• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG EMPLOYEE ENGAGEMENT. perusahaan yang sudah jelas, dan berbagai hal lainnya yang sudah dilakukan oleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG EMPLOYEE ENGAGEMENT. perusahaan yang sudah jelas, dan berbagai hal lainnya yang sudah dilakukan oleh"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.1.1 LATAR BELAKANG EMPLOYEE ENGAGEMENT

Jumlah karyawan yang banyak, karyawan yang sudah bekerja 8 jam, tujuan perusahaan yang sudah jelas, dan berbagai hal lainnya yang sudah dilakukan oleh perusahaan, terkadang masih belum memberikan performa yang baik terhadap perusahaan tersebut. Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi banyak perusahaan untukmenemukan faktor-faktor yang dapat berpengaruh pada performa perusahaan mereka, baik secara langsung ataupun tidak langsung, internal maupun eksternal.Salah satu faktor yang diperhitungkan adalah pada sumber daya manusia yang mengelola perusahaan itu sendiri, yakni karyawan.

Banyak hal yang dapat mempengaruhi performa kerja karyawan sehingga perusahaan tidak bisa hanya memperhitungkan pekerjaan karyawan berdasarkan jumlah gaji semata. Baik atau buruknya performa karyawan tidak lagi hanya dinilai dari jumlah jam kerja karyawan, tapi juga sudah mempertimbangkan banyak faktor lainnya yang dapat mempengaruhi efektivitas karyawan di dalam kantor, antara lain seperti komitmen karyawan terhadap perusahaan dan pekerjaan, kepuasan karyawan mengenai hak yang memang sepatutnya diterima, suasana kantor yang kondusif serta sarana prasarana yang mendukung pekerjaan karyawan dan faktor – faktor lain yang

(2)

tidak dapat disebutkan satu per satu karena kedinamisan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Pendekatan employee engagement banyak dilakukan oleh perusahaan belakangan ini karena sadarnya perusahaan akan banyaknya faktor yang mempengaruhi sumber daya manusia yang bekerja dalam setiap perusahaan.

Secara awam, dapat dikatakan employee engagement adalah bagaimana menggambarkan tingkat keterikatan antara karyawan dengan perusahaan, dimana karyawan bukan hanya bekerja sesuai dengan tugas yang diberikan, namun juga memiliki keinginan dari diri karyawan untuk memberikan yang terbaik untuk perusahaan, disertai keinginan agar perusahaan tempat mereka bekerja dapat berkembang menjadi lebih baik. Menurut Burke (2011), employee engagement merepresentasikan hubungan antara karyawan dengan pekerjaan itu sendiri. Engagement dalam hal ini lebih mengarah pada keterlibatan karyawan dan bukan hanya sekedar mengenai kepuasan terhadap pekerjaan, melainkan juga mencakup komitmen terhadap perusahaan, pengembangan karir, dan hubungan kerja antara manajer, tim, dan juga pelanggan.

Employee engagement tidak hanya berlaku untuk perusahaan yang bergerak di bidang produksi, tapi juga untuk segala organisasi yang bergerak di bidang apapun, baik di bidang produk ataupun jasa. Salah satu dari jenis usaha yang perlu memperhatikan employee engagement adalah industri pendidikan.

(3)

1.1.2 LATAR BELAKANG INDUSTRI PENDIDIKAN INDONESIA

Indonesia merupakan negara yang pada saat ini memiliki perkembangan yang cukup tinggi dan untuk ke depannya dapat menjadi salah satu negara kuat dunia,

dengan pertumbuhan tahun ke tahun 6,8% dan diperkirakan pada tahun 2050 akan memiliki produk domestik bruto sebesar 14 triliun dollar, yaitu peringkat 4 di dunia. (Jenkins, 2011).Salah satu faktor penting untuk mencapai hal tersebut adalah dengan adanya sistem pendidikan yang baik.Untuk mencapai tingkat pendidikan yang baik, diperlukan banyak lembaga pendidikan tingkat tinggi untuk menghasilkan generasi pemimpin Indonesia selanjutnya.

Data dari DIKTI (2009) dan PTS Online (2011) berikut menunjukkan jumlah lembaga pendidikan tinggi yang terdapat di Indonesia:

Tabel 1. Jumlah Lembaga Pendidikan Menurut Status di Tiap Propinsi 2010/2011

PTS  PTN  Total  Sumatera           Nanggroe Aceh  Darussalam  89  6  95  Sumatera Utara  234  6  240  Bengkulu  16  1  17  Jambi  33  1  34  Riau  67  2  69  Sumatera Barat  101  8  109  Sumatera Selatan  94  3  97 

(4)

Lampung  77  4  81  Kepulauan Bangka‐ Belitung  15  3  18  Kepulauan Riau  25  2  27  Jawa           Banten  95  2  97  Jawa Barat  383  7  390  Jakarta  317  7  324  Jawa Tengah  242  6  248  Jawa Timur  315  13  328  Daerah Istimewa  Yogyakarta  126  4  130  Nusa Tenggara           Bali  47  4  51  Nusa Tenggara Barat  40  1  41  Nusa Tenggara Timur  33  3  36  Kalimantan           Kalimantan Barat  37  4  41  Kalimantan Selatan  36  2  38  Kalimantan Tengah  22  1  23  Kalimantan Timur  57  4  61  Sulawesi           Gorontalo  11  1  12  Sulawesi Selatan  195  7  202  Sulawesi Tenggara  30  1  31  Sulawesi Tengah  27  1  28  Sulawesi Utara  46  3  49  Sulawesi Barat  19  0  19  Maluku dan Papua           Maluku  18  3  21  Maluku Utara  12  1  13  Irian Jaya Barat  15  1  16  Papua  38  1  39  Indonesia  2912  113  3025 

(5)

Dari tabel di atas dapat terlihat jumlah perguruan tinggi yang ada di Indonesia pada saat ini adalah sejumlah 3025 perguruan tinggi, dengan 324 perguruan tinggi di propinsi DKI Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan tinggi saat ini sudah merupakan hal yang sangat penting bagi Indonesia, dan untuk sesama perguruan tinggi sendiri akan saling bersaing untuk meningkatkan mutu masing-masing agar dapat terus berkembang.

1.1.3 BINUS UNIVERSITY DI MATA DUNIA

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Webometrics (2011), apabila dilihat dari jumlah universitas yang menempati peringkat 1000 teratas di dunia, maka Indonesia menempati peringkat ke 46 dengan adanya 4 universitas yang memiliki ranking di bawah 1000, yaitu Universitas Indonesia (UI) yang menempati peringkat 562, Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menempati peringkat 632, Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menempati peringkat 817, dan Universitas Gunadarma yang menempati peringkat 845.

Selain itu, Webometrics (2011) juga memiliki data peringkat universitas yang menempati peringkat 12000 teratas di dunia, dimana di antaranya ada 149 universitas yang berasal dari Indonesia.

BINUS University sendiri menempati peringkat ke-30 terbaik se-Indonesia, dengan peringkat 2600 sedunia. Untuk peringkat 30 universitas terbaik di Indonesia menurut versi Webometrics (2011) dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(6)

Tabel 2. Daftar 30 Universitas Terbaik di Indonesia Versi Webometric (2011)

INDONESIAN

RANK WORLD RANK UNIVERSITY SIZE VISIBILITY RICH FILES SCHOLAR

1  562 University of Indonesia  247 827 538 460 2  632 Institute of Technology  Bandung  293 715 929 845 3  817 Universitas Gadjah  Mada  258 805 1,255 1,643 4  845 Gunadarma University  411 971 326 1,908 5  1180 Bogor Agricultural  University  995 1,105 985 1,653 6  1218 Universitas Negeri  Malang  1,088 1,397 760 1,673 7  1260 Petra Christian  University  448 3,323 606 1,681 8  1264 Universitas  Muhammadiyah  Malang  1,282 2,135 638 1,588 9  1274 Institut Teknologi  Sepuluh Nopember  467 1,474 1,760 1,609 10  1294 Diponegoro University  230 2,267 1,619 1,624 11  1348 Andalas University  2,458 1,603 598 1,729 12  1361 Universitas Sebelas  Maret  434 1,526 1,277 1,978 13  1388 Airlangga University  875 2,837 577 1,881 14  1473 Universitas Sriwijaya  879 2,385 1,298 1,812 15  1477 Brawijaya University  986 1,248 1,224 2,480 16  1540 Universitas Muhammadiyah  Yogyakarta  2,069 1,140 2,158 1,835 17  1580 Universitas Islam  Indonesia  1,074 1,373 2,956 1,809 18  1604 Universitas Muhammadiyah  Surakarta  984 3,184 1,246 1,912 19  1671 Universitas Sumatera  Utara  1,290 2,969 2,584 1,614 20  1760 Universitas Mercu  Buana  1,498 2,388 1,266 2,238 21  1850 Indonesia University of  Education  1,009 1,976 1,957 2,707 22  1912 Electronic Engineering  Polytechnic Institute of  Surabaya  2,253 2,280 1,782 2,062 23  1950 Universitas Padjadjaran  978 2,339 2,374 2,490 24  2043 Yogyakarta State  University  2,174 2,408 3,114 1,836 25  2083 Universitas Lampung  1,897 4,056 1,296 2,308 26  2162 Informatics and  2,758 2,914 2,938 1,805

(7)

Computer College  Stmik Amikom  27  2226 Universitas Islam Negeri Maulana Malik  Ibrahim Malang  2,372 2,469 2,752 2,139 28  2373 Universitas Negeri  Semarang  1,596 3,721 4,490 1,811 29  2553 Universitas  Tarumanagara  3,988 7,322 1,697 1,761 30  2600 Bina Nusantara  University  2,236 2,956 1,710 5,165

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa BINUS University menempati peringkat ke-30 se-Indonesia, dengan jumlah scholar terbanyak dibandingkan dengan 29 universitas lainnya, yaitu sejumlah 5165 orang.

Dilihat dari peringkat dan kondisi BINUS University saat ini, employee engagament sudah seharusnya dianggap penting agar dapat terus bersaing dengan universitas-universitas yang lainnya.Selain itu, visi BINUS University untuk menjadi sebuah universitas world class juga tentunya memerlukan perhatian yang kuat dalam hal employee engagement.

1.1.4 EMPLOYEE ENGAGEMENT DI BINUS UNIVERSITY

BINUS University merupakan sebuah universitas yang saat ini sangat pesat perkembangannya. Tentunya dalam sebuah universitas, terdapat sumber daya manusia di dalamnya untuk menjalankan fungsi-fungsi dan proses kerja di setiap departemennya untuk menghasilkan sebuah lingkungan belajar-mengajar yang kondusif dan mengatur jalannya kegiatan di BINUS University ini.

(8)

Apabila kita dapat melihatnya dalam skala yang lebih luas, dapat dikatakan BINUS University ini juga merupakan sebuah perusahaan yang di dalamnya ada sistem kesepakatan antara karyawan dan pemberi kerja. Karyawan di dalam BINUS University sendiri mencakup karyawan tetap dan tidak tetap, di luar dosen dan karyawan outsource, yang terikat perjanjian kerja dengan BINUS University itu sendiri. Sedangkan pemberi kerja di sini adalah BINUS University itu sendiri.

Dengan skala tersebut, BINUS University berkewajiban tidak hanya melihat kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung di dalamnya dan menjaga kualitas dari pendidikan itu sendiri namun juga memikirkan dengan seksama berbagai hal yang berhubungan dengan karyawan yang terikat perjanjian kerja dengan pihak BINUS University yang bersama menjalankan fungsi untuk menjalankan semua kegiatan dalam universitas. Untuk hal inilah BINUS University perlu melakukan employee engagement agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan tujuan meningkatkan performa kerja BINUS University baik sebagai tempat pendidikan maupun sebagai perusahaan.

BINUS University melihat employee engagement sebagai satu faktor yang cukup penting bagi kemajuan organisasi. Hal ini dapat terlihat dari bagaimana BINUS University melakukan survei terhadap topik-topik yang berhubungan dengan kepuasan karyawan dan employee engagement pada periode 2 tahun sekali. Survei ini pun sudah dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 2008 dan juga 2010, serta akan melakukan lagi survei tersebut pada tahun 2012, dengan terus-menerus dikembangkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

(9)

Selain melakukan survei, BINUS University juga tentunya menindaklanjuti segala hasil dari survei tersebut, antara lain dengan mengadakan pelatihan, memperbanyak aktivitas karyawan, dan juga meningkatkan komunikasi.

1.1.5 SEJARAH BINUS UNIVERSITY

BINUS University pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 dengan nama Modern Computer Course. Berkat landasan yang kuat, visi yang jelas, dan dedikasi tinggi yang berkesinambungan, lembaga ini terus berkembang.

Pada tanggal 1 Juli 1981, karena banyaknya peminat dan pesatnya pertumbuhan, lembaga pendidikan komputer ini berkembang menjadi Akademi Teknik Komputer (ATK) dengan jurusan Manajemen Informatika dan Teknologi Informasi.Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 13 Juli 1984, ATK mendapat status Terdaftar dan berubah menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Jakarta. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1985, dibuka jurusan Komputerisasi Akuntansi, dan pada tanggal 21 September 1985, AMIK Jakarta berganti nama menjadi AMIK BINA NUSANTARA.

Dalam usia mudanya, sebuah prestasi emas ditoreh AMIK BINA NUSANTARA dengan terpilih sebagai Akademi Komputer Terbaik oleh Depdikbud melalui Kopertis Wilayah III Jakarta pada tanggal 17 Maret 1986.

Berkat makin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan tenaga-tenaga andal dalam bidang teknologi informasi, pada tanggal 1 Juli 1986, Sekolah Tinggi

(10)

Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) BINA NUSANTARA didirikan dengan Program Strata-1 (S1) jurusan Manajemen Informatika dan Teknik Informatika. Bersamaan dengan itu juga dibuka jurusan Teknik Komputer (S1).

Pada tanggal 9 November 1987, AMIK BINA NUSANTARA dilebur ke dalam STMIK BINA NUSANTARA sehingga terbentuk sebuah lembaga yang menyelenggarakan Program Diploma III (DIII) dan Strata-1 (S1). STMIK BINA NUSANTARA berhasil memperoleh status "Disamakan" untuk semua jurusan dan jenjang pada tanggal 18 Maret 1992, dan pada tanggal 10 Mei 1993 mendapat kepercayaan untuk membuka Program Magister Manajemen Sistem Informasi, salah satu Program Pascasarjana pertama di Indonesia di bidang tersebut.

Pada tanggal 8 Agustus 1996, BINUS UNIVERSITY berdiri dan secara sah diakui oleh pemerintah. STMIK BINA NUSANTARA kemudian melebur ke dalam BINUS UNIVERSITY pada tanggal 20 Desember 1998, sehingga BINUS UNIVERSITY memiliki: Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra, Fakultas MIPA, dan Program Pascasarjana.

1.1.6 VISI DAN MISI BINUS UNIVERSITY

BINUS University, sebagai lembaga pendidikan mempunyai visi BINUS 20/20:

A World-class Knowledge Institution ... in continuous pursuit of innovation and enterprise

(11)

Visi kelompok usaha Bina Nusantara menggambarkan bahwa tujuan mereka tertuang dalam 4 kata kunci, yaitu:

1. World class, menggambarkan bahwa kelompok usaha Bina Nusantara bertujuan menjadi suatu organisasi yang dikenal secara internasional sebagai organisasi yang melakukan best practice.

2. Knowledge institution, menggambarkan bahwa kelompok usaha Bina Nusantara bertujuan menjadi organisasi yang mengembangkan pengetahuan untuk memberikan nilai-nilai ekonomi melalui kompetensi yang dimilikinya. 3. Innovation, menggambarkan bahwa kelompok usaha Bina Nusantara

bertujuan untuk menggunakan ilmu yang baru dan yang saat ini ada untuk merambah nilai kepada para stakeholdernya.

4. Enterprise, menggambarkan bahwa kelompok usaha Bina Nusantara bertujuan untuk menjadi penentu dalam perubahan positif melalui kemampuan individu dan organisasi.

Serta misi:

BINA NUSANTARA commits to deliver excellence in education and research for the global community:

• Providing a learning experience that encourages and rewards innovation • Creating high impact applied knowledge

• Pursuing a positive contribution to the quality of life • Contributing to outstanding leadership

(12)

Misi kelompok usaha Bina Nusantara menggambarkan bahwa untuk mencapai tujuannya, maka kelompok Bina Nusantara akan melakukan beberapa program yang tertuang dalam 5 kata kunci, yaitu:

1. Learning experience, menggambarkan bahwa kelompok usaha Bina Nusantara memberikan proses pengajaran melalui inovasi

2. High impact applied knowledge, menggambarkan bahwa kelompok usaha Bina Nusantara membuat pengetahuan yang memiliki efek positif yang tinggi 3. Positive contribution to the quality of life, menggambarkan bahwa kelompok

usaha Bina Nusantara berusaha untuk memberikan kontribusi yang positif untuk meningkatkan kualitas hidup

4. Outstanding leadership, menggambarkan bahwa kelompok usaha Bina Nusantara berusaha membentuk pemimpin yang maksimal

5. Corporate entrepreneurship, menggambarkan bahwa kelompok usaha Bina Nusantara senantiasa membuat kesempatan bisnis yang inovatif dan sukses untuk meningkatkan kualitas sustainable competitive advantage.

(13)

B

1.1.7 STR

Berikut adal

RUKTUR

lah penjabara Gambar

ORGANIS

an dari struk 1. Struktur O

SASI BIN

ktur organisa Organisasi B

NUS UNIV

asi di BINUS BINUS Univ

VERSITY

S University ersity 2011 y.

(14)

1.2 RUMUSAN PERMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang yang telah dituliskan sebelumnya, penulisan tesis ini bertujuan untuk membantu pihak manajemen BINUS University pada umumnya dan HRD (Human Resources Development) atau biasa disebut TM (Talent Management) pada khususnya.Hasil dari tesis ini adalah terbentuknya model employee engagement yang baru dan juga saran-saran yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas karyawan, dimana efektivitas di BINUS University lebih diarahkan kepada performa dari setiap karyawan.

Hasil dari tesis ini diharapkan mampu membangun semangat dalam setiap individu karyawan, memberikan nilai tambah dalam setiap karyawan seperti menambah pengetahuan dan kemampuan karyawan, menciptakan suasana dan sarana-prasarana yang kondusif dalam bekerja sehingga meningkatkan produktifitas dari karyawan dan juga menarik orang-orang untuk menjadi calon karyawan baru di BINUS University. Selain itu, dari pihak Talent Management BINUS University juga ingin mengetahui seberapa efektif survei yang sudah dilakukan selama ini dan perubahan apa yang diperlukan untuk membuatnya menjadi lebih baik lagi. Berbagai hal tersebut diharapkan dapat mendukung terbentuknya employee engagement antara pihak BINUS University dan pihak karyawan.

Untuk menghasilkan dan membangun employee engagement diperlukan beberapa analisa mengenai nilai-nilai mana saja yang berada dalam BINUS University yang perlu dipertahankan dan dikembangkan baik dari luar maupun dari

(15)

dalam organisasi. Hasil analisa inilah yang akan menjadi pertimbangan BINUS University dalam mengambil tindakan dalam penyusunan strategi untuk membentuk sumber daya manusia yang diinginkan perusahaan yang paralel dengan visi jangka panjang perusahaan.

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan dari penulisan tesis ini adalah

1. Mencari dan menganalisa keadaan karyawan BINUS University saat ini meliputi: suasana dan lingkungan kerja, kepemimpinan, hubungan kerja, komunikasi, tujuan lembaga, penghargaan dan kompensasi, pelatihan dan pengembangan karir, serta kebersamaan dan keberagaman, sehingga dapat mengetahui permasalahan dan hambatan yang ada.

2. Mempelajari secara mendalam metodeemployee engagement yang sudah diimplementasikan dalam BINUS University dan menemukan faktor-faktor yang dapat membuat penerapan employee engagement menjadi lebih optimal.

3. Mencetuskan solusi yang dapat dijadikan pilihan bagi manajemen BINUS University untuk meningkatkan employee engagement dalam lingkup kerja di dalamnya.

(16)

Sedangkan yang menjadi manfaat dari tesis ini adalah: 1. Bagi BINUS University

Dengan meningkatnya employee engagement dalam lingkungan kerja BINUS University diharapkan

• Meningkatkan kinerja dan performa kerja karyawan. • Meningkatkan produktivitas karyawan.

• Meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

• Dalam jangka panjang, meningkatkan pendapatan BINUS University. 2. Bagi pembaca

• Mengetahui secara mendetail tentang pengelolaan sumber daya manusia di BINUS University.

• Mengetahui pendekatan serta metodologi penelitian yang digunakan dalam membuat strategi employee engagement di BINUS University. • Membuka wawasan tentang employee engagement serta pengaruhnya

terhadap performa produktivitas perusahaan. 3. Bagi peneliti lain

• Memberikan referensi penelitian mengenai masalah employee engagement.

4. Bagi penulis

• Mengetahui secara mendalam dan mendetail serta pengaplikasian dari teori employee engagement secara khusus di BINUS University.

(17)

1.4 RUANG LINGKUP

Penelitian employee engagement ini akan mencakup karyawan BINUS University dari beberapa divisi, yaitu Library & Knowledge Center (LKC), BINUS Career, Instructional Development Center (IDC), Software Laboratory Center(SLC), Academic Operation Center (AOC), dan Student Registration And Service Center (SRSC), dimana karyawan dalam pengertian BINUS University adalah seluruh karyawan yang bekerja baik karyawan tetap maupun karyawan kontrak, namun tidak termasuk dosen dan juga karyawan outsource. Penelitian sendiri akan dilakukan di BINUS University, yaitu di wilayah Kemanggisan, Jakarta Barat, dan akan berlangsung selama bulan November 2011 sampai bulan Maret 2012.

1.5 STRUKTUR PENULISAN

Yang menjadi struktur dari penulisan ini akan dipaparkan sebagai berikut. Bab 1: PENDAHULUAN

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai faktor- faktor yang mendasari penulisan ini baik secara global maupun secara khusus dari sebuah perusahaan, yakni BINUS University. Serta melihat permasalahan yang terjadi dalam perusahaan yang menjadi studi kasus dari penulisan untuk dianalisa dan memberikan rekomendasi nantinya.

(18)

Bab2: LANDASAN TEORI

Pada bagian Landasan Teori akan dipaparkan secara mendetail yang menjadi teori yang mendasari segala proses, analisa, serta keputusan dalam penulisan ini mulai dari teori yang bersifat global sampai dengan teori khusus yang dapat diterapkan dalam pengambilan keputusan.

Bab 3: METODOLOGI PROYEK

Bagian ini akan menjelaskan mengenai proses pengambilan data pada penelitian yang dilakukan penulis untuk mengambil keputusan. Bermula dari penyusunan waktu yang diperlukan dalam proses pengumpulan dan pengambilan data, pemilihan penggunaan sampel yang akan digunakan, faktor-faktor yang perlu diukur dan diketahui untuk analisa lanjut yang mempengaruhi juga pada penyusunan kuesioner, cara pengambilan data serta cara menganalisa data yang bersangkutan sehingga dapat menghasilkan analisa data menjadi informasi dan pengetahuan yang dapat digunakan selanjutnya.

Bab 4: HASIL

Data-data yang telah terkumpul pada bab sebelumnya selanjutnya akan digunakan sebagai sumber analisa ditambah dengan data-data lama yang didapatkan dari kuesioner yang pernah dijalankan oleh BINUS University dalam melakukan survei terhadap karyawannya. Dari analisa akan didapatkan beberapa nilai, dari nilai tersebut dapat dilihat faktor-faktor yang berperan penting mendukung employee engagement di BINUS University.

(19)

Bab 5: KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi employee engagement dalam BINUS University, akan diambil strategi dan kebijakan yang berhubungan erat dengan faktor tersebut dan diharapkan employee engagement dalam BINUS University meningkat yang tentunya juga berperan dalam performa perusahaan dalam jangka waktu ke depannya.

Gambar

Tabel 1. Jumlah Lembaga Pendidikan Menurut Status di Tiap Propinsi 2010/2011
Tabel 2. Daftar 30 Universitas Terbaik di Indonesia Versi Webometric (2011)

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan kecerdasan spiritual (SQ) adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah dalam setiap perilaku dan kegiatan, melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat

Metode pengumpulan data menggunakan skala kepuasan pelanggan yang dibuat berdasarkan teori Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1988), yang terdiri atas 5 dimensi yaitu

Tahapan pengujian faktor merupakan suatu tahapan yang digunakan untuk menguji faktor-faktor. Tahapan tersebut ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor yang harus diamandemen,

Hasil pengujian ini pun sesuai dengan tujuan awal dari alat yang dirancang karena pengujian ini membuktikanalat Monitoring Infus Set mendeteksi saat tidak adanya

Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengetahui partisipasi pelaku pernikahan usia dini dalam program Keluarga Berencana dan 2) mengetahui faktor-faktor yang berhubungan

Di samping itu perbedaan pada indikator konflik disebabkan adanya keterbukaan dalam komunikasi dan dampak dari struktur dan budaya organisasi pada institusi swasta

Semakin rendah kadar air manisan kering jahe maka kadar lineralnya semakin tinggi, sehingga kadar abu yang diperoleh juga semakin tinggi seperti yang lijelaskan Aisyah (2005)

[r]