PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( BEI ) PERIODE 2017- 2019
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen
Oleh:
ZUQNI FITRI ASTUTI NPM.217.01.08.1061
UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
2021
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Intellectual Capital, Corporate Social Responsibility, terhadap Kinerja Perusahaan study kasus pada perusahaan Manufaktur sub sektor makanan dan minuman pada Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data sekunder. dalam penelitian ini berjumlah 12 perusahaan dalam periode tiga tahun. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Pengolahan data sekunder dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara simultan variabel Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Perusahaan. Secara parsial variabel Intellectual Capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Perusahaan, sedangkan Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Perusahaan.
Kata Kunci : Intellectual Capital, Corporate Social Responsibility, Kinerja Perusahaan
ABSTRACT
This study aims to test the influence of Intellectual Capital, Corporate Social Responsibility, on the Company's Performance case study on manufacturing companies of food and beverage sub-sectors on the Indonesia Stock Exchange. This research is quantitative research with secondary data collection techniques. in this study numbered 12 companies in a three-year period. Sampling techniques used are purposive sampling method. Secondary data processing using multiple regression analysis. The results of this study show that simultaneously the variables Intellectual Capital and Corporate Social Responsibility have a positive and significant effect on the Company's Performance. Partially the intellectual capital variable has a positive and significant effect on the Company's Performance, while Corporate Social Responsibility does not have a positive and significant effect on the Company's Performance.
Keyword : Intellectual Capital, Corporate Social Responsibility, Company Performance
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
Pada era modern saat ini perusahaan dituntut untuk terus mengikuti perkembangan teknologi yang semakin lama semakin berkembang. Teknologi merupakan suatu kebutuhan bagi perusahaan. teknologi juga sangat berperan penting yaitu untuk memudahkan para karyawan dan mempercepat aktivitas yang dilakukan oleh karyawan. Semakin karyawan mudah dalam mengerjakan pekerjaannya maka hasil yang dicapai juga akan maksimal.
Sesuatu pengetahuan karyawan mengenai teknologi juga dibutuhkan, apabila karyawan paham akan teknologi modern maka nilai dari perusahaan juga akan meningkat.
Perkembangan dan perubahan ini membuat perusahaan-perusahaan berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya agar dapat terus bertahan dalam melangsungkan kegiatan usahanya. Karakteristik ekonomi yang berbasis pengetahuan ini akan lebih menerapkan manajemen pengetahuan (knowledge management), dimana keberhasilan suatu perusahaan akan bergantung pada suatu penciptaan transformasi dan kapitalisasi dari pengetahuan itu sendiri (Sawarjuwono dan Kadir, 2003:38).
Sumber daya yang dimiliki perusahaan juga sangat berpengaruh untuk mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan. Perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan pengetahuan yang tinggi akan mampu berkembang dan dapat menghadapi pesaingnya. Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh profitabilitas yang maksimal, untuk meningkatkan profitabilitas yang maksimal tergantung dengan bagaimana manajemen mengolah perusahaannya. Salah satu yang dapat meningkatkan profitabilitas yaitu kinerja perusahaan.
Kinerja perusahaan adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya untuk pencapaian tujuan perusahaan secara legal, dan tidak melanggar hukum, serta tidak bertantangan dengan moral dan etika. (Rivai dan Basri, 2004:16).
Menurut Riyanto (2016) penilaian kinerja perusahaan dapat dilihat dari nilai profitabilitas. Profitabilitas adalah suatu kemampuan perusahaan untuk medapatkan laba dari pendapatan terkait dengan asset, penjualan, dan ekuitas berdasarkan dari pengukuran tertentu. Efesiensi dan efektifitas perusahaan didapat dari laba yang dihasilkan terhadap investasi perusahaan dan penjualan. Kondisi perusahaan dinyatakan semakin baik apabila nilai rasio semakin tinggi. Profitabilitas dapat diukur dengan beberapa jenis, cara yang dapat digunakan dalam mengukur kinerja suatu perusahaan antara lain dengan menggunakan Margin Laba Kotor (Gros profit margin), Margin Laba Bersih (Net Profit Margin), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Sales (ROS), Return on Capital Employed (ROCE), Return on Investment (ROI) dan Earning Per Share (EPS). Dari beberapa cara tersebut penelitian ini menggunakan Return On Equity (ROE), dimana penilaian kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi saham perusahaan dapat dinyatakan dalam bentuk presentase. Return On Equity (ROE) yang tinggi dapat mengidentifikasikan peluang inventasi yang baik dan manajemen biaya yang efektif atas aktiva berwujud perusahaan serta menggambarkan terhadap kinerja yang baik.
Menurut Kasmir (2016:204), ROE adalah rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. ROE diukur dari laba bersih perusahaan dibandingkan dengan total ekuitas perusahaan. Tingginya nilai ROE akan menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba yang tinggi bagi pemegang saham, sehingga dengan nilai ROE yang tinggi akan menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang baik juga, yang akan menarik para investor untuk menanamkan modalnya. Hal ini juga akan menunjukkan baik atau tidaknya pengelolaan sumber daya perusahaan yang membawa perusahaan mampu bersaing dan memperoleh keuntungan yang maksimal. kinerja perusahaan yang dinilai dengan ROE dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility.
Intellectual Capital merupakan sumberdaya yang terukur untuk peningkatan competitive advantage, karena dengan intellectual capital perusahaan akan mampu menggunakan sumberdaya perusahaan secara efisiensi, ekonomis, dan efektif, oleh karena itu intellectual capital akan memberikan kontribusi terhadap kinerja keuangan perusahaan (Ulum, 2008).
Di Indonesia, setelah munculya PSAK No.19 (Revisi 2000) fenomena Intellectual Capital (IC) mulai berkembang yaitu tentang aktiva tidak berwujud. Menurut PSAK No.19, aktiva tidak berwujud adalah aktiva non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk menyerahkan dan menghasilkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif (Ulum, 2009:3).
Pentingnya Intellectual Capital ditegaskan oleh Sawarjuwono (2003:37) menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia akan dapat bersaing apabila menggunakan keunggulan kompetitif yang diperoleh melalui inovasi-inovasi kreatif yang dihasilkan oleh Intellectual Capital perusahaan.
CSR (corporate social responsibility) adalah faktor lain yang mempengaruhi kinerja perusahaan. CSR (corporate social responsibility) merupakan proses pengkomunikasian
dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan. Ketersediaan informasi keuangan dan non-keuangan dapat digambarkan dari tanggung jawab sosial perusahaan yang berkaitan dengan interaksi organisasi dengan lingkungan sosialnya dan lingkungan fisik, yang dapat dibuat dalam laporan tahunan perusahaan atau laporan sosial terpisah (Iqbal, 2016).
CSR (Corporate social responsibility) untuk saat ini menjadi perbincangan banyak kalangan publik, karena banyak sekali perusahaan yang telah mengklaim menerapkan CSR (Corporate Social Responsibility) akan tetapi banyak yang masih belum terbukti dampaknya pada masyarakat dan lingkungan. Khusus di daerah Provinsi DKI Jakarta saja menurut Dinas Lingkungan Hidup menyebutkan selama 2019 sudah 47 perusahaan dari 114 industri manufaktur yang memiliki cerobong asap dijatuhi sanksi administatif berjenjang karena melakukan pencemaran lingkungan. Dinas Lingkungan Hidup DKI menerapkan sanksi terhadap industri yang melanggar berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 2 tahun 2013 tentang pedoman penerapan sanksi administratif di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (www.antaranews.com).
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan keterbukaan pasar maka perusahaan harus secara serius dan terbuka dalam memperhatikan CSR (Corporate Social Responsibility). Kesadaran tentang pentingnya mempraktekkan CSR (Corporate Social Responsibility) ini menjadi trend global seiring dengan semakin maraknya kepedulian mengutamakan Stakeholders (Allan dkk , 2020).
Corporate social responsibility penting dilaksanakan oleh perusahaan karena merupakan bentuk kepedulian perusahaan yang menyadari bahwa perusahaan yang ingin
bertahan dalam jangka panjang, maka perusahaan juga harus memperhatikan dan terlibat dalam pemenuhan kesejahteraan para stakeholder dan turut berkontribusi secara aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan yang kemudian sering diistilahkan dengan konsep Triple Bottom Line (Ariantini dkk, 2017).
Di Indonesia pengungkapan corporate social responsibility masih bersifat sukarela, hal ini disebabkan karena belum adanya standar akuntansi keuangan yang mewajibkannya.
Kesadaran akan perlunya menjaga lingkungan hanya diatur oleh Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Pasal 74 tahun 2007, dimana perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di bidang/berkaitan dengan sumber daya alam wajib melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan (Allan dkk, 2020).
Berdasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja perusahaan yang menunjukkan hasil yang tidak konsisten, dan juga masih adanya pengungkapan menegenai tidak terlaksananya CSR dan Intellectual capital pada perusahaan, maka peneliti tertarik untuk menguji kembali mengenai intellectual capital dan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja perusahaan manufaktur. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur sub sector makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi bahan jadi dalam skala yang besar. Perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman ini juga adalah salah satu jenis sektor industri yang seharusnya memiliki intensitas modal intelektual yang tinggi dengan prinsip research-intensive. Oleh karena itu, perusahaan makanan dan minuman di Indonesia dituntut untuk mampu bersaing dengan cara
mengutamakan kualitas produk yang optimal, membuat inovasi, promosi dan sistem pemasaran yang baik.
Perusahaan Manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017-2019 dipilih karena menjadi sektor andalan penopang pertumbuhan manufaktur di Indonesia. Industri pengolahan merupakan sektor tertinggi yang memberikan kontribusi dalam sektor ekonomi. Pentingnya sektor strategis ini terlihat dari peningkatan realisasi investasi. Dari lima investasi sektor industri, paling besar dari makanan dan minuman sebesar Rp. 29,14 triliun Hal ini disebabkan karena sebagian besar produk perusahaan manufaktur terutama pada sub sektor makanan dan minuman tetap dibutuhkan oleh konsumen, dan diharapkan dapat memberikan prospek yang menguntungkan dan memenuhi kebutuhan masyarakat (ekonomi.kompas.com).
Apabila dilihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I tahun 2019, sektor makanan dan minuman dapat mendongkrak pertumbuhan dan menyumbang kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 6,77% dengan pertumbuhan 5,07%. Sektor tersebut pun sebagai salah satu sektor penyumbang kontribusi PDB terbesar, yaitu 35,58%
terhadap PDB Industri Non Migas dan sebesar 6,35% terhadap PDB Nasional. Pada tahun 2018, ekspor industri makanan tumbuh 11,71% sedangkan minuman tumbuh 3,16%. Dalam hal penyerapan tenaga kerja, sektor makanan dan minuman telah menyerap 1,2 juta orang di tahun 2018, sehingga sektor tersebut merupakan sektor yang dapat mengurangi tingkat 2 pengangguran di Indonesia. (Investasikontan, 2020)
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Intellectual Capital, dan Corporate Social Responsibility
terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) periode 2017-2019”
1.2.Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan diatas maka rumusan masalah yang diambil sebagai berikut :
1. Apakah intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh secara simultan terhadap kinerja perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2017-2019 ?
2. Apakah Intellectual Capital berpengaruh terhadap kinerja perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2019 ?
3. Apakah Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap kinerja perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2019 ?
1.3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah yang ada di atas maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh intellectual Capital dan Corporate Responsibility (CSR) secara simultan terhadap kinerja perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2017-2019.
2. Untuk mengetahui pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2019.
3. Untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja perusahaan Manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2019.
1.4.Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat diantaranya adalah:
1.4.1. Manfaat Teoritis:
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan mengenai pengaruh Intellectual capital, Corporate Social Responsibility, dan Kinerja Perusahaan sebagai sumber bacaan atau atau referensi yang dapat memberikan informasi teoritis dan empiris pada pihak-pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan ini, menambah sumber pustaka yang telah ada, dan meningkatkan untuk berfikir kritis terhadap permasalahan yang terjadi.
1.4.2. Manfaat Praktis :
Memberikan kontribusi bagi pengemban ilmu untuk menambah pengetahuan dan untuk memberikan manfaat dalam mengembangkan teori kinerja perusahaan serta memahami lebih dalam tentang penerapan pada pengaplikasiannya di lapangan.
Diharapkan perusahaan manufaktur dapat lebih memperhatikan kinerja perusahaan, dan dapat meminimalisir resiko inventasi agar pihak investor tetap mau berinventasi kepada perusahaan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
1.1. Simpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik simpulan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Secara simultan variabel Intellectual Capital, Corporate Sociaal Responsibility, berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan.
2. Secara parsial Intellectual Capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Perusahaan.
3. Secara parsial CSR (Corporate Social Responsibility) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Kinerja Perusahaan.
1.2.Keterbatasan Penelitian
1. Data annual report hanya berasal dari web BEI sehingga penelitian ini memperkirakan informasi perusahaan yang menghasilkan pengungkapan sosial kurang lengkap.
2. Ilustrasi yang digunakan tidak mencakup seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI karena perusahaan yang tidak tercantum dalam kriteria riset.
3. Subyektifitas penilai masih terlihat, karena laporan pengungkapan sosial tidak disajikan secara eksplisit sehingga masih membutuhkan interpretasi penilai.
1.3. Saran
1. Bagi Perusahaan
Dilihat dari hasil penelitian yang telah dijelaskan, menunjukkan bahwa Intellectual Capital ada pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Perusahaan sedangkan CSR (Corporate Social Responsibility). tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Kinerja Perusahaan Perusahaan yang menjadi subjek penelitian ataupun di luar dari penelitian ini diharapkan untuk memperhatikan tiap-tiap faktor tersebut untuk bisa mengoptimalkan Kinerja Perusahaan. Dan juga diharapkan perusahaan menerapkan CSR agar nilai tambah dari perusahaan semakin baik.
2. Bagi Investor
Saran untuk investor hendaknya memperhatikan Intellectual Capital suatu perusahaan jika hendak berinvestasi, karena dari hasil penelitian terbukti bahwa Intellectual Capita berpengaruh positif terhadap Kinerja Perusahaan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Saran untuk peneliti selanjutnya agar penelitian ini bisa digunakan secara umum dan luas, maka untuk peneliti selanjutnya diharapkan menambahkan variabel dikarenakan ada salah satu variabel yang tidak berpengaruh, menambahkan periode yang digunakan dan menggunakan subjek yang tidak hanya dalam perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Agar hasil penelitian dapat digunakan secara luas dan umum.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, C. D. F., & Riharjo, I. B. (2017). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi (JIRA), 6(7).
ALLAN, F., SONDAKH, J. J., & GAMALIEL, H. (2020). Pengaruh Intellectual Capital, Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). JURNAL RISET AKUNTANSI DAN AUDITING" GOODWILL", Ariantini, I. G. A., Yuniarta, G. A., AK, S., & Edy Sujana, S. E. (2017). Pengaruh Intellectual
Capital, Corporate Social Responsibility, Dan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015). JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha, 7(1).
Center Laboratory an ICT (CLICT). 2002. Panduan Praktik Analisis SPSS Untuk Manajemen (Keuangan, SDM & Pemasaran. Universitas Negeri Malang.
Edusaham, tim. (2020). ” INDIKATOR PENGUNGKAPAN CSR MENURUT GRI G4”.
https://www.edusaham.com/. Di akses pada februari 2021.
Gantino, R. (2016). Pengaruh corporate social responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2008- 2014. Jurnal Dinamika Akuntansi Dan Ulum, I. (2015). Intellectual capital disclosure: Suatu analisis dengan four way numerical coding system. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, 19(1), 39-50.Bisnis, 3(2), 19-32.
Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2016). “Aplikasi Analisis Multivariant Dengan Program IBMS SPSS 23 Edisi 7”.
Universitas Diponegoro, Semarang.
__________ ( 2021). “Sektor industri dasar dan barang konsumsi jadi penopang IHSG pekan ini”.https://investasi.kontan.co.id/. Diakses pada Maret 2021.
Gujarati, Porter. 2012. “ Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta. Salemba Empat.
Iqbal, M. (2016). Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris: Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2014). Jurnal 11(1). Akuntansi, 4(1).
ISO 26000. “Guidance on Social Responsibility”. Available online at:
http://www.pmhr.ir/unit/apo/pdf/iso26000/mod_2_iso_26000.pdf. (Diakses Februari 2021)
Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kerlinger, F. N. (1973). Founding Of Behavior Research, Holt. Rinchart and Winston Inc. New York.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. (Bandung, Alfabeta 2019)
Rivai dan Basri. 2004. Manfaat Penilaian Kinerja. Jurnal http://jurnalsdm.blogspot.com/2004/04/penilaian-kinerja-karyawan-definisi.html.
Riyanto, Teguh. 2016. Rasio Profitabilitas Untuk Mengevaluasi Kinerja Perusahaan.
(http://zahiraccounting.com) diakses pada 1 Mei 2021.
Sawarjuwono dan Kadir, P.A..2003. Intellectual Capital : Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan (Sebuah Library Research). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5 (1) : 35-57
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Ulum, Ihyaul.2009.Intellectual Capital.Yogyakarta.Graha Ilmu.
Widodo, E., & Priyadi, M. P. (2018). PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi (JIRA), 7(6).
Wiguna, sugiarta. (2019).” Dinas LH DKI: 47 perusahaan dijatuhi sanksi pencemaran lingkungan”.https://www.antaranews.com/. di akses pada februari 2021.