• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) di PT. NIAGA MAS GEMILANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. Oleh HERRY HANDOYO NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) di PT. NIAGA MAS GEMILANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. Oleh HERRY HANDOYO NIM"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Oleh

HERRY HANDOYO NIM.130500186

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA 2016

(2)

s

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT.Niagamas Gemilang

Nama : Herry Handoyo

Nim : 130500186

Program Studi : Geoinformatika Jurusan : Manajemen Pertanian

Pembimbing PKL,

Dwi Agung Pramono S.Hut, MT NIP. 198710042015041002

Penguji I,

Andrew Stefano, ST, MT NIP. 197603152009121002

Penguji II,

Radik Khairil Insanu, ST, MT NIP.199010122014041002

Mengesahkan,

Ketua Program Studi Geoinformatika Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Husmul Beze, S.Hut.,M.Si NIP. 197906132008121003

(3)

ii

Alhamdulilah Segala puji dan syukur berkat rahmat Allah SWT yang selalu melmpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya setiap saat, maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) dengan judull Laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) di PT. Niagamas Gemilang Kabupaten Kutai Karta Negara.-

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Ke

2. Bapak Sumarsono, selaku Manager Perusahaan. 3. Bapak Syamsuddin selaku Pembimbing PKL.

4. Bapak Dwi Agung Pramono, S. Hut. MT, selaku Dosen Pembimbing PKL. 5. Bapak Husmul Beze, S. Hut., M.Si selaku ketua Program studi

Geoinformatika.

6. Bapak Andrew Stefano, ST, MT dan Bapak Radik Khairil Insanu, ST, MT selaku penguji PKL.

7. Seluruh karyawan PT. Niagamas Gemilang dan Semua teman-teman yang terlibat dalam penyusunan laporan ini.

Atas segala yang telah diberikan kepada Penulis, semoga memperoleh balasan yang lebih besar dari Allah SWT.

Penulis menyadari adanya kelemahan dan kekurangan dalam penulisan laporan PKL ini, maka mohon masukan terhadap hal tersebut. Semoga hasil dari kegiatan ini dapat berguna dan dipergunakan sebagai mestinya.

hi Wabarakatuh

Samarinda, Mei 2016

(4)

iii DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN PENGESAHAN i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR GAMBAR v

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan... 2 C. Hasil yang Diharapkan... 2 II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

A. Tinjauan Umum Perusahaan 4

B. Visi dan MisiPerusahaan 5

C. Manajemen Perusahaan 6

D. Waktu dan Lokasi PKL 7

III. HASIL PRAKTIK KERJA LAPANG

A. Pengukuran Batas Blok... ... ... 10

B. Sensus Tanaman Sawit 12

C. Blocking Area... 15

D. Pancang Tanam 18

E. Pembuatan Peta Cek Tanam ... 20 IV. KESIMPULAN dan SARAN

A. Kesimpulan 23

B. Saran 23

DAFTAR PUSTAKA... 24 LAMPIRAN

(5)

iv

DAFTAR TABEL

No. Tubuh Utama Hal

2.1. Waktu dan Lokasi PKL 7

2.2. Hari Libur yang Diberikan Perusahaan 7

3.1. Hasil Pengukuran Batas blok . 10

3.2. Hasil Sensus Tanaman Sawit 12

3.3. 15

(6)

v

DAFTAR GAMBAR

No. Tubuh utama Hal

3.1. Peta Area Cek Tan 21

No. Lampiran Hal

1.1. 25 1.2. 26 1.3. ... 27 1.4. 28 1.5. Kegiatan 30 1.6. 30 1.7. 31

(7)

BAB I PENDAULUAN A. Latar Belakang

Pada era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) saat ini, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu bersaing dalam dunia kerja dan memiliki kompetensi sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Untuk meningkatkan kemajuan sumber daya manusia tersebut perlu diselenggarakan kegiatan non formal dan formal. Pendidikan non formal berupa pelatihan, pendidikan kilat (diklat), kursus dan sebagainya, sedangkan Pendidikan formal merupakan pendidikan dasar keilmuan yang memiliki urutan dari taman kanak kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Selain itu, terdapat Perguruan Tinggi , yang memiliki bidang keilmuan atau keahlian khusus. Salah satu jenis pendidikan di perguruan tinggi adalah pendidikan vokasi yang biasanya merupakan pendidikan diploma.

Pendidikan vokasi merupakan pendidikan berjenjang tinggi yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga yang dapat menetapkan keahlian, keterampilan dibidangnya dan tenaga siap kerja. Secara umum pen didikan vokasi merupakan program diploma, dimana pendidikan tersebut untuk menyiapkan peserta didik enjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan tenaga ahli profesional dalam menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan teknologi dan kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Salah satu pendidikan vokasi di provinsi Kalimantan Timur adalah Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda merupakan wahana pembinaan bagi penerus bangsa dan dalam era pembangunan bangsa untuk masa

(8)

2

globalisasi diharapkan menghasilkan penerus bangsa yang berkompeten, berdedikasi tinggi dan berbudi luhur. Sakah satu program studi di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda adalah Program Studi Geoinformatika. Program Studi Geoinformatika merupakan program studi yang secara khusus mempelajari survei dan pemetaan. Untuk membuat mahasiswa Program Studi Geoinformatika lebih terampil dan siap bersaing dalam dunia kerja, terdapat kurikulum Praktik Kerja Lapang (PKL).

Kegiatan praktik kerja lapang diharapkan dapat mempersiapkan dasar yang kuat untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam menghadapi era pasar bebas. Dari praktik kerja lapang ini mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di kampus dan dapat mengenai dunia kerja yang sesungguhnya.

B. Tujuan

Kegiatan praktik kerja lapang di PT. Niagamas Gemilang mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Mahasiswa dapat menerapkan teori yang diperoleh diperkuliahan pada dunia kerja.

2. Menambah pengetahuan mahasiswa agar mampu berfikir secara kreatif dan kritis mengenai kegiatan yang sesungguhnya di lapangan.

(9)

C. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari kegatan praktik kerja lapang di PT. Niagamas Gemilang adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa dapat menjadi tenaga kerja yang terlatih dan terampil.

2. Mahasiswa dapat menambah ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah dan mengetahui perbandingan antara ilmu pengetahuan di bangku kuliah dengan dunia kerja.

(10)

BAB II

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Tinjauan Umum Perusahaan

PT. Niaga Mas Gemilang dengan induk perusahaan Linked Holdings PTe, yang merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dan bekerja sama dengan dua Negara lain yaitu Singapura dan Korea selatan. Berdasarkan izin lokasi pertama No. 31/DPN.K/1L-31/V-2007 pada tanggal 15 mei 2007 areal perkebunan seluas 16.500 Ha, kemudian PT.Niagamas Gemilang melakukan perpanjangan izin lokasi No.31/31/DPN.K/1L -31/V-2008 pada tanggal 15 mei 2008 dengan luas areal yang sama yaitu 16.500 Ha. Pada tanggal 12 maret 2012 dilakukan revisi izin lokasi PT.Niagamas Gemilang dengan No.590/525.29/001/A Ptn luas areal menjadi 4.752 Ha. Perubahan luas areal tersebut dikarenakan Hak Guna Usaha (HGU) PT.Niagamas Gemilang tertumpang tindih (Overlap) dengan Hak Guna Usaha (HGU) milik PT.Multi Harapan Utama (MHU) yaitu perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan, Hutan Tanaman Industri (HTI) dan PT. Budi Duta yang bergerak dibidang perkebunan karet PT.Niagamas Gemilang beralamat di :

1. Kantor Pusat : 8 Temasek Boulevard #11-02A Suntec Tower Three Singapore 038988

2. Kantor Cabang atau Perwakilan : Jl. Pattimura No.17 RT.010 Kel Sukarame, Kec. Tenggarong, Kab Kutai Kartanegara. Kode Pos : 75514 3 .Kantor di Kebun atau Lokasi Operasional Perusahaan :

a. Dusun Baruk, Desa Jonggon C, Kec. Loa Kulu,Kab,Kutai Kartanegara b.Dusun donomulyo, Desa, Sungai payang.Kec Loa Kulu Kab, Kutai

(11)

B. Visi dan Misi

1. Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan perkebunan kelapa sawit yang menguasai cadangan, memproduksi dan mendistribusikan kelapa sawit dalam jumlah besar, yang dikelola secara professional oleh orang-orang yang jujur,loyal,berdedikasi tinggi dan professional untuk mencaoai hasil optimal.

2. Misi perusahaan

PT. Niagamas Gemilang memiliki beberapa mii perusahaan sebagai berikut :

a. Menjadi perusahaan perkebunan kelapa sawit yang dikelola secara professional oleh pimpinan dan karyawan yang cerdas dan mempunyai integritas tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

b. Menguasai cadangan kelapa sawit dalam jumlah yang besar berdasarkan data yang akurat dan legal.

c. Melakukan penanaman dengan proses sesuai standar industri kelapa sawit demi tercapainya kepuasan pelanggan atau mitra perusahaan.

d. Memperhatikan faktor lingkungan baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial sekitar perkebunan sehingga tercipta kondisi yang ramah lingkungan.

C. Manajemen Perusahaan

1. Sturuktur Organisasi PT. Niagamas Gemilang

Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Niagamas GEmilang dipimpin oleh chairman asal Negara Korea Selatan. Di kantor cabang yang berada di Kabupaten Kutai Kartanegara sendiri PT. Niagamas Gemilang dipimpin oleh Kim Nam IL, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.

(12)

6

2. Areal kerja PT. Niagamas Gemilang

Dalam areal kerja PT. Niagamas Gemilang terdapat 3 Estate. Dalam kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini kami ditempatkan di Estate 2 yaitu Estate Jembayan. Estate Jembayan ini dipimpin oleh seorang manager yang bernama Sumarsono. Didalam Estate jemba yan ini memiliki 3 divisi yaitu divisi 4, divisi 5, divisi 6.

Divisi 4 memiliki 41 blok tanam kelapa sawit yang dipimpin oleh seorang asisten bernama bapak kasiran untuk Rencana Kerja Bulanan (RKB) dibulan Maret perawatan tanaman . RKB dibulan April perawatan tanaman dan panen.

Divisi 5 memiliki 38 blok tanam kelapa sawit yang dipimpin oleh seorang asisten bernama bapak kasiran untuk Rencana Kerja Bulanan (RKB) dibulan Maret perawatan tanaman . RKB dibulan April perawatan tanaman dan panen.

Divisi 6 memiliki 35 blok tanam kelapa sawit yang dipimpin oleh seorang asisten bernama bapak kasiran untuk Rencana Kerja Bulanan (RKB) dibulan Maret perawatan tanaman . RKB dibulan April perawatan tanaman dan panen. Untuk lebih jelas mengetahui areal kerja PT. Niagama s Gemilang di Estate jembayan dapat dilihat pada lampiran I.

D. Waktu dan Lokasi PKL

Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dimulai dari tanggal 2 Maret 2016 hingga tanggal 30 April 2016 yang berlokasi di PT. Niagamas Gemilang tepatnya di kantor Estate Jembayan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada saat Praktek Kerja Lapang (PKL) dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

(13)

Tabel 2.1 Waktu dan Kegiatan PKL

No Waktu Kegiatan Lokasi Keterangan

Maret 2016 April 2016 1 03, dan 05 Pengukuran Batas Blok Blok I16,I19,I20,I21 Praktik 2 04,26,30 01,02,03,04 ,05,06,07,0 8,09,11,12, 13,14,15,16 ,17,18,19,2 0,21,22,23, 25,26,27,28 ,29,30 Sensus Tanaman Sawit Blok I16,I17,L30,L3 1,L32,L34,J32, I20,K23K24,I2 9,I30,H42 Praktik

3 28 Bloking Area Blok H42 Praktik

5 09,29 Pancang

Tanam Blok H42,I18 Praktik 6 08,10,11,12 ,14,15,16,1 7,18,19,21, 22,23,24 Pembuatan Petaarea cek tanam Kantor estate Jembayan Praktik

Dari tabel 2.1 diatas ada nenerapa tanggal yang tidak tercantum pada tanggal tersebut perusahaan meliburkan karyawan, a dapun hari libur yang diberikan peruahaan selama kita melakukan praktik kerja lapang mulai pada tanggal 2 Maret sampai dengan 30 April adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2 Hari Libur yang Diberikan Perusahaan

No Waktu Keterangan

Maret 2016 April 2016

1 6,13,20,27 3,10,17,24 Minggu

(14)

BAB III

HASIL PRAKTiK KERJA LAPANG

A. Pengukuran Batas Blok

1. Tujuan

Tujuan kegiatan pengukuran batas blok adalh untuk mengetahui batas lahan sawit yang sudah dibagi perblok dan membedaka blok satu dengan lainnya, juga membantu pembuatan parit/drainase ditiap blok.

2. Dasar Teori

Pengukuran Batas Blok merupakan bagian dari kegiatan survey yaitu kegiatan untuk pengumpulan data lapangan atau memetakan permukaan bumi baik secara alami maupun buatan manusia yang direferensikan dalam kumpulan titik-titik koordinat X,Y,Z yang akan memberikan gambaran akurat mengenai kondisi-kondisi lapangan berdasarkan data ukur yang didapatkan di lapangan serta mendapatkan luasan area yang diukur. GPS(Global Positioning System) menjadi pilihan yang paling mudah dalam mengambil data lapangan berupa koordinat.

Pembuatan batas areal/lahan dan rancangan blok (blocking area) utamanya pada bidang perkebunan perlu dilaksanakan sebagai dasar untuk penyusunan rencana kerja, yaitu meliputi system kerja (perencanaan dan pengorganisasian), mene ntukan kebutuhan alat/tenaga kerja, dan menentukan kebutuhan biaya.

Oleh karena itu, pembangunan fisik kebun dalam bentuk apapun belum dapat dilaksanakan sebelum pekerjaan blocking (termasuk survei lahan) diselesaikan, kegiatan blocking area ini juga berguna bagi masyarakat pemilik lahan yang inclave atau penyerahan dalam menentukan kepemilikan masing-masing lahan sebelum diserahkan ke perusahaan. Perkejaan blocking area

(15)

kedepannya selain mengukur blok -blok tanaman dalam satuan terkecil misalnya

25 ha, 30 ha maupun penentuan blok yang sesuai degan kontur (Suardi, 2015). 3. Alat

Alat yang digunakan dalam kegiatan pengukuran batas blok adalah GPS Map 76CSX untuk mengambil data di lapangan.

4. Prosedur Kerja

Prosedur kerja dalam melakukan pengukuran batas blok sebagai berikut. a. Melaksanakan Apel pagi (breafing).

b. Menyiapkan alat GPS dan memastikan alat berfungsi dengan baik.

c. Menuju ke lokasi pengukuran yang telah ditentukan menggunakan sepeda motor.

d. Membuat point menggunakan GPS yang digunakan sebagai titik awal pengukuran.

e. Memulai pengukuran dengan mengaktifkan Track pada GPS lalu ikuti jalur pada batas blok yang telah dibuat sampai kembali ke titik awal pengukuran. 5. Hasil Yang Dicapai

Hasil pengukuran batas blok dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1 Tabel Hasil Pengukuran batas blok.

No Waktu Kegiatan Prestasi 1. 03 Maret 2016 Pengukuran batas blok i17 1 Ha 2. 05 Maret 2016 Pengukuran batas blok

i16,i19,i20,i21 4 Ha

6. Pembahasan

Pengukuran batas blok dilakukan perdivisi, penulis hanya melakukan pengukuran pada blok di divisi 4. Luasan pada tiap blok yang diukur adalah 1 Ha, pada tanggal 03 maret 2016 pengukuran dilakukan pada batas blok i17 dengan luas 1 ha dan pada tangg al 05 Maret 2016 dilakukan pengukuran pada batas

(16)

11

blok i16,i19,i20 dan i21 yang memiliki masing-masing luas 1 Ha. Ada beberapa faktor kendala yang dihadapi dilapangan.

a. Lokasi

Lokasi yang menjadi tempat pengukuran adalah bekas rawa-rawa sehingga menyulitkan anggota survei untuk melakukan pengukuran. Oleh karena itu pihak perusahaan memberikan perlengkapan safety berupa sepatu boat kepada para anggota survei.

b. Akses jalan

Akses jalan menuju lokasi masih berbentuk jalan tanah sehingga ketika hujan turun, jalan menjadi berlumpur sehingga menyulitkan anggota survei menuju lokasi. diharapkan pihak perusahaan menimbun jalan tanah tersebut menggunakan bebatuan.

B. Sensus Tanaman Sawit

1. Tujuan

Kegiatan sensus tanaman sawit bertujuan untuk mengumpulkan data setiap blok yang meliputi jumlah titik tanam yang tanamannya mati, hilang, tidak berproduksi, dan menentukan kerapatan tanaman, serta menentukan kondisi areal yang tidak dapat ditanami.

2. Dasar Teori

Sensus dilakukan secara berkala untuk mengetahui kondisi semua tanaman budidaya. Setiap tanaman sawit yang mati perlu dikumpulkan dan didata dengan benar.begitu pula tanaman sawit yang diselingi sisipan maupun titik tanam yang kosong perlu dicatat untuk dimasukkan di dalam data (Anonim 2015).

(17)

Untuk mempermudah, sensus dimulai dari kebun bagian barat menuju ke bagian timur. Ada seorang yang bertugas untuk mengatur kinerja sensus agar saling tidak tumpang tindih. Setiap penyensus mengamati setiap dua barisan.

Sensus tanaman harus dilakukan secara rutin supaya tingkat pertumbuhannya terkendali. Sensus tahap pertama dilakukan selama penanaman untuk memetakan titik tanam. Berikutnya sensus tanaman dikerjakan pada usia tanam bulan untuk menentukan tingkat produktivitas tanaman. Kemudian setiap tahun sekali dilakukan guna memantau jumlah tanaman yang produktif dan tidak produktif pertahun (Anonim 2015).

3. Alat

Alat yang digunakan dalam kegiatan sensus tanaman adalh Gps Map 76Csx untuk mengambil data di lapangan.

4. Prosedur Kerja

Prosedur kerja dalam kegiatan sensus tanaman sebagai berikut. a. Melaksanakan Apel pagi (Breafing).

b. Menyiapkan Alat Global Positioning System (GPS) yang telah disediakan oleh perusahaan dan memastikan alat berfungsi dengan baik.

c. Menuju ke blok yang telah ditentukan oleh Asisten Divisi.

d. Memulai sensus dengan memberi point pada tiap-tiap tanaman sawit menggunakan GPS, dimulai dari arah barat ke timur.

5. Hasil yang dicapai

Hasil kegiatan sensus tanaman disampaikan pada tabel berikut. Tabel 3.2 Tabel hasil sensus tanaman.

No. Waktu Kegiatan Prestasi

1. 04 maret 2016 Sensus tanam di blok i16 105 pokok 2. 26 maret 2016 Sensus tanam di blok I17 450 pokok 3. 01 april 2016 Sensus tanam di blok L30,L31,L32 210 pokok 4. 02 april 2016 Sensus tanam diblok L34 246 pokok

(18)

13

Lanjutan tabel 3.2 Tabel hasil sensus tanaman

No. Waktu Kegiatan Prestasi

5. 04 april 2016 Sensus tanam diblok J32 250 pokok 6. 05 april 2016 Sensus tanam diblok J32 120 pokok 7. 06 april 2016 Sensus tanam diblok J32 140 pokok 8. 07 april 2016 Sensus tanam diblok L34 300 pok ok 9. 11 april 2016 Sensus tanam diblok K23, K34 325 pokok 10. 13 april 2016 Sensus tanam diblok I29,I30 350 pokok 11. 14 april 2016 Sensus tanam diblok H42 8 pokok 12. 16 april 2016 Sensus tanam diblok K26 235 pokok 13. 17 april 2016 Sensus tanam diblok K28 186 pokok 14. 18 april 2016 Sensus tanam dibloik K27 210 pokok 15. 20 April 2016 Sensus tanam sawit 123 pokok 16. 21 April 2016 Sensus tanam sawit 13 pokok 17. 22 April 2016 Sensus tanam sawit 12 pokok 18. 23 April 2016 Sensus tanam sawit 70 pokok 19. 25 April 2016 Sensus tanam sawit 11 pokok 20. 26 April 2016 Sensus tanam sawit 230 pokok 21. 27 April 2016 Sensus tanam sawit 76 pokok 22. 28 April 2016 Sensus tanam sawit 282 pokok 6. Pembahasan

Pada setiap blok jumlah tanaman sawit berbeda-beda tergantung luasan area blok tersebut. Jumlah tanaman sawit pada luasan 1 Ha sekitar 136 pokok tanaman sawit. Untuk area blok yang datar dan bersih dari rumput maka cukup 1 orang saja yang melakukan sensus tapi jika area blok yang terjal dan memiliki rumput yang tinggi maka diperlukan 2 atau lebih anggota untuk melakukan sensus. Pada tanggal 14 April 2016 dilakukan kegiatan sensus di blok H42 yang dimana blok tersebut merupakan lahan perkebunan kelapa sawit milik masyarakat yang telah dibeli oleh perusahaan. Diblok H42 tanaman sawit ditanam diarea yang terjal jadi hasil yang didapatkan hanya 8 pokok. Pada blok yang yang memiliki areal yang datar dan bersih dari tumbuhan liar dan memiliki luasan 20 Ha seperti blok I17 mampu diperoleh hasil yang lebih banyak yakni 450 pokok tanaman sawit.

(19)

C. Blocking Area

1. Tujuan

Untuk mengetahui batas lahan yang sudah menjadi milik perusahaan yang akan ditanami kelapa sawit dengan cara memberi tanda sebuah pita berwarna pada batas lahan sesuai dengan rancangan blok yang telah direncanakan, dan memudahkan proses stacking.

2. Dasar Teori

Pembuatan rancangan blok (blocking area) utamanya pada bidang perkebunan perlu dilaksanakan sebagai dasar untuk penyusunan rencana kerja, yaitu meliputi sistem kerja, menentukan kebutuhan alat/tenaga kerja, dan menentukan kebutuhan biaya. Oeh karena itu, pembangunan fisik kebun dalam bentuk apapun belum dapat dilaksanakan sebelum pekerjaan blocking (termasuk survey lahan) diuselesaikan, kegiatan blocking area ini juga berhguna bagi masyarakat pemilik lahan yang inclave atau penyerahan dalam menentukan kepemilikan masing-masing lahan sebelum diserahkan ke perusahaan. Pekerjaan blocking are kedepannya selain mengukur blok-blok tanaman dalam satuan terkecil misalna 25 Ha maupun penentua n blok yang sesuai dengan kontur (Anonim 2016).

3. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan untuk batas lahan yang sudah dibebaskan (blocking) adalah sebagai berikut:

a. Alat

alat yang digunakan dalam kegiatan pengukuran batas lahan yang sudah dibebaskan (blocking) adalah sebagai berikut :

(20)

15

2) parang untuk merintis jalan yang akan dilewati pada saat pengukuran b. Bahan

bahan yang digunakan dalam kegiatan pegukuran lahan yang sudah dibebaskan adalah pita survei untuk memberi tanda pada batas lahan.

4. Prosedur Kerja

Prosedur kerja dalam kegiatan blocking area sebagai berikut. a. Melaksanakan apel pagi dan breafing.

b. Pembagian anggota kelompok pengukuran.

c. Menyiapkan alat GPS dan memastikan alat berfungsi dengan baik d. Menuju kel lokasi pengukuran menggunakan sepeda motor.

e. Membuat point menggunakan GPS di lokasi sebagai titik awal pengukuran f. Memulai rintis jalan sampai kembali lagi ketitik awal pengukuran denagn

mengikuti jalur sesuai dengan racangan blok yang ada pada GPS.

g. Setiap jalur yang telah dilalui diberi tanda pita ke objek yang mudah dilihat. 5. Hasil yang dicapai.

Hasil kegiatan blocking area disampaikan pada tabel berikut. Tabel 3.3 Tabel hasil Blocking Area.

No Waktu Kegiatan Prestasi Jumlah pekerja 1. 28 Maret 2016 Blocking area 6 Ha 12 orang 6. Pembahasan

Hasil yang diperoleh pada kegiatan blocking area tanggal 28 Maret 2016 adalah dengan luas lahan 6 Ha yang dikerjakan oleh tim survei yang beranggotakan 4 Mahasiswa PKL dan 8 pekerja dengan masing-masing memiliki tugas yang berbeda-beda. Tim mahasiswa PKL memiliki tugas sebagai penunjuk jalur dengan mengikuti jalur dengan menggunakan GPS sedangkan 4 anggota lain memiliki tugas sebagai perintis dengan menggunakan parang dan 4 lainnya

(21)

sebagai pemberi tanda dengan menggunakan pita survei. Kendala yang dihadapi di lapangan adalah banyaknya tumbuhan berduri yang tumbuh disekitar jalur yang dilewati oleh surveyor sehingga kegiatan blocking menjadi lambat.

D. Pancang Tanam

1. Tujuan

Kegiatan Pembuatan Pancang Tanam bertujuan untuk memberikan tanda-tanda guna pembuatan lubang tanam sesuai dengan jarak tanam yang telah direncanakan.

2. Dasar Teori

Arah pemancangan ajir diatur dari utara ke selatan dan tegak lurus terhadap jalan sekunder atau jalan produksi. Jarak tanam 9,08 x 9,08 meter merupakan jarak tanam segitiga sama sisi, artiya jarak tanam antar barisan 7, 86 meter. Tinggi ajir minimum satu meter diatas tanah, ajir dipilih yang lurus dengan panjangnya 1,25 meter. Ajir harus ditekan sedalam mungkin, sehingga tidak mudah ditumbangkan angina atau hujan. Pemgajiran harus lurus, berdiri tegak, dan bermata lima (empat titik sudut bujur sangkar dan satu titik ditengahnya). Ajir dapat menggunakan bamboo atau anak kayu yang diperoleh dari loksai penanaman atau daerah sekitarnya (Sunarko, 2009).

Ajir adlah kayu atau bambu yang ditancapkan di tempat-tempat yang akan ditanami tanaman kelapa sawit. Ajir ini sebagai tanda bagi kontraktor atau buruh untuk membuat lubang tanam. Jarak tanam yang dipakai 9 x 9 x 9 meter dengan pola segitiga sama sisi sehingga dalam satu hktar ada 142 tanam. Barisan dibuat dari arah utara ke selatan, kecuali di lereng-lereng garis dan puncak-puncak gunung yang curam dibuat searah kontur. Namun, penanaman secara kontur tidak dilakukan di kebun-kebun kelapa sawit di Sumatera Utara.

(22)

17

Pertimbangannya, penanaman secar a kontur akan menyulitkan system panen dan transportasi buah (Sayono, 2003).

3. Alat

a. Alat

Alat yang digunakan dalam kegiatan pancang tanam adalah sebagai berikut:

1) Kompas 2) Meteran 3) Parang b. Bahan

Bahan yang digunakan dalam kegiatan pancang tanam adalah sebagai berikut :

1) Pita survei 2) Pancang tanam 4. Prosedur Kerja

Prosedur kerja dalam kegiatan pancang tanam sebagai berikut. a. Melaksanaan apel pagi (breafing).

b. Menyiapkan alat dan bahan.

c. Menuju lokasi pengukuran menggunakan sepeda motor.

d. Dilokasi tancapkan ajir kemudian berdiri didepan ajir sambil gunakan kompas untuk mencari arah utara atau nol derajat.

e. Dari arah utara putar kompas kearah barat atau 270 derajat lalu tarik meteran sepanjang 20 meter lalu tancapkan ajir.

(23)

5. Hasil Yang Dicapai

Hasil yang dicapai akan disampaikan pada table berikut. Table 3.4 table hasil pancang tanam

No Waktu Kegiatan Prestasi

1. 09 Maret 2016 Pancang tanam Luasan 1 Ha 2. 29 Maret 2016 Pancang tanam Luasan 1 Ha 6. Pembahasan

Hasil yang diperoleh dari kegiatan pancang tanam pada tanggal 09 Maret 2016 dan 29 Maret 2016 adalah dengan memasang pancang pada blok dengan luasan masing -masing 1 Ha. Pancang tanam dilakukan pada setiap blok untuk menentukan tempat yang akan ditanami kelapa sawit sesuai dengan jarak tanam yang dipakai. Ajir/Pancang harus tepat saat meletakkanya, sehingga ajir akan terlihat lurus dari segala arah, kecuali di daerah teras dan kontur. Sistem jarak yang digunakan adalah segitiga sama sisi, dengan jarak 9,2 x 9,2 x 9,2 meter yang nantinya populasi tanaman sekitar 136 pohon. Berapapun ukuran jarak yang akan dijadikan patokan dalam penanaman seharusnya tidak terlalu rapat karena akan mempengaruhi produktifitas pohon tersebut.

E. Pembuatan Peta Area Cek Tanam

1. Tujuan

Dalam membuat peta daerah/areal cek tanam kosong, pengolahan data menggunakan software arcview 3.3 yang bertujuan untuk mengetahui daerah/areal yang belum ditanami.

2. Dasar Teori

Pengolahan data adalah suatu proses data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut

(24)

19

akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk sebuah siklus. Siklus ini juga disebut juga dengan siklus pengolahan data (Hartono ,2006).

Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan (BAKOSURTANAL, 2005).

3. Alat dan Bahan

a. Alat

Alat yang digunakan dalam pembuatan peta adalah Laptop b. Bahan

Bahan yang digunakan dalam pembuatan peta adalah software Arcview Gis 3.3.

4. Prosedur Kerja

Prosedur kerja dalam pembuatan peta ceka tanam. a. Membuka program arcview 3.3

b. Klik view untuk menampilkan view baru

c. Klik add data, masukkan data shp yang ingin dibuatkan peta seperti data shp point tanam, data parit, jalan dan data poligon sebagai daerah cek tanam

d. Setelah data yang diperlukan sudah di tambahkan, klik view pilh layout e. Maka muncul dialog template manager, pilih bentuk kertas lalu ok

f. Klik layout pilih page setup kemudian atur page size, units,dan margins lalu ok

(25)

g. Untuk menampilkan peta pada layout klik view frame lalu arahkan kursor dari pojok kiri atas ke pojok kanan atas kemudian pilih viewnya, untuk skala pilih user specified scale dan ok

h. Untuk menambahkan legenda, arah utara, dan skala klik view frame lalu pilih yang ingin ditampilkan.

5. Hasil yang dicapai

6. Pembahasan

Hasil yang diperoleh adalah peta areal cek tambahan tanam pada blok i14 dan memiliki daerah cek tanam kosong dalam bentuk poligon berjumlah 41 poligon yang nantinya akan dicek ke lapangan. Pada blok i14 memiliki luas 9,1 Ha dan memiliki 913 titik tanam. Setelah selesai dibuat peta akan diberikan kepada setiap asisten divisi, asisten perdevisi akan menyiapkan beberapa anggota untuk turun kelapangan, dan mengecek ke tiap-tiap blok. Setiap daerah yang belum ditanami akan dicatat atau diberi keterangan sesuai dengan apa yang ada dilapangan, apakah daerah tersebut kosong karena adanya parit, j alan, dan lain-lain. peta tersebut sangat memudahkan pekerja untuk mengetahui letak daerah serta luasan area yang belum ditanami.

(26)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat disampaikan dalam pe;aksanaan praktek kerja lapang (PKL) adalah sebagai berikut :

1. Penulis dapat menerapkan ilmu survei dan pemetaan yang didapat selama perkuliahaan pada kegiatan perusahaan PT. Niagamas Gemilang.

2. Penulis memperoleh pengetahuan dari kegiatan yang dilakukan di lapangan.

B. Saran

Saran yang disampaikan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) sebagai berikut:

1. Untuk membangun kinerja bersama antara PT. Niagamas Gemilang dengan mahasiswa PKL pada waktu yang akan datang mahasiswa diikutsertakan dalam kegiatan diperkebunan kelapa sawit bemacam-macam posisi agar pengalaman dan ilmu yang didapat semakin bertambah.

2. Proses kegiatan survei di perusahaan seharusnya menyediakan sarana transportasi yang mendukung sesuai dengan kondisi hal ini dikarenakan untuk menunjang kinerja terutama dalam mencapai prestasi kerja.

(27)

Anonim, 2011. http://arieyoedo.blogspot.co.id/2011/03/tanya-jawab-kebunkelapa-sawit 8.html (Diakses pada 25 April 2016).

Anonim, 2012. http://konsultasisawit.blogspot.co.id/2012/08/sensus-kelapa-sawit. html (Diakses pada 28 April 2016).

Anonim,2013. http://sahidinpedulingkungan.blogspot.co.id/2013/01/implementasi-konservasi-tanah-dan-air.html (Diunduh pada 28 April 2016).

Iyung. 2010.Panduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Jakarta: Penebar Swadaya.

Diang. 2005 http://dokumen.tips/documents/land-clearing.html. (Diakses pada tanggal 29 Maret).

Sastrosayono, 2003. Budidaya Kelapa Sawit.

Sunarko 2009, Budi Daya dan Pengolahan Kebun Kelapa Sawit dengan Sistem Kemitraan.

(28)

3

7

1

9

8

10

4

2

5

26

35

25

11

615

14

38

36

37

39

27

13

33

30

16

23

31

34

32

17

21

19

22

18

20

3

7

1

9

8

10

4

2

5

26

35

25

11

615

14

40

38

36

37

39

27

13

33

30

16

23

31

34

32

17

21

19

22

18

20

3

7

1

9

8

10

4

2

5

26

35

25

11

615

14

40

38

41

36

37

39

27

13

33

30

16

23

31

34

32

17

21

19

22

18

20

Peta Areal Cek Tambahan Tanam

Skala1:2500

Legenda :

Blok div 4

Daerah Cek Tanam Parit

Jalan Tanam

N Blok i14

(29)
(30)
(31)
(32)

??

ŽU?wGYlA?s uAÐAYOAY

Gambar 1.5 Blocking Area

(33)

Gambar

Tabel 2.1 Waktu dan Kegiatan PKL
Tabel 3.2 Tabel hasil sensus tanaman.
Tabel 3.3 Tabel hasil Blocking Area.
Gambar 1.5 Blocking Area

Referensi

Dokumen terkait

Dosen tetap/tidak tetap, Doktor, Profesor, S2 Reguler = 3 SKS Honorarium Bruto Maksimum per Sesi (Bulan/4 Sesi)... Tarif honorarium kelas independen sudah termasuk honor pembuatan

Dengan demikian keberadaan komite audit dalam suatu perusahaan dapat mengurangi kecurangan dalam penyajian laporan keuangan sehingga komite audit diharapkan dapat

Metode analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan pada penelitian ini.Tujuan pada penelitian adalah memperoleh model terbaik untuk meramalkan jumlah pengunjung

Kajian ini diharapkan dapat dipakai sebagai tambahan informasi bagi : (1) pengusaha industri tempe dan kripek tempe kedele dalam mengorganisasikan faktor

Selanjutnya, dilakukan uji signifikansi parameter sehingga diperoleh hasil seperti yang tertera pada Tabel 4.Karena setiap parameter signifikan, maka dapat dilakukan

Sumber Data, Identifikasi Variabel, Metode Analisis, Langkah Analisis Gambaran Umum Perum BULOG, Metode ARIMA, Metode Double Exponential Smoothing.. Peramalan harga beras

Setelah dilakukan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama pada kelompok eksperiman kemudian diberikan posttest untuk mengetahui apakah ada peningkatan

Pada model extended Cox dengan fungsi waktu logaritma tersebut terlihat bahwa faktor yang berpengaruh signifikan terhadap lama pasien berada di IGD adalah pasien