• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan selesai. Lokasi penelitian bertempat di salah satu cabang PT. Bravo Satria Perkasa Unit cabang mal senayan city.

3.1.1 Sejarah PT. Bravo Satria Perkasa

Sejarah dan profil PT. BSP (Bravo Satria Perkasa), awal mulai berdirinya perusahaan BSP (Bravo Satria Perkasa) pada tanggal 12 september 2001 oleh Bapak Djarot Soeprianto selaku direktur PT. BSP di landasi dengan semangat membangun bangsa, ikut serta mengupayakan kesejahteraan dan kecerdasan masyarakat melalui pendidikan dan penyediaan lapangan kerja sebagai satuan pengamanan serta untuk merealisasikan komitmen tersebut dan memasuki dasawarsanya yang ke 2 dan kami sepakat untuk menentukan 3 nilai utama perusahaan yang akan melandasi seluruh karyawan .

a. Komitmen : kesungguhan untuk mencapai target sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang selaras dengan tujuan perusahaan melalui peningkatan kopetensi dan kualitas pelayanan.

b. Integritas : kualitas pribadi yang membentuk kesatuan konsistensi antara hati, perkataan dan perbuatan yang berlandaskan kejujuran, ketulusan dan keterbukaan.

(2)

c. Akuntabel: adalah seseorang yang secara proaktif mengambil tanggung jawab dengan mengarahkan segenap kemampuan yang di milikinya untuk mencapai tugas yang di inginkan.

PT. BSP (Bravo Satria Perkasa) berdiri pada tanggal 12- September- 2001 Alamat: Jl Dewi Sartika 4-A, Cawang Jakarta timur.

3.1.2 VISI dan MISI Perusahaan

Moto

Bekerja sama, bukan sama-sama kerja. VISI

Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman melalui petugas keamanan yang professional dan pelayanan terbaik sesuai kebutuhan clien.

MISI

Untuk memberikan kualitas jaringan yang sangat baik dan nilai terbaik untuk inovatif.

(3)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Bravo Satria Perkasa

3.2 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan karena data dalam penelitian ini dinyatakan dalam angka-angka, seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2006:15), data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (scoring).

KANIT

ADMINISTRASI KANIT

Wa. Kanit 3 Wa. Kanit 1 Wa. Kanit 2

Danru Middle 3A Danru Middle 2A Danru Middle 1A Danru Reguler 2B Danru Reguler 2A Pis Danru Middle III 15 Anggota Middle II 17 Anggota Middle I 17 Anggota Danru Reguler 1A Danru Reguler 1B Pis Danru Reguler 3 Danru PAM/TUP 36 ANGGOTA 36 Anggota

(4)

Berdasarkan pengertian tersebut, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat.

Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) di PT. Bravo Satria Perkasa.

3.3 Variabel dan Skala Pengukuran

Variabel adalah suatu faktor yang harus diidentifikasikan dalam suatu penelitian. Variabel yang akan diteliti berkaitan dengan judul skripsi antara lain :

a. Variabel X1 dalam penelitian ini adalah variabel gaya kepemimpinan, gaya kepemimpinan bermaksud bagaimana sistem kepemimpinan yang di gunakan oleh PT. Bravo Satria Perkasa. Pemimpin merupakan salah satu peran terpenting yang ada di perusahaan. Karena sosok pemimpin memiliki pengaruh yang sangat besar dalam sebuah organisasi. Variabel X2 dalam penelitian ini adalah motivasi kerja, motivasi kerja merupakan hal yang paling penting dalam suatu pekerjaan, dengan adanya motivasi maka karyawan tidak akan merasa jenuh dengan pekerjaan yang itu-itu aja. b. Variabel Y adalah variabel tentang produktivitas kerja adalah pengaruh

(5)

3.4 Skala pengukuran

Dalam penelitian ini, Penulis menggunakan skala ordinal dan skala likert. Skala ordinal adalah skala pengukuran variabel dengan mengurutkan data dari yang paling rendah ke yang paling tinggi (Menurut Sugiyono 2009).

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan Sugiyono(2009:132). Skala likert menggunakan lima tingkatan jawaban dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Skala Pengukuran

Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono(2009:132) Skala Likert

(6)

3.5 Definisi dan Operasionalisasi Variabel

Definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau memspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut, tujuannya untuk memberikan batasan dan penjelasan dalam rangka analisis lebih lanjut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel-variabel sebagai berikut :

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Pengukuran Gaya Kepemimpinan Kepemimpinan Otoriter Pengambilan keputusan ditetapkan sendiri oleh pemimpin

Ordinal Pemimpin menuntut anak buah

Pemimpin merasa percaya diri Kepemimpinan

Partisipatif

Hubungan dengan karyawan Pemimpin mau bercampur dengan karyawan

Penghargaan karyawan Kepemimpinan

Delegatif

Tanggung jawab pekerjaan Kemampuan kerja

Pendelegasian wewenang Sumber : Hasibuan (2007:172)

(7)

Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran Motivasi Kebutuhan Fisiologis Gaji Ordinal Bonus Tunjangan Kebutuhan Akan Rasa Aman Keamanan kerja Tempat kerja yang baik Tunjangan pensiunan Kebutuhan

hubungan sosial

Penerimaan oleh kelompok Perlakuan yang wajar

Hubungan dengan rekan kerja Kebutuhan

Penghargaan diri Karyawan yang berkualitas Karyawan terbaik

Kebutuhan akan Aktualisasi diri

Kenaikan gaji atas prestasi kerja Pendidikan dan Pelatihan Pencapaian Prestasi Maslow dalam Mangkunegara(2006:63)

Variabel Dimensi Indikator Skala

Pengukuran

Kinerja

Kualitas Ketelitian atas pekerjaan yang dilakukan

Ordinal Terampil

Pengetahuan Pekerjaan

Keterampilan dan informasi yang digunakan pada pekerjaan

Produktivitas Kuantitas dan efisiensi pekerjaan yang dihasilkan Bisa

diandalkan

Sejauh mana bisa diandalkan atas penyelesaian tugas Tantangan

Kehadiran Tepat waktu,dispilin,catatan kehadiran secara keseluruhan

Kemandirian Sejauh mana pekerjaan dapat dilakukan atau tanpa pengawasan

(8)

3.6 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam mendukung pembahasan masalah, penulis menggunakan cara atau teknis pengumpulan data sebagai berikut:

Teknik Kuisioner

Metode ini merupakan satu cara untuk mendapatkan data dengan jalan mengajukan pertanyaan tertutup secara tertulis dan dijawab dengan jawaban yang tersedia oleh responden. Kuisioner merupakan daftar yang berisi suatu rangkaian pertanyaan mengenai suatu hal atau mengenai suatu bidang. Menurut Sugiyono (2008:142) kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

3.7. Jenis Data

Pengumpulan data merupakan suatu tahapan yang penting dalam sebuah penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan data kuantitatif, yang bersumber dari data primer

3.7.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari PT Bravo Satria Perkasa.

(9)

3,8 Populasi dan Sampel 3.8.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah para karyawan dari PT. Bravo Satria Perkasa di Senayan City sebanyak 100 karyawan.

3.8.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2009). Sampel yang diambil adalah sampel jenuh yaitu seluruh populasi yang akan menjadi sampel dengan jumlah 100 karyawan.

3.9 Metode Analisa Data 3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali 2005). Dalam hal ini di gunakan beberapa butir pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut.

(10)

Uji validasi biasa dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk tingkat signifikan 5 persen dari degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung < r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid (Ghozali 2005).

3.9.2 Uji Realibilitas

Uji realibilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan realiable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2005). Pengukuran realibilitas dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja dengan alat bantu SPSS uji statistic Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60 (Ghozali, 2005).

3.9.3 Uji Asumsi Klasik

Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah linier dan dapat dipergunakan valid untuk mencari peramalan, maka akan dilakukan pengujian asumsi normalitas, multikolineritas, heteroskedastisitas.

1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2011:160). Model regresi yang baik adalah yang

(11)

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Teknik pengujian yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah One-Sample Kolmogorov Sminorvtest. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui metode grafik dan statistik.

Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Uji asumsi klasik normalitas menggunakan uji kolmogorov-Smirnov, dapat dilakukan untuk menguji apakah residual terdistribusi secara normal. Jika signifikan K-S > 0,05 maka data terdistribusi secara normal, sedangkan jika signifikan K-S < 0,05 maka data tidak terdistribusi secara normal.

2. Uji multikolinieritas

Uji Multikolinieritas adalah untuk menguji apakah pada model regresi di temukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Apabila terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas (Ghozali, 2005). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas didalam model regresi adalah sebagai berikut:

1. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetap secara individual variabel-variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat (Ghozali, 2005). 2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Apabila antar

(12)

maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas (Ghozali, 2005).

3. Multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) valiance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap varibel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabelitas variabel bebas yang terpilih yang tidak menjelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF >10 (Ghozali, 2005). Apabila didalam model regresi tidak ditemukan asumsi deteksi seperti diatas, maka model regresi yang digunakan dalam ini bebas dari multikolinearitas, dan demikian pula sebaliknya.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).

(13)

residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di studentized.

Dasar analisanya adalah:

1. Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar dan kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.9.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu: Gaya kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), terhadap variabel terikatnya yaitu Produktivitas kerja (Y). persamaan regresi liniear berganda adalah sebagai berikut (Ghozali, 2005):

Y= a + b1X1 + b2X2 + e Dimana :

Y = variabel dependen (produktivitas kerja) a = konstanta

b1,b2 = koefisien garis regresi

(14)

e = error/variabel pengganggu

3.9.5 Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2005). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas (gaya kepemimpinan dan motivasi) dalam menjelaskan variasi variabel terikat (kinerja karyawan) amat terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan.

3.9.6 Uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis satu (H1) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol. Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Dalam penelitian ini menunjukkan apakah variabel independen yang terdiri dari variabel Gaya Kepemimpinan dan Motivasi layak untuk menjelaskan variabel dependennya, yaitu Kinerja karyawan. Adapun kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut:

a. Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel Apabila F tabel > F hitung, maka H1 ditolak.

(15)

Apabila F tabel < F hitung, maka H1 diterima.

b. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi Apabila probabilitas signifikansi > 0,05, maka H1 ditolak

3.9.7 Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2005). Menurut Malhotra (2006) uji t merupakan sebuah uji untuk menguji hipotesis rata, uji t dapat dilakukan atas dua rata-rata satu sampel atau dua sampel pengamatan.

Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas (Gaya Kepemimpinan dan Motivasi) terhadap variabel terikat (Kinerja Karyawan) secara terpisah ataupun bersama-sama. Untuk menguji variabel yang berpengaruh antara X1, dan X2, terhadap Y secara terpisah maupun bersama-sama, maka digunakan uji t. Adapun kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:

 Jika signifikansi < 0,05 maka H1 diterima berarti ada pengaruh signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

 Jika signifikansi > 0,05 maka H1 ditolak berarti tidak ada pengaruh signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

Gambar

Gambar 3.1  Struktur Organisasi PT. Bravo Satria Perkasa
Tabel 3.2  Operasional Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Pemilihan langkah ini terjadi apabila biji permainan habis dan jatuh di daerah sendiri dan diseberang lubang tersebut terdapat biji (biji &gt; 0) atau melakukan pemilihan lubang yang

Tujuan Penelitian adalah untuk membuat alat untuk menyalakan dan mematikan lampu rumah secara otomatis serta keamanan pada rumah dari pencurian yang berbasis mikrokontroler dengan

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Integrated Marketing Communication (IMC) yang terdiri dari advertising, sales promotion, personal selling, direct

Selama masa nifas responden mengalami proses adaptasi fisiologis dan psikologis. Respodenakan mempunyai tugas yang lebih berat, selain memenuhi kebutuhan dirinya,

Selain itu persepsi pendengar ini juga menjadi bahan pertimbangan dan masukkan bagi radio Swaragama FM sebagai media massa yang memiliki fungsi sosial dengan

Perbedaan metode ekstraksi maserasi, perkolasi, sokletasi dan refluks dapat menghasilkan kadar flavonoid total yang berbeda dari ekstrak metanol daun kersen (Muntingia

Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif, Untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di