• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB ORDER COSTING GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI (STUDI KASUS PADA PERCETAKAN BONSAERAH DI SURABAYA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB ORDER COSTING GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI (STUDI KASUS PADA PERCETAKAN BONSAERAH DI SURABAYA)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENERAPAN PENGENDALIAN BIAYA

OVERHEAD

PABRIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE

JOB ORDER COSTING

GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI

BIAYA PRODUKSI

(STUDI KASUS PADA PERCETAKAN BONSAERAH DI

SURABAYA)

Eka Yuni Nurhidayah, Arief Rahman, Mahsina

Prodi Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya echa.iune@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pengendalian biaya overhead pabrik guna meningkatkan efisiensi biaya produksinya. Spesifikasi peneliti hanya memfokuskan pada pesanan kartu undangan dan amplop dinas untuk bulan Desember 2016. Hasil penelitian diperoleh bahwa ditemukan kelemahan biaya overhead pabrik yang digunakan oleh percetakan Bonsaerah, dimana terjadi pemostingan biaya bahan baku yang seharusnya termasuk dalam komponen biaya overhead pabrik. Dan juga perusahaan tidak memisahkan biaya administrasi dalam biaya overhead pabrik. Sedangkan penerapan pengelompokan biaya yang seperti itu sangat tidak baik dalam meningkatkan efisiensi biaya produksi.

Kata kunci : Akuntansi Biaya, Biaya Overhead pabrik, Job Order Costing Method.

ABSTRACT

This study aims to know the application of factory overhead cost control to improve the efficiency of production cost. The researcher specification focuses only on invitation card and envelope orders for December 2016. The results obtained that found weakness of factory overhead cost used by Bonsaerah Printing. Where raw material cost incurred should be included in the overhead component of the plant. And also the company does not separate administrative costs in factory overhead costs. While the application of such a cost grouping is not very good in improving the efficiency of production costs.

Keywords: Cost Accounting, Factory Overhead Cost, Job Order Costing Method.

PENDAHULUAN

(2)

terutama yang menyangkut masalah biaya operasional perusahaan. Menurut Effendi (2009:2) Tujuan utama suatu perusahaan didirikan adalah untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya, dan dari keuntungan tersebut perusahaan mampu mensejahterakan karyawan dan expansi bila permintaan akan hasil produksi terus meningkat. Salah satu cara untuk menetapkan keuntungan yang lebih besar adalah perusahaan harus menetapkan harga jual yang mampu bersaing.

Perusahaan dalam menjalankan kegiatan produksinya sedapat mungkin mampu meningkatkan efisiensi biaya dan meningkatkan produktifitas kerja yang tinggi, sehingga kemampuan untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi dapat dicapai. Bentuk efisiensi berupa patokan biaya standart. Dengan demikian diperlukan adanya pengetahuan akuntansi biaya. Dimana tujuan dari akuntansi biaya adalah menyediakan informasi tentang biaya yang dikeluarkan atau biaya yang terjadi diperusahaan harus dicatat sedemikian rupa sehingga memungkinkan pihak manajemen pengendalian biaya dapat melakukan perhitungan dengan teliti.

Perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan serta mengenalkan peralatan mesin dalam menjalankan proses produksinya, secara langsung perusahaan tersebut memiliki biaya overhead pabrik yang jumlahnya cukup besar.

Menurut Mulyadi, “biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya

bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung” (Mulyadi, 2010:56). Selain itu biaya

overhead pabrik mempunyai jenis yang beraneka ragam yang meliputi: biaya bahan pembantu, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya bahan untuk mesin, biaya perbaikan dan pemeliharaan. Dalam upaya pengembalian biaya overhead pabrik suatu perusahaan terlebih dahulu harus menelaah atau mengkonsep masalah-masalah yang sesungguhnya menghambat manajemen perusahaan dalam menciptakan efisiensi.

(3)

Adapun masalah yang dihadapi oleh percetakan Bonsaerah adalah bagaimana cara menekan biaya produksi secara efisien dan mengendalikan komponen biaya overhead pabrik sehingga biaya produksi yang dikeluarkan dapat ditekan seminimal mungkin. Biaya produksi yang tidak terkendali dapat menyebabkan harga pokok produksi terlalu tinggi, yang selanjutnya akan menurunkan laba.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap perhitungan biaya overhead pabrik pada produk pesanan yang dihasilkan percetakan Bonsaerah untuk dapat meningkatkan persaingan dengan perusahaan yang sejenis, perusahaan dituntut menghasilkan produk dengan harga jual standart tetapi memiliki kualitas yang tinggi. Dalam hal ini perusaahaan harus membuat dan mengelompokkan biaya overhead pabrik sehingga terjadi akumulasi biaya produksi yang efisien dalam penentuan harga jual produk. Maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENERAPAN

PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK DENGAN

MENGGUNAKAN METODE JOB ORDER COSTING GUNA

MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA PERCETAKAN

BONSAERAH di SURABAYA“.

TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka tujuan

penelitian ini adalah “Untuk mengetahui secara jelas bagaimana peranan

pengendalian biaya overhead pabrik yang dilakukan guna meningkatkan efisiensi

biaya produksi pada percetakan Bonsaerah di Surabaya” Biaya

Berdasarkan Tunggal (2014:08) “Biaya merupakan nilai moneter yang

sekarang dan sumber ekonomi yang dikorbankan atau yang harus dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa”. Menurut Widilestariningtyas, Sonny W.F,

(4)

Klasifikasi Biaya

Beberapa pengklasifikasian biaya yang sering dilakukan menurut Mulyadi (2010:13) biaya dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Biaya menurut obyek pengeluaran

b. Biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan

c. Biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai

d. Biaya menurut perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan

e. Biaya menurut jangka waktu manfaatnya

Biaya Overhead Pabrik

Pengertian biaya overhead pabrik menurut Garrison (2013:56) “Biaya overhead pabrik adalah seluruh biaya manufaktur yang tidak termasuk dalam bahan langsung dan tenaga kerja langsung”. Menurut Dunia dan Abdullah

(2012:42) “Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya yang harus terjadi meskipun biaya tersebut secara langsung tidak mempunyai hubungan yang dapat diukur dan diamati terhadap satuan-satuan aktifitas tertentu”.

Pembebanan Biaya Overhead Pabrik

Berikut ini akan diuraikan beberapa dasar pembebanan biaya overhead pabrik

pada produk:

a. Pembebanan satuan produk

(Mulyadi,2010:200)

b. Pembebanan biaya bahan baku

Tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus sebagai berikut:

(Mulyadi,2010:200)

(5)

(Mulyadi,2010:201)

d. Pembebanan jam mesin

(Mulyadi,2010:202)

e. Pembebanan jam tenaga kerja langsung

Apabila biaya overhead pabrik mempunyai hubungan yang erat dengan waktu

yang digunakan untuk membuat produk maka dasar yang dipakai untuk membebankan

adalah jam tenaga kerja langsung. Maka tarif biaya overhead pabriknya dihitung dengan

rumus:

(Mulyadi,2010:202)

Selanjutnya setelah tingkat kapasitas yang akan dicapai dalam periode anggaran

akan ditentukan dan anggaran biaya overhead pabrik telah disusun, serta pembebanannya

telah dipilih dan dipekirakan maka langkah terakhir adalah menghitung tarif biaya

overhead pabrik dengan rumus sebagai berikut:

(Mulyadi,2010:203)

Job Order Costing

Menurut Bustami dan Nurlela (2013:61) “Perhitungan biaya pesanan

merupakan salah satu metode atau cara mengakumulasi biaya yang dapat diterapkan pada perusahaan yang menggunakan produksi terputus-putus”.Menurut

Sutikno (2012:97) “Job order costing adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produksi pada perusahaan atas dasar

pesanan”.

Cara Efisiensi Biaya Produksi

(6)

1. Hitunglah harga total minimal bahan yang dibutuhkan untuk melakukan produksi.

2. Penerapan Just In Time.

3. Rancangan biaya perawatan mesin seminimal mungkin.

METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Penelitian dalam skripsi ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan studi kasus. Metode kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode penelitiannya adalah berupa studi kasus dalam hal ini penelitian akan lebih berpusat pada obyek yaitu perusahaan dan dapat memberikan gambaran yang mendalam tentang obyek penelitian tersebut. Karena kesimpulan yang dirumuskan nantinya mungkin juga dapat berlaku untuk perusahaan yang diteliti.

Jenis Dan Sumber Data

Sumber data yang dibutuhkan untuk menunjang dalam penulisan skripsi ini adalah:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil secara langsung dari obyek penelitian dengan cara observasi dan wawancara langsung.

2. Data Sekunder

(7)

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Wawancara

b. Pengamatan (observasi) c. Studi Kepustakaan

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan alat atau metode yang digunakan dalam rangka memecahkan masalah. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berdasarkan pengamatan terhadap data-data yang diperoleh dari percetakan Bonsaerah.

Dari data yang diperoleh tersebut dapat dilakukan analisis sebagai berikut: 1. Identifikasi data komponen biaya overhead percetakan Bonsaerah. 2. Menyusun alokasi biaya produksipercetakan Bonsaerah.

a. Identifikasi kartu pesanan biaya bahan baku

b. Identifikasi kartu pesanan biaya tenaga kerja langsung c. Identifikasi kartu pesanan biaya overhead pabrik

3. Analisis penerapan perhitungan biaya overhead pabrik dengan menggunakan metode job order costing.

4. Evaluasi hasil perhitungan biaya overhead pabrik atas efisiensi yang dapat tercapai.

5. Interpretasi hasil perhitungan biaya overhead pabrik dan hasil pengukuran evaluasi efisiensi biaya overhead pabrik dengan menggunakan metode job order costing.

6. Simpulan dan saran.

HASIL ANALISIS dan PEMBAHASAN

Setelah diadakan pemecahan masalah dengan perhitungan seperti yang disarankan oleh peneliti diharapkan dapat membantu masalah yang dihadapi oleh perusahaan. Adapun yang peneliti kemukakan untuk mendukung pemecahan masalah adalah sebagai berikut:

(8)

2. Tarif tenaga kerja tidak mengalami perubahan

3. Arus bahan baku yang dibutuhkan lancar dan persediaan bahan baku juga cukup

Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa masalah yang dihadapi oleh percetakan Bonsaerah saat ini adalah tidak tepatnya pengklasifikasian unsur-unsur biaya yang diperhitungkan dalam total biaya overhead pabrik, ini karena perusahaan belum memisahkan biaya administrasi kantor, biaya pemasaran / iklan dari biaya overhead pabrik. Tetapi setelah perusahaan melakukan pengolahan data maka biaya overhead pabrik terdapat efisiensi sebesar Rp 181.000 untuk kartu undangan dan terdapat efisiensi Rp 286.000 untuk amplop dinas. Dan efisiensi untuk harga pokok produksi (HPP) sebesar Rp 410.000 untuk kartu undangan dan efisiensi sebesar Rp 410.000 untuk amplop dinas.

Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai hal–hal yang berhubungan dengan pengendalian biaya overhead pabrik terhadap efisiensi biaya produksi dalam menentukan harga jual, maka pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan ringkasan dari seluruh materi yang ada, sedangkan saran merupakan tindak lanjut yang diharapkan dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya dan bermanfaat bagi pemimpin perusahaan percetakan Bonsaerah dalam mengembangkan perusahaan dimasa yang akan datang.

SIMPULAN

1. Perhitungan biaya overhead pabrik yang digunakan oleh percetakan Bonsaerah kurang tepat karena perusahaan tidak memisahkan antara biaya administrasi dan biaya pemasaran / iklan pada komponen biaya overhead pabrik.

(9)

SARAN

Dari kesimpulan yang peneliti uraikan seperti diatas, maka peneliti dapat memberikan beberapa saran sebagai langkah perusahaan didalam melaksanakan penentuan perhitungan biaya overhead pabrik yang benar dan tepat untuk kepentingan manajemen maupun penyajian laporan keuangan secara wajar.

Adapun saran yang peneliti kemukakan sebagai berikut :

1. Berdasarkan upaya meningkatkan efisiensi biaya produksi dalam penentuan harga jual perusahaan harus bisa menyadari perhitungan biaya overhead pabrik yang tepat karena dapat dipakai sebagai dasar dalam perhitungan kebijakan harga jual, maka sebaiknya percetakan bonsaerah melakukan pemisahan biaya administrasi kantor yang seharusnya dimasukkan kedalam laporan laba rugi sehingga dapat meningkatkan hasil penjualan yang tinggi dan mencapai laba yang telah direncanakan mengingat persaingan yang semakin ketat.

2. Hendaknya pihak perusahaan mempunyai rencana program dalam meningkatakan mutu sumber daya manusia salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan mengadakan pelatihan kerja bagi karyawan khususnya dalam bagian administrasi sehingga mereka lebih mengerti tugas-tugas rutinnya terutama bagaimana mengklasifikasikan biaya overhead pabrik dengan tepat dan benar sehingga bila sewaktu-waktu pihak manajemen membutuhkan data dan informasi dalam mengambil keputusan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Firdaus Ahmad Dunia dan Wasilah 2012. Akuntansi biaya. Edisi ke-2. Salemba Empat. Jakarta.

Aliawan, 2011, Metodologi penelitian, Zanafa publishing, Pekanbaru.

Bustami, Bastian dan Nurlela 2013, Akuntansi biaya, Mitra wacana media, Jakarta.

(10)

Dessler, Gary dan Dharma 2009, Manajemen sumber daya manusia, Edisi sepuluh, PT Indeks, Jakarta.

.

Effendi, 2009, Pentingnya pengendalian biaya overhead pabrik guna meningkatkan efisiensi biaya produksi pada perusahaan roti Minahasa Sukorejo Pasuruan, Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya.

Garrison, Ray H., Eric W. Nooren, dan Peter C. Brewer. 2013. Managerial Accounting, Edisi ke-11. New York: McGraw-Hill Companies Inc.

Harahap, Sofyan Syafri 2011, Teori akuntansi, Rajawali pers, Jakarta.

Heryanto, 2014, Akuntansi biaya, Edisi empat, BPFE UGM, Yogyakarta.

Horngren, Charles T., Srikant M. Datar, dan George Forter. 2006. Cost Accounting: A Managerial Emphasis. Edisi ke-12. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall.

Kotler, Philip, dan Kevin lane Keller 2009, Manajemen pemasaran jilid 2, Edisi ketiga, Terjemahan Bob Sabran, MM, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Lestari, Etty Puji 2009, Efisiensi teknik perbankan Indonesia pascakrisis ekonomi, Sebuah studi empiris penerapan model DEA jurnal ekonomi pembangunan fakultas ekonomi Universitas terbuka, Jakarta.

Mulyadi, 2010, Akuntansi biaya, Edisi lima, Cetakan Sepuluh, STIM YKPN, Yogyakarta.

Oktaviani, 2015, Metodologi bisnis data, Refika aditama, Bandung.

Purwaji, Agus., Wibowo, Muslim, Sabarudin 2016. Akuntansi biaya, Edisi ke dua, Salemba empat, Jakarta.

Purwanti, Ari Darsono, Prawironegoro 2013, Akuntansi manajemen, Mitra wacana media, Jakarta.

Setyowati, 2013, Sistem informasi manajemen, Mitra wacana media, Jakarta.

Sillalahi, Ulbert 2007, Studi tentang ilmu administrasi konsep teori dan dimensi, Sinar baru algesindo, Bandung.

Siregar, Baldric 2014, Akuntansi biaya edisi dua, Salemba empat, Jakarta.

(11)

Sutikno, Syenny 2012, Job order costing, KAP Drs J.Tanzil dan rekanartikel list, diakses 08 april 2013 dari www.jtanzilco.com

Supriyono, R 2011, Akuntansi biaya, Perencanaan dan pengendalian biaya serta pengambilan keputusan, BPFE, Yogyakarta.

Tunggal, Amin Widjaja 2014, Kamus istilah akuntansi, Reneka cipta, Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

adalah Sa 2 diperoleh pada parameter tekanan 4 bar dengan waktu 10 detik dan kebersihan tertinggi yang dapat dicapai oleh proses sandblasting dari hasil penelitian adalah Sa 3

dengan mutu profesionalisme yang memadai, berdayaguna dan berhasilguna dalam melaksanakan tugas kedinasan dan pelayanan publik di Lingkungan Pemerintah Kota Banda

Namun kami menyadari bahwa rumusan Pasal 45 telah mencerminkan langkah-langkah yang perlu diambil oleh Pemerintah untuk menjelaskan apa~yang dimaksud dengan

Dengan menggunakan CFD, kita dapat mensimulasikan aliran batu bara pada saat melewati V Flow, sehingga kita dapat mengetahui bentuk konstruksi yang paling optimal

Sesuai dengan tujuan program linear yaitu untuk memecah masalah optimasi agar mendapat hasil yang maksimal, dalam penelitian ini terbukti bahwa program linear dapat

Perhitungan harga pokok produksi dimulai dengan menjumlahkan biaya-biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik,

(teknologi informasi.. berkaitan dengan segala sesuatu yang berbasis komputer yang digunakan orang untuk melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan informasi

Masyarakat telah lama mengusahakan karet dengan pengetahuan yang dimiliki, adanya harapan untuk mendapatkan pendapatan dari usaha bidudaya karet, keadaan tanah