• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN YANG DAPAT DIJALANKAN TERLEBIH DAHULU ATAU PUTUSAN SERTA MERTA (UITVOERBAAR BIJ VOORRAAD) DALAM PERKARA PERDATA DI PENGADILAN NKLAS I A PADANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN YANG DAPAT DIJALANKAN TERLEBIH DAHULU ATAU PUTUSAN SERTA MERTA (UITVOERBAAR BIJ VOORRAAD) DALAM PERKARA PERDATA DI PENGADILAN NKLAS I A PADANG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PUTUSAN YANG DAPAT DIJALANKAN TERLEBIH DAHULU ATAU PUTUSAN SERTA MERTA (UITVOERBAAR BIJ VOORRAAD) DALAM

PERKARA PERDATA DI PENGADILAN NKLAS I A PADANG

ARTIKEL

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum

Oleh:

CHRISTINE MONICA SITUNGKIR 1310012111051

Bagian Hukum Perdata

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BUNG HATTA

PADANG 2017 No. Reg : 175/Pdt/02/01-2017

(2)
(3)

1

Christine Monica Situngkir1, As Suhaiti Arief1, Syafril1

Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Bung Hatta E-mail : christinemonica27@yahoo.com

Abstract

The verdict that can be run in advance i.e. executable verdict from running while there is opposition or appeal. Issues that will be discussed : 1) Whether the consideration of judges in decisions that can be implemented in advance in Pengadilan Negeri Padang Klass I A Padang? 2) How is the execution of the decision to be implementd in advance in Pengadilan Negeri Klass I A Padang? This research is using yuridiction socialogical approach. The data is using primer data and secondary data, which is collected by interview and document research. The data was analyzed by qualitative method. The research results: 1) the consideration of judges in meting out the verdict that can be run in advance i.e. authentic evidence that is either a certificate ofproperty rights that can not be disputed by the opposing side. 2) the execution of the verdict that can be run first Pengadilan Negeri Klass I A Padang a) lack of a petition of the plaintiff for the execution performance of b) magnitude bail c) worries at times things can be turned around

Key word: the ruling immediately, the execution, the Court

Pendahuluan

Di dalam ketentuan Pasal 178 HIR, Pasal 189 R.Bg apabila pemeriksaan perkara selesai, majelis hakim karena jabatannya melakukan musyawarah untuk mengambil putusan yang akan dijatuhkan.1 Putusan yang dijatuhkan oleh hakim mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Dan putusan hakim merupakan akhir dari suatu proses perkara.

1

M.Yahya Harahap, 2004, Hukum

Acara Perdata, Cetakan ke- 15, Sinar

Grafika, Jakarta, hlm 797.

Namun ada sebuah ketentuan yang menyimpang dalam hal ini, yaitu dalam Pasal 180 HIR dan Pasal 191 R.Bg mengenai ketentuan mengenai putusan yang pelaksanaannya dapat dijalankan lebih dahulu meskipun ada banding maupun kasasi. Dengan kata lain, putusan itu dapat dilaksanakan meskipun belum berkekuatan hukum tetap, yang istilah yang digunakan yaitu

uitvoerbaar bij voorraad.

Putusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu atau putusan serta merta atau uitvoerbaar bij voorraad

(4)

2

yaitu putusan yang dapat dijalankan eksekusinya terlebih dahulu meskipun ada perlawanan atau banding. Dengan kata lain, putusan ini dapat dilaksanakan meskipun belum berkekuatan hukum tetap. Hal ini diatur Dalam Pasal 180 HIR dan Pasal 191 R.Bg.

Oleh karena itu Mahkamah Agung mengeluarkan ketentuan diantaranya Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 3 Tahun 200 Tentang Putusan Serta Merta dan Putusan Provisionil dengan alasan :

1. Putusan serta merta dikabulkan berdasarkan bukti- bukti yang keontetikannya dibantah oleh pihak tergugat dengan bukti yang juga otentik.

2. Hakim tidak cukup mempertimbangkan atau tidak memberikan pertimbangan hukum yang cukup jelas dalam hal mengabulkan petitum tentang putusan serta merta dan putusan provisionil.

3. Hampir setiap jenis perkara dijatuhkan putusan serta merta oleh hakim

menyimpang dari ketentuan Pasal 180 ayat (1) HIR dan Pasal 191 R.Bg.

4. Untuk melaksanakan putusan serta merta dan provisonil, Ketua Pengadilan Negeri meminta persetujuan kepada Pengadilan Tinggi.

5. Pengadilan Tinggi dapat dengan mudah mengabulkan permohonan persetujuan dari Ketua Pengadilan Negeri. 6. Ketua Pengadilan Tinggi dan

para hakim tidak mengindahkan SEMA terdahulu yaitu SEMA Nomor 13 Tahun 1964, SEMA Nomor 5 Tahun 1969, SEMA Nomor 3 Tahun 1971, SEMA Nomor 6 Tahun 1975 dan SEMA Nomor 3 Tahun 1978.

Pada tahun 2013 ada sekitar 8 kasus yang dimintakan untuk dijatuhkan putusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu. Namun hanya satu kasus yang dapat dikabulkan untuk dijatuhkan putusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu. Hal ini disebabkan sulitnya hakim dalam mengabulkan permintaan putusan yang dapat

(5)

dijlankan terlebih dahulu karena banyaknya syarat yang harus diperhatikan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa putusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu atau putusan serta merta atau uitvoerbaar bij voorraad banyak menimbulkan kesulitan dalam pelaksanaanya. Sehingga hakim sedapat mungkin menghindari putusan ini walaupun pelaksanaan dari putusan ini cepat.

Berdasarkan uraian diatas maka judul dari penulisan ini yaitu “PUTUSAN YANG DAPAT DIJALANKAN TERLEBIH DAHULU ATAU PUTUSAN SERTA MERTA (UITVOERBAAR

BIJ VOORRAAD) DALAM

PERKARA PERDATA DI PENGADILAN NEGERI KLAS 1A PADANG”.

Dari uraian latar belakang tersebut, maka masalah yang akan diangkat yaitu :

1. Apakah yang menjadi pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan yang dapat dijalankan terlebih

dahulu di Pengadilan Negeri Klas I A Padang?

1. Bagaimanakah eksekusi terhadap putusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu di Pengadilan Negeri Klas I A Padang?

Berdasarkan rumusan masalah yang dikaji oleh peneliti, maka tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu di Pengadilan Negeeri Klas I A Padang.

2. Untuk mengetahui proses terhadap putusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu di Pengadilan Negeri Klas I A Padang.

Metodologi

Dalam penelitian ini peneliti melaksanakan penelitian secara yuridis sosiologis yaitu suatu penelitian yang menggunakan data primer yang diperoleh dari lapangan, disamping itu dilakukan penelitian

(6)

4

kepustakaan untuk mendapatkan data sekunder.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) sumbeer data, yaitu :

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan dengan wawancara sengan responden atau informan. Untuk mendapatkan data tersebut penulis melakukan wawancara dengan Bapak Estiono, S.H., M.H selaku hakim Pengadilan Negeri Klas I A Padang dan Bapak Basrul Efendi selaku Juru Sita di Pengadilan Negeri Klas I A Padang.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan- bahan kepustakaan sebagai penjelasan dari data primer.

Adapun data sekunder tersebut terdiri dari :

a. Bahan hukum primer Bahan hukum primer adalah bahan yang diperoleh dengan memperhatikan dan mempelajari perundang- undangan yang berlaku diantaranya :

1) Kitab Undang –Undang Hukum Perdata

2) Herzeine Inlandsch

Reglement

3) Rechtsreglement Voor de Buiten Gewestan

4) Undang- Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman 5) Surat Edaran Mahkamah

Agung (SEMA) Nomor 3 Tahun 2000 Tentang Putusan Serta Merta dan Provisionil.

b. Bahan hukum sekunder Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan tentang bahan hukum primer supaya dapat lebih mudah menganalisa.

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah :

1) Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data untuk memperoleh keterangan dengan melakukan tanya jawab secara lisan dengan informan. Informannya adalah Bapak Estiono, S.H., M.H selaku Hakim Pengadilan Negeri Klas I A Padang dan Bapak Basrul Efendi selaku Juru Sita Pengadilan Negeri Klas I A Padang.

(7)

Wawancara yang digunakan adalah semi tersrtuktur yaitu pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu kemudian dikembangkan sesuai dengan jawaban dari pertanyaan sebelumnya.

2) Studi dokumen

Studi dokumen menggunakan data sekunder dari bahan kepustakaan dan berbagai literatur seperti buku- buku, jurnal, hasil penelitian dan dokumen- dokumen yang berkaitan erat dengan masalah yang diteliti.

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu dengan mengelompokkan data sesuai dengan aspek yang diteliti sehingga diperoleh kesimpulan untuk menjawab permasalahan yang dirumuskan.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Hakim Pengadilan Negeri Klas I A Padang Bapak Estiono S.H., M.H menjelaskan bahwa peetimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan yang dapat diajlankan terlebih dahulu adalah terpenuhinya salah satu syarat dalam

Pasal 180 HIR dan Pasal 190 R.Bg dimana dalam kasus ini adanya bukti otentik yang tidak dapat dibantah kebenarannya oleh pihak lain yaitu sertifikat hak milik.

Bapak Estiono juga menjelaskan bahwa pertimbangan untuk menjatuhkan putusan yang dapat dijlankan terlebih dahulu atau putusan serta merta (uitvoerbaar bij voorraad) juga berpedoman pada ketentuan yang terdapat dalam Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 200 Tentang Putusan Serta Merta dan Putusan Provisionil.

Selanjutnya eksekusi terhadap putusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu ini, berdasarkan wawancara penulis dengan Bapak Basrul Efendi selaku Juru Sita di Pengadilan Negeri Klas I A Padang eksekusi tidak bisa dilakukan karena tidak ada permohonan dari pihak yang menang.

Selain itu yang menyebabkan alasan tidak dilaksanakannya eksekusi adalah besarnya uang jaminan yang jumlahnya harus sesuai dengan besarnya objek perkara serta kekhawatiran hakim bahwa sewaktu- waktu perkara tersebut dapat berbalik.

(8)

6

Bapak Basrul Efendi juga menjelaskan bahwa di Pengadilan Negeri Klas I A Padang belum pernah dijalankannya eksekusi terhadap putusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu setelah dijatuhkan oleh hakim.

Ucapan Terima Kasih

Penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada Ibu As Suhaiti Arief S.H.,M.H selaku Pembimbing I dan Bapak Syafril S.H., M.H selaku Pembimbing II yang telah memberikan pendapat dan nasehat kepada penulis selama menyelasaikan skripsi ini.

Selanjutnya ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada :

1. Ibu Dwi Astuti Palupi S.H.,M.H selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta.

2. Ibu Dr.Sanidjar Pebrihariati R, S.H.,M.H selaku Wakil Dekan Universitas Bung Hatta.

3. Bapak Adri S.H.,MH selaku Ketua Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta.

4. Bapak Deswita Rosra S.H.,M.H selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis.

5. Kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama duduk di bangku perkuliahan, serta Bapak dan Ibu Karyawan dan Karyawati Fakultas Hukum yang telah membantu.

6. Bapak Estiono S.H.,M.H selaku Hakim Pengadilan Negeri Klas I A Padang. 7. Bapak Basrul Efendi selaku

Juru Sitadi Pengadilan Negeri Klas I A Padang.

8. Kepada Mama tercinta Meliana Erika Simarmata untuk dukungan, kasih sayang serta doa yang selalu diberikan kepada penulis, juga papa Hendrikus Situngkir yang saat ini sudah berada di surga terima kasih atas segalanya.

9. Untuk abang tersayang Danel Aditia Situngkir S.H.,M.H serta kakak Siska Prasecianti S.H dan adik- adik yang

(9)

kukasihi Eduard Felix Situngkir dan Esther Elisabet Situngkir terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada penulis dan doanya. 10.Untuk ompet, tante dan

opung terimakasih atas dukungannya kepada penulis. 11.Untuk sahabat- sahabat SMA

Keny, Juwest, Fitri, Kristin, Bang Kapri yang berjuang bersama menyelesaikan Perguruan Tinggi walaupun di tempat yang terpisah. 12.Untuk sahabat terbaik yang

penulis dapatkan selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Universitas Bung Hatta Fajra Fransiska, Gebie Ferizkha, Putrisa Patni, Nur Dwi Lidiana semoga kita tetap kompak selalu.

13.Teman-teman angkatan 2013 yang tidak dapat penulis tuliskan satu per satu, terima kasih atas semangat yang diberikan kepada penulis.

Daftar Pustaka A. Buku-buku

As Suhaiti Arief, 2008,

Hukum Acara Perdata, Bung Hatta University Press, Padang.

Bambang Sugeng dan Sujayadi, 2012, Pengantar Hukum Acara Perdata dan Contoh Dokumen Litigasi, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta.

M.Nur Rasaid, 2005, Hukum Acara Perdata, Cetakan Kelima, Sinar Grafika, Bukittinggi.

Moh. Taufik Makarao, 2004,

Pokok- Pokok Hukum Acara

Perdata, Rineka Cipta, Jakarta.

M. Yahya Harahap, 2015,

Hukum Acara Perdata, Cetakan Kelima Belas, Sinar Grafika, Jakarta.

Retnowulan Sutantio dan Iskandar Oeripkartawinata, 1997,

Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Praktek, Cetakan kedelapan, Mandar Maju, Bandung.

Sudikno Mertokusumo, 1997,

Hukum Acara Perdat, Liberty, Yogyakarta.

Wirjono Prodjodikoro, 1982,

(10)

8

Cetakan Kesembilan, Sumur, Bandung.

Zainal Asikin dan Ammirudin, 2012, Metode Penelitian Hukum, Cetakan Keenam, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

B. Perundang-Undangan

Undang – Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945

Kitab Undang – Undang Hukum Perdata (KUHPer)

Herzeine Inlands Reglement (HIR)

Rechstsreglement Voor de Buiten Gewesten (R.Bg)

Undang – Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Pokok Pokok Kekuasaan Kehakiman.

Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2000 Tentang Putusan Serta Merta dan Putusan Provisionil.

Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2001.

C. Sumber Lainnya

Muhammad Husni, Putusan

Serta Merta dan

Pelaksanaannya,Vol 2, Nomor 2, Universitas Syiah Kuala, Aceh, 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Unsur-unsur peta rencana tata ruang wilayah daerah kota yang menggunakan skala 1:10.000 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, meliputi kawasan lindung, kawasan budidaya,

Dengan adanya Sekolah Demokrasi di Kabupaten Pangkep ini, dapat memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan politik di Kabupaten Pangkep, seperti desiminasi

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPA materi sifat dan perubahan wujud benda pada siswa kelas IV SD

Dalam kesempatan penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang begitu besar pada pihak-pihak yang telah membantu, kepada yang terhormat :.. Budi Setiawan, MT, selaku Dekan

dan pengelolaan sumber daya alam; (4) Organisasi kelompok masyarakat pengguna yang terlegitimasi kewenangannya oleh seluruh pihak untuk mengatur pemanfaatan dan

Permasalahan utama yang dihadapi industri minyak kunyit di Indonesia adalah bahwa minyak kunyit dari Indonesia tidak dapat memenuhi permintaan yang semakin meningkat tiap

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Secara serempak faktor kemandirian, modal, emosional dan pendidikan berpengaruh

Bahasa Tubuh Saat sedang diwawancara oleh penulis ketika sedang menjadi dragqueen, para informan biasanya sambil memainkan rambutnya, ketika duduk menyilangkan