• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

22 3.1 Setting Penelitian

3.1.1 Waktu Penelitian

Penelitian tindakan Kelas ini akan dilaksanakan pada hari – hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar semester 2 tahun pelajaran 2013 / 2014. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret.

3.1.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini di dilaksanakan di SD Negeri 2 Kuwaron pada siswa kelas V di pelajaran IPA. SD ini terletak di kabupaten Grobogan. Walaupun letaknya didesa namun, sumberdaya manusia di sekolah ini harus dikembangkan supaya mampu bersaing.

3.2 Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek penelitian siswa kelas V SD yang berjumlah 41 siswa yang terdidri dari 20 siswa laki-laki 21 siswa perempuan. Pekerjaan orang tua siswa rata-rata sebagai wiraswasta dan petani.

3.3 Sumber Data

Sumber data berasal dari tes ulangan harian siswa dalam mata pelajaran IPA pada awal penelitian sebelum diadakan penerapan model

Group Investigation.. Setelah itu diambil nilai ulangan harian setelah

diadakan penerapan model GI, baik hasil nilai pada kegiatan siklus 1, dan siklus 2. Data lain yang dikumpulkan adalah hasil dari observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi yang dilakukan.

(2)

3.4 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindak kelas. Penelitian ini dilaksanakan dengan membandingkan hasil belajar siswa sebelum menggunakan model GI (Group Investigation) dengan setelah mengguanakan model GI (Group Investigation). Diharapkan dengan penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan memperbaiki sikap belajar siswa.

3.5 Variabel Penelitian

Variabel yang terdapat pada Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu sebagai berikut:

a. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain dan sifatnya tidak dapat berdiri sendiri. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan sikap siswa kelas 5 SD Negeri Kuwaron 2 Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan.

3.6 Prosedur Penelitian Siklus 1

a. Perencanaan

 Tahap identifikasi masalah, peneliti bekerjasama dengan teman sejawat dan supervisor untuk mengungkap dan memperjelas permasalahan yang dihadapi dan mencari pemecahan masalahnya.

 Merancang pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

Group Investigation.

(3)

 Menyusun lembar observasi.

 Menyusun tes formatif. b. Pelaksanaan

i. Kegiatan Awal

 Memberikan motivasi.

 Melakukan appersepsi.

 Merusmuskan masalah.

 Menarik jawaban sementara. ii. Kegiatan Inti

 Menyampaikan materi secara umum.

 Melakukan bimbingan kepada siswa individu atau kelompok dalam penyusunan dan pemilihan topik.

 Memberikan kesempatan siswa untuk mengidentifikasi masalah yang mereka dapat.

 Memfasilitasi siswa dalam presentasi laporan hasil kerja kelompok.

 Melakukan pengamatan dan penilaian efektif serta psikomotor .

 Membahas hasil kerja siswa. iii. Kegiatan Akhir

 Merangkum hasil kegiatan pembelajaran.

 Menyimpulkan .

 Memantapkan dan menguatkan konsep yang diperoleh.

 Memberi tugas pengayaan atau tindak lanjut.

c. Pengamatan

 Pengamat mencatat temuan-temuan saat proses pembelajaran.

 Pengamat mencatat kondisi siswa seperti: perhatian terhadap materi yang dapat disampaiakan, semangat dalam mengikuti pembelajaran, kemampuan mengerjakan tugas, keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas.

 Pengamat mencatat perlakuan guru dan persiapan, membuka pelajaran, memeberikan motivasi, penguasaan materi, kesesuaian penyajian dengan

(4)

materi, penggunaan model, pembimbingan siswa, evaluasi, alat peraga dan mengakhiri pembelajaran.

d. Refleksi

Guna mengetahui adanya peningkatan hasil belajar menggunakan model Kooperatif tipe Group Investigation, dilakukan perbandingan antara hasil nilai tes formatif pada kondisi awal dengan nilai tes formatif sesudah diadakan penerapan model Kooperatif tipe Group Investigation dalam kegiatan siklus 1.

Siklus 2 a. Perencanaan

 Tahap identifikasi masalah disusun berdasarkan siklus 1.

Merancang pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Group

Investigation.

 Menyiapkan media pembelajaran.

 Menyusun lembar observasi.

 Menyusun tes formatif.

b. Pelaksanaan i. Kegiatan Awal

 Memberikan motivasi.

 Melakukan appersepsi.

 Merusmuskan masalah.

 Menarik jawaban sementara. ii. Kegiatan Inti

 Menyampaikan materi secara umum.

 Melakukan bimbingan kepada siswa individu atau kelompok dalam penyusunan dan pemilihan topik.

(5)

 Memberikan kesempatan siswa untuk mengidentifikasi masalah yang mereka dapat.

 Memfasilitasi siswa dalam presentasi laporan hasil kerja kelompok.

 Melakukan pengamatan dan penilaian efektif serta psikomotor.

 Membahas hasil kerja siswa. iii. Kegiatan Akhir

 Merangkum hasil kegiatan pembelajaran.

 Menyimpulkan.

 Memantapkan dan menguatkan konsep yang diperoleh.

 Memberi tugas pengayaan atau tindak lanjut.

c. Pengamatan

 Pengamat mencatat temuan-temuan saat proses pembelajaran.

 Pengamat mencatat kondisi siswa seperti: perhatian terhadap materi yang dapat disampaiakan, semangat dalam mengikuti pembelajaran, kemampuan mengerjakan tugas, keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas.

 Pengamat mencatat perlakuan guru dan persiapan, membuka pelajaran, memeberikan motivasi, penguasaan materi, kesesuaian penyajian dengan materi, penggunaan model, pembimbingan siswa, evaluasi, alat peraga dan mengakhiri pembelajaran.

d. Refleksi

Guna mengetahui adanya peningkatan hasil belajar menggunakan model Kooperatif tipe Group Investigation, dilakukan perbandingan antara hasil nilai tes formatif pada pada kegitaan siklus 1 dengan nilai tes formatif sesudah pada kegiatan siklus 2.

(6)

3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data 3.7.1 Teknik Pengumpulan Data PTK

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan beberapa teknik sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi dilakukan oleh guru kelas untuk mengetahui bagaimana peneliti menyampaikan materi dengan menggunakan model

group investigation dan seberapa jauh siswa memahami materi dan

senang terhadap pembelajaran IPA dengan menggunakan GI. b. Test

Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam dirinya. Dalam penelitianan ini, peneliti mengumpulkan data hasil belajar siswa dengan menggunakan test sebelum dan sesudah menggunakan model GI.

c. Angket atau Kuisioner

Angket atau kuisioner merupakan instrumen di dalam teknik komunikasi tidak langsung. Dengan isntrumen atau alat ini data yang dapat dihimpun bersifat informatif dengan atau tanpa penjelasan. Indikator dikembangkan dari permaslahan yang ingin digali. Angket ditujukan kepada siswa guna mengukur sikap siswa terhadap pembelajaran IPA dengan menggunakan model Group Investigation. d. Dokumentasi

Dokumentasi foto dilakukan agar peneliti mempunyai alat pencatatan untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran berlangsung dalam rangka PTK. Hal ini dilakukan oleh observer agar mampu menangkap suasana kelas secara detail.

(7)

3.7.2 Alat Pengumpulan Data PTK a. Observasi

Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat aktivitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar IPA. Kisi-kisi lembar observasi dan kriteria penilaian dapat dilihat pada Tabel 3.1, 3.2, 3.3, dan 3.4 berikut ini:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Alat Observasi Aktivitas Peneliti di Kelas

No Aspek yang diamati Nomor Item

1 Pra pembelajaran 1, 2

2 Kegiatan awal 3, 4, 5

3 Kegiatan Inti

a. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

6, 7, 8, 9, 10, 11

b. Mengelola Interaksi Kelas 12, 13, 14, 15

c. Model Group Investigation 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22

d. Penggunaan Bahasa 23, 24, 25

Penutup 26, 27, 28

Skor:

4 = melakukan dengan sangat baik 2 = melakukan dengan baik

1 = melakukan dengan cukup baik 1 = melakukan dengan kurang baik Nilai akhir = jumlah skor

(8)

Kriteria Penilaian :

Tabel 3.2

Kriteria Penilaian Aktivitas Peneliti di Kelas Pencapaian Tujuan Pembelajaran Kualifikasi Tingkat Keberhasilan Aktivitas Peneliti di Kelas 85-100% Sangat Baik (SB) Berhasil

65-84% Baik (B) Berhasil

55-64% Cukup (C) Tidak Berhasil

< 54% Kurang (K) Tidak Berhasil

Tabel 3.3

Kisi-kisi Alat Observasi Responsi Siswa

No Aspek yang diamati Nomor Item

1 Pra pembelajaran 1, 2

2 Kegiatan awal 3, 4, 5

3 Kegiatan Inti

a. Penjelasan materi pelajaran 6, 7, 8

b. Model Pembelajaran 9, 10, 11, 12, 13, 14,

15, 16, 17, 18, 19, 20, 21

c. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar 22, 23, 24 Presentase aktivitas peneliti =

(9)

d. Penilaian proses dan hasil belajar 25, 26

e. Pengunaan bahasa 27, 28

4 Penutup 29, 30

Skor:

3 = melakukan dengan sangat baik 2 = melakukan dengan baik

2 = melakukan dengan cukup baik 1 = melakukan dengan kurang baik

Nilai akhir = jumlah skor Kriteria Penilaian :

Tabel 3.4

Kriteria Penilaian Responsi Siswa Pencapaian

Tujuan Pembelajaran

Kualifikasi

Tingkat Keberhasilan Responsi Siswa dalam

Pembelajaran 85-100% Sangat Baik (SB) Berhasil

65-84% Baik (B) Berhasil

55-64% Cukup (C) Tidak Berhasil

< 54% Kurang (K) Tidak Berhasil

b. Tes

Tes menggunakan butir soal/ instrumen soal untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa pada pelajaran matematika dengan menggunakan model GI. Alat pengumpulan data yang digunakan berupa soal tes Presentase responsi siswa =

(10)

sesuai dengan materi yang diajarkan. Soal akan divalidasi terlebih dahulu sehingga didapat soal-soal yang valid, dan pada akhirnya akan digunakan pada tes tiap siklus. Adapun kisi-kisi dari soal untuk tes hasil belajar IPA dapat dilihat dalam Tabel 3.5 dan 3.6 sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kisi – Kisi Soal Evaluasi Siswa Siklus I Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Siklus I Item

7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam 7.1 Mendeskripsik an proses pembentukan tanah karena pelapukan

 Memahami apa itu pelapukan 1, 5, 9, 21, 25  Mengetahui jenis pelapukan dan memahami prosesnya 7, 8, 10, 19, 20, 22, 24  Menyebutkan jenis tanah berdasarkan komposisi penyusunnya 2, 3, 4, 6, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 23 Tabel 3.6

Ksi –Kisi Soal Evaluasi Siswa Siklus II Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Siklus II Nomor Item

7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan 7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah  Mengetahui jenis batuan berdasarkan cara pembentukkannya 1, 2, 3, 4, 5, 6, 12, 22  Memahami 8, 10, 11, 14,

(11)

hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam pembentukan batuan beku dan mengetahui contohnya 16, 21, 23  Memahami pembentukan batuan sedimen dan mengetahui contohnya 7, 13, 17, 18, 24, 25  Memahami pembentukan batuan metamorf dan mengetahui contohnya 9, 15, 19, 20 Kriteria Penilaian: Tabel 3.7

Kriteria Penilaian Hasil Belajar Siswa

Kualifikasi KKM

Tuntas > 68

Tudak Tuntas < 68

c. Angket

Untuk mengetahui sikap siswa dalam pembelajaran. Kisi-kisi lembar angket sikap siswa dapat dilihat pada tabel 3.7. Dalam mengukur angket menggunakan skala linkert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dalam keperluan kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya:

1. selalu diberi skor 5

2. sering diberi skor 4

3. kadang-kadang diberi skor 3 4. hampir tidak pernah diberi skor 2

(12)

Tabel 3.8

Kisi – Kisi Instrumen Angket

No Aspek Yang Diamati Nomor Item

1 Sikap ingin tahu 1, 2, 3

2 Sikap imgim mendapatkan sesuatu yang baru

4, 5, 6

3 Sikap kerja sama 7, 8, 9, 10

4 Sikap tidak mudah putus asa 11, 12, 13

5 Sikap berprasangka 14, 15, 16

6 Sikap mawas diri 17, 18, 19

7 Sikap bertanggung jawab 20, 21, 22

8 Sikap berpikir bebas 23, 24, 25

9 Sikap disiplin 26, 27, 28, 29

Kriteria penilaian:

Tabel 3.9

Kriteria Penilaian Sikap Siswa Pencapaian

Tujuan Pembelajaran

Kualifikasi

Tingkat Keberhasilan Sikap Siswa dalam

Pembelajaran 81-100% Sangat Baik (SB) Berhasil

61-80% Baik (B) Berhasil

41-60% Cukup (C) Tidak Berhasil

< 40% Kurang (K) Tidak Berhasil

(13)

d. Dokumentasi

Dokumentasi berupa foto-foto selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini akan dilakukan oleh yang menyajikan pembelajaran melainkan oleh pengamat bukan karena dianggap siswa akan tertarik pada kamera dan mengganggu proses pembelajaran.

3.8 Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif serta kuantitatif. Semua data yang berupa angka di analisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan membandingkan hasil tes setelah menggunakan model GI dan sebelum menggunakan model GI dengan hasil siklus 1 dan siklus 2. Untuk hasil wawancara dan angket di analisis menggunakan analisis diskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus.

Adapun analisis data secara deskriptif kualitatif dalam penelitian ini adalah memaknai data dengan cara membandingkan hasil dari sebelum dilakukan tindakan dan sesudah tindakan. Analisis data ini dilakukan pada saat tahapan refleksi. Hasil analisis digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjut.

3.9 Validasi Data

Dalam penelitian ini alat pengumpulan data adalah berbentuk tes, maka untuk mengukur validasi data yang akan diperoleh diperlukan soal tes yang dibuat didasarkan kisi-kisi soal yang disusun sesuai materi mata pelajaran. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas 6 SD Negeri 2 Kuwaron Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Tingkat validitas ditentukan dengan melihat angka pada Corrected Item to Total Correlation. Validitas item menggunakan kriteria dari Arikunto (2002). Berikut Tabel 3.10 kriteria validitas:

(14)

Tabel 3.10 Kriteria Validitas Interval Kriteria Validitas

Validitas Sangat Tinggi Validitas Tinggi Validitas Cukup Validitas Rendah Validitas Sangat Rendah

Penentuan validitas item yang digunakan kriteria dari Arikunto (2002:75) yang menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefisien item teruji bila batas bawah sama dengan 0,20 hal ini mengingat bahwa bahwa suatu instrumen adalah valid jika disusun dari item yang valid juga.

Uji coba validitas soal dilakukan menggunakan SPSS 16.0 terhadap kelas VI SD Negeri 2 Kuwaron. Berdasarkan hasil uji validitas terdapat 15

soal yang valid dari 25 soal yang tercantum dalam kisi-kisi soal, yaitu soal

nomor: 1, 2, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 18, 19, dan 20. Peneliti akan menggunakan 15 soal tersebut dalam menentukan hasil belajar siswa pada siklus 1 (lihat lampiran 2).

Pada uji validitas Siklus 2 16 soal yang valid dari 25 soal yang tercantum dalam kisi-kisi soal. Peneliti hanya akan menggunakan 15 soal yaitu soal nomor: 1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 17, 18, 19, 20 dalam menentukan hasil belajar siswa pada siklus 2.

Peneliti juga melakukan uji validitas soal pada angket sikap belajar siswa. Uji coba validitas dilakukan menggunakan SPSS 16.0 terhadap siswa kelas VI SD Negeri 2 Kuwaron. Hasil uji coba validitas dapat dilihat pada lampiran 4.

Pada uji validitas sikap siswa terdapat 20 soal yang valid dari 29 soal yang tercantum dalam kisi-kisi soal angket, yaitu soal nomor: 1, 2, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 20, 21, 22, 23, 26, 27, dan 28. Peneliti akan menggunakan 20 soal tersebut dalam menentukan sikap siswa dalam belajar.

3.10 Uji Reliabilitas

Reliabilitas sering disebut kpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya. Uji Pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Dalam menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Sekaran (dalam Priyanto, 2010:98), dapat dilihat pada tabel 3.7.

(15)

Tabel 3.11

Tingkat Reliabilitas Instrumen

Indeks Kriteria

α > 0.8 α > 0.7 α < 0.6

Reliabilitas baik

Reliabilitas dapat diterima Reliabilitas kurang baik

Uji coba instrumen diterapkan pada siswa kelas VI SD negeri 2 Kuwaron. Tujuan dari pelaksanaan uji coba item tes dan angket adalah mengetahui kelayakan butir-butir item yang nantinya akan dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian. Berdasarkan Tabel 3.11 uji reliabilitas butir soal siklus 1, siklus 2, dan angket sikap siswa sebagai berikut.

Tabel 3.12

Uji Reabilitas Butir Soal Siklus 1 dan Siklus 2 Soal Cronbach's Alpha Jumlah Soal Siklus 1 0,852 15 Siklus 2 0,907 16 Angket 0,825 20

Berdasarkan Tabel 3.14 diperoleh koefisien reliabilitas untuk soal siklus 1 sebesar 0,852 , koefisien reliabilitas untuk soal siklus 2 sebesar 0,907, dan koefisien reliabilitas untuk soal angket sikap sebesar 0,825. Ketiga nilai tersebut berarti bahwa koefisien reliabilitas dari masing-masing soal termasuk dalam kategori reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

3.11 Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran digunakan untuk menyatakan tiap butir soal sukar atau mudah. Taraf kesukaran tiap butir soal dihitung berdasarkan persamaan (Purwanto, Sudjana: 2011).

(16)

Keterangan :

I : Indeks kesulitan untuk setiap buti soal

B : Banyak siswa yang menjawab benar setiap butir soal N : Banyaknya siswa yang menjawab soal

Kriteria penilaian

0 - 0,30 :Sukar 0,31 - 0,70 :Sedang 0,71 – 1 :Mudah

Berdasarkan rumus diatas maka didapatkan hasil bahwa pada siklus 1 terdapat 4 soal sukar (soal nomor: 2, 11,13,19), 9 soal sedang (soal nomor 2, 5, 7, 8, 10, 14, 15, 16, 20), dan 2 soal mudah (soal nomor: 9, 18). Butir soal siklus 1 dalam taraf kesukaran dapat dilihat pada lampiran 9.

Hasil pada siklus 2 terdapat 6 soal sukar (soal nomor: 3, 8,12,14, 19, 23), 9 soal sedang (soal nomor 1, 4, 6, 7, 9, 10, 15, 17, 18), dan 1 soal mudah (soal nomor: 1). Butir soal siklus 2 dalam taraf kesukaran dapat dilihat pada lampiran10.

3.12 Indikator Keberhasilan

Siswa yang telah mencapai nilai > 68 maka dikatakan berhasil tuntas. Jika persentase rata-rata sikap siswa mencapai > 61% maka dapat dikatakan bahwa kualifikasi sudah baik dan berhasil. Indikator keberhasilan yang akan dicapai yaitu meningkatkan hasil belajar siswa dan memperbaiki sikap siswa dalam proses pembelajaran IPA ditunjukan adanya pencapaian nilai kentuntasan KKM dan persentase rata-rata sikap > 61% dengan persentase > 80% yang tuntas dari seluruh siswa kelas 5 SD negeri 2 Kuwaron Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan pada mata pelajaran IPA.

Gambar

Tabel 3.10 Kriteria Validitas  Interval  Kriteria Validitas

Referensi

Dokumen terkait

Profil gastritis pada mukosa dan submukosa lambung non-kelenjar kelompok perlakuan membuktikan bahwa sukralfat dosis 200 mg kurang efektif menghambat gastritis yang diinduksi

[r]

Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek,

Puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya skripsi penulis yang berjudul “Pengaruh Loyalitas Pegawai Terhadap Kinerja

Pada sesi psikoedukasi, subjek di Pedukuhan X diberikan pehaman bahwa gangguan jiwa berat ditandai oleh hilangnya kontak pasien dengan realita, muncul waham dan

Program aplikasi ini, dibuat untuk membantu mencari solusi masalah fisika optik yaitu pada lensa tipis dicari hasil spesifikasi bayangannya. Aplikasi ini terdiri dari tempat

Penilaian masyarakat tersebut sangat mungkin akan berpengaruh terhadap anak-anaknya, apalagi ketika anak-anak tersebut sudah mulai masuk pada periode remaja, periode ini anak

[r]