• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SRP 1100955 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SRP 1100955 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

91

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap karya lukis – karya lukis

Nana Banna yang bertema perempuan dari tahun 1999 sampai tahun 2008, dapat

diketahui bahwa Nana Banna merupakan seorang seniman lukis yang mendapat

ilmu-ilmu kesenirupaan dari pendidikan formal di jurusan Seni Rupa, IKIP

Bandung dan dari pengalaman-pengalaman berpameran beliau selama puluhan

tahun baik di dalam maupun di luar negeri. Beliau juga mengembangkan bakat

dalam berkarya lukis sekaligus menjadi sosok yang berpengaruh terhadap tumbuh

kembangnya kesenirupaan di kota Bandung selama beliau menjadi dosen di

jurusan Seni Rupa, IKIP Bandung tersebut.

1. Proses Kreatif Berkarya Lukis Nana Banna

Melukis bagi Nana Banna adalah menuangkan apa yang ada dalam hati

dan fikiran ke dalam bentuk lukisan, sehingga kebanyakan lukisan-lukisan beliau

yang menampilkan objek manusia termasuk figur perempuan merupakan figur

imajinasi yang dibentuk dan diolah secara ekspresif.

Bagi Nana Banna sketsa memiliki dua kegunaan, pertama sketsa sebagai

awal pembuatan karya lukis dan fungsi ke dua sketsa sebagai hasil akhir.

Mengenai penggunaan media dan teknik melukis, Nana Banna

teridentifikasi sering menggunakan media cat minyak di atas kanvas, softpastel

dan charcoal di atas kertas. Untuk teknik melukis sendiri, beliau lebih senang

menggunakan teknik pisau palet untuk media cat minyak sedangkan untuk media

pastel beliau menggunakan teknik arsir dan dussel. Untuk hal ukuran kanvas,

beliau jarang menggunakan kanvas kecil. Beliau lebih senang dengan ukuran

kanvas yang cukup besar sehingga ukuran kanvas yang sering beliau pilih untuk

melukis memiliki ukuran panjang lebih dari 50 cm dengan ukuran lebar yang

(2)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

91

2. Deskripsi Visual Estetik Lukisan Nana Banna Bertema Perempuan

Berkaitan mengenai hasil penelitian tentang visual estetik karya lukis Nana

Banna terkhusus yang bertema perempuan yang dibuat antara tenggang waktu

tahun 1999 sampai 2008 dapat diketahui bahwa komposisi yang dibentuk oleh

Nana Banna dalam karya-karya lukisnya kebanyakan dibuat melalui ruang, bentuk

dan warna, seperti keseimbangan ruang, kesatuan dan proporsi bentuk serta

aksentuasi warna. Contoh karya lukis yang memiliki komposisi yang berbentuk

keseimbangan ruang baik simetris maupun asimetris yakni lukisan berjudul

Menyongsong Hari Esok, Ibu dan Anak, Bermain Biola dan Kebaya Putih.

keseimbangan ruang baik simetris maupun asimetris yakni lukisan berjudul

Menyongsong Hari Esok, Ibu dan Anak, Bermain Biola dan Kebaya Putih.

Sedangkan karya lukis yang memenuhi kesatuan bentuk dan warna yakni lukisan

berjudul Penari Bali, Penari Malaysia, Kebaya Putih, Gadis Bali I dan Gadis Bali

II. Untuk proporsi, proporsi tubuh yang paling ideal terdapat pada lukisan berjudul

Bermain Biola, dan mengenai aksentuasi, kesepuluh karya lukis Nana Banna

dengan tema perempuan dalam penelitian ini semuanya memiliki aksentuasi yang

berbeda-beda.

Aspek lain dalam visual estetik dalam sebuah karya lukis adalah

unsur-unsur lukisan. Hal-hal yang menjadi unsur-unsur dalam sebuah lukisan yaitu garis,

bangun, tekstur dan warna. Untuk garis, Nana Banna sering membentuknya

melalui sapuan kuas, pisau palet maupun melalui goresan charcoal dan softpastel.

Untuk penggunaan bangun beliau sering membuat bangun yang diolah secara

ekspresif melalui penekanan warna dan pembentukan tekstur. Berbicara mengenai

tekstur, tekstur yang beliau buat kebanyakan dibentuk dari pulasan-pulasan cat

minyak dengan jarak yang padat menggunakan pisau palet sehingga tercipta kesan

rasa permukaan bahan baik nyata maupun semu. Terakhir untuk unsur berbentuk

warna, beliau banyak menggunakan kombinasi warna-warna kontras dan

memunculkan beragam aksentuasi sehingga karya-karya lukisnya cenderung

(3)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

91

B. REKOMENDASI

Setelah menyelesaikan penelitian ini, penulis ingin memberikan beberapa

rekomendasi khususnya untuk pihak-pihak di bawah ini:

1. Mahasiswa/Peneliti Berikutnya

Penulis merekomendasikan kepada mahasiswa khususnya dari Jurusan

Seni Rupa untuk selalu menggali potensi-potensi dalam bidang kesenirupaan baik

potensi yang ada pada diri sendiri maupun potensi yang ada pada diri orang lain

agar dunia kesenirupaan di Indonesia khususnya di UPI ini akan terus hidup dan

berkembang. Dan untuk peneliti berikutnya terutama yang sama-sama meneliti

hasil karya seniman lokal maka gali terus potensi yang ada pada setiap diri

seniman untuk memperkaya ilmu-ilmu kesenirupaan di Indonesia.

2. Masyarakat Umum

Kepada masyarakat umum, penulis merekomendasikan untuk selalu

mendukung tumbuhnya seniman-seniman lukis baru yang kreatif di Indonesia

khususnya di Bandung agar cita-cita warga Bandung untuk menjadikan kota ini

sebagai Kota Kreatif dapat terwujud.

3. Seniman Bersangkutan

Kepada Nana Banna sebagai seniman terkait dalam penelitian ini penulis

berharap agar jiwa seni dan kreatif yang terdapat dalam diri beliau akan selalu

hidup dan tak lekang oleh waktu. Teruslah semangat dan teruslah bantu para

generasi muda untuk memajukan dunia kesenirupaan di negeri ini.

4. Dunia Kesenirupaan

Dunia kesenirupaan di Indonesia memang sudah ada sejak lama namun

tidak akan mungkin bertahan dan terus berkembang apabila para pelaku seni nya

tidak diberi kesempatan untuk berkembang. Oleh karena itu selalu dukunglah

generasi-generasi rupa baru yang kreatif dan inovatif untuk terus mengembangkan

bakatnya agar dunia kesenirupaan di Indonesia ini tidak akan pernah mati.

5. Institusi UPI

Kepada pihak-pihak yang memegang kendali di UPI ini penulis

(4)

Risa Rahmawati, 2015

FIGUR PEREMPUAN DALAM LUKISAN NANA BANNA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

91

yang telah dilakukan oleh para mahasiswanya agar karya tulis-karya tulis ini tidak

hanya menjadi arsip atau referensi di dalam kampus saja tetapi dapat menjadi

Referensi

Dokumen terkait

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba

Keputusan hakim yang menyatakan seseorang bersalah atas perbuatan pidana yang dimaksud dalam pasal 13, menentukan pula perintah terhadap yang bersalah untuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai MSE ini didapatkan saat jaringan mempelajari data prediksi pada bulan januari di tahun 2010 sampai tahun 2013 dengan menggunakan

yang dapat menjabarkan norma konstitusi lebih lanjut hanya Undang-Undang; (2) Konsekuensi keberadaan hierarkis Tap MPR membuat materi muatan Tap MPR dimungkinkan untuk

Jasa Konsultansi Pengawasan Teknik Pekerjaan Peningkatan Kapasitas Transaksi Gerbang Tol Cikarang Utama dan Penambahan Lajur Jembatan KM 28+900 B Pada Jalan

Sehubungan dengan kegiatan E-Lelang Umum dengan Pasca Kualifikasi Pengadaan Jasa Sewa Kendaraan Dinas Operasional Cabang Jakarta – Tangerang Tahun 2017 , serta

Berbeda dengan tanaman yang ditanam ditempat yang mendapatkan banyak cahaya, maka mempunyai ciri berdaun hijau muda, stomatanya berukuran kecil dan berjumlah banyak,

Sedangkan tujuan pembelajaran tematik terpadu antara lain: (1) Mempermudah peserta didik memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu; (2) Mempelajari