• Tidak ada hasil yang ditemukan

P O R A!! DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMDKIMAN ja ia i^ P&tM.uda No. 2Z& rel-p / Fflfes. (027-2) D5 7 KLATbN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P O R A!! DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMDKIMAN ja ia i^ P&tM.uda No. 2Z& rel-p / Fflfes. (027-2) D5 7 KLATbN"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

I

P O R A ! !

DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMDKIMAN

jaiai^’P&tM.uda No. 2Z& rel-p / Fflfes. (027-2) 3 2 2D5 7

(2)

KATA PENGANTAR

Penyusunan dokumen Rencana Strategis Perubahan Dinas Perumahan dan Kawasan

Permukiman Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 mengacu kepada Peraturan Daerah

Kabupaten Klaten Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Klaten yang mengamanatkan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang perumahan dan kawasan permukiman.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 disusun untuk jangka waktu 5 (lima tahun) yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka M enengah Daerah Tahun 2016-2021.

Ucapan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penyusunan Rencana Strategis Perubahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021. Diharapkan laporan ini dapat memberikan konstribusi yang lebih baik bagi pembangunan Kabupaten Klaten.

Ditetapkan di : Klaten

Pada tanggal : 2018

PLT KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

KABUPATEN KLATEN Selaku Pengguna Anggaran

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul... ...

Kata Pengantar...

Daftar Isi... ... ...

BABI. PENDAHULUAN...

1.1 Latar Belakang...'... ...

1.2 Landasab Hukum... ... ...

1.3 Maksud dan tu ju a n ... ... ...

1.4 Sistematika Penulisan... ...

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKT DAERAH...

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi...

2.2 Sumber Daya Manusia...

2.3 Kinerja Pelayanan ...

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan...

BAB III. ISU - ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK...

DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan

Fungsi ... ...

3.2 Telaah Visi, Misi, dari Program RPJMD...

3.3 Telaah Renstra K/L dan Renstra Provinsi...

3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategi

... ... ...

... 26

3.5

Penentuan Isu ^ Is u ...

BAB IV. TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN...

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah...

31

4.2 Analisis Lingkungan Strategis... ...

31

4.3 Strategi dan Kebijakan...

32

i

ii

iii

1

1

4

7

8

10

10

12

15

24

19

19

22

25

29

31

(4)

33

BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ...

BAB VI. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF... 35

BAB VII. INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU

PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD... 36

BABVIII. PENUTUP... ...

37

(5)

BABI

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Untuk menjalankan tugas dan fungsi pemerintah dan masing-masing dinas pemerintahan dalam kegiatan pembangunan, diperlukan perencanaan yang terarah dan terintegrasi mulai dari perencanaan jangka panjang hingga jangka pendek. Perencanaan yang terarah tersebut merupakan kunci dari terimplementasikannya kegiatan pembangunan yang sinergis dan tidak tumpang tindih. Dalam konteksini, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional memberikan landasan bagi integrasi berbagai bentuk perencanaa dari pusat (nasional) hingga daerah. Pada level daerah, sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, tiap Provinsi maupun Kabupaten/Kota harus menyusun perencanaan pembangunan sebagai arah penyelenggaraan pembangunan daerah pada periode waktu tertentu.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendaliandan Evaluasi Pelaksanaan . Rencana Pembangunan Daerah, perencanaan pembangunan didefinisikan sebagai suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan para pemangku kepentingan guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya untuk mencapai peningkatan kesejahteraan sosial. Lebih lanjut dalam PP tersebut diamanatkan bahwa perencanaan pembangunan harus dirumuskan secara, transparan, responsif, efektif, efisien, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan, dan berkelanjutan. Dengan demikian, perumusan program kegiatan dalam perencanaan pembangunan harus memiliki indikator kinerja yang jelas dan dilandasi dengan argument serta analisis yang kuat.

Sebagai perwujudan amanat tersebut, Pemerintah Kabupaten Klaten

telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kabupaten Klaten 2005-2025 yang disahkan melalui Peraturan Daerah

Nomor 7 Tahun 2009. Dalam RPJPD tersebut, visi jangka panjang Kabupaten Klaten adalah “Terwujudnya Klaten yang M aju, M andiri, dan Berdaya Saing. Pada tahun 2016, agenda pembangunan Kabupaten Klaten telah m em asuki pelaksanaan tahap III RPJPD yaitu periode 2016 - 2021.

Periode tersebut sekaligus bertepatan dengan dimulainya pemerintahan

Bupati/W akil Bupati Klaten untuk masa jabatan 2016-2021 yang. Telah

menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Klaten yang disahkan melalui Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2018.

(6)

Visi jangka menengah Kabupaten Klaten sebagaimana yang tertuang

dalam RPJMD Kabupaten Klaten 2016-2021 adalah: “Terwujudnya

Masyarakat Klaten yang M aju, Mandiri dan Berdaya Saing” . Visi tersebut

dijabarkan ke dalam 7(tujuh) misi yang di dalamnya memuat indikator kinerja dan target pencapaian yaitu :

1. Mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan berbudaya 2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih

3. Meningkatkan dan mengembangkan ekonomi daerah yang lebih produktif, kreatif, inovatif dan berdaya saing berlandaskan ekonomi kerakyatan yang berbasis potensi loka l

4. Meningkatkan kapasitas infrastruktur publik dan penyediaan kebutuhan sarana prasarana dasar sosial masyarakat

5. Meningkatkan kapasitas pengelolaan dan kelestarian sumber daya alam yang selaras dengan tata m ang wilayah

6. Mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang berakhlak dan berkepribadian

7. Meningkatkan kapasitas pengarusutamaan gender dan perlindungan anak Meningkatkan kapasitas pelayanan publik

RPJMD Kabupaten Klaten 2016-2021 merupakan pedoman dan acuan bagi penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah, termasuk penyusunan Rencana Strategis Dinas Peramahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten 2016-2021. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 pasal 272, memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan W ajib dan atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap

Perangkat Daerah. Renstra Perangkat Daerah merupakan dokumen

perencanaan Perangkat Daerah terkait sebagai pedoman dan arah pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama 5 tahun ke depan.

Penyusunan Renstra Dinas Peramahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten telah berpedoman pada RPJMD Kabupaten Klaten 2016- 2021 dan memperhatikan Rencana Tata Ruang W ilayah Kabupaten Klaten 2011-2031, serta memperhatikan hasil evaluasi Renstra pada periode sebelumnya. Selain itu, penyusunan Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten telah dilaksanakan dengan berdasar kepada

kondisi dan potensi yang dimiliki Kabupaten Klaten serta dengan

mempertimbangkan dinamika perkembangan daerah dan nasional. Proses penyusunan Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten dilakukan melalui pendekatan berikut:

1. Pendekatan Politik, sehingga program dan kegiatan yang disusun dalam

rencana strategis merupakan penjabaran agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah saat kampanye dan telah dituangkan melalui

(7)

2. Pendekatan Teknokratik ,yaitu menggunakan metode dan kerangka berilmiah, yaitu mengadopsi metode kerangka kerja logis {logic alfra m e

W 0 $ xm ljW S ) .untuk menjaga konsistensi pencapaian |m‘oaa d u i jMuaran

melalu® program' d’»

3. Pendekatan Partisipatif, melalui pelibatan para remangku kepentingan

{stakeholders) pembangunan dengan focusg/c o discussion untuk

mendapatkan aspirasi dan memperkuat rasa “ memiliki” rencana

pembangunan.

4. Pendekatan Atas-Bawah (top-dow n) dan Bawah-A tas {bottom -up), yang merupakan representasi dari adanya jenjang birokrasi pemerintahan. Hasil

proses top-dow n dan bottom -up tersebut diselaraskan melalui

musyawarah rencana pembangunan.

Proses penyusunan Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten diawali dengan mengkaji data dan informasi yang relevan untuk memperoleh pemahaman utuh tentang gambaran pelayanan yang menjadi tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah sesuai kewenangannya. Disamping itu, segenap potensi dan Sumber daya daerah yang berkaitan dengan pelaksanaan urusan perumahan dan kawasan pemukiman Kabupaten Klaten perlu pula diakomodasi dalam penyusunan rencana strategis Perangkat Daerah. Oleh sebab itu, penyusunan Renstra Dinas Perumahan Kabupaten dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten Tahun 2010-2021 dilaksanakan melalui berbagai tahapan analisis sektoral dan penjaringan aspirasi

stakeholder; yang secara rinci dideskripsikan pada skema berikut:

Gambar 1.1

Bagan Alir Penyusunan Renstra Perangkat Daerah Kabupaten

(8)

Berdasarkan tahapan tersebut, maka, penyusunan Renstra Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 diharapkan dapat memenuhi fungsi sebagai berikut:

1. Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukirnan Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 merupakan media untuk mengimplementasikan program prioritas Kepala Daerah terpilih di bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang telah dijabarkan dalam RPJMD sekaligus sebagai instrument untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja Kepala Daerah dibidang Perumahan dan Kawasan Permukiman selama 5 (lima) tahun.

2. Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten

Tahun 2016-2021 merupakan pedoman pembangunan dibidang

Perumahan dan Kawasan Permukiman selama 5 (lima) tahun.

3. Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 berfungsi sebagai pedoman dan acuan penjabaran dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

3. Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 merupakan instrument pengendalian dan evaluasi pembangunan bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

1.2. Landasan Hukum

Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Perumahan dan Kawasan

Permukiman Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 digunakan landasan

hokum penyusunan sebagai berikut:

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Tahun 1945;

2. Undang-Undang NomOr 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dah Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

(9)

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Uhdang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

9. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

11. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);

12. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia NOmor 5038);

13. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

14. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundahg-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 15. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang -Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

(10)

17. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan M inim al (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia tahu n 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 20. Peraturan Pemerintah NomOr 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

NOmor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4817);

22. Peraturan Pemerintah NOmor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang W ilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4833);

23. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan

Tata Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor

21);

24. Peraturan Presiden NOmor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

25. Peraturan Daerah. Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang W ilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jaw a Tengah Tahun 2010 Nomor 28);

26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5);

27. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 2 Tahun 2008 tentang

Penetapan Kewenangan Urusan Pemerintahan Daerah Kabu paten Klaten

(Lembaran Daerah Kabupaten Klaten tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Nomor 11);

(11)

28. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2005-2025;

29. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Klaten;

30. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 13 Tahun 2018 tentang

Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021;

31. Peraturan Bupati Klaten Nomor 53 Tahun 2016 Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dab Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten.

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud

Rencana Strategis Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 ini dimaksudkan sebagai

pedoman bagi seluruh komponen pembangunan yang berkaitan dengan bidang permukiman dan perumahan (pemerintah, masyarakat, dunia usaha,dan pemangku kepentingan lainnya ) dalam mewujudkan cita- cita masyarakat Kabupaten Klaten sesuai dengan visi, misi, dan program pembangunan dari Bupati dan W akil Bupati terpilih masa bakti 2016-2021, sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh pelaku pembangunan bersifat sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya didalam satu pola sikap dan pola tindak.

1.3.2. Tujuan

Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan gambaran umum kondisi daerah yang terkait dengan bidang Perumahan Dan Kawasan Permukiman sebagai dasar perumusan permasalahan dan isu strategis daerah, sebagai dasar prioritas penanganan pembangunan daerah 5 (lima) tahun ke depan dan sebagai pedoman bagi seluruh bidang dan unit kerja dilingkungan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten dalam menyusun program dan kegiatan periode 2016-2021;

2. Merumuskan gambaran pengelolaan keuangan serta kerangka pendanaan sebagai dasar penentuan kemampuan kapasitas

pendanaan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

(12)

3. Menerjemahkah visi dan misi Bupati dan W akil Bupati Klaten kedalam tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten tahun 2016-2021, yang, disertai d a & u . pax%gam- prim M as untuk masmg-masmg bidang dan unit kerja, dengan berpevil'rnan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021;

4. Menetapkan berbagai program prioritas \,uig disertai dengan indikasi penganggaran dan target indikahv kinerja yang akan dilaksanakan pada tahun 2016-2021;

5. Menetapkan dasar penilaian keberhasilan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten periode 2016-2021.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan draft Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 ini mrbagi menjadi tujuh bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I berisi tentang latar belakang, tuju.: • dan sasaran, ruang lingkup baik Spasial dan substansi, m etodoio;:, dasar hukum, dan sistematika penulisan laporan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Bab II berisi tentang tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, gambaran mengenai sumber daya manusia serta sarana dan prasarana, kmerja pelayanan yang berisi mengenai kondisi umum pelayanan dan jenis pelayanan dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Perangkat Daerah.

BAB m ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Bablll berisi tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman diikuti dengan telaah visi, misi, dan program bupatidan wakil bupati terpilih, telaah renstra K/L dan RPJMD Kabupaten Klaten , telah RTRW dan KLHS, serta penentuan isu-isu strategis. Penentuan isu-isu strategis mencakup bidang Perumahan Dan Kawasan Permukiman yang

merupakan hasil dari analisis dan rangkaian, FGD yang

diselenggarakan baik oleh internal Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman ataupun diskusi eksternal dengan Perangkat Daerah terkait.

(13)

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Bab IV berisi tentang visi dan misi yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Klaten 2016-2021 yang mendukung tugas dan fungsi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten , tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten , serta strategi dan kebijakan yang akan diambil oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten pada periode 2016-2021.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Bab V berisi tentang program dan kegiatan yang diterjemahkan dari rumusan tujuan, sasaran, strategi, dan kebijakan. Program dan kegiatan tersebut disertai indikator-indikator kinerja, focus prioritas, dan pendanaan indikatif. Berdasarkan isu strategis yang telah diidentifikasi sebelumnya, dapat disusun program dan kegiatan prioritas yang kemudian disesuaikan dengan tugas dan fungsi dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten .

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Bab VI berisi tentang perumusan indikator kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD untuk melihat

keterkaitan dan kontribusi Dinas Perumahan Dan Kawasan

Permukiman Kabupaten Klaten terhadap pencapaian tujuan dan

sasaran Kabupaten Klaten yang tertuang dalam RPJMD 2016 - 2021.

BAB VII PENUTUP

Bab VII memuat kaidah pelaksanaan rencana strategis Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten .

(14)

BAB

n

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

2.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi

Organisasi Kerja Perangkat Daerah (OPD) Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dibentuk berdasarkan Peratuan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Klaten dan Peraturan Bupati Klaten Nomor 53 Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten.

Tugas Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten adalah melaksanakan urusan daerah di bidang Perhubungan. Dalam melaksanakan tugas, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman menyelenggarak fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman

2. Pelaksanaaan kebijakan bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang Perumahan dan Kawasan

Permukiman

4. Pelaksanaan administrasi dinas

5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas

dan fungsinya.

2.1.1 Struktur Organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten

Adapun Struktur Organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan

Permukiman Kabupaten Klaten terdiri dari: 1. Kepala Dinas

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman meliputi : perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

2. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala dinas dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan perencanaan, monitoring evaluasi, pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian.

(15)

a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

Sub Bagian Perencanaan dan keuangan dipimpin Kepala sub bagian yang mempunyai tugas menyusun rencana program kegiatan, pengumpulan dan pengolahan data, evaluasi, pelaporan serta sebagai pejabat penatausahaan keuangan yang melaksanakan fungsi pengelolaan keuangan dinas.

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian yang mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, penggandaan, ekspedisi, kearsipan, kehumasan, ketatalaksanaan dan rumah tangga, pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan kantor serta melakukan pengelolaan administrasi kepegawaian.

3. Bidang Perumahan

Bidang Perumahan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas di bidang Perumahan meliputi pendataan, perencanaan dan evaluasi, penyediaan dan fasilitasi perumahan

a. Seksi Pendataan, Perencanaan dan Evaluasi

Seksi Pendataan, Perencanaan dan Evaluasi dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan pendataan, perencanaan dan evaluasi bidang perumahan

b. Seksi Penyediaan dan Fasilitasi

Seksi Penyediaan dan Fasilitasi dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan penyediaan dan fasilitasi perumahan 4. Bidang Kawasan Permukiman dan Tata Bangunan

Bidahg Kawasan Permukiman dan tata Bangunan oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas di Bidang Kawasan Permukiman dan tata Bangunan meliputi perencanaan teknis dan evaluasi, pembangunan, peningkatan kualitas dan pengendalian kawasan permukiman

a. Seksi Perencanaan Teknis dan Evaluasi

Seksi Perencanaan Teknis dan evaluasi dipimpin oleh Kepala seksi yang mempunyai tugas melaksanakan perencanaan teknis dan evaluasi kawasan pernmukiman dan tata bangunan

b. Seksi Pembangunan, Peningkatan Kualitas dan Pengendalian

Seksi Pembangunan, Peningkatan Kualitas dan Pengendalian dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan

perencanaan teknis pembangunan, peningkatan kualitas dan

(16)

5. Jabatan Fungsional

Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas sesuai bidang keahliannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bertanggung jaw ab kepada Kepala Dinas. Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam beberapa kelompok sesuai dengan bidang keahliannya, diangkat dari Pegawai Negeri Sipil berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan.

Adapun Struktur Organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten, sebagaimana Lampiran Peraturan Bupati Klaten Nomor 53 Tahun 2016, sebagaimana bagan berikut:

BAGAN ORGANISASI

DiKAS PERUMAHAN DAN KAWASANPBRMUKJMAN KABUPATEN JOATRM JA B A T A N FLfiV G 83D ltA i. ■ doqpB I SEKftSnrA X R D AtftAH aA K £ fA tA BJWHA* f&lfcUM ° » - f TV I Mf>. m eo so m s n i eot LAMP» RAN

PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 5 3 TAWON 21116 TENTANG

KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA, DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN KLATEN

. ... . " " B I D A N G P E R U M A H A N B I D A N G K A W A S A N P E R M U K I M A N D A N T A T A B A N G U N A N A s m '.ICSCDAIAAfL ' n a S R C A K A A N B A S r EVA U 1A S SE2 & I P C aZ S C A N A A it T E M U 3 D A S E V A 1 U A S flflIBM «H SE O M A S ttA N r a s a A K O U N A M . PEXZHGKATAH tCUALHAA BAX BUPATI KLATEN, Cap n& Gambar 2.1

Bagan Struktur Organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten

Sum ber: Peraturan Bupati Klaten N om or 53 Tahun 20 1 6 Kedudukan, Susunan O rganisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja D inas Perum ahan Dan Kawasan

Perm ukim an Kabupaten Klaten

2.2 Sumber Daya

2.2.1 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan modal utama dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten . Sumber daya manusia yang ada di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman berjumlah 72 orang terdiri dari PNS sejumlah 41 orang, Tenaga harian lepas (THL) sebanyak 31 orang. Berdasarkan gender (jeniskelamin), dari jum lah PNS sebanyak 41 orang terdiri dari 33 laki-laki dan 8 perempuan, dari jum lah Tenaga harian lepas (THL) sebanyak 31 orang terdiri dari 26 laki-laki dan 5 perempuan Jum lah pejabat struktural 9 orang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 0 perempuan. Penempatan pegawai dinas

(17)

adalah berdasarkan kompetensi pada basis pendidikan, diklat struktural, diklat fungsional, diklat teknis maupun pengalaman.

Adapun komposisi pegawai berdasakan basis tingkat pendidikan dan golongan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Komposisi PNS Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman ________ Kabupaten Klaten Menurut Pendidikan Formal

GOL. PEND. PNS/CPNS/THL 2 PNS CPNS THL Total SD 2 1 3 SMP 4 2 6 SMA 5 10 15 SMK 9 14 23 D -3 1 1 2 D-4 0 0 S~1 13 3 16 S-2 7 7 JUMLAH 41 0 31 72

Su m ber: D isperw askim Kabupaten K laten, 2 0 1 7

Tabel 2.2

Komposisi Pegawai Menurut Pangkat dan Golongan Dinas Perumahan dari Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten

GOL PANGKAT PNS/CPNS/THL 2

JUMLAH PNS CPNS THL

IV/c MudaPembina Utama 0 0

IV/b Pembina Tk 1 0 0

IV/a Pembina 4 4

III/d Penata Tk 1 3 3

III/c Penata 6 6

Ill/b Penata Muda Tk 1 12 12

Ill/a Penata Muda 3 3

Il/d Pengatur Tk 1 0 0

II/c Pengatur 3 3

Il/b Tk 1Pengatur Muda 3 3

Il/a Pengatur Muda 5 5

I/d Juru Tk 1 0 0

I/c Juru 1 1

I/b Juru Muda Tk 1 1 1

THL HONORER 31 31

GRAND TOTAL 72 41 0 31

(18)

2.2.2 Sarana dan Prasarana

Sarana Prasarana yang dimaksud meliputi sarana prasarana yang merupakan aset pemerintah Kabupaten Klaten sebagai peralatan kerja dinas dan sarana

prasarana yang merupakan asset pemerintah Kabupaten Klaten sebagai

infrastruktur publik. Kondisi sarana prasarana sebagai alat kerja dinas dalam menjalankan tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3

Daftar Sarana dan Prasarana Disperwaskim Kabupaten Klaten

NO NAMASARPRAS JUMLAH

BARANG KONDISI

1 2 3 4

Tanah

1 Kantor , , J unit Baik

2 Rusunawa 2 blok Baik

Prasarana

1 Kendaraan roda 4 5 unit. Baik

2 Kendaraan, roda 2 6 unit Baik

3 GPS . . 7 .. unit Baik

4 Lemari Besi 14 unit Baik

. '5 Rak Besi/Metal 5 .unit Baik

6 Filling Besi/Metal . 43 unit' . Baik

7 Brankas . 4 unit Baik

8 Lemari Kayu 12 unit Baik

9 Alat Penghancur Kertas 3 unit Baik

10 M eja Kayu/rotan 4 unit Baik

U Kursi besi/Metal 78 unit Baik

12 Kursi putar; 19 unit 1 rusak

13 bangku, tunggu 5 unit Baik

14 M eja biro 80 unit Baik

15. AC Split 2 unit Baik

16 Wireless 1 unit Baik

17 Handycam 2 unit Baik

18 PC Unit Komputer 4 unit Baik

19 Laptop 13 unit 8 rusak

20 Printer 18 unit 6 rusak

21 Power Supply 1 unit Baik

22 Router 1 unit Baik

23 Switchub 1 unit Baik

24 Wireless Acces Point 3 unit Baik

25 Projector plus attachment 3 unit Baik

26 Layar Proyektor 2 unit Baik

27 Photo Tustel 6 unit Baik

28 Theodolith 1 unit Baik

29 Rambu Bak ukur 8 buah Baik

30 Peralatan pemetaan ukur dll 2 unit Baik

31 Soundsystem 1 unit Baik

32 CCTV unit 1 unit Baik

33 Lemari arsip untuk arsip 4 unit Baik

34 Lensa Kamera 1 unit 75%

35 white board 5 buah 75%

(19)

37 Notebook i buah rusak

38 Rak Kayu 7 buah 75%

39 Peta 2 buah 50%

40 Kursi Lipat 46 buah 50%

41 M eja Komputer 5 .. buah , 50%

42 bangku tunggu . 5 . , buah 50%

43 M eja Tambahan 4 buah 50%

44 Meja Rapat . 2 . • buah . 50%

45 Station Wagon 2 buah

, JUMLAH 443

2.3. Kinerja Pelayanan

2.3.1. Kondisi Umum Pelayanan

. Gambaran pelayanan Perangkat Daerah secara jelas dapat dilihat dari tugas dan fungsi pokok yang dibebankan pada, suatu Perangkat Daerah. Dari tugas dan fungsi serta organisasi dan bagan struktur organisasi tersebut, tersirat bahwa secara garis besar dinas ini harus dapat memberikan pelayanan umum di bidang perumahan dan kawasan permukiman sesuai dengan kebijakan teknis yang telah dirumuskan. Pelayanan umum di bidang perumahan dan kawasan permukiman meliputi pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana gedung pemerintahan ,sarana dan prasarana pemerintahan, infrastruktur pedesaan, jaringan air bersih, dan prasarana dasar kdwasah permukiman, penataan kawasan kum uh, dan Rumah Tidak Layak Huni.

Umumnya pelayanan ini bersifat sebagai pendukung kegiatan masyarakatdan bertujuan untuk menjaga agar sarana prasarana yang menjadi kewenangan dinas dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk menjalankan pelayanan tersebut, terdapat 3 unit kerja, yaitu (1)

Sekretariat yang bertugas mengelola layanan administrasi perkantoran, (2) Bidang Perumahan dengan focus layanan berkaitan dengan penyediaan rumah layak huni dan lingkungan hunian yang sehat, (3) Bidang Kawasan Permukiman dan Tata Bangunan dengan focus layanan berkaitan dengan infrastruktur pedesaan, jaringan air bersih dan sanitasi, sarana dan prasarana gedung meliputi gedung pemerintah, dan gedung olahraga, dan drainase perkotaan.

a. Air M inum dan Sanitasi

Cakupan pelayanan air minum yang aman sampai dengan tahun 2017 adalah sebesar 85,56% baik wilayah perkotaan maupun perdesaan, cakupan sanitasi layak sebesar 84,80%.

b. Perumahan

Perkembangan jum lah penduduk Kabupaten Klaten yang terus meningkat maka penyedian rumah merupakan. Namun demikian penyediaan rumah oleh Pemerintah Daerah dirasa masih kurang, hingga saat ini sebagian besar kebutuhan rumah dipenuhi

(20)

oleh pihak swasta. Kedepan perlu adanya perah pemerintah dalam membantu menyediakan lahan dan pembangunan rumah dan harga yang relative lebih murah dan terjangkau oleh masyarakat. Pembangunan perumahan dan kawasan pemukiman tersebut tentunya RT/RW Kabupaten Klaten guna terwujudnya kawasan yang terintegrasi terkomeksi dan berkelanjutan.

c. Kawasan Permukiman

Permasalahan pokok sector permukiman di Kabupaten Klaten adalah kondisi permukiman kumuh dan Rumah Tidak Layak Huni

(RTLH), kondisi permukiman kumuh diwilayah permukiman.

Kekumuhan itu terjadi karena kondisi sosial ekonomi masyarakat nelayan yang umumnya rendah, juga adanya ancaman abrasi dana kresi, dan kondisi lahan yang sulit untuk dikembangkan system drainase yang memadai. Saat ini di Kabupaten Klaten terdapat 5 kecamatan dan 13 desa/kelurahan yang masuk dalam kategori kawasan kumuh yaitu meliputi:

1. Kecamatan Klaten Utara : Kelurahan Bareng Lor dan Desa Belang Wetan.

2. Kecamatan Klaten Tengah : Kelurahan Bareng, Kelurahan Kabupaten, dan Kelurahan Tonggalan;

3. Kecamatan Klaten Selatan : Kelurahan Gayamprit, Desa Jetis, Desa Karanglo, Desa Merbung dan Desa Tegalyoso.

4. Kecamatan Delanggu : Desa Sabrang.

5. Kecamatan Prambanan : Desa Kebondalem Kidul dan Desa Bugisan. Dengan total luas area : 236,50 Ha

Sedangkan untuk Rumah Tidak Layak Huni Berdasarkan data dari PBDT 2015 (Pemutahiran Basis Data Terpadu), jum lah rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Klaten Tahun 2015 sebanyak 24.775 unit.

2.3.2 Capaian Kinerja Pelayanan

Kinerja pelayanan dapat dideskripsikan melalui review capaian kinerja melalui komparasi antara target dan realisasi dari masing-masing indikator yang telah ditetapkan. Data yang digunakan adalah melakukan evaluasi berasal dari LAKIP ( Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) dan data realisasi fisik dan keuangan ( RFK) pelaksanaan

kegiatan APBD Kabupaten Klaten pada tahun anggaran yang

bersangkutan.

Pengukuran capaian kinerja berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri ( Permendagri ) Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

(21)

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah, tingkat capaian kinerja ditentukan sebagai berikut: 1) Sangat Tinggi' apabila tingkat capaian kinerja:x>90% , 2) Tinggi\ apabila tingkat capaian kinerja: 75%< x< 90%, 3) Sedang, apabila tingkat capaian kinerja: 65%<x<75%, 4) Rendah, apabila tingkat capaian kinerja:

50%<x<65%, dan 5) Sangat Rendah, apabila tingkat capaian kinerja: x<50% .

Berdasarkan pengukuran capaian kinerja tersebut, sebagian besar target indikator kinerja telah dapat dipenuhi. Pada realisasi capaian, Indikator berkurangnya luasan Kawasan Permukiman kumuh juga memiliki angka realisasi sehingga terdapat indikasi bahwa penanganan Kawasan Permukiman kumuh menjadi prioritas.

Sementara pada indikator kinerja ketersediaan pengelolaan air limbah secara terpusat dan indikator banyaknya kegiatan yang bertumpu pada

kegiatan masyarakat, tidak didukung dengan data yang dapat

merepresentasikan realisasi kinerja sehingga capaian kinerja tidak dapat diukur. Berdasarkan kondisi ini, penyusunan dan updating basis data Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten perlu mendapat prioritas pada renstra berikutnya.

Sesuai dengan tugas dan fungsi, organisasi dan struktur Dinas Perumahan dan Kawasan. Permukiman, .kondisi umum capaian kinerja, layanan yang dapat dicapai selama tahun terakhir dijelaskan pada Tabel 2.4 (Terlam pir)

Selain review terhadap kinerja layanan, dilakukan review terhadap pengelolaan, pendanaan pelayanan DinasPerumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten untuk melengkapi evaluasi capaian kinerja yang telah disajikan sebelumnya. Analisis pengelolaan pendanaan dapat digunakan untuk menilai realisasi penyerapan anggaran pada urusan Perumahan dan Pertanahan periode 2011-2015. Secara lebih detail, data anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan urusan perumahan, pemukiman dan pertanahan pada periode 2011-2015 dapat dilihat pada Tabel 2.5 (Terlam pir)

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

Gambaran pelayanan Dinas Perumahan dan Kaw asan, Permukiman Kabupaten Klaten yang telah dideskripsikan pada sub bab sebelumnya merupakan bagian dari analisis internal dengan melakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan. Disisi lain, kegiatan pembangunan merupakan kegiatan yang bersifat multi dimensi dan lintas sektoral, sehingga analisis internal perlu dilengkapi dengan analisis eksternal, yaitu identifikasi tantangan dan peluang.

(22)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Sebagaimana telah dijelaskan dalam Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 54 Tahun 2010, isu strategis merupakan kondisi atau hal yang harus

diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena

dampaknya yang signifikan dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, jika tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang .Identifikasi isu strategis akan meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, mempermudah operasionalisasi program dan kegiatan, serta dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan etika birokratis.

Berdasarkan hasil telaah kebijakan, dokumen terkait (RPJP Kabupaten,RPJM Kabupaten,dan RTRW Kabupaten Klaten ), evaluasi terhadap kinerja Rencana Strategis pada periode sebelumnya, serta hasil dari rangkaian FGD (Focus Group Discussion) baik

internal Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten maupun

dengan Perangkat Daerah terkait, maka terdapat beberapa permasalahan dan isu strategis yang perlu diperhatikan dalam perumusan program dan kegiatan. Perumusan isu strategis tidak terbatas pada keluaran {output) dari program dan kegiatan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten . Identifikasi isu strategis berangkat dari analisis, dampak {outcom e dari program dan kegiatan sehingga konteks pembahasan menjadi lebih luas dan integrasi atau kerjasama dengan Dinas maupun instansi pemerintahan yang lain menjadi lebih terpetakan. Hal ini diperlukan, mengingat pentingnya integrasi dan kerja sama antara Perangkat Daerah dalam konsep pembangunan wilayah untuk mewuhudkan visi Kabupaten Klaten 2016-2021

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi dilakukan dengan pemetaan permasalahan di setiap bidang kerja yang ada di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten . Berikut identifikas permasalahan di setiap bidang kerja:

a. Bidang Kawasan Permukiman

Identifikasi isu strategis dibidang Cipta Karya berangkat dari pemahaman mengenai konsep penciptaan lingkungan yang sehat dan aman {health a nd safety

environm ent) serta sustainable developm ent goals (SDGs). Kedua konsep tersebut

merupakan faktor penting untuk mewujudkan visi dan misi Kabupaten Klaten .Dalam konteks tersebut, tupoksi bidang Kawasan Permukiman yang terfokus pada pembangunan dan pengelolaan prasarana dasar kawasan permukiman, dan drainase perkotaan memegang peranan penting dalam pencapaian konsep

(23)

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, terdapat beberapa tantangan dan peluang pengembangan dalam upaya peningkatan kinerja layanan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten . Tantangan yang utama adalah adanya trend pembangunan yang tidak ramah lingkungan, yang diindikasikan dengan adanya alih fungsi lahan serta belum tertanganinya kawasan permukiman kumuh. Selama 5 tahun kedepah.

Selain trend pembangunan yang tidak ramah lingkungan, terdapat tantangan lari dari segi ketidak jelasan atau tumpang tindih kewenangan tugas pokok dan fungsi antar instansi, sehingga terdapat permasalahan riil dilapangan yang tidak ditangani oleh instansi manapun dan sebaliknya, terdapat overlap kewenangan dibeberapa instansi. Sebagai contoh, jalan lingkungan, drainase perkotaan, air minum dan sanitasi masih memerlukan penegasan batas-batas kewenangan antar instansi. Disisi lain, penanganan Drainase masih terjadi overlap kewenangan antara Perumahan dan Kawasan Permukiman dan DPUPR. Dalam konteks ini, diperlukan kejelasan kewenangan dan perbaikan tata organisasi pada level Kabupaten. Disamping kewenangan dan tupoksi, tantangan eksternal lain berupa upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalam program dan kegiatan pembangunan. Program dan kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh Dinas

Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten umumnya berkaitan

dengan kebutuhan infrastruktur dasar masyarakat, seperti aksesibilitas jalan lingkungan, perumahan, drainase perkotaan, maupun PSU permukiman, sehingga keterlibatan masyarakat diharapkan dapat makin meningkatkan rasa kepemilikan terhadap program dan kegiatan tersebut.

Menyikapi tantangan internal dan eksternal tersebut, terdapat peluang pengembangan layanan dibidang Perumahan dan Kawasan Permukiman, terutama dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi sebagai bagian dari e-

governm ent Terlebih, didukung dengan keberadaan berbagai institusi pendidikan

dan penelitian diKabupaten Klaten sehingga peluang pemanfaatan inOvasi

terknolOgi untuk mendukung layanan bidang Perumahan dan Kawasan

Permukiman menjadi semakin besar. Di sisi lain, Kabupaten Klaten masih

merupakan daerah yang menarik sebagai tempat investasi, terutama investasi swasta di bidang properti. Hal ini member peluang pada pelaksanaan pengerjaan program dan kegiatan bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan menggunakan skema KPBU (kerjasama pemerintah dan badan usaha) sehingga alokasi dana pembangunan dari pemerintah dapat lebih fleksibel.

(24)

merupakan penjabaran dari konsep Livable City,; yaitu mewujudkan kondisi lingkungan kota yang sehat dan aman melalui prinsip penyediaan infrastruktur perkotaan sebagai berikut

1. Tersedianya berbagai kebutuhan dasar masyarakat perkotaan (hunian yang layak, air bersih, listrik).

2. Tersedianya berbagai fasilitas umum dan fasilitas social (fasilitas ibadah/kesehatan/ibadah).

3. Tersedianya ruang dan tempat public untuk bersosialisasi dan berinteraksi. 4. Keamanan, bebas dari rasa takut.

5. Mendukung fungsi ekonomi, sosial dan budaya. 6. Sanitasi lingkungan dan keindahan lingkungan fisik.

Konsep health and safety environm ent secara eksplisit tersirat dalam SDGs yang telah menggantikan program M D Gs atau M illennium

D evelopm ent Goals. Proposal SDGs yang telah diusulkan mengandung 17

tujuan dengan 169 target yang melingkupi hal-hal terkait isu pembangunan berkelanjutan {sustainable developm ent). Isu-isu ini berupa penghapusan kemiskinan dan kelaparan , peningkatan kesehatan

dan pendidikan, pemberdayaan kota yang berkelanjutan, perangmelawan ' perubahan klim , dan perlindungan laut dan kemaritiman. Secara lebih spesifik, tujuan(goal) yang berkaitan langsung dengan pemenuhan air bersih,sanitasi,serta infrastruktur untuk mendukung health and safety

environm ent adalah, sebagai berikut:

1. Goal No. 3-.G oodHealth a nd W ell Being

Dalam tujuan ini dijabarkan salah satu carauntuk menciptakan kesehatan masyarakat yakni dertgan memperbaiki dan menyediakan fasilitas air bersihdan sanitasi yang baik dah terjangkau secara finansial oleh masyarakat.

2 .Goal No. G: Clean W ater a n d Sanitation

Merupakan tujuan yang focus pada penyediaan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat, guna mengatasi masalah kekeringan ,dan kekurangan pangan karena minimnya infrastruktur di bidang air bersih dansanitasi 3. Goal No. 9:Industry, Inovation fin d Infrastructure

Merupakan tujuan yang memiliki bahasan tentang urgensi pembangunan infrastruktur dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan perekonomian dan kualitas kesehatan tempat tinggal.

Pada konteks nasional, SDGs diterjemahkan menjadi program 100-0- 100 yang diusung oleh Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, yaitu 100% akses terhadapair bersih, 0% permukiman kumuh, danl00% akses terhadap jaringan sanitasi. W alaupun ketiga aspek tersebut bukan semata-mata merupakan kewenangan dari bidang Kawasan Permukiman,, namun

(25)

gedung, dan drainase kawasan perlu diarahkan pada perwujudan konsep

health and sa fety environm ent dan SDGs serta berkontribusi terhadap

pencapaian program 100-0-100 tersebut.

Jaringan air bersih dan sanitasi dulunya merupakan bagian kewenangan dari bidang Cipta Karya Sebelum terjadinya reorganisasi baik pada level Kementerian maupun pada level daerah. Saat in i, kewenangan terhadap air bersih di Kabupaten Klaten berada pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman serta PDAM sementara air baku berada dibawah kewenangan DinaS PUTR mulai tahun 2017, cakupan air bersih perpipaan di

Kabupaten Klaten hanya mertcapai 80,58%, Angka cakupan tersebut

disebabkan pemenuhan akses air bersih belum mampu dilayani oleh PDAM. Pada pemenuhan air bersih non perpipaan, kualitas air bersih perlu diperhatikan. Akses dan kualitas air bersih diprioritaskan pada kawasan dengan tingkat kepadatan tinggi dan permukiman padat (terutama pada rumah tangga yang tidak mampu). Perpindahan kewenangan tersebut merupakan satu isu tersendiri yang memerlukan penanganan khusus pada level kelembagaan, terutama terkait dengan kejelasan kewenangan dan bentuk kerjasama antar institusi.

Di sisi lain, meskipun masih terjadi overlap tupoksi antar instansi pengelolaan drainase perkotaan perlu menginduk pada konsep health and

safety environm ent Berdasarkan observasi lapangan, saluran drainase kerap

tercampur dengan buangan limbah rumah tangga sehingga diperlukan penanganan yang lebih baik untuk mencegah masuknya limbah rumah tangga ke dalam saluran drainase. Capaian kinerja ditahun 2016 menyatakan bahwa cakupan sanitasi dasar baru mencapai 54,76%. Prioritas peningkatan masih belum dapat dipetakan secara akurat karena analisis potensi genangan/banjir belum pernah dilakukan,termasuk master plan jaringan drainase yang belum disusun.

b. Bidang Bangunan Gedung dan Perumahan

Identifikasi isu-isu strategis dibidang Perumahan berangkat dari pemahaman mengenai konsep housingforall dan pentingnya integrasi pembangunan di bidang perumahan terhadap tata ruang. Konsep

hou singforall berfokus pada penyediaan rumah layak huni yang terjangkau (afford ablehousing), yang telah dilengkapi dengan prasarana & sarana dasar

(PSD) pendukung yang lengkap.

Pada konteks nasional, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat menargetkan 0% permukiman kumuh yang didukung dengan program

pem bangunan rusun bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Capaian

kinerja terkait dengan penanganan permukiman kumuh di Kabupaten Klaten hingga tahun 2017 tergolong cukup baik, yaitu dengan telah tertanganinya 4.287 unit rumah di seluruh Kabupaten Klaten.

(26)

Dengan laju kinerja tersebut, diharapkan dalam 5 tahun kedepan, jum lah RTLH diKabupaten Klaten makin berkurang dan mampu memenuhi target nasional 0% permukiman kumuh. Sejalan dengan kebijakan pusat dalam mengatasi permasalahan ketersediaan rumah {backlog) khususnya

bagi MBR, Pemeritah Kabupaten Klaten mulai mengkaji rencana

pengembangan hunian vertikal melalui pembangunan rusun meskipun masih

terkendala oleh penyediaan lahan. ,

Di sisi lain, pengelolaan sarana prasarana umum (PSU) di lingkungan perumahan perlu juga mendapat perhatian karena terdapat beberapa perumahan di Kabupaten Klaten yang belum menyerahkan atau bahkan tidak dilengkapi dengan PSU sehingga penghuni perumahan tidak dapat memiliki akses terhadap PSU (contoh: pengambilan sampah, drainase,

limbah). Dengan kondisi tersebut, diperlukan pengaturan tentang

pengelolaan PSU, setidaknya pada level peraturan Bupati sebagai payung hukum yang berfungsi sebagai bentuk pengendalian juga pemanfaatan ruang.

Pada lingkup yang lebih luas, pembangunan perumahan (baik formal maupun Swadaya) harus terintegrasi dengan tata ruang. Terlebih dengan posisi Kabupaten Klaten sebagai area resapan air dan area pertanian, maka dibutuhkan kontrol terhadap pembangunan perumahan agar tercipta kondisi tata ruang wilayah yang seimbang. Salah satu instrument yang bisa digunakan yaitu regulasi IMB.

Setelah melakukan identifikasi terhadap permasalahan dari tiap-tiap bidang tersebut, maka permasalahan utama Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman berdasarkan tugas dan fungsi dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Belum optimalnya sosialisasi pemeliharaan jaringan drainase. 2. Indikator untuk mengukur kualitas drainase kurang representatif.

3. Belum optimalnya kerja sama dengan PDAM untuk penambahan jaringan air bersih (sambungan RT).

4. Belum adanya kajian kebutuhan rusun untuk memenuhi kebutuhan rumah layak huni bagi MBR.

5. Belum optimalnya perencanaan pengembangan perumahan dan pemukiman.

3.2 Telaah Visi, Misi, dan Pregram RPJMD

Visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tertuang

dalam RPJMD Kabupaten Klaten 2016-2021 sebagai bentuk aktualisasi janji

kampanye yang kemudian disebut sebagai komitmen Bupati dan Wakil Bupati selama masa jabatannya. Sebagai bagian dari implementasi RPJMD Kabupaten Klaten 2016- 2021, terutama di bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Penyusunan Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten: Klaten Tahun

(27)

2016-2021 mengacu pada Visi Kepala Daerah sebagaimana tertuang dalam RPJMD yang disahkan melalui Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2018, yaitu:

“MEWUJUDKAN KABUPATEN KLATEN YANG M AJU, MANDIRI DAN BERDAYA SAING”

Adapun maksud visi tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Klaten, diartikan sebagai suatu daerah otonom, yang mempunyai batasbatas wilayah yang diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus pemerintahan dan kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. M aju, yang dimaksud maju adalah kondisi bahwa masyarakat Kabupaten Klaten dapat tercukupi kebutuhan hidupnya secara adil dan merata, baik kebutuhan lahiriah yang meliputi: sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan, maupun kebutuhan batiniah yang meliputi rasa aman, tentram, dan damai.

3. M andiri' yang dimaksud mandiri adalah bahwa masyarakat Kabupaten Klaten mampu bertumpu pada kondisi, potensi, dan kemampuan sendiri, tanpa harus

meninggalkan kerjasama dengan para pihak untuk melaksanakan

pembangunan.

4. Berdaya saing, yang dimaksud berdaya saing adalah bahwa Kabupaten Klaten kedepan memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan keunggulan kompetitif sehingga mampu dan dapat bersaing

Untuk mencapai Visi Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 tersebut, akan ditempuh melalui tujuh (7) misi pembangunan Kabupaten Klaten Tahun 2016- 2021 yaitu sebagai berikut:

1. Mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan berbudaya.

2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean

governance).

3. Meningkatkan dan Mengembangkan Ekonomi Daerah yang lebih produktif,

kreatif, inovatif, dan berdaya saing berlandaskan ekonomi kerakyatan yang berbasis potensi lokal.

4. Meningkatkan kapasitas infrastruktur publik dan penyediaan kebutuhan

sarana prasarana dasar sosial masyarakat.

5. Meningkatkan kapasitas pengelolaan dan kelestarian sumberdaya alam yang

selaras dengan tata ruang wilayah.

6. Mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang berakhlak dan

berkepribadian.

7. Meningkatan kapasitas pengarusutamaan gender dan perlindungan anak.

(28)

Dari rangkaian visi dan misi atas, yang berkaitan langsung dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman adalah pada

pencapaian misi IV. Dalam melaksanakan M isi IV yaitu “4. Meningkatkan

kapasitas infrastruktur publik dan penyediaan kebutuhan sarana prasarana dasar sosial masyarakat” , Merupakan suatu hal yang sangat penting dan mendasar dalam rangka meningkatkan aksesibilitas antar wilayah, ketersediaan dan pemerataan sarana prasarana sosial dasar masyarakat, dukungan terhadap kawasan sentra produksi, investasi maupun kawasan pengembangan ekonomi dan kelancaran transportasi.

Berdasarkan tujuan tersebut maka dirumuskan sasaran dan indikator sasaran yang ingin dicapai sebagai ukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan M isi IV yaitu:

a. Berkurangnya rumah tidak layak huni

b. Berkurangnya luas kawasan kumuh

c. Meningkatnya cakupan akses air minum

d. Meningkatnya cakupan rumah tangga memiliki sanitasi layak

e. Meningkatnya drainase perkotaan

f. Meningkatnya pembangunan gedung pemerintah dan non pemerintah

Telaah terhadap visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati terpilih ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama masa kepemimpinanBupati dan W akil Bupati terpilih dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Perangkat Daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Hasil identifikasi tentang, faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Perangkat Daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Bupati dan W akil Bupati ini juga akan menjadi input bagi perumusan isu-isu strategis pelayanan Perangkat Daerah. Dengan demikian, isu- isuyang dirumuskan tidak saja berdasarkan tinjauan terhadap kesenjangan pelayanan, tetapi juga berdasarkan kebutuhan pengelolaan faktor-faktor agar dapat berkontribusi dalam pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Padatataran visi dan m isi,ukuran keberhasilan pencapaian dilakukan pada level outcom e dan im pact (bukan pada level output, yang hanya berbasis pada pekerjaan sudah selesai dilaksanakan dengan baik atau tidak), sehingga diperlukan integrasi dan koordinasi dengan instansi yang lain. Dengan demikian, diperlukan kapasitas sumberdaya manusia serta sarana dan prasarana yang memadai untuk dapat melakukan pengawasan dan evaluasi program dan kegiatan hingga level outcom e dan im pact.

Telaah terhadap visi, misi, dan program Bupati dan W akil Bupati terpilih

ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama

masa kepemimpinan Bupati dan W akil Bupati terpilih dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Perangkat Daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala

(29)

daerah tersebut. Hasil identifikasi tentang faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Perangkat Daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Bupati dan W akil Bupati ini juga akan menjadi input bagi perumusan isu-isu strategis pelayanan Perangkat Daerah. Dengan demikian, isu- isu yang dirumuskan tidak saja berdasarkan tinjau anter hadap kesenjangan pelayanan, tetapi juga berdasarkan kebutuhan pengelolaan faktor-faktor agar dapat berkontribusi dalam pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.

3.3 Telaah Renstra K/L dan Renstra Provinsi

Analisis renstra Kementerian/Lembaga (K/L) dan Perangkat Darah Provinsi Jawa Tengah bertujuan untuk menilai sinkronisasi antara capaian kinerja dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten terhadap capaian kinerja pada bidang yang samadi level Provinsi dan nasional. Di samping itu, analisis ini juga digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten terhadap pencapaian target kinerja di level Provinsi dan nasional.

3.3.1 Telaah Renstra Pada Kemeiiterian PUPR

Telaah renstra pada Kementerian PUPR dilakukan dengan melakukan review terhadap sasaran jangka menengah Kementerian PUPERA yang dikaitkan dengan permasalahan pelayanan yang dihadapi

DinaS Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten .

Identifikasi permasalahan juga mencakup identifikasi faktor penghambat dan pendorong. Berangkat dari Visi Kementerian PUPR Tahun 2015-2019 yaitu:

“Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Yang Handal Dalam Mendukung Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, Dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Rpyong”

Renstra Kementerian PUPR merumuskan tujuannya (dampak/Im pact pada level stakeholders) yang dalam hal ini merupakan kondisi yang mencerminkan dampak dari pengaruh hasil sasaran-sasaran strategis

{outcom e/ im pact pada level custom er ya n g dilayani) yaitu meningkatnya

kehandalan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam mewujudkan: kedaulatan pangan, ketahanan air, dan ketahanan energi; konektivitas bagi penguatan day^ saing; layanan, infrastruktur dasar; dan keseimbangan pembangunan antardaerah, antar sektor dan antar tingkat pemerintahan sehingga dapat memenuhi kesejahteraan masyarakat.

Sementara sasaran strategis {outcom e/Im pact pada level

custom ers) dalam hal ini merupakan kondisiyang hendak dicapai secara

nyata oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai penjabaran dari tujuan yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan

(30)

oleh adanya hasil (outcom e satu atau beberapa program. Sasaran-sasaran strategis tersebut digambarkan dalam sebuah peta strategi sebagai petunjuk jalan untuk mencapai visi.

3.3.2 Telaah Renstra Ditjen Cipta Karya Kemen PUPR

Berdasarkan Renstra Kementerian PU-PR 2015-2019, sasaran strategis yang fokus perhatian Ditjen Cipta Karya adalah meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur permukiman di perkotaan dan perdesaan. Adapun indikator kinerja outcome Direktorat Jenderal Cipta Karya meliputi:

1. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat.

2. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak.

3. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat.

3.4 Telaah Kencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Tinjauan Rencana Tata Ruang W ilayah (RTRW) Kabupaten Klaten

diperlukan sebagai upaya sinkronisasi antara rencana tata ruang dengan rencana pembangunan. Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten , sinkronisasi tersebut bertujuan untuk mengintegrasikan antara rencana tata ruang wilayah dengan program dan kegiatan dibidang perumahan dan Kawasan Permukiman. RTRW Kabupaten Klaten 2011-2031. Berdasarkan tujuan penataan ruang wilayah tersebut, maka peran Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman lebih pada penyediaan infrastruktur wilayah yang mengarah pada penyediaan ruang yang tanggap terhadap bencana (resilient) dan berwawasan lingkungan.

Lebih lanjut, tujuah penataan ruang Kabupaten Klaten dalam RTRW

2011-2031 diterjemahkan dalam kebijakan perwujudan kawasan peruntukan permukiman meliputi:

1. Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan

Permukiman Daerah (RP4D);

2. Pengembangan kawasan permukiman perkotaan dan permukiman perdesaan; 3. Pembangunan dan pengembangan rumah susun;

4. Penataan kawasan permukiman baru sesuai standar teknis yang

dipersyaratkan;

5. Pengembangan Kasiba dan Lisiba;

6. Memfasilitasi perbaikan/rehabilitasi kawasan permukiman kumuh dan rumah tidak layak huni;

7. Perbaikan lingkungan permukiman; dan

(31)

Untuk Sistem jaringan air minum meliputi:

a. Pengembangan sistem jaringan air minum pada sumber air yang ada,

pemanfaatan sumber air baku, dan peningkatan jaringan distribusi; b. Pengembangan jaringan air minum kawasan perkotaan;

c. Pengembangan jaringan air minum kawasan perdesaan dengan

mengoptimalkan pemanfaatan sumber air permukaan dan sumber air tanah; dan

d. Pengembangan jaringan air minum di daerah rawan kekeringan meliputi:

1. Kecamatan Bayat; 2. Kecamatan Gantiwarno; 3. Kecamatan Jatinom;

4. Kecamatan Karangnongko; . 5. Kecamatan Kemalang; dan

6. Kecamatan Manisrenggo. Sistem pengelolaan limbah meliputi:

a. Pengelolaan limbah industri kecil dan mikro;

b. Pengembangan prasarana dan sarana pengolahan limbah industri, limbah medis, dan B3 secara mandiri pada fasilitas tertentu maupun secara terpadu untuk pelayanan skala kabupaten;

c. Pengembangan sistem pengelolaan limbah domestik dengan sistem

pengelolaan limbah setempat dan sistem pengelolaan limbah terpusat; d. Sistem pengolahan air limbah rumah tangga komunal diarahkan pada

kawasan perumahan kepadatan tinggi di seluruh kecamatan;

e. Pengembangan instalasi pengolah limbah domestik dan limbah tinja

dengan sistem perpipaan dengan membangun Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) komunal;

f. Mewajibkan pengembang permukiman baru untuk menyediakan

jaringan sanitasi yang terpadu dengan sistem jaringan wilayah; dan g . Pengembangan Instalasi Pengolah Lumpur Tinja (IPLT) meliputi:

1. Kecamatan Klaten Tengah; 2. Kecamatan Jogonalan; 3. Kecamatan Delanggu; dan 4. Kecamatan Pedan.

Sistem jaringan drainase meliputi:

a. Pengembangan saluran drainase memperhatikan kontur dan daerah

tangkapan air;

b. Pengembangan sistem drainase secara terpadu;

c. Pembuatan saluran drainase tersendiri pada setiap kawasan fungsional;

(32)

e. Mengembangkan sumur resapan pada tiap bangunan;

f. Mengoptimalkan daya serap air ke dalam tanah; dan

g . Peningkatan prasarana dan sarana sistem jaringan drainase.

Dari kebijakan penataan ruang tersebut, Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten memiliki peran dan fungsi yang cukup besar terhadap keberhasilan pencapaian seluruh kebijakan penataan ruang. Peran Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman mencakup bidang Bangunan gedung dan Perumahan dan bidang Kawasan Permukiman yang terkait secara langsung dengan kebijakan penataan ruang di dalam RTRW Kabupaten Klaten . Secara khusus, berkaitan dengan perwujudan poin kebijakan pengembangan dan pemantapan fungsi pusat pelayanan yang terkoneksi dengan system prasarana wilayah dalam rangka pengurangan kesenjangan antar wilayah;

Selanjutnya, penelaahan substansi rencana tata ruang mencakup rencana struktur ruang dan rencana pola ruang. Rencana struktur dan pola ruang memuat informasi mengenai lokasi spasial yang akan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam perumusan program dan kegiatan Rencana Strategis Dinas Perunlahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten . Rencana struktur ruang sesuai dalam RTRW Kabupaten Klaten 2011-2031 meliputi pengembangan system pusat kegiatan dan system jaringan prasarana wilayah Daerah.

Identifikasi isu-isu strategis kemudian dipertajam dengan tinjauan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS). KLHS adalah rangkaian analisis analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan atau kebijakan rencana dan atau program. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri NomOr 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah, dinyatakan bahwa KLHS wajib disertakan dalam penyusunan Renstra Perangkat Daerah yang berpotensi menimbulkan dampak dan atau resiko lingkungan hidup.

Peninjauan KLHS dalam penyusunan rencana strategis Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten bertujuan agar program/kegiatan

yang diusulkan Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman telah

mempertimbangkan pembangunan yang berkelanjutan. Peninjauan KLHS dalam penyusunan Renstra berupa kajian pengaruh rencana program dan langkah- langkah mitigasi/adaptasi sebagai upaya meminimalkan potensi dampak terhadap lingkungan. Pada tinjauan KLHS dalam RPJMD Kabupaten Klaten , disebutkan program prioritas pada bidang sosial, fisik prasarana, dan ekonomi beserta

Gambar

Tabel 5.1  Strategi, Arah  dan Kebijakan Renstra-OPD  Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman  Tahun 2016 -  2021
TABEL IL6
TABEL V ll.l
Tabel 7.2.  INDIKASI RENCANA PROGRAM  PRIORITAS YANG DISERTAI  KEBUTUHAN PENDANAAN KABUPATEN KLATEN

Referensi

Dokumen terkait

Pada pengujian menggunakan metode black box testing pada Sistem Informasi Geografis Pemetaan Persebaran Alumni dengan Analisa Clustering didapatkan hasil bahwa semua modul dalam

Sesuai dengan beberapa kasus yang ada dan hasil penelitian dari kurun waktu 2015- 2020 tentang penindasan, hal tersebut terjadinya karena kurangnya pengetahuan mereka

Akan tetapi perubahan-perubahan ini tidak bersifat spesifik terhadap hipertensi saja, karena ia juga dapat terlihat pada penyakit kelainan pembuluh darah retina yang lain..

2) membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris. 3)

Selanjutnya tahapan yang kedua adalah packaging, yaitu mengemas bagaimana sebuah konten media dapat disajkan secara menarik dan mendapat simpati masyarakat, umumnya

Islam merupakan agama yang disampaikan menggunakan simbol- simbol yang bersifat permanen doktrinal. Secara doktriner, Islam bersifat elitis dalam arti bahwa secara normatif

• AC 139-14 Competency Standard for Aerodrome Personnel tidak mewajibkan bagi pengemudi kendaraan di area bandara untuk memahami the geography of the aerodrome; aerodrome