• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mental Accounting dan Perilaku Hedonisme pada Wanita Karir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mental Accounting dan Perilaku Hedonisme pada Wanita Karir"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Mental Accounting dan Perilaku Hedonisme pada

Wanita Karir

Abstract:

Each individual will have hedonistic behavior, but the difference lies in how high the level of hedonism is. There are individuals who have a very high intensity of hedonism but there are also individuals who have a low intensity of hedonism. Hedonism is a behavior that assumes that material satisfaction is the main goal of life. The hedonic lifestyle requires high material sacrifices because the happiness of life is measured by the abundance of material wealth such as money and other possessions. Mental Accounting is a person's cognitive behavior where they classify income and expenses based on certain items such as accounting models. The existence of mental accounting in each individual should be a control over hedonism behavior. With mental accounting, the use of finance becomes more focused because financial allocations are created based on certain items. This study aims to identify the influence of mental accounting and personality on hedonistic behavior in career women in Indonesia. The sampling technique used incidental samples with the number of respondents 143 career women spread throughout Indonesia. The results of the study show that mental accounting and personality affect the hedonistic behavior of career women in Indonesia

Keywords: Mental Accounting, Hedonism, Personality

Abstrak:

Setiap individu akan memiliki perilaku hedonisme, namun perbedaannya terletak dari seberapa tinggi tingkat hedonism tersebut. Ada individu yang memiliki intensitas hedonism sangat tinggi tetapi ada juga individu yang memiliki intensitas hedonisme yang rendah. Hedonism merupakan suatu perilaku yang menganggap bahwa kepuasan materi adalah tujuan utama dari kehidupan. Gaya hidup hedonis membutuhkan pengorbanan materi yang tinggi karena kebahagiaan hidup diukur dari melimpahnya kekayaan materi seperti uang dan harta benda lainnya. Mental Accounting merupakan perilaku kognitif seseorang dimana mereka menggolongkan antara pemasukan dan pengeluaran berdasarkan pos-pos tertentu seperti hal nya model akuntansi. Adanya mental accounting pada setiap individu seharusnya menjadi kontrol atas perilaku hedonism. Dengan adanya mental accounting, penggunaan keuangan menjadi lebih terarah karena alokasi keuangan diciptakan berd asarkan pos-pos tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh mental accounting dan kepribadian terhadap perilaku hedonism pada wanita karir yang ada di Indonesia. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel incidental dengan jumlah responden 143 Wanita Karir yang tersebar di seluruh Indonesia. Hasil penelitian menunjukan mental accounting dan kepribadian berpengaruh terhadap perilaku hedonisme wanita karir yang ada di indonesia

(2)

Pendahuluan

Gaya hidup merupakan bagaimana perilaku individu mengekspresikan perilakunya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Gaya Hidup merupakan cara unik dari setiap orang yang mencapai tujuan khusus yang telah ditentukan dalam keh idupan tertentu dimana ia berada (Nadzir, 2015). Setiap individu akan memiliki perilaku hedonisme, namun perbedaannya terletak dari seberapa tinggi tingkat hedonism tersebut. Ada individu yang memiliki intensitas hedonisme sangat tinggi tetapi ada juga individu yang memiliki intensitas hedonisme yang rendah. Hedonism merupakan suatu perilaku yang menganggap bahwa kepuasan materi adalah tujuan utama dari kehidupan. Gaya hidup hedonis membutuhkan pengorbanan materi yang tinggi karena kebahagiaan hidup diukur dari melimpahnya kekayaan materi seperti uang dan harta benda lainnya.

Gaya hidup seseorang dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu daktor internal dan factor eksternal. Salah satu factor internal yang mempengaruhi perilaku hedonism adalah kepribadian. Kepribadian merupakan konfigurasi karakter individu dan cara berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari seorang individu. Individu dengan kepribadian extrovert cenderung lebih konsumtif dan berpeluang tinggi memiliki perilaku hedonism hal ini disebabkan karena individu mampu mengekspresikan dengan bebas orientasi keinginannya terhadap uang (Shinta & Lestari, 2019). Wibowo (2011) mengemukakan bahwa saat ini jumlah wanita yang mencari kerja semakin bertambah dari waktu ke waktu di sebagian wilayah di dunia. Salah satu penyebabnya adalah karena wanita telah memperoleh kesempatan pendidikan dan kesempatan pekerjaan yang sama dengan pria, sehingga hal wanita memiliki peran lebih dari satu atau disebut peran ganda. Utami (2011) mengemukakan bahwa pada tahun 2000 tiga per lima wanita di Indonesia bekerja dan motivasi seorang wanita untuk te rjun dalam dunia karir tidak terlepas dari aspirasi yang ada pada wanita. Aspirasi tersebut berkaitan dengan cita -cita, tujuan, rencana, serta dorongan untuk bertindak dan berkarya (Ermawati, 2016). Hasibuan (2010) menjelaskan bahwa wanita lebih sering dijadikan sasaran produsen untuk memasarkan produk, terutama dengan disodorkan produk-produk yang berpotensi menjadi merek yang digemari oleh konsumen. Wanita dikenal dengan tingkat konsumtif yang paling tinggi daripada pria Perilaku Hedonisme

Levan's & Linda (2003) gaya hidup hedonis adalah pola perilaku yang dapat diketahui dari aktivitas, minat maupun pendapat yang selalu menekankan pada kesenangan hidup. Gaya hidup hedonis adalah pola hidup yang mengarahkan aktivitasnya untuk mencari kesenangan hidup dan aktivitas tersebut berupa menghabiskan waktu di luar rumah, lebih banyak bermain, senang pada keramaian kota, senang membeli barang yang kurang diperlukan dan selalu ingin menjadi pusat perhatian. gaya hidup hedonis adalah pola perilaku yang dapat diketahui dari aktivitas, minat maupun pendapat yang selalu menekankan pada kesenangan hidup. Aktivitas merupakan tindakan nyata yang dapat diamati. Pada pengukuran ini, aktivitas lebih ditujukan untuk mencari kesenangan semata. Aktivitas yang dimaksud adalah cara individu menggunakan waktunya yang berwujud tindakan nyata yang dapat dilihat, seperti; lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah, lebih banyak membeli barangbarang yang kurang diperlukan, pergi ke pusat perbelanjaan dan cafe. Aktivitas gaya hidup hedonis remaja akhir dicirikan dengan banyaknya remaja menghabiskan waktu luangnya dengan mengunjungi pusat -pusat perbelanjaan, remaja lebih sering menghabiskan waktunya dengan berjalan-jalan dengan teman sebayanya, membeli produk pakaian bermerk di pusat perbelanjaan terkenal.

Minat merupakan tingkat kesenangan yang timbul secara khusus dan membuat orang tersebut memperhatikan terhadap obyek, peristiwa atau topik tertentu. Mina t dapat muncul terhadap suatu objek peristiwa atau topik yang menekankan pada unsur kesenangan hidup, antara lain dalam hal fashion, makanan, benda -benda mewah, tempat kumpul dan

(3)

selalu ingin menjadi pusat perhatian. Minat remaja terhadap produk bermerk dapat dilihat ketika remaja membeli produk yang bermerk hanya untuk menjaga penampilan dan gengsi. Opini merupakan respon atau pendapat seseorang baik secara lisan maupun tulisan terhadap barang maupun aktivitas yang mengarah pada kesenangan semata. Menurut Assael (Harjanti, 2001) opini dimaksudkan sebagai yang dipikirkan tentang dirinya dan dunianya. Sebagai contoh, remaja beranggapan bahwa dengan memakai pakaian yang bermerk, berpesta, dan dugem maka remaja akan dikatakan tidak ketinggalan zaman dan trendy

Thaler (1985) mendefinisikan mental accounting sebagai suatu rangkain operasi kognitif yang dipergunakan oleh individu maupun rumah tangga dalam mengkode, membuat kategori, dan mengevaluasi aktivitas finansialnya. Mental accounting b erfokus pada bagaimana seharusnya seseorang menyikapi dan mengevaluasi suatu situasi saat terdapat dua atau lebih kemungkinan hasil, khususnya bagaimana mengkombinasikan kemungkinan -kemungkinan dari hasil tersebut. Dalam mental accounting , individu menentukan tingkat utilitas yang berbeda pada tiap-tiap akun kekayaan sehingga mempengaruhi keputusan konsumsi mereka. Sebenarnya mental accounting dapat memberikan manfaat, misalnya memudahkan dalam pengelolaan keuangan dengan cara mengalokasikan uang untuk pos tabungan, investasi, dan sedekah. Namun pengelompokan seperti itu memiliki probabilitas yang dapat menyebabkan keputusan perilaku belanja yang irasional (Sari, 2018 :40). Seseorang mempunyai kecenderungan memperlakukan uang secara berbeda tergantung darimana sumbernya. Dengan menggunakan uang bonus, seseorang akan lebih mudah dan tidak merasa berdosa membeli barang-barang hedonis, berbeda jika seseorang menggunakan uang dari gaji bulanan, keputusan keuangan akan menjadi lebih bijak dan hati-hati.

Jess Feist & Gregory J. Feist (2009: 86) mengatakan bahwa Kepribadian mencakup system fisik dan psikologis meliputi perilaku yang terlihat dan pikiran yang tidak terlihat, serta tidak hanya merupakan sesuatu, tetapi melakukan sesuatu. Kepribadian adalah substansi dan perubahan, produk dan proses serta struktur dan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh mental accounting dan kepribadian terhadap perilaku hedonism pada wanita karir yang ada di Indonesia.

Metode Penelitian Objek Penelitian.

Objek dalam penelitian ini adalah perilaku hedonism, mental accounting dan kepribadian. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah wanita dengan status bekerja pada rentang usia 15 tahun keatas yang berada di Indonesia.

Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi target dalam penelitian ini adalah wanita dengan status bekerja pada rentang usia 15 tahun keatas yang berada di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 menunjukan bahwa jumlah penduduk yang bekerja adalah 128,45juta jiwa terdiri dari 65,40% angkatan kerja laki-laki dan 34,60% angkatan kerja perempuan. Berdasarkan data tersebut maka jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 44,44juta jiwa.

Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Teknik sampling incidental, yaitu Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yang berarti siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2016).

(4)

Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data primer. Metode pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuisioner tehadap 143 orang responden berupa angkatan kerja wanita yang tersebar di seluruh indonesia. Penyebaran kuesioner dilakukan melalui google form, waktu penyebaran kuesiner adalah 7 hari.

Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mental accounting dan kepribadian terhadap perilaku hedonism wanita karir yang ada di Indonesia. Alat analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Seluruh perhitungan analisis data menggunakan program SPSS versi 23.0

Hasil dan Pembahasan Hasil Uji Validitas

Uji validitas pada penelitian ini menggunakan uji Confirmatory Factor Analysis (CFA), adapun variable dinyatakan lolos uji validitas apabilai nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) > 0,5 dan nilai Signifikansi < 0,05 (Sugiyono:2016). Adapun hasil uji validitas pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel Mental Accounting

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .604

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 209.849

df 45

Sig. .000

Nilai KMO pada tabel 1 adalah 0,604 > 0,5 atau dengan kata lain variabel mental accounting lolos uji validitas.

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel Perilaku Hedonisme

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .760

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 333.839

df 55

Sig. .000

Nilai KMO pada tabel 2 adalah 0,760 > 0,5 atau dengan kata lain variabel perilaku hedonisme lolos uji validitas.

Hasil Uji Reliabilitas

(5)

dinyatakan lolos uji apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 (Sugiyono:2016). Adapun hasil uji reliabilitas pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3 – Uji Validitas Variabel Mental Accounting

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .635 .664 10

Nilai cronbach’s Alpha pada tabel 3 adalah 0,635 > 0,60, atau dengan kata lain variabel Mental Accounting telah lolos uji reliabilitas.

Tabel 4 – Uji Validitas Variabel Perilaku Hedonisme

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .686 .685 11

Nilai cronbach’s Alpha pada tabel 3 adalah 0,686 > 0,60, atau dengan kata lain variabel perilaku hedonism telah lolos uji reliabilitas.

Hasil Uji Analisis Regresi Linear berganda

Penelitian ini menggunakan alat analisis uji regresi berganda. Perhitungan statistik dalam penelitian ini menggunakan program SPSS Versi 23.0 adapun hasil uji regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 5. Hasil Uji Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.665 .299 5.559 .000

Mental Accounting .399 .086 .361 4.660 .000 .994 1.006

Kepribadian .151 .075 .157 2.023 .045 .994 1.006

a. Dependent Variable: Hedonisme

Berdasarkan tabel 5. Persamaan regresi yang terbentuk dari penlitian ini adalah Y = 1.665 + 0.399X1 + 0,151X2

Hasil Pengujian Hipotesis – Uji t

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji hipotesis parsial – Uji t, berdasarkan tabel 5 maka hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

(6)

0,05) dengan kata lain mental accounting berpengaruh terhadap perilaku hedonism wanita karir di Indonesia.

2. Nilai Sig variabel kepribadian adalah 0,045 lebih kecil dari 0,05 (0,045 < 0,05) dengan kata lain kepribadian berpengaruh terhadap perilaku hedonism wanita karir di Indonesia

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh modernisasi perpajakan, akuntabilitas publik dan integritas manusia terhadap kepatuhan wajib pajak. Adapun hasil pengujian analisis koefisien determinasi adalah sebagai berikut ini :

Tabel 6 – Analisis Koefisien Determinasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .405a .164 .152 .432767

a. Predictors: (Constant), Kepribadian, Mental Accounting b. Dependent Variable: Hedonisme

Berdasarkan tabel 6, nilai R Square sebesar 0,164 hal ini berarti bahwa 16,4% perilaku hedonism wanita karir dipengaruhi oleh mental accounting dan kepribadian.

Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan hasil analisis, Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah Mental Accounting berpengaruh terhadap perilaku hedonism wanita karir di Indonesia dan Kepribadian berpengaruh terhadap perilaku hedonism wanita karir di Indonesia.

Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak kekurangan yang dari penelitian ini. Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan diantaranya Subjek penelitian sebaiknya lebih luas, tidak hanya pada generasi millennial dan Variabel penelitia sebaiknya ditambahkan, tidak terbatas pada mental accounting dan Kepribadian saja.

Daftar Pustaka

Baridwan, Zaki. 2011. Intermediate Accounting Edisi 8. Yogyakarta : BPFE

Baumeister, R. (2012). Need-to-belong theory. Handbook of theories of social psychology Volume Two, 121-140.

(7)

Robb, C., & Deanna, L. (2009). Effect of Personal Financial Knowledge on College Student’s Credit Card Behavior. Journal of Financial and Planning, vol. 20.

Nadzir, M. (2015). Psychological Meaning of Money oengan Gaya Hidup Hedonis Remaja di Kota Malang. (1998), 978–979.

Sari, R. C. (2018). Akuntansi Keperilakuan. Yogyakarta: ANDI.

Shinta, R. E., & Lestari, W. (2019). Pengaruh Financial Knowledge , Lifestyle Pattern pada Perilaku Manajemen Keuangan Wanita Karir dengan Locus of Control sebagai Variabel Moderasi Manajemen. 8(2), 271–283. https://doi.org/10.14414/jbb.v8i2.1524

Gambar

Tabel 4 – Uji Validitas Variabel Perilaku Hedonisme
Tabel 6 – Analisis Koefisien Determinasi

Referensi

Dokumen terkait

tikus perlakuan yang diberikan fraksi air herba pacar air dan tikus kontrol perlakuan, sehingga dapat disimpulkan bahwa fraksi air herba pacar air tidak mempengaruhi

Fuzzy Neural Network atau Jaringan Syaraf Kabur atau sistem neuro- fuzzy adalah mesin belajar yang menemukan parameter sistem kabur (yaitu, himpunan fuzzy, aturan fuzzy)

Angka 5% merupakan angka yang masih cukup besar dan masih memprihatinkan jika melihat bahwa jumlah anak usia 7 – 12 tahun pada tahun 2010 mencapai 246.019 orang (BPS Maluku

Sumber daya manusia yang berkaitan dengan manajemen, tenaga kerja, kondisi, dan lingkungan kerja yang secara profesional dan dapat terintegrasi dengan baik dapat meningkatkan

Aliran darah pulmonal yang berlebihan ada pada mereka dengan gagal jantung akibat shunt besar dari kiri ke kanan, dan kekaburan difus karena kongesti vena

Alat ini mendeteksi cahaya dengan menggunakan sensor LDR, dimana keluaran dari LDR tersebut berupa nilai ADC yang akan diproses Arduino untuk menggerakan motor servo, jadi alat

Sedangkan dalam pemilihan kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II peneliti menggunakan cara purposive sampel, dilihat dari beberapa kriteria yang peneliti dapatkan dari

Både Ching og Montakab nevner en urolig søvn som symptom på ubalansen, og Ching hevder i tillegg at personen typisk vil våkne mellom kl 02 og 04 om natten (4,6).. Irritabilitet og