30 September 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) Serta untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2020 dan 2019 (Tidak Diaudit)/ The Directors and Board of Commissioners’ Statement on the Responsibility for Consolidated Financial Statements of PT Onix Capital Tbk and Its Subsidiaries as of September 30, 2020
(Unaudited) and December 31, 2019 (Audited) and For the Nine – Month Periods ended
September 30, 2020 and 2019 (Unaudited)
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – pada Tanggal 30 September 2020 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2019 (Diaudit) Serta untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2020 dan 2019 (Tidak Diaudit)/
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – as of September 30, 2020 (Unaudited) and
December 31, 2019 (Audited) and for the Nine – Month Periods ended September 30, 2020 and 2019 (Unaudited)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/Consolidated Statements of Financial Position 1
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian/Consolidated
Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income 3
Laporan Perubahan Ekuitas (Defisiensi Modal) Konsolidasian/Consolidated Statements of Changes in Capital Deficiency
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian/Consolidated Statements of Cash Flows 5
Kas 4 10.490.495.898 7.583.165.004 Cash
Deposito berjangka yang dibatasi pencairannya 5 12.500.000.000 24.500.000.000 Restricted time deposits
Piutang lembaga kliring Receivables from clearing and settlement
dan penjaminan 6 1.646.281.603 3.976.705.297 guarantee institutions
Piutang nasabah - Pihak ketiga 7 - 11.997.506.582 Receivables from customers - Third parties Piutang perusahaan efek 8 - 12.624.000 Receivables from brokers
Piutang lain-lain 23.127.131 37.621.912 Other receivables Persediaan 9 8.175.008 8.175.008 Inventories
Penyertaan pada Bursa Efek Indonesia 135.000.000 135.000.000 Investment in shares of Indonesia Stock Exchange Pajak dan biaya dibayar di muka 10 943.633.510 853.606.525 Prepaid taxes and expenses
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi Property and equipment - net of accumulated
penyusutan sebesar Rp 6.971.914.308 dan depreciation of Rp 6,971,914,308 and
Rp 6.925.668.225 masing-masing pada tanggal Rp 6,925,668,225 as of September 30, 2020
30 September 2020 dan 31 Desember 2019 11 98.734.223 131.730.906 and December 31, 2019, respectively
Aset lain-lain 544.909.500 544.909.500 Other assets
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual 26 79.944.998 79.944.998 Noncurrent assets held for sale
JUMLAH ASET 26.470.301.871 49.860.989.732 TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.
Utang lembaga kliring dan penjaminan 6 - 7.218.397.500 Payable to clearing and guarantee corporation Utang nasabah - Pihak ketiga - 7.060.587.308 Payables to customers - Third parties
Beban akrual 12 6.185.918.892 5.988.184.860 Accrued expenses
Utang pajak 13 138.186.128 878.479.281 Taxes payable
Liabilitas lain-lain 1.799.420.446 1.786.901.636 Other payables Utang pihak berelasi non-usaha 14 62.977.414.767 59.579.382.099 Due to a related party Utang subordinasi 15 142.405.653.000 133.767.606.000 Subordinated loans Liabilitas pajak tangguhan 22 1.548.962 1.548.962 Deferred tax liability
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 21 1.661.066.447 1.661.066.447 Long term employee benefit liability
Jumlah Liabilitas 215.169.208.642 217.942.154.093 Total Liabilities
EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) CAPITAL DEFICIENCY
Ekuitas (Defisiensi Modal) yang Dapat Diatribusikan Capital Deficiency Attributable to Owners' of
kepada Pemilik Entitas Induk the Company
Modal saham - nilai nominal Rp 200 per saham Capital stock - Rp 200 par value per share
Modal dasar - 1.092.800.000 saham Authorized - 1,092,800,000 shares
Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid-up -
273.200.000 saham 17 54.640.000.000 54.640.000.000 273,200,000 shares Tambahan modal disetor 18 (378.724.393) (378.724.393) Additional paid-in capital
Selisih nilai transaksi dengan Difference due to transaction with noncontrolling
kepentingan nonpengendali (1.648) (1.648) interests
Defisit (242.960.180.841) (222.342.438.450) Deficit
Jumlah (188.698.906.882) (168.081.164.491) Total
Kepentingan Nonpengendali 111 130 Non-Controlling Interest Jumlah Ekuitas (Defisiensi Modal) (188.698.906.771) (168.081.164.361) Total Capital Deficiency JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
(DEFISIENSI MODAL) 26.470.301.871 49.860.989.732 TOTAL LIABILITIES NET OF CAPITAL DEFICIENCY
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.
Beban bunga 1.321.975.021 1.294.372.071 Interest expense Administrasi dan umum 935.207.776 1.006.590.172 General and administrative Jasa profesional 740.226.862 847.944.552 Professional fees Sewa kantor 726.165.000 1.244.535.000 Office rental
Komunikasi dan informasi 276.114.989 342.731.038 Communication and information Perjalanan dan jamuan 247.014.103 259.968.765 Traveling and entertainment Administrasi bursa dan transaksi efek 174.339.290 143.971.466 Bourse administration and brokerage fee Penyusutan 46.246.083 11 8.264.583 Depreciation
Lain-lain 342.235.311 345.806.436 Others
Jumlah Beban Usaha 14.788.481.134 15.984.383.993 Total Operating Expenses
RUGI USAHA (9.508.944.481) (8.660.923.646) OPERATING LOSS
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES)
Pendapatan bunga 902.118.880 1.307.114.858 Interest income Keuntungan (kerugian) selisih kurs
mata uang asing - bersih (12.030.858.166) 5.754.241.396 Gain (loss) on foreign exchange - net Lain-lain - bersih 19.941.357 2.003.313 Others - net
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih (11.108.797.929) 7.063.359.567 Other Income (Expenses) - Net
RUGI SEBELUM PAJAK (20.617.742.410) (1.597.564.079) LOSS BEFORE TAX
PENGHASILAN PAJAK TANGGUHAN - 22 - DEFERRED TAX BENEFIT
RUGI PERIODE BERJALAN (20.617.742.410) (1.597.564.079) LOSS FOR THE PERIOD
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN - - OTHER COMPREHENSIVE INCOME
JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF (20.617.742.410) (1.597.564.079) TOTAL COMPREHENSIVE LOSS
Jumlah rugi komprehensif teratribusikan kepada: Total comprehensive loss attributable to:
Pemilik entitas induk (20.617.742.391) (1.597.564.069) Owners of the Company Kepentingan non-pengendali (19) (10) Non-controlling interest
(20.617.742.410)
(1.597.564.079)
RUGI BERSIH PER SAHAM (75,47) 23 (5,85) LOSS PER SHARE
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.
Saldo pada tanggal 1 Januari 2019 54.640.000.000 (378.724.393) (1.648) (221.330.623.406) (167.069.349.447) 143 (167.069.349.304) Balance as of January 1, 2019
Rugi komprehensif Comprehensive loss
Rugi periode berjalan - - - (1.597.564.069) (1.597.564.069) (10) (1.597.564.079) Loss for the period Saldo pada tanggal 30 September 2019 54.640.000.000 (378.724.393) (1.648) (222.928.187.475) (168.666.913.516) 133 (168.666.913.383) Balance as of September 30, 2019 Saldo pada tanggal 1 Januari 2020 54.640.000.000 (378.724.393) (1.648) (222.342.438.450) (168.081.164.491) 130 (168.081.164.361) Balance as of January 1, 2020
Rugi komprehensif Comprehensive loss
Rugi periode berjalan - - - (20.617.742.391) (20.617.742.391) (19) (20.617.742.410) Loss for the period Saldo pada tanggal 30 September 2020 54.640.000.000 (378.724.393) (1.648) (242.960.180.841) (188.698.906.882) 111 (188.698.906.771) Balance as of September 30, 2020
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements
Penerimaan komisi perantara perdagangan efek 4.966.867.223 6.930.282.971 Receipt from brokerage activities Penerimaan bunga 902.118.880 1.309.863.353 Receipt of interest
Penerimaan dari pelanggan klinik dan jasa kesehatan 196.425.000 395.541.455 Receipts from clinic customers and health-related service Penerimaan jasa pelaksana tender over 113.214.430 - Receipts from tender over services
Penerimaan dari perusahaan efek - bersih 12.624.000 - Receipts from brokers - net Penerimaan dari jasa penjaminan emisi efek 2.020.000 327.376 Receipts from underwriting services Pembayaran kegiatan operasi lainnya - bersih (4.943.429.122) (3.693.088.530) Payment for other operating activities - net Penerimaan dari (pembayaran kepada)
lembaga kliring dan penjaminan - bersih (4.887.973.806) 19.590.668.291 Net receipt (payment) to clearing and guarantee corporation Pembayaran kepada karyawan (10.383.377.704) (10.534.536.247) Payment to employees
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi (9.084.591.825) (5.777.470.279) Net Cash Used in Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM AN INVESTING ACTIVITY
Penerimaan dari pencairan deposito
berjangka yang dibatasi pencairannya - bersih 12.000.000.000 4.500.000.000 Proceeds from withdrawal of restricted time deposits - net Pembelian aset tetap (13.249.400) (3.916.266) Acquisition of property and equipment
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi 11.986.750.600 4.496.083.734 Net Cash Provided by Investing Activities KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS 2.902.158.775 (1.281.386.545) NET INCREASE (DECREASE) IN CASH
KAS AWAL PERIODE 7.583.165.004 9.085.602.892 CASH AT THE BEGINNING OF THE PERIOD
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 5.172.119 (1.154.755) Effect of foreign exchange rate changes KAS AKHIR PERIODE 10.490.495.898 7.803.061.592 CASH AT THE END OF THE PERIOD
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.
1. Umum 1. General
a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information
PT Onix Capital Tbk (Perusahaan), didirikan dengan nama PT Piranti Ciptadhana Amerta berdasarkan Akta No. 30 tanggal 6 Oktober 1989 dari Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM, notaris di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. C2-9758.HT.01.01.TH.1989 tanggal
21 Oktober 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 November 1989, Tambahan No. 3190.
PT Onix Capital Tbk (the Company), was established under the name of PT Piranti Ciptadhana Amerta based on Notarial Deed No. 30 dated October 6, 1989 of Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM, public notary in Jakarta. The Deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter
No. C2-9758.HT.01.01.TH.1989 dated
October 21, 1989 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia
No. 94 dated November 24, 1989,
Supplement No. 3190. Berdasarkan Akta No. 52 tanggal 28 Maret
2013 dari Fathiah Helmy, S.H., notaris di
Jakarta, Perusahaan telah mengalihkan
kepada PT Onix Sekuritas, entitas anak, aset dan liabilitas Perusahaan masing-masing
sebesar Rp 81.412.963.752 dan
Rp 70.859.380.713. Efektif 1 April 2013, PT Bursa Efek Indonesia menerbitkan Surat
Persetujuan Keanggotaan Bursa untuk
PT Onix Sekuritas.
Based on Notarial Deed No. 52, dated March 28, 2013 of Fathiah Helmi, S.H., public notary in Jakarta, the Company transferred its
assets and liabilities to
PT Onix Sekuritas, a subsidiary, amounting to
Rp 81,412,963,752 and
Rp 70,859,380,713, respectively. Effective April 1, 2013, the Indonesia Stock Exchange
issued PT Onix Sekuritas’ Stock Exchange
Membership Approval Letter. Pada tanggal 1 April 2013, PT Bursa
Efek Indonesia dalam Surat
No. S-01649/BEI.ANG/04-2013 telah
mencabut keanggotaan Perusahaan di bursa
serta mencabut Surat Izin Melakukan
Transaksi Marjin di bursa, dengan demikian Perusahaan tidak diperkenankan lagi untuk melakukan aktivitas perdagangan efek di Bursa Efek Indonesia.
On April 1, 2013, the Indonesia
Stock Exchange in its letter
No. S-01649/BEI.ANG/04-2013 has revoked the Company’s Stock Exchange Membership and the Company’s License for Margin Trading Transaction. The Company will no longer be permitted to conduct stockbroking activity in the Indonesia Stock Exchange.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah
dengan Akta No. 22 tanggal
26 Agustus 2015 dari M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, antara lain mengenai perubahan beberapa pasal dalam Anggaran Dasar dalam rangka penyesuaian dan pemenuhan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 32 dan POJK No. 33. Perubahan Anggaran Dasar ini telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.03-0959870 tanggal 27 Agustus 2015.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently was based on Deed No. 22 dated August 26, 2015 of M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, to comply with
the regulations of Financial Services
Authority (POJK) No. 32 and POJK No. 33. This amendment has been received and recorded in Administration System of Legal Entity, Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter
No. AHU-AH.01.03-0959870 dated
August 27, 2015.
kecuali Dinyatakan Lain) unless Otherwise Stated)
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
Perusahaan terutama meliputi usaha jasa konsultasi bidang bisnis, manajemen dan administrasi meliputi pengelolaan manajemen dan administrasi.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage mainly in business
consultancy, management
and administration service covering
management and administration. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan
berkantor di Deutsche Bank Building, Lantai 15, Jalan Imam Bonjol No. 80, Jakarta Pusat.
The Company is domiciled in Jakarta and the office is located in Deutsche Bank Building,
15th Floor, Imam Bonjol Street
No. 80, Central Jakarta.
Perusahaan mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 1998.
Perusahaan dan entitas anak secara bersama-sama disebut sebagai “Grup” pada laporan keuangan konsolidasian.
The Company started its commercial operations in 1998.
The Company and its subsidiaries are collectively referred to as “the Group” in the consolidated financial statements.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. Public Offering of Shares
Berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam atau Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Bapepam - LK) (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/(OJK) No. S-2613/PM/2003 tanggal 30 Oktober 2003, Perusahaan memperoleh
pernyataan efektif untuk melakukan
Penawaran Umum Perdana sahamnya
kepada masyarakat, yaitu sejumlah
50.000.000 saham dengan nilai nominal dan harga penawaran Rp 200 per saham.
Saham-saham tersebut tercatat
di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 10 November 2003.
Based on decision letter of Chairman of the Capital Market Supervisorry Agency (Bapepam or the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency or Bapepam-LK) (currently Financial Services Authority/(OJK) No. S-2613/PM/2003 dated October 30, 2003, the Company obtained the Notice of Effectivity concerning the initial public offering of its 50,000,000 shares, with par value and offering value of Rp 200 per share. The shares were listed in the
Indonesian Stock Exchange since
November 10, 2003.
Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, seluruh saham Perusahaan sejumlah 273.200.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Sehubungan dengan pengumuman Bursa Efek
Indonesia (Bursa) No.:
Peng-00039/BEI.ANG/09-2020 tanggal 1 September 2020 bahwa OSEK, entitas anak, tidak
diperkenankan melakukan aktivitas
perdagangan di Bursa sejak sesi I perdagangan tanggal 1 September 2020, sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut, maka Bursa
melakukan penghentian sementara
perdagangan efek PT Onix Capital Tbk (OCAP) di seluruh pasar sejak sesi II perdagangan efek tanggal 1 September 2020 hingga pengumuman Bursa lebih lanjut.
As of September 30, 2020 and December 31, 2019, all of the Company’s shares totaling 273,200,000 shares are listed in the Indonesia Stock Exchange.
In connection with the announcement of the
Indonesia Stock Exchange (Exchange)
No.: Peng-00039/BEI.ANG/09-2020 dated
September 1, 2020, that OSEK, a subsidiary, is not allowed to conduct trading activities on the Exchange since the session I of trading on September 1, 2020, until further notice, the Exchange temporarily suspended the stock trading of PT Onix Capital Tbk (OCAP) in all markets since session II of trading on September 1, 2020, until further Exchange announcements.
c. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan c. Consolidated Subsidiaries
Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, entitas anak yang
dikonsolidasikan termasuk persentase
kepemilikan Perusahaan adalah sebagai berikut:
As of September 30, 2020 and
December 31, 2019, the subsidiaries which were consolidated, including the respective percentages of ownership held by the Company, are as follows:
Persentase
Tahun Operasi Kepemilikan
Komersial/ dan Hak Suara/
Start of Percentage of 30 Juni/ 31 Desember/
Domisili/ Jenis Usaha/ Commercial Ownership June 30, December 31,
Entitas Anak/Subsidiary Domicile Nature of Business Operations and voting rights 2020 2019
PT Onix Sekuritas (OSEK) Jakarta Sekuritas/Securities 2013 100,00% 37.568.099.606 50.589.602.429
PT Onix Investama (OI) Jakarta Konsultan/Consultant 2014 99,99% 390.255.642 447.309.119
PT Menteng Medika Indonesia (MMI) **) Jakarta Kesehatan/Medical 2014 99,99% 185.579.906 240.786.855
**) Kepemilikan tidak langsung melalui OI/Indirect ownership through OI
Jumlah Aset (sebelum eliminasi)/ Total Assets(before elimination)
Kepentingan nonpengendali dari OSEK dan OI dianggap tidak material, sehingga, Grup tidak menyajikan mengenai pengungkapan
yang disyaratkan untuk kepentingan
nonpengendali yang material dalam laporan
keuangan konsolidasian sesuai PSAK
No. 67, “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain”.
Berdasarkan surat dari PT Bursa Efek
Indonesia No. S-05052/BEI.ANG/09-2020
tanggal September 2020, OSEK tidak
diperkenankan melakukan aktivitas
perdagangan di Bursa terhitung sejak Sesi I Perdagangan tanggal 1 September 2020 hingga sampai dengan adanya pemberitahuan
lebih lanjut, dikarenakan OSEK tidak
memenuhi ketentuan minimum nilai Modal Kerja Bersih Disesuaikan yang dipersyaratkan yaitu sebesar Rp 25.000.000.000
The noncontrolling interest in OSEK and OI are not considered material, thus, the Group has not incorporated in the consolidated financial statements the required disclosures for material noncontrolling interest of PSAK
No. 67, “Disclosures of Interests in Other
Entities”.
Based on a letter from Indonesia Stock Exchange No. S-05052/BEI.ANG/09-2020 dated September 1, 2020, OSEK is not allowed to conduct trading activities on the Exchange starting Session I of Trade on September 1, 2020 until further notice, due to OSEK does not meet the minimum requirement for Net Adjusted Working Capital, which is Rp 25,000,000,000.
d. Karyawan, Dewan Komisaris, dan Direksi d. Employees, Board of Commissioners, and Directors
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019 berdasarkan Akta No. 27 tanggal 12 Juni 2019 dari Lily Harjati Soedewo S.H.,MKn. notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:
As of September 30, 2020 and December 31, 2019, the members of the Company’s Board of Commissioners and Directors based on Deed No. 27 dated June 12, 2019 of Lily Harjati Soedewo S.H.,MKn public notary in Jakarta, follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama : Hardjanto Adiwana : President Commissioner
Komisaris Independen : Zainuddin Effendi : Independent Commissioner
Direksi Directors
Direktur Utama : Bagus Hananto : President Director
kecuali Dinyatakan Lain) unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, susunan Komite Audit Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Pembentukan Komite Audit adalah sebagai berikut:
As of September 30, 2020 and December 31, 2019, the composition of the Audit Committee of the Company based on Decision Letter for the Establishment of the Audit Committee follows:
Ketua : Zainuddin Effendi : Chairman
Anggota : Bastian Purnama : Members
Gindo Tampubolon
Personel manajemen kunci Grup terdiri dari Komisaris dan Direksi.
Key management personnel of the Group consists of Commissioners and Directors. Jumlah karyawan Perusahaan pada tahun
2020 dan 2019 adalah masing-masing sebanyak 11 karyawan. Jumlah rata-rata
karyawan Grup adalah masing-masing
sebanyak 21 dan 40 karyawan tahun 2020 dan 2019.
The Company had an average total number of employees of 11 in 2020 and 2019, respectively. Total average total number of employees of the Group is 21 and 40 in 2020 and 2019, respectively.
Laporan keuangan konsolidasian PT Onix Capital Tbk dan entitas anak untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2020 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal
26 Oktober 2020. Direksi Perusahaan
bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian tersebut.
The consolidated financial statements of PT Onix Capital Tbk and its subsidiaries for
the nine-month periods ended
September 30, 2020 were completed and authorized for issuance on October 26, 2020 by the Company’s Directors who are
responsible for the preparation and
presentation of the consolidated financial statements.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting
2. Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies
a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian
a. Basis of Consolidated Financial Statements Preparation and Measurement
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Peraturan
OJK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance
with Indonesian Financial Accounting
Standards “SAK”, which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Institute of Indonesia Chartered Accountants (IAI) and OJK Regulation No.
VIII.G.7. regarding “Presentation and
Disclosures of Public Companies’ Financial Statements”. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia.
Dasar pengukuran laporan keuangan
konsolidasian ini adalah konsep biaya
perolehan (historical cost), kecuali beberapa
akun tertentu disusun berdasarkan
pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing
akun tersebut. Laporan keuangan
konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian.
The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies. The consolidated
financial statements, except for the
consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2020 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2019.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the nine-month period ended September 30, 2020 are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2019.
Mata uang yang digunakan untuk penyusunan
dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rupiah) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The currency used in the preparation and presentation of the consolidated financial
statements is the Indonesian Rupiah
(Rupiah) which is also the functional currency of the Company.
b. Prinsip Konsolidasi b. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak (Grup). Pengendalian diperoleh apabila Grup memiliki seluruh hal berikut ini:
The consolidated financial statements
incorporate the financial statements of the
Company and its subsidiaries
(the Group). Control is achieved when the Group has all the following:
• kekuasaan atas investee; • power over the investee;
• eksposur atau hak atas imbal hasil
variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan
• is exposed, or has rights, to variable
returns from its involvement with the investee; and
• kemampuan untuk menggunakan
kekuasaannya atas investee untuk
mempengaruhi jumlah imbal hasil Grup.
• the ability to use its power to affect its
returns.
Pengkonsolidasian entitas anak dimulai pada saat Grup memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berakhir pada saat Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak. Secara khusus, penghasilan dan beban entitas anak yang diakuisisi atau dilepaskan selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sejak tanggal Grup memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak.
Consolidation of a subsidiary begins when the Group obtains control over the subsidiary and ceases when the Group losses control of the subsidiary. Specifically, income and expenses of a subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Group gains control until the date when the Group ceases to control the subsidiary.
kecuali Dinyatakan Lain) unless Otherwise Stated)
Seluruh aset dan liabilitas, ekuitas,
penghasilan, beban dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam Grup dieliminasi secara penuh dalam laporan keuangan konsolidasian.
All intragroup assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between members of the Group are eliminated in full on consolidation.
Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dan kepentingan nonpengendali (KNP) meskipun hal tersebut mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit.
Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the owners of the Company and to the non-controling interest (NCI) even if this results in the NCI having a deficit balance.
KNP disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI are presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to owners of the Parent Company.
Transaksi dengan KNP yang tidak
mengakibatkan hilangnya pengendalian
dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Keuntungan atau kerugian dari pelepasan kepada KNP juga dicatat di ekuitas.
Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to NCI are also recorded in equity.
c. Penjabaran Mata Uang Asing c. Foreign Currency Translation Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Functional and Reporting Currencies Akun-akun yang tercakup dalam laporan
keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional).
Items included in the financial statements of each of the Group’s companies are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency).
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian Grup.
The consolidated financial statements are presented in Rupiah which is the Company’s functional and the Group’s presentation currency.
Transaksi dan Saldo Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi.
Foreign currency transactions are translated into the functional currency using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in profit or loss.
Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, kurs konversi yakni kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan Grup adalah sebagai berikut:
As of September 30, 2020 and
December 31, 2019, the conversion rates used by the Group were the middle rates of Bank Indonesia as follows:
30 September/September 30, 31 Desember/December 31,
2020 2019
Dolar Amerika Serikat 14.918,00 13.901,00 U.S. Dollar
Dolar Singapura 10.909,37 10.320,74 Singapore Dollar
d. Transaksi Pihak Berelasi a. d. Transactions with Related Parties
Orang atau entitas dikategorikan sebagai pihak berelasi Grup apabila memenuhi definisi
pihak berelasi berdasarkan PSAK
No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
A person or entity is considered a related party of the Group if it meets the definition of a related party in PSAK No. 7 “Related Party Disclosures.
Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related parties are disclosed in the consolidated financial statements.
e. Kas f. e. Cash
Kas terdiri dari kas dan bank yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
Cash consists of cash on hand and in banks which are not used as collateral and are not restricted.
f. Deposito Berjangka yang Dibatasi Pencairannya
g. f. Restricted Time Deposits
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan
namun dijaminkan, atau dibatasi
pencairannya, dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat
penempatan disajikan sebagai “Deposito
berjangka yang dibatasi pencairannya”.
Time deposits with maturities of three months or less from the date of placement which are used as collateral or are restricted, and time deposits with maturities of more than three months from the date of placement, are presented as “Restricted time deposits”.
g. Instrumen Keuangan h. g. Financial Instruments
Efektif 1 Januari 2020, Grup menerapkan PSAK No. 71, Instrumen Keuangan, yang menggantikan PSAK No. 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, mengenai pengaturan instrumen keuangan terkait klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai atas instrumen keuangan dan akuntansi lindung nilai.
From January 1, 2020, the Group has applied PSAK No. 71, Financial Instruments, which replaced PSAK No. 55: Financial Instruments: Recognition and Measurement, which set the requirements in classification and measurement, impairment in value of financial assets and hedging accounting.
kecuali Dinyatakan Lain) unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, Grup memiliki instrumen keuangan dalam kategori aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi, aset keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi terkait dengan instrumen keuangan dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak diungkapkan.
As of September 30, 2020 and
December 31, 2019, the Group has financial
instruments under financial assets at
amortized cost, financial assets at fair value through other comprehensive income and
financial liabilities at amortized cost
categories. Thus, accounting policies related to financial assets at fair value through profit or loss and financial liabilities at fair value through profit or loss were not disclosed.
Aset Keuangan Financial Assets
Sejak 1 Januari 2020
Grup mengklasifikasikan aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 71, Instrumen Keuangan, sehingga setelah pengakuan awal aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi, nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain atau nilai wajar melalui laba rugi, dengan menggunakan dua dasar, yaitu: (a) Model bisnis Grup dalam mengelola aset
keuangan; dan
(b) Karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan.
From January 1, 2020
The Group classifies its financial assets in accordance with PSAK No. 71, Financial Instruments, that classifies financial assets as subsequently measured at amortized cost, fair value through comprehensive income or fair value through profit or loss, on the basis of both:
(a) The Group’s business model for
managing the financial assets; and (b) The contractual cash flow characteristics
of the financial assets.
1. Aset keuangan pada biaya perolehan
diamortisasi
Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut terpenuhi:
(a) Aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka mendapatkan arus kas kontraktual; dan
(b) Persyaratan kontraktual dari aset keuangan menghasilkan arus kas pada tanggal tertentu yang semata dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang.
1. Financial assets at amortized cost
A financial asset shall be measured at amortized cost if both of the following conditions are met:
(a) The financial asset is held within a business model whose objective is to hold financial assets in order to collect contractual cash flows; and (b) The contractual terms of the financial assets give rise on specified dates to cash flows that are solely payments of principal and interest on the principal amount outstanding.
Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi diukur pada jumlah yang diakui saat pengakuan awal dikurangi
pembayaran pokok, ditambah atau
dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan métode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Financial assets at amortized cost is measured at initial amount minus the principal repayments, plus or minus the
cumulative amortization using the
effective interest method of any
difference between that initial amount and the maturity amount, adjusted for allowance for impairment.
Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, kategori ini meliputi kas, deposito berjangka yang dibatasi pencairannya, piutang lembaga kliring
dan penjaminan, piutang nasabah,
piutang perusahaan efek, piutang lain-lain, dan aset lain-lain yang dimiliki oleh Grup.
As of September 30, 2020 and December 31, 2019, this category includes cash, restricted time deposits, receivables from clearing and settlement guarantee institutions, receivables from customers, receivables from brokers, other receivables, and other assets owned by the Group.
2. Aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui penghasilan komprehensif lain
2. Financial assets at fair value through other comprehensive income
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain jika kedua kondisi berikut terpenuhi: (a) Aset keuangan dikelola dalam
model bisnis yang tujuannya akan
terpenuhi dengan mendapatkan
arus kas kontraktual dan menjual aset keuangan; dan
(b) Persyaratan kontraktual dari aset keuangan menghasilkan arus kas pada tanggal tertentu yang semata dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang.
A financial asset shall be measured at fair value through other comprehensive income if both of the following conditions are met:
(a) The financial asset is held within a business model whose objective is
achieved by both collecting
contractual cash flows and selling financial assets; and
(b) The contractual terms of the financial asset give rise on specified dates to cash flows that are solely payments of principal and interest on the principal amount outstanding.
Aset keuangan berupa instrumen
ekuitas yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain selanjutnya diukur pada nilai wajar, dengan keuntungan atau kerugian yang
belum direalisasi diakui dalam
penghasilan komprehensif lain. Saat aset keuangan tersebut dihentikan
pengakuannya atau direklasifikasi,
akumulasi keuntungan atau kerugian direklasifikasi ke saldo laba.
Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, kategori ini meliputi penyertaan pada Bursa Efek Indonesia.
Equity securities financial assets which are initially measured at fair value through comprehensive income are subsequently measured at fair value,
with unrealized gains or losses
recognized in other comprehensive income. At the time the financial assets are derecognized or reclassified, the cumulative gain or loss is reclassified to retained earnings.
As of September 30, 2020 and
December 31, 2019, the Group’s
investments in shares of Indonesia Stock Exchange is classified in this category.
kecuali Dinyatakan Lain) unless Otherwise Stated)
Sebelum 1 Januari 2020 Prior to January 1, 2020
Grup mengklasifikasikan aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Aset keuangan diklasifikasikan menjadi diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, dimiliki hingga jatuh tempo, dan tersedia untuk dijual. Klasifikasi
aset keuangan ditentukan pada saat
pengakuan awal berdasarkan intensi
manajemen untuk memegang instrumen keuangan tersebut.
The Group classifies its financial assets in accordance with PSAK No. 55, Financial Instruments: Recognition and Measurement. Financial assets are classified into financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity, and available for sale. Classifications of financial assets are determined at initial recognition based on the management’s intention to hold the financial assets.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Financial Liabilities and Equity Instruments
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas
Grup diklasifikasikan berdasarkan substansi perjanjian kontraktual serta definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Kebijakan akuntansi yang diterapkan atas instrumen keuangan tersebut diungkapkan berikut ini.
Financial liabilities and equity instruments of the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and equity instrument. The accounting policies adopted for specific financial instruments are set out below.
Instrumen Ekuitas Equity Instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak
yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat
sejumlah hasil yang diterima, setelah
dikurangkan dengan biaya penerbitan
langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Tidak terdapat perubahan signifikan dalam klasifikasi dan pengukuran liabilitas keuangan. Sejak 1 Januari 2020, liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 71 diklasifikasikan sebagai berikut: (i) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi, (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laba rugi atau melalui penghasilan
komprehensif lain. Grup menentukan
klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
There are no significant changes in classification and measurement of financial liabilities.
From January 1, 2020, financial liabilities within the scope of PSAK No. 71 are classified as follows: (i) financial liabilities at amortized cost, (ii) financial liabilities at fair value through profit and loss (FVPTL) or other comprehensive income (FVOCI). The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Sebelum 1 Januari 2020, Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangan sesuai dengan PSAK No. 55, Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran. Liabilitas
keuangan diklasifikasikan menjadi liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dan liabilitas keuangan lain-lain. Liabilitas
keuangan lain-lain diukur pada biaya
perolehan diamortisasi.
Prior to January 1, 2020, the Group classifies its financial liabilities in accordance with PSAK No. 55, Financial Instruments: Recognition and Measurement. Financial liabilities are classified into financial liabilities at fair value through profit or loss, and other liabilities. Other liabilities are measured at amortized cost.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities at amortized cost
Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi diukur pada jumlah yang diakui saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya. Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, kategori ini meliputi utang lembaga kliring dan penjaminan, utang nasabah, beban akrual, liabilitas lain-lain, utang pihak berelasi non-usaha, dan utang subordinasi yang dimiliki oleh Grup.
Financial liabilities at amortized cost is measured at initial amount minus the principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between that initial amount and the maturity amount.
As of September 30, 2020 and December 31, 2019, the Group’s payables to clearing and
guarantee corporation, payables to
customers, accrued expenses, other
payables, due to a related party, and subordinated loans are included in this category.
Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto
atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Reklasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Reclassifications of Financial Assets and Liabilities
Sesuai dengan ketentuan PSAK No. 71, Instrumen Keuangan, Grup mereklasifikasi seluruh aset keuangan dalam kategori yang terpengaruh, jika dan hanya jika, Grup mengubah model bisnis untuk pengelolaan aset keuangan tersebut. Sedangkan, liabilitas keuangan tidak direklasifikasi.
In accordance with PSAK No. 71, Financial Instruments, the Group reclassifies all affected financial assets when, and only when, the Group changes its business model for managing financial assets. While, any financial liabilities shall not be reclassified.
kecuali Dinyatakan Lain) unless Otherwise Stated)
Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets
Sejak 1 Januari 2020 From January 1, 2020
Pada setiap periode pelaporan, Grup menilai apakah risiko kredit dari instrumen keuangan telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal. Ketika melakukan penilaian, Grup menggunakan perubahan atas risiko gagal bayar yang terjadi sepanjang perkiraan usia instrumen keuangan daripada perubahan atas jumlah kerugian kredit ekspektasian.
Dalam melakukan penilaian, Grup
membandingkan antara risiko gagal bayar yang terjadi atas instrumen keuangan pada saat periode pelaporan dengan risiko gagal bayar yang terjadi atas instrumen keuangan
pada saat pengakuan awal dan
mempertimbangkan kewajaran serta
ketersediaan informasi, yang tersedia tanpa biaya atau usaha pada saat tanggal pelaporan terkait dengan kejadian masa lalu, kondisi terkini dan perkiraan atas kondisi ekonomi di masa depan, yang mengindikasikan kenaikan risiko kredit sejak pengakuan awal.
At each reporting date, the Group assess whether the credit risk on a financial instrument has increased significantly since
initial recognition. When making the
assessment, the Group use the change in the risk of a default occurring over the expected life of the financial instrument instead of the change in the amount of expected credit losses. To make that assessment, the Group compare the risk of a default occurring on the financial instrument as at the reporting date with the risk of a default occurring on the financial instrument as at the date of initial recognition and consider reasonable and supportable information, that is available without undue cost or effort at the reporting date about past events, current conditions and forecasts of future economic conditions, that is indicative of significant increases in credit risk since initial recognition.
Sebelum 1 Januari 2020 Prior to January 1, 2020
Grup menerapkan pengukuran penurunan nilai
aset keuangan sesuai dengan PSAK
No. 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, sebagai berikut:
The Group applies measurement for
impairment of financial assets in accordance with PSAK No. 55, Financial Instruments, as follows:
1. Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
1. Assets Carried at Amortized Cost
Manajemen pertama-tama menentukan
apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak
signifikan secara individual. Jika
manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of
impairment exists for an individually
assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial
assets is collectively assessed for
impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset
tersebut langsung dikurangi dengan
penurunan nilai yang terjadi atau
menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi.
If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to profit or loss.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena
suatu peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya
diakui. Pemulihan penurunan nilai
selanjutnya diakui dalam laba rugi, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was
recognized, the previously recognized
impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.
2. Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan
2. Assets Carried at Cost
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan
yang didiskontokan pada tingkat
pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.
If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred on an unquoted equity instrument that is not carried at fair value because its fair value cannot be reliably measured, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset.
Penghentian Pengakuan Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
1. Aset Keuangan 1. Financial Assets
Aset keuangan (atau bagian dari
aset keuangan atau kelompok
aset keuangan serupa) dihentikan
pengakuannya jika:
Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
a. the rights to receive cash flows from the asset have expired;
kecuali Dinyatakan Lain) unless Otherwise Stated)
b. Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya
penundaan yang signifikan
berdasarkan suatu kesepakatan; atau
b. the Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed a contractual obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or
c. Grup telah mentransfer haknya
untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
c. the Group has transferred its rights
to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
2. Liabilitas Keuangan 2. Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan
pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled or has expired.
h. Pengukuran Nilai Wajar h. Fair Value Measurement
Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi:
The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either:
• di pasar utama untuk aset atau liabilitas
tersebut atau;
• in the principal market for the asset or
liability or;
• jika tidak terdapat pasar utama, di pasar
yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.
• in the absence of a principal market, in
the most advantageous market for the asset or liability.
Grup harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan pada tanggal pengukuran.
The Group must have access to the principal or the most advantageous market at the measurement date.
Nilai wajar aset atau liabilitas diukur
menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.
The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest.
Ketika Grup menggunakan teknik penilaian, maka Grup memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
When the Group uses valuation techniques, it maximizes the use of relevant observable
inputs and minimizing the use of
unobservable input.
Seluruh aset dan liabilitas yang mana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diukur atau diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar sebagai berikut:
All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy as follows:
• Level 1 – harga kuotasian (tanpa
penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
• Level 1 - Quoted (unadjusted) market
prices in active markets for identical assets or liabilities;
• Level 2 – teknik penilaian dimana level
input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung;
• Level 2 - Valuation techniques for which
the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable;
• Level 3 – teknik penilaian dimana level
input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi.
• Level 3 - Valuation techniques for which
the lowest level input that is significant to
the fair value measurement is
unobservable. Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai
wajar secara berulang dalam laporan
keuangan konsolidasian, maka Grup
menentukan apakah telah terjadi transfer di antara level hirarki dengan menilai kembali pengkategorian level nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan.
For assets and liabilities that are recognized in the consolidated financial statements on a recurring basis, the Group determines
whether there are transfers between
levels in the hierarchy by re-assessing categorization at the end of each reporting period.
i. Persediaan i. i. Inventories
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable
value). Biaya persediaan ditentukan
berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Cadangan persediaan usang dan cadangan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.
Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.
Allowance for inventory obsolescene and decline in value of the inventories are provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable values.
j. Transaksi Efek j. j. Securities Transactions
Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk portofolio efek Perusahaan, diakui pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek tersebut (tanggal transaksi).
Purchase and sale transactions of securities both for customers and the Company’s portfolio are recognized once those securities transactions have been agreed to on transaction date.
kecuali Dinyatakan Lain) unless Otherwise Stated)
Pembelian efek untuk nasabah dicatat sebagai piutang nasabah dan utang kepada PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (KPEI),
sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang dari KPEI dan utang nasabah.
Purchases of securities for the interest of customers are recorded as receivables from customers and payable to PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), while sales of such securities are recorded as receivables from KPEI and payables to customers.
Pada tanggal penyelesaian, kegagalan untuk menyelesaikan transaksi pembelian efek dicatat sebagai gagal terima dan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas, sedangkan kegagalan untuk menyelesaikan transaksi penjualan efek dicatat sebagai gagal serah dan disajikan sebagai aset.
On the settlement date, failure in the settlement of securities purchased is recorded as failure to receive account and presented in the consolidated statements of financial position as a liability, while failure in settlement of securities sold is recorded as failure to deliver account and is presented in the consolidated statements of financial position as an asset.
Penerimaan dana dari nasabah pemilik rekening dalam rangka pembelian efek, pembayaran dan penerimaan atas transaksi pembelian dan penjualan efek untuk nasabah pemilik rekening dicatat sebagai rekening nasabah. Saldo dana pada rekening nasabah
disajikan di laporan posisi keuangan
konsolidasian sebagai liabilitas, sedangkan kekurangan dana pada rekening nasabah disajikan sebagai aset.
Funds received from the customers in connection with the securities purchased for their accounts, and payments and receipts related to purchases and sales of securities on behalf of the customers are recorded as customers’ accounts. The remaining positive fund balance on customers’ accounts is presented in the consolidated statements of financial position as a liability, while receivable balances are presented an asset.
k. Biaya Dibayar Di muka j. k. Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortized over their beneficial or contract periods using the straight-line method.
l. Aset Tetap l. Property and Equipment
Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Property and equipment are carried at cost,
excluding day-to-day servicing, less
accumulated depreciation and any
impairment in value.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.
Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed on a straight-line
basis over the property and equipment’s