• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS NUSA NIPA MAUMERE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS NUSA NIPA MAUMERE"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 PANDUAN KKN MAHASISWA MANDIRI-LPPM UNIPA PANDUAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA MANDIRI (KKN-MM)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS NUSA NIPA MAUMERE

A. PENDAHULUAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universita Nusa Nipa (UNIPA) sudah dilaksanakan sejak tahun 2009. KKN di UNIPA dilaksanakan 1 kali dalam setahun, yaitu di awal setiap semester genap. Setiap tahunnya, KKN di UNIPA diikuti lebih kurang 200 mahasiswa dan melibatkan lebih dari 20 dosen pembimbing lapangan (DPL).

Wilayah yang selama ini menjadi tujuan kegiatan KKN meliputi 4 kabupaten, yaitu Kabupaten Sikka meliputi Kecamatan Koting, Kecamatan Magepanda, Kecamatan Talibura, Kecamatan Doreng, Kecamatan Mapitara, Kecamatan Tanawawo dan Kelurahan Kota Uneng. Kabupaten Nagekeo meliputi Kecamatan Boawae dan Kecamatan Mauponggo. Kabupaten Flores Timur meliputi Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Ende meliputi Kecamatan Nangapanda.

Sejak awal pelaksanaan KKN hingga sekarang ini, UNIPA telah berhasil melaksanakan dan mengembangkan berbagai jenis KKN. Jenis-jenis KKN tersebut adalah KKN PPM (KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat), KKN Posdaya (KKN Pos Pemberdayaan Keluarga) dan KKN Tematik. Berbagai jenis KKN tersebut dibuat dan dilaksanakan karena kebutuhan dan tuntutan untuk pengembangan kapasistas mahasiswa dan mutu lulusan.

Mahasiswa UNIPA pada tahun 2015 (tahun ke-10) telah berjumlah sekitar 2.548 mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah diluar Kabupaten Sikka atara lain dari Kabupaten Lembata, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Ende, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ngada, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Manggarai Barat, Kota Madya Kupang,

(2)

2 PANDUAN KKN MAHASISWA MANDIRI-LPPM UNIPA Kabupaten Kupang, Kabupaten Alor, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Belu, Kabupaten Timur Tengah Utara, Kabupaten Malaka, Kabupaten Rote dan Kabupaten Sabu Raijua. Ada juga yang berasal dari daerah luar wilayah NTT, seperti daerah Bali, Medan dan Sulawesi bahkan dari luar negeri yaitu negara Timor Leste.

Praktek yang terjadi selama ini, lokasi kegiatan KKN telah ditetapkan oleh masing-masing Pemerintah Kabupaten berdasarkan permohonan LPPM UNIPA. Para mahasiswa peserta KKN kurang memiliki kebebasan untuk memilih lokasi KKN sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Selain lokasi yang telah ditetapkan, program dan kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa KKN juga kurang memberikan ruang kreativitas kepada mahasiswa.

Pada umumnya mahasiswa menyusun program dan kegiatan KKN dimulai sejak di Kampus dan hanya memiliki waktu yang sangat singkat untuk orientasi lapangan, sehingga kebutuhan dan permasalahan masyarakat belum bisa terakomodasi dengan baik. Akibatnya, pelaksanaan KKN sering terjebak ke dalam rutinitas, monoton dan membosankan serta kurang menantang. Oleh sebab itu, perlu suatu upaya untuk memberikan ruang gerak bagi mahasiswa peserta KKN yang relatif lebih fleksibel, yang memungkinkan munculnya inisiatif dan kreativitas demi pengembangan kapasistas mahasiswa dan mutu lulusan.

B. PENGERTIAN

KKN Mahasiswa Mandiri adalah jenis KKN yang seluruhnya diinisiasi oleh mahasiswa. Mahasiswa, sejak pemilihan lokasi, penyusunan program dan kegiatan, penentuan anggota tim dan perencanaan biaya yang dibutuhkan. KKN Mahasiswa Mandiri berlangsung selama 30 hari dan setiap kelompok mahasiswa dibimbing oleh seorang DPL (Dosen Pembimbing Lapangan).

KKN Mahasiswa Mandiri dilaksanakan dengan didasari atas beberapa pertimbangan. Pertama, mahasiswa secara psikologis adalah orang yang sudah dianggap dewasa. Oleh sebab itu, perlu diberikan kesempatan untuk

(3)

3 PANDUAN KKN MAHASISWA MANDIRI-LPPM UNIPA mengorganisir suatu kegiatan sebagai media pembelajaran agar dapat menjadi manusia yang bertanggung jawab atas segala keputusan yang dibuat sendiri. Kedua, proses penemuan permasalahan KKN akan mengantar mahasiswa menjadi SDM masa depan yang peduli terhadap permasalahan masyarakat. Ketiga menunjukkan pada mahasiswa bahwa persoalan pembangunan bukan hanya tanggungjawab pemerintah, tetapi juga tanggungjawab seluruh komponen masyarakat.

C. TUJUAN

1. Mengembangkan inisiatif dan kreativitas mahasiswa;

2. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam mengorganisir kegiatan pemberdayaan masyarakat;

3. Meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap masalah yang dihadapi masyarakat;

4. Menyelesaikan masalah bersama masyarakat;

5. Mendiseminasikan teknologi hasil karya Perguruan Tinggi ke masyarakat; D. MANFAAT

1. Bagi Mahasiswa

a. Inisiatif dan kreativitas mahasiswa berkembang;

b. Kepedulian mahasiswa terhadap masalah di masyarakat meningkat; 2. Bagi Masyarakat

a. Membantu memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat;

b. Masyarakat mengenal dan dapat menggunakan produk teknologi UNIPA. 3. Bagi Perguruan Tinggi

a. Teknologi hasil karya Perguruan Tinggi UNIPA tersebar dan bermanfaat bagi masyarakat lebih luas;

(4)

4 PANDUAN KKN MAHASISWA MANDIRI-LPPM UNIPA E. PESERTA KKN MANDIRI

Persyaratan Peserta

1. Telah memenuhi syarat minimal 100 SKS untuk mengikuti KKN.

2. Bagi yang hamil tidak diperkenankan mengikuti KKN Mahasiswa Mandiri. 3. Mahasiswa diberi kesempatan untuk membentuk kelompok dan menentukan

lokasi serta sasaran KKN dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jumlah setiap kelompok mahasiswa KKN terdiri dari 10 – 20 orang mahasiswa dari berbagai prodi dengan ketentuan 40% dari kelompok Ilmu Sosial dan 60% Eksata atau minimal terdiri dari 3 program studi (dua dari Eksata dan satu dari kelompok Ilmu Sosial).

b. Kelompok sasaran KKN diutamakan:

 Kelompok Masyarakat (Kelurahan/Desa/ Dusun)

 Kelompok industri kecil yang ada disuatu wilayah Kelurahan/Desa.  Kegiatan nonformal yang ada di masyarakat (Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM), Kelompok Kesenian, Kelompok Karang Taruna, dsb)

4. Program yang dikembangkan adalah penerapan IPKTEKS yang sesuai dengan keahlihan atau kompetensi mahasiswa.

5. Mengajukan proposal kegiatan KKN dengan mengacu pada format usulan proposal KKN Mahasiswa Mandiri.

6. Proposal diajukan oleh kelompok KKN ke LPPM UNIPA, dengan mengusulkan maksimal dua DPL yang nantinya diperiksa oleh LPPM.

7. Setiap mahasiswa wajib melampirkan Surat Keterangan KKN dari program studi pada proposal usulan.

8. Apabila ada pihak ketiga yang membiayai KKN maka wajib melaporkan untuk mendapatkan persetujuan LPPM UNIPA.

(5)

5 PANDUAN KKN MAHASISWA MANDIRI-LPPM UNIPA F. DOSEN PEMBIMIBING LAPANGAN

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) adalah dosen tetap yang ditunjuk oleh LPPM untuk membimbing mahasiswa KKN sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. DPL berasal dari berbagai fakultas yang terdapat di UNIPA. Tugas DPL adalah sebagai berikut:

1. Pra KKN (Sebelum mahasiswa berangkat ke lokasi)

Setiap DPL maksimal menerima dua kelompok KKN untuk konsultasi proposal;

2. Selama KKN berlangsung a. Monitoring KKN;

b. Melakukan kunjungan ke lokasi KKN sebanyak dua kali (pada awal dan akhir kegiatan KKN);

c. Membimbing pelaksanaan program dan kegiatan KKN. 3. Pasca KKN (sesudah mahasiswa pulang dari lokasi)

a. Membimbing mahasiswa dalam menyusun laporan; b. Mengevaluasi kegiatan KKN

4. Dosen pembimbing lapangan yang diusulkan oleh mahasiswa dapat diganti oleh LPPM dengan beberapa pertimbangan yang berkaitan dengan relevansi kompetensi serta kinerja DPL yang bersangkutan.

G. LOKASI

Dalam wilayah Kabupaten Sikka yang dilaksanakan selama 30 hari mulai dari tanggal 30 Januari – 29 Februari 2016.

H. TATA CARA PENDAFTARAN

1. Dibuka mulai tanggal 05 s/d 11 Januari 2016 dengan cara menyerahkan persyaratan peserta KKN, Proposal KKN dan biaya pendaftaran KKN. 2. Tempat Pendaftarab di Sekretariat LPPM UNIPA lantai 2 rektorat pada

(6)

6 PANDUAN KKN MAHASISWA MANDIRI-LPPM UNIPA I. BIAYA KKN

Biaya KKN akan ditetapkan kemudian. J. PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Sosialisasi KKN Mahasiswa Mandiri pada tanggal 19 Desember 2015 2. Survai lokasi KKN (oleh Mahasiswa) setelah sosialisasi dan terbentuknya

kelompok KKN.

3. Pengurusan izin KKN (Pemkab, Bappeda, Kecamatan dan desa) (oleh Mahasiswa) dengan menyertakan surat pengantar dari LPPM UNIPA. 4. Penyusunan proposal KKN (oleh Mahasiswa) setelah sosialisai.

5. Penetapan DPL (oleh LPPM) pada tanggal 18 Januari 2016.

6. Pelaksanaan KKN (oleh Mahasiswa) dari tanggal 30 Januari s/d 29 Februari 2016.

7. Monev KKN (oleh LPPM) dari tanggal 23 s/d 28 Februari 2016.

8. Pengumpulan Laporan Kegiatan KKN Mahasiswa Mandiri pada tanggal 29 Februari 2016.

9. Penetapan Nilai KKN (oleh LPPM UNIPA) pada tanggal 08 Maret 2016. K. FORMAT USULAN PROPOSAL KKN MAHASISWA MANDIRI 1. Cover Proposal 2. Lembar Pengesahan 3. Prakata 4. Daftar Isi 5. Daftar Tabel 6. Daftar Gambar 7. Pendahuluan

Menjelaskan tentang latar belakang masalah situasi lokasi KKN, Tujuan, Manfaat dan Luaran Program dan Kegiatan.

(7)

7 PANDUAN KKN MAHASISWA MANDIRI-LPPM UNIPA 8. Mekanisme dan Disain

Uraian tentang tahap-tahap yang akan dilakukan yang berisi program dan kegiatan yang sesuai dengan kompetensi mahasiswa.

9. Program Kerja (Kegiatan yang akan dilaksanakan)

a. Uraian berupa strategi solusi atas permasalahan masyarakat yang ada berdasarkan kompetensi masing-masing mahasiswa KKN dalam kelompok yang meliputi rancangan pemetaan waktu, rancangan pemetaan tugas, rancangan langkah kerja/kegiatan, besaran dana dan uraian peruntukannya (RAB).

10. Lampiran 1. Izin lokasi

(8)

8 PANDUAN KKN MAHASISWA MANDIRI-LPPM UNIPA

SISTEMATIKA LAPORAN KEGIATAN KKN MAHASISWA MANDIRI

cover laporan

lembar pengesahan

prakta

daftar isi

daftar tabel

daftar gambar

1. PENDAHULUAN

Menguraikan latar Belakang, Tujuan dan Manfaat Pelaksanaan KKN

2. Profil Lokasi KKN

3. Pelaksanaan Kegiatan KKN

4. Penutup (Kesimpulan dan Saran)

5.Lampiran

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana akses menuju ke tempat bekerja dari rumah Anda, apakah jauh dari tempat tinggal AndaC. Aksesnya mudah dan dekat dengan rumah

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan interaksi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap seluruh peubah yang diamati, namun terdapat pengaruh yang nyata dan sangat

Teguran merupakan tindakan pendidik untuk mengoreksi pencapaian tujuan pendidikan oleh anak didik. Biasanya teguan digunakan apabila anak didik bertingkah laku tidak atau

Tantangan pembangunan berkelanjutan di kawasan ini sangat berarti, dan kecenderungannya menonjolkan keprihatinan tentang meningkatnya jumlah penduduk (tingkat kesuburan yang tinggi

Kinerja Dosen prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMSurabaya pada umumnya sudah cukup baik, meskipun terdapat keluhan dari mahasiswa yang utama yaitu

Karena itu, dalam mengikuti jejak Tuhan Yesus Kristus, Gereja Keuskupan Agung Jakarta memahami persekutuannya tidak sebagai persekutuan yang statis dan tertutup, melainkan

Cacat kritis adalah suatu bentuk cacat dimana penilaian dan pengalaman mengindikasikan bahwa cacat produk tersebut akan menghasilkan kondisi yang berbahaya atau tidak aman

Tahap ke empat adalah tahap Decision Tree yang dilakukan dengan menggunakan metode decision tree ID3 yaitu proses pembuatan tree yang terdiri dari beberapa