• Tidak ada hasil yang ditemukan

By : LEDIANTI OCTORA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "By : LEDIANTI OCTORA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROFITABILITAS DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Survey Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI)

LEDIANTI OCTORA Jln Raya Ciamis-Banjar No. 29

ledi.octora@gmail.com

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Jalan Siliwangi No. 24 Tasikmalaya

ABSTRACT

EFFECT PROFITABILITY AND CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) FOR ITS COMPANY VALUE

(Survey In Food and Baferage Company Listed In Indonesia Stock Exchange)

By :

LEDIANTI OCTORA 123403007

Guided by :

H. Tedi Rustendi, SE., M.Si., Ak, CA R.Neneng Rina A, SE., MM., Ak, CA

This study aims to determine: 1. How effect of Profitability of the Company’s Value in Food and Baferage company listed on the Indonsia Stock Exchange. 2.influence of corporate social responsibility disclourse of the value of the company Food and Baferage company listed on the Indonesia Stock Exchange. 3. Effect Profitability and Corporate Social Responsibility Disclourse of the Company’s Value in Food and Baferage company listed on the Indonesia Stock Exchange. The populate

(2)

in this research is the disclourse of corporate social responsibility in the company food and baferage in Bursa Securities Indonesia in 2014 that have met the criteria as the study populated. Thye analytical method used in this research is regretion linear Result of this study showed that : 1. Disclourse od corporate social responsibility in Food and Baferage company listed in Indonesia Stock Exchange in 2014 is quite good with the highest value at PT Indofood Sukses Makmur Tbk with a value of 85,90% and the lowest value in the PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk with a value of 52,56%. 2. Profitability and Corporate Social Responsibility not significant effect on the value of the company

Keywords : Profitability, disclourse of corporate social responsibility and company value

ABSTRAK

PENGARUH PROFITABILITAS DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Survey Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI)

Oleh :

LEDIANTI OCTORA 123403007

Dibimbing Oleh :

H. Tedi Rustendi, SE., M.Si., Ak, CA R.Neneng Rina A, SE., MM., Ak, CA

Penelitian ini bertujuann untuk mengetahui : 1. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Pengaruh pertanggung jawaban sosial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa

(3)

Efek Indonesia. 3. Pengaruh profitabilitas dan tanggung jawab sosial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah pengungkapan pertanggung jawaban sosial pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014 yang telah memenuhi kriteri sebagai populasi perusahaan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Berganda. Hasil penelitian inii menunjukan bahwa : 1. Pengungkapan pertanggung jawaban sosial pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014 cukup baik dengan nilai tertingginya pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan nilai 85,90% dan nilai terendahnya pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dengan nilai 52,56%. 2. Profitabilitas dan tanggung jawab sosial berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan

Kata kunci : Profitabilitas, Pengungkapan Pertanggung Jawaban Sosial dan Nilai Perusahaan

PENDAHULUAN

Berkembangnya pasar uang dan pasar modal dengan tingkat perputaran yang terus meningkat menjadi ciri perekonomian di penghujung abad ke-20 hingga awal abad ke-21 ini. Sebagai dampaknya, para pelaku bisnis tidak lagi hanya mengandalkan komoditas barang dalam penggunaan dananya (usahanya), namun dana yang dimiliki sebagian ada di pasar uang dan pasar modal, untuk dapat dijadikan sebagai penyeimbang. Perbandingannya tentu disesuaikan dengan hitungan-hitungan bisnis. Maksudnya tidak lain untuk mengurangi atau bahkan untuk menghilangkan resiko bisnis.

Menurut Irsan Nasarudin (2004:ix) pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar keuangan (financial market), di samping pasar uang (money market) yang sangat penting peranannya bagi perusahaan nasional pada umumnya dan bagi pengembangan dunia usaha pada khususnya sebagai salah satu alternative sumber

(4)

pembiayaan eksternal oleh perusahaan. Dilain pihak dari sisi pemodal (investor) pasar modal sebagai salah satu sarana investasi dapat bermanfaat untuk meningkatkan nilai tambah terhadap dana yang dimilikinya. Sejak terjadinya krisis moneter pada tahun 1998, yang mengakibatkan begitu banyak perusahaan, serta lembaga perbankan yang bertumbangan, pasar modal merupakan salah satu alternative sumber pendaan yang sangat signifikan bagi dunia usaha.

Perusahaan memiliki tujuan yang bermacam-macam. Ada yang berpendapat bahwa tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Pendapat lain mengatakan tujuan perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan demi untuk kemakmuran pemiliknya. Dikatakan makmur apabila pemegang saham memperoleh keuntungan dari setiap lembar saham atas investasi yang ditanamkannnya. Keuntungan yang diperoleh antara lain bisa berasal dari laba bersih perusahaan dan bisa berasal dari peningkatan harga saham di bursa efek. Meningkatnya harga saham perusahaan berarti meningkatnya nilai perusahaan itu sendiri. Nilai perusahaan yang semakin meningkat mengindikasikan kemakmuran pemegang saham juga semakin meningkat.

Menurut Harmono (2014:550) nilai perusahaan dapat diukur melalui nilai harga saham di pasar, berdasarkan terbentuknya harga saham perusahaan di pasar, yang merupakan refleksi penilaian oleh publik terhadap kinerja perusahaan secara riil. Dikatakan secara riil karena terbentuknya harga di pasar merupakan bertemunya titik -titik kestabilan kekuatan permintaan dan -titik--titik kestabilan kekuatan penawaran harga yang secara riil terjadi transaksi jual beli surat berharga di pasar modal antara para penjual (emiten) dan para investor, atau sering disebut sebagai ekuilibrium pasar. Oleh karena itu, dalam teori keuangan pasar modal harga saham di pasar disebut sebagai konsep nilai perusahaan

Hasil riset Harmono (2004:51) pada saat ditemukannya teori APT (Arbitrage Pricing Theory) yang mampu menandingi model CAPM (Capital Asset Pricing Model) dalam memprediksi harga saham di pasar, keduanya saling mengklaim teorinya yang paling benar. Melalui pendekatan data sekunder yang dilakukan cek

(5)

silang menggunakan penelitian survey dapat memberikan simpulan bahwa pada kondisi ekonomi makro yang stabil, prediktabilitas beta atau return saham dapat diandalkan, termasuk analisis teori harga CAPM dan anaalisis fundamental perusahaan, dalam kondisi seperti ini efisiensi pasar lebih dapat diterima. Akan tetapi pada kondisi ekonomi yang bergejolak, misalnya kondisi krisis tahun 1997, khususnya di Indonesia yang lebih sesuai diterapkan untuk memprediksi harga adalah teori APT, yang mempercayai hukum satu harga, dan lebih dijelaskan oleh kondisi ekonomi makro. Saat itu, tingkat suku bunga bank sempat menembus angka 60% per tahun. Melemahnya nilai rupiah terhadap dollar Amerika dari 3.000 rupiah melemah menjadi 18.000 per dollar Amerika.

Menurut Harmono (2014:234) profitabilitas merupakan tingkat kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau bisa diartikan tingkat kemampulabaan. Konsep profitabilitas ini dalam teori keuangan sering digunakan sebagai indikator kinerja fundamental perusahaan mewakili kinerja manajemen. Sesuai dengan perkembangan model penelitian bidang manajemen keuangan, umumnya dimensi profitabilitas memiliki hubungan kausalitas terhadap nilai perusahaan. Hubungan kausalitas ini menunjukan bahwa apabila kinerja manajemen perusahaan yang diukur menggunakan dimensi-dimensi profitabilitas dalam kondisi baik, maka akan memberikan dampak positif keputusan investor di pasar modal untuk menanamkan modalnya.

Jika investor ingin melihat seberapa besar perusahaan menghasilkan return atas investasi yang akan mereka tanamkan, yang akan dilihat pertama kali adalah rasio profitabilitas, terutama ROE karena rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan menghasilkan return bagi para investor. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar nilai profitabilitas perusahaan, yang pada akhirnya dapat menjadi sinyal positif bagi investor dalam melakukan investasi untuk memperoleh return tertentu. Tingkat return yang diperoleh menggambarkan seberapa baik nilai perusahaan dimata investor. Apabila perusahaan berhasil membukukan tingkat keuntungan yang besar, maka hal

(6)

ini akan memotivasi para investor untuk menanamkan modalnya pada saham, sehingga harga saham dan permintaan akan saham pun akan meningkat.

Konsep CSR awalnya tersirat untuk menanggapi isu sosial atau isu stakeholder (Moromoto 2005:214), itulah sebabnya harus memperhatikan isu sosial atau stakeholder. Akibatnya belum ditemukan kesepakatan untuk menentukian siapa yang merupakan pemangku kepentingan. Ketamakan, riba dan harus serba hati-hati serta serba perhitungan yang banyak diikuti oleh pelaku bisnis, ternyata menimbulkan kesadaran etis yang terkait dengan keberlanjutan korporasi (corporate sustainability), utamanya jika dikaitkan dengan isu pembangunan keberlanjutan (sustainable development).

CSR disamping perkembangannya dapat menjadi alat perusahaan untuk digunakan secara taktis dalam meredam kritik dan melindungi citra mereka atau dapat menjadi alat yang efektif dalam masyarakat yang demokratis untuk membuat perusahaan bertanggungjawab secara sosial dan lingkungan dengan menciptakan etos bisnis yang berkelanjutan. Dengan kata lain CSR akan selalu menjadi cermin pembangunan sosial dalam masyarakat yang demokratis. Dalam kasus apapun CSR akan menjadi cermin kesehatan masyarakat. Jika CSR dikelola dengan buruk, hal itu karena kondisi masyarakat yang juga buruk dan struktur yang ada tidak berkelanjutan (Alvero de Regil, 2005:84). Akibatnya CSR untuk pertumbuhan ekonomi dianggap masuk akal dan dengan pendekatan yang seimbang untuk keberlanjutan seperti pertumbuhan pembangunan rasional sehingga dapat menjadi kendaraan untuk mencapai kesejahteraan dari semua masyarakat. Kesejahteraan manusia dan lingkungan berarti wujud dari pembangunan.

Terkait dengan pemahaman seperti itu, tanggapan positif perusahaan atas permasalahan sosial dan lingkungan yang ditimbulkannya, sangat pantas untuk disambut dengan positif pula. Meskipun masih merupakan “paradigm baru” serta tidak sedikit “permasalahan” namun terdapat peningkatan yang tajam dalam khasanah kajian serta pelaksanaan CSR khususnya di Indonesia. CSR mulai menghangat di Indonesia sejak disahkannya UU No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, hal

(7)

ini disebabkan karena UU tersebut menyangkut secara tegas bahwa CSR telah menjadi kewajiban perusahaan. Bunyi pasal yang menyebutkan kewajiban tersebut adalah “PT yang menjalankan usaha di bidang dan/atau bersangkutan dengan sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan” Pasal 74 ayat (1). Sedang di tingkat global respons positif semarak sejak dirilisnya ISO 26000 pada awal November 2010 tentang Guidance on Social Responsibility.

TUJUAN PENELITIAN

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis:

1. Pengaruh profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility 2. Pengaruh profitabilitas secara parsial terhadap nilai perusahaan 3. Pengaruh CSR secara parsial terhadap nilai perusahaan

4. Corporate Social Responsibility dan profitabilitas secara simultan dan parsial terhadap nilai perusahaan

METODE PENELITIAN

Sugiyono (2012: 63) menyatakan bahwa “Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, serta teknik analisis statistik yang akan digunakan”.

Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 𝑌𝑋 1 𝑋 2𝑋1 𝑌𝑋 2 ρYЄ1 X1 Y X2 𝜀1

(8)

Gambar 3.2

Struktur lengkap Path Analysis Keterangan:

X

1 = Profitabilitas

X

2 = Corporate Social Responsibility (CSR)

Y = Nilai Perusahaan

Є = Faktor lain yang tidak diteliti ρ

X2X1 = Koefisian jalur antara variabel X1 terhadap variabel X2

ρ

YX1 = Koefisien jalur antara variabel X1 terhadap variabel Y

ρ

YX2 = Koefisien jalur antara variabel X2 terhadap variabel Y

ρYЄ2 = Koefisien jalur antara variabel Y terhadap variabel Є

1

Teknik yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Tujuan digunakan analisis jalur (path analysis) adalah untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel X (independent variable) dan untuk mengetahui pengaruh antara variabel X. Dalam analisa jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara bersama-sama. Selain itu, tujuan dilakukannya analisa jalur adalah untuk menerangkan pengaruh langsung dan tidak langsung dari beberapa variabel penyebab terhadap variabel lainnya sebagai variabel terikat.

Path analysis (analisa jalur) menggunakan korelasi dan regresi dimana dalam gambar struktural path analysis di atas dijelaskan bahwa ada hubungan antara X1 (Profitabilitas) dan X2 (Corporate Social Responsibility), terhadap Y (Nilai

Perusahaan).

Berikut ini adalah langkah-langkah analisis data yang dapat digunakan berdasarkan struktur Path Analysis di atas :

1. Pengujian Koefisien Korelasi

(9)

𝑛 𝑋𝑖ℎ . 𝑋𝑗ℎ 𝑛 ℎ−1 − 𝑋𝑖ℎ 𝑛 ℎ−1 𝑋𝑗ℎ 𝑛 ℎ−1 ρX𝑖𝑋𝑗= n 𝑋2 n h−1 𝑖ℎ − 𝑋𝑖ℎ 𝑛 ℎ−1 2 n 𝑋2 n h−1 𝑗ℎ − 𝑛 𝑋𝑗ℎ 𝑛 ℎ−1 2 (Sugiyono, 2012 : 63) Dengan i ≠ j = 1,2,…,k Tabel 3.3

Tingkat Keeratan Hubungan

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 1,99 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,00 Sangat kuat (Sugiyono, 20012 : 184)

1. Pengujian secara simultan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝜌𝑦𝑥1= 𝑥𝑖ℎ2 𝑛 ℎ=1 _________ 𝑦2 𝑛 ℎ =1 , 𝑖 = 1,2, … . , 𝑘 … (Sugiyono, 2012 : 22) Keterangan :

 𝜌𝑦𝑥1 = Koefisien jalur dari X1 terhadap Y

 𝜌𝑦𝑥1 = Koefisien regresi dari variabel X1 terhadap variabel Y

 𝜌𝑦𝑥2 = Koefisien jalur dari X2 terhadap Y

 𝜌𝑦𝑥2 = Koefisien regresi dari variabel X2 terhadap variabel Y

(10)

𝜌𝑦𝑥𝑖= 1 R Yix1x2...xk 2  Keterangan ∶ R2 𝑌𝑋 1 X2… . . Xk = 𝜌𝑌𝑖 𝑘 𝑖=1 𝑋𝑖𝑟𝑦𝑥1 (Sugiyono, 2012 : 18)

3. Pengujian Hipotesis Operasional

Menguji keberartian (signifikan) dari hubungan variabel bebas Xi dengan variabel Xj  Ho : rX2X1< 0  Ha : r 1 2X X

0

Dengan kriteria penolakan Ho jika t hitung> t tabel

a. Pengujian secara simultan  Ho : YX1 =  YX2< 0

 Ha :  YX1 =  YX2

0

Dengan kriteria penolakan Ho jika F hitung> F tabel

Uji signifikansi menggunakan rumus:

F =

𝑛−𝑘−1 𝑅𝑌𝑋 1𝑋2………𝑋𝑘2

𝑘 1− 𝑅𝑌𝑋 1𝑋22 (Sugiyono, 2012: 22)

Statistik uji ini mengikuti distribusi F dengan derajat bebas V1 = k dan V2

= n-k-l

b. Pengujian secara parsial Hipotesis operasional:

(11)

 Ha : YXi

0

Uji signifikan menggunakan satu arah, dimana kaidah keputusannya sebagai berikut :

 Terima Ho jika t

t α  Tolak Ho jika t < t hitung

Uji statistik menggunakan rumus :

𝑡

𝑖

=

𝜌YX 1 1−𝑅 𝑌𝑋 1……𝑋𝑘 n −k−1 1−𝑅 𝑋𝑖𝑋 1…… 𝑋 𝑖 ……𝑋 𝑘 ,i = 1,2,…..,k (Sugiyono, 2012: 24)

Statistik uji di atas mengikuti distribusi t dengan derajat bebas n-k-l Untuk mencari besar pengaruh baik langsung maupun tidak langsung antara variabel X1 dan X2 terhadap Y adalah sebagai berikut :

No Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak Langsung

Total Pengaruh  Melalui X2Y X1ΩX2 Y = ( 𝜌YX1) (rX1X2) (𝜌YX2) = B Total Pengaruh X1 Y = C 2  Variabel X2 Y X2 Y : ( 𝜌YX2) 2 = D Total Pengaruh X1X2 Y = E Sumber : Hasil Pengelolaan Uji Statistik

(12)

4. Uji Hipotesis

Untuk memperoleh hipotesis yang ditetapkan, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Pada penelitian ini pengolahan data dibantu melalui program SPSS. Pengujian hipotesis akan dimulai dengan penetapan hipotesis operasional, penetapan tingkat signifikansi, uji signifikansi, keputusan dan penarikan kesimpulan.

1) Penetapan Hipotesis Operasional

Dalam penelitian ini, hipotesis operasional parsial dengan level signifikansi α = 0,05 dan derajat kebebasan (df)= n-k-1, sebagai berikut :

 Hipotesis Parsial

H01 : ρ = 0, dimana Profitabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap

Nilai Perusahaan pada Sektor Makanan dan Minuman.

Ha1 : ρ ≠ 0, dimana Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Nilai

Perusahaan pada Sektor Makanan dan Minuman.

H02 : ρ = 0, dimana Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh

tidak signifiakn terhadap Nilai Perusahaan pada Sektor Makanan dan Minuman.

Ha2 : ρ ≠ 0, dimana Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh

signifiakn terhadap Nilai Perusahaan pada Sektor Makanan dan Minuman.

 Hipotesis Simultan

H0 : ρ = 0, artinya Profitabilitas dan CorporateSocial Responsibility

(CSR) berpengaruh tida signifiakn terhadap Nilai Perusahaan pada Sektor Makanan dan Minuman.

Ha : ρ ≠ 0, artinya Profitabilitas dan Corporate Social Responsibility

(CSR) berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada Sektor Makanan dan Minuman.

(13)

Taraf signifikansi (α) ditetapkan sebesar 5% ini berarti kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% dengan tingkat kesalahan adalah 5%. Taraf signifikansi adalah tingkat yang umum digunakan dalam penelitian karena dianggap cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.

3) Uji Signifikansi

a. Uji signifikansi secara parsial (Uji t) Uji t menggunakan rumus :

𝑡 =

𝑟 𝑛−2

1−𝑟2...(Sugiyono, 2012: 250)

Keterangan:

r = Koefisien korelasi n = jumlah data

Uji t ini dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen secara individu terhadap variabel dependen. Untuk mencari t tabel

maka derajat kebesaran (df) untuk korelasi product moment yaitu df = n-2. Perhitungan dengan menggunakan software SPSS.

b. Uji signifikansi secara simultan (Uji F) Menentukan Fhitung dengan rumus :

F = 𝐹 2 𝑘 (1−𝑅2 ) (𝑛−𝑘−1) ...(Sugiyono,2012: 257) Keterangan:

R = Koefisien korelasi berganda k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sample.

(14)

Uji F ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. Derajat kebebasan korelasi ganda adalah df = (n-k-1).

4) Keputusan  Uji t

a. H0 diterima jika nilai hitung statistik uji (thitung) berada didaerah penerimaan H0 dimana –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel

b. H0 ditolak jika nilai hitung statistik uji (thitung) berada didaerah penolakan H0

dimana thitung> ttabel dan thitung< - ttabel

 Uji F

a. Fhitung> Ftabel maka H0 ditolak, Ha diterima. Artinya Profitabilitas dan Corporate Social Responsibility (CSR) secara simultan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

b. Fhitung< Ftabel maka H0 diterima, Ha ditolak. Artinya Profitabilitas dan Corporate Social Responsibility (CSR) secara simultan tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan

 H0 ditolak atau pengaruh signifikan apabila : Significance F Change < α = 0,05

 H0 diterima atau pengaruh tidak signifikan apabila : Significance F Change > α = 0,05

5) Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian di atas akan dilakukan analisa secara kuantitatif, dari hasil analisa tersebut akan ditarik suatu kesimpulan, apakah hipotesis secara simultan yang diajukan dapat diterima atau ditolak.

PEMBAHASAN

Pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI

Untuk mengetahui besarnya Profitabilitas (X1) terhadap Corporate Social

(15)

ƿX2X1 = 0,928 X2 = 0,072

Gambar 4.1

Nilai Koefisien jalur antara variabel X1 dan X2

Dari hasil perhitungan SPS (Lampiran) diperoleh data mengenai R (koefisien korelasi) dan R Square/R2 (koefisien determinasi). Nilai R menunjukan besarnya hubungan atau korelasi antara Profitabilitas dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Berdasarkan tabel tersebut diperoleh rX1X2 sebesar 0,928.

Sedangkan koefisien determinasi atau R2 menunjukan besarnya pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar 0,928 atau 92,8% artinya bahwa variabel X2 (Corporate Social Responsibility) dipengaruhi

oleh variabel bebas X1 (Profitabilitas). Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa

berapapun jumlah Profitabilitas yang dimiliki oleh perusahaan akan berdampak bagi pelaksanan Corporate Social Responsibility. Sedangkan faktor residu sebesar 0,072 atau 7,2% yang diduga pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti terhadap Corporate Social Responsibility. Tingginya Corporate Social Responsibility berdampak pada tingginya laba yang diperoleh.

Berdasarkan perhitungan SPSS (Lampiran) diperoleh nilai thitung sebesar

7,046 sedangkan ttabel dimana α=5% yaitu df=10-2=8 diperoleh nilai ttabel sebesar

2,30600 (Lampiran ) sehingga thitung (7,046) > ttabel (2,30600) atau jika

dibandingkan dengan signifikansi 0,000 lebih kecil dari α = 5%. Karena thitung >

ttabel dan nilai sig 0,000 lebih kecil dari α = 5%, maka dari hasil pengujian tersebut

mengandung makna bahwa hipotesis diterima dan kaidah keputusan Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95%

X

1

X

2

(16)

hipotesis alternative diterima artinya Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Corporate Social Responsibility.

Signifikannya pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility mengindikasikan bahwa semakin besar laba yang diperoleh, maka perusahaan akan memberikan tanggungjawab yang lebih baik. Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada. Tingginya laba sebuah perusahaan mampu memberikan image perusahaan yang baik kepada pihak eksternal dengan pengungkapan CSR. Artinya semakin tinggi laba yang diperoleh, maka semakin berhasil perusahaan dalam memaksimalkan nilainya (Weston dan Copeland, 2002;245). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Yulius Jogi Christiawan (2011) mengemukakan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara Profitabilitas dengan Corporate Social Responsibility yang bertentangan dengan Widia Maulida (2011) yang mengungkapkan ada hubungan negatif antara Profitabilitas dengan Corporate Social Responsibility.

Pengaruh Profitabilitas secara parsial terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI

Berdasarakan hasil perhitungan SPSS (Tabel Coefficients : Lampiran) untuk analisis jalur diperoleh koefisien beta (β) atau koefisien standar (standardized coefficients) untuk variabel X1 (profitabilitas) terhadap Y (nilai perusahaan) sebesar

0,197 dengan arah positif dan diperoleh nilai pengaruh langsung sebesar 0,039 atau 3,9% yang berarti bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan sebesar 3,9% dan siisanya 96,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Variabelitas dari variabel Y dipengaruhi oleh variabel bebas X1 artinya berapapun jumlah

profitabilitas akan selalu berpengaruh pada peningkatan jumlah nilai perusahaan Dari hasil perhitungan software SPSS dengan koefisien beta (β) = 0,197 diperoleh nilai thitung sebesar 0,756 sedangkan ttabel dimana α = 5% yaitu df= 10-2= 8

(17)

diperoleh nilai ttabel sebesar 2,30600 (lampiran

) sehingga thitung (0,756) < ttabel (2,30600) atau jika dibandingkan dengan signifikansi

0,475 lebih besar dari α = 0,05. Karena thitung < ttabel dan nilai sig 0,475 lebih besar dari

α = 0,05 maka dari hasil pengujian tersebut mengandung makna bahwa hipotesis ditolak dan kaidah keputusan Ho diterima dan Ha ditolak. Hal tersebut menunjukan bahwa secara parsial profitabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan

Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) secara parsial terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI

Berdasarakan hasil perhitungan SPSS versi 16 (Tabel Coefficients : Lampiran) untuk analisis jalur diperoleh koefisien beta (β) atau koefisien standar (standardized coefficients) untuk variabel X2 (Corporate Social Responsibility) terhadap Y (nilai

perusahaan) sebesar 0,781 dengan arah positif dan diperoleh nilai pengaruh langsung sebesar 0,609 atau 60,9% yang berarti bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan sebesar 60,9% dan sisanya 39,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Variabelitas dari variabel Y dipengaruhi oleh variabel bebas X2 artinya berapapun jumlah Corporate Social Responsibility akan

selalu berpengaruh pada peningkatan jumlah nilai perusahaan

Dari hasil perhitungan software SPSS dengan koefisien beta (β) = 0,781 diperoleh nilai thitung sebesar 3,001 sedangkan ttabel dimana α = 5% yaitu df= 10-2= 8

diperoleh nilai ttabel sebesar 2,30600 (lampiran

) sehingga thitung (3,001) > ttabel (2,30600) atau jika dibandingkan dengan signifikansi

0,020 lebih kecil dari α = 0,05. Karena thitung > ttabel dan nilai sig 0,020 lebih kecil dari

α = 0,05 maka dari hasil pengujian tersebut mengandung makna bahwa hipotesis diterima dan kaidah keputusan Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut menunjukan bahwa secara parsial Corporate Social Responsibility berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

Hal tersebut artinya bahwa semakin berhasil perusahaan dalam memaksimalkan nilainya, maka mutu yang dihasilkan juga akan semakin baik.

(18)

Perusahaan yang melakukan kegiatan CSR merupakan perusahaan yang memiliki kemampuan dalam memperoleh laba, semakin besar nilai CSR yang dikeluarkan makan akan meningkatkan harga saham perusahaan yang tercermin dari nilai perusahaan menurut (Weston dan Copeland 2002:22). Hasil penelitian ini sesuai dengan Rimba (2010) mengemukakan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

Pengaruh Profitabilitas, Corporate Social Responsibility (CSR) dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI secara simultan

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS (Tabel ANNOVA : Lampiran) diperoleh nilai Fhitung sebesar 49,676 dimana kriteria penolakan Ho jika Fhitung > Ftabel dengan

taraf signifikan α = 0,05 maka dari tabel distribusi F-Snedecor diperoleh F;k; (n-k-1) = 10-2-1 =7 adalah sebesar 4,74 (Lampiran) sehingga Fhitung (49,676) > Ftabel (4,74)

atau jika dibandingkan dengan signifikan 0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Karena Fhitung > Ftabel dan nilai sig 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, maka dari hasil pengujian

tersebut mengandung makna bahwa hipotesis diterima dan kaidah keputusan Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut menunjukan bahwa pada tingkat keyakinan 95% hipotesis alternative diterima artinya Profitabilitas (X1) dan Corporate Social

Responsibility (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan

(Y) sebesar pengaruh langsung langsung 0,928 atau 92,8% yang berarti bahwa Profitabilitas dan Corporate Social Responsibility berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan sebesar 92,8% dan sisanya 0,072 atau 7,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Berdasarkan hasil tersebut maka hasil penelitian teruji bahwa Profitabilitas dan Corporate Social Responsibility secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada Sektor Makanan dan Minuman. Hal ini sejalan dengan teori Weston dan Copeland (2002:49) menyatakan bahwapelaksanaan Profitabilitas dan CSR dapat meningkatkan Nilai Perusahaan yang terwujud dengan tingginya PER dan hal itu dapat menjadi modal bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan

(19)

atau profitabilitas, selain itu profitabilitas yang tinggi pun dapat memberikan nilai tambah kepada nilai perusahaan yang tercermin pada harga saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan Rimba (2010), Wien Ika Purnamasari (2010), menyatakan bahwa Profitabilitas dan Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut (Profitabilitas dan Corporate Social Responsibility) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Semakin meningkat jumlah Profitabilitas dan Corporate Social Responsibility maka akan semakin meningkat pula pada Nilai Perusahaan. Secara lengkap pengaruh antara variabel X1 dan variabel X2 terhadap Y dapat dilihat pada

gambar sebagai berikut:

YX1= 0,197

r

X2X1= 0,928

YX2= 0,781

YƐ2= 0,072 Gambar 4.2

Nilai Koefisien jalur antara variabel X1 dan X2 terhadap Y

Dari gambar 4.2 diatas, maka dapat ditentukan pengaruh dari suatu variabel ke variabel lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tabel 4.5

Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antara Variabel Penelitian

X

1

X

2

Ɛ

1

Y

(20)

No Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak Langsung Total Pengaruh 1 Y X1 Y = (ρyx1)2 = (0,197)2 = 0,038 (A) Y X1 X2 Y : (ρyx1) (rx2x1) (ρyx2) (0,197)(0,928)(0,781) = 0,142 (B) X1 Y= A + B = (C) (0,038+0,020) = 0,18 (C) 2 Y X2 Y = (ρyx2)2 = (0,781)2 = 0,609 X1 Y (D) 3 Total Pengaruh X1 dan X2 Secara Simultan

(C + D) = E

= (0,18+0,609)

0,789 (E)

4 Pengaruh Faktor Residu 1-0,789 0,211

(F)

5 Total (E + F) = (0,789+0,211) 1

Keterangan : X1 : Profitabilitas

X2 : Corporate Social Responsibility

Y : Nilai Perusahaan

Dari hasil analisis diatas menunjukan bahwa koefisien determinasi jalur pengaruh variabel X1 (Profitabilitas) dengan variabel X2 (Corporate Social Responsibility)

adalah sebesar 0,928 dan variabel X1 (Profitabilitas) terhadap Y (Nilai Perusahaan)

adalah 0,058 dan X2 (Corporate Social Responsibility) terhadap Y (Nilai

Perusahaan) sebesar 0,609 Dengan faktor residu atau faktor lain yang tidak diteliti tetapi berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan adalah sebesar 0,333.

(21)

PENUTUPAN  simpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian mengenai pengaruh Profitabilitas (X1), Corporate Social Responsibility (CSR) (X2), terhadap Nilai

Perusahaan (Y) pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Dilihat dari Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara umum menunjukan nilai Profitabilitas yang baik, artinya secara mayoritas perusahaan tersebut mampu memperoleh laba dengan baik tidak ada perusahaan yang merugi. Jika dilihat dari Corporate Social Responsibility (CSR) maka secara umum mencerminkan tanggung jawab sosial yang baik, hal ini menunjukan bahwa mayoritas perusahaan mampu mengintegrasikan kepedulian sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis dan dalam interaksi dengan para pemangku kepentingan secara sukarela yang berikut semakin menyadarkan bahwa perilaku tanggung jawab mengarah pada keberhasilan bisnis yang berkelanjutan. Sedangkan dilihat dari Nilai Perusahaan mencerminkan nilai harga saham yang bervariasi

2. Secara parsial Profitabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3. Secara parsial Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

4. Secara parsial dan simultan Profitabilitas dan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek

(22)

Indonesia (BEI). Hal ini menunjukan bahwa kedua variabel tersebut memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap Nilai Perusahaan.

 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan memberi manfaat yang berguna bagi investor, bank dan penelitian selanjutnya. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan sebaiknya mempertahankan Ratio On Equity (ROE) perusahaan pada titik optimal, karena dengan optimalnya ROE akan mendorong perusahaan untuk lebih meningkatkan profitabilitas.

2. Bagi penelitian selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan jembatan untuk melakukan penelitian lanjutan baik dengan menggunakan variabel yang sama pada sektor lainnya dengan mengubah salah satu variabel maupun variabel lainnya.

3. Bagi manajemen perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman diharapkan lebih terbuka dalam mengungkapkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan tahunan tidak hanya berfokus pada pengungkapan indikator sosial/masyarakat saja tetapi juga indikator pertanggungjawaban sosial perusahaan terhadap kinerja ekonomi, lingkungann, tenaga kerja, hak asasi manusia dan produk lebih banyak diungkapkan.

Referensi

Dokumen terkait

Pernah juga itu dia lagi semangat berangkat tapi sayanya yang kecapekan, jadi saya bilang buat minta tolong sama omnya atau siapa.. Tapi dia bilang kalau ga sama ibuk itu

Peserta Didik diharapkan dapat menjelaskan langkah-langkah membuat animasi sederhana menggunakan pemrograman visual versi online dengan mengerjakan evaluasi yang terkait pada

makna perkalian. Namun hasilnya masih belum tepat. b) Hasil wawancara (Soal nomor 9, tidak peneliti tanyakan).. Kesimpulan: Pada tipe soal nomor 9, siswa sudah mampu. menerapkan

Pada Tabel 9 menunjukkan bahwa pada klas- ter plot 2, 6, dan 13 memiliki nilai kesehatan hutan yang jelek karena pada klaster plot 2, 6, dan 13 memiliki nilai

Keseluruhan usulan program ini menjabarkan skenario pengembangan infrastruktur Bidang Cipta Karya sektor PKP di Kota Padangsidimpuan melalui proses perencanaan yang

bisnis online atau online shop dapat membagikan foto produk yang mereka. jual ke para pengguna

Kalo ada produk baru dari masjid, speaker buat masjid, jadi yang kita undang orang-orang masjid kayak pengurus-pengurus masjid gitu.. Terus kalo TOA mengadakan

CSR Aqua tidak bisa menjalankan program-programnya bila tidak ada pihakdari LPTP, dan tidak bisa melakukan tanggung jawab sosial yang dapat mengembangkan, memberdayakan