• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR FAKTOR YANG MEMOTIVASI PETANI UNTUK MENABUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR FAKTOR YANG MEMOTIVASI PETANI UNTUK MENABUNG"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMOTIVASI PETANI

UNTUK MENABUNG

STUDI KASUS PETANI PENABUNG DI DESA TIHINGAN, KECAMATAN BANJARANGKAN,

KABUPATEN KLUNGKUNG, PROVINSI BALI

I GUSTI AYU DWI INDRAYANI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2011

(2)

TESIS

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMOTIVASI PETANI

UNTUK MENABUNG

STUDI KASUS PETANI PENABUNG DI DESA TIHINGAN, KECAMATAN BANJARANGKAN,

KABUPATEN KLUNGKUNG, PROVINSI BALI

I GUSTI AYU DWI INDRAYANI NIM 0991161015

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMOTIVASI PETANI

UNTUK MENABUNG

STUDI KASUS PETANI PENABUNG DI DESA TIHINGAN, KECAMATAN BANJARANGKAN,

KABUPATEN KLUNGKUNG, PROVINSI BALI

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

pada Program Magister, Program Studi Magister Agribisnis, Program Pascasarjana Universitas Udayana

I GUSTI AYU DWI INDRAYANI NIM 0991161015

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(4)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji dan syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung wara nugraha-Nya, tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini

perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Ir. Nyoman Sutjipta, MS. pembimbing pertama yang dengan penuh

perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti program magister, khususnya dalam penyelesaian tesis ini. Terimakasih sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Ir. I Made Narka Tenaya, MS. pembimbing II yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan serta saran kepada penulis.

Ucapan yang sama juga ditunjukkan kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. Wayan atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister di Universitas Udayana. Ucapan terimakasih ini juga ditunjukkan kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana yang dijabat oleh Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepasda Prof. Dwi, Ketua Program Studi Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Udayana. Ungkapan terimakasih penulis sampaikan pula kepada para penguji tesis, yaitu Dr. I. Wayan Budiasa, SP. MP; Prof. Dr. Ir Dwi Putra Darmawan, MP; dan Prof. Dr. Ir. Ketut Budi Susrusa, MS yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan, dan koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud seperti ini.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus disertai penghargaan kepada seluruh guru-guru yang telah membimbing penulis, mulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Juga penulis ucapkan terimakasih kepada Mama dan Ajik yang telah mengasuh dan membesarkan penulis, memberikan dasar-dasar berfikir logis dan suasana demokratis sehingga tercipta lahan yang baik untuk berkembangnya kreativitas. Akhirnya penulis sampaikan terimakasih kepada Aditya Pramana, kakak, adik-adik, dan semua sahabat dan rekan mahasiswa Magister Agribisnis angkatan 2009, yang dengan penuh pengorbanan telah memberikan kepada penulis kesempatan untuk lebih berkonsentrasi untuk menyelesaikan tesis ini.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini.

(5)

vi

RIWAYAT HIDUP

I Gusti Ayu Dwi Indrayani, anak kedua dari empat bersaudara yang

dilahirkan pada tanggal 12 Mei 1986 di Mataram, dari pasangan I Gusti Putu Sumartha (Ayah) dan I Gusti Ayu Ratnawati (Ibu).

Pada tahun 1991 mengikuti pendidikan Taman Kanak-kanak di TK Kartini Mataram dan menamatkan pendidikan di sekolah tersebut pada tahun 1992. Selanjutnya, pada bulan Juli 1992 melanjutkan pendidikan di SDK St. Anthonius Ampenan hingga tamat tahun 1998. Pada bulan Juli 1998 melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SLTP Negeri Dua Mataram hingga tamat tahun 2001, yang kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMU Negeri 5 Mataram hingga tamat tahun 2004. Pada bulan Juni 2004, melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor dan memilih jurusan Hama dan Penyakit Tanaman hingga lulus pada bulan April 2008. Pada bulan September 2009, diterima di Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar, dan memilih Program Studi Agribisnis.

(6)

vii

ABSTRAK

I Gusti Ayu Dwi Indrayani (2011)

FAKTOR–FAKTOR YANG MEMOTIVASI PETANI UNTUK MENABUNG

STUDI KASUS PETANI PENABUNG DI DESATIHINGAN, KECAMATAN BANJARANGKAN, KABUPATEN KLUNGKUNG, PROVINSI BALI

Di Bawah Bimbingan :

Prof. Dr. Ir. Nyoman Sutjipta, MS dan Prof Dr. Ir. I Made Narka Tenaya, MS.

Program pembangunan pertanian saat ini berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pertanian. Kebijakan pemerintah yang tidak tepat akan berakibat fatal dan dapat memperburuk kondisi petani. Rendahnya pertumbuhan pertanian sebagai akibat minimnya alokasi anggaran pemerintah daerah untuk sektor pertanian. Hal ini memacu pemerintah untuk melakukan analisis salah satunya yakni optimalisasi peran serta lembaga keuangan selaku penghimpun dana masyarakat melalui program tabungan yang dapat meningkatkan modal pembangunan negara sehingga modal sektor pertanian juga dapat ditingkatkan dan secara berkesinambungan akan membantu pertumbuhan dan kesejahteraan petani Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik petani yang menabung di lembaga keuangan yang terletak di Desa Tihingan, menganalisis faktor apa saja yang memotivasi petani untuk menabung, dan mengkaji perbedaan kesejahteraan petani penabung dibandingkan petani bukan penabung. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Klungkung, Kecamatan Banjarangkan, Desa tihingan. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Sampel awal penelitian yang diamati dari populasi petani adalah sebanyak 173 orang. Dari sensus yang dilakukan petani yang menabung di Desa Tihingan sebanyak 71 orang dan sisanya petani bukan penabung sehingga sampel yang diambil adalah 60 responden untuk petani penabung, dan 35 responden untuk petani bukan penabung. Metode yang digunakan untuk penentuan sampel sebagai responden adalah dengan simple random sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Hasil karakteristik menunjukkan bahwa petani penabung di Desa Tihingan tergolong bukan petani miskin sehingga berpotensi untuk menabung, (2) Faktor yang paling memotivasi petani untuk menabung adalah faktor satu yang terbentuk dari pendapatan petani, suku bunga tabungan, pelayanan lembaga keuangan, hadiah, dan kepercayaan nasabah, (3). Kajian terhadap perbedaan kesejahteraan yakni dengan rata-rata biaya pengeluaran rutin perbulan yang hampir sama, petani penabung mampu menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung. Petani penabung memiliki kesejahteraan lebih baik karena adanya pendapatan usaha tani yang lebih banyak dan pendapatan usaha lainnya dibandingkan petani bukan penabung. Berdasarkan hasil penelitian ini penulis memberikan rekomendasi kepada lembaga keuangan dalam kebijakannya untuk memperbanyak cabang diperlukan pertimbangan terhadap optimalisasi pelayanan nasabah sehingga perputaran dana yang dihasilkan efektif.

(7)

viii

ABSTRACT

I Gusti Ayu Dwi Indrayani (2011)

FACTORS THAT AFFECT FARMER’S MOTIVATION TO SAVE CASE STUDY SAVING FARMERS IN TIHINGAN VILLAGE, SUB-DISTRICT OF

BANJARANGKAN, DISTRICT OF KLUNGKUNG, BALI PROVINCE Counselored by:

Prof. Dr. Ir. Nyoman Sutjipta , MS. and Prof Dr. Ir. Made Narka Tenaya, MS.

Farming development programs now day focus on improvement on farmer’s wealth. The unappropriate government police will make the farmer condition worst. Low growth in farming sector is cause by less budget that allocated by the government. This condition push ahead the government to doing certain analysis, one of them is to analyst financial institutions as the society funding complier with they saving programs which could improve state capital development so that the capital on farming sector could continuously improve as well. This condition expected will help growth and wealth Indonesian’s farmers. The goals of this study are to identify saving farmer characteristic on certain financial institution in Tihingan village, analyst certain of factor dimension that can affect farmer’s motivation to save, and to review the wealth comparison between farmer that save and who do not. This study was done in Klungkung District, sub-District of Banjarangkan, Tihingan Village. Determination of study location is doing by purposive sampling method. Population that researched are 173 farmers. From the population, 71 farmers are generated as the saving farmer the rest are non saving farmer. Not all 71 saving farmer are used as the respondents, only 60 of them are. For the comparation, 35 non saving farmers are researched as the respondents. Method that use to generate the sampling is simple random sampling.

Study results are (1) the characteristic of saving farmer shows that they have motivation and

potention to save, (2) Factor that most affected farmer motivation to save is Factor One, formed by farmer revenue, interest saving rate, financial institution service, reward, and customer, (3). Wealth differences is study by equal cost expenditure per month, saving farmers able to set aside some of their revenue to save. Saving farmer had better wealth because they had higher revenue than non saving farmer. Based on this study writer give recommendation to financial institution to considered their facilities and reward giving to the farmers in order to make effective found rotation in their saving programs.

(8)

ix

RINGKASAN

Pembangunan pertanian bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian melalui pengembangan komoditas dan SDM yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Banyak kalangan pesimis akan masa depan pertanian di Indonesia. Problematika pertanian saat ini sangat rumit dan saling berkaitan. Kebijakan pemerintah yang tidak tepat akan berakibat fatal dan dapat memperburuk kondisi petani sehingga akan lebih menderita lagi.

Kondisi memprihatinkan ini juga terjadi pada pertanian di Bali khususnya di daerah Klungkung, yang merupakan salah satu kabupaten di Bali dengan luasan lahan yang digunakan sebagai areal pertanian yakni 3.935,64 Ha dari 4.572,90 Ha total penggunaan lahan di Kabupaten Klungkung atau dengan kata lain hampir 86% dari total penggunaan lahannya digunakan sebagai areal pertanian. Seiring berjalannya waktu tidak menutup kemungkinan pertanian di Klungkung akan semakin merosot. Hal ini terkait dengan kesejahteraan petani itu sendiri yang menurunkan persepsi “kemiskinan” kepada para generasi berikutnya sehingga generasi muda kini berpaling pada sektor selain pertanian.

Dengan pertimbangan bahwa rendahnya pertumbuhan pertanian sebagai akibat minimnya alokasi anggaran pemerintah untuk sektor pertanian memacu pemerintah untuk melakukan analisis berbagai komponen yang turut berperan dalam pemberian modal sektor pertanian, salah satunya yaitu optimalisasi peran serta lembaga keuangan yang dapat meningkatkan modal dalam negeri sehingga modal

(9)

x

sektor pertanian juga dapat ditingkatkan dan secara berkesinambungan akan membantu pertumbuhan dan kesejahteraan petani di Indonesia. Lembaga keuangan mempunyai peran yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Hal ini didasarkan pada model Harrod-Domar dalam penentuan besarnya dana pembangunan di Indonesia, yaitu pertumbuhan ekonomi yang ditentukan oleh tingkat tabungan masyarakat. Pengumpulan dana masyarakat dalam bentuk tabungan oleh lembaga keuangan tentunya sangat dipengaruhi oleh motivasi masyarakat itu sendiri untuk menabung, sehingga diperlukan penelitian yang dapat menentukan faktor yang paling berpengaruh dalam menumbuhkan motivasi petani untuk menabung, serta perlunya pengamatan tambahan mengenai kesejahteraan petani yang menabung dibandingkan petani yang tidak menabung guna mendapatkan rekomendasi yang baik kepada pemerintah dan lembaga keuangan dalam pengambilan kebijakan untuk peningkatan kesejahteraan petani di Klungkung.

Dalam penelitian ini dibahas mengenai karakteristik petani yang menabung di beberapa lembaga keuangan yang terletak di Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. Selain itu dianalisis faktor yang dapat mempengaruhi motivasi petani untuk menabung, serta mengkaji perbedaan kesejahteraan petani penabung dibandingkan petani bukan penabung. Adapun variabel yang dianalisis adalah pendapatan petani, luas lahan yang diusahakan, pendidikan, umur, biaya pengeluaran rutin per bulan, pengalaman usaha tani, suku bunga tabungan, pelayanan lembaga keuangan, hadiah, dan kepercayaan nasabah.

(10)

xi

Penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Klungkung, Kecamatan Banjarangkan, Desa Tihingan. Penentuan lokasi penelitian ini dengan menggunakan metode purposive sampling. Kabupaten Klungkung merupakan salah satu kabupaten di Bali dengan potensi pertanian yang sangat tinggi dan sistem organisasi kelompok tani yang terdapat pada Desa Tihingan lebih terstruktur jika dibandingkan dengan Desa lainnya di Kabupaten Klungkung. Sampel penelitian ini adalah sebesar 60 responden petani penabung dengan hasil sensus adalah jumlah petani penabung di Desa Tihingan sebanyak 71 orang, dan 35 responden petani bukan penabung. Data dan informasi yang diperoleh dari penelitian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis yang digunakan untuk karakteristik petani adalah dengan menggunakan deskriptif kualitatif, untuk mengetahui bagaimana dimensi faktor yang berpengaruh terhadap motivasi petani untuk menabung digunakan analisis faktor dan regresi faktor, dan untuk mengkaji tingkat kesejahteraan petani penabung dan bukan penabung digunakan analisis diskriminan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Hasil karakteristik petani penabung menunjukkan bahwa petani penabung di Desa Tihingan tergolong bukan petani miskin sehingga memiliki potensi untuk menabung, (2) Faktor yang memotivasi petani untuk menabung adalah faktor satu yang dibentuk oleh suku bunga tabungan, pelayanan lembaga keuangan, hadiah, dan kepercayaan nasabah yang muncul dari aspek fasilitas lembaga keuangan dan pendapatan petani dari aspek sosial ekonomi. Faktor kedua yang terbentuk dari luas lahan dan biaya pengeluaran rutin per bulan petani, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi petani. Aspek fasilitas lembaga keuangan dari faktor pertama yang

(11)

xii

terbentuk, pelayanan lembaga keuangan memberikan peranan terbesar dalam memotivasi petani untuk menabung, dan (3) Kajian terhadap perbedaan kesejahteraan yakni dengan rata-rata biaya pengeluaran rutin perbulan yang hampir sama, petani penabung mampu menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung. Petani penabung memiliki kesejahteraan lebih baik karena adanya pendapatan usaha tani

yang lebih banyak dan pendapatan usaha lainnya dibandingkan petani bukan penabung.

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan rekomendasi kepada pemerintah maupun pihak-pihak yang terkait sebagai pengambil kebijakan dapat memfokuskan kebijakannya pada aspek fasilitas lembaga keuangan yang berupaya untuk lebih memaksimalkan pelayanan nasabah yang teruji efektif meningkatkan motivasi petani untuk menabung sehingga dibentuk peningkatan modal dalam negeri melalui tabungan masyarakat dan dapat pula meningkatkan modal sektor pertanian Indonesia sehingga petani Indonesia menjadi lebih sejahtera. .

(12)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Pengertian Lembaga Keuangan ... 7

2.2 Peranan Lembaga Keuangan dalam Memobilisasi Dana Masyarakat ... 8

2.3 Pengertian Tabungan dan Peranannya dalam Perekonomian ... 9

2.4 Dasar Motivasi yang Mempengaruhi Petani untuk Menabung ... 12

2.5 Fasilitas Lembaga Keuangan ... 17

2.6 Tinjauan Penelitian yang Relevan ... 19

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 21

BAB IV METODE PENLITIAN ... 26

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

4.2 Data Peneltian ... 27

4.3 Variabel Penelitian dan Batasan Operasional ... 30

4.4 Metode Analisis Data ... 33

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39

5.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian ... 39

5.2 Lembaga Keuangan di Kabupaten Klungkung ... 41

5.3 Karakteristik Petani Penabung di Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali ... 45

5.4 Faktor-faktor yang Memotivasi Petani untuk Menabung ... 52

5.5 Kajian Kesejahteraan Petani Penabung Dibandingkan dengan Petani Bukan Penabung Berdasarkan Analisis Diskriminan ... 64

(13)

xiv

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ... 68

6.1 Simpulan ... 68

6.2 Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(14)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Luas Wilayah Menurut Jenis Penggunaan Tanah di Kabupaten

Klungkung Tahun 2011 ... 2

Tabel 4.1 Produksi Padi Menurut Kecamatan Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2009 (Ton) ... 27

Tabel 4.2 Luas Tanam, Luas Panen, dan Produksi Tanaman Padi Dirinci per Desa ... 27

Tabel 4.3 Identifikasi Variabel Peneltian ... 31

Tabel 4.4 Batasan Operasional Pengukuran Motivasi Petani dalam Menabung ... 32

Tabel 5.1 Penabung dan Jumlah Tabungan di BRI Cabang Semarapura ... 41

Tabel 5.2 Jumlah Penabung di BPD Bali Cabang Klungkung Tahun 2009 .. 42

Tabel 5.3 LPD per Kecamatan ... 42

Tabel 5.4 Koperasi dan Jumlah Anggota Dirinci Menurut Jenis Koprasi ... 43

Tabel 5.5 Banyaknya Koperasi dan Anggota dirinci menurut Jenisnya ... 43

Tabel 5.6 Banyaknya Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Dirinci per Desa ... 44

Tabel 5.7 Banyaknya KUD, Koperasi Lainnya, dan Jumlah Anggotanya ... 44

Tabel 5.8 Data Karakteristik Petani Penabung di Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali ... 45

Tabel 5.9 Nilai KMO dan Uji Bartlett ... 53

Tabel 5.10 Nilai Total Varians ... 54

Tabel 5.11 Komunalitis ... 55

Tabel 5.12 Komponen Matriks ... 55

Tabel 5.13 Komponen Skor Koefisien Matriks ... 56

Tabel 5.14 Nilai Koefisien F1 dan F2 ... 58

Tabel 5.15 Nilai Peranan Variabel F1 Terhadap Y ... 60

Tabel 5.16 Analisis Diskriminan Petani Penabung dan Bukan Penabung ... 65

(15)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Aliran Pendapatan dalam Perekonomian yang Melakukan

Penabungan dan Investasi ... 11 Gambar 3.1. Skema Kerangka Berfikir Penelitian ... 25

(16)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Kuisioner Untuk Petani Penabung dan Petani

Bukan Penabung ... 73

Lampiran 2. Hasil Analisis Faktor Eksploratori dan Regresi Faktor ... 82

Lampiran 3. Hasil Analisis Diskriminan ... 83

Lampiran 4. Sumber Data Petani Penabung ... 84

Referensi

Dokumen terkait

Data primer yang diperoleh digunakan untuk mendapatkan persentase antera yang membentuk kalus, persentase kalus terhadap jumlah antera yang diinokulasi (untuk

Hasil dari uji F menunjukkan bahwa pada periode waktu 2006-2015 variabel produksi kelapa, kurs rupiah terhadap US$ dan harga ekspor tepung kelapa secara bersama-sama

Informan D dalam melafalkan fonem / e/ pada suku ultima untuk kata yang sama menghasilkan bunyi [eh], pengucapannya pun menj~di (leleh). Pelafalan fonem / e/ pada suku ultima

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan dapat disimpulkan, implementasi Ssistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada lingkup industri Kota

Adanya keempat jenis jamur pada ketiga jenis makanan tersebut berhubungan dengan sanitasi penyajian makanan jajanan oleh penjual, kondisi lingkungan dimana jajanan

Laporan akhir ini berjudul “ Pengaruh Pencairan Tunggakan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada KPP Pratama Palembang Ilir Barat”1.

Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PPKn dalam mengimplementasikan variasi media pandang masih kurang baik karena (1) guru tidak menggunakan media

Thus, this research is focused to identify fine-grained sedimentary rocks of the Sinamar Formation as the possibility of an alter- native potential for hydrocarbon source rock in