• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PT TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PT TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

16

BAB II

GAMBARAN UMUM PT TERMINAL PETIKEMAS

SURABAYA

2.1. Gambaran Umum Perusahaan

Gambaran umum perusahaan merupakan suatu gambaran dari perusahaan PT Terminal Petikemas Surabaya, yang dimana perusahaan dari PT Pelabuhan Indonesia III. Gambaran umum ini mendeskripsikan tentang sejarah awal mula didirikan perusahaan, visi misi dan moto perusahaan hingga struktural organisasi public relations.

2.2. Sejarah PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero)

Sejarah dari PT Pelindo III (Persero) dibagi dalam beberapa siklus penting, yaitu :

1. Perusahaan Negara merupakan perseroan awal berdirinya, yang dimana pendirinya ini telah berada pada PP No. 19 Tahun 2960.

2. Dalam jangka waktu 1969-1983 bentuk dari perusahaan Negara telah mengganti nama menjadi Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) berdasarkan PP No. 1 tahun 1969.

3. Selanjutnya, pada kurun waktu 1983-1992, agar dapat membedakan antara pengelolahan pelabuhan umum yang diusahakan dengan yang tidak diusahakan, telah diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pelabuhan berdasarkan PP Nomor. 16 tahun 1983 serta PP No. 6 tahun 1985.

(2)

17 4. Dengan berjalannya perkembangan dalam bidang usaha,

mengakibatkan perubahan status dari Perusahaan Umum (Perum) menjadi Perseroan. Dimana, perubahan ini berlangsung pada tahun 1992 dan tertuang pada Akta Nitaris Imas Fatimah, SH Nomor 5 pada tanggal 1 Desember 1992. 5. Perubahan anggaran dasar yang terjadi pada Desemberrr 2011

perihal keputusan menteri BUMN 236.

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) berawal dari Perusahaan Negara Pelabuhan

Pada tahun 1960 – 1969. Lalu, mengubah Namanya menjadi di Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP), di tahun 1969 PT Pelabuhan Indonesia III telah menjalankan bisnis inti, yakni sebagai penyedia fasilitas jasa pelabuhan, selain itu juga mempunyai peran kunci agar dapat termainnya kelangsungan serta termiannya suatu kelancaran dari angkatan laut. Adanya peran darifasilitas transportasi laut yang cukup, maka akan mampu menjadi tombak serta memotivasi dalam hal suati aktifitas dari suatu Negara serta masyarakat. Di tahun 1984, Kebijakan Pemerintah untuk pelabuhan strategis, pengelolaannya dari prinsip public Unility di transformasi menjadi komersil, misalnya pembentukan Perusahaan Umum serta pengelolaan pelabuhan Provinsi Aceh, Sumatera dan Riau.

Pelabuhan II yang berada di Sumatra Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lambung, Kalimantan Barat, Jawa Barat dan DKI Jakarta. Perusahaan Umum Pelabuhan Indonesia III dapat mengurus pelabuhan umum yang diusahakan dalam provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Timur, Timor Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Serta, perusahaan umum Pelabuhan IV dapat

(3)

18 mengurus pelabuhan umum diusahakan dalam provinsi Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya.

Selanjutnya, yang ditinjau dari peraturan pemerintah No. 58 tahun 1991, akhirnya tanggal 1 Desember 1992 yang bersama dengan Perusahaan Umum dari beberapa pelabuhan yang lain. sesuai dengan peraturan pemerintah Nomor 58 tahun 1991, maka pada tangga 1 Desember 1992 yang bersamaan dengan Perusahaan Umum dari pelabuhan lainnya, bertujuan untuk dapat memantapkan transformasi komersialisasi penyelenggaraan pelabuhan yang dimana statusnya berubah menjadi Badan Hukum PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), dimana memiliki wilayah usaha yang sama dengan sebelumnya. PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada bidang perhubungan. Perushaan ini memiliki tugas, wewenang serta tanggung jawab, yaitu dapat mengelola Pelabuhan Umum yang terdapat dalam 7 wilayah provinsi di Indonesia, diantaranya adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah serta Nusa Tenggara Timur.

Beberapa anak perusahaan dari PT Pelabuhan Indonesia III antara lain, yaitu :

1. PT Terminal Petikemas Surabaya 2. PT Pelindo Marine Service 3. PT Ambapers

4. RS PHC Surabaya 5. Portek Indonesia

6. Berlian Jasa Terminal Indonesia 7. Jasamarga Bali Tol

(4)

19 Terhitung dari tahun 1969 pengelolaan dan pembinaan pelabuhan berdasarkan dari :

a. PP pengganti dari Undang-Undang No. 1 Tahun 1969 terkait dengan bentuk bentuk usaha Negara.

b. Undang-Undang No. 9 Tahun 1969 terkait dengan Penetapan peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 tahun 1969 diganti menjadi undang-undang.

c. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1969 terkait dengan Pembubaran Perusahaan-Perusahaan Negara dan pengalihan pembinaannya ke dalam organisasi pembinaan pelabuhan. d. Surat Keputusan dari Kementerian Perhubungan Nomor

010/13/19 MPBH pada tanggal 20 Juni 1969 terkait dengan Organisasi Pembinaan Pelabuhan serta kedudukan, tugas dan wewenang.

Selanjutnya, tahun 1983 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 1983menganai cara pembinaan serta pengawasan Perusahaan Jawatan (PERJAN), dan Perusahaan Perseroan (PERSERO) yang dimana hal ini disempurnakan dengan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1985.sehubungan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 1983, maka pembinaan pelabuhan juga disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1983. Dengan adanya peraturan tersebut, maka Peraturan Pemerintah mengganti UU No. 1 Tahun 1969, namun sebelum adanya peraturan baru dinyatakan masih tetap berlaku peraturan yang lama.

Terbitanya Peraturan Pemerintah No. 3 dan No. 11 Tahun 1983 tersebut, status pengelolaan pelabuhan yang terdapat hingga saat ini masih berbentuk Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) telah diubah

(5)

20 menjadi Perusahaan Umum Pelabuhan. Untuk BPP di Tanjung Perak telah dikhususkan, termasuk dalam Perusahaan Umum Pelabuhan III yang sesuai Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1983 yang dimana kantor pusat berada di Surabaya dengan cabang-cabang yang tersebar sebanyak 9 provinsi.

Lanjut, terkait dengan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1985 pengaturan Perusahaan Umum Pelabuhan III yang didirikan oleh Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1983 diadakan penyesuaian, dengan mengeluarkan cabang-cabang pelabuhan yang berada di provinsi Kalimantan Timur dari wilayah kekuasaan Perusahaan Umum Pelabuhan III dan dimasukkan ke dalam Perusahaan Umum Pelabuhan IV, yang dimana kantornya berada di Ujung Padang. Dengan dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1983 dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

Sehubungan adanya perubahan bentuk dari Badan Usaha Milik Negara menjadi Perusahaan Umum Pelabuhan, akhirnya tata kerja serta struktur organisasi Perusahaan Pelabuhan ikut serta diubah. Untuk Perusahaan Umum Pelabuhan III telah dikhususkan untuk ditetapkannya keputusan terkait dengan menteri perhubungan. Dalam surat keputusan Menhub No. KM/200/OT.001/Phb-83 pada tanggal 21 Oktober 1983, yang memiliki cabang pelabuhan di Lingkungan Perum Pelabuhan III telah dibedakan menjadi beberapa pelabuhan, diantaranya adalah Pelabuhan Kelas I,II,III,IV dan V. Berbicara mengenai pembagian kelas pelabuhan, maka cabang pelabuhan Tanjung Perak termasuk pada cabang kelas I.

Divisi Usaha Terminal Petikemas merupakan divisi yang baru, dimana keberadaannya sama dengan berdirinya dari Perusahaan Umum Pelabuhan III. Untuk langkah awal, maka hasil dari kegiatan pelayanan untuk bongkar muat petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak

(6)

21 telah ditetapkan di Dermaga Berlian Utara yang dimana telah dijadikan sebagai Dermaga dari petikemas.

Dari adanya perjalanan usaha bingkar muat petikemas dari tahun ke tahun, maka diperoleh prospek yang dapat dikatan cukup membanggakan. Akhirnya, direksi mengambil sebuah kebijakan untuk membangun fasilitas khusus agar dapat menunjang kegiatan pelayanan bongkar muat petikemas secara Internasional, dengan catatan selesai pembangunan Dermaga Petikemas serta fasilitas yang ada pada tahun 1991.

Dapat dilihat dari tanggung jawab terkait pengelolaan terminal petikemas lewat dermaga petikemas serta meningkatnya kegiatan bongkar muat Petikemas dan meningkatnya kegiatan dalam pelayanana bongkar muat petikemas secara Internasional, maka diputuskan pada tanggal 1 Januari 1993 divisi dari usaha terminal petikemas Tanjung perak menjadi usaha yang berdiri sendiri, yang akhirnya pertanggung jawaban dari pengelolaan unit terminal petikemas tanjung perak sudah tidak lagi lewat Kepala Cabang Pelabuhan Tanjung Perak, namun langsung pada direksi. Dengan berjalannya laju arus perdagangan Internasional, dimana menggunakan jasa unit terminal petikemas Tanjung Perak dan dalam rangka pengembangan usaha, akhirnya melakukan dengan cara pembentukan divisi baru ataupun dinas dinas yang baru.

Jadi,berdirinya Pt Terminal Petikemas Surabaya pada tahun 1992 di Surabaya sesuai beserta Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Pelabuhan III No. 725/KPTS/BL.382.P.III-92 yakni p22 September 1992.PT Terminal Petikemas Surabaya disimbolkan dengan Pemasangan Contrainer Gartray Crane yang pertama di dermaga petikemas sepanjang 500 meter. Dari itulah PT Terminal Petikemas Surabaya dapat menunjukkan reputasi yang dikenal sebagai terminal

(7)

22 yang efisien serta biaya yang efektif, dimana perusahaan dapat melayani kebutuhan dari para importer dan eksportir pada kawasan Indonesia Timur.

Tahun 1997, tersadar bahwasannya PT Terminal Petikemas Surabaya harus melakukan suatu pengembangan agar dapat memenuhi kebuthan dari adanya perdagangan yang semakin meningkat ini, maka membuat program baru dengan tujuan perlusnya kapasitas menjadi dua kali lipat dari sebelumnya.

29 April 1999, unit Terminal Petikemas (PT Persero) pelabuhan Indonesia III, telah resmi berubah namanya menjadi PT TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA (TPS) yang dimana telah di privatisasi dengan adanya penanaman saham sebesar 49% oleh P&O Ports Australia. Pada tahun 2000, lapangan dari Petikemas telah diperluas sehingga di akhir tahun 2000 mengharapkan untuk mempunyai daya tampung lebih dari 20.000 teus. Untuk kepentingan itu, telah diadakan dengan disepakatinya pembelian dari 4 unit Quay Crane dari IMPSA serta 12 unit RTG terbaru yang berasal dari Konceranes.. Dengan begitu, memiliki haraoan besar di tahun 2001. PT TPS mampu untuk menangani 2 teus petikemas per tahunnya. Sekarang ini PT TPS telah memiliki 2 dermaga, yakni jalur dermaga sepanjang 1000 meter yang dimana memiliki kedalaman ke dua sisinya adalah 10,5 meter serta satunya adalah jalur dermaga terpanjang yakni 450 meter yang dimana memiliki kedalaman dari kedua sisinya adalah 7.5 meter. Dermaga dermaga itu sudah lengap dengan fasilitas baru, yaitu Quay Crane 17 RTG serta berbagai macam forklit untuk digunakan perhatian lebih terhadap petikemas.

Sister computer baru digunakan untuk operational dari terminal dan juga nota rampung, dibuat oleh Real Time Bussiness Solutions dari Sydney (Australia). Sistem ini sudah beroperasi dari bulan Desember

(8)

23 1999. Komisaris Perusahaan dan juga Direksi terdiri dari dua pihak pemegang saham, sekarang telah bekerja kearah pyang terdiri dari kedua pihak pemegang saham, sekarang telah bekerja kearah yang meningkatkan produktivitas dan juga melyani agar lebih baik untuk mengacu pada praktek terminal yang terbaik terdapat di dunia. PT TPS merupakan satu dari banyaknya terminal di dunia yang sudah mendapatkan sertifikat ISO 9001, ISO 1400, OHSASI 18001, serat ISPS Code adalah langkah awal untuk dapat tercapainya terminal di kelas dunia.

2.4 Visi, Misi, dan Motto PT Terminal Petikemas Surabaya Agar dapat tercapainya tujuan dari perusahaan, perusahaan memerlukan perencanaan dan tindakan yang nyata agar dapat terwujud. Hal ini, bisa dikatakan visi serta misi ialah suatu konsep yang dapat diiringi dengan tindakan yang direncanakan agar dapat tercapainya tujuan. Berikut ini ialah Visi, Misi dan Motto PT Terminal Petikemas Surabaya sebagai berikut :

2.4.1 Visi Perusahaan

PT Terminal Petikemas Surabaya merupakan salah satu terminal yang berstandar kelas dunia di Indonesia, yang dimana memiliki sebuah komitmen agar dapat menetapkan kondisi perusahaan yang terus meningkat, yakni dijadikan dimana pelabuhan ini sudah dijadikan sebagai pintu masuk ke kawasan Indonesia bagian Timur. Agar dapat dipastikan bahwasannya perusahaan dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan juga membutuhkan agar dapat memberikan sebuah support terkait dengan perkembangan ekonomi yang berada di Indonesia, selain itu juga senantiasa memberikan pelayanan yang baik kepada para pelanggan. PT TPS sendiri, memiliki motto “Reliable Terminal With Service Excellence” yang dimana

(9)

24 maksudnya adalah terminal paling terpercaya dengan layanan yang terbaik yang dimana makna dari motto tersebut ialah kepuasan dari pelanggan merupakan salah satu prioritas utama bagi TPS. Agar dapat tercapainya tujuan tersebut, maka perusahaan memiliki beberapa upaya untuk :

a. Mengadakan dan memberikan sebuah kepastian bahwasannya pelayanan telah dikasih oleh perusahaan terhadap customer, yakni muatan serta bongkaran petikemas ecara disiplin. b. Menyediakan pelayanan terbaik terhadap customer, ketika

petikemas dari pihak yang terkait memerlukan wadah yang banyak ataupun beberapa alat tambah yang lain, cotohnya adalah reefur plug, dimana alat ini memiliki fungsi untuk dapat memberikan pertahanan suhu yang dingin dari petikemas.

c. Memberikan fasilitas tambahan lain, ketika pembongkaran ataupun pemuatan petikemas, seperti menyediakan air yang suci ataupun bahan bakar

d. Selalu mendahulukan kepuasan dari customer, yakni dengan menghadirkan pelayanan terbaik untuk customer tersebut. 2.4.2 Misi Perusahaan

PT Terminal Petikemas Surabaya memiliki misi, yakni terus berusaha untuk senantiasa mengembangkan perusahaan, dimana perusahaan yang bersinergi,, perusahaan yang tidak mudah untuk ebrdusta, selalu memberikan sarapan dan prasarana terminal petikemas, sehingga kebutuhan dapat terpenuhi dengan baik dalam perniagaan domistik maupun internasional untuk semua publik perniagaan di kawasan Indonesua bagian Timur. Agar dapat tercapainya hal hal tersebut, maka perusahaan berusaha untuk :

(10)

25 a. Memberikan jasa pelayanan untuk transportasi terhadap

customer, sehingga mendapatkan jaminan dalam hal penyaluran barang yang aman, efisien serta disiplin.

b. Terjaminnya lingkungan kerja yang kondusif serta dapat berhubungan baik dengan lingkungannya.

c. Memanfaatkan potensi dari karyawan untuk dikembangkan. d. Mengikuti aktifitas perniagaan untuk dapat terjamin terpenuhi

kesuksesan bisnis dan mengusahakan tingkat pemulihan investasi yang l;azim terhadap orang investor.

e. Senantiasa menerima support publik untuk dapat menerapkan peran dalam kepemilikan publik.

2.4.3 Motto Perusahaan

“Reliable Terminal with Service Excellence” Latar belakang terbentuknya motto perusahan :

Terminal petikemas dijadikan sebagai terminal yang berkaitan denhgan para konsumen yang berasal dari domestic maupun internasional, yang dimana perusahaan diwajibkan mebjadi yanf paling bisa terandalkan.

Sehingga, agar bisa dijadikan sebagai terminal petikemadd yanh

bisa diandalkannn, dimana perusahaan diwajibkan untuk

diandalkanOleh karena itu, untuk menjadi terminal petikemas yang dapat diandalkan, perusahaan harus mendapatkan support dari pelayanan yang sempurna. TPS juga memotivasi para karyawan serta rekan nisnis agar mendapatkan kesempurnaan pelayanan kepada customer, ung oleh layanan yang sempurna. TPS mendorong para pegawainya dan para rekanan bisnisnya untuk meraih kesempurnaan layanan terhadap para pelanggannya.

(11)

26 R: Responsive, TPS dituntut untuk selalu tanggap terkait dengan

dengan complain dari customer.

E: Empathy, TPS dituntu agar senantiasa memiliki rasa empati terhadap orang lain, terutama dalam permasalahan dari customer. L: Learning, TPS dapat menerima pengalaman sebagai bentuk belajar dlaam melangsungkan proses di masa depan yang lebih baik daripada sebelumnya.

I : Innovation, pelayanan dari TPS ini telah mendapatkan dukungan dari peralatan serta sistem computer yang ter-update

A: Ability, pelayanan TPS telah mendpatkan support dari orang orangg orangg ahli dalam bidangnya.

B: Benefit, customer selalu meenikmati keuntungann terhadap pelayanan di TPS.

L: Leading, TPS dijadikan sebagai pimpinan pada gariss terdepann untuk mutu pelayanan.

E: Effective and Efficient, TPS telah melangsungkan strategi yang tepat ketika sedang menghadapii suatu persaingan bisnis. TPS

melaksanakan strategi tepat guna dalam menghadapi persaingan bisnis 2.4.4 Logo Perusahaan

Gambar 2.1 Logo Terbaru Perusahaan Terminal Petikemas Surabaya Sumber Data : PT Terminal Petikemas Surabaya

(12)

27 Logo terbaru PT TPS terdiri dari beberapa makna, yang melambangkan :

1. Panah oranye melambangkan jalur pendistribusian ekspedisi petikemas.

2. Panah biru tua yang tersambung dengan tulisan melambangkan keselarasan dan kelancaran jalur ekspor impor guna berputarnya roda perekonomian.

3. Panah biru muda melambangkan laut sebagai jalan dan pintu masuk jalur ekspor impor.

4. Logo panah ke atas melambangkan kemajuan perusahaan serta siap menyongsong masa depan.

5. Font miring melambangkan sebuah perjalanan untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

2.4.5 Lokasi Perusahaan

Lokasi dari PT Terminal Petikemas Surabaya bisa dikatan cukup startegis, Karena secaraaa langsunggg berhubungannn dengannn jalann Rayan Tol Surabaya dan jaluuur kereeeta aaapi. Karena lokasi inilah, PT Terminal Petikemas Surabaya dikenal dengan Pintu utama ke Kawasan Indonesia Bagian Timur.

(13)

28 Gambar 2.2 Lokasi PT terminal Petikemas Surabaya

Sumber Data : Google Maps

2.4.6 Struktur Organisasi

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Divisi PR PT Terminal Petikemas Surabaya

Referensi

Dokumen terkait

minor uncertainty dibenarkan). Jadi oleh sebab ketiadaan fatwa tentang Altcoin lagi buat masa ini, kita mempunyai dua pilihan. Pilihan yang pertama adalah senang – kita

6 Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Depika Goyal dan teman-temannya yang menunjukkan bahwa sosial ekonomi termasuk

Untuk mengetahui perubahan pola radiasi, menggunakan prinsip dari antena susunan (array) yang dapat diubah pada parameter jarak antar antena, arus catu antena serta

Format selanjutnya yang akan dibahas pada tulisan ini adalah format GIFT dimana dalam format ini mendukung beberapa jenis soal, yaitu; esay, benar-salah, pilihan

Namun, hasil akhir yang diperoleh pada penelitian ini (Mansyur et al. 2012) dimana perlakuan C (pergiliran pakan dua hari protein rendah, dan satu hari protein tinggi

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai upaya untuk mengungkap dan mendokumentasikan khasanah budaya di masyarakat Kampung Naga terkait matematika yang dapat digunakan sebagai

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat ditarik simpulan bahwa keterbacaan teks pada buku ajar Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X (kurikulum 2013)

Selain itu juga siswa diberi kesempatan untuk meningkatkan semangat kerjasama siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi ide dan mempertimbangkan