• Tidak ada hasil yang ditemukan

ffi &E! -4f ffi trrj .&. \Hd t'*n\ %xreammr Y&arua*maT-E ffitu ffiyw5"%e - W*wyx*a% % &*a {*.kz-tlza* T*E<rzik,}5A, 7&**a*, j 4 *'r,.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ffi &E! -4f ffi trrj .&. \Hd t'*n\ %xreammr Y&arua*maT-E ffitu ffiyw5"%e - W*wyx*a% % &*a {*.kz-tlza* T*E<rzik,}5A, 7&**a*, j 4 *'r,."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

%xreammr

Y&arua*maT-E

ffitu€ffiyw5"%e

-

W*wyx*a%

%

&*a

{*.kz-tlza*

T*E<rzik

,}5A,

7&**a*,

j

4

*'r,.2*&:rr"

Z*3 j

W

*Ewffi*.

E

:

E*{ra*tra*ektx

r,

*x*r.xk*i*.,

*",4ay*.ri*1,

Tr

az=***{z.e*a

Diselenggarakan atas

kerja sama:

dengan

JurusanlPrCIgram Studi Teknik Sipil

*

*'Y'*'

t-,,AJY

&

I.JMY

-4.

f,&h

w

UJB

*isF***ai**feh:

.&.

aa;ar--!ry[

1 '..+:' UGM

sh

Trisakti :.flj'...

:*,...

"i::::.>l)?' USU

ffi

iliIG

UI' \ *t.",-t t 'rr*i Untar

*U:,Y?l

UPF,I

&

E! -4fIflIJ,

Ed

Undip

/,i-L-r\

W4/

Unika St.Thomas r,rSEF,TI{ €E=EIK

fFEE$EEelrbk,

, **%

t'*n\

trrJ

4L*t*

ffi

w

Unud

r-ij.\

\Hd

L-,o--l UnSyiah ,.:' tl:i,.

,rI-ti.l-t UHr{ BMPTTSSt

I : tn,.tl rra:, : r.a, e.?.n 4. a744*7

CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

(2)

Prosiding

Peningkatan Peran Riset & Pendidikan Teknik Sipil

dalam Penyelenggaraan Infrastruktur

yang Efektif, Efisien dan Berkelanjutan

Volume 1:

Infrastruktur, Geoteknik, Material, Transport

14 Oktober 2011

Aula Fakultas Teknik,

Universitas Sumatera Utara

Jln. Almamater

Kampus USU, Medan

(3)

SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011

(4)

SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 i Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011

Komite Ilmiah Seminar Nasional 1

BMPTTSSI-KoNTekS 5

No

N a m a

Universitas

1 Prof. Ir. Yoyong Arfiadi, M.Eng., Ph.D Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2 Dr. Ir. Peter F. Kaming, M.Eng Universitas Atma Jaya Yogyakarta 3 Ir. John Tri Hatmoko, M.Sc Universitas Atma Jaya Yogyakarta 4 Prof. Dr. Ir. Priyosulistyo, M.Sc Universitas Gajah Mada 5 Prof. Dr. Ir. Sunjoto, Dipl., HE Universitas Gajah Mada

6 Dr. Ir. Ahmad Rifai, M.T Universitas Gajah Mada

7 Ashar Saputra, S.T., M.T., Ph.D Universitas Gajah Mada 8 Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA Universitas Udayana 9 Dewa Made Priyantha Wedagama, S.T.,M.T.,M.Sc.,Ph.D Universitas Udayana

10 Dr. Ir. H. Suharjanto, MSCE Universitas Janabadra

11 Dr. Nindyo Cahyo Kresnanto, S.T., M.T Universitas Janabadra

12 Dr. Jane Sekarsari Universitas Trisakti

13 Dr. Bambang E. Yuwono Universitas Trisakti

14 Dr. Bagus Haryo Setiaji, M.Sc Universitas Diponegoro

15 Dr. Ir. Suripin Universitas Diponegoro

16 Prof. Dr. Ir. Roesiyanto, MSME Universitas Sumatera Utara 17 Prof. Dr. Ir. Bachrian Lubis, M.Sc Universitas Sumatera Utara

18 Ir. Suparyo, M.T Universitas Semarang

19 Purwanto, S.T., M.T Universitas Semarang

20 Prof. Dr. Ir. Roesdiman Soegiarso, M.Sc Universitas Tarumanagara 21 Prof. Dr. Ir. Chaidir Anwar Makarim, MSCE Universitas Tarumanagara

22 Sriatmaja, Ph.D Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

23 Jazaul Ikhsan, Ph.D Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

24 Ir. Setyo Winarno, M.T., Ph.D Universitas Islam Indonesia 25 Prof. Ir. Moch. Teguh, MSCE, Ph.D Universitas Islam Indonesia

26 Ir. Simon Dertha, M.T Universitas Katholik Santo Thomas

27 Ir. Oloan Sihotang, M.T Universitas Katholik Santo Thomas 28 Ir. Patar Pasaribu, Dipl. Ing Universitas HKBP Nommensen

29 Ir. Paima Simbolon, M.Sc Universitas HKBP Nommensen

30 Prof. Dr. Ing Harianto Hardjasaputra Universitas Pelita Harapan 31 Dr. Ir. Wiryanto Dewobroto, M.T Universitas Pelita Harapan

32 Dr. Azmeri, S.T., M.T Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

(5)

SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 iii Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011

KATA SAMBUTAN

Sekretaris Jenderal BMPTTSSI

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad, hidayah dan kesehatan bagi kita semua sehingga acara Seminar Nasional 1 BMPTTSSI - KoNTeks5 dan Musyawarah Nasional X BMPTTSSI ini bias terselenggara di Universitas Sumatra Utara Medan.

Badan Musyawarah Pendidikan Tinggi Teknik Sipil Seluruh Indonesia (BMPTTSSI) dibentuk sebagai wadah kerjasama antar perguruan tinggi teknik sipil di Indonesia, dengan melaksanakan komunikasi, konsultasi, dan koordinasi dalam menyelenggarakan program-progam Pendidikan Tinggi Teknik Sipil. Dalam mewujudkan tujuan dan melaksanakan fungsinya BMPTTSSI melakukan usaha secara terprogram di bidang akademis dan bidang lain yang ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (Munas), yang dilaksanakan setiap tiga tahun. Untuk lebih meningkatkan komunikasi yang lebih intensif, dalam Munas ke X BMPTTSSI kali ini juga diselenggarakan Seminar Nasional 1 BMPTTSSI yang bekerjasama dengan KoNTeks5 (SN 1 BMPTTSSI-KoNTekS5). Kami sangat bahagia bahwasanya seminar nasional yang baru pertama kali diselenggarakan dalam rangka Munas ini mendapat dukungan yang cukup baik. Seminar dilaksanakan bersama dengan KoNTekS5. Penyelenggaraannya dilakukan bersama-sama oleh 15 perguruan tinggi yang menunjukkan semangat kebersamaan antar perguruan tinggi. Sambutan dari pemakalah juga sangat bagus, dengan masuknya lebih dari 170 makalah. Seminar ini bisa menjadi wahana pertukaran informasi tentang riset, pengabdian kepada masyarakat dan kegiatan lain di masing-masing perguruan tinggi. Kami berharap bahwa penyelenggaraan Seminar Nasional BMPTTSSI ini bisa menjadi tradisi dalam Munas BMPTTSSI.

Munas X BMPTTSSI di Universitas Sumatra Utara Medan diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari Munas IX di Universitas Internasional Batam Batam pada tanggal 2 Nopember 2008 dan Pra Munas di Universitas Tarumanegara Jakarta pada tanggal 3 Juli 2010. Topik yang dibahas adalah 1) Kurikulum Inti 2010, 2) Program Kerjasama Kemitraan dan Program Unggulan, 3) AD/ART dan Organisasi, 4) Website BM-PTTSSI, 5) Pengelolaan Direktori BMPTTSSI, dan 6) Isu-isu Ketekniksipilan yang Berkembang dalam Masyarakat, serta 7) pemilihan Sekretaris Jendral BMPTTSSI periode 2011-2015. Topik-topik tersebut sangat penting bagi penyelenggaraan pendidikan teknik sipil di Indonesia. Hal ini mengingat banyaknya perguruan tinggi teknik sipil yang mencapai lebih dari 240 institusi dengan berbagai tingkat kualitas. Keberadaan BMPTTSSI ini diharapkan bisa menjadi jembatan untuk menyetarakan kualitas perguruan tinggi teknik sipil di Indonesia. Kami berharap bahwa Seminar Nasional 1 BMPTTSSI - KoNTeks5 dan Munas X BMPTTSSI dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi perkembangan pendidikan tinggi teknik sipil di Indonesia.

Atas nama BMPTTSSI kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatra Utara sebagai Penyelenggara Seminar dan Munas, Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta sebagai penggagas Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) yang pelaksanaan KoNTekS kelima (KoNTekS5) digabung dengan seminar BMPTTSSI, 15 Perguruan Tinggi Penyelenggara SN 1 BMPTTSSI-KoNTekS5, Perguruan Tinggi yang menyiapkan dan membahas topik-topik Munas, dan semua pihak yang telah menyiapkan acara yang sangat penting ini. Terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pemakalah dan peserta seminar, para Ketua Jurusan/Departemen/Program Studi beserta staf serta para tamu undangan yang telah mendukung acara ini.

Akhirnya, atas nama BMPTTSSI, kami mengucapkan terima kasih kepada semua peserta Seminar dan Munas serta Panitia sehingga Seminar dan Munas ini bisa terselenggara dan sukses

Yogyakarta 26 September 2011

Prof. Dr. Ir. Bambang Triatmodjo, DEA Sekjen BMPTTSSI

(6)

iv SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011

KATA SAMBUTAN

Ketua Departemen Teknik Sipil FT-USU

Sekapur sirih dari Panitia Pelaksana

Pertama sekali, kami mengucapkan selamat datang di Medan bagi seluruh peserta Seminar Nasional 1 BMPTTSSI-KoNTeksS 5 dan Musyawarah Nasional ke X Badan Musyawarah Pendidikan Tinggi Teknik Sipil Seluruh Indonesia (BMPTTSSI). Suatu kehormatan bagi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara dapat menyelenggarakan Seminar Nasional 1 BMPTTSSI- KoNTekS 5 yang diadakan pada tanggal 14 Oktober 2011, sekaligus Musyawarah Nasional ke X BMPTTSSI pada 15 Oktober 2011 s/d 16 Oktober 2011. Terima kasih kami ucapkan kepada BMPTTSSI atas kepercayaan yang diberikan terutama kepada Sekjen BMPTTSSI Prof. Dr. Ir. Bambang Triatmodjo DEA dalam menunjuk USU sebagai tuan rumah dan penyelenggara Seminar dan munas kali ini. Terima kasih juga kepada Universitas Atmajaya Yogyakarta sebagai penggagas Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS), terutama bapak Junaedi Utomo Ketua Prodi Teknik Sipil Universitas Atmajaya, Yogyakarta.

Pada kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan sesuatu. Barometer kemajuan Indonesia dapat dilihat dari kemajuan Universitasnya. Kalau dilihat dari Utara ke Selatan, maupun dari Timur ke Barat Indonesia, kualitas Pendidikan Teknik Sipil sangat variatif. Oleh karena itu BMPTTSSI adalah wadah yang patut didukung keberadaannya agar tetap eksis, agar melalui program yang dibuat BMPTTSSI maka interaksi antara Pendidikan Teknik Sipil se Indonesia semakin intens, sehingga dari waktu ke waktu kualitas Pendidikan Teknik Sipil di Indonesia semakin merata dan semakin maju. Untuk itu marilah kita dukung Seminar dan Munas ini. Dengan Seminar dan Munas kita dapat mendapat info bermakna yang kemudian membawa ke universitas masing-masing.

Sebagai pelaksana Seminar dan Munas di Universitas Sumatera Utara Medan, jika ada pelayanan kami dan penyambutan kami yang terasa kurang, dengan sepuluh jari kami mohon maaf kepada seluruh peserta seminar dan munas.

Selamat berseminar dan selamat bermunas.

Hormat kami

Penyelenggara Seminar dan Munas

Prof Dr.-Ing. Johannes Tarigan Ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

(7)

SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 v Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011

KATA SAMBUTAN

Ketua Program Studi Teknik Sipil FT-UAJY

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih bahwa pada akhirnya Seminar Nasional I Badan Musyawarah Pendidikan Tinggi Teknik Sipil Seluruh Indonesia yang digabung dengan penyelengaraan KoNTeks5 (SN 1 BMPTTSSI-KoNTekS5) terselenggara di Universitas Sumatera Utara, Medan. SN-1 BMPTTSSI-KoNTekS5 terselenggara atas kerja sama BMPTTSSI dengan 15 institusi yaitu:

1. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 2. Universitas Sumetera Utara, Medan

3. Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta 4. Universitas Pelita Harapan, Jakarta

5. Universitas Udayana, Denpasar 6. Universitas Trisakti, Jakarta

7. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

8. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta 9. Universitas Diponegoro, Semarang

10. Universitas Syahkuala, Banda Aceh 11. Universitas Semarang, Semarang 12. Universitas Tarumanagara, Jakarta 13. Universitas Janabadra, Yogyakarta 14. Universitas Katolik Santo Thomas, Medan 15. Universitas HKBP Nomensen, Medan

Ada dua hal yang sangat menyenangkan dari SN-1 BMPTTSSI-KoNTekS5 yaitu banyaknya institusi penyelenggara dan jumlah makalah yang meningkat (171 pemakalah) yang meliputi bidang Geoteknik, Infrastruktur, Transportasi, Keairan, Struktur, Material dan Manajemen Proyek. Antusiasme terhadap seminar ini tercermin dari penulis makalah yang tersebar dari ujung timur sampai ujung barat Nusantara. SN-1 BMPTTSSI-KoNTekS5 menjadi ajang diseminasi bagi komunitas Teknik Sipil se Indonesia sehingga antara satu dengan yang lain dapat saling mengetahui apa yang sedang dipikirkan atau dikerjakan.

Banyaknya instusi penyelenggara sudah tentu memperpanjang rantai koordinasi, namun juga saling mendapat manfaat dengan banyaknya persepsi yang saling dipertukarkan saat bersama merancang seminar. Terima kasih sebesar-besarnya kami ucapkan kepada: para pembicara dan pemakalah, panitia yang telah bekerja keras untuk mewujudkan seminar ini, dan para sponsor (P.T. Semen Gresik Tbk., P.T. Pembangunan Perumahan dan C.V. Kokoh Bersama Sukses) Semoga seminar dan Munas X BMPTTSSI ini bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta 28 September 2011

Ir. Junaedi Utomo, M.Eng,

(8)

SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 vii Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011

DAFTAR ISI

Hal.

KATA SAMBUTAN

SEKRETARIS JENDERAL BMPTTSSI ... III

KATA SAMBUTAN

KETUA DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FT-USU ... IV

KATA SAMBUTAN

KETUA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FT-UAJY... V

DAFTAR ISI ... VII

Infrastruktur

001

USAHA PERBAIKAN KONDISI INFRASTRUKTUR UNTUK PERMUKIMAN KUMUH DI DAERAH 5 ULU KOTA PALEMBANG

IKA JULIANTINA

I-1

053

APLIKASI GSM RAILWAY UNTUK PERKERETAAPIAN DI INDONESIA

Indra Tjahjani dan Deni Triyadi I-9

186

POLA PENANGANAN INFRASTRUKTUR PADA KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH STUDI KASUS KAWASAN BANTARAN SUNGAI WINONGO

Amos Setiadi

I-17

Geoteknik

017

PENGGUNAAN TANAH PUTIH TONGGO (FLORES) DENGAN ABU SEKAM PADI UNTUK STABILISASI TANAH DASAR BERLEMPUNG PADA RUAS JALAN NANGARORO–AEGELA

Veronika Miana Radja

G-1

031

STUDI AWAL PEMANFAATAN MIKROORGANISME UNTUK STABILISASI TANAH GAMBUT, KASUS: TANAH GAMBUT OKI-SUMATERA SELATAN

Wiwik Rahayu, Puspita Lisdiyanti dan Niken Financia Gusmawati

G-7

083

EFFECT OF MATRIC SUCTION CHANGES ON UNSATURATED SOIL PARAMETER IN SLOPE STABILITY ANALYSIS DUE TO RAINFALL

Ahmad RIFA’I

G-15

084

ANALISIS STABILITAS DAN GAYA LATERAL TIANG PADA PERKUATAN LERENG MENGGUNAKAN TIANG MINI BAMBU KOMPOSIT

As’ad Munawir, Sri Murni Dewi, Agoes Soehardjono,MD dan Yulvi Zaika

G-25

096

PERBAIKAN DASAR PONDASI DANGKAL DENGAN TETES TEBU DAN KAPUR

Sumiyati Gunawan G-33

098

STUDI DAN PEMODELAN AIR TANAH DI PESISIR KOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG

Eva Rolia, Ahmad Zakaria dan Idharmahadi

G-41

106

ANALISIS DAN PERENCANAAN PONDASI LAJUR BERDASARKAN KEANDALAN

John Tri Hatmoko G-49

109

VERIFIKASI KAPASITAS BORED PILE DENGAN DYNAMIC LOAD TESTING

Yohannes Lulie G-57

111

PENGARUH KADAR PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP SIFAT FISIS MEKANIS DAN POTENSI PENGEMBANGAN TANAH LEMPUNG EKPANSIF

Teguh Widodo dan Hikmat Triana

(9)

viii SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011 148

GAYA GEMPA BERDASARKAN PSEUDO PERCEPATAN, KECEPATAN DAN PERPINDAHAN

Johannes Tarigan

G-73

214

IDENTIFIKASI PENYEBAB, DAMPAK DAN PENANGANAN PENURUNAN MUKA TANAH DI DKI JAKARTA

Febriana Dwitha Ningtyas dan Bambang E. Yuwono

G-81

230

PENGARUH INTERPRETASI NILAI DAYA DUKUNG TANAH TERHADAP NILAI PCN (PAVEMENT CLASSIFICATION NUMBER) RUNWAY ANALITIK DAN TEORITIK DI BANDAR UDARA H. ASAN, SAMPIT, KALIMANTAN TENGAH

Andius Dasa Putra

G-87

238

ANALISIS PENCITRAAN GEORADAR TERHADAP PERKERASAN JALAN LENTUR

Irwan Lie dan Melly Lukman G-95

167

PENINGKATAN KEKUATAN TANAH DENGAN CAMPURAN SEMEN DAN ABU SEKAM PADI

Jack Widjajakusuma dan Hendo

G-103

018

ANALISIS RESIKO GEMPA KOTA LARANTUKA DI FLORES DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIC SEISMIC HAZARD

Yohanes Laka Suku; F. X. Maradona Manteiro; Emilianus Evaristus

G-109

204

SHEAR STRENGTH AND VOLUME CHANGE BEHAVIOUR OF REINFORCED AND UNREINFORCED RESIDUAL SOIL

Moh. Sofian Asmirza S.

G-117

210 GEOTECHNICAL INVESTIGATION ACEH ROAD/BRIDGE RECONSTRUCTION &

REHABILITATION PATEK BRIDGE LOCATION

Samsuardi Batubara

G-125

233

STUDI EKSPERIMENTAL DISTRIBUSI BEBAN TARIK PADA MODEL FONDASI TIANG DENGAN MEDIA TANAH LEMPUNG

Hadi Pangestu Rihardjo

G-131

Material

014

KARAKTERISTIK BATAKO YANG MEMPERGUNAKAN AGREGAT BEKAS

I Nyoman Arya Thanaya M-1

027

APLIKASI NANOTEKNOLOGI PADA PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI NANO SILIKA DARI SUMBER ALAM INDONESIA

Jonbi, Hariandja B, Imran I ,dan Pane,I

M-9

032

DINDING BETON BUSA SEBAGAI ISOLATOR TERMAL UNTUK EFISIENSI ENERGI BANGUNAN

Abdul Munir

M-17

047

STUDI EKSPERIMENTAL BETON ORASA DENGAN MODEL ORASA OR-4 EOP DAN MODEL ORASA OR-4 EKI OOP (SUATU MODEL REKAYASA AGREGAT KASAR BUATAN)

Setijadi Harianto MN

M-25

058

KARAKTERISASI MINERAL PADA PASTA GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR ABU BATUBARA KELAS F DAN KELAS C

Partogi H Simatupang, Iswandi Imran , Ivindra Panedan Bambang Sunendar

M-33

102

PENGGUNAAN POZOLAN BERUKURAN NANO UNTUK MENGHASILKAN BETON MUTU TINGGI (HIGH STRENGTH CONCRETE) RAMAH LINGKUNGAN

Angelina Eva Lianasari

(10)

SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 ix Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011

104

KARAKTERISTIK DAN PERAN TANAH TULAKAN SEBAGAI POZOLAN ALAM DALAM UPAYA MENGGANTIKAN SEMEN SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI

Yenny Nurchasanah

M-49

140

KEKUATAN TARIK DAN TEKAN KOMPONEN BAMBU UNTUK KONSTRUKSI RANGKA BATANG RUANG

Gina Bachtiar, Santoso Sri Handoyo

M-55

169

PENGGUNAAN LIMBAH BONGKARAN BANGUNAN (BATAKO) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS DAN FILLER PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE – BINDER COURSE (AC-BC) DENGAN MENGGUNAKAN ASBUTON

Made Agus Ariawan

M-61

192

PENGARUH PENGGUNAAN BERBAGAI VARIASI BAHAN PENGISI TERHADAP BIAYA PRODUKSI BETON BUSA

Mubarak dan Abdullah

M-69

202

PROPERTI PASANGAN BATA MERAH UNTUK PERANCANGAN

Ida Ayu Made Budiwati M-77

068

REKAYASA MATERIAL RINGAN BAHAN KOMPOSIT GEOPOLIMER SERAT GELAS – LUMPUR LAPINDO – POLIESTER

As’at Pujianto

M-83

119

ANALISIS PASIR LAHAR DINGIN DARI SUNGAI OPAK, KUNING DAN BOYONG UNTUK BETON DENGAN PENGERJAAN KONVENSIONAL

Helmy Akbar Bale

M-91

128

PERBANDINGAN KINERJA BETON YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND POZZOLAN DENGAN YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND TIPE I

Made Alit Karyawan Salain

M-97

244

CARBON TRACING KOMPONEN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG (STUDI KASUS GEDUNG ISIPOL UAJY)

Wulfram I. Ervianto

M-103

222

POTENSI MATERIAL LANTAI HALAMAN DALAM MEREDUKSI KEBISINGAN LALU LINTAS

Benidiktus Susanto dan Agata Eka Siswandari

M-109

237

PENGARUH RASIO AKTIVATOR TERHADAP PERFORMA BETON GEOPOLIMER FLY ASH

Qomariah, BS., MT.

M-115

Transport

002

PENGARUH PERGERAKAN PEJALAN KAKI TERHADAP KINERJA RUAS JALAN YANG DISEBABKAN OLEH KURANG OPTIMALNYA PEMANFAATAN JEMBATAN PENYEBERANGAN (KAJIAN WILAYAH : JALAN MERDEKA UTARA MALANG)

Iin Irawati dan Supoyo

T-1

003

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PENGOPERASIAN ANGKUTAN KOTA DI KOTA DENPASAR

Putu Alit Suthanaya

T-9

006

ANALISA KEBISINGAN ARUS LALU LINTAS TERHADAP RUMAH SAKIT PROF.DR. TABRANI RAB PEKANBARU

Abd. Kudus Zaini

(11)

x SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011 007

PENGGUNAKAN SISTEM DINAMIK DALAM MANAJEMEN TRANSPORTASI UNTUK MENGATASI KEMACETAN LALULINTAS DI KOTA PEKANBARU

Sugeng Wiyono

T-27

010

EVALUASI PENGARUH PASAR MRANGGEN TERHADAP LALU-LINTAS RUAS JALAN RAYA MRANGGEN

Supoyo

T-35

012

PERENCANAAN WILAYAH KOMERSIAL STUDI KASUS RUAS JALAN MARGONDA – DEPOK

A.R. Indra Tjahjani, Gita Cakra, Gita Cintya

T-43

026

KINERJA FILLER LEMPUNG PADA HOTMIX AC-WC

Muhammad Shalahuddin, Nurdin dan Tomi Adipa T-51

033

EVALUASI KINERJA BUS TRANS JOGJA SEBAGAI SISTEM TRANSPORTASI PUBLIK

Caroline Sutandi dan Eko Paulus T-61

041

KINERJA MODEL PEMBEBANAN LALULINTAS FUZZY DALAM BERBAGAI TINGKAT RESOLUSI SISTEM JARINGAN

Nindyo Cahyo Kresnanto

T-69

045

EVALUASI DAN PENATAAN TRAYEK ANGKUTAN AKDP PROVINSI DIY

Eko Marwanto dan Risdiyanto T-79

050

EFISIENSI PENGGUNAAN ECOMIX PADA KONSTRUKSI FLEXIBLE PAVEMENT

Sumarji T-87

051

PENGGUNAAN CTAM (Cement Treated Asphalt Mixture) JIKA DIBANDINGKAN DENGAN LATASTON SEBAGAI LAPIS PERKERASAN

Sumarji

T-93

062

PEMANFAATAN DATA ARUS LALU LINTAS UNTUK MEMBENTUK MATRIKS ASAL TUJUAN DALAM MENGATASI PERMASALAHAN TRANSPORTASI DI PROPINSI LAMPUNG

Rahayu Sulistyorini

T-99

064

MEWUJUDKAN TRANSPORTASI BERKELANJUTAN YANG RAMAH LINGKUNGAN

Setia Kurnia Putri, Anastasia Yulianti, dan Erika Hapsari T-107

072

ANALISIS KINERJA DAN TINGKAT PELAYANAN FASILITAS PEDESTRIAN PADA PUSAT PERTOKOAN DI BANDAR LAMPUNG

Tas’an Junaedi

T-115

094

ANALISIS KINERJA JEMBATAN PENYEBERANGAN DAN ARUS LALULINTAS AKIBAT PEMBUKAAN PEMBATAS JALAN

Syukur Sebayang dan Tas’an Junaedi

T-123

101

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN BEBERAPA RUAS JALAN UTAMA DI KOTA KUPANG

Remigildus Cornelis dan Yunita A. Messah

T-131

107

PENGARUH PENGGUNAAN COPPER SLAG PADA BETON ASPAL

JF Soandrijanie L T-139

131

ANALISA PEMILIHAN RUTE JALAN DARI JALAN SEI PADANG SAMPAI PUSAT KOTA DENGAN ALGORITMA FLOYD – WARSHALL DAN PROGRAM MAP INFO SEBAGAI TAMPILAN

Yusandy Aswad dan Maijer Pola

(12)

SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 xi Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011

133

ANALISA BANGKITAN PERJALANAN PADA KECAMATAN DELI TUA

Yusandy Aswad dan Daniel Simbolon T-155

134

PERBANDINGAN ALGORITMA DIJKSTRA DAN FLOYD-WARSHALL DALAM PEMILIHAN RUTE TERPENDEK JALAN

Yusandy Aswad dan Sondang Sitanggang

T-161

139

DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN BALI KUTA RESIDENCE (BKR) DI KUTA, BALI

Putu Kwintaryana Winaya dan A. A. Ngr. Jaya Wikrama

T-169

149

TRAVEL TIME RELIABILITY IN MEDAN CITIES

Medis Sejahtera Surbakti T-177

150

PENGARUH VARIABILITAS WAKTU PERJALANAN TERHADAP PEMILIHAN RUTE

Medis Sejahtera Surbakti T-184

152

KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS TERHADAP PERGERAKAN KENDARAAN BERAT (STUDI KASUS : RUAS JALAN BY PASS BUKITTINGGI PAYAKUMBUH)

Zufrimar, Junaidi dan Astuti Masdar

T-191

155

KAJIAN PENGATURAN SLOT PENERBANGAN DI BANDARA SENTANI JAYAPURA

Efendy Tambunan dan Novalia Cicilia Manafe T-197

165

PENYERTAAN MANFAAT EFEK PENGGANDA AKIBAT PENINGKATAN WISATAWAN DAN TURUNNYA KECELAKAAN LALU LINTAS DALAM ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN JALAN PENGHUBUNG BALI UTARA-SELATAN

Dewa Ketut Sudarsana

T-203

178

STUDY KELAYAKAN PENGOPERASIAAN KMP SUMUT I RUTE SIMANINDO-TIGARAS

Charles Sitindaon

T-211

179

KEBIJAKAN PEMUTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN DALAM MENGANTISIPASI PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN SAMOSIR

Charles Sitindaon

T-219

185

STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA RUAS JALAN TOL BELMERA (STUDI KASUS: RUAS JALAN TOL TANJUNG MORAWA-BELAWAN)

Oloan Sitohang

T-227

197

STUDI PEMILIHAN PERSIMPANGAN TIDAK SEBIDANG (STUDI KASUS JL. BRIGJEN KATAMSO – JL. JEND. A.H. NASUTION MEDAN)

Irwan Suranta Sembiring dan M. Ridwan Anas

T-235

216

KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM REFORMASI SISTEM

ANGKUTAN UMUM DI WILAYAH MEBIDANGRO (MEDAN – BINJAI – DELISERDANG – KARO)

Filiyanti Teta Ateta Bangun

T-243

217

RENCANA PERATURAN PEMERINTAH TENTANG INVESTIGASI KECELAKAAN TRANSPORTASI BERTENTANGAN DENGAN UU LLAJ NO.22 TAHUN 2009 DAN KUHAP UU NO.8 TAHUN 1981 (A CRITICAL REVIEW)

Filiyanti Teta Ateta Bangun

T-251

220

PENGARUH STYROFOAM TERHADAP STABILITAS DAN NILAI MARHALL BETON ASPAL

JF Soandrijanie L

(13)

xii SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011 235

ANALISIS PARKIR PADA BADAN JALAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA RUAS JALAN

Yusandy Aswad dan Muhammad Fahmi

T-267

242

KAJIAN PENGATURAN SLOT PENERBANGAN DI BANDARA SENTANI JAYAPURA

Efendy Tambunan dan Novalia Cicilia Manafe T-275

143

ANALISIS PERMINTAAN PARIWISATA (TOURISM DEMAND) DALAM

MENINGKATKAN PERANAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI PARIWISATA DI BALI

Nyoman Budiartha R.M.

T-283

028

ANALISIS PENANGANAN PERGERAKAN TRUK KONTAINER KOSONG DALAM PERGERAKAN ANGKUTAN BARANG DAN DAMPAKNYA TERHADAP EFISIENSI BIAYA TRANSPORTASI (KASUS PELABUHAN TANJUNG PRIOK)

Ofyar Z. Tamin, Harmein Rahman, Sony S. Wibowodan Dimas B. Dharmowijoyo

T-291

006

ANALISA KEBISINGAN ARUS LALU LINTAS TERHADAP RUMAH SAKIT PROF.DR. TABRANI RAB PEKANBARU

Abd. Kudus Zaini

T-301

172

ANALISIS BIAYA KEMACETAN AKIBAT TUNDAAN LALU LINTAS (STUDI KASUS : PERSIMPANGAN JL.MELATI-JL.HAYAM WURUK SAMPAI PERSIMPANGAN JL.NUSA INDAH-JL.HAYAM WURUK DENPASAR)

Agung Yana, A.A. Gde Agung, Suparsa, IGNP dan Trisna Dewa, Putu Ayu

T-309

063

STUDI ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) TRANSJAKARTA

Anastasia Yulianti, Setia Kurnia Putri dan Erika Hapsari T-317

189

RELOKASI JALAN DAN JEMBATAN SEBAGAI ALTERNATIF PENCEGAHAN KECELAKAAN DAN MEMPERLANCAR ARUS LALU LINTAS PADA RUAS JALAN TABANAN – ANTOSARI PROPINSI BALI

Ariany Frederika dan I Nyoman Sutarja

(14)

SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011

(15)

SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 G-81 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011

IDENTIFIKASI PENYEBAB, DAMPAK DAN PENANGANAN PENURUNAN MUKA

TANAH DI DKI JAKARTA

Febriana Dwitha Ningt

as

1

dan Bambang E. Yuwono

2

1

Program Studi Teknik Sipil, Universitas Trisakti , Jl. Kyai Tapa No.1 Jakarta Email: febriana_tyas@ymail.com

2

Program Studi Teknik Sipil, Universitas Trisakti , Jl. Kyai Tapa No.1 Jakarta Email:bey_trisakti@yahoo.com

ABSTRAK

Jakarta mengalami pertumbuhan pembangunan yang sangat besar. Pertumbuhan jumlah dan aktivitas penduduk yang diiringi dengan peningkatan areal pemukiman mengakibatkan kebutuhan air tanah menjadi meningkat. Apabila tidak mampu menghadapi tekanan ini, maka salah satu dampak fisik yang akan dihadapi ialah penurunan muka tanah. Dampak penurunan muka tanah tentu saja menimbulkan kerugian dalam segi materi, namun kebanyakan masyarakat tidak menyadari hal ini, karena memang prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama. Sehubungan dengan hal itu maka diperlukan usaha-usaha penanganan terhadap bahaya bencana penurunan muka tanah, sehingga diperlukan identifikasi penyebab, dampak dan penanganan penurunan muka tanah sangat di perlukan. Metodologi yang digunakan dalam Identifikasi Penyebab, Dampak Dan Penanganan Penurunan Muka Tanah Di DKI Jakarta adalah melakukan studi literatur dan menggunakan data sekunder yang kemudian dikelompokkan menjadi kelompok penyebab, kelompok dampak dan kelompok penanganan. Setelah dikelompokkan, maka masing-masing penyebab, dampak dan penanganan dilakukan kajian terkait keterkaitannya sehingga menghasilkan upaya-upaya apa saja yang masih diperlukan di masa mendatang.

Kata kunci: penurunan, muka tanah, Jakarta, identifikasi, penyebab, penanganan

1. PENDAHULUAN

Ancaman tenggelamnya Jakarta karena penurunan muka tanah (ambles) sudah mulai tampak di depan mata. Saat ini penurunan muka tanah sudah terjadi di Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur, bahkan ancaman penurunan muka tanah sudah mengintai Jakarta Selatan yang merupakan wilayah penompang lingkungan di DKI Jakarta. Kondisi itu disebabkan oleh tidak berimbangnya pembangunan di Jakarta. ruang terbuka hijau semakin sempit akibat menjamurnya pembangunan gedung perkantoran, mal, hotel dan apartemen. Daerah resapan dan tangkapan air berupa danau dan situ juga banyak yang tidak lagi berfungsi. DKI Jakarta memiliki luas ±661,52 km2 dengan jumlah penduduk ± 10 juta jiwa, sekitar 50% penduduknya masih mengandalkan air tanah sebagai sumber utama kehidupan. Eksploitasi air tanah secara berlebihan meninggalkan ruang kosong di bawah tanah sehingga membuat permukaan tanah menurun. Dampaknya banjir akan semakin parah, intrusi air laut makin mendesak ke permukaan, korosi pada konstruksi bangunan dan kapasitas air dalam tanah di Jakarta dan sekitarnya akan menurun.

Penurunan muka tanah yang terjadi di Jakarta merupakan masalah yang harus segera ditangani agar akibat yang ditimbulkan tidak banyak merusak dan merugikan masyarakat sekitar, mengingat Jakarta merupakan Ibu Kota Negara yang merupakan citra negara dan barometer ekonomi. Dengan demikian, sebagai tahap awal diperlukan identifikasi penyebab, dampak dan penanganan penurunan muka tanah di DKI Jakarta sehingga diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan dalam penanggulangan masalah tersebut berdasarkan dari hasil survei dan kajian berbagai literature serta potensi penelitian lanjutan yang diperlukan.

2. METODOLOGI

Metodologi yang digunakan dalam identifikasi penyebab, dampak dan penanganan penurunan muka tanah di DKI Jakarta adalah melakukan studi literatur dan menggunakan data sekunder yang kemudian dikelompokkan menjadi kelompok penyebab, kelompok dampak dan kelompok penanganan. Setelah dikelompokkan, maka masing-masing penyebab, dampak dan penanganan dilakukan kajian terkait keterkaitannya dan upaya-upaya yang masih diperlukan di masa mendatang, secara lebih rinci dapat dilihat pada gambar 1.

(16)

Geoteknik

G-82 SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011 Gambar 1. Metodologi identifikasi penyebab, dampak dan penanganan penurunan muka tanah

3. PENYEBAB DAN DAMPAK PENURUNAN MUKA TANAH DKI JAKARTA

Penurunan muka tanah didefinisikan sebagai semakin rendahnya permukaan tanah relatif terhadap suatu bidang referensi tertentu yang stabil. Turunnya permukaan tanah terjadi secara perlahan-lahan dan tidak kentara. Dalam banyak kejadian kecepatan penurunan muka tanah berkisar dalam beberapa sentimeter per tahun. Luasan daerah yang turun muka tanahanya dapat hanya beberapa meter persegi sampai daerah luas yang mencapai ribuan kilometer persegi.

Secara garis besar penurunan tanah bisa disebabkan oleh beberapa hal antara lain (Whittaker and Reddish, 1989), sebagai berikut:

a. Penurunan muka tanah alami (natural subsidence) yang disebabkan oleh proses-proses geologi seperti aktifitas vulkanik dan tektonik, siklus geologi, adanya rongga di bawah permukaan tanah dan sebagainya. b. Penurunan muka tanah yang disebabkan oleh pengambilan bahan cair dari dalam tanah seperti air tanah atau

minyak bumi.

c. Penurunan muka tanah yang disebabkan oleh adanya beban-beban berat diatasnya seperti struktur bangunan sehingga lapisan-lapisan tanah dibawahnya mengalami kompaksi/konsolidasi. Penurunan muka tanah ini sering juga disebut dengan settlement.

d. Penurunan muka tanah akibat pengambilan bahan padat dari tanah (aktifitas penambangan).

Bencana ekologis perkotaan mengancam Ibu Kota sebagai akibat pengelolaan sumber daya air yang belum optimal dan daya dukung lingkungan Kota Jakarta yang memburuk. Menurut hasil penelitian Dinas Pertambangan DKI Jakarta yang bekerja sama dengan ITB menyebutkan, rentang tahun 2008-2010, 10 lokasi di Jakarta yang mengalami penurunan muka tanah terbesar adalah sebagai berikut :

a. Cengkareng Barat,Jakarta Barat 26,6 sentimeter b. Pantai Mutiara,Jakarta Utara 24,7 sentimeter c. Kwitang,Jakarta Pusat 21,7 sentimeter d. Daan Mogot,Jakarta Barat 20,9 sentimeter e. Kelapa Gading,Jakarta Utara 20,0 sentimeter f. Pantai Indah Kapuk,Jakarta Utara, 16,4 sentimeter g. Kebayoran Baru,Jakarta Selatan, 13,9 sentimeter h. Ancol, Jakarta Utara, 12,9 sentimeter.

i. Gunung Sahari, Jakarta Pusat, 11,9 sentimeter. j. Cempaka Mas, Jakarta Pusat, 10,3 sentimeter.

(17)

Geoteknik

SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 G-83 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011

Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan muka tanah di DKI Jakarta adalah: a. Eksploitasai air tanah

DKI Jakarta memiliki luas ±661,52 Km2 dengan jumlah penduduk ± 10 juta jiwa, sekitar 50% penduduknya

masih mengandalkan air tanah sebagai sumber utama kehidupan. Eksploitasi air tanah secara berlebihan meninggalkan ruang kosong di bawah tanah sehingga membuat permukaan tanah menurun (KOMPAS, 2010). b. Menjamurnya pembangunan gedung

Jakarta pusat perekonomian, bisnis, pemerintahan, dan lainnya. Ini yang kemudian memaksa Jakarta melakukan ekspansi lahan untuk mendukung pertumbuhan spatialnya. Semakin luas jenis penggunaan tanah maka semakin tinggi pula penurunan muka tanah akibat beban bangunan dan penggunaan air tanah dari bangunan itu sendiri (Jack M. Manik dan M. Djen Marasabessy, 2010).

c. Perubahan fungsi lahan

Perkembangan kota Jakarta diikuti pula oleh kerusakan lingkungan yang salah satunya disebabkan oleh alih fungsi lahan (perubahan tata ruang) yang tidak sesuai dengan kebijakan sebelumnya. Sekitar 20 tahun yang lalu di beberapa sudut kota Jakarta masih terdapat green belt. Dulu kawasan Kebyoran hanya boleh diisi 10-15 persen dari luas lahan. Sekarang hampir 100 persen lahan dibuat bangunan sehinga Jakarta tidak memiliki daerah resapan (Media Indonesia, 2009).

d. Kerusakan lahan dan vegetasi di hulu

Penyebab lainnya penurunan muka tanah adalah rusaknya lahan resapan air dan vegetasi di hulu akibat didirikannya bangunan secara besar-besaran. Kondisi Bogor dan Depok sebagai daerah resapan air yang telah mengalami banyak perubahan fisik terutama akibat penyimpangan dalam peruntukan lahan berperan besar memicu aliran hujan yang nyaris seluruhnya masuk Jakarta. Sekarang kawasan Bogor dan Depok dikuasai oleh perumahan, ruas jalan dan parit yang merupakan jalan air tapi bukan penyerap air (Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB).

e. Jenis tanah alluvium DKI Jakarta

Daratan DKI Jakarta secara geologi dibangun tanah alluvium yang sangat bervariasi sifat keteknikannya baik pada sebaran ke arah vertikal maupun mendatar. Di bagian utara tersusun oleh aluvium pantai, pematang pantai, sungai, dan rawa sedangkan di bagian selatan umumnya tersusun oleh aluvium volkanik yang berasal dari kegiatan gunung api. Identifikasi morfologinya, garis pantai purba DKI Jakarta 5000 tahun yang lalu berada di sepanjang Jl. Daan Mogot – Grogol - Monas – Senen - Pulo Gadung, sehingga di beberapa tempat di sepanjang jalan tersebut dijumpai tanah endapan pematang pantai dan di belakangnya dijumpai tanah endapan rawa yang bersifat lunak (Dinas Pertambangan DKI, 1996).

Dampak penurunan muka tanah dilihat dari segi komponen yang terancam bencana a. Komponen Sosial:

· Terganggunya aktifitas masyarakat dan pemerintah · Bertambahnya kemiskinan

· Berkurangnya kualitas hidup, kondisi sanitasi dan kesehatan · Korban Jiwa

b. Komponen Lingkungan: · Korosi konstruksi bangunan · Rob di daerah pantai · Banjir semakin meluas

· Rusak/tidak berfungsinya drainase & infrastruktur · Penurunan muka air tanah

· Intrusi air laut c. Komponen Ekonomi:

· Terputusnya arus lalu lintas · Hilangnya mata pencaharian

(18)

Geoteknik

G-84 SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011

4. KETERKAITAN ANTARA PENYEBAB, PENANGANAN DAN DAMPAK PENURUNAN MUKA TANAH DKI JAKARTA

Penanganan yang dilakukan pemerintah DKI Jakarta terkait dengan penurunan muka tanah yang penyebab penurunan muka tanah Jakarta:

1. Revitalisasi Situ & Waduk 2. Program 5R

3. Menambah pasokan air bersih perpipaan 4. Menutup beberapa sumur bor

5. Peraturan air tanah 6. Menaikan pajak air tanah

7. Pembebasan lahan untuk daerah resapan 8. Sosialisasi ke masyarakat

Banyak pihak yang telah menyuarakan bahwa penghentian eksploitasi air tanah dalam adalah satu-satunya cara yang harus segera dilakukan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mengantisipasi penurunan muka tanah dengan mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun 2009 untuk mengendalikan pengambilan air tanah dalam dengan menaikkan pajak air tanah dalam jauh di atas tarif air bersih perpipaan sekaligus membatasi jumlah maksimum yang boleh diambil (100 meter kubik per hari).

Pembatasan eksploitasi air tanah dalam tak akan efektif jika tak tersedia air bersih perpipaan untuk menyuplesi air tanah dalam yang pengambilannya dibatasi. Kapasitas Instalasi Pengolahan Air PAM Jaya sudah dalam kondisi maksimum dan hanya mampu mengolah sekitar 15.000 liter per detik. Masalah serius dalam penyediaan air bersih perpipaan di Jakarta semakin diperburuk oleh kian kritis dan langkanya air baku yang tersedia.

Kebutuhan total air bersih Jakarta saat ini sudah mencapai 2,38 juta meter kubik per hari. Kemampuan suplai PAM Jaya baru sebatas 1,53 juta meter kubik per hari. Sementara itu, karena masih tingginya tingkat kehilangan air (sekitar 49 persen) pada sistem jaringan distribusi, maka jumlah air bersih yang dapat diperhitungkan tidak lebih dari 780.000 meter kubik per hari. Tidaklah mengherankan jika cakupan layanan air bersih perpipaan di Jakarta baru mencapai 44 persen dari total kebutuhan (www.beritajakarta.com, 2009).

Untuk meminimalisir tindakan penyedotan air tanah secara besar-besaran (dewatering), Pemprov DKI akan melakukan langkah tegas dengan menyegel sejumlah gedung bertingkat yang masih melakukan penyedotan sumber daya air tanah dengan mesin bertenaga besar. Sebab, penyedotan air tanah itu telah mengakibatkan permukaan tanah di Jakarta menjadi amblas. Disarankan bagi pengelola gedung bertingkat untuk mendaur ulang air kotor yang telah digunakan.

Untuk mengatasi kebutuhan air bersih, Pemprov DKI Jakarta telah menawarkan konsep 5R yakni reduce (menghemat), reuse (menggunakan kembali), recycle (mengolah kembali), recharge (mengisi kembali), dan

recovery (memfungsikan kembali). Konsep ini meliputi, recycle dengan mengolah air limbah menjadi air bersih

yang menggunakan metode kimiawi sehingga layak digunakan lagi. Sementara konsep recharge atau mengisi kembali, yakni memasukkan air hujan ke dalam tanah dan ini dapat dilakukan dengan cara membuat sumur resapan atau lubang resapan biopori (LBR). Dan konsep recovery yakni memfungsikan kembali tampungan-tampungan air dengan cara melestarikan keberadaan setu serta danau. Pemerintah menyarankan para pengelola gedung bertingkat dan hotel untuk melakukan daur ulang air yang telah dipakai. Dengan daur ulang air kotor itu, tingkat ketergantungan gedung bertingkat terhadap air tanah dapat diatasi (BPLHD Jakarta, 2011).

Secara lebih rinci, hasil kajian keterkaitan antara penyebab, penanganan dan dampak penurunan muka tanah di DKI Jakarta dapat dilihat pada gambar 2.

(19)

Geoteknik

SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 G-85 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011

Gambar 2. Diagram keterkaitan antara penyebab, penanganan dan dampak penurunan muka tanah di DKI Jakarta

5. KESIMPULAN

Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

a. Bencana penurunan muka tanah merupakan suatu bencana yang dapat diramalkan sebelumnya. Penurunan muka tanah dapat menimbulkan dampak yang besar seperti meluasnya banjir, intrusi air laut, korosi konstruksi bangunan gedung, terputusnya arus lalu lintas dan mengakibatkan tenggelamnya pesisir utara Jakarta.

b. Penyebab penurunan muka tanah yang terjadi di DKI Jakarta adalah akibat eksploitasi air tanah, menjamurnya pembangunan gedung, perubahan fungsi lahan, kerusakan lahan dan vegetasi di hulu serta jenis tanah alluvium di Jakarta.

(20)

Geoteknik

G-86 SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011 c. Penanganan penurunan muka tanah di Jakarta diutamakan dengan menambah pasokan air bersih perpipaan dari

waduk Jatiluhur dan pembenahan groundwater management termasuk pemberhentian penyedotan air tanah. d. Penurunan muka tanah akan semakin parah bila penduduk dan pelaku industri masih mengandalkan air tanah

dalam sebagai sumber utama kehidupan sedangkan Jakarta memiliki sedikit sekali lahan resapan dan kualitas air permukaan yang buruk. Kesiapan pemerintah dalam melakukan penanganan penurunan muka tanah yang ditinjau berdasarkan faktor yang mempengaruhi dan dampak yang terjadi ternyata belum optimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal salah satunya dikarenakan anggaran pendanaan untuk perawatan dan perbaikan yang memerlukan biaya besar juga tidak tegasnya penerapan undang-undang yang mengatur tentang air tanah dan tata kota. Kurangnya kesadaran dan peran aktif masyarakat untuk menjaga lingkungan juga menjadi penyebab terhambatnya penanganan bencana penurunan muka tanah ini. Pencegahan ini dimulai dengan membangun kesadaran kritis masyarakat dan pemerintah atas masalah bencana alam, menciptakan proses perbaikan total atas pengelolaan bencana.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, H.Z., R. Djaja, K.Wedyanto, R.Jacub (2004)."Landsubsidence of Jakarta Metropolitan Area".Konferensi regional ketiga. Jakarta

Murad, Alaudin, 2008.“Studi Wilayah Penurunan Muka Tanah Di Cekungan Tanah (CAT) Bandung-Soreang Tahun

1998-2008”.Tugas Akhir.Program Studi Geografi UI

Stathis.C.S.2001.”Subsidence of the Thessaloniki (Northen Greece) Coastal Plain 1960-1999”. Applied Geodesy Laboratory,Department of Civil Engineering. Uiversity of Patras.Greece

Suciati,Putri.2007.”Studi Daerah Rawan Genangan Akibat Kenaikan Muka Laut, Penurunan Muka Tanah dan

Banjir”.Tugas Akhir.Program Studi Oseanografi ITB

Colbran,Nicola.”Will Jakarta Be The Next Atlantis? Excessive Groundwater Use Resulting From Failing Piped

Water Network”.Law Environment And Development Journal

Abidin, H.Z., R. Djaja, H. Andreas, M. Gamal, K. Hirose and Y. Maruyama.2004.“Capabilities and Constraints of

Geodetic Techniques for Monitoring Land Subsidence in the Urban Areas of Indonesia”. Regional Conference

for Asia and the Pacific Jakarta, Indonesia

www.beritajakarta.com, 18 November 2008.”Sedot Air Tanah, Gedung Bertingkat Akan Disegel”. Kompas, 29 September 2010.”Mencegah Jakarta Tenggelam”

Kompas. 4 Oktober 2010. “PAM Jaya Tambah Pasokan Air”

www.bplhd.jakarta.go.id, 20 Januari 2011. “Pengawasan & Penertiban Pemanfaatn Air Bawah Tanah Jakarta” Media Indonesia, 16 Desember 2008. “Agar Jakarta Tidak Lagi Sakit”

Gambar

Gambar 2. Diagram keterkaitan antara penyebab, penanganan dan dampak penurunan muka tanah di DKI Jakarta  5

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk memantau penggunaan obat spesialis penyakit dalam dengan menggunakan lima indikator peresepan berdasarkan guideline WHO yaitu jumlah obat per

Hasil penelitian menunjukan bahwa ketersediaan aparatur dalam kebijakan penerapan e-Government melalui SIMPEG di Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa

Penelitian ini dilakukan di kelas III SDN 92 Pekanbaru, sedangkan waktu penelitian dilaksanakan bulan April 2012.Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa kerang darah yang hidup di perairan Tanjung Pasir pada saat pengambilan contoh pada bulan Juni dan Oktober 2001

Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam, Bandung: Rosdakarya, 2001 Pengembangan Kurikulum Pendidikan agama Islam, di Sekolah, Madrasah dan

Software tutorial ini menyajikan materi yang telah diajarkan atau menyajikan materi baru yang akan dipelajari. Pada program ini memberi kesempatan untuk menambah materi

Tujuan penelitian selanjutnya untuk mendeteksi krisis keuangan yang terjadi di Indonesia pada data ramalan nilai ekspor periode Januari 2015 sampai dengan Desember 2015..

Beberapa pembelajaran yang bisa diambil dari penelitian Asuransi Indeks Iklim menurut Boer (2014) adalah: 1) mitra lokal dan penyuluh pertanian harus terlibat dalam desain