• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu ciri yang sekaligus menjadi hakikat setiap bahasa adalah bersifat dinamis (Chaer, 2003: 53). Dinamis dalam hal ini tidak dapat dilepaskan dari berbagai aspek linguistik, yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, pragmatik dan semantik.

Kedinamisan setiap bahasa terjadi karena bahasa merupakan hasil kebudayaan manusia. Manusia diciptakan sebagai makhluk yang dinamis, kreatif, dan cenderung pada perubahan. Keanekaragaman penutur dan cepatnya perkembangan masyarakat telah mendorong berkembangnya bahasa Korea dewasa ini.

Bahasa Korea dan Bahasa Inggris merupakan bahasa dari dua rumpun bahasa yang berbeda. Bahasa Inggris berasal dari rumpun Semite sedangkan asal usul Bahasa Korea masih menjadi topik diskusi para ahli tipologi bahasa. Sebagian berpendapat bahwa Bahasa Korea adalah salah satu bahasa rumpun Altaik, seperti Turki dan Mongolia karena secara struktur ada beberapa kemiripan, namun sebagian ahli bahasa lain berpendapat Bahasa Korea termasuk bahasa terisolasi (isolated language).

Proses interaksi dalam suatu negara maupun antar negara melibatkan keberagaman bahasa yang saling mempengaruhi dan mengubah keaslian setiap bahasa. Oleh karena itu, bahasa Korea semakin hari semakin memiliki kedekatan dengan bahasa-bahasa lainnya.

Penyerapan bahasa Inggris ke bahasa Korea berawal dari abad ke 20 saat penjajahan Jepang dimulai di Korea. Masyarakat Korea mulai mengenal kata-kata bahasa Inggris melalui penuturan bahasa Jepang. Pengucapan bahasa Inggris mengalami perubahan morfem. Perubahan lafal pengucapan digunakan untuk mempermudah pengucapan kata bahasa Inggris sesuai penuturan bahasa Korea.

(2)

Korea mempunyai sejarah panjang dalam penyerapan bahasa asing ke dalam bahasa Korea. Menurut penelitian Tyson (1993) Faktanya lebih dari setengah kosakata bahasa Korea modern merupakan penyerapan langsung bahasa Cina atau penyerapan dari Karakter huruf China atau Hanca. Dari tahun 1910 sampai 1945 Korea merupakan daerah jajahan Jepang dan bahasa resmi yang digunakan adalah bahasa Jepang. Meskipun kebijakan Korea mencoba menghapus segala kosakata dari bahasa Jepang sejak kemerdekaan Korea tahun 1945, namun banyak kosakata Bahasa Jepang masih aktif dan digunakan orang Korea.

Masih dalam penelitian yang sama, masyarakat Jepang mempunyai peranan yang sangat penting dalam menambah perbendaharaan kosakata Inggris ke dalam bahasa Korea. Hal ini terbukti dengan ditemukan banyaknya kosakata serapan bahasa Inggris yang berasal dari Jepang kemudian diserap dalam bahasa Korea. Penyerapan bahasa Inggris ke dalam bahasa Korea ada yang diterima utuh, yaitu secara antara lafal dan maknanya, serta pula ada sebagian yang berubah. Kosakata bahasa Inggris dalam bahasa Korea yang diserap dan mengalami perubahan dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu (a) kosakata dengan lafal berubah, tetapi maknanya tetap; (b) kosakata dengan lafal dan arti yang berubah; (c) kosakata dengan lafal tetap, tetapi maknanya berubah (Tyson 1993).

Kosakata ini sering kali dapat dikenali dari pengucapan kosakata yang menggunakan gaya Bahasa Jepang; sebagai contoh keopi “Coffee” binil “vinyl (plastik), dan tail “tile”. Pengucapan ini masih sering digunakan oleh orang tua di Korea, tetapi untuk anak muda lebih cenderung mengecupkannya dengan mengabungkan Sistem Fonologi Bahasa Korea; sebagai contoh pengucapan Coffee cenderung diucapkan kopi ( perubahan pengucapan ini karena kopi secara literal berarti “ hidung berdarah”), binil, dan tail.

Perkenalan secara langsung tentang budaya dan bahasa Amerika dimulai degan kedatangan pasukan Amerika dari Perang Dunia ke II. Kosakata Bahasa Inggris seperti ba “bar”, resuetorang “restaurant”, dan teillo “tailor” menjadi kosakata umum bagi orang Korea pada waktu itu dan menjadi kosakata bahasa Inggris langsung yang masuk ke Korea. Pecahnya Perang Korea menyubang penyerapan bahasa Inggris dalam bahasa Korea. Seiring dengan masuknya

(3)

peralatan militer modern; seperti contoh taengkue “tank”, roket “rocket”, dan misail “misile”.

Kasus yang menarik perhatian peneliti pada penyerapan kosakata bahasa Inggris dari Jepang dalam bahasa Korea adalah adanya pergeseran makna kata. Misalnya dalam bahasa Korea ߅ળઝ (apatue) yang berarti 'apartment' berasal dari penyerapan dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Jepang ൘ඇ࣮ൾ (apato, apartment). Dalam kamus Oxford makna kata ‘apartment’ adalah memiliki makna kepemilikan rumah pribadi, bukan penyewaan rumah secara publik. Dalam bahasa Jepang ൘ඇ࣮ൾ (apato, apartment) memiliki medan makna yang berbeda GHQJDQ EDKDVD .RUHD 'DODP EDKDVD -HSDQJ NDWD DSƗWR PHQJDUDK NH PHGDQ makna daerah tempat tinggal rakyat pada umumnya, tapi dalam bahasa Korea apartemen mempunyai medan makna yang mendekati kata “mansion’. Mansion itu sendiri memiliki medan makna tempat tinggal bagi orang-orang kaya.

Apabila kita selidiki lebih lanjut, penyerapan kata apartment dalam bahasa Inggris ke dalam bahasa Korea mengalami perluasan makna dan perubahan morfem. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian , dengan judul “ Pergeseran Semantis Kosakata Serapan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Korea ”. Penelitian ini menitikberatkan pada klasifikasi sebab-sebab perubahan makna dan perubahan makna kosakata bahasa Inggris ke dalam bahasa Korea.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dari penelitian ini sebagai berikut

1. Setiap bahasa memiliki kaidah tersendiri yang membedakan bahasa satu dengan bahasa lainnya.

2. Adanya proses penyerapan kosakata bahasa Inggris ke dalam bahasa Korea. Terdapat kosakata bahasa Inggris dalam bahasa Korea yang belum ada persamaan katanya.

3. Terdapat pergeseran makna atau semantis kosakata serapan bahasa Inggris dalam bahasa Korea.

(4)

4. Adanya faktor penyebab pergeseran semantis kosakata serapan bahasa Inggris dalam bahasa Korea.

1.3 Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut.

1) Penelitian ini ditekankan pada pergeseran semantis kosakata serapan bahasa Inggris dalam bahasa Korea.

2) Sumber data penelitian ini didasarkan pada daftar 5.000kata dalam bahasa Inggris dibuktikan sebagai kata-kata pinjaman dalam bahasa Korea. Mayoritas kata (5.000) berasal dari Institut Nasional Bahasa Korea (NIKL) yang daftar kata-kata asing dalam Bahasa Korea (NIKL, 1991) setelah menghapus entri duplikat, nama yang tepat dan kata-kata nonbahasa Inggris.

3) Kata-kata dari bahasa lain selain bahasa Inggris tidak termasuk dalam penelitian. Hanya kata serapan dalam bahasa Inggris yang dipilih oleh penulis. Namun, jika sebuah kata dari bahasa lain digunakan dalam bahasa Inggris juga, maka kata tersebut diikut sertakan.

4) Jika kata pinjaman adalah bentuk singkat atau bentuk gabungan, dan bukan merupakan kata yang sebenarnya dalam bahasa Inggris, kata tersebut tidak termasuk dalam penelitian (ࠂફ M.T [Membership Training] ). Namun, jika bentuk mempersingkat ada sebagai kata dalam bahasa Inggris yang sebenarnya maka termasuk dalam penelitian ( cassette [cassette tape] ).

5) Kata-kata pinjaman yang telah berubah fungsi gramatikal dikeluarkan pada daftar. Sebagai contoh, beberapa kata keterangan dalam bahasa Inggris, seperti "up", "over" atau "down" digunakan sebagai kata kerja dengan menambahkan -ଜЬatau digunakan sebagai kata benda dalam bahasa Korea. Karena fungsi gramatikal mereka telah berubah, mereka tidak dimasukkan dalam kategori.

(5)

1.4 Landasan Teori

Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, akan digunakan teori Kontak Bahasa dan Teori Perubahan Makna

Di hampir setiap negara di dunia pada saat dimulainya abad ke-21, kaum minoritas linguistik dapat ditemukan. Ini muncul baik melalui imigrasi dan melalui adopsi - biasanya, namun tidak selalu, dalam setiap kasus - bahasa yang sebelumnya tidak diucapkan oleh penduduk lokal menjadi umum. Meskipun ini telah menyebabkan ratusan kasus hilangnya bahasa dan penurunan keanekaragaman kontak linguistik bahasa adalah bagian dari struktur sosial kehidupan sehari-hari bagi ratusan juta orang di seluruh dunia. Sejauh mana proses-proses sosial yang berbeda historis dan kontemporer yang dihasilkan dari hasil bahasa yang berbeda. Bahwa bahasa yang dipakai oleh bilinguals sering diubah sedemikian rupa sehingga perubahan berikutnya berbeda dengan hasil dari proses internal dari perubahan dalam masyarakat berbicara satu bahasa. Dengan kata lain, bahasa yang dipakai oleh bilinguals mempengaruhi satu sama lain dalam berbagai cara. Seperti yang diungkapkan Weinreich, (1) membutuhkan masyarakat penutur, bukan individu, sebagai sudutnya visi, (2) berfokus pada hasil linguistik dari kontak; dan (3) dan mencari untuk menjelaskan struktur sosial dalam keragaman internal untuk masyarakat penutur.

Kontak bahasa, secara historis, terjadi sebagian besar dalam kondisi ketimpangan sosial akibat perang, penaklukan, kolonialisme, perbudakan, dan migrasi paksa dan sebaliknya. Kontak relatif damai terjadi melibatkan urbanisasi atau perdagangan sebagai motivasi kontak juga didokumentasikan, karena beberapa situasi kesetaraan relatif (Sorensen 1967, Sankoff 1980).

Dua proses sosial yang besar telah melahirkan menghubungi situasi yang menarik bagi ahli bahasa: penaklukan dan imigrasi. Pengenaan bahasa perhubungan luas telah terjadi baik sebagai akibat dari penaklukan, dan dalam pembentukan bahasa standar melalui lembaga seperti pendidikan dasar universal, di mana penduduk lokal telah berubah menjadi minoritas linguistik dalam unit politik yang lebih luas. Dalam kasus kelompok linguistik lokal yang telah

(6)

menaklukkan atau dikelilingi oleh kelompok yang lebih besar, pergeseran bahasa lambat dapat berarti banyak generasi bilinguals, memberikan kesempatan yang luas untuk pengaruh substratum untuk menjadi mapan dalam bahasa terhadap masyarakat yang bergeser.

Secara historis, banyak penaklukan atau menjajah bangsa, atau mereka yang telah menemukan diri mereka yang baru dimasukkan ke dalam sebuah negara, telah merasakan efek linguistik dari perubahan sosial hanya sangat lambat, sehingga menimbulkan kontak bahasa yang telah lama selama puluhan tahun, generasi, atau bahkan berabad-abad .

1.5 Metode Penelitian 1.5.1 Data Penelitian

Analisis ini didasarkan pada daftar 5.000kata dalam bahasa Inggris dibuktikan sebagai kata-kata pinjaman dalam bahasa Korea. Mayoritas kata (5.000) berasal dari institut Nasional Bahasa Korea” (NIKL) yang berisi daftar kata-kata asing dalam Bahasa Korea (NIKL, 1991) setelah menghapus entri duplikat dalam data, nama yang tepat dan kata-kata nonbahasa Inggris.

Daftar NIKL yang asli terdiri kata-kata asing yang digunakan di Korea berisi 20.420 suku kata dari sejumlah bahasa, termasuk Italia, Hindi, Perancis, Jepang, Yunani, Latin,, Ibrani, Mongolia, Rusia, Jerman, Sansekerta, Arab, Persia, Spanyol, Vietnam, Malaysia, Bali, Belanda, dan Portugis. Kata nonbahasa Inggris sering diberi label menurut sumber etimologis mereka, sedangkan kata-kata bahasa Inggris (mayoritas) tidak berlabel.

Kamus yang digunakan selama penelitian, dua kamus bahasa Inggris dan dua kamus Korea untuk menemukan penggunaan yang paling praktis dari kata dalam bahasa Korea dan Inggris dipilih dari kriteria berikut:

1. Kamus yang diterbitkan tidak lebih dari 5 tahun.

2. Arti kata diurutkan sesuai frekuensi pemakaian ( dari paling sering dipakai dan jarang dipakai )

Untuk Bahasa Inggris digunakan Cambridge Advanced Learner's edisi

(7)

untuk analisis. Untuk analisis, arti terbatas seperti slang, istilah teknis, dialek atau penggunaan lama diabaikan. Selain itu, makna yang hanya digunakan di bahasa Inggris British atau bahasa Inggris Amerika tidak dipertimbangkan. Sedangkan untuk kamus Bahasa Korea, dua buah kamus Korea dipilih Kamus

Hansoft Dictionary 2007 dan kamus digital Online “૯࣮˯ߪ лۉࢴ”

(http://stdweb2.korean.go.kr/main.jsp).

Dari daftar didasarkan pada daftar 5.000kata dalam bahasa Inggris dibuktikan sebagai kata-kata pinjaman dalam bahasa Korea. Mayoritas kata (5.000) berasal dari “Nasional Institute Korean Language” (NIKL) daftar kata-kata asing dalam Bahasa Korea (NIKL, 1991) setelah menghapus entri duplikat dalam data, nama yang tepat dan kata-kata nonbahasa Inggris. Karena besarnya jumlah data yang harus peneliti maka penulis menggunakan sampel. Sampel menurut Sugiyono (2005, p56) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jika populasi besar, peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan tenaga, waktu, dan dana, maka peneliti dapat menggunakan sampel dari populasi itu.

Menurut Umar (2004,p77) teknik untuk menghitung sampel dapat menggunakan teori Slovin :

n = N 1+N.e2

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 8%.

1.5.2 Prosedur Analisis Data

Pada halaman lampiran kami menyajikan daftar lengkap kata-kata pinjaman yang dianalisis. Kata-kata pinjaman tercantum berdasarkan urutan

(8)

suku kata bahasa Inggris agar penutur bahasa lain dapat dengan mudah menemukan kata. Skema analisis berikut digunakan untuk penelitian ini.

NO Bahasa Korea ळĩ Bahasa Inggris ऑݨࢂࠒח Definisi Korea ଞ˲߭ࢽࢂ Definisi Inggris ࠒ߭ࢽࢂ Perubahan Semantik ࢂ׵ضˁ

Tabel 1.1 Analisis Data Kata Serapan

Dalam penelitian pergeseran semantik, penulis menambahkan pembatasan masalah dalam penelitian ini. Karena luasnya pembahasan penyerapan bahasa asing dalam bahasa Korea.

1. Sebagian besar kata dalam daftar tersebut adalah kata benda. Namun, beberapa kata-kata digunakan sebagai kata kerja, kata sifat dan kata keterangan. Untuk memiliki berbagai macam variasi data dalam daftar, kata-kata diperlakukan sebagai kata-kata kerja, kata-kata sifat atau kata-kata keterangan masing-masing. Misalnya, jika kata benda yang digunakan sebagai kata kerja dengan menambahkan-ଜЬdalam bahasa Korea, arti kata kerja dari kata pinjaman dan kata aslinya dalam bahasa Inggris dibandingkan.

2. Kadang dalam penyerapan Bahasa Inggris dalam bahasa Korea mengalami perluasan dan penyempitan makna sekaligus.

Tujuan dari analisis ini adalah untuk menunjukkan berapa banyak kata mengalami perubahan semantik dan untuk menunjukkan makna yang ditambahkan atau hilang dalam proses pinjaman.

Setelah mengategorikan setiap kata berdasarkan prosedur dinyatakan dalam bagian dalam metode penelitian, jumlah perubahan dalam setiap kategori dihitung untuk melihat frekuensi setiap jenis perubahan semantik ( Bagan 1). Dalam bagan 4.1, jumlah kata yang tidak mengalami perubahan diindikasikan sebagai "yang lain". Pada langkah berikutnya, jumlah kata yang menunjukkan

(9)

setidaknya satu perubahan semantik dihitung untuk menunjukkan jumlah total kata-kata yang mengalami segala jenis perubahan semantik. Jumlah ini dibandingkan dengan jumlah kata yang mengalami faktor perubahan semantik ( Bagan4.2)

1.5 Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari 4 bab, bab I berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Batasan Masalah, Kerangka Teori, Metode Penelitian, Tinjauan pustaka dan Sistematika Penulisan. Kemudian pada bab II akan dibahas mengenai struktur analisis perubahan Semantis bahasa Korea dan teori Kontak Bahasa. Pada bab III akan dijelaskan tentang analisis pergeseran semantis kata serapan bahasa Inggris dalam bahasa Korea, dan pada bab IV merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran.

Gambar

Tabel 1.1 Analisis Data Kata Serapan

Referensi

Dokumen terkait

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Logo merupakan lambang yang dapat memasuki alam pikiran/suatu penerapan image yang secara tepat dipikiran pembaca ketika nama produk tersebut disebutkan (dibaca),

Seperti halnya dengan pengetahuan komunikasi terapeutik perawat, kemampuan perawat yang sebagian besar pada kategori cukup baik tersebut kemungkinan karena adanya

Penelitian yang dilakukan di TK AndiniSukarame Bandar Lampung betujuan meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan melalui media gambar pada usia

Ketersediaan informasi lokasi rumah sakit, fasilitas dan layanan yang tersedia di rumah sakit dan tempat kejadian dapat tersedia secara jelas dan terkini sehingga penentuan

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun