• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKTIFITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR KONVENSIONAL DAN MEDIA POWER POINT DIKELAS XI IPS SMAN 2 BAYANG ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AKTIFITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR KONVENSIONAL DAN MEDIA POWER POINT DIKELAS XI IPS SMAN 2 BAYANG ABSTRACT"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

AKTIFITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR KONVENSIONAL DAN MEDIA POWER POINT DIKELAS XI

IPS SMAN 2 BAYANG

Windi Chindia1, Yenni Melia2, Irwan2 1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Chindiawindi24@gmail.com

ABSTRACT

This research is done in SMA N 2 Bayang about student learning activity by using conventional image media and power point media. The purpose of this study is to see the percentage of student activity using conventional media images and media power point class XI SMAN 2 Bayang because learning activities are very important in the learning process. Students are less active in the learning process because they do not understand the material presented by the teacher. The theory used in this study the theory of behaviorism from the experts B.F Skiner the stimulus and response, when the teacher convey the learning materials the response of students so that the interaction in the learning process took place. Method used in this research is quantitative method. Where the population is as many as 121 students and the sample used is 30 students with sampling technique purposive sampling. The data of this research are: student learning activity, reading, questioning, analyzing, listening, recording (X), conventional image media (Y1) and media power point (Y2). Data analysis used in this research is by using formula percentage (%). Based on 5 assessment criteria in technique of data analysis hence obtained result of percentage of conventional media image that is: number of student read 50%, number of student able to answer question 30%, number of student able to Analyze problem raised 16,6%, student number Listening teacher delivered 20% subject matter and the number of students who asked questions 26.6% while using the media power point, the number of students who read 86.6% lesson material, the number of students who are able to answer questions 53.3%, the number of students who are able to analyze the problem which 40% appear, the number of students who listen to the teacher delivered 50% lesson material and the number of students who asked questions 26.6% Keywords: Learning Activity, Conventional Image Media And Power Point

Media

PENDAHULUAN

Di Indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang. Tuntutan masyarakat semakin

kompleks dan persainganpun semakin ketat, Apalagi dalam menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas, Untuk itu perlu disiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu

(2)

upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui jalur pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, Masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan. Pendidikan diartikan sebagai proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Saidah, 2016:2).

Tidak adanya semangat siswa dalam proses pembelajaran ini dapat menyebabkan aktifitas belajar siswa juga menjadi berkurang, Seperti siswa kurang aktif didalam mengikuti proses pembelajaran. Padahal aktifitas belajar siswa sangat penting didalam proses pembelajaran karena pada prinsipnya belajar itu adalah berbuat.

Salah satu cara untuk membangkitkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan dipelajari didalam kelas, Serta dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa didalam kelas. Salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran.

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan pada saat praktek lapangan di SMA N 2 Bayang kelas XI IPS guru sudah menggunakan metode kontekstual ataupun media IT didalam proses pembelajaran dikelas. Metode kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan mengkaitkan materi yang disampaikan tersebut dengan konteks kehidupan didalam masuarakat. Yang disampaikan melalui media powert point maupun dengan media gambar konvensional.

Penulis juga menanyakan pada bapak Kasman pada kamis, juli 2017, salah satu guru yang mengajar di SMA N 2 Bayang penulis menanyakan tentang media pembelajaran yang dipakai oleh guru di SMA N 2 Bayang. Bapak kasman mengatakan bahwa guru di SMA N 2 Bayang sudah menggunakan media pembelajaran didalam menunjang proses pembelajaran. Media yang digunakan oleh guru dapat berupa media gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang akan dilakukan didalam kelas dan juga dapat

(3)

menggunakan media powert point yang berupa slide yang ditampilkan didepan kelas. Namun masih banyak siswa yang tidak memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh guru dengan menggunakan media pembelajaran tersebut. Siswa hanya mengobrol dengan teman sebangkunya, Bermain hp sendiri, Melamun bahkan pada saat guru memberikan tugas, Ada beberapa siswa yang tidak mengerjakan tugas tersebut.

Selain itu siswa kurang bertanya didalam proses pembelajaran karena kurang memahami materi yang disampaikan guru. Pada observasi awal yang peneliti lakukan pada saat PL di SMA N 2 Bayang, Peneliti melihat aktivitas siswa didalam proses pembelajaran mulai dari guru masuk kelas sampai guru menjelaskan materi pembelajaran. Pada saat penyampaian materi pembelajaran didalam kelas hanya 10 orang siswa yang benar memperhatikan guru didalam penyampaian materi pelajaran didalam kelas, Dan pada saat guru melakukan sesi pertanyaan didalam proses pembelajaran hanya 3 orang siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru tersebut dan yang lainnya hanya diam.

Ketika guru menyuruh siswa membaca buku tentang materi yang akan disampaikan oleh guru hanya 5 orang siswa yang membaca buku, itu pun siswa yang duduk dibangku paling depan. Dan ketika guru menanyakan kepada siswa mengenai materi yang kurang dipahami oleh siswa hanya 1 orang siswa yang berani untuk menanyakan materi yang kurang dipahami. Kemudian proses terakhir dilihat guru dari aktifitas siswa adalah dengan memberikan catatan di papan tulis mengenai materi yang telah disampaikan oleh guru, Untuk memastikannya kalau siswa benar-benar mencatat materi pelajaran yang diberikan guru di papan tulis, Guru berjalan dikelas memastikan siswa benar-benar mencatat dan pada saat guru menghampiri salah seorang siswa ternyata ada yang sedang membuat gambar, Mengobrol dengan teman sebangku dan ada siswa yang meminta izin keluar disaat guru memberikan catatan dipapan tulis. Dan ketika siswa disuruh untuk mengumpulkan catatan hanya 8 orang siswa dengan catatan lengkap, Ada juga yang lain tetapi asal siap untuk mengumpulkan karena takut

(4)

dimarahi oleh guru dan tidak mendapatkan nilai catatan.

Berdasarkan permasalahan diatas maka akan berpengaruh kepada aktifitas siswa didalam proses pembelajaran yang akan dilakukan. Dalam pengamatan yang penulis lakukan pada kamis juli 2017 penulis masih menemukan siswa yang tertawa melihat media pembelajaran yang diberikan oleh guru karena siswa menganggap media pembelajaran tersebut hanya sebagai lelucon didalam proses pembelajaran. Ketika guru menampilkan gambar pada pembelajaran diferensiasi social mengenai ras mereka tertawa dengan bilang itu mirip dengan teman sekelasnya sehingga siswa yang lain juga ikut tertawa pada saat proses pembelajaran berlangsung

Berbagai bentuk media dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar kearah yang konkret. Pengajaran dengan menggunakan media tidak hanya menggunakan sekedar kata-kata (simbol verbal), Sehingga dapat di harapkan hasil pengalaman belajar yang lebih berarti oleh siswa. Dengan dilengkapinya media pembelajaran

dalam kegiatan belajar mengajar, Maka siswa akan lebih aktif untuk belajar sehingga hasil belajar dapat meningkat. Karna kebanyakan dari siswa lebih senang belajar menggukan media didalam proses pembelajaran

Alasan peneliti menggunakan media pembelajaran gambar konvensional dan power point karena di SMA N 2 Bayang telah memiliki fasilitas yang baik untuk belajar, Seperti adanya ICT berupa infokus, Laptop dan media berupa gambar-gambar pahlawan yang dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar. Dengan berkembangnya teknologi pada saat ini peneliti memanfaatkannya dengan menggunakan media gambar konvensional menampilkan gambar yang di print sedangkan power point menggunakan laptop dan infocus untuk tampilan media di depan kelas.

Alasan bagi peneliti memilih media pembelajaran gambar konvensional dan power point karena memiliki keunggulan di dalam proses pembelajaran. Dan juga merupakan pembelajaran yang menarik bagi siswa sehingga mereka tertarik untuk memperhatikan guru menyampaikan

(5)

materi di depan kelas sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Dimana siswa harus aktif di dalam proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran gambar konvensional dan power point untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi konflik di dalam masyarakat ini agar siswa dapat dengan jelas mengetahuinya. Serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pada pembelajaran sosiologi selanjutnya.

Dengan melihat adanya permasalahan tersebut dan pentingnya penggunaan media pembelajaran untuk mengetahui kemampuan atau memfasilitasi proses pembelajaran didalam kelas. Maka peneliti mencoba untuk melihat aktivitas belajar siswa dengan menggunakan media konvensional dan powert point dikelas XI IPS SMA N 2 Bayang.

METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dengan tipe penelitian yang digunakan

deskriptif analitik karena penulis mendeskripsikan dan menjelaskan bagaimana aktifitas siswa didalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan persentase atas jawaban-jawaban yang diberikan oleh peserta didik. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu.

HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil Penelitian

1. Analisis Data

a. Media konvensional

Hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung dapat dilihat dari tabel lembaran observasi yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Membaca

Pada media gambar konvensional untuk kegiatan membaca dari total jumlah siswa sebanyak 30 orang terdapat siswa yang aktif 15 orang dengan persentase 50 %. Pembelajaran yang dilakukan pada pelaksanaan penelitian ketika guru menyampaikan materi menggunakan

(6)

media gambar konvensional masih banyak siswa yang tidak membaca karena sebagian dari mereka masih ada melakukan aktifitas yang lain diluar pembelajaran yang disampaikan guru didepan kelas.

2. Bertanya

Pada penggunaan media gambar konvensional untuk kegiatan bertanya dari total jumlah siswa sebanyak 30 orang terdapat siswa yang aktif 9 orang dengan persentase 30 %. Sebagaimana kegiatan bertanya dan menanggapi pertanyaan masih mempunyai kuantitas dan kualitas yang rendah.kegiatan yang muncul berupa jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan oleh guru dan siswa.

3. Menganalisa

Pada penggunaan media gambar konvensional untuk kegiatan menganalisa dari total jumlah siswa sebanyak 30 orang terdapat siswa yang aktif 5 orang dengan persentase 16,6 %. Masih rendahnya kemampuan siswa dalam menganalisa gambar yang yang telah di print guru menempelkannya didepan kelas untuk dilihat siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

4. Mendengarkan

Pada penggunaan media gambar konvensional untuk kegiatan mendengarkan dari total jumlah siswa sebanyak 30 orang terdapat siswa yang aktif 6 orang dengan persentase 20 %. Masih rendahnya kegiatan mendengarkan siswa karena perhatian dari siswa pada guru saat menjelaskan materi masih bisa teralihkan dengan kegiatan lain diluar pembelajaran yang disampaikan guru didepan kelas.

5. Mencatat

Pada penggunaan media gambar 2konvensional untuk kegiatan mencatat dari total jumlah siswa sebanyak 30 orang terdapat siswa yang aktif 8 orang dengan persentase 26,6 %. Kurang minat siswa didalam mencatat materisetelah pembelajaran selesai. b. Media power poin

Dari observasi selama proses pembelajaran berlangsung dapat dilihat dari tabel lembaran observasi yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Membaca

Pada media power point untuk kegiatan membaca dari total jumlah siswa sebanyak 30 orang terdapat siswa yang aktif 26 orang dengan persentase

(7)

86,6 %. Pembelajaran yang dilakukan pada pelaksanaan penelitian ketika guru menyampaikan materi menggunakan media power point masih ada siswa yang tidak membaca karena ada kesulitan dari siswa mengamati, Gambar, Peta konsep dan bahasa istilah dalam sosiologi yang disampaikan guru didepan kelas.

2. Bertanya

Pada penggunaan media power point untuk kegiatan bertanya dari total jumlah siswa sebanyak 30 orang terdapat siswa yang aktif 16 orang dengan persentase 53,3 %. Sebagaimana kegiatan bertanya dan menanggapi pertanyaaan melihat kemampuan siswa dalam mengucapkan dengan melafazkan hasil pemikiran saat mengajukan pertanyaan.

3. Menganalisa

Pada penggunaan media power point untuk kegiatan menganalisa dari total jumlah siswa sebanyak 30 orang terdapat siswa yang aktif 12 orang dengan persentase 40 %. Masih hampir sebagian kemampuan siswa dalam menganalisa gambar yang yang telah di tampilkan guru melalui infocus didepan kelas untuk dilihat siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

4. Mendengarkan

Pada penggunaan media power point untuk kegiatan mendengarkan dari total jumlah siswa sebanyak 30 orang terdapat siswa yang aktif 15 orang dengan persentase 50 %. Sudah sebagian dari siswa yang sudah melakukan kegiatan mendengarkan guru menjelaskan materi pembelajaran yang disampaikan guru didepan kelas. 5. Mencatat

Pada penggunaan media power point untuk kegiatan mencatat dari total jumlah siswa sebanyak 30 orang terdapat siswa yang aktif 13 orang dengan persentase 26,6 %. Sudah mulai minat siswa didalam mencatat materi setelah pembelajaran selesai.

Peningkatan aktifitas belajar siswa melalui media gambar konvensional dan power point menjadi meningkat. Peningkatan aktifitas belajar siswa terlihat jelas dengan menggunakan media power point karena siswa tertarik memperhatikan kedepan dan ikut serta dalam proses pembelajaran yang disampaikan guru didepan kelas dengan menampilkan slide menggunakan laptop dan infocus sedangkan media gambar konvensional dengan gambar yang di print dan ditempel dipapan tulis

(8)

mereka menganggap itu sudah pembelajaran yang biasa dengan demikian dapat dikatakan dengan adanya media gambar konvensional dan media power point adanya perbandingan aktifitas belajar siswa dan juga dan peningkatan aktifitas belajar siswa.

c. Hasil Analisis Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Gambar Konvensional dan Media Power Point pada Kelas Eksperiment XI IPS1 di SMA N 2

Bayang

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada juli 2017, Siswa juga melibatkan diri didalam proses pembelajaran dikelas. Sehingga perhatian dari siswa hanya tertuju kepada materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru didepan kelas, Siswa juga mengemukakan pendapat mereka mengenai materi yang disampaikan oleh guru melalui media pembelajaran. Keikut sertaan atau keterlibatan langsung siswa didalam proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar konvensional dan media power point untuk meningkatkan aktivitas belajar

siswa dalam proses pembelajaran dalam materi diferensiasi social yang di sampaikan guru didepan kelas.

Guru menyajikan materi pelajaran didepan kelas dengan menggunakan media gambar konvensional dan media power point untuk melihat perbandingan aktivitas belajar siswa. Media gambar konvensional dengan menempelkan gambar yang di print di depan kelas. Kemudian guru menyajikan materi pelajaran dengan bentuk slide menggunakan laptop dan infocus dengan media power point dalam materi diferensiasi sosial, Kemudian guru melihat aktivitas belajar siswa didalam proses pembelajaran yang diberikan guru dengan mengunakan media pembelajaran.

Temuan dalam penelitian ini adalah melihat hasil persentase aktivitas belajar siswa dengan menggunakan media gambar konvensional membantu proses berfikir siswa secara alami, Sehingga ketika guru menempelkan gambar tentang materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa, Siswa langsung mengemukakan pendapat mereka mengenai media

(9)

gambar konvensional tersebut, Media power point juga dapat membantu untuk mengasah kemampuan kognitif Siswa, dan dapat memberikan informasi kepada siswa mengenai materi yang akan disampaikan oleh guru mata pelajaran secara cepat dan tepat. Media power point ini akan menimbulkan kemampuan siswa yang aktif didalam proses pembelajaran didalam kelas.

Berdasarkan hasil analisis data diatas dapat terlihat jumlah frekuensi dan hasil persentase aktifitas belajar siswa pada kelas XI.IPS1 sebanyak 30

orang menggunakan media gambar konvensional dan power point dengan satu materi mengenai diferensiasi social.

Dengan menggunakan media didalam pembelajaran siswa dapat memahami konsep dari materi yang telah disampaikan oleh guru, dan dapat menggambarkan hubungan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan materi diferensiasi sosial. Selain itu, Aktivitas belajar siswa meningkat dengan menggunakan media didalam proses pembelajaran

yang di lakukan guru. Aktivitas belajar siswa sangat penting karena siswa harus aktif dan guru hanya sebagai fasilitator di dalam menunjang interaksi belajar siswa.

Pada media gambar konvensional yang menggunakan gambar yang diprint dengan menempelkan didepan kelas didalam menyampaikan materi diferensiasi social siswa masih ada yang mengobrol dengan teman sebangku, Bercanda dan sibuk dengan kegiatannya sendiri disaat guru menyampaikan materi pelajaran didepan kelas. Hal ini disebabkan oleh media gambar konvensional merupakan media biasa yang telah digunakan guru didalam pembelajaran di depan kelas sehingga materi pelajaran yang dilakukan oleh guru kurang menarik perhatian siswa didalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran didalam kelas aktivitas belajar siswa masih kurang.

Media power point menampilkan slide-slide didepan kelas dengan menggunakan laptop dan infocus menarik perhatian siswa dan juga dapat melatih siswa untuk bertanya dalam mengungkapkan ide-ide mereka

(10)

berdasarkan konsep, Teori serta kaitannya dengan kehidupan sehari-hari yang terkait dengan materi diferensiasi sosial. Dan siswa juga dapat memahami bentuk-bentuk diferensiasi apa saja yang ada didalam lingkungan masyarakat dengan menganalisanya. Sehingga ketika siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru maka siswa akan dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru pelajaran didalam evaluasi proses pembelajaran, Sehingga akan memberikan pengaruh terhadap aktivitas belajar siswa pada kelas XI IPS1.

Ketika siswa memperhatikan guru didalam menyampaikan materi pembelajaran menggunakan media gambar konvensional dan media power point di dalam proses belajar mengajar, dapat terlihat adanya hasil perbedaan hasil persentase dari penggunaan media gambar konvensional dan power point pada kelas XII.IPS1 dengan materi

diferensiasi sosial b. Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan aktifitas belajar siswa pada mata pelajaran

sosiologi menggunakan media gambar konvensional dan media power point. Pemulaan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan aktifitas belajar siswa dengan menggunakan media gambar konvensional menempelkan gambar yang telah di print didepan kelas. Setelah itu menampilkan media power point dengan mengan menggunakan laptop dan infocus pada satu kelas dan satu materi yang sama. maka digunakan rumus persentase untuk mengetahui dari hasil aktivitas belajar siswa pada penelitian ini.adapun dari penelitian ini bisa terlihat hasil persentase kelas XI.IPS1 di SMA N 2 Bayang.

Membaca Pada media gambar konvensional untuk kegiatan membaca dari total jumlah siswa sebanyak 30 orang terdapat siswa yang aktif 15 orang dengan persentase 50%. Pada media power point siswa yang aktif 26 orang dengan persentase 86,6 %. Bertanya pada media gambar konvensional 30 % dan media power point 53,3 %. Kegiatan menganalisa pada media gambar konvensional 16,6 % dan media power point 40 %. Kegiatan mendengarkan pada media

(11)

gambar konvensional 20% dan media power point 50%. Kegiatan mencatat pada media gambar konvensional 26,6 % dan media power point 26,6 %. Hal ini membuktikan bahwa aktifitas belajar siswa meningkat menggunakan media powe point di bandingankan media gambar konvensional.

Artinya, artinya adanya perbandingan aktifitas belajar siswa antara media gambar konvensional dengan media power point. Hal ini terlihat adanya perbandingan hasil persentase yang antara media gambar konvensional dengan media power point Sehingga beberapa faktor diantaranya siswa lebih semangat dengan adanya media power point ini tumbuhnya semangat belajar dan perhatian yang lebih serius didalam mengikuti proses pembelajaran serta mengurangi kejenuhan siswa didalam mengikuti proses pembelajaran.

Melalui proses pembelajaran dengan menggunakan media power point dikelas siswa secara sadar atau secara tidak langsung menggunakan ilmu pengetahuan yang ada hubungannya dengan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru didalam

kelas. Dan siswa terlibat langsung didalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih aktif didalam proses pembelajaran, Siswa lebih banyak mengeksplorasi pengetahuannya sehingga siswa dapat memahami konsep dan belajar menjadi lebih bermakna. Didalam kelas siswa bebas untuk mengemukakan pendapat mereka mengenai materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, hal ini juga dapat meningkatkan aktifitas belajar dan minat belajar siswa

Proses penelitian ini dapat dibuktikan dengan peningkatan aktifitas belajar siswa , Siswa lebih aktif didalam proses pembelajaran. Mulai dari awal pengamatan sampai dengan akhir penelitian yang dilakukan oleh penulis. Peningkatan aktifitas ini dapat dilihat dari hasil persentase aktifitas pembelajaran dengan menggunakan media power point yang menampilkan slide. Siswa lebih merasa tertarik dan mampu berpartisipasi didalam proses pembelajaran dibandingkan dengan hanya membaca dan mendengarkan guru saja didalam proses pembelajaran. Hal ini sependapat dengan B.f Skiner beranggapan bahwa perilaku manusia

(12)

yang dapat diamati secara langsung adalah akibat konsekuensi dari perbuatan sebelumnya. Behaviorisme melihat bahwa belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi berdasarkan paradigm S-R ( Stimulus-Respons) melalui media power point.

Hal inilah yang memberikan stimulus kepada siswa untuk lebih aktif membangun pikiran mereka dalam proses pembelajaran sosiologi. Siswa memberikan respon kepada guru dengan mampu menghubungkan fakta yang dilihat dan dialaminya dalam kehidupan sehari-hari dengan konsep diferensiasi sosial, Menjadikan pengalamannya yang bermakna bagi siswa. Sehingga tidak ada lagi kesan pengalaman belajar sebelumnya yang lebih bersifat tekstual, dan gambar yang ditempel yang lebih monoton, sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru, dan siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru didalam proses pembelajaran berlangsung dengan ke aktifan sehingga akan memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa didalam kelas.

Sedangkan siswa pada media gambar konvensioanal hanya diberikan penjelasan materi pembelajaran dengan menggunakan gambar yang di tempelkan di depan kelas, Sehingga terlihat biasa-biasa saja dan kurang dapat menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan sungguh-sungguh. Keadaan juga sama ketika siswa diberi pertanyaan mengenai materi yang disampaikan oleh guru. Siswa hanya diam dan tidak ada satu orang pun yang berani untuk menunjuk tangan dan mengemukakan pendapat mereka mengenai pertanyaan yang diberikan guru. Jadi kesimpulannya media gambar konvensional lebih bersifat monoton terhadap guru dan tidak ada ketertarikan dari siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan motode ceramah. Jadi aktifitas belajar siswa menurun.

Dari hasil penelitian tentang penggunaan media power point, mampu memberikan proses pembelajaran yang lebih aktif, mampu menarik minat dari siswa didalam mengikuti proses pembelajaran, mampu meningkatkan kemampuan berfikir dari

(13)

siswa dalam mengemukakan pendapat mereka mengenai pertanyaan atau permasalahan yang diberikan oleh guru dan serta mampu meningkatkan hasil belajar sosiologi kelas XI.IPS1 pada

materi diferensiasi social di SMA N 2 Bayang.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian bahwa terdapat perbandingan media gambar konvensional dan media power point pada materi diferensiasi social yang signifikan. Dengan temuan ini siswa lebih tertarik dan lebih aktif didalam proses pembelajaran. Siswa lebih menyukai pembelajaran dengan menggunakan media power point siswa mampu mengemukakan pendapat mereka mengenai konsep atau gambar yang ditampilkan melalui slide didepan kelas. Sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. Sedangkan ketika pada media gambar konvensional siswa masih banyak melakukan kegiatan diluar pembelajaran.

Siswa lebih terlatih untuk mengemukakan pendapat mereka didepan umum dan dapat meningkatkan kemampuan berfikir didalam

memecahkan suatu persoalan atau masalah. Adanya peningkatan aktivitas dari penggunaan media gambar konvensional dengan power point dapat terlihat pada aktivitas siswa yang mengalami peningkatan.

Kreatifitas siswa lebih terasah dengan baik. Terbukti dengan siswa tidak terpaku dengan apa yang disampaikan oleh guru. Secara umum kemampuan kognitif siswa meningkat khususnya pada pembelajaran sosiologi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010).

Dasar-dasar Evaluasi pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara

Arsyad, Azhar. (2007). media

pembelajaran. Jakarta:

Raja Grafindo Persada

Budiningsih, Asri , (2005). Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta : PT

Rineka Cipta

Cecep Kustandi. (2011). Media

Pembelajaran Manual dan

Digital. Bogor: Ghalia

Indonesia

Mardi, dkk. (2007). Ketrampilan

(14)

Informasi Untuk SMK kelas XI.

Bandung: Yudhistira

Musfiqon. (2012). Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta

: PT Prestasi Pustakarya Sardiman ,A.M.(2004). Interaksi dan

motivasi belajar mengajar.

Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sudjana, Nana, dkk. (2012). Media

Pengajaran. Bandung: Sinar

Baru

Wina Sanjaya. (2006). Perencanaan

dan Desain Sistem

Pembelajaran. Pertama.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Referensi

Dokumen terkait

Mitra 1 dan mitra 2 sanggup mengikuti seluruh proses Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dimulai dari merumuskan permasalahan, mencari solusi, merencanakan dan

Berdasarkan uraian-uraian dan pembahasan yang telah dipaparkan dalam penulisan ini dapat ditarik beberapa kesimpulan yakni dengan diterapkannya

Semakin tinggi konsentrasi Span 80 yang digunakan pada emulsi ganda maka volume. sedimentasi karena sentrifugasi yang dihasilkan

Dibawah ini penulis ingin menyapaikan sebuah permasalahan ekonomi yang tidak terlepas dari dari paradigma islam, ada banyak kasus yang berbicara tentang ekonomi Islam

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) telah menyadari permasalahan ketersediaan jaringan telekomunikasi di luar pulau Jawa,

Bagi mahasiswa, diharapkan penelitian ini akan dapat memberikan pemahaman tentang faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa berlatar belakang Ilmu Pengetahuan Alam dalam

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapang mengenai Penerapan

Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (Alfamart) Cabang Manado telah menerapkan sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi yang langsung terhubung dengan kantor pusat sehingga