• Tidak ada hasil yang ditemukan

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) SOLUSI SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI PADA PT. TELVIEW TECHNOLOGY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) SOLUSI SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI PADA PT. TELVIEW TECHNOLOGY"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

225

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) SOLUSI

SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI PADA PT.

TELVIEW TECHNOLOGY

Faaqihul Ulum1, Heru Purwanto2

1

STMIKomputer Nusa Mandiri Jakarta e-mail: Faaqihul@gmail.com

2

STMIKomputer Nusa Mandiri Jakarta e-mail: Heru.hrp@bsi.ac.id

Abstrak

Riset ini telah dilaksanakan di PT. Telview Technology, objek dalam riset ini adalah implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) dan pengaruhnya terhadap kualitas informasi. Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) dan kualitas informasi dalam kategori kuat. Metode yang digunakan dalam riset ini adalah metode deskriptif. Yang menjadi objek penelitian bagian gudang, sales, akunting. Mengumpulkan data menggunakan teknik observasi, wawancara, kuesioner, dan pencarian di internet. Uji statistic menggunakan rank spearman dalam pengujian hipotesis dengan menggunakan SPSS 18. Hasil riset menunjukan bahwa implementasi ERP di PT. Telview Technoloy dilakukan dengan baik dan kualitas informasi yang dihasilkan memiliki kualitas baik.

Keywords: Implementation ERP, Information Quality,ERP

1. Pendahuluan

Teknologi informasi tidak lagi dipandang sebagai pelengkap atau pendukung, tetapi sudah menjadi salah satu penentu bagi kesuksesan bisnis suatu perusahaan. Dukungan teknologi informasi terhadap bisnis perusahaan memiliki peran untuk meningkatkan produktifitas karyawan dan membantu pencapaian kualitas informasi serta memberi kepuasan bagi konsumen maupun karyawan, sehingga perusahaan sebaiknya memperhatikan pengembangan sistem informasi.

Penggunaan sistem informasi diharapkan dapat memberi manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang sangat kompetitif. Tidak mengherankan jika keputusan akan investasi dan perhatian terhadap faktor penentu kesuksesan pengembangan dan implementasi sistem informasi pada perusahaan dan menjadi hal yang sangat penting. Sistem informasi memerlukan suatu perencanaan dan implementasi yang due audit care, untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan (resistance to change). Solusi yang menjadi primadona bisnis saat ini adalah paket untuk mengelola sumber daya perusahaan secara keseluruhan atau yang umum dikenal dengan istilah Enterprise Resource Planning (ERP). ERP mempunyai

kemampuan untuk mengintegrasikan semua proses yang ada dalam area fungsional perusahaan, antar departemen, maupun antar lokasi yang berbeda.

Integrasi sistem dijelaskan bahwa data yang diperoleh dari sistem yang berbeda-beda akan diintegrasikan secara real time, dengan demikian tidak ada lagi perbedaan proses yang terjadi antar fungsi, antar departemen, maupun antar lokasi yang berbeda..

2. Metode Penelitian Tahapan Penelitian

beberapa tahapan dalam melakukan penelitian. Menurut suliyanto (2006:21) penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan Mengidentifikasi masalah

Studi pendahuluan

Melakukan perumusan hipotesis Membuat desain riset

Mengumpulkan data Menganalisa data

Menarik kesimpulan dan rekomendasi Menyusun laporan hasil riset

Mengidentifikasi permasalahan

Perumusan masalah merupakan dasar dalam sebuah riset. Seseorang bertindak karena ada motif yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu, demikian juga seseorang melakukan riset karena terdapat suatu permasalahan yang harus dipecahkan.

(2)

Permasalahan dalam riset bisa bersifat kompleks, namun juga bisa bersifat sederhana. Permasalahan yang bersifat kompleks tentu akan memerlukan pemecahan yang kompleks pula, demikian juga sebaliknya.

Melakukan studi pendahuluan

Dalam melakukan riset yang dilakukan selanjutnya adalah melakukan studi pendahuluan untuk memperoleh gambaran ringkas tentang apa yang akan diteliti. Menurut suliyanto(2006;37) beberapa cara yang dapat dilakukan dalam melakukan studi pendahuluan.

Perumusan Hipotesis

Kata hipotesis berasal dari kata hipo yang berarti lemah dan tesis berarti pernyataan. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya melalui riset dan analisis data. Tidak semua riset memerlukan hipotesis, riset yang bersifat eksploratif dan deskriptif tidak memerlukannya, hipotesis digunakan dalam riset yang bersifat kuantitaif sehinggan riset kualitatif yang tidak memerlukan hipotesis justru akan menemukan hipotesis.

Dalam riset kuantitatif, hipotesis diperlukan untuk tujuan :

Menjelaskan masalah riset

Menjelaskan variable – variable yang akan diuji

Pedoman untuk memilih alat analis data Dasar untuk membuat kesimpulan riset Desain Riset Sebelum riset dilakukan, peneliti harus membuat daftar pedoman riset sesungguhnya. Dengan demikian, semua yang terlibat dalam kegiatan riset akan berjalan efektif dan efisien.

Adapun beberapa strategi desain riset: Desain dilihat dari perumusan masalah Metode pengumpulan data

Riset dengan menggunakan variable Desain skala pengukuran

Desain sampling Pengumpulan data

Dalam riset, data merupakan bahan mentah yang belum diolah. Hasil dari suatu riset akan bergantung pada informasi yang diperoleh, sedangkan akurasi informasi sangat bergantung pada data yang dikumpulkan. Syarat – syarat data yang baik antara lain: Data harus akurat

Data harus relevan Data harus uptodate Analisis data

Menurut suliyanto (2006:161) Analisa data dalam riset pada hakikatnya merupakan proses mengolah data yan telah diperoleh

dilapangan. Hasil akhir riset disamping tergantung pada data yan diperoleh dilapangan juga akan tergantung pada bagaimana menganalisa data. Jika menggunakan analisis statistik, sebelum data dianalisa harus disusun dalam suatu tampilan analisis statistik. Kesalahan dalam penyajian data akan berkaibat pada kesalahan dalam melakukan analisis yang berdampak pada hasil akhir riset.

Menarik kesimpulan dan rekomendasi Tahap akhir riset adalah menarik kesimpulan. Kesimpulan pada dasarnya merupakan jawaban akhir atas apa yang telah dihipotesiskan sehingga kesimpulan intinya merupakan jawaban akhir hipotesis. Jawaban akhir dalam kesimpulan harus memiliki dasar yang kuat, dasar yang kuat telah diuraikan secara panjang lebar dalam pembahasan sehingga kesimpulan juga merupakan intisari pembahasan.

Metode Analisis Data

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan, diperlukan serangkaian pengujian baik terhadap instrument kuesioner, hubungan antar variable maupun hipotesis yang diajukan penulis. Adapun metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ;

Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Hasil penelitian dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti, sedangkan penelitian yang dikatakan tidak valid bila ada ketidak sesuaian antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi objek. Bila suatu alat ukur sudah dikatakan valid, maka selanjutnya dapat dilakukan pengujian reabilitas. Sebaliknya bila alat ukur dikatakan tidak valid, maka alat ukur yang telah digunakan sebelumnya harus diganti dengan alat ukur yang lebih tepat. Rumus untuk menguji validitas data adalah

Uji Realibiltas

Jika alat ukur telah dinyatakan valid, selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut diuji. Reliabilitas adalah suatu nilai menunjukan konsistensi suatu alat ukur didalam mengukur gejala yang lama. Suatu alat ukur yang reliable bila alat ukur yang digunakan itu stabil, dapat diandalkan dan dapat

(3)

diramalkan. Sedangkan alat ukur yang tidak reliable adalah bila alat ukur yang digunakan tidak tetap dan memberikan hasil yang tidak sama (tidak konsisten).

Pengujian reliabilitas instrument dapat dilakukan dengan teknik belah 2 dari spearman brown(split half). Berikut ini adalah rumusnya

Makin kecil kesalahan pengukuran, makin realiabel alat pengukur. Sebaliknya makin besar kesalahan pengukuran, makin tidak reliable alat pengukuran.

Koefisien Korelasi Rank Spearman

Koefisien korelasi rank-spearman digunakan apabila pengukuran instrumen menggunakan skala ordinal supangat (2010:362) mengungkapkan bahwa “untuk menentukan besaran koefisien korelasi (tingkat hubungan) dari variabel bebas dan variable tidak bebas dinyatakan dalam bentuk formulasi rank-spearman berikut

Setelah didapat nilai r, kemudian nilai r tersebut dianalisa dengan menggunakan ketentuan sebagai berikut:

Jika r = +1 atau mendekati +1, hubungan antara kedua variable kuat sekali dan searah, jadi jika X naik maka Y naik ataupun sebaliknya.

Jika r = 0 atau mendekati 0, hubungan antara kedua variable semakin lemah atau tidak ada hubungan sama sekali antara variable X dan variable Y

Jika r = -1 atau mendekati -1, hubungan antara kedua variable kuat tetapi mempunyai hubungan yang terbalik. Jadi jika X naik maka Y turun ataupun sebaliknya. untuk mengetahui seberapa dekat derajat hubungan antar kedua variable tersebut diperlukan suatu tafsiran yang akan dijelaskan seperti yang terlihat pada table. Koefisien Determinasi(R)

Supangat (2010:341) mengemukakan bahwa “ koefisien determinasi adalah merupakan ukuran (besaran) untuk menyatakan tingkat kekuatan hubungan dalam bentuk persen (%)”. Besaran ini dinyatakan dengan notasi R dengan rumus koefisien determinasi berikut : R = r2 x 100%

Keterangan :

R = koefisien determinasi

r = hasil perhitungan kolerasi rank spearman

100% = persentase

Pengujian Hipotesis Suatu koefisien korelasi haruslah merupakan suatu nilai yang signifikan untuk menguji keberartian koefisien korelasi dengan dilakukan langkah – langkah sebagai berikut :

Menentukan hipotesa Ho : rs ≤ 0

Artinya sistem ERP tidak berperan positif dalam mempengaruhi efektifitas kerja Ho : rs > 0 Artinya sistem ERP berperan positif dalam mempengaruhi efektifitas kerja Menentukan taraf signifikan

Dengan ketentuan ; (α) = 0.05 Dk = n -2 3. Uji Statistik t = rs √n-2/ 1-rs2 dimana n = jumlah sample rs = nilai korelasi

untuk mendapat suatu kesimpulan apakah terdapat signifikan atau tidaknya korelasi antara variable X dan variable Y, maka hasil thitung dibandingkan dengan ttabel dengan

criteria sebagai berikut

Apabila thitung > ttabel maka Ho ditolak, Ha

diterima

Apabila thitung < ttabel maka Ho diterima, Ha

ditolak

3. Pembahasan

Variable yang diteliti dalam penelitian ini adalah mengenai implementasi sistem ERP dan kualitas informasi. Penelitian ini menggunakan alat pengumpul data berupa kuesioner

Uji Validitas

Uji validitas yang digunakan menguji angket dengan menghitung nilai validitas dari setiap butir soal yang ada didalam angket. Dalam hal ini dimana angket diberikan kepada para pengguna software ERP sebanyak 24 orang. Kemudian skor yang diperoleh dari angket tersebut dihitung menggunakan rumus koefisien korelasi product moment dari rang spearman dengan bantuan program SPSS.

(4)

Analisis koefisien korelasi rang spearman Koefisien korelasi rank spearman digunakan untuk mencari hubungan antar variable yang diukur Koefisien korelasi rank spearman digunakan untuk mencari hubungan antar variable yang diukur dan sumber data antar variabel tidak harus sama. Koefisien korelasi rank spearman (r) dari implementasi sistem ERP (variabel X) dan kualitas informasi

(5)

(variabel Y) Pada PT. Telview Technology, dapat dihitung jika n=24 (responden) dan di2 = 809,5 dengan hasil sebagai berikut:

Hasil perhitungan koefisien korelasi rank spearman (r) di atas sebesar 0,648, ini menunjukkan bahwa interval koefisien antara 0,60 – 0,799 (lihat tabel), sehingga dapat dikatakan bahwa derajat hubungan implementasi sistem ERP dan kualitas informasi termasuk dalam kategori kuat. Dilihat dari hasil perhitungan diatas penulis menyimpulkan bahwa rendahnya peranan sistem ERP terhadap kualitas informasi diakibatkan oleh:

Kurangnya pengetahuan pengguna terhadap sistem ERP yang ada di PT. Telview Technology.

Kurangnya pelatihan dan training bagi pengguna sistem ERP

Koefisien determinasi

Pengaruh implementasi sistem ERP terhadap kualitas informasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

R = r2 x 100% R = 0.6482 x 100 % R = 0,4199 x 100% R = 41,99%

Hasil koefisien determinasi di atas, menunjukkan besarnya pengaruh implementasi sistem ERP terhadap kualitas informasi sebesar 41,99%, sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lainnya yang tidak diteliti, faktor tersebut di indikasi adalah komunikasi pemakai dan pengembang, serta dukungan manajemen puncak.

Pengujian Hipotesis

Untuk membuktikan hipotesis yang telah penulis buat, maka digunakan uji signifikasi dengan cara sebagai berikut;

Menentukan hipotesa Ho : rs ≤ 0

Artinya sistem ERP tidak berperan positif dalam mempengaruhi efektifitas kerja Ho : rs > 0

Artinya sistem ERP berperan positif dalam mempengaruhi efektifitas kerja

Menentukan Taraf Signifikan

Dengan derajat kebebasan (dk = n-2 = 22) dan taraf α = 5% maka diperoleh ttabel =

0.4044 sedangkan hasil thitung adalah sebagai

berikut t = rs √n-2/ 1-(rs2) t = 0.648 √24-2 / 1 – (0.6482) t = 0.648√22 / 0.580 t = 0.648√37,931 = 0.648 x 6.158 t = 3.9911 kriteria keputusan :

Apabila thitung > ttabel maka Ho ditolak,Ha

diterima

Apabila thitung < ttabel maka Ho diterima,Ha

ditolak

Dari perhitungan diatas diperoleh thitung = 3.9911

ttabel = 1,7171

dari hasil diatas menunjukan bahwa thitung >

ttabel ( 3.9911 > 1.7171 ), maka Ho ditolak dan

Ha diterima dimana terdapat peranan sinifikan antara implementasi ERP dengan informasi yang dihasilkan.

4. Simpulan

Implementasi ERP telah dilakukan dengan baik dan pengguna menyetujui implementasi sistem ERP pada PT. Telview Technology, Informasi yang dihasilkan sistem ERP memiliki kualitas yang baik dan besarnya pengaruh implementasi sistem ERP terhadap kualitas informasi sebesar 41,99%, sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lainnya yang tidak diteliti, faktor tersebut adalah komunikasi pemakai dan pengembang, dukungan manajemen puncak, motivasi karyawan terhadap pekerjaan.

Referensi

Paper dalam jurnal Dian dwinita, Sri restu yulia. 2009. Pengaruh implemetasi ERP terhadap kualitas informasi akutansi di PT. PLN. ISSN : 2086-0477, Bandung: vol.I/No.1/oktober 2009

Suryalena.2013. ERP sebagai tulang punggung bisnis masa kini, Riau: vol.3 no.2, April 2013 Wahyu Agus winarno. 2011. Arti Penting Visi Bisnis Dalam Implementasi Sistem ERP. ISSN;1412-5366, Jember ; JEAM vol. X No.1, 2011

Monograf, buku yang diedit, buku Bin Ladjamudin, Al Bahra, 2005, analisis dan desain sistem informasi Tangerang: 2005

(6)

Dhewanto, wawan dan falahah, 2007, ERP : Menyelaraskan Teknoloi Informasi dengan Strategi Bisnis,Bandung: informatika

Jogiyanto.HM. 2005, Analisa & Desain sistem Informasi. Yogyakarta: Andi

Jogiyanto HM, 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Sugiyono, 2008. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R&. Bandung : Alfabeta

Suliyanto, 2006, Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Sutedjo Dharmo Oetomo, Budi.2007. Perencanaan dan Pengembangan Sistem Informasi. Yogyakarta:Andi

Widjaya Kurniawan, Iwan.2012. Enterprise Resource Planning. Yogyakarta: Graha ilmu.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Keputusan Ketua Panitia Pengadaan Barang Dan Jasa Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Langkat No : 01.07/KEP/PBJ/DPK-LKT/2011 tentang Penetapan Pemenang pada

Model PKT yang disusun oleh Bank Indonesia, memberikan petunjuk kepada perbankan untuk melaksanakan penilaian atas model proyek kemitraan terpadu yang membutuhkan

Bagi Kepala Sekolah, hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi mengenai gambaran kenakalan siswa serta peran guru bimbingan dan konseling dalam menangani kenakalan

Selanjutnya untuk membantu tugas guru dalam memcahkan berbagai kesulitan dan permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik baik itu terjadi pada diri peserta

Tekanan pada organisasi adalah tekanan pada P 3 A yang menyebabkan ketegangan dalam P3A baik tekanan yang berasal dari dalam rnaupun dari luar P3A. Agenda

Dalam menjalankan bisnis jasa transportasi online, Uber Indonesia memiliki visi dan misi, sebagai berikut: “Menciptakan mobil tanpa supir adalah sebuah

Pemakaian metode ini harus memperhitungkan adanya kontraksi aliran pada ambang. Kontraksi pada ambang sengaja dibuat dengan cara menyusun tata letak tembok sisi dan dasar

Metode percepatan yang digunakan adalah metode time cost trade off dengan proses crashing menggunakan alternatif penambahan tenaga kerja dan shift kerja.. Crashing