BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak-anak adalah generasi muda penerus bangsa, kualitas anak-anak akan
menentukan baik buruknya bangsa ini nanti. Untuk menghasilkan manusia yang
berkualitas, proses pendidikan karakter harus dimulai sejak masa kanak-kanak.
Membantu anak agar menjadi seseorang yang cerdas dapat dilakukan dengan
melibatkan anak dalam kegiatan di lembaga pendidikan atau sekolah. Di sana
mereka mendapatkan pendidikan yang baik. Orang tua harus memberi makanan
dan nutrisi yang baik bagi anak, dan memastikan terpenuhinya kebutuhan
jasmani (fisik), dan terpenuhinya kebutuhan rohani.
Setiap orang tua dan guru ingin membina anak menjadi orang yang baik,
memiliki kepribadian kuat, dan sikap mental yang sehat dan terpuji. Hal tersebut
dapat diupayakan melalui pendidikan, baik pendidikan formal maupun non
formal. Selain pendidikan formal yang dilaksanakan di sekolah, orang tua dapat
pula mengikutsertakan anak dalam kegiatan pendidikan non formal untuk
mengembangkan kepribadian dan bakatnya serta mendukung minat belajar anak
agar lebih terarah pada pelajaran yang anak sukai, misalnya dengan memberikan
pendidikan kepada anak melalui lembaga Kursus pelajaran Bahasa, Ilmu
Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Ekstrakurikuler Olah Raga,
Sanggar Musik, dan Taman Pendidikan Al-Quran. Agama adalah salah satu
pondasi yang penting bagi anak, maka sebaiknya anak memperoleh pendidikan
agama lebih mendalam, karena pada usia anak, setiap pengalaman yang dilalui,
baik melalui pengelihatan, pendengaran, maupun perilaku yang ia terima akan
berpengaruh pada pribadinya.
Tauhid adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan Tuhan.
baik hingga ia dewasa. Dengan penanaman pembiasaan hal tersebut pada diri
anak, akan membuat bangsa ini memiliki calon-calon penerus bangsa yang
berilmu serta berakhlak mulia, semua itu dapat dicapai dengan pencapaian ilmu
yang dimulai sejak dini. Berakhlak mulia berarti melakukan sesuatu sesuai
kaidah moral. Dalam proses belajar, anak harus dibiasakan bersikap dan
berperilaku sosial yang selaras dengan norma moral agama.
Pada saat ini, inovasi media atau metode pembelajaran sangat diperlukan
untuk membantu proses pembelajaran agar mendapatkan hasil sesuai dengan
yang diharapkan. Salah satu media pembelajaran tersebut adalah lagu anak.
Diperlukan upaya mengenalkan lagu anak yang memang cocok dengan karakter
anak dan dapat memberikan efek positif bagi anak, begitu pula dalam
menyampaikan pembelajaran. Apabila guru menggunakan lagu sebagai media
penyampaian bahan ajar, maka guru harus mempertimbangkan dengan cermat,
melalui pemilihan lagu-lagu yang liriknya memiliki makna dan sarat akan unsur
pendidikan untuk disampaikan kepada siswa. Menurut Purnomo & Subagyo
(2010, hlm. 50) Lagu Anak adalah lagu yang bentuk lagunya sederhana dan
kalimatnya tidak terlalu panjang. Temanya sesuai dengan jiwa anak-anak yang
masih polos. Bahasanya sederhana dan mudah dimengerti, tidak terlalu banyak
menggunakan kiasan. Isi lagu anak-anak bersifat pedagogis atau mendidik ke
arah yang positif.
Peneliti melakukan evaluasi pembelajaran lagu anak untuk memberikan
pemahaman tauhid dalam aktivitas bernyanyi maupun mendengarkan dengan
peneliti sebagai partisipan atau yang menyampaikan proses pembelajaran.
Penyampaian pemahaman tauhid mengacu pada fungsi dan tujuan Pendidikan
Nasional dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003, yaitu pengembangan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
memiliki pengertian melafalkan syair/lirik sesuai nada, ritme, dan melodi tertentu
hingga membentuk harmoni. Kandungan syair/lirik yang ada dalam lagu anak
secara tersirat maupun tersurat diharapkan memiliki efek positif bagi anak yang
mendengarkan atau menyanyikan, karena dibuat dalam rangka penyampaian
pemahaman tauhid, dengan cara penyampaian yang paling dekat dekat dengan
anak (bernyanyi atau mendengarkan lagu).
Dengan bernyanyi, aktivitas otak anak akan mengalami rangsangan. Setelah
mereka mendengarkan sebuah lagu dan mencoba menyanyikannya kembali
karena suka, maka otak mereka akan bekerja untuk mengingat kembali, lalu
berusaha menyanyikannya sehingga memungkinkan anak akan menangkap
maksud suatu lagu dengan memahami isi dan nilai tauhid yang terkandung dalam
lagu tersebut, bila dilakukan secara terus menerus.
Dalam penelitian ini, musik vokal dan lagu anak merupakan media dalam
penyampaian materi yang berhubungan dengan ilmu Tauhid di TPA (Taman
Pendidikan Al-Quran). TPA adalah lembaga atau kelompok masyarakat yang
menyelenggarakan pendidikan nonformal untuk mengajarkan keagamaan seperti
membaca Al-Quran sejak usia dini, serta memahami dasar-dasar Islam pada anak
usia taman kanak-kanak, sekolah dasar (SD) dan atau madrasah ibtidaiyah (MI)
atau bahkan yang lebih tinggi.
Tujuan pemaknaan dan pemahaman tauhid pada anak seperti keesaan Tuhan,
rasa syukur kepada Tuhan, dan Iman kepada Tuhan diharapkan dapat tercapai oleh anak melalui lagu anak. Maka peneliti mengajukan judul “Pengaruh Pembelajaran Lagu Anak terhadap Pemahaman Tauhid Siswa di TK-B
Al-Barkah, Bandung.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, ada kecenderungan anak
bertanggung jawab sebagai mahluk Tuhan, dan diharapkan akan membawa sifat
baik hingga ia dewasa. Dengan penanaman pembiasaan hal tersebut pada diri
anak, akan membuat bangsa ini memiliki calon-calon penerus bangsa yang
berilmu serta berakhlak mulia. Diperlukannya materi, metode, dan media yang
baik serta menarik dalam penyampaian pemahaman tauhid, yang sesuai dengan
karakter anak, sehingga membuat anak mudah memahami tujuan dari
penyampaian pembelajaran oleh pendidik.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti menggunakan metode evaluatif
dalam pembelajaran lagu anak terhadap pemahaman tauhid siswa di Taman
Pendidikan Al-Quran di kelas TK-B. Peneliti akan menjabarkan mengenai materi
pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Oleh karena itu, dapat diketahui pertanyaan penelitian sebagai
berikut.
1. Bagaimana materi lagu anak untuk memberikan pemahaman tauhid di TK-B
Al-Barkah Bandung?
2. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pembelajaran lagu anak untuk memberikan
pemahaman tauhid di TK-B Al-Barkah Bandung?
3. Bagaimana evaluasi hasil pembelajaran lagu anak, adakah pengaruh
pembelajaran lagu anak terhadap pemahaman tauhid siswa di TK-B
Al-Barkah Bandung?
Unsur-unsur yang menjadi fokus kajian dalam kegiatan pemahaman tauhid
adalah anak mampu menyebutkan bahwa Rabb-nya adalah Allah SWT, bahwa
Allah Maha Esa dan Maha Pencipta, anak mampu menyebutkan ciptaan-ciptaan
Allah, dan sifat-sifat Allah, anak mampu menyebutkan bagaimana
metode, media dan proses/tahapan pembelajaran yang disusun oleh peneliti.
Hasil belajar masih dianalisis berdasarkan aspek kognitif.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai adalah
sebagai berikut.
1. Untuk mengevaluasi bagaimana pengembangan lagu anak sebagai media
pembelajaran untuk memberikan pemahaman tauhid pada anak.
2. Untuk mengevaluasi bagaimana pelaksanaan kegiatan pembelajaran lagu
anak dan menemukan model pengembangan metode pembelajaran yang
diharapkan bermanfaat bagi kelangsungan dunia pendidikan serta
meningkatkan kompetensi peneliti sebagai calon pendidik.
3. Untuk mengevaluasi hasil pembelajaran lagu anak terhadap pemahaman
tauhid berdasarkan aspek kognitif, agar diketahui tingkat keberhasilan
program.
E. Manfaat
Suatu penelitian harus memiliki manfaat bagi bidang yang berhubungan
dengan penelitian tersebut. Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di
atas, penelitian ini memberikan manfaat bagi peneliti, guru, mahasiswa
Departemen Pendidikan Musik UPI dan Departemen Pendidikan Musik UPI
sebagai berikut.
1. Peneliti
Sebagai calon pendidik yang berlatarbelakang pendidikan musik, dan
manusia yang ingin mengabdi pada bangsa serta agama, hasil penelitian ini
akan saya gunakan sebagai contoh bahan pembelajaran yang bukan hanya
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pengetahuan keilmuan, tetapi
generasi penerus bangsa. Dengan memanfaatkan lagu-lagu anak sebagai
media, peneliti bermaksud memberikan pemahaman tauhid pada anak.
2. Guru
Dengan adanya hasil penelitian ini, guru akan memiliki gambaran metode
sederhana untuk menyampaikan pembelajaran, melalui hal-hal yang dekat
dengan lingkungan peserta didik. Hasil penelitian ini juga akan menjadi
perbendaharaan bagaimana kreativitas penciptaan lagu-lagu anak sebagai
media pembelajaran pemahaman tauhid dan pembinaan karakter.
3. Mahasiswa Departemen Pendidikan Musik UPI
Mahasiswa Pendidikan Musik UPI sebagai calon pendidik dapat
menambah wawasannya bahwa dalam menyampaikan suatu materi, yang
diperhatikan tidak hanya ketuntasan materi yang disampaikan, tetapi juga
pemahaman dan kebermanfaatan bagi jiwa peserta didik dalam kehidupan
berbangsa dan beragama.
4. Departemen Pendidikan Musik UPI
Diharapkan guru dan mahasiswa terinspirasi dan termotivasi untuk
pengembangan kreativitas mengajar dan bermusik sehingga Departemen
Pendidikan Musik UPI akan banyak menciptakan guru-guru yang berkualitas.
F. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan
kuantitatif dengan metode evaluatif. Pendekatan kuantitatif digunakan sebagai
acuan dasar penelitian, pengumpulan dan pengolahan data. Penelitian ini
bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematis untuk
menentukan nilai atau manfaat dari praktik pendidikan.
Bentuk penelitian evaluatif yang digunakan adalah melalui evaluasi
pendidikan dengan tes awal dan tes akhir. Peneliti sebagai partisipan atau yang
secara random, kemudian kelompok yang diberi perlakuan dievaluasi hasilnya.
Hasil dari penelitian ini merupakan bukti-bukti penelitian berupa hasil evaluasi
dari praktek lapangan.
G. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah salah satu Taman Pendidikan Al-Quran yang ada
di kota Bandung yaitu TPA Al-Barkah yang terletak di wilayah utara Kota
Bandung, tepatnya di Jalan Gegerkalong girang, Gang Al-Barkah No.21 RT 02
RW 03 Kelurahan Gegerkalong Kecamatan Sukasari Kota Bandung.
Menurut Musfiqon (2012, hlm 89) ‘Populasi merupakan kelompok besar
yang menjadi objek penelitian.’ Menurut Sugiyono (2010, hlm 61) Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi
adalah seluruh siswa TPA Al-Barkah Bandung.
Dalam pemilihan sampel penelitian, peneliti menggunakan cara purposive
sampling atau sampling pertimbangan (Musfiqon. 2012, hlm 96) yaitu dengan
menunjuk langsung siapa yang akan menjadi sampel penelitian dengan
didasarkan pada tujuan spesifik dari penelitian yang dilakukan. Peneliti
mempertimbangkan kesesuaian masalah dengan individu yang dipilih.
Pemilihan teknik purposive sampling bertujuan untuk penghematan waktu
dan tenaga. Responden yang diambil sebagai sampel data dalam penelitian ini
dipilih satu kelas dari total empat kelas, yang dikategorikan berdasarkan usia
siswa, yaitu TK-A, TK-B, TPA, dan TQA. Kelas yang menjadi kelas evaluasi
H. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan atau
peninjauan secara langsung di lokasi penelitian, untuk memperoleh data yang
konkret.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mencari teori atau pemahaman dari data
yang diteliti. Studi pustaka tersebut dapat berupa buku-buku, internet, dan
karya tulis lainnya.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk menghimpun data dari responden secara
lisan. Data tersebut mencakup fakta, data, pengetahuan, persepsi dan evaluasi
dari responden berkenaan dengan penelitian.
4. Tes
Tes dilakukan untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang dimiliki peserta didik sebelum perlakuan dan untuk mengukur
keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran setelah perlakuan untuk
keperluan evaluasi.
5. Angket
Angket atau kuesioner adalah pengumpulan data secara tidak langsung.
Angket digunakan untuk mengetahui respon dari responden melalui
pertanyaan terbuka yang dapat dijawab responden secara bebas.
6. Dokumentasi
Salah satu pengumpulan data yang penting adalah dokumentasi berbagai
kegiatan peneliti di lapangan. Dokumentasi merupakan salah satu bukti
I. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini disajikan secara ringkas dan disusun dalam
beberapa bab dimana masing-masing bab akan menjelaskan hal-hal sebagai
berikut:
BAB I Pendahuluan, terdiri dari: Latar Belakang Masalah, Identifikasi
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Lokasi,
Populasi dan sampel penelitian, Teknik Pengumpulan Data, serta Sistematika
Penulisan.
BAB II Kajian Pustaka, ruang lingkupnya membahas mengenai : Hipotesis,
Konsep-konsep pembelajaran seperti pengertian dan tahapan pembelajaran,
pengertian materi pembelajaran/bahan ajar, media, model dan metode
pembelajaran, serta hasil pembelajaran, penjelasan tentang pendidikan
nonformal, karakteristik anak, musik bagi anak, lagu-lagu anak, penjelasan
tauhid, dan asumsi.
BAB III Metode Penelitian, dalam bab ini berisi penjabaran yang rinci
mengenai metode penelitian serta beberapa komponen seperti: Populasi dan
Sampel Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen
penelitian, Tahap Penelitian, dan Teknik Pengumpulan Data.
BAB IV Hasil Peneltian dan Pembahasan: Bab Hasil Penelitian dan
Pembahasan ini berisi tentang pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan
temuan berkaitan dengan masalah penelitian.
BAB V Kesimpulan dan Saran: Bab Kesimpulan dan Saran menyajikan
penafsiran dan pemaknaan peneliti tentang hasil temuan penelitian, serta penulis
membuat kesimpulan dan saran agar Skripsi ini dapat diterapkan dan menjadi