• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV METODE PENELITIAN"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor yang berlokasi di Jl. Mayjen Ishak Juarsa No.149 Gunung Batu, Loji - Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor merupakan salah satu restoran waralaba bakso yang relatif baru didirikan di Bogor dan mempunyai potensi untuk dikembangkan dalam memasarkan bakso sehatnya. Kegiatan pengumpulan data dilakukan mulai bulan Maret-April 2011.

4.2. Data dan Instrumentasi

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan melakukan studi kasus di Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan dan data yang diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner responden pilihan yaitu Terwaralaba dan Supervisor Bakso Sehat Bakso Atom Bogor.

Responden tersebut adalah pihak-pihak yang mengerti dalam permasalahan dan kegiatan operasional maupun pemasaran yang dihadapi oleh restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Pengumpulan data primer untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Data sekunder merupakan data pendukung dari data primer yang diperoleh yaitu data yang dimiliki oleh restoran Bakso Sehat Bakso Atom dan studi literatur yang berhubungan dengan penelitian seperti perpustakaan IPB, serta internet dan buku-buku yang terkait dengan topik pemasaran. Jenis-jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6.

(2)

40

Tabel 6. Jenis dan Sumber Data

No Jenis Data Sumber Data Teknik

1 Primer Terwaralaba (Owner) dan Supervisor Bakso Sehat Bakso Atom Bogor.

Supervisor Bakso

Tips'Top

• Wawancara mengenai gambaran umum restoran dan strategi pemasaran restoran

• Pengisian kuesioner oleh Terwaralaba (Owner) dan Supervisor Bakso Sehat Bakso Atom Bogor

• Pengisian kuesioner oleh Supervisor Bakso Tips’Top 2 Sekunder • Penelitian

Kepustakaan

• Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor

• Kepustakaan dengan mencari literatur di perpustakaan IPB maupun internet

• Kepustakaan mengenai jumlah restoran di Kota Bogor

4.3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu dari bulan Maret hingga April 2011. Dalam pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah:

1) Teknik Observasi

Melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan pemasaran perusahaan.

2) Teknik Wawancara

Melakukan wawancara dengan pihak internal yaitu dengan Terwaralaba dan Supervisor Bakso Sehat Bakso Atom Bogor serta pegawai restoran lainnya untuk mendapatkan informasi yang lengkap. Sedangkan untuk pihak eksternal adalah Supervisor Bakso Tips’Top dan Terwaralaba Bakso Sehat Bakso Atom Bogor.

3) Teknik Kepustakaan

Membaca buku-buku yang terkait dengan judul penelitian dan literatur-literatur lainnya yang menunjang pelaksanaan penelitian.

4) Studi Pendahuluan

Mendatangi restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor untuk melakukan pengamatan dan wawancara langsung dengan pihak Bakso Sehat Bakso Atom Bogor sebelum memulai penelitian dan menyusun skripsi.

(3)

5) Teknik Pengisian Kuesioner

Pengisian kuesioner dilakukan oleh responden pilihan, yaitu Terwaralaba dan Supervisor Bakso Sehat Bakso Atom Bogor sebagai pihak eksternal. Sedangkan untuk pihak eksternal adalah Supervisor Bakso Tips’Top dan Terwaralaba Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Pemilihan responden berdasarkan pertimbangan bahwa pihak-pihak yang mengerti dalam permasalahan dan kegiatan operasional maupun pemasaran yang dihadapi oleh restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang bersumber dari pengamatan langsung, studi pustaka, dan browsing internet terkait faktor-faktor yang diduga mempengaruhi lingkungan internal dan eksternal dari Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Selanjutnya, peneliti melakukan pembahasan lebih lanjut dengan responden pilihan tentang faktor-faktor kunci tersebut agar dapat ditentukan faktor apa saja yang termasuk ke dalam kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi pemasaran Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor.

Faktor kekuatan terdiri dari 12 faktor yaitu cita rasa produk, kandungan gizi, mutu bahan olahan, self service, pelayanan yang baik terhadap konsumen, tempat parkir yang luas, bersertifikat halal, BPOM, dan Kesmavet, lokasi yang strategis, variasi produk, program lingkaran rezeki, kecepatan layanan, dan kenyamanan outlet. Faktor kelemahan terdiri dari 5 faktor yaitu harga di atas rata-rata, kurang promosi, kapasitas tempat yang kecil, kemudahan memperoleh produk, dan tidak ada iklan. Faktor peluang terdiri dari 6 faktor yaitu hubungan yang baik dengan pewaralaba, kemajuan teknologi, keadaan perekonomian yang semakin membaik, peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat, perubahan gaya hidup masyarakat, dan dukungan pemerintah. Sedangkan faktor ancaman terdiri dari 7 faktor yaitu fluktuasi harga bahan baku, isu kualitas bahan baku (formalin, boraks, dan daging tikus), adanya pendatang baru, tingkat persaingan restoran tinggi, adanya produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli tinggi, dan kekuatan tawar-menawar pemasok tinggi. Setelah itu peneliti melakukan cross check melalui wawancara langsung dengan responden pilihan terhadap temuan faktor-faktor kunci strategis internal dan eksternal tersebut. Setelah proses

(4)

42 tersebut dihasilkan 10 faktor kekuatan (cita rasa produk, kandungan gizi, mutu bahan olahan, self service, pelayanan yang baik terhadap konsumen, tempat parkir yang luas, bersertifikat halal, BPOM, dan Kesmavet, lokasi yang strategis, variasi produk, program lingkaran rezeki), 3 faktor kelemahan (harga di atas rata-rata, kurang promosi, dan kapasitas tempat yang kecil), 5 faktor peluang (hubungan yang baik dengan pewaralaba, kemajuan teknologi, peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat, perubahan gaya hidup masyarakat, dan dukungan pemerintah), dan 6 faktor ancaman (fluktuasi harga bahan baku, isu kualitas bahan baku (formalin, boraks, dan daging tikus), adanya pendatang baru, tingkat persaingan restoran tinggi, adanya produk pengganti, dan kekuatan tawar-menawar pembeli tinggi). Hal tersebut dikarenakan ada beberapa faktor yang sudah diwakili oleh faktor lainnya dan tidak sesuai dengan kondisi internal maupun eksternal perusahaan.

4.4. Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Pemilihan responden tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa informasi dapat terkumpul dari sumber yang tepat diantara responden yang dipandang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Selain itu, responden dalam penelitian ini adalah para pakar yang merupakan orang-orang yang berkompetensi dan benar-benar menguasai, serta paham permasalahan strategi pemasaran. Untuk evaluasi internal dibutuhkan minimal dua responden dari restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor, yaitu Terwaralaba dan Supervisor. Sedangkan evaluasi eksternal diambil dua responden, yaitu Terwaralaba Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dan Supervisor Bakso Tips’ Top yang berlokasi di Bantarjati sebagai perwakilan dari pihak pesaing. Hal ini dilakukan penulis secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Bakso Tips’ Top merupakan waralaba bakso yang didirikan oleh karyawan Bakso Sehat Bakso Atom yang sudah berhenti kerja dari Basko Sehat Bakso Atom Pusat dan mendirikan restoran bakso dengan menu yang hampir sama dan harga yang lebih murah dari Bakso Sehat Bakso Atom.

(5)

4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode Pengolahan dan analisis data terdiri dari data deskriptif dan analisis tiga tahap formulasi strategi. Adapun alat bantu analisis yang digunakan dalam merumuskan strategi perusahaan adalah matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan QSPM.

4.5.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk mengidentifikasi visi, misi, dan tujuan perusahaan, karakteristik produk yang dihasilkan, tingkat pencapaian target penjualan yang diharapkan,

kegiatan pemasaran, sumber daya manusia, produksi/operasi, keuangan dan akuntansi, serta teknologi yang digunakan perusahaan. Analisis ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi riil perusahaan.

4.5.2. Analisis Tiga Tahap Formulasi Strategi

Proses perumusan strategi pada kerangka tiga tahap formulasi strategi yang terdiri dari tahap masukan (input), tahap pencocokan, dan tahap keputusan. Analisis tiga tahap formulasi strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis lingkungan internal dan eksternal (IFE dan EFE), analisis IE, Analisis SWOT, dan analisis QSPM.

4.5.2.1 Tahap Masukan (Input)

Tahap input meliputi proses analisis faktor-faktor injternal dan eksternal yang mempengaruhi perusahaan. Analisis internal dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Analisis ini akan disajikan dalam matriks Internal Factor Evaluation (IFE). Analisis eksternal dilakukan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Secara ringkas disajikan dalam matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE).

Adapun tahap-tahap dalam penyusunan matriks IFE dan EFE adalah: 1) Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan

Dalam tahap pengidentifikasian faktor internal dan eksternal dilakukan dengan mendaftarkan seluruh kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan serta peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Dalam penyajian matriks, faktor yang bersifat positif (kekuatan dan peluang) ditulis sebelum faktor yang bersifat negatif (kelemahan dan ancaman).

(6)

44 2. Pemberian Bobot Faktor

Pada analisis internal dan eksternal, penentuan bobot dilakukan dengan mengajukan kuesioner kepada pihak manajemen atau ahli strategi dengan menggunakan metode “paired comparison” (Kinnear dan Taylor, 1991). Bobot menunjukkan tingkat kepentingan relatif suatu faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Penentuan bobot pada setiap variabel digunakan skala 1,2,3. Penilaian skala dijelaskan sebagai berikut: 1 = Jika indikator horozontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horozontal sama penting dengan indikator vertikal 3 = Jika indikator horozontal lebih penting daripada indikator vertikal

Tabel 7. Penilaian Bobot Faktor Internal Perusahaan

Faktor Internal A B C ... Total A B C ... Total

Sumber : Kinnear dan Taylor (1991)

Penilaian bobot faktor eksternal perusahaan hampir sama dengan Tabel 7. Akan tetapi yang membedakannya adalah kolom sebelah kiri yang berisikan faktor-faktor kunci eksternal perusahaan. Penilaian bobot faktor eksternal perusahaan dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Penilaian Bobot Faktor Eksternal Perusahaan

Faktor Eksternal A B C ... Total A B C ... Total

Sumber : Kinnear dan Taylor (1991)

Bobot tiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai tiap faktor terhadap total nilai faktor. Bobot yang diberikan berada pada kisaran 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (paling penting). Faktor-faktor yang memiliki pengaruh besar pada

(7)

perusahaan diberikan bobot yang tinggi. Jumlah seluruh bobot yang diberikan pada tiap faktor harus sama dengan 1,0. Bobot setiap variabel diperoleh dengan membagi jumlah nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus:

ai = Xi Keterangan: ai = Bobot variabel ke-i

Σxi Xi = Nilai variabel ke-i

i = 1,2,3,....

n = Jumlah variabel

3) Pemberian Rating (Peringkat)

Menurut (David, 2009) rating (peringkat) menggambarkan seberapa besar efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor strategis yang ada. Penilaian rating untuk lingkungan internal diberikan dalam skala dengan pembagian sebagai berikut: rating 1 = sangat lemah, rating 2 = lemah, rating 3 = kuat, dan rating 4 = sangat kuat. Penilaian rating untuk lingkungan eksternal diberikan dalam skala dengan pembagian sebagai berikut: rating 4 = respon sangat superior, rating 3 = respon di atas rata-rata, rating 2 = respon rata-rata, rating 1 = respon di bawah rata-rata.

4) Perkalian Bobot dan Peringkat

Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai tertimbang tiap faktor yang diperoleh dari perkalian bobot dengan rating (peringkat) setiap faktor. Nilai tertimbang setiap faktor kemudian dijumlahkan untuk memperoleh total nilai tertimbang bagi organisasi (David, 2009).

Tabel 9. Matriks IFE

Faktor Internal Bobot Peringkat Nilai Tertimbang Kekuatan - - - Kelemahan - - - Total Sumber : David (2009)

(8)

46 Tabel 9 merupakan matriks IFE yang digunakan untuk menghitung total nilai tertimbang dari faktor internal perusahaan, sedangkan Tabel 10 merupakan matriks EFE yang digunakan untuk menghitung total nilai tertimbang dari faktor eksternal perusahaan.

Tabel 10. Matriks EFE

Faktor Eksternal Bobot Peringkat Nilai Tertimbang Peluang - - - Ancaman - - - Total Sumber : David (2009)

Total nilai tertimbang pada matriks IFE dan EFE akan berada pada kisaran 1,0 (terendah) hingga 4,0 (tertinggi), dengan nilai rata-rata 2,5. Semakin tinggi nilai total tertimbang perusahaan pada matriks IFE dan EFE mengindikasikan perusahaan merespon kekuatan dan kelemahan (faktor internal) atau peluang dan ancaman (faktor eksternal) dengan sangat baik dan begitu pula sebaliknya.

4.5.2.2. Tahap Pencocokan

Tahap pencocokkan merupakan tahap untuk mencocokkan kekuatan dan

kelemahan internal dengan peluang dan ancaman eksternal berdasarkan informasi yang didapatkan pada tahap input. Alat analisis yang digunakan dalam tahap pencocokkan penelitian ini adalah matriks IE (Internal-Eksternal) dan matriks Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT).

1) Analisis Matriks IE (Internal-Eksternal)

Tahap ini merupakan tahap pencocokkan dengan memasukkan hasil pembobotan matriks IFE dan EFE kedalam matriks IE. Matriks IE mempunyai sembilan sel strategi yang dapat dikelompokkan menjadi tiga sel strategi utama, yaitu:

a) Growth and Build berada dalam sel I, II, dan IV. Strategi yang cocok adalah intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integrasi (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal).

(9)

b) Hold and Maintain dilakukan untuk sel III, V, dan VII. Strategi yang dipakai adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.

c) Harvest and Divest digunakan untuk sel VI, VIII, dan IX. Strategi umum yang dipakai adalah strategi divestasi, strategi difersivikasi konglomerat, dan strategi likuidasi.

Kuat Rata-rata Lemah

4,0 3,0 2,0 1,0 Tinggi 3,0 Menengah 2,0 Rendah 1,0 Gambar 4. Matriks IE Sumber : David (2009)

2) Analisis Matriks Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT)

Matriks lain yang digunakan pada tahap pencocokkan adalah matriks SWOT, yang ditujukan untuk merumuskan sejumlah alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Terdapat empat tahapan untuk membentuk matriks SWOT, yaitu:

a) Sesuaikan kekuatan internal perusahaan dengan peluang eksternal untuk mendapatkan strategi SO.

b) Sesuaikan kekuatan internal perusahaan dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan strategi ST.

c) Sesuaikan kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang eksternal untuk mendapatkan strategi WO.

d) Sesuaikan kelemahan internal perusahaan dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan strategi WT.

I II III

IV V VI

(10)

48

Tabel 11. Matriks SWOT

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (Strengths)

Daftar faktor-faktor kekuatan eksternal

Kelemahan (Weakness)

Daftar faktor-faktor kelemahan eksternal

Kuadran I (Strategi S-O) Kuadran III (Strategi W-O) Peluang

(Opportunities)

Daftar faktor-faktor peluang eksternal

Strategi yang menggunkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang

ada

Strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

Kuadran II (Strategi S-T) Kuadran IV (Strategi W-T) Ancaman (Threats)

Daftar faktor-faktor ancaman eksternal

Strategi yang menggunakan kekuatan untuk menghadapi

dan mengatasi ancaman

Strategi yang meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman Sumber : David (2009)

4.5.2.3. Tahap Keputusan

Tahap keputusan merupakan tahap terkahir yang menggunakan proses

analisis penetapan keputusan melalui QSPM. Adapun unsur-unsur yang terdapat di dalam QSPM adalah: strategi-strategi alternatif, faktor-faktor kunci, bobot, AS = nilai daya tarik, TAS = total nilai daya tarik, dan jumlah total nilai daya tarik. Langkah-langkah penggunaan QSPM di dalam proses penetepan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Membuat daftar kekuatan/kelemahan kunci dan peluang/ancaman kunci dari kolom kiri QSPM. Informasi tersebut harus diambil langsung dari matriks IFE dan EFE.

2) Memberikan bobot pada setiap faktor internal dan eksternal kunci. Bobot tersebut sama dengan bobot yang ada di matriks IFE dan EFE. Bobot tersebut disajikan dalam kolom sebelah kanan kolom faktor-faktor keberhasilan kritis internal dan eksternal perusahaan.

3) Memeriksa matriks-matriks pencocokkan yang terdapat pada tahap dua, dan mengenali strategi-strategi alternatif yang harus dipertimbangkan perusahaan untuk ditetapkan. Strategi-strategi tersebut ditulis pada baris atas QSPM. 4) Menentukan nilai daya tarik (AS) yang didefinisikan sebagai angka yang

menunjukkan daya tarik relatif masing-masing strategi pada suatu rangkaian alternatif tertentu. Nilai daya tarik (AS) ditentukan dengan memeriksa

(11)

masing-masing faktor internal dan eksternal satu per satu. Nilai daya tarik harus diberikan pada masing-masing strategi untuk menunjukkan daya tarik relatif suatu strategi terhadap yang lain, dengan mempertimbangkan faktor tertentu. Cakupan nilai daya tarik adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = wajar menarik, dan 4 = sangat menarik. Jika jawaban atas pertanyaan adalah tidak, hal tersebut menunjukkan bahwa masing-masing faktor kunci tidak mempunyai pengaruh atas pilihan khusus yang dibuat. Garis (-) digunakan untuk menunjukkan bahwa faktor kunci tidak mempunyai pengaruh atas pilihan-pilihan khusus yang dibuat.

5) Menghitung TAS = total nilai daya tarik didefinisikan sebagai hasil mengalikan bobot (langkah dua) dengan nilai daya tarik di masing-masing baris (langkah empat). Total nilai daya tarik menunjukkan daya tarik relatif dari masing-masing strategi alternatif, dengan hanya mempertimbangkan dampak dari faktor keberhasilan krisis internal atau eksternal yang berdekatan. Semakin tinggi nilai daya tarik semakin menarik sebagai alternatif tersebut. 6) Menghitung jumlah total nilai daya tarik didefinisikan sebagai total nilai daya

tarik yang dijumlahkan di masing-masing kolom strategi QSPM. Jumlah total nilai daya tarik (STAS) mengungkapkan strategi yang paling menarik dalam masing-masing rangkaian alternatif. Semakin tinggi nilainya menunjukkan semakin menarik strategi tersebut, dengan mempertimbangkan semua faktor krisis internal dan eksternal yang berkaitan yang dapat mempengaruhi keputusan strategis.

Tabel 12. Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM) Strategi Alternatif

Strategi 1 Strategi 2

Faktor-faktor kunci Bobot AS TAS AS TAS

Faktor-faktor kunci internal -

- -

Faktor-faktor kunci eksternal -

- -

Jumlah total nilai daya tarik Sumber : David (2009)

(12)

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Visi, Misi, Sejarah dan Budaya Perusahaan

 Visi

Menjadikan produk Bakso Sehat Bakso Atom sebagai makanan utama masyarakat Indonesia.

 Misi

Bakso Sehat Bakso Atom selalu siap memproduksi makanan sehat penuh inovasi dengan mengutamakan kepuasan pelanggan.

 Sejarah dan Budaya Perusahaan 1) Bakso Sehat Bakso Atom Pusat

Bakso Sehat Bakso Atom mulai beroperasi dan melayani para pelanggan sejak tahun 2003. Berawal dari satu gerobak dan satu karyawan dengan modal yang sangat minim. Warung Bakso Sehat Bakso Atom yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda No.1 Ciputat-Tangerang ini adalah cikal bakal gerai atau outlet Bakso Atom yang saat ini berjumlah lebih dari 23 buah di Jabodetabek dan Bandung, yaitu di Thamrin City, Gintung, Jatimakmur, Plaza Pondok Gede, Bogor, Blok M, Pakubuwono, Cempaka Putih, Depok Beji, Tebet, Bintaro, Pesanggrahan, Festival Citylink Bandung, Kalisari, Bantarjati, Blu Plaza, Cipete, Depok Sentosa, Kalibata City, MT Haryono, Pekayon, Serpong, Springhill

Namun jauh sebelum Bakso Atom berkembang saat ini, BR Prabowo, pemilik dan pendiri Bakso Sehat Bakso Atom telah membuat konsep sehat pada bakso sebagai makanan yang populer di Indonesia. Bakso harus benar-benar menjadi makanan sehat sehingga bahan-bahan pembuatan bakso konvensional seperti borax, nitrit, dan bahkan formalin harus ditiadakan. Pengujian dari laboratorium yang berwenang telah membuktikan bahwa Bakso Sehat Bakso Atom selain halal, bebas dari bahan pengawet dan pengenyal.

Sebagai makanan dengan unsur daging, Bakso Sehat Bakso Atom juga harus benar-benar berdaging. Komposisi daging harus sangat dominan dibandingkan dengan komposisi tepungnya. Kandungan daging dalam Bakso

(13)

Sehat Bakso Atom diuji di laboraturium Kesmavet. Hasilnya kandungan daging dalam Bakso Sehat Bakso Atom negatif terhadap bakteri.

Dari konsep bakso sehat inilah, BR Prabowo mengembangkan bisnis baksonya. Sehat dimulai dari makanan sehat, demikian moto Bakso Sehat Bakso Atom. Konsep makanan sehat rupanya menjadi kebutuhan masyarakat yang semakin sadar bahwa makanan yang sehat akan memberikan gizi dan protein penting bagi kesehatan tubuh.

Bakso Sehat Bakso Atom telah menjawab kebutuhan masyarakat akan makanan sehat. Bakso Sehat Bakso Atom semakin digemari, selain karena konsep sehatnya, rasanya yang lezat menjadi pertimbangan orang untuk menikmati Bakso Sehat Bakso Atom. Apalagi konsep gerai yang semi prasmanan dan pelanggan yang meramu sendiri bumbu sesuai selera, menjadi daya tarik orang untuk berkunjung di gerai-gerai Bakso Sehat Bakso Atom. 2) Bakso Sehat Bakso Atom Bogor

Salah satu gerai yang dijadikan tempat penelitian adalah gerai Bakso Sehat Bakso Atom yang berada di Bogor tepatnya di Jl. Mayjen Ishak Juarsa No.149 Gunung Batu, Loji - Bogor. Pemilik gerai Bakso Sehat Bakso Atom Bogor ini bernama Bapak Sabar Basuki atau lebih dikenal dengan Bapak Ibas. Pak Ibas merupakan wartawan yang memiliki hobi fotografer. Dari semua foto yang berada di seluruh gerai Bakso Sehat Bakso Atom merupakan hasil karya pak Ibas. Untuk menjadi franchisee dalam usaha waralaba Bakso Sehat Bakso

Atom tidak mudah, karena harus mendapatkan kepercayaan dari franchisor, yaitu Bapak BR Prabowo. Dengan latar belakang Bapak Ibas yang telah menjadi fotografer Bakso Sehat Bakso Atom, maka beliau ditawarkan oleh

franchisor untuk bermitra dan membuka cabang di Bogor.

Lokasi gerai bersebelahan dengan Propolis dan Donat Madu. Gerai ini menempati luas areal + 120 m2 dengan status kepemilikan sewa. Gerai Bakso Sehat Bakso Atom Bogor beroperasi setiap hari dari pukul 10.00 sampai dengan pukul 22.00 WIB. Gerai ini memiliki lapangan parkir yang luas dan beberapa fasilitas seperti mushala dan toilet. Fasilitas lain yang ditawarkan adalah sistem take away dan sistem pesan antar (delivery order). Untuk proses produksinya tidak dilakukan di gerai melainkan dilakukan di Pusat. Gerai

(14)

52 hanya melakukan pemasakan dan penjualan bakso. Distribusi bakso dilakukan setiap dua hari sekali dengan cara mengirim fax ke pusat yang berisi jumlah bakso yang terjual, setelah itu pusat memutuskan berapa banyak bakso yang harus dikirim dari pusat dengan menggunakan mobil Bakso Sehat Bakso Atom ke Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Sistem pemasaran dilakukan melalui penyebaran brosur disekitar gerai. Pewaralaba hanya memfasilitasi brosur dan pengadaan tenaga kerja serta perlengkapan makan untuk pelaksanaan event bazar di luar gerai. Selain penjualan di gerai, franchisee

juga bisa melayani penjualan langsung ke lokasi yang disediakan konsumen, untuk minimal order 100 porsi.

5.2. Lokasi Perusahaan

Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor yang menjadi tempat penelitian berlokasi di Jl. Mayjen Ishak Juarsa No.149 Gunung Batu, Loji - Bogor. Lokasi restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor sangat strategis, dikarenakan lokasi tersebut berada di dekat pertigaan, searah dengan jalur pulang kerja atau aktivitas lainnya, tidak ada pemisah atau pembatas jalan, dilewati jalur angkutan umum, dan mudah dicapai. Strategi ini merupakan syarat utama yang diterapkan oleh manajemen Bakso Sehat Bakso Atom berdasarkan pengalaman dan pengamatan. Selain itu, lapangan parkir yang luas yang berada di depan maupun belakang membuat lokasi ini semakin nyaman bagi konsumen yang membawa kendaraan. Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga memiliki cabang baru yang berada di Bantar Jati.

5.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Bakso Sehat Bakso Atom menganut sistem organisasi garis dan staf. Struktur organisasi garis yaitu struktur organisasi yang di dalamnya terdapat garis bersama kekuasaan dan tanggung jawab yang bercabang pada setiap tingkatan pimpinaan dari yang paling tinggi sampai yang paling bawah. Tiap-tiap atasan mempunyai bawahan, yang masing-masing memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan tersebut. Hubungan staf tercermin dari tugas untuk memberikan keterangan dan pendapat serta pengawasan di bidangnya. Gambar setruktur organisasi Bakso Sehat Bakso Atom dapat dilihat dalam Gambar 5.

(15)

Keterangan :

Garis Putus-putus (- - - - ) : Garis komando untuk pihak kedua Garis ( ) : Garis komando manajemen perusahaan

Gambar 5. Struktur Organisasi Bakso Sehat Bakso Atom

Sumber : Bakso Sehat Bakso Atom

Tugas dan tanggung jawab masing-masing fungsi:

Direktur Utama:

1) Sebagai pimpinan perusahaan yang mewakili tugas dan tanggung jawab yang paling besar terhadap maju tidaknya perusahaan yang dikelola dan yang dipimpinnya serta membawahi direktur pada masing- masing bagian

2) Tugas utamanya adalah mengkoordinasi semua kegiatan yang ada, baik mengawasi maupun merencanakan serta mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab sepenuhnya atas perusahaan yang dipimpinya

Direktur:

1) Melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, mengkoordinir, dan mengawasi bagian masing-masing dalam perusahaan

2) Menentukan tujuan kebijaksanaan dari perusahaan penanggung jawab perusahaan secara keseluruhan

Direktur Utama Direktur Manajer Umum Manajer Teknis Manajer Administrasi Manajer Mutu

Pembelian Stock Produksi Marketing Keuangan HRD

Staff Pelaksana Staff Pelaksana Staff Pelaksana Staff Pelaksana Staff Pelaksana Staff Pelaksana Staff Pelaksana Terwaralaba

(16)

54

Terwaralaba:

1) Pihak Kedua secara bersama-sama melakukan supervisi pengoperasian Bakso Sehat Bakso Atom sesuai dengan standar yang ada

2) Menunjuk dan menyediakan tenaga kasir yang dapat dipertanggungjawabkan kompetensinya

Manajer Umum:

1) Bertanggung jawab atas pembelian bahan baku

2) Bertanggung jawab atas stock atau persediaan bahan baku

Pembelian:

1) Melakukan pembelian bahan baku daging sapi Bali 2) Melakukan pembelian bahan baku pelengkap 3) Melakukan pembelian perlengkapan produksi

Stock:

1) Mengatur jumlah stock bahan baku yang tersedia 2) Mengontrol jumlah stock bahan baku

Manajer Teknis:

1) Memberi pengarahan pada bagian yang kurang jelas

2) Merencanakan, mengendalikan, dan membina karyawan dalam menjalankan proses produksi

Produksi:

1) Bertanggung jawab atas jalanya proses produksi mulai dari perencanaan sampai pengepakan

2) Merencanakan produk dan jumlah produk yang akan diproduksi serta menentukan jumlah bahan baku yang diperlukan

3) Mengawasi semua teknik produksi, menjalankan, dan memelihara semua peralatan produksi

4) Menjaga kualitas produk yang dihasilkan

Marketing:

1) Merencanakan informasi pemasaran dan mencari informasi persaingan pasar 2) Mencari atau menentukan calon konsumen

3) Mengadakan dan melakukan promosi

(17)

Manajer Administrasi:

1) Bertanggung jawab atas keuangan

2) Bertanggung jawab atas pengembangan sumberdaya manusia

Keuangan:

1) Mengendalikan keuangan perusahaan

2) Membuat laporan keuangan setiap periode akuntansi

3) Mengadakan rekapitulasi atas hasil produksi secara berkala setiap bulan agar dapat mengetahui omzet dari kegiatan usaha dalam satu tahun berjalan

Human Resource Development:

1) Berkoordinasi dengan manajer divisi lain

2) Merumuskan syarat dan ketentuan dalam perekrutan karyawan baru bagi perusahaan (restoran)

3) Turun langsung dalam kegiatan wawancara untuk merekrut karyawan baru 4) Memberikan pelatihan terhadap karyawan

Manajer Mutu:

1) Mengontrol mutu dan kualitas produk 2) Menguji mutu dan kualitas produk

Staff Pelaksana:

1) Menjalankan tugas sesuai dengan divisi

2) Membantu manajer dalam menjalankan tujuan divisi

5.4. Perjanjian Waralaba

Dokumen perjanjian kerjasama Bakso Sehat Bakso Atom dengan mitra kerjasamanya tidak bisa dipublikasikan untuk umum. Tetapi manajemen Bakso Sehat Bakso Atom bersedia memberikan garis besar isi dari draft perjanjian yang berisi:

1) Sistem yang dijalankan di Bakso Sehat Bakso Atom adalah sistem kerjasama yaitu untuk profit share adalah dari pendapatan bersih setelah dikurangi operasional outlet 50 persen untuk Pihak Pertama dan 50 persen Pihak Kedua. 2) Pihak Pertama adalah CV ATOM INDONESIA dan Pihak Kedua adalah

(18)

56 3) Tempat restoran Bakso Sehat Bakso Atom disediakan oleh Pihak Kedua.

Untuk desain interior dan tampak muka restoran Bakso Sehat Bakso Atom disesuaikan dengan persyaratan yang dibuat oleh Pihak Pertama.

4) Pasal-pasal yang tercantum dalam draft perjanjian antara lain: 4a) Kewajiban Pihak Pertama antara lain:

 Membantu Pihak Kedua dalam periode pra operasi hingga pengoperasian outlet.

 Menyediakan bakso, bumbu pelengkap, dan menu penunjang lain yang sesuai dijual di outlet.

 Secara transparan untuk memberikan informasi harga pokok produksi bakso dan bumbu pelengkapnya.

 Memberikan bantuan konsultasi kepada Pihak Kedua untuk secara bersama-sama meningkatkan penjualan Bakso Sehat Bakso Atom.  Menyediakan pinjaman Electric Cooler dari supplier PT. Sinar Sosro. 4b) Kewajiban Pihak Kedua

 Pihak Kedua secara bersama-sama melakukan supervisi pengoperasian Bakso Sehat Bakso Atom sesuai dengan standar yang ada.

 Menunjuk dan menyediakan tenaga kasir yang dapat dipertanggungjawabkan kompetensinya.

4c) PASAL Pengelolaan Outlet 4d) PASAL Pengelolaan Uang 4e) PASAL Pembagian Keuntungan

4f) PASAL Jangka Waktu dan Batasan Perjanjian 4g) PASAL Penutup

(19)

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal merupakan tahap mengetahui kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada perusahaan yang dapat diamati dengan menggunakan pendekatan fungsional yang terdiri dari kegiatan produksi dan operasi, sumberdaya manusia, keuangan, sistem informasi manajemen, penelitian dan pengembangan, serta pemasaran.

1) Produksi dan Operasi

Produksi Bakso Sehat Bakso Atom dilakukan di rumah produksi yang berlokasi di Legoso-Ciputat. Semua bakso yang berada di outlet-outlet Bakso Sehat Bakso Atom dibuat di rumah produksi. Outlet hanya memasak dan menjual produk saja. Kebutuhan akan bahan baku yang digunakan benar-benar dipilih secara selektif. Untuk daging digunakan daging sapi Bali yang kondisinya masih fresh yaitu daging sapi yang baru dipotong. Hal tersebut dikarenakan, sapi Bali mempunyai daging yang kadar airnya paling rendah dibanding daging sapi lain, bahkan daging sapi impor sekalipun. Hal itu dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Perbandingan Komposisi Kimia Daging Sapi Jenis Sapi Kadar Air

(%) Kadar Protein (%) Kadar Lemak (%) Kadar Abu (%) Sapi Bali 72,07 19,65 2,01 1,17 Friesian Holstein 73,21 23,69 2,30 1,15 Sapi Brahman 73,09 22,99 2,95 1,11 Sumber: Sukanata (2010)4

Dengan kadar air yang rendah dihasilkan bakso daging yang rasanya benar-benar berdaging. Daging sapi Bali juga mempunyai serat daging yang lebih rapat sehingga ketika diolah akan menghasilkan bakso yang mempunyai kekenyalan dan kepadatan yang sesuai. Bakso Sehat Bakso Atom mempunyai standarisasi penyiapan bakso dengan proses yang higienis dan detail, dimulai dari memeriksa tanggal produksi bakso dan memegang bakso dengan menggunakan sarung tangan, lalu mengambil bakso dari freezer dengan sistem

(20)

58 FIFO (First in-First Out) yaitu sistem dengan tanggal awal simpan keluar dahulu. Dan memanaskan bakso selama 20 menit sampai titik didih 1000C setelah dimasukkan ke dandang kuah.

Bakso Sehat Bakso Atom juga mempunyai standarisasi penyiapan kuah, yaitu menggunakan air mineral dimana proses mempersiapkannya menggunakan ketentuan seperti perbandingan antara bumbu kuah dan air mineral adalah 1:1 dan kuah harus disaring terlebih dahulu sebelum dipindahkan ke dandang saji. Untuk bagian isinya seperti telur ayam kampung, sumsum, keju, udang, dan sebagainya menggunakan bahan-bahan pilihan yang sudah memenuhi standar Bakso Sehat Bakso Atom. Demikian pula dengan bahan-bahan lain seperti tepung dan bumbu.

Tim rumah produksi pun menggunakan perlengkapan dan peralatan yang sesuai dengan standar kebersihan dan hieginitas. Setiap tim produksi menggunakan penutup kepala, sarung tangan dan penutup muka untuk menjamin kebersihan dan kesehatan produk bakso yang dikonsumsi oleh pelanggan. Bakso Atom mempunyai campuran daging yang sangat dominan dibandingkan dengan tepung kanji sebagai unsur pengikat daging yang memang lazim digunakan dalam membuat bakso.

Bakso Sehat Bakso Atom sangat memperhatikan prosedur penyimpanan baksonya. Bakso didistribusikan dari pusat ke Bakso Sehat Bakso Atom Bogor setiap dua hari sekali dengan menggunakan mobil Bakso Sehat Bakso Atom. Tidak hanya bakso saja yang dikirim, tetapi semua keperluan dan bahan baku seperti saos, kecap, bawang goreng, seledri, tung cay, sambal, dan lain-lain juga dikirim dari pusat. Bakso Sehat Bakso Atom tidak menggunakan bahan pengawet, jadi setelah sampai di outlet, bakso tersebut langsung dimasukan kembali ke freezer yang ada di outlet. Ketika akan dihidangkan, bakso terlebih dahulu diangin-anginkan setelah itu baru dimasukkan ke dalam panci pemanas. Bakso Sehat Bakso Atom yang lebih dari tiga hari akan dikembalikan lagi ke pusat.

Proses produksi Bakso Sehat Bakso Atom memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas dan tegas. SOP membantu pihak manajemen dan karyawan untuk mencapai visi dan misi perusahaan. SOP tersebut meliputi apa

(21)

saja yang harus dilakukan karyawan, kualitas produk dan bahan baku, sikap kepemimpinan, pelayanan terhadap konsumen, standar kebersihan lingkungan dan pakaian atau seragam karyawan.

2) Sumberdaya Manusia

Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki 6 orang karyawan di bawah pimpinan Bapak Sabar Basuki sebagai Terwaralaba Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Karyawan Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki hubungan kerja yang baik dengan para karyawan lainnya maupun dengan Terwaralaba. Hal ini bisa dilihat pada saat briefing yang dilakukan dua minggu sekali untuk evaluasi rencana kerja, pencapaian yang sudah didapat, saran-saran dan keluhan yang berasal dari konsumen maupun karyawan sendiri, serta hambatan-hambatan yang ditemui sehari-harinya.

Bakso Sehat Bakso Atom secara rutin mengadakan berbagai pelatihan demi meningkatkan efesiensi dan mutu kerja karyawannya, antara lain traning peningkatan motivasi, prosedur pelayanan yang berkualitas dengan perbankan, kerjasama tim dan lain-lain. Bakso Sehat Bakso Atom juga mengikutsertakan seluruh karyawannya menjadi anggota JAMSOSTEK sebagai salah satu kebijakan untuk memberi ketenangan dan kesejahteraan bagi karyawan dan anggota keluargannya.

Seluruh karyawan memiliki tingkat pendidikan SMA atau sederajat dan berumur sekitar 19-25 tahun. Selain itu diutamakan yang belum berkeluarga, berpenampilan menarik, mampu bekerjasama dalam tim, bersedia ditempatkan di semua outlet, dan berpengalaman minimal satu tahun. Perekrutan karyawan dilakukan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Pusat. Perekrutan tenaga kerja dilakukan hanya jika ada posisi yang kosong atau pada saat outlet baru didirikan.

Karyawan yang direkrut akan mengikuti training selama tiga bulan atau bahkan bisa lebih cepat tergantung dari penilaian dan kinerjanya. Pada saat training, Hal pertama yang dilakukan adalah mendapatkan pelatihan tentang sistem, pelayanan, dan lain-lainya yang berhubungan dengan manajemen. Setelah itu ditempatkan di rumah produksi yang berada di Legoso-Ciputat untuk melihat dan mengetahui cara pembuatan Bakso Sehat Bakso Atom dan

(22)

60 diberikan informasi mengenai mutu produk, kualitas produk, dan kualitas bahan baku. Setelah dari rumah produksi, calon karyawan ditempatkan di outlet-outlet Bakso Sehat Bakso Atom untuk training dan setiap sebulan ada penilaian baik atau tidaknya kinerja calon karyawan tersebut.

Upah karyawan berasal dari Bakso Sehat Bakso Atom pusat dengan terwaralaba (Sistem kerjasama) meliputi gaji pokok, insentif harian, insentif bulanan, uang kebersihan, dan fasilitas jamsostek. Selain itu karyawan juga mendapatkan bonus-bonus tambahan dari Terwaralaba meliputi uang pulsa yang diberikan setiap tanggal 1 dan 15 setiap bulan, uang malam mingguan yang diberikan setiap malam minggu, uang “nasi uduk” sebesar Rp 15.000,- yang diberikan jika pendapatan hari ini lebih besar dari hari kemarin, dan uang perawatan tanaman sebesar Rp 50.000,- yang diberikan jika tanaman terawat dengan baik.

Keunggulan dari sumber daya manusia di Bakso Sehat Bakso Atom adalah semua karyawan dapat melakukan semua kegiatan mulai dari kegiatan di dapur sampai kegiatan yang berhubungan dengan pembayaran (Cashier). Untuk sistem delivery order diutamakan bagi karyawan yang asli Bogor, karena untuk delivery order dibutuhkan karyawan yang mengetahui area Bogor secara pasti.

3) Keuangan

Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki kondisi keuangan yang baik. Hal ini dapat dilihat dari Payback Periode dalam jangka waktu yang relatif cepat yaitu delapan bulan. Pencatatan laporan keuangan dilakukan oleh pusat sendiri, karena di outlet hanya membuat laporan jumlah bakso dan bahan-bahan lainnya yang terjual perharinya. Kemudian dicatat dan dikirim melalui fax ke kantor pusat. Setelah itu, pihak manajemen pusat membuat laporan keuangan secara rinci yang dikirimkan melalui email ke Terwaralaba Bakso Sehat Bakso Atom Bogor yang dilakukan setiap satu minggu sekali. Setiap akhir bulan ada laporan sharing yang diberikan kantor pusat ke Terwaralaba Bakso Sehat Bakso Atom Bogor untuk mengetahui jumlah pendapatan yang nantinya dibagi dua (50:50) antara Pusat dengan Terwaralaba Bakso Sehat Bakso Atom Bogor.

(23)

4) Sistem Informasi Manajemen

Bakso Sehat Bakso Atom dalam kegiatan manajerialnya sudah didukung dengan sistem informasi yang berbasis komputer. Hal itu dapat dilihat dari sistem pembayaran yang menggunakan cash register, penyampaian informasi dari pusat ke Bakso Sehat Bakso Atom Bogor maupun sebaliknya yang menggunakan email, fax, maupun telepon. Pengorderan pesanan oleh konsumen (delivery order) dapat dilakukan melalui telepon (0251) 831 1873. Selain itu Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga baru-baru ini telah membuat account Facebook dan Twitter untuk memberikan informasi kepada konsumen dan mengatasi keluhan-keluhan konsumen.

5) Penelitian dan Pengembangan

Penelitian yang telah dilakukan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah mengamati lingkungan bisnis di Kota Bogor. Riset mengenai pesaing dan pasar seperti waralaba-waralaba lain yang menerapkan promosi khusus di bulan-bulan tertentu untuk mempertahankan pangsa pasar. Terwaralaba Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga telah membuka cabang baru sebagai bentuk pengembangan jangkauan pasar yang berlokasi di Jalan Bangbarung (Achmad Sobana) 62, Bantarjati-Bogor.

6) Pemasaran

Pemasaran dapat dideskripsikan sebagai proses pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa. Konsep strategi pemasaran yang digunakan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah Distinctive strategy yaitu melakukan kegiatan dengan baik dibandingkan dengan pesaingnya. Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh perusahaan pesaing, yaitu keahlian tenaga kerja serta kemampuan sumber daya yang dimiliki.

Segmentation, Targetting, Positioning

a) Segmentation

Segmentasi pasar yang dilakukan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah berdasarkan aspek demografis dan aspek psikografis. Segmentasi pasar berdasarkan aspek demografis yaitu keluarga, sedangkan

(24)

62 segmentasi pasar berdasarkan aspek psikografis terdiri dari kelas sosial dan gaya hidup. Dari kelas sosial, segmen yang dipilih Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah kalangan masyarakat menengah kebawah. Sedangkan dari gaya hidup, segmen yang dipilih Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah masyarakat yang peduli akan gaya hidup sehat.

b) Targetting

Target pasar Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah keluarga dan kalangan masyarakat menengah ke bawah. Akan tetapi Bakso Sehat Bakso Atom Bogor berencana untuk mengarah ke kalangan menengah dan menengah ke atas.

c) Positioning

Positioning merupakan tahap dimana perusahaan menentukan posisi yang diinginkan dalam pasar. Bakso Sehat Bakso Atom Bogor ingin menempati posisi sebagai makanan sehat.

Bauran Pemasaran a) Produk

Strategi produk merupakan strategi yang paling penting untuk dikembangkan, karena produk inilah yang dinikmati atau dimanfaatkan secara langsung oleh konsumen. Strategi produk yang dilakukan oleh Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah menguji kandungan gizi serta mutu bahan olahan di laboratorium Kesmavet, sehingga konsumen dapat mengetahui kandungan-kandungan apa saja yang terdapat dalam Bakso Sehat Bakso Atom dan nyaman dalam mengkonsumsi makanannya. Mutu bahan olahan Bakso Sehat Bakso Atom Bogor berasal dari daging sapi Bali berkualitas yang rendah kadar air dan rendah kolesterol, sehingga aman untuk dikonsumsi.

Selain itu Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga mempertahankan cita rasa produknya dengan cara menetapkan standar mutu sehingga rasa tidak berubah. Produk-produk Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki beberapa variasi. Mulai dari delapan macam produk bertambah menjadi dua belas macam produk yang beraneka rasa. Semua jenis produk Bakso Sehat Bakso Atom Bogor, yaitu bakso atom, keju, telur ayam kampung,

(25)

buntel, baksomay, tahu, burger, sumsum, tahu udang, sutera, madu, dan batagor telah didaftarkan di Majelis Ulama Indonesia untuk memperoleh sertifikat halal dan juga didaftarkan di BPOM serta Kesmavet agar sesuai dengan tagline Bakso Sehat Bakso Atom, yaitu “sehat dimulai dari makanan sehat”. BPOM mengawasi pengusaha dalam penetapan standar mutu produk yang akan dijual ke konsumen. Dengan adanya SK dari BPOM maka acuan standar tersebut memproteksi persaingan yang tidak sehat dalam industri obat dan makanan termasuk restoran.

b) Harga

Harga yang ditetapkan restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor bervariasi mulai dari Rp 3.500,- hingga Rp 8.000,- / bakso. Daftar harga tidak ditampilkan pada daftar menu melainkan dilampirkan pada struk pada saat pembayaran. Konsumen akan dikenakan pajak sebesar 10 persen dari total harga pesanan. Bakso Sehat Bakso Atom Bogor menerapkan harga jual produk berdasarkan biaya produksi ditambah profit yang disesuaikan dengan harga jual produk sejenis dari restoran lain. Harga Bakso Sehat Bakso Atom Bogor termasuk di atas rata-rata atau mahal dibandingkan bakso-bakso yang lain. Sehingga hal tersebut menjadi kelemahan restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor.

c) Distribusi (Tempat)

Strategi tempat yang dilakukan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Bogor yaitu memilih lokasi yang strategis dimana lokasi tersebut berada di dekat pertigaan, searah dengan jalur pulang kerja atau aktivitas lainnya, tidak ada pemisah atau pembatas jalan, dilewati jalur angkutan umum, dan mudah dicapai. Strategi ini merupakan syarat utama yang diterapkan oleh manajemen Bakso Sehat Bakso Atom berdasarkan pengalaman dan pengamatan.

Strategi ini juga dapat melibatkan saluran distribusi fisik maupun elektronik dalam proses penyampaiannya. Untuk dapat menikmati Bakso Sehat Bakso Atom, konsumen dapat langsung berkunjung atau mendatangi outlet Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Selain itu konsumen juga dapat menggunakan saluran elektronik melalui telepon untuk mendapatkan

(26)

64 pelayanan delivery service. Untuk pelayanan delivery service, jangkauan pelayanan hanya sekitar + 5 km dari outlet dan tidak dikenakan charge pengiriman serta tidak ada minimal pemesanan. Berapapun pesanan yang diminta, Bakso Sehat Bakso Atom Bogor selalu siap dalam mengantarkan pesanan. Namun kelemahanya adalah restoran Bakso Sehat Bakso Atom memiliki kapasitas tempat yang kecil. Sehingga jika konsumen yang datang melebihi kapasitas tempat, maka pihak Bakso Sehat Bakso Atom Bogor menambah beberapa meja dan kursi di area tempat parkir.

d) Promosi

Kegiatan promosi yang sudah diterapkan atau dijalankan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah promosi melalui pemasangan spanduk dan penyebaran brosur disekitar restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dengan jangkauan + 2 km yang meliputi perumahan, kantor, dan sekolahan. Selain itu Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga melakukan pemberian kupon atau voucher serta mengadakan program Lingkaran Rezeki. Program lingkaran rezeki adalah program khusus yang dilakukan di akhir atau awal tahun, dimana konsumen-konsumen di photo oleh karyawan secara diam-diam selama beberapa minggu, kemudian photo-photo tersebut dipilih berdasarkan tingkat keseringan kedatangan pengunjung dan ditentukan sekitar 5 orang konsumen yang beruntung mendapatkan bonus minuman di setiap pembelian Rp 25,000 dan undian berhadiah disetiap pembelian Rp 50,000. Konsumen yang beruntung tersebut photonya dipajang di outlet dan diminta nomor contact sehingga dapat menjalin hubungan yang baik dengan konsumen kedepannya.

Bakso Sehat Bakso Atom memiliki website yang berfungsi untuk memberikan infformasi secara cepat kepada konsumen. Website ini dapat diakses melalui situs www.baksosehat-baksoatom.com. Bakso Sehat Bakso Atom Bogor sendiri juga telah membuat account Facebook dan Twitter dengan nama BaksoAtomBogor. Hal tersebut dikelola langsung oleh Owner Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dan ditujukan untuk menanggapi keluhan-keluhan konsumen, pemberian informasi, dan

(27)

sebagainya. Sedangkan untuk promosi melalui radio dan media cetak baru direncanakan dalam waktu dekat ini.

e) Orang

Orang atau karyawan merupakan bagian terpenting dalam perusahaan. Karyawan merupakan orang yang terlibat dalam pemberian jasa kepada konsumen dan memiliki peran yang cukup besar dalam mewujudkan jasa yang dikehendaki oleh konsumen. Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki karyawan yang ramah, cekatan, sabar, dan mengetahui produk dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari pelayanan yang diberikan dan kesigapan karyawan dalam melayani konsumen. Karyawan-karyawan Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki keterampilan yang baik dikarenakan mendapatkan pelatihan dari pusat yang mendidik karyawan mulai dari tugas di dapur sampai cashier.

f) Proses

Proses merupakan semua kegiatan yang dapat dikoordinasikan dengan baik untuk menciptakan kualitas serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Pelayanan yang baik akan meningkatkan loyalitas dan kepercayaan konsumen terhadap restoran. Hal ini dikarenakan dalam penjualan produk harus diimbangi dengan pelayanan yang tinggi terhadap konsumen.

Strategi proses yang telah diterapkan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah kecepatan pelayanan yang didukung oleh sistem self service yaitu konsumen dapat memilih dan mengambil sendiri sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu, peningkatan kinerja karyawan juga dilakukan dan dikontrol oleh pusat untuk membuat karyawan lebih cekatan atau gesit dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. Karyawan juga harus mampu mengatasi keluhan konsumen atau masalah dengan konsumen baik secara langsung maupun dilaporkan ke pemilik restoran.

g) Bukti Fisik

Bukti fisik berhubungan dengan fasilitas apa saja yang diberikan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Bogor kepada konsumen seperti adanya sarana pendukung yang meliputi tempat parkir yang luas, mushala,

(28)

66 wastafel, dan toilet. Selain itu, desain bangunan juga dibuat sesederhana mungkin dengan dekorasi ruangan yang semenarik mungkin dengan nuansa mewah dimana penerangan yang cukup dan terdapat photo-photo pemandangan yang merupakan hasil karya pemilik Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Selain itu Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga memberikan fasilitas pembayaran baik debit maupun nondebit yang bekerjasama dengan Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, dan Prima. Berdasarkan analisis lingkungan internal dalam matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Identifikasi Faktor Internal Restoran BSBA Bogor

No Faktor Internal Kekuatan Kelemahan

1. Produk

- Citarasa produk - Kandungan gizi - Mutu bahan olahan - Bersertifikat halal, BPOM, dan Kesmavet - Variasi produk

2. Harga - Harga diatas rata-rata

3. Tempat - Lokasi yang strategis - Kapasitas tempat yang kecil

4. Promosi

- Program lingkaran rezeki sebagai bentuk customer relationship

- Kurang promosi

5. Orang - Pelayanan yang baik

terhadap konsumen 6. Proses - Self service

7. Bukti fisik - Tempat parkir yang luas

6.2. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal merupakan tahap untuk mengetahui faktor peluang dan ancaman yang berasal dari luar perusahaan dimana faktor-faktor tersebut harus dihadapi oleh perusahaan dengan sebaik-baiknya. Aspek eksternal yang dianalisis yaitu lingkungan makro dan lingkungan mikro.

1) Lingkungan Makro

Lingkungan makro merupakan situasi dan kondisi yang berada di luar perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Lingkungan makro terdiri dari faktor politik, pemerintahan, dan hukum; ekonomi; sosial, budaya, demografi, dan lingkungan; serta teknologi.

(29)

a) Faktor Politik, Pemerintahan, dan Hukum

Faktor politik berhubungan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah dan aturan hukum yang berlaku. Dalam menjalankan suatu bisnis, tidak akan pernah lepas dari intervensi pemerintah dalam membuat peraturan, undang-undang, dan kebijakan-kebijakan lainnya yang mempengaruhi usaha tersebut. Salah satu intervensi pemerintah yang harus diperhatikan oleh restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah mengenai peraturan daerah kota Bogor nomor 9 Tahun 2004 tentang retribusi izin usaha serta peraturan daerah kota Bogor nomor 16 tahun 2002 tentang pajak restoran. Besarnya pajak restoran yang dikenakan kepada konsumen adalah sebesar 10 persen dari total transaksi pembayaran.

b) Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi merupakan faktor yang sangat memberikan pengaruh terhadap kecenderungan iklim usaha yang tidak menentu. Perekonomian yang dialami oleh Indonesia tidak selalu stabil, salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga bahan baku yang disebabkan oleh inflasi yang tinggi di suatu negara. Tingkat inflasi di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Data Inflasi di Indonesia Tahun 2005-2010

Tahun Inflasi (%) 2005 17,11 2006 6,60 2007 6,59 2008 11,06 2009 2,78 2010 6,96 Sumber : BPS (2010)

Kenaikan harga bahan baku akan berkorelasi dengan biaya produksi, sehingga membuat harga jual semakin tinggi dan mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat. Tingkat pendapatan masyarakat yang semakin besar menunjukkan daya beli masyarakat yang semakin besar pula. Hal ini merupakan peluang bagi industri terutama restoran sehingga memiliki prospek yang bagus. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 16.

(30)

68

Tabel 16. Perkembangan dan Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita

Kabupaten Bogor Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007-2009 Tahun PDRB (Jutaan Rupiah) PDRB Per Kapita (Jutaan Rupiah) Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita (%) 2007 51.280.219,68 11,36 9,01 2008 58.389.411,43 12,48 9,80 2009 66.083.788,55 13,66 9,48 Rata-rata 9,43

Sumber : BPS Kabupaten Bogor (2009)

Pada periode tahun 2007-2009, laju pertumbuhan PDRB per kapita kabupaten Bogor rata-rata mengalami peningkatan sebesar 9,43% setiap tahunnya. Peningkatan pendapatan masyarakat kabupaten Bogor menunjukkan daya beli masyarakat yang semakin meningkat pula dan akan mendorong pertumbuhan usaha restoran di Bogor.

c) Faktor Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan

Perubahan gaya hidup masyarakat dimana produktivitas kerja yang tinggi, menyebabkan semakin sedikitnya waktu untuk menyediakan atau membuat makanan sendiri sehingga masyarakat semakin menginginkan kepraktisan dan kecenderungan untuk menikmati makanan atau jajanan di luar rumah. Perubahan gaya hidup ini menyebabkan bertumbuhnya restoran-restoran karena besarnya keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut.

Selain itu dari faktor sosial, restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga memiliki hubungan yang baik dengan pewaralabanya, sehingga hal tersebut dapat mempermudah Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dalam membuka cabang baru di wilayah Bogor selain itu dapat memperpanjang kontrak kerjasama waralaba. Laporan sharing tentang pendapatan pun juga selalu dikirimkan tepat waktu oleh pewaralaba sebagai pihak pertama dan terwaralaba sebagai pihak kedua. Sedangkan dari faktor lingkungan yang mempengaruhi usaha makanan terutama bakso adalah isu-isu tentang bahan pengawet seperti boraks dan formalin. Hal itulah yang menjadi perhatian restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor untuk selalu berusaha mengatasi isu-isu tersebut.

(31)

d) Teknologi

Perkembangan teknologi dan informasi dapat dimanfaatkan di semua bagian operasional restoran seperti pada bagian pelayanan atau transaksi dan keuangan. Adanya sistem komputerisasi di bagian keuangan akan lebih memudahkan dalam memanajemen pengalokasian dana. Selain itu, cara bertransaksi dengan pemasok maupun konsumen akan lebih efektif dan efisien jika dapat memanfaatkan semua teknologi.

Perekembangan teknologi seperti mesin cash register sangat mempengaruhi kinerja pelayanan terhadap konsumen. Dengan adanya mesin tersebut, pelayanan transaksi pembayaran dapat lebih cepat dan konsumen juga dapat melihat bukti pembayaran melalui struk pembayaran. Hal tersebut berbeda dengan pesaing Bakso Sehat Bakso Atom yaitu Bakso Tips’Top. Bakso Tips’Top masih menggunakan kalkulator untuk menghitung transaksi pembayaran.

Adanya situs-situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter dapat mempermudah perusahaan dalam melakukan promosi maupun melayani keluhan konsumen. Hal itu dimanfaatkan oleh Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor untuk menjaring kosumen lebih luas dan menanggapi keluhan-keluhan konsumen maupun masukan-masukan yang ditujukan untuk perkembangan usaha yang lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi seperti pembayaran melalui kartu kredit juga dimanfaatkan oleh restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor untuk mempermudah konsumen yang tidak membawa uang tunai.

2) Lingkungan Mikro

Lingkungan mikro merupakan lingkungan yang langsung mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghadapi persaingan. Lingkungan mikro terdiri dari ancaman pendatang baru, persaingan perusahaan sejenis dalam industri, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli, dan kekuatan tawar-menawar pemasok.

a) Ancaman Pendatang Baru

Masuknya pendatang baru dalam industri restoran akan memberikan implikasi pada penurunan pangsa pasar. Ancaman pendatang baru

(32)

70 tergantung seberapa besar hambatan untuk masuk ke dalam industri. Hambatan masuk bagi pendatang baru dalam industri restoran bila dilihat dari skala ekonomi dan kebutuhan modal relatif tinggi. Hal ini disebabkan karena untuk membuka sebuah usaha waralaba restoran diperlukan skala ekonomi yang besar dan kebutuhan modal awal yang besar, serta tergantung pada pangsa pasar sasaran yang akan diraih. Selain itu, hambatan diferensiasi produk cukup rendah karena produk bakso sangat banyak dipasaran.

b) Persaingan Perusahaan Sejenis dalam Industri

Persaingan antar pengusaha restoran di Kota Bogor cenderung kompetitif. Hal ini bisa dilihat dari jumlah restoran yang semakin bertambah dari tahun ke tahunnya. Perkembangan jumlah restoran di kota Bogor tahun 2000-2009 dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Perkembangan Jumlah Restoran di Kota Bogor Tahun

2000-2009

Tahun Jumlah Pertumbuhan (%)

2000 105 - 2001 107 1,90 2002 161 50,46 2003 178 10,56 2004 192 7,87 2005 222 15,63 2006 248 11,71 2007 268 8,06 2008 211 -21,27 2009 225 6,64

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor (2010)

Selain pesaing sejenis, restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga dihadapi oleh pesaing non sejenis. Salah satu pesaing utama sejenis adalah Bakso Tips’ Top yang memiliki produk dan pelayanan yang hampir sama dengan Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dan pesaing non sejenis seperti restoran tradisional, rumah makan atau restoran ayam bakar, bebek bakar, dan mie ayam yang brada di sekitar Gunung Batu.

c) Ancaman Produk Pengganti

Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor merupakan restoran penyedia makanan jenis bakso yang sehat dan bebas dari bahan pengawet. Ancaman produk pengganti atau substitusi yang diperhitungkan oleh

(33)

restoran ini adalah restoran mie ayam. Karena biasanya mie ayam juga menggunakan bakso sebagai pelengkap.

d) Kekuatan tawar-menawar pembeli

Kekuatan tawar-menawar pembeli atau konsumen sangat tinggi, karena jumlah restoran bakso yang tersedia di kota Bogor sangat banyak sehingga penawaran tinggi dan konsumen bebas memilih restoran yang sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor berusaha untuk mengikuti keinginan dan kebutuhan konsumen dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan produk melalui variasi produk sehingga membuat konsumen merasa nyaman dan tidak bosan dengan menu makanan yang ada.

e) Kekuatan tawar-menawar pemasok

Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memperoleh pasokan bahan bakunya dari manajemen Bakso Sehat Bakso Atom pusat. Kekuatan tawar-menawar pemasok tinggi, hal itu dapat dilihat dari penentuan harga yang hanya bisa dilakukan oleh Pihak Pertama, dikarenakan manajemen Bakso Sehat Bakso Atom pusat berhubungan langsung dengan pedagang sapi Bali dalam pembuatan produk. Tetapi kekuatan tawar-menawar pemasok bukanlah merupakan ancaman, hal itu dikarenakan adanya sistem kerjasama antara pewaralaba dengan terwaralaba dan adanya keterbukaan harga dasar produk. Berdasarkan analisis lingkungan eksternal dalam matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Identifikasi Faktor Eksternal Restoran BSBA Bogor

No Faktor Eksternal Peluang Ancaman

1. Lingkungan Makro

- Hubungan baik dengan pewaralaba

- Kemajuan teknologi

- Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat

- Perubahan gaya hidup masyarakat

- Dukungan pemerintah

- Fluktuasi harga bahan baku - Isu kualitas bahan baku

2. Lingkungan Mikro

- Adanya pendatang baru - Tingkat persaingan restoran tinggi

- Adanya produk pengganti - Kekuatan tawar-menawar pembeli tinggi

(34)

72

6.3. Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran

Perumusan strategi meliputi tiga tahapan, yaitu tahap masukan (Input), tahap pencocokkan, dan tahap pengambilan keputusan. Tahap masukan menggunakan matriks IFE dan EFE. Tahap pencocokkan menggunakan matriks IE dan SWOT, sedamgkan untuk tahap pengambilan keputusan menggunakan QSPM.

6.3.1. Tahap Masukan (Input)

Tahap masukan merupakan tahap untuk memasukkan hasil analisis dan identifikasi terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Hasil analisis dan identifikasi lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan akan disusun kedalam matriks Internal Factor Evaluation (IFE). Sedangkan hasil analisis dan identifikasi kondisi eksternal berupa peluang dan ancaman akan disusun kedalam matriks External Factor Evaluation (EFE).

1) Analisis Matriks IFE

Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan dari faktor-faktor internal yang terdapat pada perusahaan. Matriks IFE menggambarkan kondisi internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dihitung berdasarkan bobot dan rating yang diambil kuesioner dari dua orang yang terdiri dari Terwaralaba dan Supervisor restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Perhitungan kuesioner ini diambil rata-ratanya dari kedua responden. Tabel 19 menunjukkan matriks IFE yang menganalisis 13 faktor sukses kritis yang terdiri dari sepuluh kekuatan dan tiga kelemahan.

Berdasarkan hasil analisis matriks IFE pada Tabel 19, menunjukkan bahwa faktor yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah bersertifikat halal, BPOM, dan Kesmavet dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0,356. Sedangkan kelemahan utama adalah kurangnya promosi dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0,124 dan diperoleh total nilai tertimbang sebesar 3,433. Hal ini menunjukkan bahwa Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki posisi internal yang kuat karena telah mampu menggunakan kekuatan dan mengatasi kelemahan dengan cukup baik.

(35)

Tabel 19. Hasil Analsis Matriks IFE

Faktor Internal Bobot Rating Nilai Tertimbang

A Cita rasa produk 0,088 3,5 0,308

B Kandungan gizi 0,103 3,5 0,361

C Mutu bahan olahan 0,105 3 0,315

D Self Service 0,071 3,5 0,249

E Pelayanan yang baik terhadap konsumen 0,089 3 0,267

F Tempat parkir yang luas 0,054 4 0,216

G Bersertifikat halal, BPOM, dan Kesmavet 0,089 4 0,356

H Lokasi yang strategis 0,083 3,5 0,291

I Variasi produk 0,074 4 0,296

J Program lingkaran rezeki sebagai bentuk

customer relationship 0,073 4 0,292

K Harga di atas rata-rata 0,048 3 0,144

L Kurang promosi 0,062 2 0,124

M Kapasitas tempat yang kecil 0,061 3,5 0,214

Total 1,000 48,0 3,433

2) Analisis Matriks EFE

Matriks EFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor eksternal perusahaan. Matriks EFE menggambarkan kondisi eksternal perusahaan yang terdiri dari peluang dan ancaman yang dihitung berdasarkan bobot dan rating yang diambil kuesioner dari dua orang yaitu Terwaralaba Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dan Supervisor Bakso Tips’ Top. Perhitungan kuesioner ini diambil rata-ratanya dari kedua responden. Tabel 20 menunjukkan matriks EFE yang menganalisis 11 faktor sukses kritis yang terdiri dari lima peluang dan enam ancaman.

Tabel 20. Hasil Analsis Matriks EFE

Faktor Eksternal Bobot Rating Nilai Tertimbang A Hubungan baik dengan pewaralaba 0,103 4 0,412

B Kemajuan teknologi 0,095 3 0,285

C Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat 0,114 3 0,342 D Perubahan gaya hidup masyarakat 0,088 3,5 0,308

E Dukungan pemerintah 0,062 3,5 0,217

F Fluktuasi harga bahan baku 0,109 3,5 0,382 G Isu kualitas bahan baku (bahan pengawet dan daging

tikus) 0,084 3,5 0,294

H Adanya pendatang baru 0,089 3,5 0,312

I Tingkat persaingan restoran tinggi 0,089 3 0,267

J Adanya produk pengganti 0,081 3,5 0,284

K Kekuatan tawar-menawar pembeli tinggi 0,086 3,5 0,301

(36)

74 Berdasarkan hasil analisis matriks EFE pada Tabel 20, menunjukkan bahwa faktor yang menjadi peluang utama perusahaan adalah hubungan baik dengan pewaralaba, dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0,412. Sedangkan ancaman utama perusahaan adalah tingkat persaingan restoran tinggi dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0,267 dan diperoleh total nilai tertimbang sebesar 3,404. Hal ini menunjukkan bahwa restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor telah mampu merespon faktor eksternal dengan memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman dengan baik.

6.3.2. Tahap Pencocokan

Tahap pencocokan merupakan tahap untuk merumuskan strategi berdasarkan hasil analisis dan identifikasi akan kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan yang telah dikaji. Pada tahap pencocokan model yang akan digunakan dalam perumusan strategi adalah matriks IE (Internal-Eksternal) dan matriks SWOT (Strength-Weakness-Opportunities-Threat).

1) Matriks IE

Matriks IE merupakan perpaduan dari skor terbobot matriks IFE dan skor terbobot matriks EFE yang dipetakan sehingga diketahui posisi perusahaan. Berdasarkan hasil analisis faktor internal menggunakan matriks IFE, diperoleh bobot skor sebesar 3,433 dan hasil analisis faktor eksternal menggunakan matriks EFE diperoleh bobot skor sebesar 3,404. Hasil pemetaan pada matriks IE dapat dilihat pada Gambar 6.

Kuat Rata-rata Lemah

4,0 3,0 2,0 1,0 Tinggi 3,0 Menengah 2,0 Rendah 1,0

Gambar 6. Hasil Analisis Matriks IE

I II III

IV V VI

Gambar

Tabel 8. Penilaian Bobot Faktor Eksternal Perusahaan  Faktor  Eksternal  A  B  C  ...  Total  A  B  C  ..
Tabel 9. Matriks IFE
Tabel 10. Matriks EFE
Tabel 14. Identifikasi Faktor Internal Restoran BSBA Bogor
+5

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Beliau tidak ada pembantu rumah dan terpaksa mengantarkan kedua-dua anaknya yang masih kecil (yang paling besar berumur tiga tahun dan yang kedua baru berusia tujuh bulan) ke

Jadi kinerja keuangan adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan di bidang keuangan dalam suatu periode tertentu dan dinyatakan dalam laporan keuangan yang

Pada tahap pelaksanaan ini penulis melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah dibuat atau ditetapkan yaitu pada diagnosa keperawatan

PERBED AAN KONSEP D IRI ANAK TAMAN KANAK-KANAK D ITINJAU D ARI POLA ASUH ORANG TUA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu..

Analisis novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy, tinjauan sosiologi sastra menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang berhubungan dengan karya

Karya ilmiah skripsi berjudul “Sistem Penilaian Kepuasan Mahasiswa Terhadap Layanan Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan dengan Metode Servqual (Studi Kasus

presiden yang akan maju di Pemilu 2014.. POLITIK MEDIA, DEMOKRASI dan MEDIA POLITIK. Iklan politik TV: modernisasi kampanye politik pasca Orde Baru. PT LKiS Pelangi Aksara.

Wujud campur kode yang terjadi yaitu campur kode intern (campur kode ke dalam). Peristiwa tutur campur kode yang terjadi yaitu pamong sedang duduk di depan kelas