ii
STUDI HISTOPATOLOGI LIMPA DAN OTAK AYAM TERINFEKSI PENYAKIT TETELO
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan
Oleh : Lidia Nofantri
1209005061
Menyetujui/Mengesahkan
Pembimbing I
Prof. Dr. drh. I Ketut Berata , M.Si NIP. 19610914 198702 1 001
Pembimbing II
Prof. drh. A A A Mirah Adi MSi. Ph.D NIP. 19630826 198803 2 001
DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA
iii
Dr. drh. Nyoman Adi Suratma, MP. NIP. 19600305 198703 1 001
Tanggal Lulus : Setelah mempelajari dan menguji dengan sungguh-sungguh kami, berpendapat bahwa tulisan ini baik ruang lingkup maupun kualitasnya dapat diajukan sebagai skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan.
Ditetapkan di Denpasar, tanggal………
Panitia Penguji
Prof. Dr. drh. I Ketut Berata , M.Si
Ketua
Prof. drh. A A A Mirah Adi, MSi. Ph.D Sekretaris
Dr. drh. Ida Bagus Kade Suardana, M.Si Anggota
iv drh. I Made Kardena, MVS
Anggota
Dr. drh. Ida Bagus Oka Winaya, M. Kes Anggota
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Lamongan, Jawa Timur pada tanggal 7 November 1994. Penulis merupakan anak ke tiga dari tiga bersaudara. Putri dari Bapak Soedijono dan Ibu Afiyah. Penulis menyelesaikan pendidikan SD di SD Negeri Karanggeneng dan tamat pada tahun 2006, selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Karanggeneng dan tamat pada tahun 2009. Selanjutnya penulis melanjutkan ke SMA Negeri 4 Tuban dan tamat pada tahun 2012. Pada tahun yang sama penulis mendapat kesempatan untuk melanjutkan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana-Denpasar melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada tahun akademik 2012/2013. Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir dan untuk memenuhi salah satu persayaratan untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Hewan, penulis menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Histopatologi Limpa dan Otak Ayam Terinfeksi Penyakit Tetelo”.
vi
ABSTRAK
Lesi histopatologi organ limpa dan otak ayam terinfeksi penyakit Tetelo yang bervariasi dipengaruhi oleh adanya strain virus, jenis ayam, umur ayam dan status vaksin yang berbeda. Hasil gambaran lesi histopatologi ini akan sangat bermanfaat dalam mengarahkan diagnosis hewan yang bersangkutan. Penelitian ini dilakukan dengan pemeriksaan histopatologi menggunakan 20 data limpa dan 20 data otak ayam yang terinfeksi penyakit Tetelo. Data preparat histopatologi yang diwarnai dengan hematoksilin eosin (HE) diperoleh dari kasus PPDH (Pendidikan Profesi Dokter Hewan) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Hasil pemeriksaan lesi histopatologi pada limpa ayam terinfeksi virus penyakit Tetelo mengalami variasi lesi. Dari 20 sampel, lesi yang paling banyak ditemukan adalah deplesi sel-sel limfoid, selanjutnya proliferasi sel-sel limfoid, nekrosis, kongesti dan peningkatan jumlah sel makrofag. Sedangkan pada otak ayam terinfeksi penyakit Tetelo juga mengalami variasi lesi histopatologi berupa lesi vaskulitis dan gliosis yang paling sering ditemukan. Selanjutnya diikuti oleh perivascular cuffing, edema perivascular dan nekrosis sel purkinje. Secara deskriptif terdapat kemungkinan hubungan antara deplesi sel-sel limfoid dengan vaskulitis dan gliosis di otak.
vii ABSTRACT
Histopathological lesions on chicken spleen and brain infected by Newcastle disease was various influenced by the virus strain, the type and age chicken and vaccine status. The result of histopathological lesions would be useful in directing the diagnosis. This research was conducted by histopathology inspection using 20 samples of spleen and 20 samples brain from Newcatle disease chickend cases. The histopathological samples stained with hematoxylin eosin (HE) were obtained from PPDH (Pendidikan Profesi Dokter Hewan) cases of Udayana University, Faculty of Veterinary Medicine. In spleen lesions most commonly found were depletion of lymphoid cells, proliferation of lymphoid cells, necrosis, congestion and increasing number of macrophage cells. The most prominent changes on the brain were vasculitis and gliosis, also were found perivascullar cuffing, perivascullar edema and necrosis of purkinje cells. By descriptive analysis there is a possible relation between depletion of lymphoid cells and vasculitis and gliosis in the brain.
viii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang telah memberikan segala nikmat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi dapat diselesaikan. Sholawat serta salam tersanjungkan kepada Nabi Muhammad Sholalahu ‘Alaihi Wa Salam, beserta para sahabat.
Skripsi yang berjudul “Studi Histopatologi Limpa dan Otak Ayam Terinfeksi Penyakit Tetelo”, disusun berdasarkan hasil penelitian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
Melalui kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih atas pengarahan, bimbingan, serta bantuan baik material maupun spiritual, kepada yang terhormat : 1. Dr. drh. Nyoman Adi Suratma, MP. selaku Dekan Fakultas kedokteran Hewan
Universitas Udayana.
2. Prof. Dr. drh. I Ketut Berata, M.Si. selaku pembimbing I yang bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, membantu, mengarahkan, dan memberikan motivasi kepada penulis selama penelitian maupun penyusunan skripsi ini.
3. Prof. drh. Anak Agung Ayu Mirah Adi, Ph.D. selaku pembimbing II yang bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, membantu, mengarahkan, dan memberikan motivasi kepada penulis selama penelitian maupun penyusunan skripsi ini.
ix
4. Dr. drh.Ida Bagus Kade Suardana, M.Si, drh. I Made Kardena, MVS dan Dr. drh. Ida Bagus Oka Winaya, M. Kes selaku dosen penguji skripsi yang telah bersedia meluangkan waktunya memberikan kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini. 5. Dr. drh. I Ketut Anom Dada, MS selaku Pembimbing Akademik yang selalu
membimbing penulis selama kuliah.
6. Bapak Soedijono dan Ibu Afiyah tercinta yang telah memberikan dukungan doa, moril, cinta, perhatian, nasihat dan materi hingga penulisan tugas akhir ini selesai dengan tepat waktu.
7. Kakakku Siviste Liuvinta dan Fibri Arsitandi tersayang. Kakak iparku kak cip dan datuk yang telah memberikan dukungan doa, perhatian, dukungan yang tiada henti. Serta ponakanku Gavino, Davina dan Atalla yang selalu memberi tawa dikala suntuk.
8. Afif Murnizal Maghfuri yang selalu memberikan doa dan motivasi yang tiada henti sampai sekarang.
9. Sahabat-sahabatku tersayang, Resha Surya Putri sahabat dari awal kuliah sampai sekarang. Zulva Hanif Pratiwi yang selalu membimbing dan memotivasi, Radhita Andriani teman suka dan duka, Fahmi Galuh Nurrohman teman yang selalu ada dikala butuh bantuan. Maria Maghdalena, Grace Sophia, Yusuf Riska Alhamdani, Ghaiz Abriansyah, Setya Wahya Anggara, Muh Faqih Amrullah terimakasih atas suportnya.
10. Teman-teman FKH angkatan 2012 yang selalu memberi dukungan, doa dan motivasi.
x
Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian dan penyusunan naskah skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Denpasar, 1 Juni 2016
xi DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN... iii
RIWAYAT HIDUP ... iv
ABSTRAK ... v
UCAPAN TERIMAKASIH... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Ayam ... 4
2.2 Jenis Penyakit yang Disebabkan oleh Virus pada Ayam ... 4
2.3 Penyakit Tetelo ... 5
2.3.1 Etiologi ... 5
2.3.2 Patogenesis ... 6
2.3.3 Gejala Klinis ... 7
2.3.4 Patologi Anatomi ... 8
2.3.5 Histopatologi organ penderita Tetelo ... 8
xii
2.3.7 Pencegahan ... 9
2.4 Histologi otak dan limpa ... 10
2.5 Uji HA/HI dan Uji RT-PCR ... 10
2.6 Tahap pembuatan preparat ... 11
2.7 Kerangka konsep ... 12
BAB III MATERI DAN METODE 3.1 Objek Penelitian ... 14
3.2 Peralatan yang digunakan ... 14
3.3 Rancangan Penelitian ... 14
3.4 Variabel Penelitian ... 14
3.5 Prosedur Penelitian ... 15
3.5.1 Pengamatan ... 15
3.6 Analisis Data ... 15
3.7 Tempat dan Waktu Penelitian ... 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 16
4.2 Pembahasan... 23
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 26
5.2 Saran ... 26
DAFTAR PUSTAKA ... 27
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1 Data hasil pemeriksaan histopatologi limpa dan otak ayam yang
terinfeksi penyakit tetelo serta jumlah dan persentasenya... 12 Tabel 4.2 Data hasil pemeriksaan histopatologi otak ayam terinfeksi
penyakit Tetelo menurut ayam yang tidak divaksinasi dengan rentang umur 1 minggu sampai 2 tahun ... 18 Tabel 4.3 Data hasil pemeriksaan histopatologi otak ayam terinfeksi
penyakit Tetelo menurut ayam yang sudah divaksinasi dengan rentang umur 1 minggu sampai 2 tahun ... 19 Tabel 4.2 Data hasil pemeriksaan histopatologi limpa ayam terinfeksi
penyakit Tetelo menurut ayam yang tidak divaksinasi dengan rentang umur 1 minggu sampai 2 tahun ... 20 Tabel 4.2 Data hasil pemeriksaan histopatologi otak ayam terinfeksi
penyakit Tetelo menurut ayam yang sudah divaksinasi dengan rentang umur 1 minggu sampai 2 tahun ... 21
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka Konsep ... 13 Gambar 4.1 lesi histopatologi limpa dan otak ayam terinfeksi penyakit
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Uji deskriptif ... 31 Lampiran 2 Perubahan histopatologi limpa dan otak ayam terinfeksi penyakit
16 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia banyak dipelihara berbagai jenis ayam, diantaranya adalah ayam buras (bukan ras) dan ayam ras. Di Indonesia dilaporkan terdapat 32 jenis ayam lokal (ecotype) dan masing-masing jenis memiliki keunggulan tersendiri, seperti ayam pelung, sentul, kedu, merawang, gaok, dan nusa penida. Ayam lokal merupakan hasil domestikasi ayam hutan (Gallus gallus) dan dapat dikelompokkan menjadi tipe pedaging, petelur, dwiguna, atau sebagai ayam hias atau kegemaran (Nataamijaya, 2010)
Peternakan unggas banyak membantu penyediaan protein hewani. Dalam perkembangannya, peternak terkendala oleh berbagai penyakit yang dapat menyerang unggas, salah satunya adalah Newcastle Disease (ND) atau Tetelo. Penyakit Tetelo menyerang berbagai jenis unggas dan telah dilaporkan dapat menginfeksi lebih dari 240 spesies unggas. Penularannya melalui kontak langsung antara hewan sehat dan terinfeksi. Material yang berpotensi menularkan virus penyakit Tetelo berasal dari leleran hidung, mulut, dan mata dari unggas yang terinfeksi ke unggas sehat sekitarnya. Secara klinis tingkat keparahannya bervariasi mulai tanpa gejala klinis sampai infeksi yang berat dengan kematian unggas terinfeksi sampai mencapai 100%. Tingkat keparahan penyakit ini dipengaruhi oleh strain virus, spesies inang, umur inang, ada tidaknya infeksi skunder, stress dan kekebalan inang. Gejala umum yang ditimbulkan berupa penurunan nafsu makan, penurunan produksi telur dan adanya pembengkakan (edema) disekitar area mata (OIE, 2012).
Agen penyebab Tetelo adalah virus dari familia Paramyxoviridae, genus Avian Paramyxovirus-1. Pertama kali penyakit Tetelo ditemukan oleh Doyle pada tahun 1926 di daerah Newcastle (Inggris) selanjutnya diberi nama Newcastle Disease sesuai daerah ditemukannya penyakit tersebut. Pada tahun yang sama ditemukan juga di Indonesia yaitu di Bogor dan dikenal dengan nama penyakit Tetelo, di Bali disebut penyakit gerubug yang sangat merugikan peternak (OIE, 2012). Penyakit Tetelo sampai saat ini endemis di Indonesia, walaupun program vaksinasi untuk mencegah penyakit ini sudah dilaksanakan. Hampir diseluruh Indonesia penyakit ini dapat ditemukan (Adi dan Astawa, 2014).
17
Sebagaimana penyakit viral umumnya virus ND menyerang jaringan limfoid dengan ditandai kelainan patologi pada organ limfoid humoral (bursa Fabrisius) dan seluler (timus dan limpa). Kelainan patologis ini dapat mempengaruhi kerja sistem kekebalan non-spesifik dan spesifik dalam melawan infeksi penyakit Tetelo (Hewajuli dan Dharmayanti, 2015).
Beberapa laporan menyebutkan bahwa strain virus yang beredar di Indonesia saat ini telah mengalami perubahan dari segi genetik. Diagnosis yang ditetapkan selama ini oleh patologist di lapangan dalam menentukan arah penyakit masih mengacu pada perubahan patognomonis penyakit Tetelo dan lesi-lesi yang selama ini dilaporkan. Lesi patognomonis pada penyakit Tetelo ditandai dengan petechiae pada proventrikulus, ventrikulus, usus, seka tonsil, trakhea dan paru-paru (Kencana dan Kardena, 2011). Lesi pada usus terutama terjadi pada bentuk tipe viserotropik (Jordan, 1990). Velogenik viscerotropik penyakit Tetelo juga menimbulkan hiperemi dan bengkak pada konjungtiva, nekrosis tonsil atrofi bursa Fabricious dan timus (Nakamura et al., 2010). Lesi pada otak selalu teramati pada ayam terinfeksi dengan tipe velogenik neurotropik walaupun kadang juga ditemukan pada tipe viscerotropik dan mesogenik (Bhaiyat et al., 1994).
Dengan adanya strain virus, jenis ayam, umur ayam dan status vaksin, maka akan terdapat gambaran lesi histopatologi organ limpa dan otak ayam yang teinfeksi penyakit Tetelo yang bervariasi. Oleh karena itu penelitian ini sangat penting dilakukan. Hasil gambaran lesi histopatologi ini akan sangat bermanfaat dalam mengarahkan diagnosis hewan yang bersangkutan. Serta mengetahui variasi lesi ini, pembaca akan mendapatkan pengetahuan tentang variasi lesi paling sering ditemukan pada organ limpa dan otak ayam terinfeksi penyakit Tetelo.
18 1.2 Identifikasi Masalah
Berdasar latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Seberapa besar variasi lesi histopatologi limpa ayam yang terinfeksi penyakit Tetelo? 2. Seberapa besar variasi lesi histopatologi otak ayam yang terinfeksi penyakit Tetelo?
3. Apakah ada hubungan antara keparahan lesi histopatologi pada limpa dengan otak ayam penderita penyakit Tetelo?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui variasi lesi histopatologi pada organ limpa ayam yang terinfeksi penyakit Tetelo.
2. Untuk mengetahui variasi lesi histopatologi pada organ otak ayam yang terinfeksi penyakit Tetelo.
3. Untuk mengetahui adanya hubungan antara lesi histopatologi pada organ limpa dan otak ayam penderita penyakit Tetelo.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah
1. Sebagai sumber ilmu pengetahuan tentang patogenesis lesi histopatologi pada organ limpa dan otak ayam yang terinfeksi penyakit Tetelo.
2. Dapat membantu para diagnostian tentang hubungan antara lesi histopatologi sistem limpa dengan syaraf pusat ayam penderita penyakit Tetelo.