24 BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Kantor Pos cabang Sampit, Jalan A.
Yani No. 41 Sampit, Kalimantan Tengah.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatory. Explanatory ini merupaka jenis penelitian yang menjelaskan
mengenai hubungan adanya sebab akibat antara variabel yang dapat memepengaruhi hipotesis (Sugiyono 2017). Pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk memahami fenomena sosial dari sudut pandang atau perseptif partisipan atau orang-orang yang bersedia untuk diajak berwawancara, observasi, dimintai data, pendapat, ataupun pemikiran dari mereka.
C. Populasi dan Sampel a. Populasi
Menurut Sugiyono (2013) populasi sekelompok orang dengan karakteristik yang dimiliki populasi objek atau topik dengan sifat dan karakteristik tertentu yang diidentifikasi oleh peneliti, dan kemudian dapat ditarik kesimpulan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini 38 sebagai karyawan kantor pos cabang Sampit.
b. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh yang termasuk dalam nonprobability sampling. Dengan teknik purposive
25 sampling merupakan teknik pengambilan sampel dimana jumlah populasi
digunakan sebagai sampel (Sugiyono 2013). Maka, sampel yang digunakan adalah keseluruhan karyawan yang ada pada kantor pos Cabang Sampit yang berjumlah 38 orang.
D. Definisi Operasional Variabel a. Beban Kerja (X1)
Beban kerja merupakan pekerjaan atau tanggung jawab karyawan yang telah diberikan oleh perusahaan yang wajib diselesaikan oleh tenaga kerja atau karyawan perusahaan. (Sunarso dan Kusdi 2010)
1. Tuntutan fisik, merupakan banyaknya kegitan fisik yang dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas. Misalnya karyawan yang bekerja memerlukan stamina atau kondisi fisik yang sehat untuk menyelesaikan tugasnya 2. Tuntutan tugas, banyaknya kegiatan pekerjaan dan usaha mental yang
harus diselesaikan oleh karyawan. Karyawan yang merasa tertekan karena banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan. Hart dan Staveland dalam (Budiasa 2021)
b. Kinerja Karyawan (Y1)
Hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan dan sesuai dengan prosedur kerja perusahaan.
1. Ketepatan waktu: karyawan yang bekerja bisa menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan dengan bekerja secara efektif dan efisien
26 2. Kualitas kerja: karyawan harus memiliki tingkat ketelitian yang tinggi
dalam melaksanakan tugasnya, memenuhi standar kerja yang sudah ditetapkan dan fokus dalam bekerja.
c. Motivasi (Z)
Motivasi merupakan dorongan atau penggerak seseorang untuk mencapai tujuan memuaskan sejumlah kebutuhan yang menuju pada kepuasan individu yang terdiri dari:
1. Dorongan kebutuhan eksistence (Keberadaan) Eksistensi meliputi kebutuhan fisiologis seperti kebutuhan gaji dan kebutuhan rasa aman.
2. kebutuhan akan afiliasi (Related Need) Menyangkut hubungan dengan karyawan yang memiliki hubungan erat dengan karyawan lainnya dengan memberikan dukungan satu sama lain dalam melakukan pekerjaan yaitu kebutuhan sosial
3. Dorongan kebutuhan akan pertumbuhan (growth Need)
Meliputi kebutuhan yang berkaitan dengan pengembangan potensi diri seseorang, seperti penghargaan dan aktualisi diri.
E. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan skala likert. Skala likert merupakan skala yang mengukur antara kesetujuan dan tidak kesetujuan yang dari serangkaian pertanyaan yang diajukan kepada responden atau responden diminta untuk memberikan tanda (✓) pada salah satu pertanyaan.
27 Tabel 3. 1 Jawaban item dan skor jawaban
Jawaban item pertanyaan Skor
Sangat Setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: (Arikunto Suharsimi 2010) F. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif kuantitatif. Data kuantitatif adalah informasi dari hasil riset yang bersifat terstruktur ataupun berpola sehingga jenis informasi yang diperoleh dari sumber penelitian lebih gampang dibaca oleh peneliti.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer. Menurut Sanusi (2012) data primer adalah suatu data yang pertama kali dikumpulkan dan ditulis oleh peneliti.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan informasi atau fakta-fakta yang ada dilapangan.
Pengumpulan informasi dicoba buat mendapatkan data yang diperlukan dalam rangka menggapai tujuan riset. Saat sebelum melaksanakan riset, seseorang periset umumnya sudah mempunyai dugaan bersumber pada teori yang dia pakai, dugaan tersebut diucap dengan hipotesis. Buat meyakinkan hipotesis secara empiris, seseorang periset memerlukan pengumpulan informasi buat diteliti secara lebih mendalam. Proses pengumpulan data ditetapkan oleh variabel- variabel yang terdapat dalam
28 hipotesis. Pengumpulan data dicoba terhadap sampel yang sudah ditetapkan tadinya. Data merupakan suatu yang belum mempunyai makna untuk penerimanya serta masih memerlukan terdapatnya sesuatu pengolahan. Informasi dapat mempunyai bermacam bentuk, mulai dari foto, suara, huruf, angka, bahasa, simbol, apalagi kondisi. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dari Kantor pos cabang Sampit peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Kuesioner
Kuisoner atau angket adalah tenik pengumpulan data berupa memberikan pertanyaan kepada responden baik secara langsung atau tidak langsung. Pada penelitan ini kuisoner yang digunakan adalah kuisoner tertutup yang dimana sudah disediakan pilihan jawaban untuk dipilih oleh responden.
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data secara langsung atau sebagai studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yaitu dengan cara tanya jawab dengan karyawan.
H. Uji Instrumen
Uji instrumen dilakukan peneliti untuk diujicobakan guna mengetahui hasil yang layak digunakan yaitu sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya data yang akan digunakan. Data dikatakan valid apabila pertanyaan kuesioner dapat
29 mengungkapkan suatu yang diukur dengan melakukan uji signifikan. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan rhitung jika lebih besar dari rtabel maka indikator dinyatakan valid dan sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka indikator dinyatakan tidak valid. Pengujian ini menggunakan program SPSS dengan kriteria sebagai berikut:
1. Apabila rhitung > rtabel dengan taraf signifikan 0,3 atau 3% maka pertanyaan dapat dinyatakan valid
2. Jika rhitung < rtabel dengan taraf signifikan 0,3 atau 3% maka pertanyaan dapat dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliablitias
Menurut Situnjuk dan Sugiarto (2006) uji reliabilitas adalah pengujian yang menunjukkan apakah suatu instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi dapat dipercaya untuk mengungkap informasi di lapangan sebagai alat pengumpulan data. Suatu kuisioner dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten.
Pengujian dilakukan dengan menghitung Cronbac’s Alpha dan masing- masing instrumen dalam suatu variabel (Ghozali 2018). Suatu instrumen dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > atau = 0,70.
Dengan rumus sebagai berikut:
𝑟 = ( 𝐾
𝐾 − 1) (1 −∑𝜎𝑏2 𝜎𝜏2 ) Keterangan:
r = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau pernyataan
30
∑σb2 = jumlah varian butir dikuadratkan στ2 = jumlah varian total dikuadratkan
Untuk mengetahui kuisioner tersebut sudah reliabel akan dilakukan pengujian reliabilitas dengan bantuan program komputer SPSS dengan kriteria penilaian uji reabilitas sebagai berikut:
a. Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikan 70%
atau 0,7 maka kuisioner tersebut terbilang reliabel.
b. Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikan 70%
atau 0,7 maka kuisioner tersebut tidak reliabel.
I. Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang akan dilakukan adalah uji normalitas dan uji multikolinearitas.
a. Uji Normalitas
Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal Probability Plot. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar veriabel bebas (variabel independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
31 diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas didalam model regresi dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independent manakah yang dijelaskan oleh variabel independent lainnya. Tolerance mengukur variabel independen yang terpilih yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance rendah sama dengan dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.
J. Teknik Analisis Data 1. Rentang Skala
Dalam penelitian ini rentang skala digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti yaitu tentang beban kerja, kinerja karyawan melalui motivasi kerja.Pengukuran rentang skala ini digunakan untuk menjawab perumusahan masalah yang pertama mengukur dengan menggunakan rumus rentang skala (Umar 2014) sebagai berikut:
𝑅𝑆 =n(m − 1) m Keterangan:
n = jumlah sampel
m = jumlah tabulasi jawaban Rs = rating skala (skala penilaian)
Berdasarkan rumus diatas dapat diperoleh rentang skala dengan perhitungan sebagai berikut:
𝑅𝑆 =38(4−1)
4 = 114
4 = 28,5 dibulatkan menjadi 29
32 Berdasarkan dari perhitungan diatas diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Tabel 3. 2 Rentang skala
Rentang Skala Beban Kerja Motivasi Kinerja 38-67 Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah
68-96 Rendah Rendah Rendah
97-125 Tinggi Tinggi Tinggi
126-153 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sumber : Data diolah 2022
2. Analisis Jalur / Path Analysis
Berdasarkan Ghozali (2016) menyatakan bahwa analisis jalur (path analysis) ialah perluasan asal analisis linear berganda, atau analisis jalur
merupakan penggunaan analisis regresi buat menaksir hubungan kausalitas antar (contoh kausal) yang telah ditetapkan sebelumnya sesuai teori dalam (Herlambang 2019). Korelasi jalur memberikan langsung pada variabel eksogen k terhadap variabel endogen i. sedangkan e i memberikan variabel
atau faktor residual yang mana kegunaannya mengungkapkan dampak variabel lain yang sudah terudentifikasi oleh teori namun tidak diteliti atau variabel lainnya yang belum teridentifikasi oleh teori,atau muncul sebagai akibat dari kesalahan pengukuran variabel (Ridwan 2008).
Model yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Pengaruh Beban Kerja terhadap Motivasi
Gambar 3. 1 Pengaruh beban kerja terhadap motivasi
Beban Kerja
(X) Motivasi
(Z)
33 Dirumuskan dalam persamaan Z = α + b1X
Dengan keterangan persamaan : Z = Motivasi
α = Konstanta
b1 = Koefisien Beban Kerja X = Beban Kerja
e = Error
b) Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja
Gambar 3. 2 Pengaruh beban kerja terhadap kinerja
Dirumuskan dalam persamaan Y = α + b1X + e Dengan keterangan persamaan :
Y = Kinerja α = Konstanta
b2 = Koefisien Beban Kerja X = Beban Kerja
Beban Kerja
(X) Kinerja (Y)
34 K. Uji Hipotesis
1. Uji T
Untuk menguji apakah antar variabel independen secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen
Dasar pengambilan keputusan uji t sebagai berikut:
a) Apabila probabilitas < 0,05 atau t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya variabel bebas yakni beban kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yakni kinerja karyawan
b) Apabila probabilitas > 0,05 atau t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya variabel bebas yakni beban kerja secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yakni kinerja karyawan.
2. Uji Sobel
Uji sobel dapat dilakukan untuk menguji kemampuan pengaruh secara tidak langsung pada variabel independen (X) ke variabel dependen (Y) melalui variabel intervening (Z) (sa’diyah Halimatus, irawati n.d.).
Menurut Ghozali (2011) mengatakan bahwa pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang dikembangkan oleh Sobel (1982) dan dikenal dengan uji sobel (sobel test). Uji sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung X terhadap Y melalui Z yang dihitung dengan rumus dibawah ini:
𝑆𝑎𝑏 = √𝑏2𝑆𝑎2+ 𝑎2𝑆𝑏2 + 𝑆𝑎2𝑆𝑏2 Keterangan:
Sa = Standar error X-Z
35 Sb = Standar error Z-Y
b = Koefisien regresi Z-Y a = Koefisien regresi X-Z
Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung secara parsial, maka dihitung nilai z dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut:
𝑍 = ab S𝑎𝑏
Nilai z hitung ini dibandingkan dengan nilai z tabel dan jika nilai z hitung lebih besar dari nilai z tabel maka dapat disimpulkan bahwa terjadi pengaruh mediasi yang signifikan (Ghozali, 2011).