• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol. 8, No. 1, Pebruari 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Vol. 8, No. 1, Pebruari 2020"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

41

Analisis Tingkat Kemampuan Mahasiswa

S1- Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam dalam

Menggunakan Online Public Access Catalogue (OPAC)

di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Batusangkar

Sri Wahyuni

Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Batusangkar Email: sriwahyuni@iainbatusangkar.ac.id

ABSTRACT

Each library users has diverse abilities and skills for searching the Online Public Access Catalogue (OPAC). This ability is closely related to the level of success to find the information needed. The library of IAIN Batusangkar has been developing a library information system since 2004. Newest, the library has provided 12 computer units to be used by users to browse collections through OPAC. The purpose of this study is to find out the level of ability of undergraduate students of Islamic Library and Information Sciences for using Online Public Access Catalogue (OPAC). The method of this research is descriptive method, quantitative approach by processing data with indicators in the form of numbers. The sample in this study is new students in 2019/2020 class, the major of Islamic Library and Information Sciences, amounting to 48 people became a population study. This research used questionnaires and direct observation. While the type of questionnaire used was a closed questionnaire. The method of analyzing in this study uses descriptive methods, then the data will be tabulated by compiling into tables and the percentage will be calculated, analyzed and interpreted then. The results showed 68.75% of respondents stated that the search results for information received were relevant from the results of collection searches in OPAC. 37 respondents (77.08%) stated that the existence of OPAC makes it easier to trace information so that it makes time efficient for users. 81.8% respondents said that the existence of OPAC makes it easier to trace information because it is easily understood by its flexible display and is designed according to user needs. Thus, it can be said that respondents felt helped by the existence of OPAC in the process of meeting.

Keywords: Online Public Access Catalogue (OPAC), Library, Information

Retrieval

ABSTRAK

Setiap pengguna perpustakaan memiliki kemampuan dan skill yang beragam dalam menelusuri Online Public Access Catalogue (OPAC). Kemampuan tersebut berhubungan erat dengan tingkat keberhasilan dalam mencari informasi yang

(2)

42

dibutuhkan. Perpustakaan IAIN Batusangkar merupakan salah satu perguruan tinggi yang telah mengembangkan sistem informasi perpustakaan sejak tahun 2004. Saat ini perpustakaan sudah menyediakan fasilitas 12 unit komputer yang dapat digunakan pengguna menelusuri koleksi melalui OPAC. Adapun tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui tingkat kemampuan mahasiswa S1- Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam dalam Menggunakan Online Public Access Catalogue (OPAC). Metode penelitan yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan mengolah data yang indikatornya berupa angka. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru angkatan 2019/2020 S1-Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam yang berjumlah 48 orang, sehingga penelitian ini menjadi penelitian populasi. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan observasi langsung ke lapangan. Sedangkan jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup. Metode menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, selanjutnya data yaang diperoleh akan ditabulasikan dengan menyusun ke dalam tabel-tabel kemudian dihitung perentasinya, dianalisis dan diinterpretasikan. Adapun hasil penelitian yang didapatkan yaitu sebanyak 68,75% responden menyatakan hasil penelusuran informasi yang diterima relevan dari hasil pencarian koleksi di OPAC. Sebanyak 37 responden (77,08%) menyatakan adanya OPAC mempermudah melakukan penelusuran informasi sehingga mengefektifkan waktu bagi pengguna. 81,8% responden menyatakan adanya OPAC mempermudah melakukan penelusuran informasi dikarenakan OPAC mudah dimengerti dengan tampilan deskripsinya luwes dan didesain sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dengan Demikian, dapat dikatakan responden merasa terbantu dengan keberadaan OPAC dalam proses temu kembali.

Kata Kunci: Online Public Access Catalogue (OPAC), Perpustakaan, Temu

Kembali Informasi

PENDAHULUAN

Dalam satu dekade ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan besar di dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ranah perpustakaan. Perpustakaan dituntut untuk dapat mengikuti setiap perkembangan ilmu pengetahuan yang mutakhir serta relevan dengan kebutuhan pengguna. Untuk mendayagunakan koleksi yang ada, pengguna memerlukan suatu sarana temu kembali informasi yang baik dan mudah digunakan. Sistem temu kembali informasi yang popular di perpustakaan dikenal dengan istilah Online Public Access Catalogue (OPAC).

Menurut Corbin dalam Hasugian (2007:3) menyatakan bahwa Online Public Access Catalogue (OPAC) dalah satu katalog yang berisikan cantuman bibliografi dari koleksi suatu atau beberapa perpustakaan, disimpan pada magnetic disk atau media rekam lannya, dan dibuat tersedia secara online kepada pengguna. Salah satu temu kembali informasi yang umum digunakan adalah Online Public Access Catalogue (OPAC) merupakan sistem temu kembali informasi berbasis komputer yang digunakan oleh pengguna untuk menelusuri koleksi perpustakaan. Online Public Access Catalogue (OPAC) juga merupakan saranan penghubung antara sekumpulan dokumen pada suatu perpustakaan dan pengguna perpustakaan.

(3)

43 Dalam melakukan penelusuran OPAC diperlukan beberapa teknik penelusuran. Teknik penelusuran merupakan teknik seseorang untuk menemukan informasi yang dibutuhkannya. Menurut Saleh (1996: 76) Teknik penelusuran Public Access Catalogue (OPAC) terbagi dalam lima bagian, yaitu :

1. Penelusuran dengan kamus istilah: Dimana penelusuran menggunakan istilah yang sudah di buat oleh CDS/ISIS pada saat mengindeks suatu ruas/sub ruas.

2. Penelusuran bebas: Dimana pengguna bebas mengetikkan apa saja yang ingin dicari karena sistem ini merupakan pengganti katalog.

3. Penelusuran dengan ekspresi Boolean: Penelusuran dengan ekspresi Boolean ini memungkinkan pengguna untuk menemu-balik informasi yang lebih tepat sesuai dengan apa yang diinginkan.

4. Penggunaan teknik ANY: Pengguna ANY merupakan cara mengelompokkan istilah yang dapat dipakai sebagai penelusuran.

5. Pemotongan istilah: Pemotongan istilah ini digunakan apabila akan menjaring seluruh kata yang ada dalam basis data yang diminta dalam bentuk query.

Berdasarkan pernyataaan di atas teknik penelusuran Online Public Access Catalogue (OPAC) dapat ditelusuri oleh pengguna dengan pertanyaan dan permintaan (query) melalui kata kunci, baik kata kunci pengarang, subjek, maupun judul. Online Public Access Catalogue OPAC merupakan sarana penelusuran online dan sebagai sarana untuk memeriksa status dari suatu ketersediaan koleksi di perpustakaan.

Perpustakaan Intstitut Agama Islam Negeri Batusaangkar merupakan salah satu perguruan tinggi yang menerapkan dan mengembangkan sistem informasi. Sejak tahun 2004 sampai saat ini sudah menyediakan fasilitas 12 unit komputer yang dapat digunakan pengguna dalam mengakses Online Public Access Catalogue (OPAC) di perpustakaan. Adapun salah satu yang memanfaatkan Online Public Access Catalogue (OPAC) adalah mahasiswa baru Prodi S1-Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam yang bernaung di bawah Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah. Sebagai mahasiswa perpustakaan yang akan menjadi pengelola perpustakaan diharapkan mahasiswa mampu menggunakan dan memahami Online Public Access Catalogue (OPAC) secara komprehensif. Kemampuan dan menggunakan Online Public Access Catalogue (OPAC) merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki mahasiswa baru Ilmu perpustakaan.

Setiap pengguna perpustakaan memiliki kemampuan dan keterampilan yang beragam dalam menelusuri Public Access Catalogue (OPAC). Kemampuan tersebut berhubungan erat dengan tingkat keberhasilan dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:707) kemampuan mempunyai kata dasar mampu yaitu “kuasa, sanggup, bisa”. Kemudian mendapatkan imbuhan ke-an menjadi kemampuan yang berarti kekuasaan, kesanggupan dalam melakukan sesuatu. Menurut Rossett (2004:5) tingkat kemampuan pengguna Information Retrieval Systems (IRS) dibagi menjadi tiga kategori yaitu;

1. Pengguna pemula (novice user) yaitu mereka yang memiliki hanya sedikit pengetahuan tentang sistem.

(4)

44

2. Pengguna berkemampuan sedang (intermediet user) adalah pengguna yang mengetahui tentang sistem, tetapi tidak seluruhnya.

3. Pengguna ahli (expert user) adalah pengguna yang memiliki pengetahuan yang lengkap mengenai sistem.

Pemahaman tentang temu kembali informasi merupakan suatu dasar yang penting bagi mahasiswa Prodi S1-Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam dikarenakan mereka juga membutuhkan informasi yang relevan dengan akses cepat dan akurat serta tujuan lain yang yang tidak kalah pentingnya diharapkan ke depan sebagai calon pengelola perpustakaan yang berkualitas dan profesional mereka mampu mengakses informasi dengan cepat, tepat dan akurat. Oleh karena itu, penelitian ini penting untuk diteliti agar dapat diketahui secara langsung bagaimana tingkat kemampuan mahasiswa baru Prodi S1-Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam Insititut Agama Islam Negeri Batusangkar dalam menggunakan Online Public Access Catalogue (OPAC) sudah maksimal atau belum.

Berdasarkan hasil pengamatan sementara peneliti, terhadap mahasiswa tersebut masih belum maksimal dalam menggunakannya. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya penagalaman dan keterampilan serta kurangya bimbingan dari pustakawan atau inisiatif dari yang bersangkutan. Seharusnya dengan tersedianya Online Public Access Catalogue (OPAC) di Perpustakaan Islam Insititut Agama Islam Negeri Batusangkar dapat maksimal dalam menggunakan Online Public Access Catalogue (OPAC) yang sudah disediakan oleh pihak perpustakaan. Akan tetapi pada kenyataanya, masih banyak mahasiswa yang belum seluruhnya memiliki kemampuan menggunakan Online Public Access Catalogue (OPAC). Oleh sebab itu, untuk membuktikan pengamatan awal peneliti tersebut perlu dilakukan penelitian lebih mendalam lagi terkait masalah di atas.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah metode deskriptif, karena penelitian di ditujukan untuk memecahkan masalah tentang suatu keadaan yang dihadapai seseorang. Adapun pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu dengan mengolah data yang indikatornya berupa angka.

Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Batusangkar pada Bulan Oktober 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru 2019/2020 S1-Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islamyang berjumlah 48 mahasiswa aktif. Sesuai dengan pendapat Arikunto (2010:134) menyatakan apabila subjeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua sehingga akan menjadi penelitian populasi.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner dan Observasi langsung ke lapangan Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Batusangkar. Instrument yang digunakan oleh peneliti adalah berbentuk angket atau kuesioner yang berfungsi untuk memperoleh informasi dari responden. Jenis angket dalam penelitian ini adalah angket tertutup.

Uji vailiditas digunakan untuk mengukur sahih atau tidaknya angket sebagai instrumen penelitian. Uji validitas yang digunakan peneliti di sini terlebih dahulu diadakan uji coba dalam menyebarkan angket. Tujuannya untuk mengetahui apakah pertanyaan sudah dipahami atau tidak, atau masih diperlukan perubahan dan perbaikan. Uji Realibitas menunjukan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan untuk

(5)

45 pengumpul data untuk menguji realibitas dari angket Tingkat Kemampuan Mahasiswa Baru Program Studi S1-Ilmu Perpustakaan dan informasi dalam menggunakan Online Public Access Catalogue (OPAC) digunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

Keterangan:

Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat.

Metode yang digunakan dalam menganalisis dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Selanjutnya data yaang diperoleh akan ditabulasikan dengan menyusun kedalam tabel-tabel kemudian dihutung persentasinya, dianalisis dan diinterpretasikan. Untuk menghitung persentasi yang diberikan responden digunakan rumus persentase.

Untuk menafsirkan besaran persentasi yang didapatkan dari tabulasi data, penulis menggunakan penafsiran yang dikemukakan oleh Arikunto sebagai berikut:

81-100% : Sangat Baik 61-80% : Baik

41-60% : Cukup 21-20% : Kurang 0 - 20% : Kurang Sekali

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan angket yang telah disebarkan ke beberapa responden tentang kemampuan mahasiswa baru program studi D3 ilmu Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Batusangkar maka dapat dilihat pada tebel berikut ini:

(6)

46

Tingkat Pengetahuan Pengguna Tentang Online Public Access Catalogue (OPAC)

Tabel 1. Pengetahuan Pengguna Tentang OPAC

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1

a. Mengetahui 37 77.08

b. Kurang Mengetahui 8 16.67

c. Tidak Mengetahui 3 6.25

Jumlah 48 100

Dari tabel di atas menunjukan bahwa 37 (77,8%) responden menyatakan mengetahui cara menggunakan OPAC, dan 8 (16,76%) responden kurang mengetahui cara menggunakan OPAC, sedangkan 3 (6,25%) tidak mengetahui cara menggunakan OPAC. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden sudah mengetahui cara menggunakan OPAC dan sebagian kecil dari responden yaang kurang mengetahui cara menggunakan OPAC disebabkan tidak mengetahui cara peggunaan OPAC.

Tingkat Frekuensi Peggunaan Online Public Access Catalogue (OPAC)

Tabel 2 Frekuensi Peggunaan OPAC

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

2

a. Sering 41 85.42

b. Kadang-kadang 7 14.58

c. Tidak Pernah 0 0

Jumlah 48 100

Dari 48 responden, 41 (85,42%) menyatakan sering menggunakan OPAC dalam menelusuri informasi, 7 (14,58%) kadang-kadang menggunakan OPAC untuk menelusuri informasi. Jadi dapat dikatakan bahwa sebagian responden menggunakan OPAC pada saat berkunjung ke perpustakaan dalam menelusuri informasi dan sisanya kadang-kadang menggunakan. Hal ini berarti OPAC yang ada di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Batusangkar sudah dimanfaatkan oleh mahasiswa baru program studi S1- Ilmu perpustakaan dan Informasi Islam.

Cara Pengguna dalam Penelusuran Online Public Access Catalogue (OPAC)

Tabel 3. Cara penelusuran Peggunaan OPAC

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

a. Berdasarkan istilah bebas 45 93.75 b. Berdasarkan kamus istilah 0 0

(7)

47 2 c. Berdasarkan pemotongan

istilah 3 6.25

Jumlah 48 100

Berdasarkan tabel di atas, bahawa 45 (93,75%) responden menelusuri informasi menggunakan istilah bebas, menggunakan kamus istilah 0% responden dan 3 (6,25%) responden menggunakan pemotongan istilah. Jadi dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden dalam menelusuri informasi menggunakan istilah bebas.

Durasi Penelusuran Pengguna dalam Menggunakan Online Public Access Catalogue (OPAC)

Tabel 4. Durasi Penelusuran Menggunakan OPAC

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

4

Kurang dari 5 menit 16 33.33

5 menit 19 41.67

Lebih dari 5 menit 13 25

Jumlah 48 100

Dari 48 responden 16 (33,33%) membutuhkan durasi kurang dari 5 menit dalam menelusuri informasi menggunakana OPAC, 19 (41,67%) responden membutuhkan durasi 5 menit, dan sisanya 13 (25%) membutuhkan durasi lebih dari 5 menit. Jadi dapat diinterpretasikan bahwa sebagian responden dapat dikatakan cukup baik dalam melakukan penelusuran informasi.

Manfaat Online Public Access Catalogue (OPAC) bagi Pengguna

Tabel 5. Manfaat OPAC

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

5

a. Sangat terbantu 41 85.42

b. Terbantu 6 12.50

c. Tidak Terbantu 1 2.08

(8)

48

Dari tabel di atas sebanyak 41 (85,42%) responden menyatakan sangat terbantu, 6 (12,50%) terbantu, dan 1 (2,08%) tidak terbantu. Berdasarkan persentase jawaban responden, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan OPAC pengguna merasa terbantu dalam menelusuri informasi yang dibutuhkan.

Kemudahan Penggunaan Online Public Access Catalogue (OPAC) bagi Pengguna

Tabel 6. Kemudahan Menggunakan OPAC

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

6

a. Sangat Mudah 45 93.75

b. Mudah 3 6.25

c. Sulit 1 93.75

Jumlah 33 100

Pada tabel 6 di atas terlihat bahwa 45 (93,75%) responden menyatakan sangat mudah, sedangkan 3 (9,1%) menyatakan mudah dan 3 (6,25%) yang menyatakan sulit. Jadi dapat diinterpretasikan bahwa OPAC yang tersedia di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Batusangkar mudah digunakan oleh mahasiswa baru.

Hasil Penelusuran menggunakan Online Public Access Catalogue (OPAC) oleh Pengguna

Tabel 7. Hasil Penelusuran Menggunakan OPAC

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

7

a. Relevan dengan hasil yang diterima 33 68.75 b. Kurang relevan dengan hasil yang

diterima

10

20.83 c. Tidak relevan dengan hasil yang

diterima 5 10.42

Jumlah 48 100

Dari 48 responden 33 (68,75%) menyatakan hasil penelusuran informasi yang diterima relevan, sedangkan 10 (20,83%) responnden mennyatakan hsil penelusuran menggunakan OPAC kurang relevan dan 5 (10,42%) responden menyatakan tidak relevan. Jadi penelusuran informasi menggunkan OPAC menurut sebagian besar responden relevan dengan hasil.

(9)

49

Tingkat Keberhasilan Pengguna dalam menelusuri dengan menggunakan Online

Public Access Catalogue (OPAC)

Tabel 8. Tingkat keberhasilan Penelusuran Menggunakan OPAC

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

8

a. Berhasil 35 68.75

b. Kadang-kadang 8 20.83

c. Tidak berhasil 5 10.42

Jumlah 48 100

Berdasarkan tabel di atas dari 48 responden 35 (68,75%) menyatakan tingkat keberhasilan penelusuran menggunakan OPAC berhasil, sedangkan 8 (20,83%) mennyatakan kadang-kadang berhasil dan sisanya hanya 5 (10,42%) yang menyatakan tidak berhasil menemukan dokumen atau buku pada OPAC. Jadi data di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan berhasil, dan hampir setengah yang menyatakan kadang-kadang berhasil dan sisanya hanaya 9,1 % yang menyatakan tidak berhasil.

Kemudahan Penulusuran Online Public Access Catalogue (OPAC) oleh Pengguna

Tabel 9. Kemudahan penelusuran dengan OPAC

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%) 9 Ya 37 77.08 Kadang-kadang 6 12.50 Tidak setuju 5 10.42 Jumlah 48 100

Dari 48 responden 37 (77,08%) menyatakan adanya OPAC mempermudah melakukan penelusuran informasi, sedangkan 6 (9,1%) menyatakan kadang-kadang OPAC memberikan kemudahan dalam melakukan penelusuran informasi dan 5 (10,42%) menyatakan tidak setuju bahwa OPAC memberikan kemudahan dalam melakukan penelusuran informasi. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar menyatakan bahwa penelusuran menggunakan OPAC dapat membatu.

(10)

50

Tampilan, Desain, Dan Fitur Online Public Access Catalogue (OPAC) oleh Pengguna

Tabel 10. Tampilan Deskripsi OPAC

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

10

a. Ya 41 85.42

b. Kadang-kadang 5 10.42

c. Tidak 2 4.17

Jumlah 48 100

Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa 41 (85,42%) responden menyatakan tampilan, desain, dan fitur OPAC yang disediakan oleh Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Batusangkar mudah dimengerti. Sedangkan 5 (10,42%) responden menyatakan bahwa tampilan, desain, dan fitur OPAC yang disediakan kadang-kadang dimengerti dan 2 (4,17%) responden menyatakan tidak mengerti. Jadi dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden meyatakan bahwa penelusuran informasi dengan OPAC mudah dimengerti karena tampilan deskripsinya luwes dan didesain sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa responden merasa cukup dimengerti mengenai tampilan deskripsi pada OPAC Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Batusangkar.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1). Sebagian besar pengguna perpustakaan atau 77,08 % dari responden mengetahui cara menggunakan OPAC dan hasilnya sangat baik dan dikategorikan pengguna ahli (expert user). 2). Sebanyak 68,75% responden menyatakan hasil penelusuran informasi yang diterima relevan dari hasil pencarian koleksi di OPAC. 3). Dari 48 responden 37 (77,08%) menyatakan adanya OPAC mempermudah melakukan penelusuran informasi sehingga mengefektifkan waktu bagi pengguna, dan 4). Kemudahan menggunakan OPAC 81,8% responden menyatakan adanya OPAC mempermudah melakukan penelusuran informasi dikarenakan OPAC mudah dimengerti dengan tampilan deskripsinya luwes dan didesain sesuai dengan kebutuhan pengguna. 85,42%) responden menyatakan tampilan, desain, dan fitur OPAC yang disediakan oleh Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Batusangkar mudah dimengerti oleh pengguna. Dengan Demikian, dapat dikatakan responden merasa terbantu dengan keberadaan OPAC dalam proses temu kembali di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Batusangkar.

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Panji. Manajemen Bisnis, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, Jakarta: Asdi Mahasatya, 2002. ---, Metode Penelitian,Bandung: Alfabeta, 2010.

(11)

51 Chowdhury, G.G.Intruduction to Modern Retrieval, London: Library Association

Publishing,1999.

Handoko, T. Hani. Manajemen Edisi 2, Yogyakarta: BPFE, 2002.

Hasugian,Joner. Katalog Perpustakaan dari Katalog Manual Sampai OPAC, Medan: UPT. Perpustakaan USU, 2007.

Hermanto,Bambang. 2008. Penelusuran Bahan Pustaka Melalui OPAC, http://fisip.uns.ac.id/perpustakaan/cetak.php%3fid%3d27+bbambang%2bpenelusur an%3dbahan%d3pustaka%bopac&hl=jw&ct=clnk&d1gl=i/, akses tanggal 30 Agustus 2019.

Hermawan, Rachman dan Zulfikar Zein, Etika Kepustakawanan, Jakarta: Agung Seto, 2006.

Kurnia Ningsih, Nuning Aspek Pengguna dalam Sistem Temu Kembali Informasi: Modul Perkuliahan Information Retrevel System, Bandung: UNPAD, 2014.

Robbin, 2000. Sistem Informasi Perpustakaan Universitas Yogyakarta dalam http://eprints.uny.ac.id/9299/3/BAB%202%20%2010604227091.pdf akses tanggal 02 September 2019.

Saleh, Abdulrahman dkk, CDS/ISIS Panduan Pengelolaann Sistem Manajemen Basis Data:Untuk Perpustakaan dan Unit Informasi, Bogor: Saraswati Utama, 1996. Siregar, A. Ridwan Automasi Perpustakaan, Medan Fakultas Sastra USU, 2003. Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2010. ---, Statistik untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2013.

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Yusup, M. Pawit. Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995.

Gambar

Tabel 4. Durasi Penelusuran Menggunakan OPAC  No  Alternatif Jawaban  Frekuensi  Persentase (%)
Tabel 7. Hasil Penelusuran Menggunakan OPAC
Tabel 8. Tingkat keberhasilan Penelusuran Menggunakan OPAC  No  Alternatif Jawaban  Frekuensi  Persentase (%)

Referensi

Dokumen terkait

Pemantauan rekor operasi sistem penyaluran Jawa Bali tanpa terjadi pemadaman karena gangguan sampai dengan Februari 2014 dapat dilihat pada Tabel 8... PT

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berupa pengamatan pengelolaan metode pembelajaran kooperatif model STAD dimana proses kajian berdaurnya

Tujuan umum penelitian ini adalah menganalisis efektivitas berkumur seduhan teh putih (Camellia sinensis L.) terhadap indeks plak gigi pada mahasiswa Kedokteran Gigi

Pembelajaran mikro dilaksanakan pada waktu semester VI untuk memberikan bekal awal tentang pengetahuan dasar yang diperlukan pada praktik pengajaran mikro dan praktik

Karena pengembangan ilmu dan teknologi hasilnya selalu bermuara pada kehidupan manusia maka perlu mempertimbangan strategi atau cara-cara, taktik yang tepat, baik

Berdasarkan hasil deteksi histologik, luka pada kulit mencit dapat diobati dengan daun mengkudu, dan pada minggu keempat telah memberikan gambaran histologis kulit

Flavonoid biasanya terdapat sebagai flavonoid O-glikosida, pada senyawa tersebut satu gugus hidroksi flavonoid (atau lebih) terikat pada satu gula (atau lebih) dengan

Skripsi yang berjudul “Studi Penggunaan Captopril pada Pasien Gagal Jantung di RSUD Kabupaten Sidoarjo” ini disusun dan diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh