaitu Setiap perubahan

( Adjustment ) retained earning /deficit diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang dan didukung oleh bukti-bukti yang lengkap

(10)

B. Tujuan Pemeriksaan Ekuitas

10

Untuk Tujuan Pemeriksaan Ekuitas selanjutnya adalah : 2. Untuk memeriksa apakah struktur permodalan yang

tercantum di laporan keuangan sudah sesuai dengan apa yang tercantum di akta pendirian perusahaan.

3. Untuk memeriksa apakah izin-izin yang di perlukan dari pemerintah yang menyangkut ekuitas ( misalkan dari KemHumKam, BKPM, BKPMD, BEPEPAM-LK, KPP, dan SK Presiden RI ) telah dimiliki oleh perusahaan

4. Untuk memeriksa apakah perubahan terhadap ekuitas telah mendapat otorisasi baik dari pejabat perusahaan yang

berwenang ( Direksi, Dewan Komisaris ), Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS ) maupun dari instansi pemerintah. 5. Untuk memeriksa apakah setiap perubahan pada retained

earnings atau accumulated losses di dukung oleh bukti-bukti

yang sah .

6. Untuk memeriksa apakah penyajian permodalan di laporan posisi keuangan ( neraca ) dan catatan atas

(11)

C. Audit Prosedur yang Disarankan

11

1. Untuk prosedur yang di sarankan yang pertama yaitu Mempelajari dan mengevaluasi internal control atas permodalan dan transaksi jual beli saham, pembagian dan pembayaran deviden juga sertfikat saham.

Dan untuk mempelajari serta mengevaluasi

internal control atas ekuitas biasanya

menggunakan Internal Control Questionnaires (ICQ) atau penjelasan narrative.

(12)

Ini adalah contoh dari ICQ atau penjelasan narrativ e yang di isi oleh klien dan akan di review oleh Auditor

(13)

C. Audit Prosedur yang Disarankan

13

2. Lalu audit prosedur yang disarankan yang kedua yaitu Minta salinan (copy) dari akta pendirian, SK Pengesahan Menteri Hukum dan HAM, SK BKPM/BKPMD, SK Bapepam-LK, SK Presiden, untuk di simpan dalam

permanen file.

3. Cocokkan data yang ada dalam akta pendirian tersebut dengan modal yang tercantum di laporan posisi keuangan

( neraca ) dan penjelasan dalam catatan atas laporan keuangan.

(14)

Ini adalah contoh Modal saham yang ada di Akta Pendirian dan yang ada di Laporan Neraca salah satu Perusahaan. Harus sama yaitu modal saham sebesar Rp. 50.000.000

(15)

C. Audit Prosedur yang Disarankan

15

4. Untuk perusahaan yang baru didirikan dan perusahaan yang mempunyai tambahan setoran modal dalam suatu periode yang akan di periksa, maka yang akan di periksa oleh Auditor adalah bukti setoran dan

otorisasi untuk penambahan setoran modal. Untuk cara pemeriksaannya, yaitu lihat di buku besar untuk perkiraan modal, periksa apakah ada transaksi kredit dalam perkiraan tersebut, jika ada maka lihat di voucher

referencenya apakah Journal Voucher atau bukti penerimaan kas/bank.

(16)

C. Audit Prosedur yang Disarankan

16

Jika referencenya bukti penerimaan kas/bank berarti setoran modal dilakukan dalam bentuk uang tunai (fresh money) dan auditor harus memeriksa bukti penerimaan kas atau kredit nota dari bank.

Dan di sini Auditor juga harus memeriksa ketika setoran dalam bentuk uang tunai sudah di

serahkan ke perusahaan, apakah beberapa

waktu kemudian ada pengambilan kembali oleh pemgang saham dan dicatat oleh perusahaan sebagai piutang pemegang saham.

Jika referencenya journal voucer, berarti setoran modal dilakukan dalam bentuk asset non cash, misalnya asset tetap, persediaan, surat

(17)

C. Audit Prosedur yang Disarankan

17

5. Menjelaskan dalam kertas kerja pemeriksaan besarnya modal, jenis saham dan rincian

(18)
(19)
(20)
(21)

C. Audit Prosedur yang Disarankan

21

6. Lalu audit Prosedur yang disarankan yang ke enam adalah Memeriksa dokumen pendukung dari setiap perubahan dalam perkiraan Retained Earnings/Deficit.

Dan cara pemeriksaannya yaitu Auditor harus mlihat di buku besar perkiraan R/E ini apakah ada transaksi debit atau

kredit, dan jika ada periksa Voucher Reference nya serta bukti pendukungnya.

Contohnya :

Jika perusahaan membayar kekurangan penyetoran pajak untuk tahun-tahun yang lalu setelah mendapat SKT (Surat Ketetapan Pajak) atau STP (Surat Teguran Pajak), maka

voucher reference-nya berupa bukti pengerluaran kas/bank

dan bukti pendukungnya adalah SSP.

Jika koreksinya ke R/E berasal dari koreksi yang menyangkut pendapatan atau biaya tahun lalu, maka harus di periksa kewajaran alasannya dan kelengkapan bukti dan jumlahnya harus material.

Dan kalau jumlahnya tidak material maka harus di bebankan atau di kreditkan ke laba rugi tahun berjalan.

(22)

C. Audit Prosedur yang Disarankan

22

7. Prosedur Audit yang ke tujuh yaitu Seandainya ada pembagian dividen, periksa apakah :

8. Dividen yang dibagikan dalam bentuk cash

dividend, stock dividend, atau property dividend.

9. Pencatatannya sudah benar atau belum pada waktu deklarasi dividen maupun pada saat pembayaran dividen

10.Sudah di otorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang yaitu melalui notulen rapat direksi dan rapat umum pemegang saham 11.Aspek perpajakannya apakah sudah sesuai

dengan peraturan pajak yang berlaku atau belum

(23)

C. Audit Prosedur yang Disarankan

23

8. Audit Prosedur yang selanjutnya adalah Memeriksa apakah akumulasi kerugian perusahaan (accumulated losses/deficit) sudah mencapai 75% dari modal disetor, Dan jika hal ini terjadi, maka auditor harus menjelaskan kepada klien bahwa auditor tidak bisa memberikan unqualified opinion (opini wajar tanpa pengecualian) karena

going concern perusahaan meragukan.

Namun jika manajemen dapat meyakinkan auditor bahwa dalam waktu singkat akan di lakukan tambahan setoran modal di tahun-tahun berikutnya, maka bisa saja auditor memberikan unqualified opinion.

(24)

C. Audit Prosedur yang Disarankan

24

9. Pertimbangkan untuk mengirim konfirmasi ke pemegang saham atau Biro Administrasi Efek (Stock Transfer Agent).

Jadi untuk perusahaan yang belum go public harus di pertimbangkan atau di tanyakan

terlebih dahulu ke klien apakah ada pemegang saham yang di kirimi konfirmasi.

Sedangkan untuk perusahaan yang sudah go

public, konfirmasi bisa di kirimkan ke Biro

Administrasi Efek yang ditugaskan oleh klien untuk mengelola administrasi sahamnya.

(25)

C. Audit Prosedur yang Disarankan

25

10.Memeriksa treasury stock.

Dan seandainya ada treasury stock maka yang harus di periksa adalah :

a. Bukti pembelian dan otorisasinya

b. Bukti penjualannya dan otorisasinya (Jika

treasury stock di jual kembali)

c. Tanyakan kepada manajemen tujuan

pembelian apakah untuk memperbaiki harga saham perusahaan atau untuk dibagikan

sebagai saham bonus

d. Perhatikan bahwa treasury stock ini tidak berhak atas pembagian dividen

(26)

C. Audit Prosedur yang Disarankan

26

11.Periksa apakah penyajian permodalan di

laporan posisi keuangan (neraca) dan catatan atas laporan keuangan sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS. 12.Membuat kesimpulan mengenai kewajaran

(27)

Any Questions?

(28)

Kesimpulan untuk Pemeriksaan Ekuitas

28

Jadi, Ekuitas itu adalah modal yang diinvestasikan dalam suatu usaha . Untuk rincian modal berupa saham-sahamnya terdapat di Akta Pendirian yang juga telah di sahkan Menteri Kehakiman dan HAM.

Pada dasarnya tujuan Auditor memeriksa ekuitas ini adalah untuk mengetahui apakah internal Control atas permodalan / ekuitas di Perusahaan yang di periksa sudah baik atau belum, juga untuk memeriksa apakah Perusahaan mempunyai Izin-izin yang mengandung unsur Modal seperti BKPM, dll

(29)

Kesimpulan untuk Pemeriksaan Ekuitas dalam Prosedur-Prosedur Audit 29 Menggunakan ICQ untuk mengevaluasi Internal Control Cocokkan antara Modal dalam Akta Pendirian dengan Neraca, tahun yang di periksa Periksa bukti setoran modal, Jika Perusahaan mempunyai tambahan setoran modal Menjelaskan KKP ke klien dan juga

Periksa docs support untuk setiap perubahan dalam RE Periksa juga apakah penyajian untuk Ekuitas di Neraca dan Catatan atas Lap.

Keu sudah sesuai atau belum dgn PSAK Buat kesimpulan mengenai kewajaran ekuitas

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini dirancang dan direalisasikan suatu alat bantu baca untuk penyandang cacat tunanetra (menggunakan kode braille ) dengan menerapkan kemampuan dari chip

pada subyek perempuan usia 18-45 tahun, didapatkan hasil bahwa kadar DHEAS dan DHT berhubungan bermakna dengan jumlah total lesi akne, jumlah komedo dan jumlah lesi

Surabaya mengirimkan tiga tim, dan satu tim bidang food berhasil meraih Juara ketiga dengan judul penelitian PEMANFAATAN KULIT BIJI KACANG HIJAU SEBAGAI BAHAN DASAR.. ES

Indikator pertumbuhan yang diamati dalam penelitian ini adalah pertambahan diameter batang dan tinggi tanaman jarak pagar dengan 2 faktor perlakuan yaitu

Melakukan pengkayaan urea coating dengan mikroba konsorsia : Menimbang urea berlapis arang aktif tempurung kelapa dan urea berlapis arang aktif tongkol jagung dengan berat

Sementara itu, sistem rangka dengan diafragma vertikal, digunakan jika kekuatan dan kekakuan dari suatu struktur portal tidak mencukupi untuk mendukung beban- beban yang

Higgins (2007) menyatakan jika IRR lebih tinggi dari bunga biaya modal kita maka suatu usaha layak untuk dijalankan, jika IRR sama dengan bunga biaya modal usaha yang

Dengan demikian anggapan bahwa Jangka Sabda Palon merupakan karya sastra yang memperkuat mitos bahwa Islam akan lenyap dari bumi Jawa terbukti tidak benar.. Jangka Sabda Palon