• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN I-1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN I-1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

I-1

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah yang mendefinisikan luang lingkup penelitian tugas akhir, metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian tugas akhir, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam pembuatan laporan tugas akhir ini.

1.1 Latar Belakang

Balai Metrologian menurut undang-undang nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologian legal, wilayah Bogor merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas memiliki tugas pokok yaitu melakukan pengelolaan standar ukuran dan melakukan Tera dan Tera Ulang alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) serta kalibrasi alat ukur, melaksanakan pengawasan terhadap alat-alat UTTP dan Barang-barang dalam Kemasan (BDKT) dan melakukan penyuluhan KeMetrologian[1].

Tera dan Kalibrasi untuk peralatan yang digunakan untuk kepentingan umum diwajibkan untuk dilakukan sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 102 tahun 2000, tentang standardisasi nasional dan acuan standardisasi nasional sesuai dengan peraturan kepala badan standardisasi nasional no. 135/PER/BSN/12/2010 tentang Sistem Standardisasi Nasional. Tera adalah hal menandai dengan tanda tera sah atau tera batal yang berlaku atau memberikan keterangan-keterangan tertulis yang bertanda tera sah atau tera batal yang berlaku, dilakukan oleh pegawai-pegawai yang berhak melakukanya berdasarkan pengujian yang dijalankan atas UTTP yang belum dipakai. Tera Ulang adalah hal menandai berkala dengan tanda-tanda tera sah atau tera batal yang berlaku atau memberikan keterangan- keterangan tertulis yang bertanda tera sah atau tera batal yang berlaku, dilakukan oleh pegawai-pegawai yang berhak melakukannya berdasarkan pengujian.

Balai Kemetrologian Bogor memiliki luas wilayah kerja yang cukup luas dan memilik jumlah SPBU yang semakin lama semakin bertambah. Maka sulit melakukan pemantauan di lapangan dan mengetahui kesesuain tata cara tera ulang

(2)

dan kalibrasi yang sudah sesuai dengan bahan acuan dalam panduan tata cara tera ulang dan kalibrasi yang sudah dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Bila pihak penera lupa atau ada kesalahan akan tata cara sesuai standar yang berlaku maka bila terjadi kesalahan maka harus di ulang kembali. Sedangkan petugas yang memiliki keahlian terhadap tata cara tera ulang dan kalibrasi memiliki keterbatasan sumber daya manusia dikarenakan penera di haruskan melakukan ujian terlebih dahulu untuk bisa melakukan tera ulang dan kalibrasi.

Balai Kemetrologian Bogor memiliki kesulitan untuk penjadwalan tera ulang dan kalibrasi dikarenakan kekurangan sumber daya penera dan pencatatan batas waktu masih mengunakan manual bila terjadi kehilangan data jadwal tera ulang pihak Metrologi harus melakukan tera kembali untuk mengetahui kebenaran data, bila terjadi jadwal seperti itu maka pihak Metrologi Bogor harus menjadwalkan kembali. Bila ada yang bentrok dalam melakukan tera ulang dan kalibrasi maka pihak Metrologi harus memilih salah satu. Bila ada tera ulang dan kalibrasi dilakukan pada hari yang sama, maka bila bisa dilakukan dalam hari itu akan dilaksanakan. Dan bila tidak bisa dilakukan di karenakan memiliki keterbatasan penera atau alat-alat maka pihak Metrologi harus memilih salah satu . maka pihak Metrologi melakukan penundaan akan berakibat merugikan pihak SPBU yang sudah di jadwalkan dan pihak pemilik harus menutup SPBU di karenakan sudah jatuh tempo .

Maka Balai Kemetrologi Bogor memiliki banyak kelemahan dan kesulitan dalam mengetahui informasi batas waktu tera ulang dan kalibrasi dikarenakan terlalu banyak SPBU milik pemerintah dan swasta. Pencatatan jadwal tera ulang batas waktu yang masih menggunakan manual dan bila terjadi kehilangan data pihak Metrologi harus melakukan tera kembali. Bila pihak SPBU dan Metrologi sudah melewati batas waktu tera ulang dan kalibrasi maka pihak SPBU harus menutup usahanya, dan bila tidak menutup usahanya itu maka pihak Metrologi berhak memberikan sangsi yang sesuai dengan kesalahan yang dilakukan.

(3)

Balai Metrologian Bogor memilik tugas berat dikarenakan harus melakukan pengujian sesuai standar dan sesuai aturan yang berlaku supaya tidak merugikan semua pihak yang terkait. Maka pihat Metrologi Bogor harus menjalin kerjasama kepada pemilik SPBU agar tidak merugikan dalam takaran yang mepengaruhi dalam keuntungan dan masyarakat selaku pengguna agar tidak dirugikan dalam takaran dan membayar sesuai dengan standar takaran. Jika ada pihak yang dirugikan bisa dikenakan sangsi kurungan,penutupan dan pencabutan izin.

Dengan merancang sebuah aplikasi penjadwalan yang dapat menjadi sarana informasi yang terbentuk melalui sebuah desain dan dapat mengkordinasikan segala aspek visual dari perusahaan serta ditambah dengan rancangan sistem data SPBU yang proses kerjanya selama ini yang masih dilakukan dengan cara manual Dalam pengelolaan sistem penjadwalna di balai kemetrologian bogor sampai saat ini masih menggunakan blog sebagai media promosi. Berdasarkan kondisi tersebut pada tugas akhir ini penulis tertarik untuk mengangkat tema pembangunan perangkat lunak sistem informasi dengan judul “Aplikasi Penjadwalan SPBU Tera Ulang Dan Kalibrasi (Studi Kasus: Balai Kemetrologian Bogor”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka didapatkan perumusan masalahnya sebagai berikut.

1. Bagaimana membuat sistem panduan untuk membantu pemantauan di lapangan sebagai bahan acuan dalam tata cara tera ulang dan kalibrasi? 2. Bagaimanakah membuat sebuah aplikasi penjadwalan yang dapat Menyediakan Sebuah Layanan Tera Ulang Dan Kalibrasi Balai Kemetrologian Bogor?

3. Bagaimana membuat sebuah informasi data SBPU untuk mengetahui batas waktu tera ulang dan kalibrasi di wilayah Balai Kemetrologian Bogor?

4. Bagaimana mengetahui standar tera ulang dan kalibrasi yang ditentukan Balai Kemetrologian Bogor?

(4)

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membuat aplikasi yang dapat membantu Balai Kemetrologian Bogor dalam pengolahan data tera ulang dan kalibrasi. Sedangkan tujuan yang akan dicapai dari pembangunan sistem ini adalah sebagai berikut

1. Membuat sistem panduan sebagai bahan acuan dalam mengetahui tata cara tera ulang dan kalibrasi.

2. Mengaplikasikan aplikasi penjadwalan yang dapat menyediakan sebuah layanan tera ulang dan kalibrasi Balai Kemetrologian Bogor.

3. Memberikan informasi data SBPU untuk mengetahui batas waktu tera ulang dan kalibrasi di wilayah Balai Kemetrologian Bogor.

4. Memberikan standar layanan tera ulang dan kalibrasi yang ada pada Balai Kemetrologian Bogor.

1.4 Batasan Masalah

Agar permasalahan menjadi lebih jelas dan dapat dimengerti, maka penulis membatasi masalah antara lain:

1. Data yang digunakan hanya berasal dari sample data yang diberikan oleh Balai Kemetrologian Bogor.

2. Pada aplikasi ini, hanya memberikan pendataan, pendaftaran dan perpanjangan Data SPBU yang telah di tera ulang dan kalibrasi kepada pemilik SPBU dalam melihat dan menganalisa kebenaran data yang di miliki oleh Balai Kemetrologian Bogor

3. Aplikasi yang akan di bangun menggunakan bahasa pemograman PHP, MySql.

(5)

1.5 Metode Penelitian & Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak Metodologi yang digunakan dalam laporan ini adalah metode Kualitatif yaitu metode yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang atau kelompok yang dapat diamati. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini diantaranya:

1. Interview

Interview yaitu suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mewawancarai secara langsung pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas.

2. Observasi

Observasi yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan proses yang terjadi di lapangan.

3. Tinjauan pustaka

Tinjauan pustaka yaitu suatu metode penulisan dengan melakukan pengambilan data guna mendapatkan teori dengan membaca buku-buku atau sumber data lainnya yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini.

Dalam menerapkan konsep yang sedang dikembangkan, yaitu Sistem Penjadwalan, metode yang tepat untuk menghasilkan sistem aplikasi yang dapat bekerja secara optimal yaitu menggunakan metode waterfall. Alasan memakai metode ini adalah karena metode waterfall mempunyai tahapan pengembangan sistem yang terstruktur.

Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam menggunakan metode waterfall adalah sebagai berikut:

1. Analisis Sistem

Analisis merupakan tahap analisa terhadap hal-hal yang diperlukan dalam pembangunan perangkat lunak.

2. Perancangan (design)

Perancangan merupakan tahap penerjemahan dari keperluan data atau penggambaran perangkat lunak yang akan dibangun.

(6)

3. Percobaan (testing), pada tahap ini melakukan pengujian atas sistem yang telah di buat agar dapat diketahui apabila ada kerusakan pada program yang telah dibuat.

4. Implementasi (implementation)

Setelah program selesai dibuat, maka tahap berikutnya adalah implementasi program yang sudah selsai, dan dapat mengalami perubahan sesuai permintaan user.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan yang akan diuraikan dalam tugas akhir ini terbagi dalam beberapa bab yang akan dibahas sebagai berikut:

Bab satu yaitu Pendahuluan, Membahas mengenai latar belakang masalah tugas akhir, rumusan masalah tugas akhir, maksud dan tujuan tugas akhir, batasan masalah tugas akhir, metodologi penelitian dan sistematika penulisan laporan tugas akhir.

Bab dua yaitu Landasan Teori, berisi uraian tentang teori-teori yang mendukung dalam mengerjakan tugas akhir.

Bab tiga yaitu Analisis, pada bab ini berisi bahasan tentang analisis sistem dan pengolahan data disertai dengan deskripsi mengenai proses-proses yang ada dalam sistem tersebut melalui Usecase, sekenario Usecase, Class Diagram tahap analisis, serta Sequence Diagram yang di gunakan.

Bab empat yaitu Perancangan Sistem, Bab ini membahas tentang Class Diagram, rancangan Database serta menampilkan rancangan antarmuka yang akan dibangun. Bab lima yaitu Implementasi, bab ini akan membahas mengenai lingkungan implementasi, pengujian aplikasi, dan tampilan antar muka aplikasi.

Referensi

Dokumen terkait

Globalisasi adalah proses di mana berbagai peristiwa, keputusan, dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai masyarakat di belahan dunia

[r]

Kesimpulan v   CVD (aterosklero4k skenario) ideal untuk usaha prevensi v   Perbaikan angka kema4an CVD: hasil prevensi (bukan tatalaksana – dari CVD akut) v  

Variabel bebas (X) dalam penelitian ini terdiri atas dua yaitu pertama adalah pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Kejuruan Rumpun Teknik

Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan antara lama menderita DM yang dialami responden dengan nilai ankle brachial pressure index pada pasien Diabetes Mellitus

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara nilai-nilai multikulturalisme terhadap pengamalan nilai kerukunan siswa kelas X di SMK Negeri 5 Pekanbaru..

4.13 Menggunakan berbagai prinsip bangun datar dan ruang serta dalam menyelesaikan masalah nyata berkaitan dengan jarak dan sudut antara titik, garis, dan bidang... Mampu