• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PROFIL VEGETASI GUNUNG PARAKASAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PROFIL VEGETASI GUNUNG PARAKASAK"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BLHD Propinsi Banten IV. 1

BAB IV PROFIL VEGETASI GUNUNG PARAKASAK

A. Kehadiran dan Keragaman Jenis Tanaman

Pada lokasi gunung parakasak, tidak dilakukan pembuatan plot vegetasi dan hanya dilakukan kegiatan eksplorasi. Terdapat dua jenis tumbuhan yang diperoleh, yakni Ficus benjamina dan Syzygium sp. Kedua jenis ini umum ditemukan pada hutan bekas tebangan dan hutan sekunder. Salah satu jenisnya seperti Ficus benjamina termasuk dalam jenis kunci atau keystone species yang memiliki pengaruh besar terhadap penyediaan pakan bagi makhluk hidup lain, karena mampu berbuah sepanjang tahun. Sama halnya seperti jenis Ficus

benjamina, jenis lainnya yakni jambu-jambuan (Syzygium sp.) juga memiliki peran

dalam penyediaan sumber pakan bagi satwa dan masyarakat sekitar. Posisi gunung parakasak yang memiliki ketinggian 996 m dpl juga merupakan habitat yang cocok bagi jenis Syzygium sp. untuk dapat berkembang dan bereproduksi, karena umumnya jenis ini mampu beradaptasi pada ketinggian dan tanah yang keras. Jenis ini umumnya ditanam sebagai penahan dan penyedia air bagi lingkungannya. Berdasarkan Tabel IV-1 khusus untuk family Myrtaceae, umum dimanfaatkan masyarakat sebagai kayu bakar dan buahnya dimakan, sehingga ditanam dalam skala besar.

Tabel IV-1. Hasil Eksplorasi vegetasi pada lokasi studi hutan alam Gunung

Parakasak.

No Nama Jenis Famili 1 Ficus benjamina Moraceae 2 Syzygium sp. Myrtaceae

(2)

BLHD Propinsi Banten IV. 2

B. Kehadiran dan Keragaman Jenis Tanaman HTR (Hutan

Tanaman Rakyat)

Pada lokasi Gunung Parakasak, terdapat pula hutan tanaman rakyat (HTR). Hutan tanaman rakyat ini umumnya ditanami oleh jenis memiliki tanaman yang memiliki kemampuan beradaptasi diberbagai kondisi tapak, cepat tumbuh, dan menghasilkan banyak produk, seperti kayu bakar berkualitas tinggi, kayu pertukangan berdiameter kecil, dan pakan ternak seperti Sengon (Paraserianthes falcataria), Mahoni (Swietenia mahagoni), Jati (Tectona grandis), Mindi (Melia azedarach ) dan Suren (Toona sinensis).

Dalam hutan tanaman rakyat Parakasak, pemanfaatan lahan dioptimalkan oleh masyarakat dengan menerapkan pengelolaan hutan secara tumpangsari (agroforestry) dengan menggabungkan tanaman hutan dengan tanaman perkebunan seperti Cengkeh (Syzygium aromaticum) dan Kopi (Coffea robusta). Pemanfaatan lahan ini dilakukan masyarakat agar memiliki tabungan dalam menunggu pohon hingga panen dan agar dapat memenuhi kebutuhan harian.

Berdasarkan data eksplorasi pada HTR Parakasak, ditemukan pula jenis pohon yang termasuk dalam kelompok MPTS ( Multi Purpose Trees Spesies) yang dapat dimanfaatkan buah, getah, kulit atau bagian tanaman lainnya. Beberapa jenis yang termasuk dalam kelompok MPTS ini Sukun (Artocarpus communis), Nangka (A. heterophyllus), Cempedak (A. integer), Sawo Manila (Achras zapota), Duku (Lansium domesticum), Mangga (Mangifera indica), Rambutan (Nephelium

lauranum), Petai (Parkia speciosa) dan Kedondong (Spondias pinnata). Sehingga

komposisi jenis penyusun pada hutan tanaman rakyat Parakasak terbagi menjadi kelompok jenis kayu pertukangan, kelompok jenis tanaman perkebunan dan kelompok jenis MPTS. Besarnya perbandingan kelompok penyusun jenis dapat dilihat pada Gambar IV.1 dibawah ini.

(3)

BLHD Propinsi Banten IV. 3

Gambar IV.1. Perbandingan Jumlah vegetasi jenis MPTS, pertukangan dan

perkebunan di lokasi studi hutan alam Gunung Parakasak.

Dari gambar diatas dapat dilihat, bahwa pemilihan jenis pohon terbesar yang ada di HTR Parakasak lebih mengutamakan pemanfaatan ganda, yakni kayu dan buah. Meski begitu, manfaat ekologi yang terdapat pada HTR Parakasak khususnya bagi vegetasi sekitar adalah sebagai sumber nutrisi bagi tanaman hutan, pelindung tanah hutan, penambahan jumlah spesies baik penyebaran structural maupun spesifik serta adanya daya lenting dan ketahanan pada alam. Sebaran jenis penyusun HTR Parakasak menurut kelompoknya dapat dilihat pada

Tabel IV-2 dibawah ini.

69,05 19,05 11,90

Komposisi Jenis

MPTS Pertukangan Perkebunan

(4)

BLHD Propinsi Banten IV. 4

Tabel IV-2. Jenis Tanaman HTR yang berada di lokasi studi di Gunung

Parakasak.

No Nama Daerah Nama Jenis Famili Keterangan

1 Sawo Manila Achras zapota Sapotaceae MPTS

2 Buah Maja Aegle marmelos Rutaceae MPTS

3 Sukun Artocarpus communis Moraceae MPTS

4 Nangka Artocarpus heterophyllus Moraceae MPTS

5 Cempedak Artocarpus integer Moraceae MPTS

6 Belimbing Telunjuk Averrhoa bilimbi Oxalidaceae MPTS 7 Mata Pelanduk Baccaurea motleyana Euphorbiaceae MPTS 8 Gandaria Bouea macrophylla Anacardiaceae MPTS

9 Jeruk Sambal Citrus limonia Rutaceae MPTS

10 Jeruk Bali Citrus x paradisi Rutaceae MPTS 11 Sawo Duren Crateva religiosa Sapotaceae MPTS

12 Durian Durio zibethinus Bombaceae MPTS

13 Manggis Garcinia mangostana Guttiferae MPTS 14 Asam Kandis Garcinia xanthochymus Guttiferae MPTS

15 Melinjo Gnetum gnemon Gnetacea MPTS

16 Duku Lansium domesticum Meliaceae MPTS

17 Mangga Mangifera indica Anacardiacea MPTS

18 Mindi Melia azedarach Meliaceae MPTS

19 Tanjung Mimusops elengi Sapotaceae MPTS

20 Pala Myristica fragrans Myristicaceae MPTS 21 Rambutan Nephelium lappaceum Sapindaceae MPTS

22 Petai Parkia speciosa Fabaceae MPTS

23 Alpukat Persea americana Lauraceae MPTS

24 Jengkol Pithecellobium jiringa Fabaceae MPTS 25 Jambu Biji Psidium guajava Myrtaceae MPTS 26 Kedondong Spondias pinnata Anacardiaceae MPTS

27 Jambu Air Syzygium aqueum Myrtaceae MPTS

28 Jambu Bol Syzygium malaccense Myrtaceae MPTS

29 Coklat Theobroma cacao Malvaceae MPTS

30 Kesemek Diospyros lotus Ebenaceae Pertukangan 31 Jabon Neolamarckia cadamba Rubiaceae Pertukangan 32 Sengon Paraserianthes falcataria Fabaceae Pertukangan 33 Banitan Polythia glauca Annonaceae Pertukangan 34 Trembesi Samanea saman Fabaceae Pertukangan 35 Mahoni Swietenia mahagoni Meliaceae Pertukangan

36 Jati Tectona grandis Lamiaceae Pertukangan

(5)

BLHD Propinsi Banten IV. 5 Tabel IV-2. Lanjutan

No Nama Daerah Nama Jenis Famili Keterangan

38 Kapuk Randu Ceiba petandra Bombaceae Perkebunan

39 Kopi Coffea robusta Rubiaceae Perkebunan

40 Karet Hevea brasiliensis Euphorbiaceae Perkebunan 41 Cengkeh Syzygium aromaticum Myrtaceae Perkebunan 42 Jamblang Syzygium cumini Myrtaceae Perkebunan

Selain itu, HTR Parakasak juga terdiri dari komposisi jenis yang beragam, terhitung pada hutan tanaman rakyat parakasak terdiri dari 20 famili dan beberapa diantaranya adalah Myrtaceae, Fabaceae, Meliaceae, Anacardiaceae, Moraceae, Rutaceae, Sapotaceae dan Ebenaceae. Komposisi jenis penyusun HTR Parakasak berdasarkan familinya dapat dilihat pada Tabel IV-3 dibawah ini.

Tabel IV-3. Komposisi jenis penyusun HTR parakasak berdasarkan familinya.

No Nama Daerah Nama Jenis Famili

1 Mangga Mangifera indica Anacardiacea

2 Gandaria Bouea macrophylla Anacardiaceae

3 Kedondong Spondias pinnata Anacardiaceae

4 Banitan Polythia glauca Annonaceae

5 Kapuk Randu Ceiba petandra Bombaceae

6 Durian Durio zibethinus Bombaceae

7 Kesemek Diospyros lotus Ebenaceae

8 Mata Pelanduk Baccaurea motleyana Euphorbiaceae

9 Karet Hevea brasiliensis Euphorbiaceae

10 Sengon Paraserianthes falcataria Fabaceae

11 Petai Parkia speciosa Fabaceae

12 Jengkol Pithecellobium jiringa Fabaceae

13 Trembesi Samanea saman Fabaceae

14 Melinjo Gnetum gnemon Gnetacea

15 Manggis Garcinia mangostana Guttiferae 16 Asam Kandis Garcinia xanthochymus Guttiferae

17 Jati Tectona grandis Lamiaceae

18 Alpukat Persea americana Lauraceae

19 Coklat Theobroma cacao Malvaceae

20 Duku Lansium domesticum Meliaceae

(6)

BLHD Propinsi Banten IV. 6 Tabel IV-3. Lanjutan

No Nama Daerah Nama Jenis Famili

22 Mahoni Swietenia mahagoni Meliaceae

23 Suren Toona sinensis Meliaceae

24 Sukun Artocarpus communis Moraceae

25 Nangka Artocarpus heterophyllus Moraceae

26 Cempedak Artocarpus integer Moraceae

27 Pala Myristica fragrans Myristicaceae

28 Jambu Biji Psidium guajava Myrtaceae

29 Jambu Air Syzygium aqueum Myrtaceae

30 Cengkeh Syzygium aromaticum Myrtaceae

31 Jamblang Syzygium cumini Myrtaceae

32 Jambu Bol Syzygium malaccense Myrtaceae 33 Belimbing Telunjuk Averrhoa bilimbi Oxalidaceae

34 Kopi Coffea robusta Rubiaceae

35 Jabon Neolamarckia cadamba Rubiaceae

36 Buah Maja Aegle marmelos Rutaceae

37 Jeruk Sambal Citrus Limonia Rutaceae 38 Jeruk Bali Citrus x paradisi Rutaceae 39 Rambutan Nephelium lappaceum Sapindaceae

40 Sawo Manila Achras zapota Sapotaceae

41 Sawo Duren Crateva religiosa Sapotaceae

42 Tanjung Mimusops elengi Sapotaceae

Dari data diatas, famili Myrtaceae hadir dengan 5 jenis tanaman yakni

Psidium guajava, Syzygium aqueum, Syzygium aromaticum, Syzygium cumini dan Syzygium malaccense. Dari kelima jenis diatas, terdapat salah satu komoditas

utama yang umum dijual masyarakat dipasar, yakni Cengkeh (Syzygium

aromaticum). Selain itu, terdapat pula masing-masing 4 jenis dari famili Fabaceae

dan Meliaceae yang diantaranya terdapat pohon inti dalam usaha HTR di Parakasak, yakni Sengon (Paraserianthes falcataria). Secara detil perbandingan jenis pohon penyusun HTR parakasak dapat dilihat pada Gambar IV.2 dibawah ini.

(7)

BLHD Propinsi Banten IV. 7

Gambar IV.2. Perbandingan Jenis Pohon Penyusun HTR Berdasarkan Familinya

pada lokasi studi Gunung Parakasak.

0 1 2 3 4 5 6 Myrtaceae Fabaceae Meliaceae Anacardiaceae Moraceae Rutaceae Sapotaceae Bombaceae Euphorbiaceae Guttiferae Rubiaceae Annonaceae Ebenaceae Gnetacea Lamiaceae Lauraceae Malvaceae Myristicaceae Oxalidaceae Sapindaceae Jumlah Jenis Fa mi li

Gambar

Tabel IV-3.   Komposisi jenis penyusun HTR parakasak berdasarkan familinya.

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 16 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen mengatakan: Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa melalui pesanan dilarang untuk:

[r]

Dinkes /Konsul-Perencanaan/PL /IV/2014/ULP, Tanggal 22 April 2014, Perihal Pekerjaan : Perencanaan Pembangunan Poskesdes, Pembangunan Gedung Rawat Nginap &

MVC (Model-View-Controller) adalah sebuah metode dalam membuat aplikasi dengan memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi

Hasil dari wawancara dan observasi oleh peneliti, memperlihatkan bahwa kualitas pelayanan yang telah diberikan kampus masih kurang dalam mengelola parkir karena masih

service obligation seharusnya menjadi kewajiban Pemerintah. Keberadaan infrastruktur sangat penting bagi pembangunan, sehingga fase awal pembangunan pada suatu negara atau

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana esensi penggunaan jenis perjanjian kerjasama pada usaha waralaba dengan melihat ciri-ciri dari perjanjian waralaba