• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN ALAT PENGAMAN SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8 DAN SMS GATEWAY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBUATAN ALAT PENGAMAN SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8 DAN SMS GATEWAY"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN ALAT PENGAMAN SEPEDA MOTOR BERBASIS

MIKROKONTROLLER ATMEGA8 DAN SMS GATEWAY

1* Ragil Purnomo, 2* Nuzul Imam Fadlilah

Program Studi Teknik Informatika, AMIK BSI Purwokerto

Jl. DR. Bunyamin No.106 Pabuaran, Purwokerto Telp. (0281) 642848/642978

1* ragil.cyber8@gmail.com, 2* nuzul.nfh@bsi.ac.id

Abstract

The development of technology is now rapidly increasing. A wide variety of works created technology to provide convenience for humans in performing dailyactivities. Do not miss the technological advances in the field of informatics and automotive. To secure the vehicle was now already widely used information technology and microcontroller. System security is important in everyday life. Currently, many found a wide variety of security tools both simple and sophisticated. In the manufacture of the motorcycle safety devices using magnetic sensors as well as put on some major components such as microcontroller ATMega8 play an important role as a data processor and main control. To maximize the results of securing magnetic sensors placed on the steering handlebar. The tool works if the sensor on the steering handlebar motorcycle unchanged position. The output voltage of the sensor is sent and then processed by a microcontroller for processing. After being processed by the microcontroller then it will generate output, the results of the microcontroller will be sent to a buzzer or siren and will also send SMS (Short Message Service) warning sign that motorcycle in danger of numbers attached to a modem.

Keywords: Magnetic sensors, Microcontroller ATMega8, Buzzer, SMS. A. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi kini sudah semakin pesat. Berbagai macam karya teknologi diciptakan untuk memberikan kemudahan bagi manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Tidak ketinggalan kemajuan teknologi di bidang informatika dan otomotif. Dalam dunia otomotif sudah banyak yang mengadopsi teknologi informatika untuk pembuatan mesin atau suku cadang. Untuk mengamankan kendaraan pun sekarang sudah banyak digunakan teknologi informatika dan mikrokontroller. Sistem keamanan merupakan hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini banyak ditemukan berbagai macam alat keamanan baik yang sederhana maupun canggih.

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, maka kebutuhan manusia akan semakin meningkat, tindak kriminalitas juga akan ikut meningkat seperti contohnya kasus pencurian kendaraan bermotor khususnya sepeda motor. Maraknya pencurian sepeda motor di Indonesia sekarang ini sudah harus ditanggapi serius. Adu pintar antara pemilik sepeda motor dengan pencuri sepeda motor harus dilakukan. Untuk mengatasi masalah

pencurian tersebut salah satunya dengan memberikan sistem pengaman ganda pada sepeda motor, dari permasalahan tersebut yang melatarbelakangi penulis untuk membuat alat pengaman sepeda motor menggunakan mikrokontroller ATMega8 dan SMS gateway. Alat tersebut nantinya akan berguna untuk membantu pemilik kendaraan bermotor dalam mengontrol dan menjaga sepeda motornya dari pencuri.

B. TINJAUAN PUSTAKA

Alat pengaman sepeda motor berbasis mikrokontroller ATMega8 dan SMS gateway dalah alat yang berfungsi sebagai pengaman sepeda motor dari pencuri. Dalam pembuatan alat dibutuhkan beberapa komponen yang saling mendukung, sehingga dapat beroperasi dengan baik. Adapun komponen-komponen yang digunakan dalam pembuatan alat ini diantaranya adalah komponen aktif dan pasif yang digunakan sebagai komponen-komponen pendukung dalam pembuatan alat ini, sensor yang digunakan adalah sensor magnetic, komponen ini digunakan sebagai input, komponen-komponen lain yang digunakan seperti ATMega8 sebagai inti dari alat yang didukung oleh IC. Adapun IC

(2)

yang digunakan adalah IC regulator 7805 dan IC MAX 232, menggunakan modem wavecom dan buzzeri sebagai output.

C. PERANCANGAN SISTEM

Berdasarkan analisis kebutuhan diatas bagian-bagian yang diperlukan dapat disusun dalam blok diagram.

Gambar 1. Blok Diagram alat Blok diagram ini merupakan perancangan rangkaian diatas terbagi beberapa kelompok skema sistem yaitu: 1. Input

Komponen input tersebut merupakan komponen masukan yang akan diproses. Komponen ini terdiri dari :

a) Catu Daya

Catu daya merupakan masukan atau sumber tegangan awal arus +9 Volt ke dalam rangkaian.

b) Sensor Magnetic

Sensor magnetic berfungsi untuk mendeteksi jika terjadi adanya kejanggalan pada stang kemudi sepeda motor yang kemudian akan diproses oleh mikrokontroller.

2. Regulator

Regulator berfungsi sebagai penurun tegangan (penstabil) dari power supply yang terdiri dari kapasitor dan IC Regulator 7805 sehingga dapat menghasilkan tegangan sesuai kebutuhan alat yaitu +5 Volt.

3. Proses

Proses merupakan komponen utama yang berfungsi sebagai pengelola data yang diterima dari masukan yang kemudian akan menghasilkan output. Pada intinya proses berfungsi untuk menjalankan perintah secara menyeluruh. Dalam proses tersebut penulis menggunakan mikrokontroller ATMega8.

4. Output

Output merupakan keluaran dari semua proses yang telah dijalankan. Mulai dari catu daya, sensor, regulator hingga pada proses

yang dilakukan oleh mikrokontroller. Output yang dihasilkan yaitu :

a) Buzzer

Buzzer berfungsi sebagai indikasi hasil input yang menghasilkan bunyi seperti sirine.

b) SMS Gateway

SMS Gateway berfungsi sebagai pemberitahuan peringatan kepada pemilik sepeda motor jika sepeda motor dalam keadaan bahaya. Modem akan mengirimkan SMS kepada nomor pemilik sepeda motor setelah buzzer berbunyi.

Berikut adalah skema rangkaian alat pemantau jumlah minimarket berbasis sms gateway menggunakan mikrokontroller ATMega8.

Gambar 2. Skema Rangkaian Alat Rancangan tersebut adalah sistem keamanan sepeda motor menggunakan Mikrokontroller ATMega8 sebagai pusat pemroses data, sensor magnetic sebagai sensor inputan, buzzer dan SMS Gateway sebagai output dan rangkaian elektronika lain sebagai pendukung sistem.

Untuk mengaktifkan sistem, hubungkan sistem catu daya +9 Volt DC, jika sistem LED pada sistem minimum hidup maka alat tersebut siap bekerja atau normal, namun jika LED pada sistem minimum mati maka periksa tegangan pada catu daya.

Untuk mensimulasikan alarm pada sepeda motor, aktifkan saklar ON pada sistem kemudian jauhkan antara magnet dan sensor. Jika antara magnet dan sensor terjadi jarak yang jauh maka alarm akan berbunyi dan nantinya akan mengirimkan SMS pemberitahuan ke Nomor Pemilik sepeda motor bahwa sepeda motor dalam keadaan bahaya.

(3)

Gambar 3. Flowchart Program Berikut merupakan penjelasan program dari alat yang telah dibuat :

1. Header

$regfile = "m8def.dat" $crystal = 8000000 $baud = 9600

Dalam blok proses ini merupakaninisialisasi awal program (Header), dimana $regfile = "m8def.dat" merupakan jenis mikro yang dipakai dan $crystal = 8000000 merupakan nilai kristal yang dipakai.

2. Inisialisasi Program Config Pinc.1 = Input Config Pinc.0 = Input Config Portd.5 = Output Config Portd.6 = Output Config Portd.7 = Output Config Portb.0 = Output

Sintaks program tersebut merupakan inisialisasi perangkat keras dengan memberikan simbol-simbol tertentu yang tujuannya memberikan kemudahan dalam pembuatan instruksi-instruksi selanjutnya. Konfigurasi merupakan pemberitahuan kepada program bahwa pin-pin tersebut terpakai untuk digunakan sebagai proses, input maupun output. Seperti Config pinc.1, yang merupakan masukan atau inisialisasi dari sensor magnet dan juga pada mikrokontroller terhubung pada pinc.0. 3. Konstanta

Dim No_hp1 As String * 15 Dim No_hp2 As String * 15

Dim No_hp3 As String * 15 '15

Dim Cmti_pos As Byte , Cmgr_pos As Byte , Index_pos As Byte , Cmd_pos As Byte 'position of CMTI,

CMGR, SMS index, Command Declare Sub Kirim

No_hp1 = "085291815558" No_hp2 = "085786538810" No_hp3 = "085647920308" Stang Alias Pinc.0

Buzzer Alias Portd.5 Led Alias Portd.7 Stang = 1 Buzzer = 0

Dalam Program ini Dim No_hp As String * 15, merupakan konstanta yang dipanggil pada program berikutnya. Kemudian untuk No_hp1 = "085291815558", No_hp2 = "085786538810", No_hp3 = "085647920308" merupakan inisialisasi nomor hp yang akan dikirim sms gateway. 4. Pembacaan Input

'Stang = 0 Do

If Stang = 1 Then Goto Kirim

Listing program diatas merupakan program Input, ‘Stang = 0, menandakan stang dalam posisi terkunci (belok) atau standby dan If Stang = 1 Then, menandakan stang dalam posisi lurus atau berubah.

5. Pembacaan Proses Do Waitms 500 If Stang = 0 Then Goto Utama Else Goto Indikator End If Loop

Listing program diatas merupakan penjelasantentang proses yang terjadi jika sensor pada stang bekerja, merupakan lanjutan dari proses input yang nantinya akan dikirimkannya SMS dan buzzer akan bebrbunyi kemudian menunggu untuk melakukan proses pengulangan kembali. 6. Pembacaan listing program penampilan

Output Kirim:

Print "AT+CMGS=" ; No_hp1 Wait 1

Print "Posisi motor berubah,silahkan cek motor" ; Chr(26)

Goto Sms_lagi Sms_lagi: Wait 10

(4)

Print "AT+CMGS=" ; No_hp2 Wait 1

Print "Posisi motor berubah,silahkan cek motor" ; Chr(26)

Goto Sms_lagi

Sms_lagi: Wait 10

Print "AT+CMGS=" ; No_hp3

Print "Posisi motor berubah,silahkan cek motor" ; Chr(26) Wait 1 Do Buzzer = 1 Waitms 100 Buzzer = 0

Pada listing program diatas merupakan salah satu contoh listing program untuk penampilan hasil proses/output yang berupa SMS pemberitahuan dan bunyi buzzer.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil Percobaan Tanpa IC Regulator

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa catu daya yang diberikan sangat berpengaruh pada cara kerja mikrokontroller serta alarm. Dimana apabila catu daya yang diberikan kurang dari 5 Volt tanpa maupun menggunakan IC regulator maka mikrokontroller tidak bekerja, begitupun dengan sensor magnetic dan alarm.Apabila catu daya yang diberikan lebih dari 5 Volt tanpa menggunakan IC regulator maka mikrokontroller panas atau bahkan tidak berfungsi (rusak/mati). Sensor magnetic dan alarm akan bekerja pada tegangan 5-6 Volt tanpa menggunakan IC regulator, sedangkan mikrokontroller akan bekerja dengan baik jika diberi catu daya sebesar 5 Volt tanpa menggunakan IC regulator.

Tabel 2. Hasil Percobaan Menggunakan IC Regulator

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa catu daya yang diberikan sangat berpengaruh pada cara kerja mikrokontroller serta alarm. Dimana apabila catu daya yang diberikan lebih dari 5 Volt dengan menggunakan IC regulator maka mikrokontroller akan bekerja dengan baik, begitupun dengan sensor magnetic dan alarm. Apabila catu daya yang diberikan kurang dari 5 Volt tanpa menggunakan IC regulator maka mikrokontroller panas atau bahkan tidak berfungsi (rusak/mati). Sensor magnetic dan alarm akan bekerja pada tegangan 6-9 Volt dengan menggunakan IC regulator, sedangkan mikrokontroller akan bekerja dengan baik pada tegangan 7-8 Volt menggunakan IC regulator.

Selain melakukan percobaan tegangan, penulis juga melakukan percobaan pengukuran delay menggunakan stopwatch sebagai penghitungnya.Percobaan tersebut dilakukan untuk mengetahui jangka waktu yang dibutuhkan sistem pengaman tersebut untuk mengirimkan SMS sampai ke ponsel user yaitu nomor Telkomsel dan Indosat.Perhitungan waktu tempuh dimulai dari perubahan kondisi sensor sampai SMS masuk ke ponsel user.

Berikut adalah hasil catatan waktu yang diperoleh dengan menggunakan stopwatch sebagai penghitungnya :

Tabel 3. Penghitungan Delay Pengiriman SMS

Dari percobaan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata jangka waktu pengiriman SMS sangat bergantung pada kualitas perusahaan layanan penyedia

(5)

jaringan GSM (Global System for Mobile Comunication). Berdasarkan data dari pengambilan sebanyak tiga kali untuk masing-masing nomor GSM, dan setelah dihitung maka jangka waktu paling cepat adalah 9,8 detik dari nomor IM3 ke sesama Indosat dan 10 detik dari nomor IM3 ke Telkomsel. Terdapat juga beberapa kelamahan lain dalam proses pengiriman SMS dari Modem SMS Gateway ke nomor pemilik atau user. Yang pertama, lokasi pengguna atau user juga mempengaruhi kecepatan maupun pengiriman SMS. Yang kedua, pemilihan dari jenis profider itu sendiri karena letak antena transmisi dari masing-masing profider berbeda-beda dalam menangkap sinyal dan memancarkan sinyal. Maka dari itu, faktor lokasi memang sangat mempengaruhi pada proses pengiriman SMS.

Dibawah ini adalah foto alat pengaman sepeda motor berbasis mikrokontroller ATMega8 dan SMS gateway :

Gambar 4. Alat Pengaman Sepeda Motor Berbasis Mikrokontroller ATMega8 dan

SMS Gateway

Gambar 5. Miniatur Alat Pengaman Sepeda Motor Berbasi Mikrokontrollet ATMega8

dan SMS Gateway

E. KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah mengamati dan membahas sistem pengaman sepeda motor berbasis mikrokontroller dan SMS (Short Message

Service) Gateway, sebagaimana telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Sistem bekerja normal pada tegangan lebih dari 5 Volt.

2. Penggunaan sensor magnetic sangat berpengaruh ketika mendeteksi perubahan posisi pada stang kemudi. 3. Alat tersebut hanya akan mengirim SMS

ke nomor ponsel yang telah disetting pada program, sehingga untuk mengubah nomor tujuan harus memprogram ulang. 4. Kecepatan pengiriman SMS sangat

bergantung pada kualitas layanan perusahaan penyedia jaringan GSM (Global System for Mobile Comunication). Pemakaian jenis simcard/profider dari produk yang sama akan mempunyai nilai tempuh SMS yang relatif lebih cepat.

Pada rangkaian alat pengaman sepeda motor dengan segala keterbatasan yang dimiliki, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam pembuatan alat tersebut, sehingga pembuatan alat tersebut membutuhkan waktu yang lama dan masih perlu penyempurnaan, oleh karena itu penulis memberikan beberapai uraian saran sebagai berikut :

Pengetahuan tentang materi elektronika dan komponen-komponen pendukung sangat dibutuhkan, dikarenakan sebagai dasar dari pembuatan alat, dan untuk kedepannya alat pengaman diuji cobakan langsung pada sepeda motor.

1. Pada perancangan program masih memerlukan pengembangan dan penyesuaian lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan maupun kecanggihan teknologi terkini.

2. Perlu penelitian dan pengkajian lebih lanjut untuk kesempurnaan alat.

DAFTAR PUSTAKA

A.M, Athea. 2009. Membuat Karya Elektronik Listrik Arus Lemah. Bandung: Puri Pustaka.

Eko Putra, Afgianto. 2010. Tips dan Trik Mikrokontroler AT89 dan AVR. Yogyakarta: Gava Media.

Eliezer, I Putu.2012. Rangkaian Downloader USBasp. Diambil dari: http://www. geyosoft.com /2012/ rangkaian-downloader-usbasp ( 21 Juli 2014 )

Isparela, Yuda. 2011. Jenis-Jenis Saklar (Switch). Diambil dari:

(6)

http://www.linksukses.com/2011/12/je nis-jenis-saklar-switch.html( 12 Mei 2014)

Kho, Dickson. 2013. Simbol dan Fungsi Kapasitor Beserta Jenisnya. Diambil dari:

http://www.produksielektronik.com/2 013/07/jenis-kapasitor-fungsi

kapasitor-simbol-kapasitor/ ( 10 Mei 2014 )

Pradana, Airlangga. 2013. Jenis Resistor dan Kode Warnanya. Diambil dari: http://www.elkaasik.com/resistor/.inf oservicetv.com/tabel-kode-warna-resistor.html ( 28 April 2014 ) Purnama, Agus. 2012. Pengertian dan

Kelebihan Mikrokontroler. Diambil dari: http://elektronika-

dasar.web.id/artikel-

elektronika/pengertian-dan-kelebihan-mikrokontroler/ ( 17 Mei 2014)

Winarno, Arifianto Deni. 2011. Bikin Robot Itu Gampang. Jakarta: PT Kawan Pustaka.

Gambar

Gambar 2. Skema Rangkaian Alat
Gambar 3. Flowchart Program
Tabel 1. Hasil Percobaan Tanpa IC  Regulator
Gambar 5. Miniatur Alat Pengaman Sepeda  Motor Berbasi Mikrokontrollet ATMega8

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data yang dilakukan, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi fluida dinamis

Na koji način katalogizatori određuju jedinstvene odrednice, kada je riječ o pseudonimnosti, te koliko slijede Veronin Pravilnik i priručnik za izradbu abecednih kataloga u

Best First Search membangkitkan verteks berikutnya dari sebuah verteks (yang sejauh ini terbaik diantara semua leafnodes yang pernah dibangkitkan. Untuk menentuan verteks

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22-24/PUU-VI/2008, tanggal 23 Desember 2008 tersebut dipertimbangkan kembali dalam Putusan Nomor 20/PUU-XI/2013, tanggal 12 Maret 2014, pukul

atau penderitaan yang hebat, baik jasmani maupun rohani, pada seseoarang untuk memperoleh pengakuan atau keterangan dari seseorang dari orang ketiga, dengan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara asupan protein dan riwayat keluarga dengan kadar asam urat pada staf dosen dan pegawai Fakultas

Target pada Mata Kuliah ini adalah Pembuatan Pemrograman Aplikasi Android yang terdiri dari : Akses Database Lokal (SQLite), dan Database Server (MySQL) via bahasa Pemrograman

Dalam penelitian ini, triangulasi yang dipakai adalah triangulasi sumber. Triangulasi sumber digunakan untuk menguji kredibilitas data yang diperoleh dari beberapa sumber.