• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SEKTOR PERTANIAN DAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN PANGKEP SKRIPSI. Oleh:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH SEKTOR PERTANIAN DAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN PANGKEP SKRIPSI. Oleh:"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (SE) Pada

Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh:

RESKY DEWIYANTI

NIM 105710221815

EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

(2)

i

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (SE) Pada

Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh:

RESKY DEWIYANTI

NIM 105710221815

EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

(3)

PERSEMBAHAN DAN MOTTO

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk kedua orang tua saya yang tiada hentinya mendoakan yang terbaik, serta kepada seluruh keluarga tercinta dan juga

teman-teman seperjuangan EP.3.15.

MOTTO

Anda tidak harus hebat untuk memulai.

Tapi anda harus memulai untuk menjadi orang hebat. - Zig Ziglar -

(4)
(5)
(6)
(7)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWTkarena atas segalalimpahan karunianya berupa ilmu pengetahuan, kesehatan dan petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Sektor Pertanian dan Sektor Industri Pengolahan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupetan Pangkep”. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sang pembawa risalah islam, serta pembawa syafaat bagi ummatnya dihari akhir kelak.

Skripsi ini dibuat sebagia tugas akhir mahasiswa serta menjadi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang memberikan doa, arahan, serta supportnya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Rasa syukur dan terimakasih saya sampaikan kepada semua pihak yang turut berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah Subhanawata’ala senantiasa membalas kebaikan anda. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada :

1. Kedua orang tua yang tercinta dan terkasih, Ayahanda Amiruddin dan Ibunda Nurhana yang tiada hentinya medoakan, mendidik, membimbing, memotivasi, serta meberikan kasih sayang yang tak bersyarat kepada penulis.

(8)

2. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar serta seluruh jajaran yang senantiasamencurahkan dedikasinya dengan penuh keikhlasan dalam rangkapengembangan mutu dan kualitas Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu HJ. Naidah SE., M.Si selaku pembimbing I dan Ibu Mukminati RidwanSE., M.Si selaku pembimbing II yang telah membimbing, mengarahkan serta memudahkan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Para Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya Jurusan Ekonomi pembangunan yang telah mendidik, memberikan motivasi serta mengamalkan ilmunya kepada penulis.

5. Seluruh staf bagian akademik dan tata usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas bantuannya dalam pelayanan administrasi.

6. Bapak Pimpinan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkep dan PemerintahKabupaten Pangkajene dan Kepulauan beserta staf atas ijin dan telah mempermudah penulis dalam pengumpulan data selama proses penelitian.

7. Kakak dan adik adikku terima kasih atas, waktu, dan tenaga serta bantuan moril dan materialyang telah diberikan.

8. Sepupu ku (Nur Isma Dewi, Qalbia Anwar, Makbul, Kamal, Dewi Kurnia ) yang selama ini turut dalam memberikan hiburan, arahan, serta semangat kepada penulis

9. Teman teman IESP.3.15. teman seperjuangan yang luar biasa yang telah menjadi bagian dari keluarga penulis. Terimakasih atas kebersamaannya

(9)

selama kurang lebih 4 tahun. Semoga kita bisa dipertemukan kembali dalam tangga kesuksesan.

10. Teman-teman seperjuangan dari SMA Fara, Fhnay, Nunu yang selalu memberikan supportnya dalam penyelesaian skripsi ini.

11. Semua pihak yang tidak sempat disebutkan satu persatu, yang banyakmemberikan bantuan, baik moril maupun materil dalam penyelesaian skripsi.

Penulis berharap skripsi ini dapatbermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan, dan dapat djiadikan referensi bagipenelitian-penelitian selanjutnya. Penulis juga sangat menyadari bahwa skripsi inimasihbanyak kekurangannya oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritiknya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Makassar, 31 Agustus 2019

(10)

ABSTRAK

RESKY DEWIYANTI, 2019. Pengaruh Sektor Pertanian dan Sektor Industri Pengolahan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pangkep. Skripsi

Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing Oleh Pembimbing I Ibu Hj. Naidah dan Pembimbing II Ibu Mukminati Ridwan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor pertanian dan industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pangkep dan untuk mengetahui sektor dominan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, adapun teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan menggunakan SPPS 20.

Hasil menunjukkan bahwa sektor pertanian berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pangkep hal ini karena nilai signifikasi 0.144 > 0.05, dan sektor industri pengolahan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pangkep karena nilai signifikan 0.002 < 0.05, dan sektor dominan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pangkep adalah sektor industri pengolahan.

Kata kunci : Sektor Pertanian, Sektor Industri Pengolahan, Pertumbuhan

Ekonomi

(11)

ABSTRACT

RESKY DEWIYANTI, 2019. The Influence of the Agriculture Sector and the Manufacturing Industry Sector on the Economic Growth in Pangkep Regency. Thesis of Development Economics Study Program, Faculty of

Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Supervisor I Mrs. Hj. Naidahand Advisor II Mrs. Mukminati Ridwan

This study aims to determine the effect of the agricultural sector and processing industry on economic growth in Pangkep Regency and to determine the dominant sector that influences the economic growth of Pangkep Regency. This type of research is associative research, while the analysis technique used is multiple linear regression analysis using SPPS 20.

The results show that the agricultural sector has a positive but not significant effect on economic growth in Pangkep Regency because the significance value is 0.144> 0.05, and the manufacturing sector has a positive and significant effect on economic growth in Pangkep Regency because the significant value is 0.002 <0.05, and the dominant sector is influential Pangkep Regency's economic growth is the manufacturing sector.

Keywords:Agriculture Sector, Manufacturing Industry Sector, Economic Growth

(12)

DAFTAR ISI

SAMPUL ...i

PERSEMBAHAN DAN MOTTO ...ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...iii

HALAMAN PENGESAHAN...iv

SURAT PERNYATAAN ...v

KATA PENGANTAR ...vi

ABSTRAK ...ix

ABSTRACK ...x

DAFTAR ISI ...xi

DAFTAR TABEL ...xiv

DAFTAR GAMBAR ...xv

DAFTAR LAMPIRAN ...xvi

BAB I PENDAHULUAN...1

A. LatarBelakang ...1 x

(13)

B. RumusanMasalah ...5

C. TujuanPenelitian ...6

D. ManfaatPenelitian ...6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...8

A. Pembangunan ekonomi ...8 B. Pertumbuhan Ekonomi ...9 C. Sektor Pertanian ...13 D. Sektor Industri ...16 E. Tinjauan Empiris ...23 F. Kerangka Konsep...26 G. Hipotesis ...27

BAB III METODE PENELITIAN ...28

A. Jenis Penelitian ...28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...28

C. Definisi Oprasional Variabel dan Pengukuran ...28

D. Populasi dan Sampel ...29

E. Teknik Pengumpulan Data ...29

F. Teknik Analisis ...30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...37

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...37

B. Hasil Penelitian ...42

C. Pembahasan ...57 xi

(14)

BAB V PENUTUP ...61

A. Kesimpulan ...61 B. Saran ...61

DAFTAR PUSTAKA

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tinjauan Empiris 23

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan Di Kabupaten Pangkep Tahun 2017 39

Tabe 4.2 Produk Domestik Regional Bruto dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pangkep Tahun 2010-2017 44

Tabel 4.3 Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pertanian Kabupaten Pangkep Tahun 2010-2017 45

Tabel 4.4 Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Sektor Iindustri Pengolahan Kabupaten Pangkep Tahun 2010-2017 46

Tabel 4.5 Sektor Pertanian, Sektor Industri Pengolahan dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pangkep Tahun 2011-2017 48

Tabel 4.6 Uji Normalitas 49

Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas 50

Tabel 4.8 Uji Autokorelasi 51

Tabel 4.9 Uji Regresi Linear Berganda 53

Tabel 4.10 Uji T 54

Tabel 4.11 Uji F 56 xiii

(16)

Tabel 4.12 Koefisien Determinasi (R2) 57

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep 26

Gambar 4.1

Uji Heteroskedastisitas

52

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Produk Domestik Regional BrutoAtas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah) 2010-2017

Lampiran 2 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pangkep 2011-2017

Lampiran 3 T tabel

Lampiran 4 F tabel

Lampiran 5 Hasil SPSS 20

Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 7 Surat Penelitian

Lampiran 8 Biografi penulis xv

(18)
(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi sebagai suatu ukuran kuantitatif adanya pembangunan ekonomi di suatu wilayah. Pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, pemerataan distribusi pendapatan masyarakat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional dan mengusahakan pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. (Saragih, 2010)

Pertumbuhan ekonomi merupakan kunci dari tujuan ekonomi makro, hal ini didasari oleh tiga alasan. Pertama, penduduk selalu bertambah, bertambahnya jumlah penduduk ini berarti angkatan kerja juga bertambah, pertumbuhan ekonomi akan mampu menyediakan lapangan kerja bagi angkatan kerja. Jika pertumbuhan ekonomi yang mampu diciptakan lebih kecil dari pada pertumbuhan angkatan kerja akan mendorong terjadinya pengangguran. Kedua, selama keinginan dan kebutuhan selalu tidak terbatas. Perekonomian harus selalu mampu memproduksi lebih banyak barang dan jasa untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut. Ketiga, usaha menciptakan kemerataan ekonomi (ekonomic stability) melalui retribusi pendapatan akan lebih mudah dicapai dalam periode pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Salah satu indikator yang digunakan oleh para ahli ekonomi guna melihat adanya gejala pertumbuhan ekonomi dalam suatu daerah adaah

(20)

Pendapatan Regional Domestik Bruto. Melalui proses pembangunan ekonomi tersebut akan tercermin kegiatan ekonomi yang telah dilaksanakan dan dicapai selama periode tertentu. Didalam pendapatan Regional Domestik Regiona dapat dilihat juga sektor mana yang lebih dominan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. (Ufira Isbah dan Rita Yani Iyan, 2016:47)

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi penting atau suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan, karena jumlah penduduk terus bertambah setiap tahun sehingga kebutuhan konsumsi sehari-hari juga bertambah setiap tahun. Pertumbuhan ekonomi dapat menurunkan tingkat kemiskinan dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan jumlah pekerja yang cepat serta merata. (Amir Machmud, 2016:37)

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak terlepasdari peranan sektor-sektor yang ada dalam suatuperekonomian. Sektor ekonomi yang ada dalam suatu perekonomian dikategorikan menjadi tujuh belas sektor yaitu : (1) pertanian, (2) Pertambangan dan Penggalian, (3) Industri Pengolahan, (4) Pengadaan Listrik dan Gas, (5) Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, (6) Konstruksi, (7) Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, (8) Transportasi dan Pergudangan, (9) Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (10) Informasi dan Komunikasi, (11) Jasa Keuangan dan Asuransi, (12) Real Estat, (13) Jasa Perusahaan, (14) Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, (15) Jasa Pendidikan, (16) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, (17) Jasa Lainnya.Semakin besar sumbangan yang diberikan oleh masing-masing

(21)

sektor ekonomi terhadap Produk Domestik Regional Bruto suatu daerah maka pertumbuhan ekonomi akan berjalan ke arah yang lebih baik. (Wiwin Widianingsih, Any Suryantini, Irham, 2015:207)

Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkep nilai Produk Domestik Regional BrutoKabupaten Pangkep Pada tahun 2017 mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya produksi di seluruh lapangan usaha yang sudah bebas dari pengaruh inflasi. Pada tahun 2016 Nilai Produk Domestik Regional BrutoKabupaten Pangkep mencapai 14,48 trilliun rupiah. Angka tersebut naik menjadi 15,43 trilliun rupiah pada tahun 2017. Hal tersebut menunjukkan bahwa selama tahun 2017 terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,60 persen, lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang mencapai 8,31 persen.

Meskipun mengalami pertumbuhan ekonomi, namun pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pangkep melambat. Hal ini disebabkan lapangan usaha industri pengelohan yang memiiki kontribusi paling besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pangkep mengalami pertumbuhan yang juga melambat. Ditambah lagi, lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang merupakan penyumbang ketiga Produk Domestik Regional BrutoKabupaten Pangkep juga memiliki pertumbuhan yang melambat. (Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkep 2017)

Salah satu sektor penting dalam pembentukan Produk Domestik Regional BrutoKabupaten Pangkep adalah sektor pertanian hal ini dikarenakan sektor pertanian menjadi mata pencaharian mayoritas masyarakat Kabupaten

(22)

Pangkep . Pada tahun 2017, kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan tumbuh sebesar 8,03 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebesar 7,05 persen. Walaupun pertumbuhannya tidak sebesar pertumbuhan pada tahun 2014 yang mencapai 10,55 persen, namun pertumbuhan kategori ini pada tahun 2017 sudah jauh lebih tinggi dibanding tahun 2013 yang hanya 4,05 persen. (Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkep)

Sektor pertanian masih menjadi andalan penciptaan lapangan pekerjaan dalam jumlah yang cukup besar. Serta menjadi sektor dengan penyerapan tenaga kerja tertinggi dibandingkan dengan sektor lainnya. Total angkatan kerja yang bekerja pada sektor pertanian pada tahun 2017 sebesar 38.475 penduduk. (Badan Pusat Statisti Kabupaten Pangkep 2017)

Selain sektor pertanian, sektor industri pengolahan juga mempunyai peranan dalam meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto, lapangan usaha industri pengolahan memberi kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan sebesar 5,05 persen pada tahun 2017, pertumbuhan tersebut melambat dari 9,37 persen di tahun 2016. (Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkep).

Permasalahan yang terjadi dalam penyerapan tenaga kerja sektor pertanian dan sektor industri pengolahan menunjukkan adanya masalah dalam perubahan struktural perekonomian. Kontribusi sektor industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar Terhadap Produk Domestik Regional Bruto, sayangnya justru sektor pertanianlah yang menyerapa tenaga kerja paling banyak. Ketidakseimbangan transformasi struktural

(23)

perekonomian ini dengan demikian menghambat peningkatan produktivitas sektor pertanian dan pada gilirannya menjadi kendala pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan mengingat pertumbuhan ekonomi dihasilkan oleh kontribusi output seluruh sektor dalam perekonomian. (Dyah Hapsari Amalina dan Alla Asmarpa, 2009:70)

Untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang baik perlu adanya pengelolaan sumber daya alam yang dikelolah oleh masyarakat maupun pemerintah. Jika potensi tersebut dikelolah dengan baik maka akan berpotensi dan berpengaruh terhadap peningkatan produk domestik regional bruto, sehingga akan menciptakan kesejahteraan masyarakat yang meningkat.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Sektor Pertanian dan Sektor Industri

Pengolahan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pangkep”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah yaitu :

1. Apakah sektor pertanian berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pangkep ?

2. Apakah sektor industri pengolahan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pangkep?

3. Sektor yang manakah berpengaruh dominan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pangkep ?

(24)

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pangkep.

2. Untuk mengetahui pengaruh sektor industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pangkep.

3. Untuk mengetahui sektor yang berpengaruh dominan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pangkep.

D. Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini akan memberikan tambahan informasi dalam wacana akademik yang berkaitan dalam ilmu pengetahuan khususnya ilmu ekonomi sehingga dapat dijadikan masukan dan referensi untuk penelitian sejenis di masa datang.

2. Kegunaan Praktis a. Bagi peneliti

Penelitian ini menjadi media untuk mengembangkan wawasan berfikir serta menambah ilmu pengetahuan mengenai permasalahan yang diteliti sehingga memperoleh gambaran mengenai ada tidaknya kesesuaian suatu fenomena yang terjadi dengan dasar teori yang ada.

(25)

b. Bagi Pemerintah, khususnya pemerintah Kabupaten Pangkep, penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan yang mengarah pada pembangunan pemerintah daerah.

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembangunan Ekonomi

Pembanguanan merupakan suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir. Proses pembangunan sebenarnya adalah merupakan suatu perubahan sosial budaya. Pembangunan agar dapat menjadi suatu proses yang dapat bergerak maju atas kekuatan sendiri tergantung kepada manusia dan struktur sosialnya. Pembangunan ekonomi dapat didefinisikan sebagai “suatu rangkaian proses kegiatan yang dilakukan oleh suatu negara untuk mengembangkan kegiatan atau aktivitas ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup/kemakmuran (income per-kapita) dalam jangka panjang”. (Subandi, 2016:9)

Menurut Lincolin Arsyad (2010:11) pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai kemampuan ekonomi nasional dimana keadaan ekonminya mula-mula relatif statis selama jangka waktu yang cukup lama untuk dapat menaikkan dan mempertahankan laju pertumbuhan GNP-nya hingga mencapai angka 5 sampai 7 persen ataulebih per tahun.

Pembangunan ekonomi bersifat multidimensi yang mencakup berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat, bukan hanya salah satu aspek (ekonomi) saja. Pembangunan ekonomi dapat didefinisikan sebagai setiap kegiatan yang dilakukan suatu negara dalam rangka mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat. Dengan adanya batasan tersebut, maka pembangunan ekonomi pada umumnya dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan rill perkapita

(27)

penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan. Pembangunan ekonomi memiliki unsur –unsur pokok dan sifat pokok sebagai berikut:

a. Suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi secara kontinu. b. Usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita

c. Peningkatan pendapatan perkapita itu harus tetap berlangsung dalam jangka panjang.

d. Perbaikan sistem kelembagaan di segala bidang (misalnya: politik, hukum sosial dan budaya). Sistem kelembagaan ini bisa ditinjau dari dua aspek yaitu aspek perbaikan dibidang aturan main (rule of the games), baik aturan formal maupun informal. Dan organisasi (players) yang mengimplementasikan aturan main tersebut.

Oleh karena itu, pembangunan ekonomi harus dipandang sebagai suatu proses agar pola keterkaitan dan saling mempengaruhi antara faktor-faktor dalam pembangunan ekonomi dapat diamati dan di analisis. Dengan cara tersebut dapat diketahui runtutan peristiwa yang terjadi dan dampaknya pada peningkatan kegiatan ekonomi dan taraf hidup kesejahteraan masyarakat dari satuh tahap pembangunan ke tahap pembangunan berikutnya. (Lincolin Arsyad, 2010:11)

B. Pertumbuhan Ekonomi

1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembanguanan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan

(28)

merupakan kondisi penting atau suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan, karena jumlah penduduk terus bertambah setiap tahun sehingga kebutuhan konsumsi sehari-hari juga bertambah setiap tahun. Pertumbuhan ekonomi dapa menurunkan tingkat kemiskinan dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan jumlah pekerja yang cepat serta merata.( Amir Machmud, 2016:37)

Pengertian pertumbuhan ekonomi menurut Sadono Sukirno (2011:9) adalah sebagai berikut:”pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang di produksi dalam masyarakat bertambah”.

Adapun menurut Joko Untoro (2010:39)” pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang di produksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat dalam jangka panjang.

Pertumbuhan ekonomi, menurut Prasetyo (2009:237) merupakan salah satu indikator ekonomi makro yang paling sering digunakan oleh suatu negara khususnya negara yang sedang berkembang. Untuk mengetahui kondisi perekonomian suatu negara, indikator pertumbuhan ekonomi dianggap memenuhi syarat perlu untuk digunakan sekalipun belum cukup mampu menjelaskan dengan baik.

(29)

2. Teori Pertumbuhan Ekonomi

Terdapat beberapa teori pertumbuhan ekonomi yaitu : a. Teori pertumbuhan ekonomi historis

Teori ini dikemukakan oleh beberapa ahli berilkut: 1) Werner Sombart (1863-1947)

Menurut werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapa dibagi menjadi tiga tingkatan:

a) Masa perekonomian tertutup

Pada masa ini, semua kegiatan manusia semata-mata hanya untuk memenuhi kegiatan sendiri. Individu atau masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi pertukaran barang atau jasa.

b) Masa kerajinan dan pertukangan

Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagaian tugas yang sesuai dengan ke ahlian masing-masing.

c) Masa kapitalis

Pada masa ini muncul kaum pemilik modal. Dalam mejalankan usahanya, kaum kapitalis memerlukan para pekerja. Produksi yang dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhannya, tetapi sudah bertujuan mencari laba.

(30)

2) Friedrich List ( 1789-1846)

Menurut Friedrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat tahap yaitu masa berburudan pengembaran, masa berternak dan bertani, masa bertani dan kerajinan, serta ,masa kerajinan, industri, dan perdagangan.

3) Karl Butcher (1847-1930)

Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat tingkatan yaitu masa rumah tangga tertutup, rumah tangga kota, rumah tangga bangsa, dan rumah tangga dunia.

4) Walt Whiteman Rostow ( 1916-1979)

W.W.Rostow menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi lima sebagai berikut :

a) Masyarakat tradisional

b) Masyarakat pra-kondisi untuk periode lepas landas c) Periode lepas landas

d) Gerak menuju kedewasaan e) Tingkat konsumsi tinggi b. Teori klasik dan neo klasik

1) Teori klasik a) Adam Smith

Teori adam smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk, akan terjadi pertambahan output atau hasil.

(31)

b) David Ricardo

David ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan melimpahnya jumlah tenaga kerja. Kelebihan tenaga kerja ini akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan mengalami stagnan.

2) Teori Neoklasik a) Robert Solow

Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern, dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak negatif. Karena itu, menurut Robert Solow, pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.

b) Harrord Domar

Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja.

C. Sektor Pertanian

1. Pengertian Sektor pertanian

Pertanian dapat diberikan dalam arti terbatas dan arti luas. Dalam arti terbatas, pertanian ialah pengolahan tanaman dan lingkungannya agar memberikan suatu produk. Sedangkan dalam arti luas, pertanian ialah

(32)

pengolahan tanaman, ternak, dan ikan agar akan memberikan suatu produk. pertanian yang baik adalah pertanian yang dapat memberikan produk jauh lebih baik daripada apabila tanaman, ternak, atau ikan tersebut dibiarkan hidup secara alami. (Basuki Pujoawalnto:2014:200)

Menurut Eva Banowati dan Sriyanto (2013:3), pengertian pertanian merupakan suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan proses pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan.

A.T. Mosher (Hanafie:2010:12) atas dasar pengalamnnya mengetahui masalah pertanian, menyimpulkan bahwa syarat pokok untuk membangun pertanian adalah: (1) pasar untuk hasil-hasil pertanian, (2) teknologi yang senantiasa berubah lebih maju, (3) sarana produksidan alat-alat pertanian yang tersedia lokal, (4) intensif produksi untuk petani, dan (5) pengangkutan atau transfortasi.

Selain kelima syarat tersebut, Mosher (Hanafi:2010:20) juga mengemukakan adanya 5 faktor lainnya yang memperlancar perkembangan pertanian, bisa disebut sebagai syarat pelancar kedudukan syarat pelancar tidaklah sekuat syarat mutllak. Tanpa syarat pelancar, pertanian masih dapat berkembang dengan tingkat kecepatan yang rendah. Syarat pelancar tersebut berfungsi untuk memperlancar perkembangan sehingga tingkat kecepatannya dapat ditingkatkan. Adapun kelima syarat pelancar tersebut antara lain:

a. Pendidikan untuk pembangunan b. Kredit produksi

c. Kegiatan kelompok untuk petani

(33)

e. Perencanaan nasional pembangunan pertanian

2. Peran Sektor Pertanian Dalam Perekonomian

Sektor pertanian sangat penting karena sebagian besar masyarakat di negara-negar miskin atau sedang berkembang sangat menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Bagi suatu negara yang memperhatikan dengan sungguh-sungguh kesejahteraan rakyatnya, maka dengan meningkatkan kesejahteraan sebagian sebagian besar rakyatnya yang hidup di sektor pertanian. Hal tersebut, dapat di tempuh dengan meningkatkan produksi pangan melalui penanaman bibit-bibit unggul dan tanaman yang mendukung untuk industrialisasi, atau dengan membeli hasil produk mereka dengan harga yang lebih tinggi. Karena setiap kenaikan output akan menguntungkan sebagian besar rakyatnya di pedesaan yang bekerja di sektor pertanian. (Subandi, 2016:147)

Sektor pertanian juga merupakan sumber utama bagi pertumbuhan perekonomian. Modal yang berasal dari tabungan yang diinvestasikan adalah tabungan yang bersal dari pendapatan. Di negara-negara miskin pangsa pendapatan pertanian terhadap GNP mencapai 50% . hal ini berarti separuh dari produk nasional disumbang oleh sektor non-pertanian, terutama industri dan perdagangan(barang dan jasa), dan sektor ini merupakan penyumbang penting bagi tabungan yang kemudian digunakan untuk investasi. (Subandi, 2016:148)

(34)

D. Sektor Industri

1. Pengertian Sektor Industri Pengolahan

Istilah industri sering diidentik dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. (Basuki Pujoalwanto, 2014:214)

Berbagai lembaga mengemukakan definisi tentang industri pengoahan, dari sudut pandang teori ekonomi mikro, industri merupakan kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang-barang homogeny atau barang-barang yang mempunyai sifat saling mengganti yang sangat erat (Muhammad Teguh, 2010:36).

Industri merupakan suatu kegiatan ekonomi yang sangat penting karena sebagian besar kebutuhan manusia mulai dari makanan, miniman, pakaian, sampai alat-alat rumah tangga dihasilkan oleh industri. Selain menghasilkan berbagai keperluan hidup, juga merupakan sumber nafkah bagi sebagian penduduk di dunia. (Maryani dalam Basuki Pujoalwanto, 2014:215).

Menurut kementerian Prindustrian, Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industry.

Adapun pengertian Industri pengolahan menurut Badan Pusat Statistik adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi ataua setengah jadi, dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya dan

(35)

sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegatan ini adalah jasa industri atau makloon dan pekerjaan peraktan (assembling). Unit industri pengolahan digambarkan sebagai pabrik, mesin atau peralatan yang khusus digerakkan dengan mesin dan tangan. Termasuk kategori industri pengolahan di sini adalah unit yang mengubah bahan menjadi produk baru dengan menggunakan tangan, kegiatan maklon atau kegiatan penjualan produk yang dibuat di tempat yang sama di mana produk tersebut dijual dan unit yang melakukan pengolahan bahan-bahan dari pihak lain atas dasar kontrak. (BPS Kabupaten Pangkep 2017)

2. Klasifikasi Industri

a. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku

Tiap-tiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada apa yang akan dihasilkan dari proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:

1) Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam.

2) Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil industri lain.

3) Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya adalah dengan menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain.

(36)

b. Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja

Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:

1) Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari empat orang.

2) Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai 19 orang.

3) Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 sampai 99 orang.

4) Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang.

c. Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan

Berdasarkan produksi yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:

1) Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati atau digunakan secara langsung.

2) Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan.

3) Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda yang dapat dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung, melainkan berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat.

(37)

d. Klasifikasi industri berdasarkan bahan mentah

Berdasarkan bahan mentah yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:

1) Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang diperoleh dari hasil kegiatan pertanian.

2) Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang berasal dari hasil pertambangan.

3) Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat mempermudah dan meringankan beban masyarakat tetapi menguntungkan.

e. Klasifikasi industri berdasarkan lokasi unit usaha. Keberadaan suatu industri sangat menentukan sasaran atau tujuan kegiatan industri. Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan menjadi:

1) Industri berorientasi pada pasar, yaitu industri yang didirikan mendekati daerah persebaran konsumen.

2) Industri berorientasi pada pengolahan, yaitu industri yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan.

3) Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat tersedianya bahan baku. .

4) Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry), yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja.

(38)

f. Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi

Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi: 1) Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah

menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain.

2) Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen.

g. Klasifikasi industri berdasarkan barang yang dihasilkan

Berdasarkan barang yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi: 1) Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin atau

alat produksi lainnya.

2) Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk dikonsumsi.

h. Klasifikasi industri berdasarkan modal yang digunakan

Berdasarkan modal yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi: 1) Industri dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN), yaitu industri yang memperoleh dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional (dalam negeri).

2) Industri dengan penanaman modal asing (PMA), yaitu industri yang modalnya berasal dari penanaman modal asing.

3) Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang modalnya berasal dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. Misalnya: industri otomotif, industri transportasi, dan industri kertas.

(39)

i. Klasifikasi industri berdasarkan subjek pengelola

Berdasarkan subjek pengelolanya, industri dapat dibedakan menjadi: 1) Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik

rakyat.

2) Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara yang dikenal dengan istilah BUMN.

j. Klasifikasi industri berdasarkan cara pengorganisasian

Cara pengorganisasian suatu industri dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti: modal, tenaga kerja, produk yang dihasilkan, dan pemasarannya. Berdasarkan cara pengorganisasianya, industri dapat dibedakan menjadi:

1) Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif kecil, teknologi sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang biasanya dari kalangan keluarga, produknya masih sederhana, dan lokasi pemasarannya masih terbatas (berskala lokal).

2) Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relative besar, teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200 orang, tenaga kerja tidak tetap, dan lokasi pemasarannya relative lebih luas (berskala regional).

3) Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar, teknologi canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah banyak dan terampil, pemasarannya berskala nasional atau internasional.

(40)

3. Peran Sektor Industri Dalam Pembangunan

Peran sektor industri dalam pembangunan adalah untuk memberikan nilai tambah faktor-faktor produksi. Pada dasarnya peranan sektor industri dalam pembangunan ini dikembangkan menjadi strategi industrialisasi yang meliputi strategi industri (SISI) atau impor substitution dan strategi industri promosi ekspor (SIPE) atau export pomotion. (Subandi, 2016:162)

SISI dikenal pula dengan istilah strategi orientasi ke dalam (inward looking strategy), yaitu strategi industrialisasi yang mengutamakan pengembangan berbagai jenis industri yang menghasilkan barang-barang untuk menggantikan kebutuhan akan barang-barang impor produk-produk sejenis. Sedangkan SIPE atau sering disebut dengan istilah strategi orientasi keluar (outward looking strategi), yang strategi industrialisasi yang mengutamakan pengembangan berbagai jenis industri yang menghasilkan produk-produk untuk di ekspor. (Subandi, 2016:162-163)

Banyak pendapat muncul bahwa industri itu mempunyai peranan penting sebagai sektor pemimpin (leading sector). Sektor pemimpin ini maksudnya adalah dengan adanya pembangunan industri maka akan memacu dan mengangkat pembangunan sektor-sektor lainya seperti sektor pertanian dan sektor jasa. Pertumbuhan industri yang pesat akan merangsang pertumbuhan sektor pertanian untuk menyediakan bahan-bahan baku bagi industri. Sektor jasa pun berkembang dengan adanya industrialisasi tersebut, misalnya berdirinya lembaga-lembaga keuangan, lembaga-lembaga pemasaran/periklanan, dan sebagainya, yang kesemuanya itu nanti akan mendukung lajunya pertumbuhan industri.(Lincolin Arsyad, 2010:442)

(41)

Pada beberapa negara yang tergolong maju, peranan sektor industri lebih dominan dibandingkan dengan sektor pertanian. Sektor industri memegang perankunci sebagai mesin pembangunan karena sektor industri memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sektor lain karena nilai kapitalisasi modal yang tertanam sangat besar, kemampuan menyerap tenaga kerja yang besar, juga kemampuan menciptakan nilai tambah (value added creation) dari setiap input atau bahan dasar yang diolah. Pada negara-negara berkembang, peranan sektor industri juga menunjukkan kontribusi yang semakin tinggi. Kontribusi yang semakin tinggi dari sektor industri menyebabkan perubahan struktur perekonomian negara yang bersangkutan secara perlahan ataupun cepat dari sektor pertanian ke sektor industri.

Peranan sektor industri dalam pembangunan ekonomi di berbagai negara sangat penting karena sektor industri memiliki beberapa keunggulan dalam hal akselerasi pembangunan.Keunggulan-keunggulan sektor industri tersebut diantaranya memberikan kontribusi bagi penyerapan tenaga kerja dan mampu menciptakan nilai tambah (value added) yang lebih tinggi pada berbagai komoditas yang dihasilkan.

E. Tinjauan Empiris

Untuk menunjang analisis dan landasan teori yang ada, maka diperlukan penelitian terdahulu atau disebut juga denga tinjauan empiris sebagai pelengkap dari proposal tersebut. Berikut adalah uraian tabel dibawah ini:

(42)

Tinjauan Empiris

No. Nama Judul Metode

Penelitian Hasil Penelitian 1 Ristina Wahyu Astuti 2018 Analisis Pengaruh Sektor Pertanian, Sektor Pariwisata , Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbu han Ekonomi Pada Kabupate n/ Kota Di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2011-2016 Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunaka nregresi data panel analisis Fixes effect model

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada periode tahun 2011-2016, variabel sektor pertanian, sektor pariwisata, investasi dan tenaga kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dari hasil uji F koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0.000000. artinya, bahwa variabel independen (sektor pertanian, sektor pariwisata, investasi dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi ) sebesar 82 persen sedangkan 18 persen sisanya oleh variabel di luar model. 2 Sumarto no Yasono 2012 Pengaruh Sektor Pertanian dan Sektor Perdagan gan Terhadap Pertumbu han Ekonomi Kabupate n Banggai Kepulauan , Provinsi Sulawesi Tengah Metode anaisis data yang digunakan adalah model ekonometrika , dengan model kuadrat terkecil( Ordinary Least Square)

Hasil menunjukkan sektor pertanian dan sektor perdagangan mempunyai pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sektor pertanian dan sektor perdagangan mempunyai pengaruh positif dan cukup berarti terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banggai Kepulauan Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu 78,6% dan sisanya 21,4% dipengaruhi oleh sektor lain. Sektor yang paling besar pengaruhnya di Kabupaten Banggai Kepulauan Provinsi Sulawesi Tengah

(43)

adalah sektor pertanian. 3 Ahmad Shodiqin 2018 Pengaruh Sektor Industri Pengolaha n Terhadap Pertumbu han Ekonomi Kota Bandar Lampung Periode 2010-2016 Perspektif Ekonomi Islam Jenis dan sumber data menggunaka n pendekatan kuantitatif dengan data sekunder yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung

Hasil penelitian menunjukkan sektor industri pengolahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Bandar Lampung. Kontribusi sektor industri pengolahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi karena nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari standar yang digunakan yakni 0.000 < 0.05 4 Ni Made Sasih Purnami Dan Ida Ayu Nyoman Saskara( 2016) Analisis Pengaruh Pendidika n dan Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Pertumbu han Ekonomi Serta Jumlah Penduduk Miskin. Metode penelitian dengan metode kuantitatif yang berbentuk asosiatif dengan teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur

Hasil analisis menunjukkan pendidikan dan kontribusi sektor pertanian secara langsung berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Pendidikan dan pertumbuhan ekonomi secara langsung berpengaruh negatif terhadap jumlah penduduk miskin namun kontribusi sektor pertanian memiliki pengaruh langsung positif terhadap jumlah penduduk miskin. Pertumbuhan ekonomi merupakan variabe yang memediasi variabel pendidikan dan variabel kontribusi sektor pertanian terhadap jumlah penduduk miskin. Nilai koefisien determinasi total yaitu 75,2 persen dijelaskan oleh model dan sisanya sebesar 24,8 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

(44)

te Robiani Pengaruh Industrialis asi Terhadap Pertumbu han Ekonomi di Sumatera Selatan penelitian deskriktif kuantitatif dengan menggunaka n metode regresi linear tunggal dan majemuk

dengan menggunakan Produk

Domestik Regional

BrutoBerdasarkan hasil regresi linear berganda menunjukkan bahwa hanya pertumbuhan nilai tambah sektor industri yang secara statistik signifikan daam menjelaskan pertumbuhan ekonomi dengan tanda koefisien positif. Sementara variabel pertumbuhan penyerapan tenaga kerja dan efisiensi tidak signifikan daam menjelaskan pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan

F. Kerangka Konsep

Berdasarkan landasan teori yang diutarakan, maka dapat disusun suatu kerangka pikir dalam penelitian ini seperti yang disajikan dalam gambar dibawah ini :

Gambar 2.1

Kerangka Konsep Penelitian

Dalam kerangka berfikir diatas penulis mencoba untuk menguraikan apakah terdapat hubungan antara variabel X1 (Sektor Pertanian) dan Variabel X2 (Sektor Industri Pengolaha) terhadap variabel Y (Pertumbuhan Ekonom). Sektor Pertanian (X1) Sektror Industri Pengolahan (X2) Pertumbuhan Ekonomi (Y)

(45)

Keterangan :

= Variabel Independen

= Variabel Dependen

G. Hipotesis

Berdasarkan uraian masalah, maka yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Diduga bahwa sektor pertanian berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pangkep.

2. Diduga bahwa sektor industri pengolahan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pangkep.

3. Diduga bahwa sektor yang berpengaruh dominan terhadap pertumbuhan ekonomi adalah sektor industri pengolahan.

BAB III

METODE PENELITIAN X1 dan X2

(46)

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berjudul pengaruh sektor pertanian dan sektor industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pangkep dengan lokasi penelitian di Kabupaten Pangkep dengan sumber data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkep yang berada di jalan Sultan Hasanuddin No. 36 Pangkajene Kabupaten Pangkep. Adapun waktu penelitian ini dilakukan selama 2 bulan, mulai bulan Juni hingga bulan Agustus 2019.

C. Definisi Operasional Variabel Dan Pengukuran

Penelitian ini menggunakan dua variabel. Variabel yangpertama merupakan variabel independen yaitu sektor pertanian dansektor Industri Pengolahan. Variabel yang kedua adalah variabel dependenyaitu Pertumbuhan ekonomi.

1. Sektor Pertanian

Sektor pertanian adalah suatu sektor yang kegiatannya memanfaatkan sumber daya hayati agar menghasilkan suatu produk.

(47)

2. Sektor Industri pengolahan

Sektor Industri pengolahan merupakan suatu sektor yang mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi dan atau menjadi barang jadi yang memilki nilai tambah baik dengan menggunakan tangan ataupun mesin.

3. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses perubahan kegiatan perekonomian menuju keadaan yang lebih baik. Yang ditunjukkan dengan peningkatan produksi barang dan jasa.

D. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh data dari sektor pertanian dan sekrot Industri Pengolahan (variabel independe), serta data pertumbuhan ekonomi (variabel dependen) yang termasuk dalam Produk Domestik Regional BrutoKabupaten Pangkep.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimilikioleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel delapan tahun yaitu dari tahun2011-2017.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian inipenulismenggunakan metode-metode sebagai berikut :

1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atauvariabel berupa buku-bukudapat juga berbentuk file yang tersimpan di server sertadata

(48)

yang tersimpan di website. Metode ini digunakan untukmendapatkan data-data resmi yang diterbitkan oleh Badan PusatStatistik Kabupaten Pangkep.

2. Studi pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari danmengambil data dari literature terkait dan sumber-sumber lainseperti bukumaupun hasil penelitian terdahuluyang di anggap dapat memberikan informasi mengenai penelitianini.

F. Teknik Analisis

Setelah keseluruhan data terkumpul, maka langkah selanjutnyapenulis menganalisa data tersebut sehingga dapat ditarik kesimpulan.Analisis data dalam penelitian merupakan sebagai upaya data yangsudah tersedia kemudian diolah dengan statistik dan dapat digunakanuntuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian.

Alat uji analisis data menggunakan analisis regresi berganda, yaitu tentang analisis bentuk dan tingkat hubungan antara satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen. Dimana model persamaan yang digunakan adalahsebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + e Y = Pertumbuhan Ekonomi a = Bilangan Konstanta b1,b2 = koefisien Regresi X1 = Sektor Pertanian

X2 = Sektor Industri Pengolahan e = Standar error

(49)

Untukkeabsahan data maka digunakan uji asumsi klasik dan uji hipotesis.

1. Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini merupakan penelitian yangmenggunakan analisis regresi berganda. Maka dilakukan uji asumsiklasik yang digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruhvariabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), maka penelitimenggunakan analisis regresi untuk memperoleh model regresiyang bisa dipertanggung jawabkan, maka asumsi-asumsi berikutharus terpenuhi. Ada empatpengujian dalam uji asumsi klasik ini,yaitu :

a. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah data berdistribusi secara normal atau tidaknya. Untuk melihat apakah data berdistribusi secara normal atau tidak maka alat uji yang digunakan adalah uji One-Sample Kolmograv-Smirnov Test. Adapun data dinyatakan berdistribusi secara normal jika nilai signifikan diatas 5% atau >0.05, maka data dinyatakan berdistribusi secara normal normal, namun jika nilai signifikan kurang dari 5% atau < 0.05, maka data tidak berdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas adalah adanya hubungan linear antar variabel independen. Karena melibatkan beberapa variabel independen, maka multikolonieritas tidak akan terjadi pada persamaan regresi sederhana (yang terdiri atas satu variabel dependen dan satu variabel independen).

(50)

Uji multikolonieritas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi atau hubungan yang kuat antar variabel bebas. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji multikolonieritas dapat dilakukan dengan cara melihat nilai tolerance dan VIF.

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas dapat dilihat dari besaran Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolonieritas adalah mempunyai angka Tolerance>0,10. Sedangkan untuk batas VIF adalah < 10,00, jika nilai VIF < 10,00 maka tidak terjadi gejala multikoloniritas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah hubungan antara residual satu observasi dengan residual observasi lainnya. Autokoreasi lebih mudah timbuh pada data yang bersifat runtut waktu, karena berdasarkan sifatnya, data masa sekarang dipengaruhi oleh data pada masa sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari gejala autokorelasi.

Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dalam suatu penelitian maka peneliti menggunakan uji Runs Test.

Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji unt test yaitu

1) Jika nilai asymp.sig. (2 tailed) < 0.05 maka terdapat gejala autokorelasi.

2) Sebaliknya, jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak terdapat gejala autokorelasi.

(51)

Tujuan dari uji heteroskidastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varianvce dan residual suatu pengamatan ke periode pengamatan lain. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas. Beberapa metode tersebut adalah :

1) Ujji scatterplots. 2) Uji Park.

3) Uji Glejser.

4) Uji korelasi spearman. 5) Uji goldfield-quandt.

6) Uji bruesch-pagan-godfrey. 7) Uji white.

2. Alat Uji Hipotesis

a. Uji T atau Uji Parsial

Dalam hal ini uji T digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Ada dua acauan yang dapat dipakai sebagai dasar pengambian keputusan. Pertama, dengan melihat nilai signifikan (Sig) dan kedua, membandingkan antara nilai T hitung dengan T tabel. Nilai T tabel dapat diperoleh dengan formula sebagai berikut.

T tabel = 𝜶

𝟐 ,n-k-1 Keterangan

(52)

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel independen

Adapun pengambilan keputusan dengan melihat nilai signifikan (sig) yaitu :

1. Jika nilai signifikan (sig) < probalitas 0.05 maka ada pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) atau hipotesis diterima

2. Jika niai signifikan (sig). > probalitas 0.05 maka tidak ada pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) atau hipotesis ditolak.

Pengambilan keputusan dengan melihat nilai T hitung dengan T tabel

1. Jika nilai T hitung > T tabel maka ada pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) atau hipotesis diterima

2. Jika nilai T hitung < T tabel maka tidak ada pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) atau hipotesis ditolak.

b. Uji F atau Uji Simultan

Uji F digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh secara simultan atau secara bersama-sama yang diberikan terhadap variabel terikat.

Ada dua cara yang bisa digunakan sebagai acuan atau pedoman untuk melakukan uji hipotesis dalam uji F. Pertama, adalah membandingkan nilai signifikan (sig) atau nilai probalitas hasil output Anova. Kedua, adalah membandingkan nilai F hitung dengan nlai F tabel. Dimana untuk nilai F tabel dapat diperoleh dengan formula sebagai berikut.

(53)

Keterangan

n = Jumlah sampel

k = jumlah variabel independen

Adapun pengambian keputusan dengan melihat nilai signifikan (sig) yaitu: 1. Jika nilai signifikan < 0.05, maka hipotesis diterima. Maka artinya

sektor pertanian (X1) dan sektor industri pengolahan (X2) sacara simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi (Y).

2. Jika nilai signifikan > 0.05 maka hipotesis ditolak. Maka artinya sektor pertanian (X1) dan sektor industri pengolahan (X2) secara simultan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi

Pengambian keputusan dengan melihat nilai F hitung dengan F tabel

1. Jika nilai F hitung > F tabel, maka hipotesis diterima. Maka artinya sektor pertania (X1) dan sektor industri pengolahan (X2) secara simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi

2. Jika nilai F hitung < F tabel, maka hipotesis ditolak. Maka artinya sektor pertanian (X1) dan sektor industri pengoahan (X2) secara simultan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi ( R square atau R kuadrat) atau disimbolkan dengan R2 yang bermakna sebagai sumbangan pengaruh yang diberikan variabel bebas atau variabel independen (X) terhadap Variabel terikat atau variabel dependen (Y), atau dengan kata lain, nilai koefisien determinasi berguna untuk memprediksi dan melihat seberapa besar kontribusi pengaruh yang diberikan variabel X secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel Y.

(54)

Syarat yang harus terpenuhi agar kita dapat memaknai nilai koefisien determinasi adalah hasil uji F analisis regresi linear berganda bernilai signifikan, yang berarti bahwa ada pengaruh variabel X secara simutan (bersama-sama) terhadap variabel Y. Sebaliknya, jika hasil analisis dalam uji F tidak signifikan, maka nilai koefisien determinasi tidak dapat digunakan atau dipakai untuk memprediksi kontribusi pengaruh variabel X secara simultan terhadap variabel Y.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

(55)

1. Kondisi Geografis , Administratif, Dan Kondisi Fisik

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dengan luas Wilaya 1.112,29km2 atau 111.229 Ha dan mempunyai ketinggian tempat rata – rata 8 meter diatas permukaan Laut. Secara Geografis Kabupaten Pangkajene dan kepulauan terletak diantara 40 40’ LS Sampai 8000’ LS dan diantara 1100 BT sampai dengan 119048’67’’BT .Adapun batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Kepulauan PangkajeneKepulauan adalah:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Barru.

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Maros.

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bone dan Kabupaten Maros.

 Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar.

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan memiliki 13 Kecamatan. Kecamatan Terjauh dari Ibu kota Kabupaten adalah Kecamatan Liukang Tangaya yaitu sejauh 291,29 KmKabupaten Pangkajene dan Kepulauan merupakan daerah yang mempunyai Iklim Tropis Basa (Type B) dengan musim kemarau. Curah Hujan disuatu Wilaya ( Tempat ) dipengaruhi oleh keadaan iklim geografi dan perputaran atau pertemuan arus udara . oleh karena itu jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Pada tahun 2012 rata-rata curah hujan perbulan sekitar 201,33 mm. Dalam RTRW dijelaskan bahwa pada wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terdapat beberapa sungai Besar yang melitansi kabuapten Pangkajene dan Kepulauan yaitu Sungai Tabo-tabo, Sungai Segeri, Sungai Leang Londrong, Sungai Binti Mala, Sungai Kali Bone.

(56)

2. Kondisi Demografi

Kabupaten pangkajene dan kepulauan adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Seatan dengan ibukotanya adalah Pangkajene. Kabupaten Pangkep awalnya memiliki luas wilayah 1.112,29 Km2, setelah diadakan analisa bersama Bakosurtanas luas wilayah direvisi menjadi 12.362,73 Km2 dengan luas wilayah daratan 898,29 Km2 dan luas wilayah laut 11.464,44 Km2. Laju pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukan presentase pertambahan penduduk dalam jangka waktu tertentu. Kepadatan Penduduk adalah rasio banyak penduduk perkilometer persegi. Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Pangkep, 2010, 2014, dan 2015.

Tabel 4.1

Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan di Kabupaten Pangkep Tahun 2017

No Kecematan

Jenis Kelamin (Jiwa) Sex ( Person )

Rasio Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Jumlah

(57)

Sumber : Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dalam Angka 2018

Berdasarkan pertumbuhan penduduk diatas menunjukkan bahwa, penduduk Kabupaten Pangkep berdasarkan proyeksi penduduk pada tahun 2017 jumlahpenduduk Kabupaten Pangkep sebanyak 329.792 jiwa yang terdiridari 159.611 jiwa penduduk laki-laki dan 170.180 penduduk perempuan yang menunjukkan besarnya jumlah penduduk perempuan daripadalaki-laki.dengan sex rasio sebessar 93,79.

Male Pemale Total Sex Ratio 1 Liukang tangaya 10 837 11 350 22 223 9580 2 Liukang kalmas 6 729 6 995 13 724 9620 3 Liukang tupabbiring 9 487 9 688 19 175 9793 4 Liukang tupabbiring utara 5 608 5 981 11 589 93 76 5 Pangkajene 22 100 23 381 45 481 94 52 6 Minasatene 17 532 18 687 36 219 9382 7 Balocci 7 947 8 241 16 188 96.43 8 Tondong tallasa 4 370 4 571 8 941 95.60 9 Bungoro 20 992 21 635 42 627 97.03 10 Labakkang 21 881 24 559 46 440 89.10 11 Ma’rang 14 813 16 028 30 841 92.42 12 Segeri 10 264 11 237 21 501 91.34 13 mandalle 7 015 7 827 14 842 89.63 Pangkep 159 611 170 180 329 791 93.79

(58)

3. Visi dan Misi a. Visi

Pembangunan Pangkep tahun 2016 – 2021

“Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan mewujudkan desa moderen yang produktif dan berkarakter menuju daerah yang lebih maju dan mandiri”.

b. Misi

Pembangunan Pangkep

Rumusan Misi disini lebih fokus pada, yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang tercermin dalam Visi. Karena itu dapat di pandang sebagai pondasi bagi pengambilan kebijakan strategis, juga menjadi ciri membedakan dengan daerah lain, sebagai berikut.

Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pembangunan dan memanfaatkan keunikan sebagai kepulauan untuk kesejahteraan masyarakat.Meningkatkan kecerdasan, profesionalisme dan karakter SDM.

Arah kebijakan dan kebijakan umum

Akselerasi pembangunan dapat dilakukan bila dapat di tetapkan strategi, arah dan kebijakan pembangunannya yang benar dan jelas, sehingga dapat menjadi acuan. Pembangunan yang akan dilakukan, secara subtansial fokus pada pembangunan manusia, terdesentralisasi, berciri religius (bernafaskan keagamaan) dan kebudayaan, serta peduli lingkungan baik fisik maupun lingkungan sosial. Karena itu penekanannya pada pemenuhan kebutuhan

(59)

masyarakat, menempatkan manusia sebagai objek dan selalu beroriantasi pada pada kesejahteraan.

1. Mengembangkan ineterkoneksitas dan jejaring antar wilayah di tingkat nasional, regional dan internasional

2. Menciptakan Lingkungan yang kondusif

3. Mencipakan tata kepemerintahan yang back (good Governance). 4. Program Unggulan Membangun Desa/ Kelurahan

5. Bantuan Irigasi, kolam air, bibit, alsintam, alat tangkap untuk petani dan nelayan

6. ketersediaan air bersih bagi masyarakat desa dan kelurahan 7. Bantuan penerangan jalan umum di desa kelurahan

8. Bantuan Sepra Kesehatan

9. Bantuan SPP Mahasiswa Perguruan Tinggi 10. Bantuan Bedah Rumah di desa/ kelurahan 11. Bantuan Sepra Olahraga

12. Bantuan Keterampilan dan Pelatihan Kerja 13. Bantuan Pasar desa, bundes dan permodalan 14. Bantuan sarana ibadah dan keagamaan 15. Tambahan penghasilan PNS/ Insentif Desa

16. Percepatan Sapra : Penerangan, Telekomunikasi, Transportasi, Air bersih, Kelautan Perikan di Pulau.

Arah Kebijakan dan Kebijakan Umum

Akselerasi pembangunan dapat dilakukan bila dapat di tetapkan strategi, arah dan kebijakan pembangunannya yang benar dan jelas, sehingga dapat menjadi acuan. Pembangunan yang akan dilakukan, secara

(60)

subtansial fokus pada pembangunan manusia, terdesentralisasi, berciri religius (bernafaskan keagamaan) dan kebudayaan, serta peduli lingkungan baik fisik maupun lingkungan sosial. Karena itu penekanannya pada pemenuhan kebutuhan masyarakat, menempatkan manusia sebagai objek dan selalu beroriantasi pada pada kesejahteraan.

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini menganalisa sektor pertanian dan sektor industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pangkep. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data time series dari tahun 2010 hingga 2017 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkep. Dalam pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 20 dengan metode anaisis regresi linear berganda.

1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator makro untuk melihat kinerja perekonomian secara riil di suatu wiayah. Pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai pertambahan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua sektor kegiatan ekonomi yang ada di suatu wilayah selama kurun waktu setahun. (BPS Pangkep 2017)

Tingkat pertumbuhan ekonomi ditunjukkan dalam bentuk persen, dan periode yang digunakan untuk menghitung laju pertumbuhan ekonomi adalah satu tahun. Rumus sederhana untuk menghitung laju pertumbuhan ekonomi adalah.

(61)

LPEt = PDRBt – PDRBt-1 /PDRBt-1 × 100%

Keterangan

LPEt = Laju pertumbuhan ekonomi (%) tahun t

PDRBt = PDRB riil pada tahun t (menggunkan PDRB harga

Konstan)

PDRBt-1 = PDRB riil pada tahun t-1 (menggunakan PDRB harga

konstan )

Berdasarkan hasil perhitungan laju pertumbuhan ekonomi maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.2

Produk Domestik Regional Brutodan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pangkep2010-2017

Tahun PDRB Pertumbuhan Ekonomi (%)

(62)

2011 9.503.814,47 9.84 2012 10.288.642,27 8.26 2013 11.248.478,74 9.33 2014 12.419.763,40 10.41 2015 13.367.009,34 7.63 2016* 14.477.292,27 8.31 2017** 15.433.504,47 6.60

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkep

Dilihat dari persentase pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pangkep tergolong tidak stabil karena mengalami kenaikan dan penurunan. Selama tahun 2017 terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,60 persen, lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang mencapai 8,31 persen. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai pada tahun 2014 sebesar 10.41 persen.

2. Sektor Pertanian

Sektor pertanian ini mencakup sublapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang terdiri atas tanaman pangan, tanaman hortikultural, tanaman perkebunan, peternakan, dan jasa pertanian dan

perburuan, sublapangan usaha kehutanan dan penebangan kayu, dan sublapangan usaha perikanan. Kategori ini merupakan lapangan usaha yang menjadi tumpuan dalam penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Pangkep. (BPS Pangkep 2017)

Tabel 4.3

Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pertanian Kabupaten Pangkep Tahun2010-2017

Gambar

Tabel 4.6  Uji Normalitas
Tabel 4.7  Uji Multikolinearitas
Tabel 4.8  Uji Autokorlasi
Gambar 4.1  Uji Heteroskedastisitas
+4

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hal ini yang membuat peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh kepuasan komunikasi terhadap motivasi kerja karyawan BPR khususnya wilayah Bogor, yaitu pada PD BPR Bank Pasar Bogor,

Kleinberger diwakili oleh Aristoteles dan John Dewey. Tipe ini berpandangan bahwa moral itu merupakan suatau keharusan, akan tetapi tidak mencukupi untuk melahirkan

45 Hailey menyatakan bahwa “ globalisasi merupakan konsep penting dalam mengamati sistem yang kompleks dalam masyarakat, karena konsepnya yang. memadai, maka

Apa yang dapat disimpulkan daripada perbincangan di atas ialah masih wujud konflik bidang kuasa antara Mahkamah Sivil dan Mahkamah Syariah dalam membicarakan

Elen berusaha memberikan pelayanan yang baik kepada pembeli dengan menjalin komunikasi yang baik dengan.. merespon chat di Shopee segera mungkin ketika sedang online

Banyak sekali pihak-pihak yang telah banyak membantu sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dan membantu penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan studi di

Berdasarkan hasil penelitian deskriptif, dapat disimpulkan bahwa Variabel Kepemimpinan Transformasional berada pada kriteria cenderung baik, sebanyak