• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum. Wr. Wb

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum. Wr. Wb"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb Salam sejahtera,

Puji syukur ke hadirat Allah SWT pada tahun ini kita masih diberi kesempatan untuk melanjutkan program Riset Pembinaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran (Risbin Iptekdok), yaitu bentuk penelitian yang bersifat kerjasama lintas institusi. Risbin iptekdok semakin mendapat perhatian besar dari berbagai kalangan terbukti sejak dimulai kembali pada tahun 2006 hingga tahun 2012 Risbin Iptekdok telah menyetujui 340 proposal.

Proses seleksi proposal melalui mekanisme yang sedemikan rupa sehingga diharapkan akhirnya dapat menghasilkan penelitian binaan yang bermanfaat. Jumlah proposal yang masuk ke Sekretariat Risbin Iptekdok cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 panitia menerima 303 proposal namun yang berhasil lolos untuk dibiayai pada tahun anggaran 2012 hanya 36 porposal. Besarnya jumlah proposal yang diusulkan untuk dibiayai melalui program Risbin Iptekdok menunjukkan minat dan respon yang positif dari peneliti-peneliti bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.

Sebagai kegiatan ekstramural, Risbin Iptekdok telah memberikan warna dalam atmosfer penelitian pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran. Banyak temuan maupun ide cemerlang bermunculan dari peneliti peneliti muda yang energik dan kreatif dikemas dalam suasana ilmiah yang kental.

Seiring dengan dinamika regulasi dan perkembangan yang terjadi di lapangan selama ini, maka perlu dilakukan penyesuaian terhadap buku panduan Risbin Iptekdok khususnya untuk tahun 2013 antara lain penegasan institusi yang menjadi sasaran dan dihapuskannya keharusan melakukan afiliasi bagi peneliti yang bukan berasal dari Badan Litbangkes, Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, RS Pendidikan dan Lembaga Riset lainnya.

Dengan terbitnya buku panduan ini kami harapkan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak untuk mengetahui mekanisme pengajuan proposal Risbin Iptekdok. Semoga apa yang kami sampaikan melalui panduan ini dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh calon peneliti Risbin Iptekdok.

Akhir kata marilah kita tingkatkan semangat berkarya dan memajukan kualitas Iptekdok nasional agar dapat disejajarkan dengan Iptekdok internasional.

Billahi taufiq wal hidayah wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Mei 2012 Kepala Badan Litbangkes,

(2)

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii 1. PENDAHULUAN 1 1.1. LATAR BELAKANG... 1 1.2. TUJUAN UMUM... 2 1.3. TUJUAN KHUSUS... 2 1.4. ARAH PENELITIAN... 3 1.5. SASARAN... 3 1.6 LUARAN... 3

2. RUANG LINGKUP DAN SIFAT PENELITIAN... 4

2.1. RUANG LINGKUP... 4

2.2. SIFAT DAN JENIS PENELITIAN... 5

3. PELAKSANA RISBIN IPTEKDOK... 3.1. PENANGGUNG JAWAB... 3.2. PANEL PAKAR... 3.3. MITRA BESTARI... 6 6 6 6 3.4. TIM PENELITI... 7 3.4.1. Ketua Peneliti ... 7 3.4.2. Anggota Peneliti ... 7

3.4.3. Tenaga Administrasi Peneltian... 8

3.4.4. Konsultan ... 8

3.5. TIM MANEJEMEN PUSAT ... 8

4. 5. 6. 7. PEMBIAYAAN……….. 4.1. Belanja Honor……… 4.2. Belanja bahan dan belanja barang non operasional lainnya……….. 4.3. Belanja Perjalanan Lainnya (Dalam Negeri)………. 4.4. Belanja Sewa……….. JADWAL KEGIATAN………. MONITORING DAN EVALUASI ... PENGHARGAAN DAN SANKSI……….. 8 9 9 9 9 10 11 11 8 FORMAT PROPOSAL, ETIK PENELITIAN, MEKANISME SELEKSI DAN KRITERIA PENILAIAN... 11

8.1. FORMAT PROPOSAL... 11

8.2. ETIK PENELITIAN... 12

8.3. MEKANISME SELEKSI... 12

8.4. KRITERIA PENILAIAN... 14

8.4.1. Ilmu Pengetahuan Dasar... 14

8.4.2. Ilmu Pengetahuan Terapan... 14

8.4.3. Teknologi Kesehatan... 14

(3)

LAMPIRAN

Lampiran A. LEMBAR UTAMA

Lampiran B. LEMBAR PENGESAHAN DAN PERNYATAAN Lampiran C. LEMBAR DATA PERSONIL PENELITI

Lampiran D. PUBLIKASI ILMIAH PENELITI Lampiran E. LEMBAR URAIAN PENELITIAN Lampiran F. . LEMBAR ANGGARAN BIAYA

Lampiran G. CONTOH RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB) UNTUK RISBIN IPTEKDOK TAHUN 2013

(4)

1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Riset Pembinaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran (Risbin Iptekdok), merupakan salah satu program penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Risbin Iptekdok ditujukan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas penelitian dan publikasi ilmiah di bidang Iptekdok di Indonesia. Program tersebut dilakukan dalam rangka membina para peneliti muda untuk melaksanakan penelitian mulai dari menyusun proposal sampai dengan publikasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etik.

Risbin Iptekdok dimulai sejak tahun 1996, namun pada tahun 2000 terhenti karena krisis moneter, dan diaktifkan kembali pada tahun 2006. Jumlah seluruh proposal yang disetujui sejak tahun 1996 – 2000 sebanyak 262 proposal. Ketika dimulai lagi pada tahun 2006 hingga 2012 telah disetujui 340 proposal. Risbin Iptekdok pada tahun 2013 akan membiayai minimal 40 proposal.

Penelitian Iptekdok diharapkan merupakan penelitian yang orisinal dan inovatif, terutama dalam menjawab permasalahan kesehatan di masa depan. Risbin Iptekdok diharapkan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi penelitian pada jurnal nasional dan internasional terakreditasi. Kegiatan Iptekdok akan dikembangkan menjadi kelompok penelitian seminat (klaster) yang mendukung program kesehatan nasional. Luaran ini akan berguna bagi masyarakat dan kepentingan nasional untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan perkembangan Iptekdok.

Berdasarkan PP No. 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Badan Litbangkes melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan litbangkes melalui kemitraan antar lembaga litbang, pelaksana program, dan lembaga lain yang terkait. Kepmenkes Nomor 1179 A/Menkes/SK/X/1999 tentang Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menyatakan peran dan fungsi Badan Litbangkes adalah sebagai focal point kegiatan Litbangkes Nasional melalui kemitraan. Kegiatan, hasil dan pemanfaatan litbangkes diharapkan lebih efektif dan efisien.

Risbin Iptekdok diharapkan dapat mendukung keberhasilan tiga prioritas pertama dari delapan fokus pembangunan kesehatan yang tercantum di dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 – 2014 dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan RI, yaitu: 1) peningkatan kesehatan ibu, bayi, dan balita; 2) perbaikan status gizi masyarakat; 3) pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular, dan penyehatan lingkungan;

(5)

4) pemenuhan, pengembangan, dan pemberdayaan SDM kesehatan; 5) peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan; 6) pengembangan sistem jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas); 7) pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan; 8) peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier. Risbin Iptekdok fokus pada pengembangan keilmuan kedokteran dasar dan klinik, kemampuan sumber daya manusia (SDM), memperkuat kelembagaan dan jaringan penelitian Iptekdok. Hasil Risbin Iptekdok diarahkan untuk membantu mengatasi masalah gizi, penyakit menular dan penyakit tidak menular, termasuk penyakit metabolik, degeneratif dan keganasan.

Peran Balitbangkes bersama Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Rumah Sakit Pendidikan dan Lembaga Riset Kedokteran lainnya sebagai lembaga penghasil peneliti Iptekdok sangat menentukan terciptanya pertumbuhan, perkembangan, dan pembinaan masyarakat ilmiah di bidang kedokteran.

1.2 TUJUAN UMUM

Meningkatkan mutu riset Iptekdok melalui pengembangan dan pemberdayaan lembaga serta SDM litbangkes bidang klinik, biomedik, dan teknologi kesehatan.

1.3 TUJUAN KHUSUS

1. Meningkatkan motivasi, kemampuan, dan mutu SDM melaksanakan riset Iptekdok. 2. Menggerakkan dan mendayagunakan kemampuan riset Iptekdok.

3. Membina suasana ilmiah yang memacu perkembangan riset Iptekdok.

4. Membina penulisan artikel untuk jurnal ilmiah nasional terakreditasi dan internasional. 5. Meningkatkan kemampuan mengelola kegiatan riset Iptekdok pada tingkat lembaga. 6. Meningkatkan jejaring kerjasama peneliti dan institusi penelitian di bidang Iptekdok. 7. Memetakan dan membentuk wadah kelompok peneliti seminat.

(6)

1.4 ARAH PENELITIAN

Arah Risbin Iptekdok tahun 2013 disesuaikan dengan dokumen RPJMN dan Renstra Kementerian Kesehatan 2010-2014, serta kelayakan yang dapat dilakukan. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka fokus Risbin Iptekdok sebagai berikut:

1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita. 2. Perbaikan status gizi..

3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular, diikuti penyehatan lingkungan.

1.5 SASARAN

Peneliti Risbin Iptekdok dapat berasal dari instansi pemerintah dan swasta: 1. Fakultas Kedokteran.

2. Fakultas Kedokteran Gigi. 3. Fakultas Kedokteran Hewan. 4. Fakultas Farmasi.

5. Fakultas MIPA. 6. Badan Litbangkes.

7. Rumah Sakit Pendidikan.

8. Lembaga Penelitian Kedokteran lainnya. 1.6 LUARAN

Hasil atau luaran yang diharapkan dari kegiatan riset pembinaan ini: 1. Peneliti yang berkualitas.

2. Jumlah institusi yang terlibat Risbin Iptekdok meningkat.

3. Jumlah dan kualitas proposal Risbin Iptekdok yang diajukan meningkat. 4. Publikasi ilmiah tingkat nasional maupun internasional bertambah. 5. Kemampuan mengelola kegiatan Iptekdok di tingkat lembaga meningkat. 6. Optimalisasi fasilitas penelitian dan pemanfaatan sumber daya manusia. 7. Tersedianya informasi dan wadah kelompok peneliti seminat.

(7)

2. RUANG LINGKUP DAN SIFAT PENELITIAN 2.1 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kegiatan tahun 2013 meliputi riset Iptekdok yang terdiri dari Penyakit Menular (PM), Penyakit Tidak Menular (PTM), dan Gizi. Prioritas penelitian meliputi 1) gizi: gizi dasar, gizi klinik, nutrigenomik, dan nutrigenetik; 2) penyakit menular: malaria, AIDS/HIV, dengue, avian influenza, tuberkulosis (MADAT) dan penyakit infeksi new

emerging dan reemerging (PINERE) serta penyakit infeksi lainnya dan 3) penyakit tidak

menular: genetik, keganasan dan degeneratif, penyakit metabolik dan kardiovaskuler. Pendekatan: 1. Klinik  Epidemiologi klinik  Uji klinik 2. Biomedik  Biologi sel  Biologi molekuler  Bioteknologi Goal: 1. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

2. Perbaikan Status Gizi Masyarakat

3. Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular Prioritas:  Gizi  Penyakit menular MADAT dan PINERE  Penyakit tidak menular Penelitian:  Ilmu Pengetahuan Dasar  Ilmu Pengetahuan Terapan  Teknologi Kesehatan Area:  Patobiologi/Pato genesis  Diagnosis  Pengobatan  Prognosis  Pencegahan

(8)

Penelitian dilakukan dengan pendekatan klinik yang meliputi epidemiologi klinik (etiologi, patogenesis, diagnosis, intervensi atau uji klinik pengobatan, dan prognosis) dan biomedik yang mencakup biologi sel, biologi molekuler, dan bioteknologi.

Area penelitian mencakup patobiologi/patogenesis, pengembangan diagnosis, pengobatan, prognosis, pencegahan, dan pengendalian penyakit yang menjadi prioritas nasional. Contoh masing-masing area penelitian adalah:

1. Patobiologi/patogenesis: mekanisme kelainan vaskuler/imunologi/molekuler akibat penyakit infeksi, identifikasi biomarker.

2. Diagnosis: identifikasi marker dan prototipe alat diagnostik, penegakan diagnosis klinik.

3. Pengobatan: algoritma pengobatan, uji preklinik dan uji klinik fase 1 dan 2, sel punca, target biologi obat, diet.

4. Prognosis: pengembangan biomarker untuk tingkat keparahan, keganasan, virulensi penyakit dan resistensi obat, model prognosis penyakit.

5. Pencegahan: pengembangan vaksin; teknologi pengendalian vektor. 2.2 SIFAT DAN JENIS PENELITIAN

Kegiatan riset bersifat orisinal, bukan merupakan pengulangan yang telah dipublikasikan di dalam maupun di luar negeri. Kriteria terpenting dalam hal ini adalah bahwa hasil riset akan memberi kontribusi ilmiah baru dalam aspek patogenesis/patobiologi dan sesuai dengan tema penelitian yang telah ditentukan di buku Panduan. Topik kegiatan riset tidak sedang diusulkan atau pernah dibiayai oleh sumber dana yang lain.

Proposal untuk pengembangan teknologi yang bersifat komersial dan teknologi produksi tidak dapat dibiayai melalui kegiatan Risbin Iptekdok. Contoh: uji obat/vaksin yang sudah atau akan dipasarkan, sebaiknya didanai bersama atau menjadi satu kesatuan dengan industri farmasi.

Jenis penelitian yang diperkenankan dalam kegiatan Risbin Iptekdok meliputi penelitian yang dilaksanakan di laboratorium, klinik, atau lapangan. Penelitian dapat berlangsung maksimal dua tahun dengan mencantumkan tahapan penelitian pada proposal awal.

(9)

3. PELAKSANA RISBIN IPTEKDOK 3.1 Penanggungjawab

Kepala Balitbangkes, Dekan Fakultas Kedokteran/Kedokteran Gigi, Direktur RS yang terkait, dan Kepala Lembaga Penelitian Kedokteran akan bertindak sebagai penanggung jawab kegiatan riset.

3.2 Panel Pakar

Panel pakar adalah pakar di bidangnya yang merupakan perwakilan dari beberapa institusi penelitian/universitas/rumah sakit di Indonesia. Panel pakar terdiri dari ketua dan anggota dengan kualifikasi sebagai berikut:

a). Pendidikan S3;

b). Mempunyai integritas dan kompetensi sebagai pakar; c). Pernah menjadi ketua peneliti; dan

d). Mempunyai publikasi nasional dan internasional.

Sesuai arah penelitian dibentuk 3 (tiga) kelompok panel pakar yaitu : 1) Panel pakar gizi; 2) Panel pakar penyakit menular; dan 3) Panel pakar penyakit tidak menular. Tiap panel pakar didampingi oleh 2 (dua) sekretaris panel dengan kualifikasi sebagai berikut :

a). Minimal pendidikan S2 di bidang Iptekdok; dan b). Mempunyai integritas.

3.3 MITRA BESTARI (REVIEWER)

Dalam seleksi proposal tim panel pakar dibantu oleh mitra bestari eksternal berdasarkan kepakaran, dengan kriteria:

a). Pendidikan S3;

b). Mempunyai integritas dan kompetensi ilmiah; c). Pernah menjadi ketua peneliti; dan

(10)

3.4 TIM PENELITI

a. Tim peneliti terdiri dari tiga orang, yaitu: satu orang ketua peneliti dan maksimal dua peneliti lain dengan latar belakang, hak dan kewajiban sesuai perannya di penelitian. Walaupun bukan merupakan persyaratan, dianjurkan untuk melakukan riset secara terpadu dan multidisiplin yang melibatkan peneliti dari lembaga yang sama maupun lembaga lain.

b. Setiap peneliti harus menandatangani pernyataan keaslian proposal riset dan melaksanakan kegiatan riset dan pada akhir penelitian melampirkan manuskrip atau publikasi hasil penelitian. Khusus untuk penelitian klinis agar penelitiannya didaftarkan di Balitbangkes (registrasi penelitian klinis).

c. Peneliti yang dapat mengikuti Risbin Iptekdok harus memiliki jenjang pendidikan S1 atau S2.

d. Peneliti Risbin Iptekdok tidak diperkenankan menjadi ketua peneliti pada dua atau lebih penelitian pada saat bersamaan, tetapi boleh menjadi anggota satu penelitian lain. e. Tim peneliti merupakan pegawai tetap, CPNS atau calon pegawai dari institusi

pengusul.

f. Jabatan fungsional peneliti tertinggi dari tim pelaksana penelitian Risbin Iptekdok yang berasal dari Balitbangkes adalah peneliti pertama.

g. Usia ketua peneliti dan tim peneliti Risbin Iptekdok maksimal 45 tahun pada saat mengusulkan proposal pada tahun 2012.

3.4.1 Ketua Peneliti

a). Ketua peneliti yang dapat mengikuti Risbin Iptekdok 2013 adalah peneliti Balitbangkes, ilmuwan (dokter maupun bukan dokter) dari Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, Kedokteran Hewan, Farmasi, MIPA, Elektromedik, dan Biomolekular, Rumah Sakit Pendidikan dan Lembaga Penelitian Kedokteran. b). Ketua peneliti belum pernah menjadi ketua peneliti dalam penelitian Risbin Iptekdok

sebelumnya.

c). Ketua peneliti yang pernah mendapat pembiayaan Risbin Iptekdok sebelumnya hanya diperbolehkan mendapat pendanaan satu kali lagi jika penelitiannya direncanakan dua tahun.

d). Ketua peneliti tidak sedang atau merencanakan tugas belajar di Luar Negeri.

e). Ketua peneliti Risbin Iptekdok tidak diperkenankan menjadi ketua peneliti di penelitian lain pada saat bersamaan tetapi boleh menjadi anggota tim di satu penelitian lain.

(11)

3.4.2 Anggota Peneliti

a). Anggota peneliti memiliki jenjang pendidikan S1 atau S2, misalnya dokter, dokter hewan, sarjana sains dan lainnya.

b). Anggota peneliti dapat berasal dari institusi lain di luar institusi pengusul. c). Anggota peneliti tidak sedang atau merencanakan tugas belajar di Luar Negeri. d). Anggota peneliti tidak sedang melaksanakan lebih dari dua penelitian pada saat

bersamaan.

3.4.3 Tenaga Administrasi Penelitian

Tenaga Administrasi Penelitian berasal dari institusi asal peneliti, diusulkan oleh peneliti dan disetujui oleh pimpinan institusi untuk mengelola administrasi Risbin Iptekdok. 3.4.4 Konsultan

Peneliti dapat melibatkan konsultan terkait dengan substansi penelitian. Ilmuwan yang dapat menjadi konsultan harus memiliki jenjang pendidikan S3, Guru Besar, Dokter Spesialis Konsultan (Sp2) dan tidak dialokasikan anggaran dalam kegiatan penelitian. Konsultan adalah ilmuwan senior yang pakar dalam bidangnya.

3.5 TIM MANAJEMEN PUSAT

Tim manajemen pusat adalah tim sekretariat Balitbangkes yang ditunjuk oleh Kepala Balitbangkes untuk mengelola kegiatan Risbin Iptekdok. Tim terdiri dari pengarah, penanggung jawab, , tim teknis ilmiah, dan tim sekretariat (proses seleksi administrasi, pengadaan bahan, dan administrasi keuangan).

4. PEMBIAYAAN

Kegiatan Risbin Iptekdok dapat dibiayai maksimal dua tahun berturut-turut dan anggaran biaya diusulkan per tahun pada tiap tahun anggaran. Pembiayaan untuk tahun berikutnya tergantung pada hasil evaluasi dari panel pakar. Riset tidak dilanjutkan apabila dinilai tidak layak dari aspek ilmiah dan administrasi.

(12)

Besar anggaran biaya tiap proposal maksimal Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) per tahun anggaran. Jangka waktu penelitian selama 6 (enam) bulan. Dana tersebut hanya dapat dipergunakan untuk kegiatan operasional riset, tidak untuk pengembangan sarana/prasarana laboratorium (seperti pembelian alat dalam jumlah besar, dan sebagainya). Untuk kegiatan pemeriksaan utama penelitian tidak boleh dilaksanakan oleh Pihak Ketiga.

Anggaran kegiatan Risbin Iptekdok disusun dalam bentuk sebagai berikut: 4.1. Belanja honor

Belanja honor peneliti maksimum 16 jam/minggu selama 7 bulan dan administrasi penelitian maksimum 7 bulan. Total belanja honor tidak melebihi 20% dari seluruh anggaran yang diusulkan. Pengaturan jumlah jam kerja antara ketua peneliti dan anggota diatur secara internal.

4.2. Belanja bahan dan belanja barang non operasional lainnya

Belanja bahan habis pakai untuk keperluan penelitian seperti reagensia, keperluan sehari-hari seperti ATK, bahan komputer, penggandaan, penjilidan, pencetakan poster/banner, konsumsi seminar hasil, biaya operasional laboratorium dan biaya persetujuan komisi etik dapat didanai ± 65% dari seluruh total anggaran yang diusulkan. Pembelian alat tidak diperbolehkan.

4.3. Belanja perjalanan lainnya (Dalam Negeri)

Belanja untuk perjalanan yang secara langsung berkaitan dengan obyek penelitian, antara lain perjalanan ke lokasi penelitian, pengambilan sampel, konsultasi ilmiah/administrasi dan sebagainya, dialokasikan dengan nilai maksimum 10% dari total anggaran yang diusulkan.

4.4. Belanja Sewa

Belanja sewa meliputi biaya sewa alat dan sewa tempat. Alokasi anggaran maksimum 5% dari total anggaran yang diusulkan.

(13)

REMUNERASI MAKSIMUM MENURUT STANDAR BIAYA UMUM 2013 Jenis Honor Satuan Besaran (Rp.) Ketua Peneliti

Peneliti

orang per jam orang per jam

20.000 20.000 Sekretariat Penelitian orang per bulan 300.000

5. JADWAL KEGIATAN

Jadwal kegiatan Risbin Iptekdok 2013:

Kegiatan Tanggal

Distribusi buku panduan, leaflet dan poster 28 Mei 2012 Sosialisasi Risbin Iptekdok ke FK/FKG/RS Indonesia Barat,

Tengah, dan Timur

11 Juni - 22 Juni 2012

Batas akhir penerimaan proposal 23 Juli 2012

Pengelompokan Proposal 25 - 27 Juli 2012

Rapat Panel Pakar I (terbatas) Pengiriman ke reviewer Umpan balik dari reviewer

8 - 10 Agustus 2012 28 Agustus 2012 20 September 2012 Rapat Panel Pakar II (lengkap)

Kirim ke peneliti

15 - 18 Oktober 2012 22 Oktober 2012 Seminar protokol hasil seleksi yang sudah diperbaiki dan

pendampingan anggaran

19 - 21 November 2012 Batas akhir penerimaan protokol beserta kelengkapan (termasuk

finalisasi anggaran)

3 Desember 2012

Review protokol final oleh Tim Panel Pakar dan sosialisasi

administrasi

6 – 8 Desember 2012 Batas akhir penerimaan protokol final (termasuk persetujuan

etik)

20 Desember 2012

Situs Risbin Iptekdok pada www.litbang.depkes.go.id/risbiniptekdok akan memuat pengumuman dan berita yang terkait dalam proses kegiatan ini. Untuk itu setiap peneliti yang mengirimkan proposal dianjurkan untuk mengunjungi situs tersebut secara teratur dan berkala.

(14)

6. MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi (monev) akan dilakukan sesuai buku panduan Monev. Kunjungan di tempat pelaksanaan penelitian akan dilakukan atas permintaan peneliti/institusi atau bagi penelitian yang dipertimbangkan perlu pembinaan lebih lanjut. Hasil monev akan diumpanbalikkan kepada institusi asal peneliti.

Pada waktu seminar hasil penelitian, akan dievaluasi dukungan dan komitmen institusi asal peneliti. Evaluasi ini merupakan bagian dari proses penjaminan mutu Risbin Iptekdok dan institusi yang bersangkutan.

7. PENGHARGAAN DAN SANKSI

Peneliti yang menunjukkan kinerja yang baik dan berprestasi akan diundang dalam Simposium Nasional (Simnas) atau Simposium Internasional Badan Litbangkes.

Peneliti yang tidak memenuhi kewajiban yang telah disepakati akan dilaporkan ke institusi asal, dihentikan pembiayaan penelitian dan anggota tim peneliti tidak diperkenankan untuk mengajukan penelitian yang didanai oleh Risbin Iptekdok berikutnya.

8. FORMAT PROPOSAL, ETIK PENELITIAN, MEKANISME SELEKSI DAN KRITERIA PENILAIAN

8.1. FORMAT PROPOSAL

Proposal disusun menggunakan format sebagaimana terlampir atau didownload dari situs Risbin Iptekdok. Proposal diketik dengan tipe huruf Times New Roman 12 pt, spasi 1,5 dan ukuran kertas A4. Proposal tidak perlu dijilid, hanya distaple pada ujung kiri atas dan selanjutnya dikirim dalam amplop tertutup terdiri dari satu proposal asli dan 10 (sepuluh) set fotokopi bolak-balik. Alamat pengiriman proposal adalah:

Sekretariat Risbin Iptekdok

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560

Proposal diterima sekretariat Risbin Iptekdok selambat-lambatnya tanggal 23 Juli 2012 jam 16.00 WIB.

(15)

8.2. ETIK PENELITIAN

Penelitian dengan manusia sebagai subyek penelitian atau mempergunakan hewan coba, memerlukan persetujuan dari komisi etik penelitian. Persetujuan etik tersebut hendaknya sesuai dengan petunjuk dari Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan (KNEPK).

Peneliti dari instansi yang belum memiliki komisi etik, dianjurkan untuk mendapatkan persetujuan etik dari Komisi Etik terdekat atau dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Balitbangkes.

8.3. MEKANISME SELEKSI

Proses penilaian dari tiap proposal menggunakan sistem peer-review. Untuk menjaga objektivitas dalam penilaian pada proses peer-review, identitas dari tiap peneliti dirahasiakan.

Setiap proposal akan diseleksi secara bertahap oleh panel pakar, terdiri dari para pakar yang memiliki disiplin ilmu yang berkaitan dengan fokus Risbin Iptekdok yaitu : gizi, penyakit menular, dan penyakit tidak menular. Tugas panel pakar adalah menilai dan menyeleksi proposal, serta membina peneliti untuk perbaikan proposal. Keputusan panel pakar bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.

Setiap proposal akan dikirimkan kepada dua orang reviewer eksternal. Reviewer eksternal adalah pakar yang memiliki keahlian khusus tentang permasalahan dan metodologi yang berkaitan langsung dengan proposal selain panel pakar. Hasil pembahasan dan penilaian dari reviewer eksternal akan menjadi bahan pertimbangan panel pakar untuk proses seleksi dan pembinaan. Panel pakar akan bertindak sebagai evaluator akhir.

Tahap proses seleksi untuk proposal riset pembinaan adalah:

1. Rapat panel pakar I (terbatas) merupakan seleksi awal dari proposal untuk menjaring proposal yang sesuai dengan tujuan dan ruang lingkup program Risbin Iptekdok, memenuhi persyaratan ilmiah, non-ilmiah dan administrasi.

2. Proposal yang lolos akan diteruskan ke reviewer eksternal yang telah ditentukan oleh panel.

(16)

3. Rapat panel II (lengkap) merupakan seleksi lanjut dengan mempertimbangkan masukan dari reviewer eksternal. Seleksi dilakukan berdasarkan kriteria dan bobot yang telah ditentukan. Penilaian dalam seleksi ini akan menghasilkan dua kategori proposal: (a) diusulkan untuk diteruskan, atau (b) tidak diteruskan.

4. Peneliti dengan proposal yang diusulkan untuk diteruskan, akan diundang pada seminar seleksi proposal. Pada seminar tersebut peneliti memaparkan proposal penelitian dan selanjutnya mendapat pembinaan dari panel pakar. Hasil dari seminar seleksi proposal berupa keputusan (a) diusulkan untuk dibiayai atau (b) tidak dibiayai.

(17)

8.4. KRITERIA PENILAIAN

Kriteria dan bobot yang digunakan dalam penilaian riset pembinaan ini terdiri dari kriteria ilmiah dan kriteria non-ilmiah dengan rincian sebagai berikut :

8.4.1 Ilmu Pengetahuan Dasar

Kriteria Bobot

Memenuhi persyaratan ilmiah dalam rumusan masalah dan metode pemecahannya

45 Memiliki kemampuan untuk pembaharuan dan memajukan

iptekdok

30 Hasil riset mempunyai potensi untuk memecahkan masalah

kesehatan

15

Peningkatan mutu kelembagaan 10

8.4.2. Ilmu Pengetahuan Terapan

Kriteria Bobot

Memenuhi persyaratan ilmiah dalam rumusan masalah dan metode pemecahannya

40 Memiliki kemampuan untuk pembaharuan dan memajukan

iptekdok

25 Hasil riset mempunyai potensi untuk memecahkan masalah

kesehatan

25

Peningkatan mutu kelembagaan 10

8.4.3 Teknologi Kesehatan

Kriteria Bobot

Memenuhi persyaratan ilmiah dalam rumusan masalah dan metode pemecahannya

40 Memiliki kemampuan untuk pembaharuan dan memajukan

iptekdok

30 Hasil riset mempunyai potensi untuk memecahkan masalah

kesehatan

20

(18)

9. PENUTUP

Risbin Iptekdok adalah upaya pembinaan kegiatan riset, pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan kelembagaan. Pelaksanaan Risbin Iptekdok 2013 dapat dilanjutkan pada tahun berikutnya maksimal satu tahun. Ruang lingkup Risbin Iptekdok 2013 meliputi penelitian ilmu pengetahuan dasar, terapan dan teknologi kesehatan. Tema penelitian adalah gizi, penyakit menular dan penyakit tidak menular.

Seleksi proposal dilakukan oleh Panel Pakar dengan menggunakan sistem peer-review mengacu pada program pembangunan riset dan program pembangunan kesehatan nasional.

Monitoring dan evaluasi akan dilakukan selama pelaksanaan penelitian sesuai dengan

buku panduan monev. Setiap peneliti diwajibkan mempunyai log book pelaksanaan kegiatan penelitian.

Para peneliti diharapkan mendapat informasi yang jelas dari buku panduan sehingga dapat berpartisipasi dalam Risbin Iptekdok dan mengajukan proposal sesuai persyaratan yang telah ditetapkan.

(19)

PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013 A. LEMBAR UTAMA 1. Nama Peneliti Nama Gelar Nama Gelar Nama Gelar 2. Judul Penelitian 3. Fokus Penelitian

□ Gizi □ Penyakit Menular □ Penyakit Tidak Menular

4. Jenis Penelitian

□ Ilmu Pengetahuan Dasar Ilmu Pengetahuan Terapan Teknologi Kesehatan

5. Kata Kunci

6. Jangka Waktu Penelitian dan Anggaran Biaya

□ 1 (satu) tahun Tahun-1

□ 2 (dua) tahun Tahun-2

7. Implikasi Etik

□ Menggunakan subyek manusia dan/atau hewan Tidak menggunakan subyek manusia dan hewan

8. Institusi Penanggung Jawab

(20)

Panduan Risbin Iptekdok 2013

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013

B. LEMBAR PENGESAHAN DAN PERNYATAAN 1.Pernyataan Peneliti

Dengan ini kami:

 menyatakan sepakat untuk melakukan riset dengan judul penelitian yang diajukan;  menyatakan keaslian usulan riset ini dan belum pernah dilakukan;

 menyatakan bahwa usulan ini bukan merupakan ulangan ataupun bagian dari program kegiatan riset lainnya;

 menyatakan bahwa ketua peneliti tidak sedang menjadi ketua peneliti dalam penelitian lain;

 menyatakan bersedia untuk menandatangani surat pernyataan perjanjian dengan panitia Risbin Iptekdok apabila usulan riset ini disetujui untuk dibiayai;

 mendaftarkan penelitian klinik ke Balitbangkes (registrasi penelitian klinis)  menyerahkan data hasil penelitian ke manajemen data Balitbangkes menyerahkan laporan akhir disertai draft publikasi/publikasi hasil penelitian

Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan bila di kemudian hari terbukti tidak sesuai, maka kami bersedia mengembalikan dana yang telah dipergunakan kepada pemerintah.

Ketua Peneliti Tanda tangan Tanggal

Peneliti Pertama Tanda tangan Tanggal

(21)

Panduan Risbin Iptekdok 2013

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013

2. Pengesahan Institusi Penanggung Jawab Dengan ini kami:

 menyatakan persetujuan pelaksanaan riset sesuai judul penelitian yang diajukan oleh institusi kami dan bersedia untuk bertanggung jawab terhadap riset tersebut;

 menyatakan bahwa usulan riset ini sesuai dengan kemampuan dan fasilitas yang ada pada institusi kami dan bersedia untuk mendukung riset ini dalam hal tersebut.

Nama Dekan/Direktur/Kepala Tanggal

(22)

Panduan Risbin Iptekdok 2013

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013

C. LEMBAR DATA PERSONIL PENELITI 1. Ketua Peneliti

Nama Gelar

Tempat lahir Tanggal lahir Jenis Kelamin

Jabatan Golongan Bagian/Divisi Institusi asal Telepon Kantor Faks Alamat Korespondensi Alamat E-mail Telepon Rumah Telepon Genggam (HP) Kualifikasi Akademik

Tahun Institusi Gelar

Tahun Institusi Gelar

Tahun Institusi Gelar

(23)

Panduan Risbin Iptekdok 2013

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013

2. Peneliti pertama

Nama Gelar

Tempat lahir Tanggal lahir Jenis Kelamin

Jabatan Golongan Bagian/Divisi Institusi asal Telepon Kantor Faks Alamat Korespondensi Alamat E-mail Telepon Rumah Telepon Genggam (HP) Kualifikasi Akademik

Tahun Institusi Gelar

Tahun Institusi Gelar

Tahun Institusi Gelar

(24)

Panduan Risbin Iptekdok 2013

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013

3. Peneliti kedua

Nama Gelar

Tempat lahir Tanggal lahir Jenis Kelamin

Jabatan Golongan Bagian/Divisi Institusi asal Telepon Kantor Faks Alamat Korespondensi Alamat E-mail Telepon Rumah Telepon Genggam (HP) Kualifikasi Akademik

Tahun Institusi Gelar

Tahun Institusi Gelar

Tahun Institusi Gelar

(25)

Panduan Risbin Iptekdok 2013

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013

4. Kesekretariatan/Administrasi

Nama Gelar

Tempat lahir Tanggal lahir Jenis Kelamin

Jabatan Golongan Bagian/Divisi Institusi asal Telepon Kantor Faks Alamat Korespondensi Alamat E-mail Telepon Rumah Telepon Genggam (HP)

(26)

Panduan Risbin Iptekdok 2013

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013

5. Konsultan

Dengan ini kami menyatakan kesediaan menjadi konsultan dalam riset sesuai judul penelitian yang diajukan.

Nama Gelar

Tempat lahir Tanggal lahir Jenis Kelamin

Jabatan Golongan Bagian/Divisi Institusi asal Telepon Kantor Faks Alamat Korespondensi Alamat E-mail Telepon Rumah Telepon Genggam (HP) Kualifikasi Akademik

Tahun Institusi Gelar

Tahun Institusi Gelar

Tahun Institusi Gelar

(27)

Panduan Risbin Iptekdok 2013

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013

D. PUBLIKASI ILMIAH PENELITI (yang relevan, maksimal 2 lembar)

(28)

Panduan Risbin Iptekdok 2013

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013

(29)

Panduan Risbin Iptekdok 2013

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013

(30)

Panduan Risbin Iptekdok 2013

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013

E. LEMBAR URAIAN PENELITIAN

1. Ringkasan Penelitian (maksimal 1 halaman)

(31)

Panduan Risbin Iptekdok 2013

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013 Lanjutan Latar Belakang

(32)

Panduan Risbin Iptekdok 2013

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013

(33)

Panduan Risbin Iptekdok 2013

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013

4. Metode Penelitian (Rancangan, Lokasi dan Waktu, Populasi dan Sampel, Cara Pengumpulan Data dan Batasan Operasional, Pengolahan dan Analisis Data, Jadwal Kegiatan)

(34)

Panduan Risbin Iptekdok 2013

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013

(35)

Panduan Risbin Iptekdok 2013

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013

5. Persetujuan Etik Implikasi Etik pada Manusia

(36)

Panduan Risbin Iptekdok 2013

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013

(37)

Panduan Risbin Iptekdok 2013

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013

(38)

Panduan Risbin Iptekdok 2013

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013

F. LEMBAR ANGGARAN BIAYA 1. Ringkasan Anggaran

Jangka Waktu Penelitian 1 (satu) tahun 2 (dua) tahun

Anggaran Tahun 1 Tahun 2

Honor

Maksimal 20% untuk 3 peneliti dan 1 administrasi

Bahan dan Barang Non Operasional Lainnya

Sekitar 65% dari anggaran total, termasuk biaya bahan penelitian habis pakai dan biaya keperluan sehari-hari seperti ATK, penggandaan dan konsumsi seminar

Perjalanan Lainnya (DN)

Maksimal 10% dari anggaran total, meliputi biaya perjalanan yang berkaitan dengan penelitian seperti pengambilan sampel, konsultasi ilmiah/administrasi, dan lain-lain

Belanja Sewa

Maksimal 5% dari anggaran total, meliputi biaya sewa alat dan sewa tempat

(39)

Panduan Risbin Iptekdok 2013

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013

(40)

Panduan Risbin Iptekdok 2013

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013

(41)

1 28.980.000 20% dari total - Ketua Peneliti 1 org x 4 jam x 4 hr x 28 mgg x Rp 20.000 = Rp 8.960.000

- Peneliti 1 1 org x 4 jam x 4 hr x 28 mgg x Rp 20.000 = Rp 8.960.000 - Peneliti 2 1 org x 4 jam x 4 hr x 28 mgg x Rp 20.000 = Rp 8.960.000 - Administrasi 1 org x 7 bln x Rp 300.000 = Rp 2.100.000

2 93.662.000

nomor 2 dan 3 ± 65%

A. Bahan Penelitian 1 : 89.712.000

- Propidium iodide (5 ml) 1 botol x Rp 3.000.000 = Rp 3.000.000 - Pipet pasteur 1 pack x Rp 600.000 = Rp 600.000 - RPMI 1640 powder 10 liter x Rp 1.600.000 = Rp 16.000.000 - Acces RT-PCR system 1 kit x Rp 8.500.000 = Rp 8.500.000 - SV total RNA solution system 1 kit x Rp 18.500.000 = Rp 18.500.000 - IHC kit novolink 1 kit x Rp 35.000.000 = Rp 35.000.000 - Buffer solution 1 botol x Rp 7.000.000 = Rp 7.000.000 - IHC diluent 1 kit x Rp 1.112.000 = Rp 1.112.000

B. Bahan Penelitian 2 : 450.000

- Hewan coba 10 ekor x Rp 20.000 = Rp 200.000 - Pakan hewan coba 10 kg x Rp 5.000 = Rp 50.000 - Ekstrak tumbuhan 1 paket x Rp 200.000 = Rp 200.000

C. ATK dan penggandaan 3.500.000

- ATK dan bahan komputer 1 paket x Rp 2.500.000 = Rp 2.000.000 - Penggandaan dan penjilidan 1 paket x Rp 1.000.000 = Rp 1.000.000 - Pencetakan poster/banner 1 paket x Rp 2.500.000 = Rp 500.000

3 4.700.000

- Ethical Clearance 1 paket x Rp 500.000 = Rp 500.000 - Konsumsi seminar hasil 25 org x Rp 40.000 = Rp 1.000.000 - Pengambilan sampel ekstrak 2 org x 6 kl x Rp 100.000 = Rp 1.200.000 - Biaya operasional lab 1 paket x Rp 2.000.000 = Rp 2.000.000

4 Belanja Sewa 7.440.000 5% dari total

- Inkubator CO2 3 jam x 4 hr x 4 mgg x Rp 30.000 = Rp 1.440.000 - Bench fee lab 4 bln x Rp 1.500.000 = Rp 6.000.000

5 Belanja Perjalanan Lainnya 14.950.000 10% dari total Konsultasi ilmiah/administrasi 9.300.000

- Transport dari Yogya ke Jakarta (pp) 2 org x Rp 2.500.000 = Rp 5.000.000 - Uang Harian 2 org x 3 hr x Rp 450.000 = Rp 2.700.000 - Uang Penginapan 2 org x 2 hr x Rp 400.000 = Rp 1.600.000

Pengambilan sampel penelitian 5.650.000 - Transport dari Yogya ke Denpasar (pp) 1 org x Rp 2.700.000 = Rp 2.700.000

- Uang Harian 1 org x 3 hr x Rp 450.000 = Rp 1.350.000 - Uang Penginapan 1 org x 2 hr x Rp 800.000 = Rp 1.600.000

149.732.000 PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013

G. CONTOH RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB) UNTUK PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK TA 2013 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) Judul Penelitian :...

Ketua Peneliti: ... Institusi: ... Belanja Honor :

Belanja Bahan :

Belanja Barang Non Operasional lainnya

Total 1-5

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Secrup ini berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara yang masuk ke ruang silinder sehingga diperoleh campuran yang tepat pada saat engine putaran langsam..

Setiap ciri atau sifat yang ada pada setiap orang adalah warisan dari orang tua yang diwariskan melalui materi genetik6. Ayah akan mewariskan materi genetiknya melalui

rencana reformasi yang displin dan terjadwal dibandingkan pemimpin partai sebelumnya Deng Xiaoping. Para pemimpin baru ini juga menggodok rencana pembangunan untuk 5 tahun kedepan

Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu dosen dan bagian kepegawaian dalam melihat kinerja dan menghitung nilai yang dikumpulkan untuk pengajuan kenaikan

Dalam penelitian yang dilakukan pada tahun 2005-2007, 18 sapi perah diberi makan dengan pakan jagung PRG, sementara 18 sapi perah lainnya mengkonsumsi jagung non- PRG

Dengan switching yang terpusat, pelanggan hanya memerlukan satu saluran untuk menghubungkannya dengan sistem penyambungan, sehingga total saluran yang diperlukan sama dengan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan warna (hue) air limbah penirisan getah gambir pada hasil pencelupan sutera menggunakan mordan tunjung (FeSO4) secara