• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah FIKOM (Fakultas Ilmu Komunikasi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah FIKOM (Fakultas Ilmu Komunikasi)"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah FIKOM (Fakultas Ilmu Komunikasi)

Fakultas/Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana, didirikan pada tahun 1994, dengan Surat Keputusan Dirjen DIKTI dengan Nomor: 071/D/O/1994 tentang ijin pendirian dan operasional Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana.37

Fikom-UMB memiliki satu program studi Ilmu Komunikasi. Pada awal pendirian, PS Ilmu Komunikasi memiliki tiga bidang studi yaitu Jurnalistik, Hubungan Masyarakat dan Periklanan. Tahun Akademik 2004/2005 Fakultas Ilmu Komunikasi menambah bidang studi baru yaitu Visual Communication. Sedangkan bidang studi Jurnalistik diubah namanya menjadi Broadcasting, bidang studi Humas diubah menjadi Public Relations dan BS Periklanan diubah menjadi Advertising and Marketing Communication.

Sejak Tahun Akademik 1997/1998 status program studi (yang semula ditentukan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi dengan status berjenjang mulai terdaftar, diakui dan disamakan) kemudian diubah dengan sistem akreditasi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN-PT). Setelah melakukan proses akreditasi dengan merujuk pada Surat Keputusan BAN (Badan Akreditasi Nasional) No. 001/BAN-PT/AK-1/VIII/1998 tanggal 11 Agustus 1998, maka

37

(2)

BAN-PT mengeluarkan Surat Keputusan No. 008/BAN-PT/AK-IV/VI/2000 yang menyatakan Fakultas Ilmu Komunikasi memperoleh status Terakreditasi B. Tahun 2005, Fakultas/Prodi Ilmu Komunikasi memperoleh akreditasi baru yaitu A, melalui SK BAN No. 07932/AK-IX-S1-012/UMDILM/VII/ 2005.

4.1.3 Visi dan Misi FIKOM Visi

Menjadi fakultas ilmu komunikasi unggul dan terkemuka pada itngkat nasional tahun 2019 yang menghasilkan tenaga profesional untuk memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat dalam persaingan global.38

Misi

Dalam mewujudkan visi Fakultas Ilmu Komunikasi maka dijabarkan dalam rumusan misi sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan proses belajar mengajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan menciptakan serta menerapkan keunggulan akademik untuk menghasilkan tenaga profesional dan lulusan yang memenuhi standar kualitas kerja yang disyaratkan.

2. Menerapkan manajemen pendidikan tinggi yang efektif dan efisien, mengembangkan jaringan, kerjasama dengan industri dan kemitraan yang berkelanjutan sebagai respon atas perubahan arus dan daya saing global.

38

(3)

kewirausahaan dan etika profesional kepada para mahasiswa yang memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas hidup.

4.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.2.1 Sejarah Universitas Mercu Buana

Pada tahun 1985, berbekal kemampuan dan pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan Akademi Wiraswasta Dewantara, timbul gagasan mendirikan lembaga pendidikan tingkat universitas. Dengan Surat Keputusan Ketua Yayasan Menara Bhakti Nomor : 04/SKEP/KET/VI/1985 tanggal 12 Juni 1985, dibentuk Panitia Pendirian Universitas, dengan Ketua Dr. Sri-Edi Swasono dan dibantu oleh H. Abdul Madjid, Drs. Iman Santosa Sukardi (almarhum), Drs. M. Enoch Markum, Ir. Suharyadi, M.S, Soekarno dan Prijo S. Parwoto (almarhum).39

Setelah melalui persiapan pendirian dan studi kelayakan, dengan Nomor : 010/KET/YMB/VI/85 tanggal 12 Juni 1985, Yayasan mengajukan permohonan izin mendirikan Universitas Mercu Buana (UMB) kepada Kopertis Wilayah III.

Berdasarkan surat Nomor : 15/KOP.III/S.VI/85 yang ditandatangani oleh Prof. Dr. Boesjra Zahir (almarhum), pada tanggal 18 Juni 1985, Kopertis Wilayah

39

(4)

III menyetujui dan memberikan izin "Operasional" kepada Universitas Mercu Buana.

Pada tanggal 22 Oktober 1985 Universitas Mercu Buana secara resmi dinyatakan berdiri, dengan Fakultas dan Jurusan sebagai berikut:

 Fakultas Tehnik, Jurusan Teknik Arsitektur dan Jurusan Teknik Sipil.

 Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis) dan Jurusan Budidaya Pertanian (Agronomi).

 Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen dan Jurusan Akuntansi.

Jumlah mahsiswa pada tahun pertama tersebut sebanyak 118 orang. Satu tahun kemudian, berdasarkan hasil eveluasi Kopertis Wilayah III, keenam jurusan yang ada memperoleh Status "Terdaftar" dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Surat Keputusan Nomor: 0507/1986.

Dalam rangka memenuhi tuntutan perkambangan pendidikan di masyarakat, dengan izin "Operasional" dari Kopertis Wilayah III Nomor: 12/Kop.III/S.VI/86 tanggal 5 Juni 1986, pada tahun akademik 1986/1987 Fakultas Teknik membuka Jurusan Teknik Mesin dan Fakultas Pertanian membuka Jurusan Mekanisasi Pertanian.

Selanjutnya pada tahun akademik 1987/1988, fakultas Teknik membuka Jurusan Teknik Elektro. Memasuki tahun akademik 1988/1989 terjadi perkembangan baru di Universitas Mercu Buana. Berdasarakan usulan Ketua Yayasan Menara Bhakti dengan persetujuan Kopertis Wilayah III, Akademi Wiraswasta Dewantara dinyatakan bergabung kedalam Universitas Mercu Buana.

(5)

bawah Fakultas Ekonomi dengan status "Terdaftar". Tahun 1989, Jurusan Teknik Mesin memperoleh Status "Terdaftar", berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0382/06/1989 tanggal 21 Juni 1989, demikian juga untuk Jurusan Mekanisasi Pertanian, tanggal 6 agustus 1990 memperoleh Status "Terdaftar", dengan Surat Keputusan Mendikbud Nomor: 0495/08/1990.

4.2.2 Visi & Misi Universitas Mercu Buana Visi Universitas Mercu Buana

“Menjadi Universitas Unggul & Terkemuka di Indonesia untuk Menghasilkan Tenaga Profesional yang Memenuhi Kebutuhan Industri dan Masyarakat dalam Persaingan Global Pada tahun 2024”.40

Misi Universitas Mercu Buana

 Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dan mencapai keunggulan akademik untuk menghasilkan tenaga profesional dan lulusan yang memenuhi standar kualitas kerja yang disyaratkan.

 Menerapkan manajemen pendidikan tinggi yang efektif dan efisien, serta mengembangkan jaringan kerjasama dengan industri dan kemitraan yang berkelanjutan sebagai respon atas perubahan arus dan daya saing global.

40

(6)

 Mengembangkan kompetensi dan menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan dan etika profesional kepada para mahasiswa dan staf yang memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas hidup.

4.2.3 Logo Universitas Mercu Buana

Dasar Pemikiran

Filosofi logo mengacu pada tekad dan komitmen para pendiri dan penerus Mercu Buana untuk memberikan dan menjadi yang terbaik.41

Filosofi Nama

Penamaan Mercu Buana didasari oleh tekad dan komitmen para pendiri Universitas Mercu Buana untuk memberikan yang terbaik demi meningkatkan mutu pendidikan dan kecerdasan Bangsa Indonesia.

41

(7)

yang berarti 'bumi'. Menara melambangkan kekokohan dan pedoman, sedangkan buana melambangkan masyarakat. Secara simbolis, penamaan Mercu Buana melambangkan tekad untuk menjadi perguruan tinggi panutan yang membawa manfaat bagi bangsa Indonesia di dalam mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Filosofi Visual

Visual logo Mercu Buana disarikan dari nyala api yang terbagi menjadi tiga bagian. Ketiga bagian ini melambangkan Tridarma perguruan tinggi. Darma pendidikan dilambangkan dengan nyala api di tengah yang paling tinggi. Penunjangnya adalah dua nyala api yang mengapitnya yang melambangkan darma penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

 Ketinggian api yang berbeda melambangkan visi yang dinamis, di

samping arah tujuan yang jelas. Bentuk dasar logo UMB yang oval melambangkan ketajaman pemikiran UMB

 Nyala api, menyiratkan tekad dan komitmen para pendiri dan penerus untuk memberikan dan menjadikan sivitas akademika Mercu Buana sebagai pemberi manfaat bagi lingkungan

 Api biru yang tenang, menyiratkan tekad untuk menghasilkan lulusan yang

berkualitas dan beretika.

Filosofi Warna

(8)

 Warna biru tua, melambangkan kematangan dan pelayanan

 Warna biru muda, mencerminkan kecemerlangan, kualitas, dan masa

depan

 Warna hijau, melambangkan kebijaksanaan dan kemakmuran.

4.3 Hasil Penelitian

Pada pembahasan ini, penulis akan menguraikan hasil penelitian yang diperoleh dari penyeberan kuesioner yang dilakukan pada tanggal 22 Maret 2017 sampai dengan tanggal 23 Maret 2017 kepada responden penelitian, yaitu mahasiswa fikom Universitas Mercu Buana angkatan 2014 dengan jumlah responden sebanyak 77 orang. Berikut ini merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian.

4.3.1 Identitas Responden

Pada pembahasan identitas responden, penulis akan memaparkan data-data dari responden itu sendiri. Data-data tersebut meliputi jurusan dan jenis kelamin responden. Berikut adalah hasil data yang diperoleh:

(9)

Jurusan Responden Jurusan F % Broadcasting 40 51,95 Public Relation 24 31,17 Advertising & Marketing Communication 13 16,88 Jumlah 77 100

Sumber : Data Kuisioner Pribadi

Dari tabel 4.1 menjelaskan jurusan dari responden Universitas Mercu Buana angkatan 2014. Bahwa jurusan broadcasting terdapat 40 orang (51,95%), kemudian jurusan public relation terdapat 24 orang (31,17%), serta jurusan Advertising & Marketing Communication terdapat 13 orang (16,88%).

Tabel 4.2 Jenis Kelamin Jenis Kelamin F % Laki-Laki 25 32,47 Perempuan 52 67,53 Jumlah 77 100

(10)

Pada tabel 4.2 menunjukkan jumlah responden laki-laki sebanyak 25 orang (32,47%). Sedangkan responden perempuan sebanyak 52 orang (67,53%).

Dari hasil tersebut dapat dikatakan responden perempuan lebih banyak daripada responden laki-laki.

4.3.2 Penggunaan Media Sosial

Setelah mengetahui identitas responden, selanjutnya diuraikan hasil penelitian mengenai pola penggunaan media sosial yang mengacu pada seberapa besar keterlibatan responden dalam menggunakan dan mengaplikasikan media sosial yaitu Instagram. Dan hal ini diketahui dari hasil penelitian berikut ini.

Tabel 4.3 Pengguna Instagram Pengguna Instagram F % Ya 77 100 Tidak 0 0 Jumlah 77 100

Sumber : Data Kuesioner Pribadi

Pada tabel 4.3 menunjukkan jumlah responden yang menggunakan instagram sebanyak 77 orang (100%). Sedangkan responden yang tidak menggunakan instgram sebanyak 0 orang (0%).

Dari hasil tersebut dapat dikatakan semua responden merupakan pengguna aktif instagram.

(11)

Durasi Menggunakan Instagram

Durasi F %

≤ 5 kali sehari 12 15,58

≥ 5 kali sehari 65 84,42

Jumlah 77 100

Sumber : Data Kuesioner Pribadi

Pada tabel 4.4 menunjukkan jumlah responden yang membuka instagram ≤ 5 kali dalam sehari sebanyak 12 orang (15,58%). Sedangkan responden yang membuka instgram ≥ 5 kali dalam sehari sebanyak 65 orang (84,42%).

Dari hasil tersebut dapat dikatakan sebagian besar responden membuka instagram ≥ 5 kali di dalam sehari.

(12)

4.3.3 Hasil Penelitian Pengaruh Penggunaan Instagram pada Mahasiswa Fikom Angkatan 2014

Tabel 4.5

Intensitas mengakses instagram di dalam sehari

Skala Frekuensi % Sangat Sering 34 44,2 Sering 29 37,7 Cukup Sering 14 18,2 Tidak Pernah 0 0

Sangat Tidak Pernah 0 0

Jumlah 77 100%

Sumber : Data Kuesioner Pribadi

Berdasarkan dari tabel 4.5 diperoleh keterangan jumlah responden sebanyak 77 orang tentang intensitas mengakses instagram di dalam sehari yang menunjukan 34 orang (44,2%) menyatakan Sangat Sering, 29 orang (37,7%) menyatakan Sering, 14 orang (18,2%) menyatakan Cukup Sering, 0 orang (0%) menyatakan Tidak Pernah dan 0 orang (0%) menyatakan Sangat Tidak Pernah.

Jadi, hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden Sangat Sering mengakses instagram di dalam sehari.

(13)

Mengikuti Aktifitas Upload Foto atau Video Pengguna Instagram Lainnya Skala Frekuensi % Sangat Sering 23 29,9 Sering 40 51,9 Cukup Sering 14 18,2 Tidak Pernah 0 0

Sangat Tidak Pernah 0 0

Jumlah 77 100%

Sumber : Data Kuesioner Pribadi

Berdasarkan dari tabel 4.6 diperoleh keterangan jumlah responden sebanyak 77 orang tentang mengikuti aktifitas upload foto atau video pengguna instagram lainnya yang menunjukan 40 orang (51,9%) menyatakan Sering, 23

orang (29,9%) menyatakan Sangat Sering, 14 orang (18,2%) menyatakan Cukup Sering, 0 orang (0%) menyatakan Tidak Pernah dan 0 orang (0%) menyatakan Sangat Tidak Pernah.

Jadi, hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden Sering mengikuti aktifitas upload foto atau video pengguna instagram lainnya.

(14)

Tabel 4.7

Memberikan Like pada Foto & Video

Skala Frekuensi %

Sangat Sering 42 54,5

Sering 23 29,9

Cukup Sering 12 15,6

Tidak Pernah 0 0

Sangat Tidak Pernah 0 0

Jumlah 77 100%

Sumber : Data Kuesioner Pribadi

Berdasarkan dari tabel 4.7 diperoleh keterangan jumlah responden sebanyak 77 orang tentang memberikan like pada foto & video yang menunjukan 42 orang (54,5%) menyatakan Sangat Sering, 23 orang (29,9%) menyatakan Sering, 12 orang (15,6%) menyatakan Cukup Sering, 0 orang (0%) menyatakan Tidak Pernah dan 0 orang (0%) menyatakan Sangat Tidak Pernah.

Jadi, hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden Sangat Sering memberikan like pada foto & video.

(15)

Mendapatkan Informasi Skala Frekuensi % Sangat Sering 29 37,66 Sering 31 40,26 Cukup Sering 17 22,08 Tidak Pernah 0 0

Sangat Tidak Pernah 0 0

Jumlah 77 100%

Sumber : Data Kuesioner Pribadi

Berdasarkan dari tabel 4.8 diperoleh keterangan jumlah responden sebanyak 77 orang tentang mendapatkan informasi yang menunjukan 31 orang (40,26%) menyatakan Sering, 29 orang (37,66%) menyatakan Sangat Sering, 17 orang (22,08%) menyatakan Cukup Sering, 0 orang (0%) menyatakan Tidak Pernah dan 0 orang (0%) menyatakan Sangat Tidak Pernah.

Jadi, hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden Sering mendapatkan informasi dari pengguna instgram lainnya.

(16)

Tabel 4.9

Memberikan Komentar Pada Foto & Video

Skala Frekuensi %

Sangat Sering 22 28,6

Sering 38 49,4

Cukup Sering 16 20,8

Tidak Pernah 1 1,3

Sangat Tidak Pernah 0 0

Jumlah 77 100%

Sumber : Data Kuesioner Pribadi

Berdasarkan dari tabel 4.9 diperoleh keterangan jumlah responden sebanyak 77 orang tentang memberikan komentar pada foto & video yang menunjukan 38 orang (49,4%) menyatakan Sering, 22 orang (28,6%) menyatakan Sangat Sering, 16 orang (20,8%) menyatakan Cukup Sering, 1 orang (1,3%) menyatakan Tidak Pernah dan 0 orang (0%) menyatakan Sangat Tidak Pernah.

Jadi, hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden Sering memberikan komentar pada foto & video teman di instagram.

(17)

Mengupload Foto & Video Skala Frekuensi % Sangat Sering 32 41,6 Sering 33 42,9 Cukup Sering 11 14,3 Tidak Pernah 1 1,3

Sangat Tidak Pernah 0 0

Jumlah 77 100%

Sumber : Data Kuesioner Pribadi

Berdasarkan dari tabel 4.10 diperoleh keterangan jumlah responden sebanyak 77 orang tentang mengupload video yang menunjukan 33 orang (42,9%) menyatakan “Sering”, 32 orang (41,6%) menyatakan Sangat Sering, 11 orang (14,3%) menyatakan Cukup Sering, 1 orang (1,3%) menyatakan Tidak Pernah dan 0 orang (0%) menyatakan Sangat Tidak Pernah.

Jadi, hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden Sering megupload foto & video di instagram.

(18)

Tabel 4.11 Memberikan Caption Skala Frekuensi % Sangat Sering 29 37,7 Sering 31 40,3 Cukup Sering 17 22,1 Tidak Pernah 0 0

Sangat Tidak Pernah 0 0

Jumlah 77 100%

Sumber : Data Kuesioner Pribadi

Berdasarkan dari tabel 4.11 diperoleh keterangan jumlah responden sebanyak 77 orang tentang memberikan caption yang menunjukan 31 orang (40,3%) menyatakan Sering, 29 orang (37,7%) menyatakan Sangat Sering, 17 orang (22,08%) menyatakan Cukup Sering, 0 orang (0%) menyatakan Tidak Pernah dan 0 orang (0%) menyatakan Sangat Tidak Pernah.

Jadi, hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden Sering memberikan caption pada foto & video di instagram.

(19)

Memberikan Effect Skala Frekuensi % Sangat Sering 23 29,9 Sering 38 49,4 Cukup Sering 16 20,8 Tidak Pernah 0 0

Sangat Tidak Pernah 0 0

Jumlah 77 100%

Sumber : Data Kuesioner Pribadi

Berdasarkan dari tabel 4.12 diperoleh keterangan jumlah responden sebanyak 77 orang tentang memberikan effect yang menunjukan 38 orang (49,4%) menyatakan Sering, 23 orang (29,9%) menyatakan Sangat Sering, 16 orang (20,8%) menyatakan Cukup Sering, 0 orang (0%) menyatakan Tidak Pernah dan 0 orang (0%) menyatakan Sangat Tidak Pernah.

Jadi, hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden Sering memberikan effect pada foto & video di instagram.

(20)

Tabel 4.13

Mengirim Pesan / Direct Message

Skala Frekuensi %

Sangat Sering 8 10,4

Sering 23 29,9

Cukup Sering 35 45,5

Tidak Pernah 11 14,3

Sangat Tidak Pernah 0 0

Jumlah 77 100%

Sumber : Data Kuesioner Pribadi

Berdasarkan dari tabel 4.13 diperoleh keterangan jumlah responden sebanyak 77 orang tentang mengirim pesan / direct message yang menunjukan 35 orang (45,5%) menyatakan Cukup Sering, 23 orang (29,9%) menyatakan Sering, 8 orang (10,4%) menyatakan Sangat Sering, 11 orang (14,3%) menyatakan Tidak Pernah dan 0 orang (0%) menyatakan Sangat Tidak Pernah.

Jadi, hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden Cukup Sering mengirim pesan kepada teman lewat direct message di instagram.

(21)

Menyetujui Permintaan Pertemanan Skala Frekuensi % Sangat Sering 14 18,2 Sering 23 29,9 Cukup Sering 32 41,6 Tidak Pernah 8 10,4

Sangat Tidak Pernah 0 0

Jumlah 77 100%

Sumber : Data Kuesioner Pribadi

Berdasarkan dari tabel 4.14 diperoleh keterangan jumlah responden sebanyak 77 orang tentang menyetujui permintaan pertemanan yang menunjukan 32 orang (41,6%) menyatakan Cukup Sering, 23 orang (29,9%) menyatakan Sering, 14 orang (18,2%) menyatakan Sangat Sering, 8 orang (10,4%) menyatakan Tidak Pernah dan 0 orang (0%) menyatakan Sangat Tidak Pernah.

Jadi, hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden Cukup Sering menyetujui permintaan pertemanan di instagram.

(22)

4.3.4 Hasil Penelitian Eksistensi Diri Mahasiswa

Tabel 4.15

Mengabadikan setiap moment

Skala Frekuensi %

Sangat Sering 36 46,8

Sering 32 41,6

Cukup Sering 9 11,7

Tidak Pernah 0 0

Sangat Tidak Pernah 0 0

Jumlah 77 100%

Sumber : Data Kuesioner Pribadi

Berdasarkan dari tabel 4.15 diperoleh keterangan jumlah responden sebanyak 77 orang tentang mengabadikan setiap moment yang menunjukan 36 orang (46,8%) menyatakan Sangat Sering, 32 orang (41,6%) menyatakan Sering, 9 orang (11,7%) menyatakan Cukup Sering, 0 orang (0%) menyatakan Tidak Pernah dan 0 orang (0%) menyatakan Sangat Tidak Pernah.

Jadi, hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden Sangat Sering mengabadikan foto setiap kali berpergian.

(23)

Mengupload Foto & Video disertai Tag Location Skala Frekuensi % Sangat Sering 4 5,2 Sering 17 22,1 Cukup Sering 45 58,4 Tidak Pernah 11 14,3

Sangat Tidak Pernah 0 0

Jumlah 77 100%

Sumber : Data Kuesioner Pribadi

Berdasarkan dari tabel 4.16 diperoleh keterangan jumlah responden sebanyak 77 orang tentang mengupload foto & video disertai tag location yang menunjukan 45 orang (58,4%) menyatakan Cukup Sering, 17 orang (22,1%) menyatakan Sering, 11 orang (14,3%) menyatakan Tidak Pernah, 4 orang (5,2%) menyatakan Sangat Sering dan 0 orang (0%) menyatakan Sangat Tidak Pernah.

Jadi, hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden Cukup Sering megupload foto & video di instagram disertai tag location.

(24)

Tabel 4.17

Mengupload Foto di Instagram Stories

Skala Frekuensi %

Sangat Sering 48 62,3

Sering 21 27,3

Cukup Sering 7 9,1

Tidak Pernah 1 1,3

Sangat Tidak Pernah 0 0

Jumlah 77 100%

Sumber : Data Kuesioner Pribadi

Berdasarkan dari tabel 4.17 diperoleh keterangan jumlah responden sebanyak 77 orang tentang mengupload foto di Instagram stories yang menunjukan 48 orang (62,3%) menyatakan Sangat Sering, 21 orang (27,27%) menyatakan Sering, 7 orang (9,1%) menyatakan Cukup Sering, 1 orang (1,3%) menyatakan Tidak Pernah dan 0 orang (0%) menyatakan Sangat Tidak Pernah.

Jadi, hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden Sangat Sering megupload di instagram stories.

(25)

Mengupload Video di Instagram Stories Skala Frekuensi % Sangat Sering 34 44,2 Sering 23 29,9 Cukup Sering 17 22,1 Tidak Pernah 3 3,9

Sangat Tidak Pernah 0 0

Jumlah 77 100%

Sumber : Data Kuesioner Pribadi

Berdasarkan dari tabel 4.18 diperoleh keterangan jumlah responden sebanyak 77 orang tentang mengupload video di instagram stories yang menunjukan 34 orang (44,2%) menyatakan Sangat Sering, 23 orang (29,9%) menyatakan Sering, 17 orang (22,1%) menyatakan Cukup Sering, 3 orang (3,9%) menyatakan Tidak Pernah dan 0 orang (0%) menyatakan Sangat Tidak Pernah.

Jadi, hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden Sangat Sering megupload video di instagram stories.

(26)

Tabel 4.19

Percaya Diri Setelah Mnegupload Foto & Video

Skala Frekuensi %

Sangat Sering 8 10,4

Sering 17 22,1

Cukup Sering 43 55,8

Tidak Pernah 8 10,4

Sangat Tidak Pernah 1 1,3

Jumlah 77 100%

Sumber : Data Kuesioner Pribadi

Berdasarkan dari tabel 4.19 diperoleh keterangan jumlah responden sebanyak 77 orang tentang percaya diri setelah mengupload foto & video yang menunjukan 43 orang (55,8%) menyatakan Cukup Sering, 17 orang (22,1%) menyatakan Sering, 8 orang (10,4%) menyatakan Tidak Pernah, 8 orang (10,4%) menyatakan Sangat Sering dan 1 orang (1,3%) menyatakan Sangat Tidak Pernah.

Jadi, hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden Cukup Sering percaya diri setelah megupload foto & video di instagram.

(27)

Percaya Diri Setelah Mendapat Like Banyak Skala Frekuensi % Sangat Sering 20 26,0 Sering 36 46,8 Cukup Sering 21 27,3 Tidak Pernah 0 0

Sangat Tidak Pernah 0 0

Jumlah 77 100%

Sumber : Data Kuesioner Pribadi

Berdasarkan dari tabel 4.20 diperoleh keterangan jumlah responden sebanyak 77 orang tentang percaya diri setelah mendapat like banyak yang menunjukan 36 orang (46,8%) menyatakan Sering, 21 orang (27,3%) menyatakan Cukup Sering, 20 orang (26,0%) menyatakan Sangat Sering, 0 orang (0%) menyatakan Tidak Pernah dan 0 orang (0%) menyatakan Sangat Tidak Pernah.

Jadi, hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden Sering percaya diri setelah mendapatkan like banyak di instagram.

(28)

Tabel 4.21 Mendapatkan Like Skala Frekuensi % Sangat Sering 24 31,2 Sering 28 36,4 Cukup Sering 24 31,2 Tidak Pernah 1 1,3

Sangat Tidak Pernah 0 0

Jumlah 77 100%

Sumber : Data Kuesioner Pribadi

Berdasarkan dari tabel 4.21 diperoleh keterangan jumlah responden sebanyak 77 orang tentang mendapat like yang menunjukan 28 orang (36,4%) menyatakan Sering, 24 orang (31,2%) menyatakan Sangat Sering, 24 orang (31,2%) menyatakan Cukup Sering, 0 orang (0%) menyatakan Tidak Pernah dan 0 orang (0%) menyatakan Sangat Tidak Pernah.

Jadi, hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden Sering mendapatkan like pada foto & video di instagram.

(29)

Mendapatkan Komentar Skala Frekuensi % Sangat Sering 9 11,7 Sering 27 35,1 Cukup Sering 28 36,4 Tidak Pernah 11 14,3

Sangat Tidak Pernah 2 2,6

Jumlah 77 100%

Sumber : Data Kuesioner Pribadi

Berdasarkan dari tabel 4.22 diperoleh keterangan jumlah responden sebanyak 77 orang tentang mendapatkan komentar yang menunjukan 28 orang (36,4%) menyatakan Cukup Sering, 27 orang (35,1%) menyatakan Sering, 11 orang (14,3%) menyatakan Tidak Pernah, 9 orang (11,7%) menyatakan Sangat Sering dan 0 orang (0%) menyatakan Sangat Tidak Pernah.

Jadi, hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden Cukup Sering mendapatkan komentar pada foto & video di instagram.

(30)

Tabel 4.23

Mengguakan Media Sosial Instagram daripada Media Sosial Lainnya

Skala Frekuensi %

Sangat Sering 20 26,0

Sering 29 37,7

Cukup Sering 28 36,4

Tidak Pernah 0 0

Sangat Tidak Pernah 0 0

Jumlah 77 100%

Sumber : Data Kuesioner Pribadi

Berdasarkan dari tabel 4.23 diperoleh keterangan jumlah responden sebanyak 77 orang tentang menggunakan media sosial instgram daripada media sosial lainnya yang menunjukan 29 orang (37,7%) menyatakan Sering, 28 orang (36,4%) menyatakan Cukup Sering, 20 orang (26,0%) menyatakan Sangat Sering, 0 orang (0%) menyatakan Tidak Pernah dan 0 orang (0%) menyatakan Sangat Tidak Pernah.

Jadi, hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden Sering menggunakan media sosial instagram daripada media sosial lainnya.

(31)

Menggunakan Instagram Agar Terlihat Eksistensinya Skala Frekuensi % Sangat Sering 18 23,4 Sering 34 44,2 Cukup Sering 24 31,2 Tidak Pernah 1 1,3

Sangat Tidak Pernah 0 0

Jumlah 77 100%

Sumber : Data Kuesioner Pribadi

Berdasarkan dari tabel 4.24 diperoleh keterangan jumlah responden sebanyak 77 orang tentang mengunakan instagram agar terlihat eksistensinya yang menunjukan 34 orang (44,2%) menyatakan Sering, 24 orang (31,2%) menyatakan Cukup Sering, 18 orang (23,4%) menyatakan Sangat Sering, 1 orang (1,3%) menyatakan Tidak Pernah dan 0 orang (0%) menyatakan Sangat Tidak Pernah.

Jadi, hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden Sering menggunakan instagram agar terlihat eksistensinya.

(32)

4.4 Analisis Data Statistik

4.4.1 Hasil Nilai Mean Variabel Bebas (Penggunaan Instagram) Tabel 4.25

Nilai Mean Variabel Bebas (Penggunaan Instagram)

N Minimum Maximum Mean

p1 77 3,00 5,00 4,2597 p2 77 3,00 5,00 4,1169 p3 77 3,00 5,00 4,3896 p4 77 3,00 5,00 4,1558 p5 77 2,00 5,00 4,0519 p6 77 2,00 5,00 4,2468 p7 77 3,00 5,00 4,1558 p8 77 3,00 5,00 4,0909 p9 77 2,00 5,00 3,3636 p10 77 2,00 5,00 3,5584 Valid N (listwise) 77 Jumlah 40,39 Jumlah pernyataan 10

Total Nilai Mean 4,04

Sumber data diolah SPSS 23

Berdasarkan hasil total nilai mean pada variabel bebas 4,04 berada pada interval 3,41 – 4,20 masuk kedalam kategori Sering, maka dapat diinterpretasikan bahwa rata-rata mahasiswa fikom mercu buana sering menggunakan dan mengaplikasikan fitur yang ada pada instagram.

(33)

Tabel 4.26

Nilai Mean Variabel terikat (Eksistensi Diri)

N Minimum Maximum Mean

p11 77 3,00 5,00 4,3506 p12 77 2,00 5,00 3,1818 p13 77 2,00 5,00 4,5065 p14 77 2,00 5,00 4,1429 p15 77 1,00 5,00 3,2987 p16 77 3,00 5,00 3,9870 p17 77 2,00 5,00 3,9740 p18 77 1,00 5,00 3,3896 p19 77 3,00 5,00 3,8961 p20 77 2,00 5,00 3,8961 Valid N (listwise) 77 Jumlah 38,62 Jumlah pernyataan 10

Total Nilai Mean 3,86

Sumber data diolah SPSS 23

Berdasarkan hasil total nilai mean pada variabel terikat 3,86 berada pada interval 3,41 – 4,20 masuk kedalam kategori Sering, maka dapat diinterpretasikan bahwa rata-rata mahasiswa fikom mercu buana Sering menggunakan dan mengaplikasikan fitur yang ada pada instagram guna menunjukkan eksistensi dirinya.

(34)

4.5 Analisis Perhitungangan

Dalam penelitian ini digunakan analisis perhitungan Korelasi Pearson Product Moment, arah hubungan korelasi, serta Regresi Linier. Yang digunakan

untuk menguji apakah ada hubungan antara variabel dependen dan independen, serta seberapa kuat hubungan tersebut.

4.5.1 Uji Korelasi Pearson’s Product Moment

1. Analisis Korelasi Pearson’s Product Moment dengan SPSS

Uji koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara penggunaan media sosial instagram terhadap eksistensi diri mahasiswa fikom mercu buana angkatan 2014. Peneliti menggunakan bantuan software SPSS 23 dalam menguji dan menghitung korelasi pearson product moment antara variabel X dan Y. Dari coding sheet yang telah dibuat berdasarkan pengumpulan data kuesioner. Didapat hasil output perhitungan Korelasi Pearson’s Product Moment seperti berikut.

(35)

Correlations penggunaan _ig eksistensi_ diri penggunaan_ ig Pearson Correlation 1 ,425 ** Sig. (2-tailed) ,000 N 77 77 eksistensi_di ri Pearson Correlation ,425 ** 1 Sig. (2-tailed) ,000 N 77 77

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Menurut Pearson’s Product Moment, sebuah uji korelasi tergolong signifikan apabila memiliki hasil kurang dari 0,05. Dari hasil output software SPSS 23 for windows diatas, menunjukan bahwa nilai signifikasi 2 ekor adalah 0,000. Dimana diterima karena Nilai Signifikasi 0,000 < 0,05. N adalah jumlah sampel yang diambil oleh peneliti yaitu 77 responden.

Pada hasil output diatas juga menghasilkan angka pearson correlation adalah 0,425 yang berarti ada hubungan korelasi yang cukup antara penggunaan instagram terhadap eksistensi diri mahasiswa.

4.5.2 Arah Hubungan Korelasi

Uji korelasi diatas menghasilkan angka 0,425 yang menunjukkan bahwa koefisien korelasinya adalah positif (+) sehingga dapat disimpulkan bahwa korelasi dari penelitian ini adalah positif (+) yang sifatnya searah, yaitu apabila variabel independen mengalami penurunan maka variabel dependen juga

(36)

mengalami penurunan. Begitu juga sebaliknya, apabila variabel independen mengalami peningkatan maka variabel dependen juga mengalami peningkatan.

4.5.3 Uji Regresi Linier

Uji Regresi Linier ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh keterkaitan antara Penggunaan Instagram dengan Eksistensi Diri. Dalam uji regresi ini, peneliti menggunakan bantuan software SPSS 23 for windows yang dimana akan menggunakan metode model summary, ANOVA, dan Coefficients.

Tabel 4.28 Variables Entered/Removeda Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Penggunaan_ IGb . Enter

a. Dependent Variable: Eksistensi_diri b. All requested variables entered.

Pada hasil output software SPSS 23 for windows diatas menunjukkan variabel bebas atau independen yang dimasukan adalah Penggunaan Instagram dan tidak ada variabel yang dikeluarkan (Removed). Variabel terikat dalam kasus ini adalah Eksistensi Diri.

(37)

Tabel 4.29 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,425a ,180 ,170 3,98060 1,879

a. Predictors: (Constant), Penggunaan_IG b. Dependent Variable: Eksistensi_diri

Pada hasil Output SPSS 23 for windows (Model Summary) diatas, angak R square atau koefisien determinasi adalah 0,180 artinya 18% dari variasi Eksistensi Diri Mahasiswa Mercu Buana angkatan 2014 dipengaruhi oleh Penggunaan Instagram. Sedangkan sisanya yaitu 82% dipengaruhi oleh faktor lain. Seperti: Mencari informasi, berbelanja online.

Tabel 4.30 ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 261,689 1 261,689 16,515 ,000b Residual 1188,389 75 15,845 Total 1450,078 76

a. Dependent Variable: Eksistensi_diri b. Predictors: (Constant), Penggunaan_IG

Pada hasil Output software SPSS 23 for windows (ANOVA) diatas,

terbaca nilai sebesar 16,515 dengan tingkat signifikan 0,000. Oleh karena

(38)

model regresi dapat digunakan untuk mengetahui eksistensi diri mahasiswa. Biasanya output ini dapat digunakan untuk menguji hipotesis.

: Tidak ada hubungan yang linier antara Penggunaan Instagram dengan Eksistensi Diri Mahasiswa.

: Ada hubungan yang linier antara Penggunaan Instagram dengan Eksistensi Diri Mahasiswa.

Pedoman yang digunakan yaitu Sig. < α maka ditolak yang artinya ada hubungan yang linier antara Penggunaan Instagram dengan Eksistensi Diri Mahasiswa.42 Tabel 4.31 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 22,219 4,062 5,470 ,000 Penggunaan_IG ,406 ,100 ,425 4,064 ,000

a. Dependent Variable: Eksistensi_diri

Tabel hasil Output (Coefficients) diatas digunakan untuk menggambarkan persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:

Y = a + bX, atau Y = 22,219 + 0,406X

Eksistensi Diri Mahasiswa = 22,219 + 0,406 (Penggunaan Instagram)

42

Agus Eko Sujianto. Aplikasi Statistik Dengan SPSS 16.0., Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. 2009. Hal 66

(39)

Persamaan regresi diatas akan diuji apakah memang valid untuk memprediksi variabel dependen, dengan kata lain akan dilakukan pengujian apakah Penggunaan Instagram benar-benar dapat mempengaruhi Eksistensi Diri Mahasiswa.

1. Menguji signifikasi konstata pada model linier (a)

Dalam tabel Output Coefficients diatas nilai Sig. Sebesar 0,000. Dibandingkan dengan taraf signifikasi 0,05 (α = 5%) maka : 0,000 < 0,05. Karena nilai Sig. < α maka disimpulkan koefisien regresi α adalah signifikan.

2. Menguji signifikasi koefisien regresi variabel pengunaan instagram (b)

Dalam tabel Output Coefficients diatas nilai Sig. sebesar 0,000. Dibandingkan dengan taraf signifikasi 0,05 (α = 5%) maka : 0,000 < 0,05. Karena nilai Sig. < α maka disimpulkan koefisien regresi α signifikan.

4.6 Pembahasan

Dengan hasil penelitian yang diperoleh dari jawaban responden terhadap pernyataan yang diberikan kepada mahasiswa fikom mercu buana angkatan 2014 yang berjumlah 77 responden dalam bentuk kuesioner penelitian, dapat diketahui mengenai “Pengaruh Penggunaan Instagram Terhadap Eksistensi Diri Mahasiswa” pada penelitian ini penulis menggunakan dasar teori uses and gratification.

(40)

Dikarenakan penulis melihat keterkaitan antara teori dengan permasalahan yang diteliti oleh penulis yang mengasumsikan bahwa, model uses and gratification menunjukan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Jadi, bobotnya ialah pada khalayak yang aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus.

Selain itu, teori ini memandang bahwa media memiliki efek terbatas karena pengguna dapat melakukan pilihan dan kontrol. Orang-orang sadar diri, dan mampu memahami dan mengartikulasi alasan mereka menggunakan media. Mereka melihat media sebagai salah satu cara untuk memuaskan kebutuhan mereka.

Berdasarkan survei yang di lakukan penulis melalui penyebaran kuesioner yang dilakukan dari tanggal 22 Maret 2017 sampai dengan tanggal 23 Maret 2017 kepada responden penelitian, yaitu mahasiswa fikom Universitas Mercu Buana angkatan 2014 dengan jumlah responden sebanyak 77 orang yang terdiri dari 40 mahasiswa dari broadcasting, 24 mahasiswa dari Public Relation, dan 13 mahasiswa dari Advertising & Marceting communication. Hasil dari pengguna instagram hampir semua atau 100% menjawab menggunakan instagram dan memiliki akun instagram dengan frekuensi menggunakan instagram didalam sehari ≥ 5 kali.

Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa penggunaan instagram terhadap eksistensi diri mahasiswa memiliki hubungan yang cukup. Hal ini dapat

(41)

Product Moment yaitu 0,425. Dalam interval koefisien, angka 0,425 masuk dalam interval 0,40 – 0,599 yang memiliki arti koefisien korelasi yang cukup. Jadi, dapat dijelaskan bahwa, penggunaan instagram mempunyai hubungan yang cukup terhadap eksistensi diri. Ini mungkin bisa terjadi dikarenakan saat ini media sosial telah menjadi salah satu kebutuhan hidup banyak orang khususnya pada kalangan remaja.

Pada hasil analisis perhitungan Regresi Linier Model Summary, menghasilkan angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,180. Yang artinya 18% dari variasi eksistensi diri mahasiswa dipengaruhi oleh penggunaan instagram. Sedangkan sisanya yaitu 82% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Seperti: sekedar mencari informasi, berbelanja online.

Dalam penelitian ini , variabel bebas atau independen adalah Penggunaan Instagram yang mana dibagi kedalam beberapa indikator yaitu intensitas, informasi, interaksi dan juga fasilitas fitur instagram didapat nilai rata-rata 4,04 berada pada interval 3,41 – 4,20 dimana termasuk kedalam kategori Sering, maka dapat diinterpretasikan bahwa rata-rata mahasiswa fikom mercu buana sering menggunakan dan mengaplikasikan fitur yang ada pada instagram. Variabel terikat atau dependen dalam penelitian ini adalah Eksistensi Diri yang dibagi kedalam beberapa indikator yaitu daya tarik pribadi, kepercayaan diri dan kesadaran misi pribadi didapat nilai rata-rata 3,86 berada pada interval 3,41 – 4,20 dimana termasuk kedalam kategori Sering, maka dapat diinterpretasikan bahwa

(42)

mengaplikasikan fitur yang ada pada instagram guna menunjukkan eksistensi

dirinya. Dari nilai sebesar 16,515 dengan tingkat signifikan 0,000. Oleh

karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil daripada 0,05 (taraf signifikasi α = 5%), disimpulkan Sig. < α maka ditolak yang artinya ada hubungan yang linier antara Penggunaan Instagram dengan Eksistensi Diri Mahasiswa. Hasil ini adalah hasil yang relative bagi para pengguna media sosial karena setiap orang memiliki dan memilih media sosial yang berbeda-beda untuk menunjukkan eksistensi dirinya. Dibuktikan dengan uji R square yang mana menghasilkan 18% saja pengaruh penggunaan instagram terhadap eksistensi diri mahasiswa fikom mercu buana angkatan 2014. Sisanya 82% merupakan pengaruh dari faktor lain.

Gambar

Tabel 4.2  Jenis Kelamin  Jenis Kelamin  F  %  Laki-Laki  25  32,47  Perempuan  52  67,53  Jumlah  77  100
Tabel 4.3  Pengguna Instagram  Pengguna Instagram  F  %  Ya  77  100  Tidak  0  0  Jumlah  77  100
Tabel 4.11  Memberikan Caption  Skala  Frekuensi  %  Sangat Sering  29  37,7  Sering  31  40,3  Cukup Sering  17  22,1  Tidak Pernah  0  0
Tabel 4.21  Mendapatkan Like  Skala  Frekuensi  %  Sangat Sering  24  31,2  Sering  28  36,4  Cukup Sering  24  31,2  Tidak Pernah  1  1,3
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis data diperoleh hubungan atau pengaruh tekanan udara tiap bulan untuk periode 1980 – 2010 terhadap daya angkat menunjukan tingkat korelasi atau

Hal ini menunjukan dan membuktikan bahwa penggunaan media visual cukup efektif dalam proses pembelajaran di kelas untuk meningkatkan daya nalar siswa, kreatifitas,

Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti dari guru BK berdasarkan buku catatan kasus (permasalahan- permasalahan yang dialami peserta didik dalam belajar) yaitu masih

Pada Gambar 2.8 terlihat bahwa dari penyedia layanan hingga OLT didukung dengan media serat optik, namun untuk keluaran perangkat merupakan titik perbedaan antara

Gambaran tingkat kontrol asma pasien rawat jalan di RSUD Sleman dan RSUD kota Yogyakarta digambarkan pada gambar 1, sedangkan pada tabel 4 tersaji hasil

Jika digabungkan dengan hasil uji statistika paired-t untuk utilitas maka diperoleh kesimpulan bahwa sistem alternatif kedua yang terbaik dikarenakan sistem alternatif pertama

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Prestasi belajar aspek kognitif pada siswa yang diajar menggunaan metode TAI didukung kegiatan

Dugaan subdivisi genetik pada populasi ikan ini juga didukung oleh data frekuensi ha- plotipe; frekuensi dua jenis haplotipe yang pa- ling sering muncul (ABA dan ABB), pada po-