• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci: Pemanfaatan, lulur seruni, perawatan dan kulit tubuh.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Kunci: Pemanfaatan, lulur seruni, perawatan dan kulit tubuh."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Abstrak Berbahasa Indonesia dan Inggris Abstrak

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan lulur seruni, Mustika Ratu terhadap perawatan kulit tubuh dengan frekuensi 1 kali dalam1 minggu, yang dinilai dari segi kehalusan dan kecerahan kulit tubuh. Jenis Penelitian ini adalah pre-eksperimen dan hanya dilakukan pada satu kelompok eksperimen. Objek penelitian ini adalah kulit tubuh (kulit tangan). Populasi penelitian adalah mahasiswi Jurusan Olahraga dan Tata Rias dan Kecantikan UNP yang memiliki kriteria yang sama. Pengambilan sampel digunakan dengan teknik purposive sampling dilakukan secara volunteer berjumlah 5 orang. Berdasarkan hasil analisis normalitas dan homogenitas, data penelitian ini berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis menunjukkan bahwa perawatan kulit tubuh memanfaatkan lulur seruni melihatkan perubahan signifikan pada setiap indikatornya, didapat hasil t (hitung) 2.926 untuk kehalusan dan t (hitung) 2.714 untuk kecerahan > t (tabel) 2.022. Penggunaan lulur seruni dapat menghaluskan dan mencerahkan kulit tubuh secara nyata dilakukan dengan frekuensi pemakaian 1 kali dalam 1 minggu.

Kata Kunci: Pemanfaatan, lulur seruni, perawatan dan kulit tubuh.

Abstract

This article aims is to analyse the use of body scrub, wiping, Mustika Ratu against skin care body with frequency once a week, which is assessed in terms of smoothness and brightness of the skin of the body. This type of research is pre-experimental and only done on one group of experiments. The object of the research is the skin of the body (hand skin). The population of the research were student majoring in sports and UNP Beauty and Makeup that has the same criteria. Purposive sampling technique was used with carried out volunteer amaunt to 5 people. Based on the results of its homogeneity and normality analysis, research data is normal and homogeneous. The hypothesis suggests that skin care body scrubs make use of Chrysanthemum in shows the significant on each indicators, The results t (count) 2.926 for smoothness and t (calculate) the brightness to 2.714 > t (table) 2.022. The use of body scrub, wiping can smooth and brighten the skin of the body with the frequency once a week. Keywords: Utilization, chrysanthemums scrubs, skin care and body.

(4)

PENGARUH PEMANFAATAN LULUR SERUNI TERHADAP PERAWATAN KULIT TUBUH

Nuning Nila Ningsih1,Rahmiati2,Linda Rosalina3 Program Studi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan

FT Univerrsitas Negeri Padang Abstract

This article aims is to analyse the use of body scrub, wiping, Mustika Ratu against skin care body with frequency once a week, which is assessed in terms of smoothness and brightness of the skin of the body. This type of research is pre-experimental and only done on one group of experiments. The object of the research is the skin of the body (hand skin). The population of the research were student majoring in sports and UNP Beauty and Makeup that has the same criteria. Purposive sampling technique was used with carried out volunteer amaunt to 5 people. Based on the results of its homogeneity and normality analysis, research data is normal and homogeneous. The hypothesis suggests that skin care body scrubs make use of Chrysanthemum in shows the significant on each indicators, The results t (count) 2.926 for smoothness and t (calculate) the brightness to 2.714 > t (table) 2.022. The use of body scrub, wiping can smooth and brighten the skin of the body with the frequency once a week. Keywords: Utilization, chrysanthemums scrubs, skin care and body.

A. Pendahuluan

Dalam perawatan, mengenal jenis kulit merupakan hal utama yang

harus dilakukan supaya tidak terjadi kesalahan dalam memilih kosmetika

serta menentukan teknik perawatannya. Jenis kulit tersebut dapat dibedakan

atas beberapa jenis yakni: (1) jenis kulit kering (2) jenis kulit berminyak (3)

jenis kulit kombinasi dan (4) jenis kulit normal, Nur’an (2009:43-45).

Jenis kulit kering sering cendrung lebih bermasalah dibanding jenis kulit lainnya. Kulit kering disebabkan karena tidak cukupnya minyak yang

1Prodi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan untuk wisuda periode Maret 2015

2 Pembimbing I, dosen Jurusan Kesejahteraan Keluarga FT-Universitas Negeri Padang 3Pembimbing II, dosen Jurusan Kesejahteraan Keluarga FT-Universitas Negeri Padang

(5)

dihasilkan oleh kelenjer minyak, sehingga membuat kulit tidak lembab dan menjadi kering. Hal ini dapat menimbulkan masalah pada kulit seperti: kulit terlihat kasar, berkeriput dan kusam.

Menurut Mursito, yang dikutip oleh Tarigan (2008:1-6) mengatakan kulit kusam disebabkan karena adanya radikal bebas pada tubuh manusia.

Radikal bebas dapat berasal dari luar tubuh berupa makanan yang

mengandung pengawet, pewarna, radiasi, dan asap rokok. Keberadaan radikal

bebas itu dapat mempengaruhi produksi enzim yang dapat mempertahankan

fungsi sel antara lain menyebabkan kerusakan kolagen dan elastin sehingga

kulit menjadi kendur dan kusam. Darwati (2013:58) jugamenjelaskan masalah yang di temukan pada kulit kering antara lain: tekstur kulit kasar/kusam dan warna kulit tidak merata.

Secara alami kulit mengalami regenarasi sel kulit, sesuai dengan

siklus normal pertumbuhan kulit ari dari lapisan tunas sampai menjadi

lapisan tanduk terjadi dalam waktu 21 sampai 28 hari. Sel kulit mati yang

menumpuk hasil regenarasi tersebut jika tidak dikikis akan menjadikan kulit

tubuh terlihat kusam, kasar/tidak cerah dan kasar. Memiliki kulit tubuh

kusam/tidak cerah dan kasar tentu saja dapat menggangu penampilan

seseorang dalam perpergian/bergaul, oleh karena itu perlu dilakukan

beberapa bentuk perawatan kulit tubuh.

Menurut Hayatunnufus (2009:3) perawatan berarti proses, cara merawat. Jadi perawatan adalah tindakan yang dilakukan dalam

(6)

segar. Perawatan kulit tubuh memerlukan perawatan yang khusus, dapat

dilakukan secara tradisional maupun modern. Perawatan kulit tubuh secara

modern dapat dilakukan dengan menggunakan sedian kosmetika lulur

berbahan kimia serta bantuan alat canggih lainnya. Sedangkan perawatan

kulit tubuh secara tradisional dapat menggunakan sedian kosmetika lulur

berbahan alami dilakukan secara manual/alat tradisional, dan melakukan

massage tubuh dengan menggunakan minyak zaitun, Kusantati (2008:335).

Sehubungan dari hasil observasi awal yang penulis lakukan sebelumnya pada tanggal 19 September 2014 pada 25 orang mahasiswi Universitas Negeri Padang, Jurusan Olahraga dan Prodi Tata Rias dan Kecantikan, ditemui permasalahan seperti kulit terlihat kusam, bersisik dan kasar. Hal ini merupakan masalah yang cukup mengganggu dan bahkan mereka mengeluh karena timbulnya kusam pada kulit tubuh, tidak dapat memberi kesan indah saat mengenakan busana yang bagus pada saat berpergian.

Dalam hal ini, dikarenakan seringnya mengabaikan kesehatan dan kurangnya melakukan perawatan kulit tubuh. Misalnya, pada saat mereka

keluar rumah/berpergian, mereka tidak menggunakan payung, tidak

menggunakan pelindung (sunblock), juga faktor cuaca, polusi, debu dan paparan sinar matahari yang terus membakar kulit, sehingga terdapatnya

sel-sel kulit mati, sel-sel-sel-sel kulit mati inilah yang dapat menyebabkan pigmentasi

(7)

Hasil pengamatan yang peneliti lakukan bahwa kulit kusam

terdapatpada kulit keringoleh mahasiswi Universitas Negeri Padang,

khususnya wanita yang berusia 19-25 tahun. Pada usia antara 19-25 tahun

kulit membutuhkan perawatan yang ekstra karena usia tersebut seseorang

memiliki kesibukan dan aktivitas yang padat sehingga kurang memperhatikan

kondisi kulit tubuh yang selalu terpapar sinar matahari langsung, debu,

kotoran, polusi, iklim, asap kendaraan dan faktor luar lainnya yang dapat

memicu timbulnya kulit kusam pada tubuh. Kulit kusam jelas akan

mengurangi keindahan kulit, kulit terlihat kasar dan kusam,hal ini

mengurangi daya tarik penampilan seseorang dalam bergaul.

Terkait dengan hal di atas jelaslah bahwa upaya yang aman dilakukan

dalam perawatan kulit tubuh adalah dengan menggunakan lulur. Lulur

adalahjenis kosmetik yang dibuat dari bunga-bunga dan bahan-bahan

tanaman lainya yang sangat bermanfaat untuk menjaga kecantikan, kesehatan,

kehalusan dan kecerahan kulit tubuh. Lulur dapat membantu membersihkan

kotoran yang menempel dikulit akibat pengaruh faktor cuaca dan polusi

sehingga kulit menjadi sehat, bersih dan cantik, Nurmalina dkk yang dikutip

Burhan, Fariqa Utami (2013:16-26), sedangkan Lianiwati dalam Darwati

(2013:78) menjelaskan bahwa, perawatan lulur membantu untuk merawat

kulit upaya tidak kelihatan kusam, memutihkan, mengencangkan,

menyehatkan kulit, memanjakan kulit, membuat kulit rileks, mengangkat

sel-sel kulit mati yang menumpuk pada kulit tubuh serta menghaluskan dan

(8)

dijadikan lulur adalah temugiring, daun kemuning, kunyit dan bunga

kenanga. Tanaman yang dimaksud adalah sudah diolah dan diambil

ekstraknya.

Ekstrak adalah hasil dari proses ekstraksi, bahan yang diekstraksi merupakan bahan alam, artinya sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang telah ditentukan, (Farmakope Indonesia edisi IV, (1995).

Temu giring dengan nama ilmiah dikenal (Curcuma heyneana Val) merupakan tumbuhan tahunan, memiliki ketinggian mencapai 2 (dua) meter yang tumbuh liar dihutan, terutamanya dihutan jati, Wijayakusuma (2006). Wijayakusama juga mengatakan, bahwa tanaman temu giring adalah salah satunya bahan lulur alam untuk kecantikan berfungsi untuk menghaluskan, menyegarkan kulit, mencerahkan, mendinginkan kulit, membersihkan agar

kulit tampak kuning langsat, yang merupakan warna kulit asli orang

Indonesia. Selain temu giring, bahan alami yang dapat digunakan lulur

sebagai perawatan kulit tubuh adalah daun kemuning, kunyit dan bunga

kenanga.

Menurut Padmawinata (1985) mengatakan daun kemuning adalah

salah satu tanaman yang sering digunakan sebagai obat kesehatan dan

(9)

kemuning, ranting dan akar yang berguna untuk mengatasi radang, radang

saluran napas infeksi saluran kencing. Untuk kecantikan kulit, daun

kemuning mengandung senyawa kimia diantaranya:metabolit sekunder

seperti minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, dan tannin, senyawa ini mampu

bekerja melembabkan dan mencerahkan kulit tubuh.Sedangkan Kunyit

dengan bahasa saintifiknya bernama Curcuma DomesticaVal. Depkes RI,

(2002) menyatakan selain tanaman kunyit sebagai bumbu dapur, kunyit juga

digunakan untuk kecantikan kulit, melindungi kulit tubuh akibat sinar

matahari. Kandungan zat senyawakunyit antara lain:kurkuminoid yangterdiri

dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin serta zat-zat

manfaat lainnya, seperti minyak asiri volatil oil, lemak, karbohidrat, protein,

pati, vitamin C, zat besi, fosfor, dan kalsium. Curcumin adalah zat warna

kuning yang dikandung oleh kunyit, rata-rata 10,29%, memiliki aktifitas

biologis berspektrum luas antara lain antihepototoksik, antibakteri dan

antioksidan sehingga kunyit mampu digunakan untuk obat tradisional baik

menjaga kesehatan maupun kecantikan kulit tubuh,

(DokterGaul.com-27/08/2012/net).

Selain itu bunga kenanga juga dapat dimanfaatkan untuk perawatan

kulit. Menurut Thomas(1992) mengatakan bahan yang digunakan untuk

kecantikan adalah bunganya. Bunga kenanga mengandung senyawa kimia

dalam seperti benzoic, farnesol, geraniol, linalool, benzyl acetate, eugenol,

safrol, cadinene dan pinene yang berfungsi sebagai kecerahan kulit

(10)

kenanga dan dikenal sebagai minyak 'yang-yang' sebagai minyak wangi untuk

industri kosmetik, bermanfaat untuk aroma terapi yang efektif untuk

melenyapkan bau badan yang sangat mengganggu.

Didukung dari pendapat diatas Wasitaatmaja yang dikutipRiata Rita

(2010:8) mengatakan dalam pembuatan lulur berasal dari bahan alam.Bahan-bahan yang digunakan berupa bunga kenanga berfungsi mengecilkan pori-pori, kulit bersisik, dan menjaga kelembaban kulit tubuh. Daun Kemuning yang berperan dalam membantu mengatasi kulit yang kasar sehingga kulit akan lebih halus. Kunyit juga membantu kerusakan sel kulit tubuh. Temu giring dapat dipercaya digunakan sebagai mengangkat sel-sel kulit mati, mengatasi penyakit kulit, melembutkan, menghaluskan kulit serta mencerahkan kulit tubuh.

Ke-empat tanaman tersebut bermanfaat untuk perawatan kulitkusam

pada kulit tubuh kering di bagian kulit tangan. Bahan yang dipakai untuk

perawatan kulit tubuh adalah ekstraknya,mengandung senyawa dan zat-zat

kimia, mampu untuk menghaluskan dan mencerahkankulit tubuh. Hal ini,

kesehatan dan kecantikan kulit tubuh dapat diartikan kulit yang tidak

memiliki kelainan- kelainan seperti kusam pada kulit tubuh.

Terkait dengan kandungan zat senyawa dari ekstrak temu giring,

ekstrak daun kemuning, kunyit dan bunga kenanga telah dikelompokkan

menjadi satu kemasan kosmetika semi tradisional dalam bentuk prodak lulur

(11)

kehalusan dan kecerahan kulit tubuh. Bahan-bahan tersebut memiliki

komposisi pada tabel dibawah ini:

Komposisi Lulur Seruni Perawatan Kulit Tubuh Komposisi Bahan

Aqua Kaolin

Dicalcium Phosphate Dihdrate propylene Glcol

Glyceryl Stearate

Mineral Oil, Stearic Acid

Cucurma heyneana (Temu giring ) Root Extract Curcuma longa (Turmeric) Root Extract

Cananga odorata (Cananga) Flower Extract Murraya exotica leaf Extract (Daun Kemuning).

Perawatan adalah tindakan yang dilakukan dalam mempertahankan

kondisi kulit tubuh yang baik. Perawatan yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah perawatan kusam pada kulit kering dibagian tangan, dengan

menfaatkan kosmetika semi tradisional dalam bentuk kemasan lulur seruni

dari ekstrak temu giring, daun kemuning, kunyit dan bunga

kenanga.Demikian penulis tertarik menguji cobakan, dengan tujuan untuk

menganalisa pengaruh pemanfaatan lulur seruni terhadap perawatan kulit

tubuh.

1. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh pemanfaatan

lulur seruni terhadap perawatan kulit tubuh kusampada kulit kering dengan

frekuensi pemakaian 1 (satu) kali dalam 1 (satu) minggu selama 8

(delapan) kali perlakuan pada kulit tangandiamati dari kehalusan dan

(12)

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini adalah eksperimen. Eksperimen ini termasuk kepada pre-eksperimen yang merupakan eksperimen dilakukan dengan tanpa melakukan pengendalian terhadap variabel-variabel yang berpengaruh dalam penelitian ini yang diutamakan adalah perlakuan saja, tanpa ada kelompok control (Saifuddin Azwar, 2007:10).

Adapun objek dalam penelitian ini adalah kulit tubuh yang terdapat pada kulit kering pada bagian tangan. Sampel dalam penelitian ini penulis

mengambil mahasiswa Universitas Negeri Padang Jurusan olahraga dan

Pendi. Tata Rias dan Kecantikan khususnya wanita usia 19-25 tahun,

memiliki karekteristik/kriteria yang sama yang terindikasi kulit kusam, kasar

dan tidak cerah.

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling

yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiono,

2006:95) dengan kriteria yang disebut di atas yang dilaksanakan dengan cara

volunteer sampling, Yusuf (2005:207) mengatakan bahwa orang yang

dijadikan sampel atau responden ditetapkan secara volunter yaitu sukarela

dan mau memberikan informasi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah data primer dan penelitin ini diperoleh dengan perlakuan terhadap

5 orang sampel homogen.

Tempat penelitian ini dilakukan di Laboratorium Program Studi

(13)

Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Penelitian ini dilakukan dibawah

bimbingan dosen pembimbing yang dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober

s/d 19 Desember 2014.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu

teknik observasi, metode dokumentasi dan instrumen penilaian. Penilaian

perawatan kulit tubuh diamati dari kehalusan dan kecerahan kulit.

Data hasil percobaan dinilai dari pengisian kuisioner untuk menjawab

semua pertanyaan peneliti. Setelah diperoleh data, indikator kehalusan dan

kecerahan dilakukan deskriptif rata-rata masing-masing sampel dan selanjutnya data ditabulasi dalam bentuk tabel. Setelah data dikelompokan dalam tabel-tabel tertentu, dilakukan analisis uji normalitas dan uji homogenitas serta uji hipotesis adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pemanfaatan lulur seruni Mustika ratu terhadap perawatan kulit tubuh dengan menggunakan uji t (one sample t tes).

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berdasar hasil uji normalitas yang dilakukan untuk melihat apakah data penelitian ini berdistribusi normal atau tidak, dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (SPSS 16), data berdistribusi normal (Ha diterima) apabila nilai probalistas atau tingkat signifikan diatas 0,05. Output uji normalitas dapat dilihat pada tabel kehalusan dan kecerahan sebagai berikut:

(14)

Tests of Normality sampe l Kolmogorov-Smirnova Statistic Df Sig. kehalusan 1 .225 8 .125 2 .205 8 .200* 3 .220 8 .200* 4 .220 8 .200* 5 .220 8 .200* Tests of Normality sampe l Kolmogorov-Smirnova Statistic Df Sig. kecerahan 1 .263 8 .109 2 .235 8 .200* 3 .205 8 .200* 4 .216 8 .200* 5 .220 8 .200*

Berdasarkan hasil output uji Kolmogorov-Smirnov (SPSS 16) diatas, dapat dilihat tingkat signifikan atau probalitas kelima sampel dengan derajat frekuensi 8 (8 x perlakuan) diatas 0,05, (0,125, berdistribusi normal. Pada kehalusan kulit tubuh didapat nilai probalitas (0,125, 0,200, 0,200, 0,200, 0,200> 0,05), sedangkan pada kecerahan kulit tubuh didapat nilai probalitas (0,109, 0,200, 0,200, 0,200, 0,200> 0,05). Artinya distribusi kelima sampel adalah normal.

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah keseluruhan sampel mempunyai kesamaan varians/homogen. Hasil output uji homogenitas dapat dilihat pada table berikut ini:

(15)

Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig. Kehalusan .522 4 35 .720 Kecerahan .360 4 35 .836

Data kelima varians dikatakan sama (homogeny) jika probalitas>0,05 maka Ha diterima. Hasil pada output uji levene test di atas terlihat tingkat signifikansi atau nilai probalitas kehalusan dan kecerahan berada diatas nilai 0,05 (0,836 dan 0,720>0,05), artinya kelima varians adalah sama.

1. Deskripsi Hasil Penilaian Kulit Tubuh Sebelum Perawatan Lulur Seruni Mustika Ratu (Pretest)

Penilaian pertama/kondisi awal (pretest) pada kelima sampel, indikator sebelum dilakukan perawatan lulur seruni Mustika Ratu memiliki skor rata-rata 1,2 pada kehalusan dan kecerahan kulit tubuh dengan kategori sedikit halus dan sedikit cerah.Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1: Skor Rata-rata Kehalusan dan Kecerahan Pretest/Sebelum Perlakuan Perawatan Kulit dengan Menggunakan Lulur Seruni(X)

Indikator Sampel Jum

Rata-rata

Kategori

1 2 3 4 5

Kehalusan 1 1 1 1 2 6 1,2 Tidak halus

(16)

2. Deskripsi Hasil Penilaian Kulit Tubuh Setelah Dilakukan Perawatan Memanfaatkan Lulur Seruni Mustika Ratu, (Postest).

Berdasarkan hasil penilaian yang diolah menggunakan uji one sample t test pada penelitian perawatan kulit tubuh memanfaatkan lulur seruni mustika tatu dengan frekuensi pemakaian 1 kali dalam 1 minggu, perubahan pencapaian pada setiap indikator telah terlihat pada perlakuan ke 3 berdasarkan perbandingan pada kondisi awal (pretest) dapat dilihat pada tabel rata-rata berikut ini:

Tabel 2: Skor Rata-rata Penilaian Panelis 1 dan 2, Setelah Perlakuan/Postest (X) Penilaian ke Kehalusan Kecerahan Jum skor Rata-rata Kategori Jum skor Rata-rata Kategori 1 3 1,5 Sdkt halus 1 1,7 Sdkt crah 2 3,8 1,9 Sdkt halus 1,6 1,6 Sdkt crah 3 4 2 Sdkthalus 2 2,1 Sdkt cerah 4 4,4 2,2 Sdkt halus 2,8 2,4 Sdkt cerah 5 5 2,5 Sdkt halus 2,8 2,6 Cerah 6 5,6 2,8 Halus 2,8 2,7 Cerah 7 5,6 2,8 Halus 2,8 2,7 Cerah 8 5,6 2,8 Halus 2,6 2,7 Cerah Keterangan:

Sdkt halus : Sedikit Halus Sdkt crah : Sedikit Cerah

Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut: a. Kehalusan Kulit Tubuh

Tingkat kehalusan kulit tubuh masing-masing sampel eksperimen penilaian ke-2 dan ke-3 dengan skor rata-rata 1,5, 1,9 terkelompok dalam kategori sedikit halus. Kemudian pada penilaian ke-4 dan ke-5 kondisi kulit berada pada skor rata-rata (2),(2,2) pada

(17)

kategori tetap yakni sedikit halus. Pada penilaian ke 6 hingga penilaian ke-8 terjadi peningkatan skor rata-rata yakni,(2,5,2,8),(2,8) dan (2,8) berada pada kategori halus.Berdasarkan data yang dihasilkan dapat dikatakan bahwa terdapat perubahan kehalusan kulit tubuh pada masing-masing sampel.

b. Kecerahan Kulit Tubuh

Tingkat kecerahan kulit tubuh masing-masing sampel eksperimen penilaian ke-2 dan ke-3 didapat skor rata-rata 1,7 dan 1,6 dengan kategori sedikit cerah. Kemudian penilaian ke-4 dan ke 5, kondisi kulit berada pada kategori sedikit cerah dengan skor rata-rata 2,4 dan 2,6. Sedangkan pada penilaian ke 6 hingga penilaian ke-8kecerahan kulit mengalami peningkatan pada kategori cerah dengan skor rata-rata,(2,6),(2,7),(2,7), dan (2,7). Artinya terjadi perubahan yang nyata pada masing-masing sampel seperti terlihat pada gambar berikut: Berdasarkan hasil data di atas dapat diartikan perawatan kulit tubuh dengan memanfaatkan lulur seruni Mustika Ratu dengan frekuensi 1 kali dalam 1 minggu memberikan perubahan yang nyata pada kehalusan dan kecerahan kulit tubuh. Kondisi perawatan kulit tubuh memanfaatkan lulur seruni dengan frekuensi 1 kali dalam 1 minggu dapat dilihat pada gambar histogram berikut ini:

(18)

Gambar 1. Histogram Rata 3. Hasil Pengaruh Pemanfaatan Lulur

Frekuensi 1 kali dalam 1 minggu

Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan pengaruh yang signifikan dari perawatan kulit

Mustika Ratu pada setiap sampelnya. pemanfaatan lulur seruni

terhadap kulit tubuh masing berikut ini: .

Tabel 3 : Output 1 Analisis Uji t (group statistik)

Halus Cerah

Tabel di atas merupakan output rata

menggunakan uji t (SPSS) terhadap seluruh sampel. Pada indikator kehalusan kulit t

halus.Penilaian pada indikator kecerahan kulit 2.38 (>2) dengan kategori sedikit cerah.

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3

Gambar 1. Histogram Rata-rata Kehalusan dan Kecerahan Pengaruh Pemanfaatan Lulur Seruni Mustika Ratu Deng Frekuensi 1 kali dalam 1 minggu Terhadap Perawatan Kulit Tubu

Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan pengaruh yang signifikan dari perawatan kulit tubuh dengan memanfaatkan lulur

Mustika Ratu pada setiap sampelnya. Untuk mengetahui

pemanfaatan lulur seruni Mustika Ratu berpengaruh secara signifikan terhadap kulit tubuh masing-masing sampel dapat dilihat pada tabel

Tabel 3 : Output 1 Analisis Uji t (group statistik)

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Halus 40 2.60 .928 Cerah 40 2.38 1.005

Tabel di atas merupakan output rata-rata dari hasil penilaian panelis menggunakan uji t (SPSS) terhadap seluruh sampel. Pada indikator kehalusan kulit tubuh didapat skor rata-rata 2.60 (>2) berada pada

halus.Penilaian pada indikator kecerahan kulit tubuh didapat skor rata ) dengan kategori sedikit cerah.

indikator kehalusan

indikator kecerahan

rata Kehalusan dan Kecerahan

Seruni Mustika Ratu Dengan Terhadap Perawatan Kulit Tubuh. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan pengaruh yang

tubuh dengan memanfaatkan lulur seruni Untuk mengetahui apakah Mustika Ratu berpengaruh secara signifikan dapat dilihat pada tabel

Std. Error Mean

.147 .159

rata dari hasil penilaian panelis menggunakan uji t (SPSS) terhadap seluruh sampel. Pada indikator ) berada pada kategori tubuh didapat skor rata-rata

indikator kehalusan

(19)

Tabel 4 : Output 2 Analisis Uji t (One Sample t Test) One-Sample Test Test Value = 2,8 T df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Kehalusan 2.926 39 .000 .400 .70 .30 Kecerahan 2.714 39 .010 .625 .95 .10

Berdasarkan hasil perhitungan Uji t (One Sample t Test) indikator dapat terlihat t (hitung) 3.591 kehalusan, t (hitung) 2.687 kecerahan > t (tabel) 2.022, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan terhadap masing-masing indikator dan terdapat tingkat keberhasilan perawatan kulit tubuh. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa lulur seruni Mustika Ratu diolah dari ekstrak temu giring, daun kemuning, kunyit serta bunga kenanga, dapat menghaluskan dan mencerahkan kulit tubuh.

Temu giring adalah salah satu bahan alam yang banyak digunakan

dalam ramuan tradisional untuk kesehatan kulit. Menurut Varalakshmi dkk,

(2008) mengatakan temu giring memiliki kandungan kimia sebagai tabir surya antara lain: tanin dan kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksi-kurkumin dan bis-desmetoksi-kurkumin, pati, saponin, flavonoid berfungsi sebagai kecerahan kulit tubuh.

Tanaman yang bermanfaat perawatan kulit tubuh selain temu giring,

adalah daun kemuning, kunyit dan bunga kenanga untuk kehalusan dan

(20)

kemuning diantaranya: metabolit sekunder seperti minyak atsiri, alkaloid,

flavonoid, dan tannin. Senyawa ini mampu bekerja sebagai kecerahan kulit

tubuh. Untuk kecantikan kulit kandungan senyawa kimia yang dikandungan

kemuning diantaranya: metabolit sekunder seperti minyak atsiri, alkaloid,

flavonoid, dan tannin. Senyawa ini mampu bekerja sebagai kecerahan kulit

tubuh. Kemudian, kunyit juga mengandung senyawa antara lain:

kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksi

kurkumin serta zat-zat manfaat lainnya, seperti minyak asiri volatil oil,

lemak, karbohidrat, protein, pati, vitamin C, zat besi, fosfor, dan kalsium

yang berperan penting dalam pertumbuhan kulit. Sedangkan bunga kenanga,

memiliki kandungan senyawa kimia adalah minyak atsri, benzoic, farnesol,

geraniol, linalool, benzyl acetate, eugenol, safrol, cadinene dan pinene

sebagai kehalusan dan keharuman kulit tubuh.

Wasitaatmaja yang dikutipRiata Rita (2010:8) mengatakan dalam pembuatan lulur berasal dari bahan alam. Bahan-bahan yang digunakan berupa bunga kenanga berfungsi mengecilkan pori-pori, kulit bersisik, dan menjaga kelembaban kulit tubuh. Daun Kemuning yang berperan dalam membantu mengatasi kulit yang kasar sehingga kulit akan lebih halus. Kunyit juga membantu kerusakan sel kulit tubuh. Temu giring dapat dipercaya digunakan sebagai mengangkat sel-sel kulit mati, mengatasi penyakit kulit, melembutkan, menghaluskan kulit serta mencerahkan kulit tubuh.

Senyawa dan zat-zat kimia yang terkandung didalam ekstrak temu

(21)

menjadi satu kemasan kosmetika semi tradisional dalam bentuk prodak lulur

seruni Mustika Ratu, yang mampu untuk mengatasi berbagai masalah kulit

tubuh seperti kusam pada kulit tubuh.

Pemakain lulur secara teratur maka sel-sel kulit mati yang menumpuk

akibat kotoran yang dapat memicu timbulnya kusam pada kulit tubuh, akan

terangkat dan menjadikan kulit bersih, halus, cerah serta mencegah keriput,

memberikan nutrisi serta melembabkan kulit tubuh.

D. Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian ini, dapat

dirumuskan kesimpulan sebagai berikut: 1) Pemanfaatan lulur seruni terhadap perawatan kulit tubuh dengan frekuensi pemakaian 1 (satu) kali dalam 1

minggu memperlihatkan pengaruh/perubahan pada kehalusan dan kecerahan

kulit tubuh. Perubahan pada setiap indikator sudah terlihat pada perlakuan ke

3 namun untuk melihat perubahan yang lebih signifikan penulis melanjutkan penelitian hingga perlakuan ke-8), 2) Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan pemanfaatan lulur seruni terhadap perawatan kulit tubuh, dan setelah dianalisa dengan uji t/one sample t test. Berdasarkan analisis tersebut tingkat pengaruh yang paling baik adalah pengaruh pada indikator kehalusan.

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan saran bagi pihak-pihak terkait dalam bidang tata rias dan kecantikan, yaitu: 1) Bagi program studi D4 Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk praktek pada mata kuliah perawatan kulit tubuh, 2) Bagi mahasiswa program studi D4 Pendidikan Tata Rias dan

(22)

Kecantikan agar penelitian ini dapat menjadi pengetahuan acuan untuk penelitian yang akan datang, 3) Bagi responden dalam penelitian ini diharapkan dapat memanfaatkan lulur seruni Mustika Ratu sebagai kosmetik perawatan kulit tubuh, 4) Mengingat keterbatasan yang dimiliki dalam penelitian ini penulis menyarankan agar peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan bahan kosmetika tradisional lainnya untuk lebih memperluas cakupan dari ilmu pengetahuan bidang Tata Rias dan Kecantikan.

Catatan : artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan pembimbing I Dra. Rahmiati, M.Pd.dan pembimbing II dr. Linda Rosalina, M.Biomed

(23)

Daftar Rujukan

Fariqa Utami Burhan.2013. Pengaruh Proporse Tepung Buah Pare dan Cream Original Lulur pada Hasil jadi Lulur untuk Perawatan Tubuh.UNS.

Nur’an Am H. 2009. Rahasia dibalik Kosmetika. Beranda Media Ilmu:Jakarta.

Nolis Marliati. 2013. Pengaruh Sumber Aha Berbahaya Dasar Alami dan

Presentase Terhadap Terhadap Hasil Kosmetika Lulur. Journal volume 2. No 2. Universitas Negeri Surabaya.

Hayanntunufus. 2009. Perawatan Kulit Wajah. Universitas Negeri Padang Press:Padang.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R & D. Alfabet: Bandung.

Tarigan, Juliati Br. 2008. Skiring Fitokimia Tumbuhan Yang Digunakan Oleh

Pedagang Jamu Gendong Untuk Merawat Kulit Wajah di Kecamatan Medan Baru, Jurnal Biologi Sumatera 1(3).

Tranggono, Retno I.S. 1992. Kiat Apik menjadi Sehat dan Cantik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wirakusumah, Emma. 1994. Cantik dengan Bugar dengan Ramuan Nabati. PT. Penebar Swadaya: Jakarta.

Yusuf, Moh. 2005. Metodologi Penelitian. UNP Press: Padang.

Gambar

Tabel  1:  Skor  Rata-rata  Kehalusan  dan  Kecerahan  Pretest/Sebelum  Perlakuan  Perawatan  Kulit  dengan  Menggunakan  Lulur  Seruni(X)
Tabel  2:  Skor  Rata-rata  Penilaian  Panelis  1  dan  2,  Setelah  Perlakuan/Postest (X)  Penilaian  ke  Kehalusan  Kecerahan  Jum  skor  Rata-rata  Kategori  Jum skor  Rata-rata  Kategori  1  3  1,5  Sdkt halus  1  1,7  Sdkt crah  2  3,8  1,9  Sdkt halu
Gambar 1. Histogram Rata 3.  Hasil  Pengaruh  Pemanfaatan  Lulur
Tabel 4 : Output 2 Analisis Uji t (One Sample t Test)  One-Sample Test  Test Value = 2,8                                     T  df  Sig

Referensi

Dokumen terkait

Uji Multiple Comparisons (LSD-test) pada Tabel 3 menunjukkan terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara sudut inklinasi eminen- sia artikularis antara sisi kanan dan sisi

PPB ditakrifkan sebagai pengalaman pembelajaran guru dan pemimpin sekolah melalui pelibatan secara formal dan tidak pelibatan secara formal dan tidak formal formal dalam

Keunggulannya adalah membantu petani dalam mengendalikan serangga hama di perkebunan kakao, sedangkan kerugiannya disebabkan oleh aktifitas serangga tersebut yang mencari

Sharp GP2D12 adalah sebuah sensor analog yang memberikan output tegangan yang besar nilai tegangannya berdasarkan jarak kedekatannya terhadap benda. Sinyal analog

Jadi, penggunaan kata mas yang dilakukan pedagang pakaian di Pasar Kolpajung Pamekasan merupakan bentuk campur kode berupa kata yang masuk dalam tuturan bahasa

Dalam rangka pemberdayaan pemuda yang tergabung dalam organisasi karang taruna Bimantara, maka kegiatan ini dirancang dengan memberikan penyuluhan tentang Covid-19 dan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi mengenai peran koping religius dan dukungan sosial terhadap resiliensi pada janda usia madya

Menurut Hurlock (2005), pengetahuan yang kurang baik terhadap menstruasi yang selalu kuat pada remaja putri akan terus berlangsung sepanjang hidup, akibatnya,