• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN DALAM PENGADILAN ANAK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN DALAM PENGADILAN ANAK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN DALAM

PENGADILAN ANAK

ABSTRAK

Di Indonesia sering dijumpai perilaku anak yang diketegorikan sebagai

anak nakal atau melakukan pelanggaran hukum, tapi tidak mendapat perlindungan hukum sebagaimana mestinya dalam proses hukum. Hak-hak yang mereka miliki diabaikan begitu saja dengan perlakukan yang tidak manusiawi oleh pihak

tertentu,pelanggaran hak-hak anak baik yang terlihat jelas maupun tidak, menjadi pemandangan yang lazim dan biasa. Melihat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, maka hal tersebut menjadi perhatian penulis, apakah sistem pemidanaan yang diperuntukkan kepada anak sudah berjalan dengan baik atau belum.Oleh karena itu diperlukan perlindungan akan hak-hak anak disini, khususnya dalam hal kebijakan hukum pidana dalam kaitannya dengan sistem pemidanaan khususnya dalam pengadilan anak yang dikaitkan dengan perlindungan anak merupakan latar belakang dari permasalahan yang timbul dalam penelitian penulisan hukum yang berjudul : “KEBIJAKAN SISTEM PEMIDANAAN DALAM PENGADILAN ANAK.” .

Permasalahan dari penulsan hukum ini adalah untuk mengetahui dan

mempelajari tentang pengaturan kebijakan sistem pemidanaan dalam pengadilan anak, dimulai dari pengaturan mengenai strafsoort, strafmaat, dan strafmodus dari hukum pidana yang berada di dalam KUHP dengan UU No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak, serta penyimpangan-penyimpangan apa saja yang terdapat di dalamnya.

Berdasarkan permasalahan dalam penulisan ini, maka metode pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan Yuridis Normatif yang sumber data utamanya hanyalah data sekunder, yang berarti sepenuhnya menggunakan bahan

kepustakaan, penyusunan kerangka teoritis bersifat tentatif (skema) dapat

ditinggalkan, tetapi penyusunan kerangka konsepsional mutlak diperlukan. Maka dari itu penulisan hukum ini menggunakan literatur-literatur yang berhubungan dengan permasalahan yaitu mengenai sistem pemidanaan dan pengadilan anak. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa adanya ketentuan-ketentuan baru

mengenai sistem pemidanaan terhadap anak dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak dan seluruh pengaturan mengenai sistem

pemidanaan tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada anak sebagai pelaku tindak pidana. Hal tersebut dapat terlihat dengan adanya perbedaan pengaturan sistem pemidanaan yang dterapkan kepada orang dewasa dengan anak. Mengingat anak sebagai penerus bangsa yang harus dijaga dan dilindungi agar dapat melanjutkan dalam menjalankan cita-cita bangsa.

Referensi

Dokumen terkait

Namun kenyataannya belum benar, sebab bayi baru lahir biasanya sudah dibungkus sebelum diletakan di dada ibunya, akibatnya tidak terjadi skin to skin contact,

Gultom, Maidin, 2008, Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak Di Indonesia, Bandung : PT Refika Aditama. Hadisuprapto, Paulus, 1997,

Penangkapan dan penahanan terhadap anak pelaku kejahatan atau anak nakal diatur dalam Pasal 43, 44, 45 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak bahwa :

Berdasarkan hasil penelitian di Pengadilan Agama Semarang diketahui bahwa belum ada anak yang lahir diluar perkawinan yang mengajukan gugatan hak waris terhadap harta waris

Penulisan tesis yang berjudul “ Siaran Iklan dalam Tayangan Untuk Anak ini” di awali dengan maraknya tayangan acara televisi yang ditujukan bagi anak- anak, tetapi acapkali

Televisi sebagai penyebar lagu anak-anak yang efektif dituding telah mematikan lagu anak karena tak lagi memberikan ruang bagi anak untuk tampil menyanyi dalam program acara

Anak-anak menyanyikan lagu dewasa, menurut Jan adalah hal yang kurang pas,”Aneh saja anak-anak menyanyikan lagu yang notabene mereka juga tidak paham liriknya.” Namun Jan

Penanganan anak khususnya anak jalanan yang melakukan tindak pidana tidak diimbangi dengan banyak pihak yang turut memikirkan dan melakukan langkah-langkah