• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan dan fasilitas rumah sakit : studi kasus pada pasien Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan dan fasilitas rumah sakit : studi kasus pada pasien Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong - USD Repository"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh : Moorries Nindya. P

012214207

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh : Moorries Nindya. P

012214207

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

Sedang dirimu sendiri kamu lupakan, padahal kamu telah Membaca kitab Allah.

Apakah kamu tidak berpikir?

(Surat Al-Baqarah, ayat 44)

Aku tak bisa melihat, kecuali mata-Mu memandang nasibku Aku tak bisa bernyanyi, kecuali kau pinjamkan sabda-Mu

Aku tak bisa memegang, kecuali tangan-Mu menggapai mimpiku Aku tak bisa berjalan, kecuali kaki-Mu menuntun langkahku Aku tak bisa…, kecuali kun fayakun-Mu mengalir di ubun-ubunku

(Hafney Maulana, Riau)

Ketika mencari makna kehidupan, kuselami ruang demi ruang Kosong hampa

Kucari dirimu didalam diriku, erat jiwa ini ku dekap Dan kita bersatu dalam hati, memcuci saluruh kehidupan Membersih nurani dengan cahaya Iman

(6)

v

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

™ ALLAH SWT sebagai penuntun jalanku

(7)
(8)

vii

KUALITAS PELAYANAN DAN FASILITAS RUMAH SAKIT

Studi Kasus Pada Pasien Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong

Moorries Nindya Puspitasari UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2007

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui karakteristik pasien rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong, 2) Untuk mengetahui apakah pasien puas terhadap kualitas pelayanan dan fasilitas rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan kuesioner. Sampel penelitian ini berjumlah 50 responden, Teknik pengambilan sampel digunakan teknik conveniencesampling. Analisis yng digunakan : 1) Analisis Presentase, 2) Analisis Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP).

(9)

viii

QUALITY AND HOSPITAL FASILITIES

A case Study OF PKU Muhammadiyah Gombong

Moorries Nindya Puspitasari SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA 2007

The aims of the research were : 1) To gather the information about the patients characteristics of PKU Muhammadiyah Gombong Hospital. 2) To find out whether the patients were satisfied with the service qualities and fasilities of PKU Muhammadiyah Gombong Hospital.

The data gathering techniques utilized were interviews, observation, and questionnaires. The research involved 50 respondents as the sample. The technique used for samplings was convinience sampling. Analysis applied to the research were : 1) Percentage Anaysis, 2) IKP (Patients Satisfactory Index) Analysis.

(10)

ix

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi Manajemen, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Skripsi ini tersusun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT beserta Rosul-Nya sebagai tuntunan dan jalanku dalam memaknai hidup yang lebih baik.

2. Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Alex kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

4. Bapak Drs. Hendra Purwanto. G,M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

5. Ibu Dra. Diah Utari. BR, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar telah membimbing dam mendukung penulis selama penulisan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Marianus. M. Modesir, M.M., selaku Dosen pembimbing II yang dengan sabar telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan, koreksi dan saran selama penulisan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen dan keryawan Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen yang telah memberikan ilmunya dan pengalaman berbagai hal.

8. Bapak dr. Haryo, selaku Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

(11)

x penelitian ini.

11.Babeh R. Harjanto dan Mamih Sri Murwani, yang telah senantiasa memberikan dukungan moral dan material kepada penulis selama kuliah.

12.Eyang Sri Widayat, Keluarga Besar Eyang R. Soejidin, Keluarga Besar Eyang F.Djarworoso, Kakak ku Mba Shinta dan Adik ku Mas Danang dan sepupuku Rara yang telah memberi perhatian, semangat serta dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

13.My Soulmate “Hon” yang dengan setia menemani hari – hari ku, terima kasih atas dukungannya dan semangat yang diberikan dalam menyelesaikan skripsi ini.

14.Teman – teman terbaikku (Andin, Corrien, Ferry “Penk”,Godhet, Ari “Patemon”,Trondol), mungkin kita ada di ruang dan tempat berbeda tapi ingat ku ada untuk kalian.

15.Semua teman masa laluku, buat segala kisah dan kenangan yang membuatku menjadi lebih dewasa. Makasih pernah menjadi bagian dari perjalanan hidupku.

16. Team “Sobek – sobek” (Epik “Dangdut” Sunda, Vivid “Bani Ustman”, Afri “edisut rahmat kartolo”) yang telah menjadi teman curhat ku, teman tidur malam ku, teman jalanku dan menjadi penyemangat dalam menyelesaikan skripsi ini dan makasih buat komputer dan laptopnya.

17.BOSHE : Tetap ceria dan menjadi teman terbaik kita #1.

18.Teman – teman USD : Dion “VEGA” Terima kasih telah menjadi teman terbaikku, Step, Cahyo, Markus, Topan, Mesum, Wowox, Bete, Oki, Daniek, Nasto, Ndower, Mekel, Arko, Egen, shanti, moniq dan semuanya yang tidak bisa disebutkan satu per-satu, pokoknya terima kasih banget atas dukungan kalian semua.

(12)

xi satu persatu,Semangat.

22.Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari betul bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini, karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca semua.

Yogyakarta, Juni 2007 Penulis

(13)

xii

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI... 7

(14)

xiii

E. Jasa... 19

F. Rumah Sakit... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 33

A. Jenis Penelitian... 33

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

C. Subyek dan Obyek Penelitian... 34

D. Variabel Penelitian ... 34

E. Data yang Diperlukan ... 34

F. Teknik Pengumpulan Data... 36

G. Definisi Operasional... 37

H. Populasi dan Sampel ... 37

I. Teknik Pengujian Instrumen... 38

J. Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG... 43

A. Sejarah Perusahaan dan Perkembangan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong ... 43

B. Lokasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong ... 45

(15)

xiv

PKU Muhammadiyah ... 48

F. Profil Ketenagakerjaan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong... 51

G. Prestasi, Olah Raga dan Seni Pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong ... 52

H. Usaha – usaha Pemasaran Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong... 54

BAB V ANALISIS DATA... 55

A. Analisis Data ... 55

B. Pembahasan ... 69

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN... 73

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 74

C. Keterbatasan ... 75

(16)

xv

Gombong... 48

Tabel VI.2 : Profil Ketenagakerjaan berdasarkan Status Kepegawaian... 51

Tabel VI.3 : Profil Ketenagakerjaan berdasarkan Tingkat Pendidikan... 52

Tabel V.1 : Hasil Uji Validitas... 57

Tabel V.2 : Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58

Tabel V.3 : Persentase Responden Berdasarkan Usia... 58

Tabel V.4 : Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir ... 59

Tabel V.5 : Persentase Responden Berdasarkan Status Pekerjaan ... 59

Tabel V.6 : Persentase Responden Berdasarkan Pengahasilan Per-bulan 60 Tabel V.7 : Perhitungan Indeks kepuasan pelanggan ... 61

Tabel V.8 : Jumlah Responden Berdasarkan Indeks Kepuasan Pelanggan ... 62

Tabel V. 9 : Tingkat Kepuasan Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin ... 63

Tabel V. 10 : Tingkat kepuasan Pasien Berdasarkan Usia... 63

Tabel V.11 : Tingkat Kepuasan Pasien Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir ... 64

Tabel V.12 : Tingkat Kepuasan Berdasarkan Status Pekerjaan... 66

(17)

xvi Lampiran 2 : Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 3 : Karakteristik Responden

Lampiran 4 : Analisis Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5 : Analisis Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP)

(18)

1

Pendahuluan merupakan awal dari penelitian sebelum masuk ke penelitian

yang lebih lanjut. Dalam bab ini akan dibicarakan tentang latar belakang, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi saat ini telah memicu terjadinya perubahaan disegala

bidang sehingga memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan jasa untuk terus

berkembang. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan jasa agar sukses

dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan

mempertahankan pemakai jasa. Terciptanya kepuasan pemakai jasa dapat memberi

manfaat bagi perusahaan jasa. Kepuasan pemakai jasa akan terjadi pada saat

perusahaan jasa mampu memenuhi harapan para pemakai jasa dengan persepsi

terhadap kualitas jasa pelayanan tersebut.

Salah satu perusahaan jasa yang perlu mendapat perhatian adalah bidang

kesehataan khususnya rumah sakit. Meningkatnya taraf hidup masyarakat

meningkatkan harapan mereka akan mutu pelayanan kesehatan. Meningkatnya

harapan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas ini menuntut

manajemen rumah sakit untuk melakukan berbagai perubahan serta memberikan

(19)

Menurut Howard dan Rowland (1984: 26) mutu pelayanan manajemen rumah

sakit dapat dilihat dari dua sisi, sisi pertama dari sisi penyelenggaraannya, yaitu dari

para staf struktural rumah sakit yang mengelola manajemen rumah sakit tersebut

apakah mereka telah bekerja sesuai standar yang ada. Sisi kedua yaitu dari sisi

konsumen, apakah pelayanan yang diberikan telah memuaskan konsumen.

Untuk meningkatkan dan mengembangkan jasa pelayanan kesehatan maka

rumah sakit harus memiliki standar kerja, isi pokok standar kerja yang dibuat oleh

rumah sakit biasanya mendeskripsikan jabatan yang sangat diperlukan oleh staf

struktural yang bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya sehingga tugas-tugas

tersebut dapat dilaksanakan dengan mudah, jelas, terarah, sistematis, terencana dan

bertanggung jawab. Rumah sakit juga harus memiliki sarana dan fasilitas pelayanan

kesehatan yang barkualitas dan memadai, baik dari konstruksi fisik bangunan,

peralatan, sumber daya manusia maupun pengelolaannya dan juga perlu mengetahui

hal-hal apa saja yang dianggap penting bagi pasien.

Dengan demikian rumah sakit sebagai penyedia jasa pelayanan kesehatan,

diharapkan sebagai penyedia layanan yang prima dan unggul serta mampu

menghasilkan kinerja yang sebaik mungkin sehingga tercipta kepuasan pasien.

(20)

B. Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang tentang tingkat kepuasan pasien terhadap

kualitas pelayanan jasa pada rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong, maka

dipilih perumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana karakteristik pasien rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong?

2. Apakah pasien puas terhadap kualitas pelayanan dan fasilitas rumah sakit

PKU Muhammadiyah Gombong ?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan lingkup permasalahan maka penulis memberikan batasan agar

mempermudah pemahaman dan sesuai dengan permasalahan yang ada. Obyek

penulisan dibatasi sebagai berikut :

1. Penelitian hanya dilakukan di PKU Muhammadiyah Gombong.

2. Tingkat kepuasan pasien diperoleh dari pasien rawat inap PKU

Muhammadiyah Gombong dan yang berusia 17 tahun keatas dikarenakan

pada usia tersebut pasien diharapkan mampu memberikan jawaban yang

sebenar – benarnya tanpa dipengaruhi oleh orang lain.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan harapan yang ingin dicapai dalam penelitian.

Berdasarkan rumusan masalah serta batasan masalah di atas tujuan penelitian ini

(21)

1. Untuk mengetahui karakteristik pasien rumah sakit PKU Muhammadiyah

Gombong.

2. Untuk mengetahui apakah pasien puas terhadap kualitas pelayanan dan

fasilitas rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi semua pihak khususnya bagi penulis, Universitas Sanata Dharma dan rumah

sakit PKU Muhammadiyah Gombong.

1. Bagi Penulis

Penelitian ini dapaat dijadikan sebagai bahan perbandingan antara teori yang

selama ini diperoleh dibangku kuliah dengan kenyataan yang ada dilapangan

dan untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar sarjana ekonomi pada

fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Sebagai bahan bacaan dan referensi dalam pembuataan skripsi yang memiliki

tema serupa atau obyek penelitian yang lebih bervariasi.

3. Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan yang berhubungan dengan

(22)

F. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

Bab II : Landasan Teori

Dalam bab ini diuraikan tentang landasan teori yang berhubungan

dengan masalah yang akan dibahas.

Bab III : Metode Penelitian

Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel penelitian,

pengukuran variabel, data yang diperlukan, definisi operasional,

populasi dan sampel, metode analisis data.

Bab IV : Gambaran Umum Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong

Dalam bab ini diuraikan tentang sejarah berdiri dan perkembangan

rumah sakit, lokasi, visi dan misi, struktur organisasi, sarana

pelayanan kesehatan, profil ketenaga kerjaan, prestasi (olah raga dan

seni pegawai) dan usaha-usaha pemasaran rumah sakit.

Bab V : Analisis Data Dan Pembahasannya

Dalam bab ini diuraikan tentang pengolahan data analisis data yang

telah dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian dengan

menggunakan alat analisis yamg telah ditentukan dan beserta

(23)

Bab VI : Penutup

Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan mengenai hasil dari

seluruh meteri pembahasan dan dari kesimpulan tersebut akan

dikemukakan beberapa saran yang relevan serta berisi mengenai

(24)

7

Secara teoritis, setiap kali seseorang membeli barang atau jasa ia berharap

bahwa barang atau jasa tersebut akan memberikan utilitas atau kegunaan maksimal.

Dengan kata lain, setiap konsumen adalah yang memiliki alasan rasional dan

membuat pilihan yang rasional dalam pembelian produk (Engel, Kollat and

Blackwell, 1994).

A. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu faktor kegiatan penting dalam

perusahaan yaitu guna mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan

untuk mendapatkan laba. Berikut ini pengertian pemasaran menurut beberapa

ahli :

a. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan

kelompok mendapatkan kehutuhan dan keinginan mereka dengan

menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama

lain (Philip Kotler, 2002 : 60).

b. Pemasaran adalah suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang

dipasarkan itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar (Indriyo

Gitosudarmo, 1994 : 1).

c. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis

(25)

dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik

kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (dikutip dalam buku

Basu Swastha dan Irawan, 2000 : 5).

2. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau

segmen pasar yang dijadikan target oleh seorang pengusaha. Oleh karena itu

strategi pemasaran merupakan kombinasi dari bauran pemasaran yang akan

diterapkan oleh pengusaha untuk melayani pasarnya. Bauran pemasaran ini

haruslah diatur sedemikian rupa, sehingga akan dapat berfungsi sebagai

senjata yang tepat dalam pertandingan di pasar menghadapi

pesaing-pasaingnya. Oleh karena itu maka senjata disesuaikan dengan keadaan dan

kondisi persaingan yang dihadapi (Indriyo Gutosudarmo, 1994 : 124).

Hal diatas menerangkan bahwa strategi pemasaran dipakai untuk

mencapai tingkat permintaan yang diharapkan oleh perusahaan. Untuk

mencapai tingkat permintaan yang diharapkan tersebut perusahaan harus

memperhatikan varaibel-variabel bauran pemasaran yang akan

mempengaruhi dalam pencapaian tujuan tersebut.

3. Konsep pemasaran

Salah satu konsep dalam manajemen pemasaran yang dijadikan dasar

(26)

Menurut Philip Kotler (1993 : 17) ada lima konsep pemasaran yang

mendasari kegiatan pemasaran suatu organisasi :

a. Konsep Berwawasan Produksi

Konsep berwawasan produksi berpendapat bahwa konsumen akan

memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya. Anggapan

bahwa konsumen akan memilih barang yang mudah didapat dan murah

harganya dapat dibenarkan dalam dua situasi. Situasi pertama, diman

permintaan barang melibihi penawarannya, dalam hal ini konsumen ingin

mendapatkan barang tanpa memperhatikan keadaan detailnya dan

pemasok barang akan memusatkan perhatiannya pada peningkatan

produksi. Sedangkan Situasi kedua, dimana biaya produkasi tersebut

tinggi dan harus diturunkan dengan peningkatan produktivitas untuk

memperluas pasar.

b. Konsep Berwawasan Penjualan

Konsep berwawasan penjualan berpendapat bahwa bila konsumen

dibiarkan saja maka konsumen tidak akan membeli produk organisasi

dalam jumlah cukup. Konsep ini beranggapan bahwa konsumen enggan

membeli dan harus didorong supaya mau membeli, sehingga organisasi

harus menjalankan usaha penjualan penjualan dan promosi.

c. Konsep Berwawasan Pemasaran

Konsep berwawasan pemasaran berpendapat bahwa kunci untuk

(27)

keinginan perusahaan, serta memberikan kepuasan yang diinginkan

secara lebih efektif dari pada pesaingnya.

d. Konsep Berwawasan Produk

Konsep berwawasan produk berpendapat bahwa konsuman akan memilih

produk yang menawarkan mutu dan kinerja yang terbaik atau hal-hal

inovatif lainnya.

e. Konsep Berwawasan Pemasaran Bermasyarakat

Konsep ini bertujuan untuk menghindarkan konflik yang terjadi antara

keinginan, kepentingan konsumen dan kesejahteraan jangka panjang.

4. Pasar Sasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (1992 : 272) :

Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang

untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya.

Menurut Joseph P. Guiltinan 91992 : 157) :

Pasar sasaran adalah sekelompok konsumen atau pelanggan secara

khusus menjadi sasaran usaha pemasaran sebuah organisasi.

B. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku konsumen

Perilaku konsumen (costumer behavior) dapat didefinisikan sebagai

kegiatan-kegiatan yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan

(28)

pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan

tersebut (Engel, Kollat and Blackwell, 1994)

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu:

a. Faktor sosial budaya yang terdiri atas :

1). Kebudayaan dan Kebudayaan Khusus

Perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh kebudayaan yang

melingkupinya sehingga pengaruh tersebut akan selalu berubah setiap

waktu sesuai dengan perkembangan jaman. Perilaku konsumen

cenderung untuk menyerap adat kebiasaan kebudayaannya.

Sedangkan yang dimaksud dengan kebudayaan khusus adalah yang

ada pada suatu golongan masyarakat yang membedakan dari

kebudayaan golongan masyarakat lainnya.

2) Kelas sosial

Pengertian kelas sosial dalam hal ini adalah sama dengan istilah lapisan

sosial, tanpa membedakan apakah dasar pembagian kelas itu uang,

tanah, kekuasaan atau dasar lainnya.

3) Kelompok sosial

Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang menjadi tempat

individu-individu berinteraksi satu sama lain,karena ada hubungan antar mereka.

Sebagai hasil dari interaksi sosial yang terus menerus ini, lambat laun

(29)

4) Kelompok Referensi kecil

Kelompok referensi adalah kelompok sosial yang menjadi ukuran

bagi seseorang (bukan anggota kelompok tertentu) untuk membentuk

kepribadian dan perilakunya.

5) Keluarga

Istilah keluarga (family) dipergunakaan untuk menggambarkan

berbagai macam bentuk rumah tangga, yang terdiri dari keluarga inti

(ayah,ibu dan anak-anak yang hidup bersama) dan keluarga besar

(keluarga inti ditambah orang yang mempunyai ikatan saudara dengan

keluarga tersebut).

b. Faktor psikologis

1) Motivasi

Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong

keinginan untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai

suatu tujuan.

2) Pengamatan

Pengamataan adalah suatu proses dimana konsumen menyadari dan

menginterpretasikan aspek lingkungannya, atau dapat dikatakan

sebagai proses penerimaan dan adanya rangsangan di dalam

lingkungan intern dan ekstern, sehingga pengamatan bersiat aktif.

3) Belajar

Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahaan-perubahan perilaku

(30)

4) Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian adalah karakteristik psikologis batin yang menentukaan

dan menunjukan respon terhadap lingkungannya. Sedangkan konsep

diri adalah individu yang diterima oleh individu itu sendiri dalam

kerangka kehidupannya dalam suatu masyarakat yang menentukan.

5) Sikap

Sikap yang dilakukan konsumen didasarkan atas pandangannya

terhadap produk dan proses belajar baik dari pengalamannya

ataupun dari orang lain.

Pengertian perilaku konsumen sering dikacaukan dengan pengertian perilaku

pembeli (buyer behaviour), padahal perilaku pembeli itu sendiri mempunyai dua

pengertian. Pengertian pertama yaitu apabila diterapkan pada perilaku konsumen

menunjukan kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlihat dalam

pertukaran uang atau kekayaan lain dengan barang-barang atau jasa-jasa serta dalam

proses pengambilan keputusan yang menentukan kegiatan pertukaran itu.

Pengertian kedua, mempunyai arti yang lebih khusus, yaitu perilaku langganan

(costumer behaviour), yang sering digunakan sebagai sebutan yang lebih inklusif

disebandingkan perilaku konsumen. Penerapan yang lebih inklusif ini tampak pada

pembelian oleh lembaga-lembaga, organisasi-organisasi industri, dan

bermacam-macam tingkat penjualan kembali oleh pedagang besar ataupun pedagang eceran.

Perilaku pembelian oleh organisasi-organisasi atau lembaga-lembaga lainnya dalam

(31)

Karena pembelian yang dilakukan juga ditentukan oleh individu-individu yang

memainkan peranannya dalam pekerjaannya di organisasi atau lembaga tersebut.

(Basuswastha Dharmamesta dan T. Hani Handoko, 1997 : 11)

C. Kepuasan Pelanggan

1. Pengertian Kepuasan Pelanggan

Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin satis (cukup

baik, memadai) dan facio (memperlakukan atau membuat), sehingga secara

sederhana dapat diartikan sebagai “upaya pemenuhan sesuatu”.

Menurut Supranto (2001 : 233) :

Kepuasan adalah Tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan

kinerja dan hasil yang dirasakannya sebelumnya dengan harapannya.

Menurut Oliver (1997) :

Kepuasan pelanggan adalah evaluasi purnabeli, di mana persepsi

terhadap kinerja alternatif produk atau jasa yang dipilih memenuhi atau

melebihi harapan sebelum pembelian.

2. Mengukur Kepuasan Pelanggan

Konsep umum yang dapat dipakai untuk mengukur kepuasan pelanggan

yaitu: ( Umar Husein ,1997 : 15 )

a. Kepuasan pelanggan Keseluruhan.

Caranya, yaitu dengan menanyakan pelanggan mengenai tingkat

(32)

dengan tingkat kepuasan pelanggan keseluruhan atas jasa yang mereka

terima dari para pesaing.

b. Dimensi kepuasan pelanggan.

Prosesnya melalui empat langkah. Pertama, mengidentifikasi

dimensi-dimensi kunci kepuasan pelanggan. Kedua, meminta pelanggan menilai

jasa perusahaan berdasarkan item-item spesifik seperti kecepatan layanan

atau keramahan staf pelayanan terhadap pelanggan. Ketiga, meminta

pelanggan menilai jasa pesaing berdasarkan item-item spesifik yang

sama. Keempat, meminta pelanggan menentukan dimensi-dimansi yang

menurut mereka ada di kelompok penting dalam menilai kepuasan

pelanggan keseluruhan.

c. Konfirmasi harapan.

Pada cara ini, kepuasan tidak diukur langsung, namun disimpulkan

berdasarkan kasesuaian atau ketidak sesuaian antara harapan pelanggan

dengan kinerja aktual jasa yang dijual perusahaan.

d. Minat pembelian ulang.

Kepuasan pelanggan diukur berdasarkan apakah mereka akan

mengadakan pembelian ulang atas jasa yang sama yang dia konsumsi.

e. Kesediaan untuk merekomendasi.

Cara ini merupakan ukuran yang penting, apalagi bagi jasa yang

(33)

f. Ketidak puasan pelanggan.

Dapat dikaji misalnya dalam komplain, biaya garansi, word of mouth

yang negatif, serta defections.

D. Produk

1. Pengertian Produk

Menurut Philip Kotler (1997 : 329) :

Produk adalah sekumpulan atribut yang nyata (tangible) dan tidak nyata

(intangible) yang didalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan,

prestise pabrik, prestise pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli

sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginanya.

Menurut Fandy Tjiptono (1995 : 76) :

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk

diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar

sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.

2. Klasifikasi Produk

Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (1991 : 350), klasifikasi produk

dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :

a. Barang tahan lama

Yaitu barang yang digunakan dalam kurun waktu yang lama dan biasanya

tetap bertahan hingga beberapa kali penggunaan.

(34)

b. Barang tidak tahan lama

Yaitu barang yang dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan.

Contoh : roti, minuman, sabun, pasta gigi, kopi dll.

c. Jasa atau Pelayanan

Yaitu kegiatan, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.

3. Atribut Produk

Menurut Fandy Tjiptono (1995 : 86) :

Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh

konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan dan pembelian.

Atribut produk meliputi : merk, kemasan, rasa, jumlah produk, jaminan

(garansi), pelayanan, kuantitas produk pelengkap, dan lain-lain.

Beberapa komponen atribut produk yang berwujud sebagai berikut :

a. Merk

Merk merupakan nama, istilah, tanda, symbol/lambang, desain warna,

gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan

dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing.

b. Mutu Produk

Mutu merupakan salah satu sarana yang penting bagi seorang pemasar

untuk menentukan posisi produknya. Produk menunjukan kemampuan

sebuah produk untuk menjalankan fungsinya. Mutu produk adalah

ketahan lamaan, keterandalan, ketelitian, taraf kemudahan operasi dan

(35)

c. Ciri Produk

Produk dapat ditawarkan dengan ciri-ciri yang berbeda. Keistimewaan

merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk perusahaan dari

produk-produk pesaing.

d. Desain Produk

Desain dapat merupakan salah satu senjata kompetitif yang paling ampuh

dalam pemasaran perusahaan. Desain yang baik menyumbangkan

kegunaan atau manfaat produk dan juga coraknya untuk menarik

perhatian, meningkatkan performa produk, menekan biaya produksi dan

memberikan keunggulan kompetitif yang kuat pada produk didalam pasar

sasaran.

e. Harga Produk

Harga produk merupakan hal yang sangat penting karena harga bagi

seorang konsumen bisa dijadikan sebagai sarana untuk menentukan atau

menunjukan dari kualitas mutu dari suatu produk.

f. Kecepatan Pelayanan

Kecepatan pelayanan merupakan hal yang sangat diperlukan oleh seorang

konsumen karena dengan pelayanan yang memuaskan akan menciptakan

(36)

E. Jasa

a. Pengertian Jasa

Produk dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara, salah satunya

adalah mengklasifikasikannya berdasarkan pada berwujud atau tidaknya

produk tersebut. Dengan kreteria ini, produk dapat diklasifikasikan sebagai

barang yang tahan lama (durable goods), barang tidak tahan lama

(nondurable goods), dan jasa (service). Akan tetapi, membedakan antara

barang dan jasa sering sukar dilakukan, misalnya kerena pembelian suatu

barang sering dilengkapi dengan jasa-jasa atau sebaliknya, pembelian jasa

sering melibatkan barang-barang.

Menurut Philip Kotler ( 1994 : 464 ) mendefinisikan jasa sebagai

barikut :

Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu

pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak

berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produk jasa

bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak.

b. Karakteristik Jasa

Jasa memiliki karakteristik utama yang membedakannya dari barang

(37)

a. Intangibility

Adalah sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat diraba atau

sesuatu yang tidak dapat dengan mudah didefinisikan, diformulasikan

atau dipahami secara rohaniah.

b. Inseparability

Biasanya jasa diproduksi dan dikonsumsi pada waktu yang bersamaan.

Jasa biasanya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan

dikonsumsi secara simultan. Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan

merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa, karena kedua pihak

mempengaruhi hasil dari jasa tersebut.

c. Variability

Jasa bersifat sangat variabel, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan

jenis, tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.

Para pembeli jasa sangat peduli dengan variabilitas yang tinggi dan

seringkali mereka meminta pendapat orang lain sebelum memutuskan

untuk memilih.

d. Perishability

Jasa tidak dapat disimpan, hal ini tidak menjadi masalah bila

permintaannya tetap karena mudah untuk menyiapkan pelayanan

(38)

c. Kualitas Jasa

Menurut Wyckov (Tjiptono, 1998 : 59) :

Kualitas Jasa adalah Tingkat keunggulan yang diharapkan dan

pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi

keinginan pelanggan.

Kualitas jasa akan dinilai oleh konsumen. Perusahaan hendaknya

menentukan suatu tolak ukur rencana kualitas produk dari tiap dimensi

kualitasnya.

Dimensi-dimensi jasa yang berkualitas atau bermutu menurut

Zaithamlet. al. yaitu :

a. Reabilitas (Reliability)

Meliputi prestasi yang konsisten dan dapat dipertanggungkan

(dependability). Hal ini berarti perusahaan melaksanakan jasa yang betul

atau cocok pada kali pertama. Hal ini juga berarti bahwa perusahaan

memenuhi perjanjian-perjanjian (promises). Secara spesifik meliputi :

1) Ketepatan dalam perhitungan rekening

2) Mengarsipkan catatan-catatan yang benar dan cepat

3) Melaksanakan jasa tepat pada waktu yang disetujui

b. Kerelaan Melayani (Responsiveness)

Yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan

memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, yang meliputi kesigapan

karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam

(39)

Berkait dengan kerelaan atau kesiap sediaan para karyawan untuk

menyediakan jasa.

Hal ini meliputi ketepatan waktu (timeliness) dari jasa :

1) Mengirim bukti transaksi segera

2) Menelpon kembali kepada langganan (costumer) secepat mungkin

3) Memberikan jasa secara cepat dan tepat (yaitu, membuat janjian

secara cepat).

c. Jaminan(Assurance)

Meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap produk secara

tepat, kualitas keramah tamahan, perhatian dan kesopanan dalam

memberikan pelayanan, ketrampilan dalam memberikan informasi,

kemampuan dalam memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa

yang ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan

pelanggan terhadap perusahaan.

Dimensi ini merupakan gabungan dari sub dimensi :

1) Kompetensi (competence), ketrampilan dan pengetahuan yang

dimiliki oleh para karyawan untuk melakukan pelayanan. Hal ini

meliputi :

a) Pengetahuan dan ketrampilan dari tenaga kerja yang berkontak

dengan konsumen (contact personnel)

b) Pengetahuan dan kertampilan dari tenaga kerja yang mendukung

operasi dari belakang

(40)

2) Kesopanan-santunan (courtesy), meliputi kesopan-santunan atau

keadaban (politeness), kehormatan (respect), keramahan,

pertimbangan atau perhatian orang lain (consideration) dan sikap para

karyawan. Hal ini meliputi :

a) Penjagaan miliknya konsumen

b) Penampulan yang bersih dan rapih dari tenaga kerja yang

berkontak langsung dengan para konsumen

3) Kemampuan dipercaya (credibility), meliputi sifat dapat atau layak

dipercaya (trustworhiness), kemampuan dipercaya secara intelektual

(believability), dan kejujuran (honesty). Hal yang menyumbang para

konsumen bahwa suatu masalah atau problem tertentu akan diatasi

atau diselesaikan. Hal yang menyumbang pada kemampuan pada

kemampuan dipercaya meliputi :

a) Nama perusahaan

b) Reputasi perusahaan

c) Ciri-ciri khas atau sifat-sifat dari tenaga kerja yang berkontrak

langsung dengan para konsumen

d) Tingkat keterusterangan yang diliputi dalam interaksi dengan para

langganan.

4) Keamanan (security), adalah kebeasan dari bahaya. Resiko atau

keragu-raguan. Hal ini meliputi :

a) Keamanan jasmani atau fisik

(41)

c) Kerahasiaan (confidentiality)

d. Empaty

Yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada

pelanggan, seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan,

kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan

usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan

pelanggannya. Dimensi Empaty ini merupakan penggabungan dari

dimensi

1) Akses (access), meliputi kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang

ditawarkan perusahaan. Hal ini meliputi :

a) Jasa dapat didekati dengan mudah lewat telephon (barisan telphon

tidak sibuk dan para konsumen tidak diminta tunggu lama).

b) Lamanya waktu tunggu untuk menerima pelayanan tidak terlalu

lama.

c) Jam kerja atau jam kantor tidak menyusahkan (convenient).

d) Lokasi fasilitas jasa yang menyusahkan.

2) Komunikasi (communication), merupakan kemampuan melakukan

komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada pelanggan atau

memperoleh masukan dari pelanggan. Hal ini meliputi :

a) Menjelaskan jasa sendiri.

b) Menjelaskan berapa besarnya biaya atau harga jasa.

(42)

d) Menjaminkan kepada para konsumen bahwa suatu masalah atau

problem tertentu akan diatasi atau diselesaikan.

3) Pemahaman pada pelanggan (understanding the customer), meliputi

perusahaan untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan

keinginan pelanggan. Hal ini meliputi :

a) Mempelajari syarat-syarat (requirements) spesifik dari konsumen

b) Memberikan pehatian yang diindividualisasikan (individualized)

c) Mengenal atau menghafalkan nama langganan yang sering

dilayani (regular costumer)

e. Hal yang dapat dilihat (Tangibles)

Meliputi penampilan fasilitas fisik, seperti gedung dan ruangan front

office, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapihan dan kenyamanan

ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan karyawan.

4. Fasilitas Jasa

Menurut Kotler (1984 : 35) :

Fasilitas adalah Merupakan salah satu alat pendukung tercapainya tujuan

perusahaan yang mempunyai pengaruh besar. Fasilitas dapat digunakan

sebagai daya tarik konsumen serta sarana untuk meningkatkan

produktivitas karyawan perusahaan yang bersangkutan.

Dalam industri jasa, lokasi fasilitas jasa dan tata letak fasilitas jasa sangat

(43)

a. Perencanaan Lokasi Fasilitas Jasa

Letak lokasi jasa dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :

(1) Pelanggan datang ke lokasi jasa, seperti pasien mendatangi tempat

praktek dokter.

(2) Penyedia jasa mendatangi konsumen, seperti mobil pemadam

kebakaran mendatangi lokasi kebakaran.

Penentuan lokasi fasilitas jasa perlu mempertimbangkan banyak hal,

antara lain mudah dan dapat diakses oleh konsumen, lalu lintas

orang, kepadatan dan kemacetan lalu lintas, tempat parkir yang

memadai, dapat diekspansi, lingkungan yang mendukung usaha,

keseuaian dengan lokasi pesaing, dan izin lokasi dari pihak

berwenang.

b. Tata Letak Fasilitas Jasa.

Fasilitas jasa yang tersedia akan berpengaruh pada persepsi pelanggan

atas kualitas suatu jasa. Jadi, persepsi pelanggan terhadap suatu jasa dapat

di pengaruhi misalnya oleh suasana yang dibentuk oleh eksterior dan

interior fasilitas jasa tersebut, sehingga tata letak dan lingkungan tempat

penyampaian jasa menjadi penting untuk diperhatikan.

Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam tata letak fasilitas jasa

meliputi :

(1) Pertimbangan spasial.

Maksudnya aspek-aspek seperti simetri, proporsi, tekstur, warna dan

(44)

dikembangkan untuk memancing respon intelektual maupun dari

pemakai atau orang yang melihatnya.

(2) Perencanaan ruangan

Unsur ini mencakup perencanaan interior dan arsitektur, seperti

penempatan perabotan dan perlengkapannya dalam ruangan, desain

aliran sirkulasi, dan lain-lain.

(3) Perlengkapan atau perabotan

Unsur ini memiliki berbagai fungsi, antara lain sebagai sesuatu yang

menunjukan status pemilik atau penggunanya.

(4) Tata cahaya

Unsur ini selain berfungsi sebagai penerangan, hendaknya juga

diperhatikan atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan di ruangan

tersebut agar sesuai dengan persepsi penyedia jasa dan pelanggan

mereka.

(5) Warna

Warna dapat menggerakan perasaan dan emosi, sehingga pemilihan

warna di dalam ruangan menjadi penting.

(6) Pesan yang disampaikan grafis

Aspek yang juga penting dan saling berkaitan dalam unsur ini

adalah visual, penempatan, pemilihan bentuk fisik, pemilihan

warna, pencahayaan dan pemilihan bentuk perwajahan lambang atau

tanda yang digunakan untuk maksud tertentu (misalnya petunjuk

(45)

F. Rumah Sakit

a. Pengertian Rumah Sakit

Banyak definisi rumah sakit yang dikemukakan oleh para ahli,

diantaranya defenisi rumah sakit yang dikemukakan oleh :

a. Himpunan Peraturan Perundang-undangan oleh Depkes No.

159b/Men.Kes/Per/II/1988.

1) Rumah Sakit adalah upaya kesehatan yang menyelenggarakan

kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk

pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian.

2) Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan

kesehatan semua janis penyakit dari yang bersifat dasar sampai

dengan subspesifik.

3) Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan berdasar jenis penyakit tertentu.

b. Wikipedia Indonesia

Rumah Sakit adalah Sebuah institusi pembuatan kesehatan profesional

yang jasanya disediakan oleh dokter dan perawat.

c. H.D Iskandar (Anggaran Dasar Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh

Indonesia) Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1 adalah:

Rumah Sakit adalah Suatu lembaga dalam mata rantai sistem kesehatan

nasional yang mengemban tugas pelayanan kesehatan untuk seluruh

(46)

Rumah Sakit di Indonesia menurut H.D Iskandar digolongkan menjadi

dua yaitu :

1) Rumah Sakit Swasta

Rumah sakit swasta yaitu rumah sakit yang didirikan oleh pihak

swasta atau non-pemerintah. Keberadaan rumah sakit ini merupakan

kesepakatan beberapa orang untuk mendirikan suatu badan hukum

atau perusahaan hukum. Badan hukum ini bertugas mendirikan dan

menjaga kelangsungan kerja rumah sakit itu. Rumah sakit yang

didirikan oleh pihak swasta atau yayasan memiliki tujuan yang

bersifat adil, dengan kata lain bukan untuk mencari keuntungan

pribadi bagi para pendiri atau pengurusnya, tetapi rumah sakit yang

dimaksud adalah sebagai suatu sarana untuk menolong orang yang

sakit.

2) Rumah Sakit Pemerintah

Rumah Sakit Pemerintah adalah rumah sakit yang biaya pengelolaan

rumah sakit didanai oleh pemerintah, yaitu dengan menganggarkan

dalam APBN, APBD dan lain-lain. Karena dana pengelolaan rumah

sakit ini berasal dari pemerintah maka pendapatan yang diperoleh

oleh rumah sakit tersebut harus dimasukan ke kas Negara. Instansi

pemerintah sebagai pemilik rumah sakit ini adalah departemen atau

lembaga lain yang ada dalam pemerintahan, seperti :

1. Departeman Kesehatan

(47)

3. Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)

4. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

b. Fungsi Rumah sakit

Fungsi rumah sakit menurut Himpunan Peraturan Perundang-undangan oleh

DepKes No.159 b/MenKes/per/II/1988 : 480 adalah :

a. Menyediakan dan menyelenggarakan ;

1) Pelayanan medis

2) Pelayanan penunjang medis

3) Pelayanan perawatan

4) Pelayanan rehabilitasi

5) Pencegahan dan peningkatan kesehatan

b. Sebagai tempat atau latihan tanaga medis dan para perawat

c. Sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang

kesehatan

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu Pelayanan Kesehatan

Baik tidaknya mutu pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tiga unsur

yaitu :

a. Unsur Masukan

Unsur masukan adalah tenaga, dana dan sarana. Secara umum apabila

(48)

yang telah ditetapkan, serta jika dana yang tersedia tidak sesuai dengan

kebutuhan maka sulitlah diharapkan baiknya mutu pelayanan.

b. Unsur Lingkungan

Unsur lingkungan adalah kebijakan organisasi dan manajeman secara

umum disebutkan apabila kebijakan organisasi dan manajeman tersebut

tidak sesuai dengan standar dan tidak bersifat mendukung maka sulitlah

diharapkan baiknya mutu pelayanan kesehatan.

c. Unsur Proses

Unsur proses adalah tindakan medis dan tindakan non medis. Secara

umum disebutkan apabila kedua tindakan ini tidak sesuai dengan stamdar

yang telah ditetapkan, maka sulit diharapkan baiknya mutu pelayanan

kesehatan.

4. Penilaian Mutu Pelayanan Medis

Menurut Donabedian (1994 : 160-206) penilaian mutu pelayanan medis

dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu :

a. Pendekatan penilaian struktur, yang meliputi penilaian lingkungan dan

perlengkapan yang dipakai dalam pelaksanaan pelayanan.

b. Pendekatan penilaian proses pelayanan, yaitu penaksiran terhadap

kegiatan para dokter dan para profesi kesehatan lainnya saat menangani

pasien.

c. Pendekatan penilaian, yang meliputi status kesehatan dari pasien.

(49)

proses pelayanan yang baik dan didukung oleh struktur pelayanan yang

baik pula.

(50)

33

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini yang dipakai adalah studi kasus, penelititan study kasus

adalah penelitian suatu kajian yang rinci, mendalam, menyeluruh atas obyek tertentu

yang biasanya relatif kecil selama kurun waktu tertentu termasuk interaksi

lingkungannya (Husein Umar, 2003 : 42). Tujuan penelitian studi kasus adalah

memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta

karakter yang khas dari kasus ataupun status dari individu yang kemudian hasilnya

dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Hasil penelitian ini hanya berlaku pada

rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di rumah sakit PKU Muhammadiyah jl. Yos Sudarso

461 Gombong Kebumen.

2. Waktu penelitian

(51)

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian

Subyek penelitian ini adalah para pasien yang menggunakan jasa rawat inap

rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong dan respondennya tidak dibatasi

menurut jenis kelas perawatannya. Selain itu pimpinan dan staf juga

merupakan subyek penelitian untuk memperoleh data-data mengenai rumah

sakit PKU Muhammadiyah Gombong.

2. Obyek penelitian

Obyek penelitian ini adalah tingkat kepuasan terhadap kualitas pelayanan dan

fasilitas rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong.

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek penelitian atau

faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala-gejala yang diteliti. Sesuai

dengan perumusan masalah dalam penulisan ini maka yang menjadi variabel

penelitian adalah kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan dan fasilitas rumah

sakit PKU Muhammadiyah Gombong.

E. Data Yang Diperlukan

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik

(52)

pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti (Umar Husein, 1997 :

43).

Dalam penelitian ini yang menjadi data primer adalah data yang

diperoleh dari responden berkaitan dengan kepuasan konsumen terhadap

kualitas pelayanan dan fasilitas rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain (Umar

Husein, 1997:43). Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder adalah :

a. Sejarah dan perkembangan rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong.

b. Lokasi rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong.

c. Visi, misi dan tujuan rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong.

d. Struktur atau susunan organisasi rumah sakit PKU Muhammadiyah

Gombong.

e. Sarana dan pelayanan kesehatan rumah sakit PKU Muhammadiyah

Gombong.

f. Profil ketanagakerjaan rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong.

g. Prestasi, olah raga dan seni pegawai rumah sakit PKU Muhammadiyah

Gombong.

(53)

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode :

1. Wawancara

Merupakan cara pengumpulan data dengan tanya jawab dimana satu orang

atau lebih berhadap-hadapan yang satu dapat melihat muka yang lain serta

dikerjakan secara sistematis dan berdasarkan tujuan penelitian. Semua

pertanyaan sudah dirumuskan secara cermat sebelum dilakukan wawancara (

Husein Umar, 1997 : 62).

2. Observasi

Merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara peninjauan dan

pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian dengan menggunakan

instrumen berupa pedoman penelitian (Husein Umar, 1997 : 62).

3. Kuesioner

Merupakan pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari responden. Kuesioner yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

bersifat tertutup, artinya responden tinggal memilih jawaban yang tersedia.

Kuesioner dilakukan dengan cara menyebarkan angket yang berisikan

pertanyaan tertulis kepada subyek penelitian (Husein Umar, 1997 : 62).

Dalam penelitian ini kuesioner diedarkan pada saat pasien telah sembuh dan

dalam persiapan pulang. Kuesioner ini terbagi dalam dua bagian :

(54)

Bagian II : Berisikan pertanyaan mengenai tentang kepuasan pasien

terhadap kualitas pelayanan dan fasilitas rumah sakit KPU Muhammadiyah

Gombong.

Perhitungan kuesioner dapat dikategorikan menjadi lima jawaban dengan

skore sebagai berikut :

Sangat Setuju = skor 5

Setuju = skor 4

Ragu-ragu = skor 3

Tidak Setuju = skor 2

Sangat tidak setuju = skor 1

G. Definisi Operasional

1. Kepuasan Pasien adalah keadaan emosional pasien setelah membandingkan

pelayanan yang diberikan rumah sakit dengan harapannya.

2. Kualitas Jasa adalah Tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian

atas tingkat keunggulan tersebut uantuk memenuhi keinginan pelanggan.

3. Pelayanan adalah Segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha

yang mempunyai nilai yang dapat memuaskan konsumen.

4. Fasilitas adalah merupakan salah satu alat pendukung tercapainya tujuan

(55)

H. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari pada objek penelitian (Djarwanto

dan Subagyo, 1981 : 101).

Dalam penelitian ini yang dianggap populasi adalah seluruh responden yang

menggunakan jasa rawat inap di rumah sakit PKU Muhammadiyah

Gombong.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti (Djarwanto dan

Subagyo 1981 : 101).

Sampel dalam penelitian ini adalah responden yang menggunakan jasa rawat

inap rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong. Responden tidak dibatasi

menurut jenis kelas perawatannya. Sampel yang diambil diasumsikan telah

mewakili populasi konsumen.

Disini penulis menentukan besarnya sampel yang diperlukan sebanyak 50

orang responden dan dipilih dengan menggunakan metode convenience

sampling. Dengan metode ini dipilih responden yang memang bersedia

meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner. Metode ini dipilih

mengingat responden adalah pasien yang tengah menderita sakit sehingga

peneliti harus memperkirakan kesediaan mereka untuk mengisi kuesioner

(56)

I. Teknik Pengujian Instrumen

1. Pengujian Validitas

Pengujian validitas yaitu pengujian terhadap tingkat kemampuan instrument

atau alat penelitian untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran

pokok pengukuran yang dilakukan dengan instrument tersebut. Suatu

instrument dapat dikatakan valid atau sahih jika instrument tersebut mampu

mengukur apa saja yang hendak diukurnya dan mampu mengungkapkan apa

yang ingin diungkapkannya. Pengujian validitas ini menggunakan teknik

korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 1991

: 23)

r

xy = Koefisien korelasi antara nilai masing-masing item dengan nilai

total

N = Jumlah subyek

= Jumlah responden

X = Nilai faktor total independent (harapan dan kinerja)

Y = Nilai total dependent (kepuasan pasien)

Untuk menentukan apakah instrument valid atau tidak valid, digunakan

(57)

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf signifikan 5% (α = 5%), instrument

dikatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf signifikan 5% (α = 5%), instrumen

dikatakan tidak valid.

Dalam pengujian ini digunakan taraf nyata atau sinifican level 5% atau taraf

kepercayaan 95%. Uji signifikasi 5% , artinya kemungkinan kesalahan dalam

pengambilan kesimpulan sebesar 5% atau benar dalam pengambilan

kesimpulan sekurang-kurangnya 95% (Sutrisno Hadi, 2001 : 318).

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah Sejauh mana alat dapat dipercaya dan diandalkan

(Saifuddin Anwar, 1997 : 67). Suatu instrumen dikatakan reliabel apabil

rhitung ≥ r batas dan rhitung ≥ itu positif. Reliabilitas dalam penelitian ini

menggunakan teknik Sprearman Brown.

Adapun rumus yang dipakai :

rxx

=

(

( )

)

rxy rxy + 1

2

Keterangan :

rxx = Koefisien reliabilitas dengan taraf nyata 5%

rxy = Koefisien korelasi antara item ganjil dan item genap

Apabila rxy ≥ rtable dengan taraf signifikansi (α) = 5%, maka kuesioner

(58)

J. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang akan dipakai adalah :

1. Analisis Presentase

Analisis digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama

mengenai karakteristik atau profil para responden yaitu jenis kelamin, usia,

tingkat pendidikan terkhir, status pekerjaan, tingkat penghasilan per bulan.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Sugiyono, 1993 : 63) :

P =

N nx

Dimana :

P = Jumlah Persentase

nx = Jumlah Responden

N = Jumlah Total

2. Analisis Kepuasan Pelanggan (IKP)

Menurut Tjiptono (1997 : 36) dengan rumus :

Kepuasan Pelanggan = f (expectations,performance)

Kepuasan pelanggan tercapai apabila performance atau kinerja lebih besar

dari expectations atau harapan, dan sebaliknya pelanggan tidak puas apabila

harapan lebih besar dari kinerja. Ada beberapa cara mengukur indeks

kepuasan pelanggan (Tjiptono : 37-38) yaitu :

1) IKP = PX

2) IKP = PP-EX

3) IKP = IM (PP-EX)

(59)

5) IKP = PP : EX

Keterangan :

IKP = Indeks Kepuasan Pelanggan

PP = Perceived Performance atau kinerja

EX = Expectations atau harapan

IM = Importance atau derajat kepentingan

Dalam penelitian ini rumus yang digunakan oleh penulis yaitu :

IKP = PP - EX

Untuk menyimpulkan tingkat kepuasan konsumen terhadap harapan

konsumen dan kinerja perusahaan sebagai berikut :

(1) Apabila skor kinerja (PP) melebihi skor harapan konsumen (EX) dapat

dikatakan sangat puas yang disimbolkan dengan tanda positif.

(2) Apabila skor kinerja (PP) kurang dari pada harapan konsumen (EX) dapat

dikatakan tidak puas yang disimbolkan tanda negatif.

(3) Apabila skor kinerja (PP) sama dengan harapan konsumen (EX) dapat

dikatakan puas yang disimbolkan dengan tanda nol.

Langkah selanjutnya membuat daftar tabel hasil kuesioner dengan membagi

(60)

43

A. Sejarah dan Perkembangan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong

1. Pada tanggal 26 April 1958 resmi berdiri Balai Pengobatan Muhammadiyah

Gombong bertempat di Rumah Bapak Suhud Kedungampel, Wonokriyo

Gombong (ijin Bupati Kebumen No. V/57/DPD/Kes/58).

2. Pada tahun 1967, Balai Pengobatan Muhammadiyah Gombong pindah lokasi

ke Jln Stasiun (Losmen Wisma Susila), dan dikembangkan menjadi Balai

Pengobatan atau Rumah Bersalin (BP/RB) PKU Muhammadiyah Gombong

dan mendapat pengakuan sebagai Klinik KB Swasta pertama di Kabupaten

Kebumen.

3. Pada tahun 1969, membuka satelit pelayanan klinik di Desa Kalitengah,

Jatijajar Kecamatan Ayah dan Petanahan.

4. Pada tahun 1977, mengembangkan BP/RB PKU Muhammadiyah menjadi

Rumah sakit, yang terwadahi dalam suatu Kepanitiaan Pembangunan, yang

pada akhirnya dikukuhkan menjadi sebuah Yayasan Pembangunan dengan

akte noteris No.32 tanggal 24 Juli 1979.

5. Pada tanggal 26 April 1979, peresmian Gedung BP/RB PKU Muhammadiyah

Gombong seluas 560 m2 (40 ubin), berlokasi di Jl Yos Sudarso Barat

(No.461) Gombong diresmikan oleh Bupati KDH II Kebumen, Letkol

Sumpeno Suryodiprojo dan H. M. Mawardi dari Pimpinan Pusat

(61)

6. Pada tanggal 18 April 1980, peresmian Asrama dilaksanakan oleh Bupati

KDH II Kebumen, Drs Dadijono Judo Prajitno, sekaligus peletakan batu

pertama pembangunan gedung Perawatan Umum.

7. Pada tanggal 22 Mei 1989, ijin sementara RSU PKU Muhammadiyah

Gombong diterbitkan oleh Kakanwil Dep. Kes. Jawa Tengah.

8. Pada tanggal 25 April 1991, ijin Tetap Penyelenggaraan Rumah Sakit

Diterima dari Men. Kes RI No 0358/Yanmed/RSKS/IV/1991.

9. Pada tanggal 27 Agustus 1995, Yayasan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Gombong, karena pertimbangan kemaslahatan dalam penyelenggaraan

Rumah Sakit di masa depan, Yayasan menonaktifkan diri setelah

melimpahkan penyelenggaraan Amal Usaha Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Gombong kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah

Gombong.

10. Pada tahun 1996, peresmian Bangsal Rahmah oleh Bupati Amin Sudibyo

pada tanggal 13 Januari 1996.

11. Pada tahun 1999, menerima Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Tingkat dasar

untuk 5 Pelayanan dari Dirjen. Yanmed Dep. Kkes. RI No.

YM.00.02.04.2.1401 / tanggal 21 Juni 1999.

12. Pada tahun 2000, peresmian Gedung Perawatan Inayah oleh Bupati Kebumen

Dra. Rustriningsih, pada acara Operasi Katarak Massal di Rumah Sakit PKU

(62)

13. Pada tahun 2003, peresmian Gedung Salma, Sentral Bedah II, Sentral

Sterilisasi Ruang Perinatal Resiko Tinggi dan Aula oleh Prof. DR. H. Amien

Rais MA. Ketua MPR RI pada tanggal 3 februari 2003.

14. Pda tahun 2004, menerima Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Tingkat Lanjut

12 Pelayanan dari Dirjen Yanmed Dep. Kes. RI No. HK.00.06.3.5.207 /

Tanggal 21 April 2004.

15. Pada tahun 2006, menerima bantuan dari wakil Presiden RI, Drs. H. Yusuf

Kalla berupa 20 unit Elektrik Hospital Medical Bed tanggal 24 April 2006.

B. Lokasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong

Lokasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong berada di daerah

Kabupaten Kebumen Barat, jalur utama lalu lintas Jawa Tengah bagian selatan.

Tepatnya di Jl Yos Sudarso No.461 Desa Wonokriyo Gombong. Mata pencaharian

sebagian penduduknya mayoritas buruh tani dan pedagang.

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong mempunyai luas tanah : 14.786

m2 dan Luas bangunan : 6.645 m2, sera dikelilingi Unit Pelayanan Kesehatan Negri

dan swasta yaitu :

a. RSU Palang Biru

b. RS DKT

c. RSI Purbowangi

d. Klinik Restu Bunda

e. Klinik Harapan Bunda

(63)

g. RSU Purwogondo

h. RSU 45

C. Visi, Misi, Motto, Falsafah dan Tujuan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong

1. Visi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong.

Menjadi pilihan utama rujukan pelayanan kesehatan yang islami serta

profesional dan ikut berperan serta aktif dalam mewujudkan Kebumen Sehat

2010.

2. Misi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong

a. Menyelanggarakan pelayanan kesehatan yang islami dan professional.

b. Meningkatkan pemampilan, pelayanan dan seluruh sumber daya Rumah

Sakit.

c. Berperan serta aktif dalam pelayanan kesehatan kepada seluruh

masyarakat termasuk kaum dhuafa.

d. Meningkatkan kemampuan sebagai Rumah Sakit rujukan.

3. Motto Rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong

Bekerja sebagai ibadah, ihsan dalam memberikan pelayanan.

4. Falsafah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong

Pelayanan yang Islami dalam rangka mengharap ridho Allah SWT

5. Tujuan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong

a. Terlaksanamya nilai-nilai islami dalam menyelanggarakan pelayanan

(64)

b. Tercapainya kepuasan pelanggan.

c. Menjadi Rumah Sakit rujukan di Kab. Kebumen dan sekitarnya.

d. Bisa mengemban fungsi dakwah sebagai Amal Usaha Muhammadiyah

bidang kesehatan.

D. Struktur Organisasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong

Dalam setiap organisasi atau usaha yang melibatkan banyak orang diperlukan

suatu susunan atau struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi tersebut

menunjukan hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi maupun

orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab

yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Tujuan organisasi yang telah ditetapkan

dapat tercapai dengan adanya struktur organisasi yang lebih sehingga diharapkan

seluruh aktivitas organisasi dapat berjanan secara lebih efektif dan efisien.

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong juga memiliki struktur organisasi

yang ditetapkan dan diterapkan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong

mengacu pada struktur organisasi fungsional yaitu dengan mengelompokan

(65)

E. Sarana Pelayanan Kesehatan Yang Tersedia di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong

Tabel IV.1

Indikator pelayanan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong

Indikator 2003 2004 2005 2006

Turn Over Internal (TOI) 2,81 3,5 3,48 1 Kunjungan Rawat Jalan 33,986 34,462 33,448 2,851

(Apr 06)

Jenis pelayanan yang dimiliki oleh Rumah Sakit PKU Muhammadiyah pada saat

ini adalah :

1. Administrasi Pelayanan Pasien (On Line)

a. Pendaftaran Pasien rawat Jalan

b. Pendaftaran Pasien Rawat Inap

c. Administrasi Biaya Pasien Rawat Jalan

d. Administrasi Biaya Pasien Rawat Inap

e. Layanan Gizi (Farmasi, laboratorium, Rontgen dan gizi)

2. Rawat Jalan

b. Klinik Umum

c. Klinik Spesialis Mata

d. Klinik Spesialis syaraf

(66)

f. Klinik Spesialis THT

g. Klinik Spesialis Kebidanan dan Kandungan

h. Klinik Spesialis Bedah (Umum, Tulang, Syaraf)

i. Klinik Spesialis Penyakit Dalam

j. Klinik Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

k. Klinik Spesialis Kesehatan Jiwa

l. Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin

m. Klinik Spesialis Paru-Paru

n. Klinik Akupuntur Medis

o. Klinik Fisiotherapi

p. Klinik Konsultasi Psikologi

q. Klinik Imunisasi dan KB

r. Konsultasi Gizi

3. Rawat Inap

a. Ruang Salma VIP

b. Ruang Salma Utama

c. Ruang Salma Kelas 1

d. Ruang Rahmah (bersalin) kelas I, II, III

e. Ruang Amanah / Resusitasi (Bayi)

f. Ruang Hidayah kelas II

g. Ruang Inayah (Putri) Kelas III

h. Ruang Barokah (Putra) Kelas III

(67)

j. Ruang Jenazah

4. Penunjang Pelayanan

a. Instalasi Gawat Darurat

b. Instalasi Farmasi

c. Instalasi Loboratorium

d. Instalasi Rodiologi

e. Instalasi Bedah Sentral

f. Instalasi Gizi

g. Instalasi Pengolahan Limbah / IPAL

h. Home Care

e. Fasilitas Umum

a. Masjid

b. Ruang Jenazah

c. Ruang Administrasi

d. Litbang SDI

e. Aula Seminar / Pertemuan

f. Perpustakaan

g. Koperasi pegawai

h. Wartel

i. Ambulance

j. Kantin

k. Area Parkir

(68)

m. Lapangan Olah Raga

F. Profil Ketenagakerjaan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong

Tenaga kerja yang tersedia dan jam kerja yang diberlakukan di Rumah sakit

PKU Muhammadiyah Gombong untuk melaksanakan pelayanan kesehatan saat ini

(tahun 2006) adalah sebagai berikut :

Tabel IV.2

Profil Ketenagakerjaan Berdasarkan Status Kepegawaian

Tenaga Kesehatan Full Timer

Tenaga Non Kesehatan

S1 8 - - 8

D3 3 - - 3

SLTP 60 3 - 63

SLTA 15 1 - 16

(69)

Tabel IV.3

Profil Ketenagakerjaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tenaga Kesehatan SD SLTP SLTA D1 D3 D4 S1 S2

G. Prestasi, Olah raga dan Seni Pegawai Rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong

1 Prestasi yang pernah diraih oleh Rumah sakit PKU Muhammadiyah

Gombong adalah :

a) Tahun 1967 menjadi klinik KB Swasta Pertama di Kab. Kebumen.

b) Tahun 1991 Juara 1 Penampilan Kerja Rumah Sakit Swasta Tingkat

Pratama Se-Jateng.

(70)

d) Tahun 1991 Juara Lomba Penampilan Kerja Rumah Sakit Swasta Tingkat

Pratama Seluruh Indonesia.

e) Tahun 1992 Juara 1 Penampilan Kerja Rumah Sakit Swasta Tingkat

Pratama Se-Jateng.

f) Tahun 1992 menerima Penghargaan Pataka Karya Husada dari Menkes RI

sebagai Penampilan Kerja Rumah Sakit Swasta Tingkat Pratama Seluruh

Indonesia.

g) Tahun 1993 juara 1 Lomba Taman Rumah sakit Tingkat Kabupaten dan

juara 3 Lomba Taman Rumah Sakit jawa Tengah.

h) Pilot Projek Pusat Informasi Keluarga Sejahtera (PIKSA) oleh Menteri

Kepandudukan dan Lingkungan Hidup Dr. Haryono Suyono, sekaligus

meresmikan kegiatan Bina Purna Keluarga Sakinah (BPKS) pada tahun

1993.

i) Tahun 1999 menerima Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit untuk 5 (lima)

pelayanan dari Dirjen Yanmed.

j) Tahun 2004 menerima Serifikat Akreditasi Rumah Sakit untuk 12 (dua

belas) pelayanan dari Dirjen Yamned.

k) Tahun 2005 Juara 1 Lomba Taman Rumah sakit Tingkat Kab. Kebumen.

l) Juara Volly Putra dan Putri pada beberapa tournament antar Instansi

Kesehatan.

m) Juara Nasyid Se-Eks Karisidenan Banyumas – Purbalingga – Cilacap dan

Kebumen.

(71)

2. Kegiatan Olah Raga yang ada di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Gombong

a. Tim Volly Putra dan Putri

b. Tim Bulu Tangkis Putra dan Putri

c. Tim Tenis Meja Putra dan Putri

3. Kegiatan Seni Pegawai yang ada di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Gombong

a. Group Nasyid “ Zahratul Firdaus “

b. Group Koor Pegawai

H. Usaha-usaha Pemasaran Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong

Pemasaran Rumah Sakit dilakukan untuk memperkenalkan jasa yang

ditawarkan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong. Dalam hal ini ada

beberapa kegiatan yang dilakukan rumah sakit yaitu :

1. Khitanan Massal 1.000 anak Shaleh.

2. Pengobatan Massal 10.000 pasien kaum Dhu’afa.

3. Operasi Katarak dan Bibir Sumbing gratis.

4. Bina Abang Becak dan Asongan.

5. Tim Kesehatan Peduli Bencana.

6. Pelatihan Rukti Jenazah.

Gambar

Tabel IV.1 Indikator pelayanan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong
Tabel IV.2
Tabel IV.3 Profil Ketenagakerjaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel V.1 Hasil Uji Validitas Instrumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jika keluarga Tomi sampai di rumah nenek pukul 12.15, dan berangkat pada pukul 10.45.. Berapa lama perjalanan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode bercerita mampu meningkatkan kemampuan berbicara pada anak kelompok B di Taman Kanak-kanak Jatirejo Ngargoyoso Karanganyar

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa disiplin belajar siswa berada pada kategori tinggi, oleh karena itu, para siswa disarankan untuk mempertahankan dan

Hasil penelitian pada analisis VECM Perbankan konvensional menunjukkan bahwa variabel jumlah Dana Pihak Ketiga perbankan konvensional (DPKk), Indeks Harga

Hasil yang didapatkan dari faktor tipe kusta, tingkat pengetahuan, reaksi kusta dan keteraturan pengobatan yaitu kasus MB 2.48 kali lebih beresiko dari pada kasus PB,

Dari hasil ujicoba program simulasi dan shorewall asli dengan konfigurasi. jaringan dan data yang sama diperoleh hasil

Tidak ada pertanyaan dari penyedia yang meminta penjelasan terhadap dokumen pengadaan paket pekerjaan Pemeliharaan Ranmor Roda 4 dan 6 Polres Badung Tahun Anggaran 2016

Karakteristik dasar kluster termasuk sebaran untuk PDRB sektor indsutri disajikan pada gambar 2, gambar 2 memperkuat hasil penelitian, bahwa sebaran nilai PDRB