Kementerian Pertanian
Biro Umum dan Humas
RINGKASAN BERITA PERTANIAN MEDIA UTAMA NASIONAL1
SELASA, 26 MEI 2015 1
a. BPOM Serahkan Hasil Uji ke Bareskrim (+)
Kepala BPOM Roy A Sparingga mengatakan pihaknya telah menyelesaikan penelitian terhadap sampel beras yang diduga mengandung plastik. Hasil uji itu diserahkan ke Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri. Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Badrodin Haiti mengatakan, permasalah beras sintetis harus segera dituntaskan agar tidak kian menimbulkan keresahan di masyarakat.
b. Penetrasi oleh Pemerintah Lemah (N)
Kemampuan pemerintah memenetrasi harga pasar kebutuhan pokok, terutama beras, masih sangat lemah. Hal itu menyebabkan pedagang dengan leluasa mengatur harga pasar. Dwi Andreas Santoso, Guru Besar IPB mengatakan, pemerintah seharusnya bisa memegang kendali untuk mengamankan stok dan harga pangan strategis. Saat ini, pemerintah tengah menyiapkan peraturan presiden tentang bahan pokok strategis dan penting. 2
a. Pulau Karantina Mulai Dibangun Tahun Depan (+)
Menyusul rencana pendirian Pulau Karantina di sejumlah pulau di Indonesia, pemerintah mengaku akan terlebih dahulu menyelesaikan studi kelayakan Pulau Naduk, Prov. Bangka Belitung. "Kelayakan lokasi di pulau ini sudah dua tahun lalu kita identifikasi. Luasnya sekitar 2.130 hektare. Proses studi kelayakan rencananya akan selesai tahun ini dan pembangunan fisik dimulai 2016," jelas Banun Harpini, Kepala Badan Karantina Kementan.
b. Produksi di Kaltim Diproyeksi Naik 15% (+)
Produksi minyak kelapa sawit di Kaltim pada tahun ini diprediksi bakal naik 15% menjadi 7 juta ton dibandingkan dengan tahun lalu. Kenaikan produksi itu didorong oleh sebagian perkebunan sawit yang melakukan panen perdana. Di sisi lain, tidak ada peremajaan sawit sehingga produksi minyak sawit tahun ini tidak terganggu.
c. Formula HPP Beras Perlu Direvisi (+)
Pemerintah perlu merombak kembali ketentuan harga acuan pembelian beras dan gabah (HPP), karena kebijakan itu dinilai belum memberikan dampak peningkatan kesejahteraan bagi petani. Pakar pertanian dari IPB Dwi Andreas Santosa mengatakan rendahnya harga pembelian gabah di tingkat petani karena kadar air dari gabah yang dihasilkan petani lebih tinggi dari yang
1 Media : Kompas, Bisnis Indonesia, Media Indonesia, Koran Tempo, Republika Sumber: Biro Umum dan Humas Kementan
Sifat berita: Positif (+ ) bila berita berdampak positf terhadap citra Kementan dan pemangku kepentingannya; Negatif (-) bila berita berdampak negatif terhadap Kementan; Netral (N) bila berita tidak berdampak langsung kepada Kementan atau isu menjadi tanggung jawab instansi/badan publik lainnya, atau bila berita negatif dan positif berimbang
Kementerian Pertanian
Biro Umum dan Humas
ditetapkan. Oleh karena itu, pemerintah perlu menetapkan kembali ketentuan kadar air dalam pengadaan beras oleh Perum Bulog.
d. Kanada & Turki Segera Investasi Peternakan Sapi (+)
Kanada dan Turki segera membenamkan investasi di sektor peternakan sapi di Tanah Air. Rencana investasi Kanada dan Turki itu diharapkan mendorong diversifikasi sumber sapi yang diternak di dalam negeri. Mentan Andi Amran Sulaiman mengatakan Kementan akan mulai mengintensifkan komunikasi dengan Kanada dan Yurki untuk segera dapat merealisasikan kerja sama tersebut.
e. RI Bantu Fiji 20 Traktor (+)
Kementan akan memberikan bantuan sebanyak 20 traktor kepada Fiji. Keputusan pemberian bantuan tersebut merupakan hasil pertemuan Mentan Andi Amran Sulaiman dengan Duta Besar Fiji untuk Indonesia.
f. Perpres Stabilisasi Harga Diperlukan(+)
Komisi IV DPR mendesak pemerintah segera mengeluarkan peraturan presiden (Perpres) tentang pengendalian harga kebutuhan pokok menjelang Ramadhan. Nantinya, Perpres tersebut akan mengatur pengendalian harga komoditas pangan utama dengan wewenang pengendalian harga diberikan kepada Mendag sebagai amanah dari UU No. 7/2014.
g. Harga Beras Masih Tinggi (N)
Harga beras dinilai masih berada di level yang cukup tinggi, kendati dari segi perhitungan antara produksi dan konsumsi per kapita, Indonesia seharusnya masih memiliki surplus. Kondisi tersebut, menurut Guru Besar Institut Pertanian Bogor Dwi Andreas Santosa didorong karena mata rantai distribusi beras dari petani hingga berada di tangan konsumen melewati mata rantai distribusi yang sangat panjang antara 7-8 rantai distribusi.
3
a. Pertemuan Bilateral Menteri Pertanian RI, Duta Besar Turki, Fiji, Kuba dan Kanada (+)
Mentan RI Andi Amran Sulaiman menerima empat duta beras negara sahabat, yakni Turki, Fiji, Kuba dan Kanada. Pertemuan tersebut melahirkan komitmen bersama antara Indonesia dan setiap negara mitra dalam rangka mendukung pembangunan sektor pertanian. Pada kesempatan pertemuan ini, Dubes Kuba juga menyampaikan undangan dari Mentan Kuba kepada Mentan RI untuk dapat berkunjung ke Kuba dalam rangka menjajaki berbagai peluang kerja sama di bidang pertanian, khususnya sektor industri gula.
b. Memperkukuh Pilar Keamanan Pangan (+)
Beberapa hari belakangan ini, media massa gencar memberikan penemuan beras bodong yang tidak layak konsumsi. Guna memutus mata rantai kejahatan di balik bisnis makanan, sebagai umat beragama semestinya para pedagang dan korporasi lebih mempertimbangkan aspek moralitas ketimbang nilai keuntungan yang diperoleh. Atas dasar inilah, para pemuka agama punya tugas baru untuk berperan memperbaiki moral bangsa. Mereka hadir bukan sekedar mengusung ceramah agama, melainkan juga memberi teladan
Kementerian Pertanian
Biro Umum dan Humas
moralitas tentang perilaku manusia.
c. Memberantas Mafia Peredaran Beras Sintetis (+)
Akhir-akhir ini, publik dikejutkan dan diresahkan dengan beredarnya beras sintetis berbahan plastik di pasaran. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pemerintahan Jokowi. Pertama, segera memerintahkan Mendag dan Menperin untuk bekerjasama dengan sejumlah pihak untuk membuat tim khusus agar mengusut munculnya beras palsu. Kedua, tim khusus itu segera bekerja keras agar dapat memulihkan kepercayaan publik dan ketiga, perlunya penegakkan UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Langkah-langkah itu perlu dilakukan pemerintah Jokowi agar program, ide dan gagasan kedaulatan pangan, swasembada pangan, dan anti impor beras dapat terlaksana dengan baik sebagai ciri utama pembeda dari pemerintahan sebelumnya.
d. Impor Bawang Merah Dibuka Jelang Puasa (N)
Mendag Rachmat Gobel menyatakan akan membuka keran impor bawang merah menjelang Ramadhan. Jumlahnya masih dalam penghitungan. "Baru tadi pagi saya berbicara dengan Menteri Pertanian. Dalam waktu dekat ini memang ada rencana impor, sehingga pada saat Puasa dan Lebaran nanti, stok dipasar mencukupi supaya tidak terjadi lonjakan harga," ujar Mendag. Bawang merah merupakan bahan pangan yang menunjukkan lonjakan harga belakangan ini.
e. Kekeringan Lahan Pertanian Meluas (-)
Kekeringan lahan pertanian kian meluas. Di beberapa wilayah di Jawa Barat seperti Cirebon, Purwakarta, Ciamis dan Sukabumi, petani sudah kesulitan mendapatkan pasokan air untuk kebutuhan tanaman. Kesulitan air itu diungkapkan seorang petani asal Desa Winong, Kec. Gempol, Cirebon, Sumardi. Padahal umur tanaman padi masih muda, yaitu sekitar 15 hari, dan masih membutuhkan banyak air.
4
a. Turki dan Kanada Lirik Investasi Peternakan (+)
Mentan Andi Amran Sulaiman mengatakan dua negara, yakni Turki dan Kanada, siap berinvestasi pada sektor peternakan di Indonesia. Mentan menjelaskan, wilayah yang akan diprioritaskan untuk menjadi lahan investasi Turki dan Kanada adalah Maluku, NTB dan NTT.
b. Pemerintah Perketat Distribusi Beras (+)
Pemerintah akan menerbitkan aturan yang mewajibkan perusahaan beras mendaftarkan merknya untuk melindungi konsumen. Bukan hanya merek, beleid berbentuk Permendag ini juga mengharuskan pengusaha menyampaikan lokasi pabrik dan jumlah pasokan beras. Pengetatan distribusi beras merupakan salah satu cara pemerintah merespons makin merebaknya isu beras sintetis.
5
a. Ketahanan Pangan Dimulai Dari Rumah (+)
Diversifikasi pangan tidak dimaksudkan untuk menggantikan beras, tetapi mengubah pola konsumsi masyarakat menjadi lebih beragam. Dalam hal
Kementerian Pertanian
Biro Umum dan Humas
pemanfaatan pekarangan rumah misalnya, dikembangkan konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Aplikasi konsep ini meliputi pemberdayaan wanita, berorientasi untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, dikembangkan secara berkelanjutan, didampingi oleh penyuluh, serta dikoordinasikan bersama aparat kabupaten/kota. Pemerintah mengharapkan masyarakat dapat menegakkan kemandiriannya di bidang pangan, baik dalam aspek penyediaan, keterjangkauan maupun pemanfaatan lahan.
b. Peran Lembaga Ketahanan Pangan Nasional (+)
Dalam menghadapi tantangan dan permasalahan ketahanan pangan, Dr. Ir. Winny Dian Wibawa, M.Sc., sangat menekankan peran kelembagaan ketahanan pangan tingkat nasional. Winny menjelaskan perlunya dibentuk lembaga Pemerintah yang menangani bidang pangan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden untuk mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan nasional. "Kelembagaan ketahanan pangan tersebut bisa berperan aktif untuk mengkoordinasikan, mensinkronkan dan mendorong seluruh pemangku kepentingan secara horizontal maupun vertikal dalam mewujudkan ketahanan pangan sampai tingkat perseorangan dengan berlandaskan kedaulatan pangan dan kemandirian pangan secara berkesinambungan," kata Winny.
c. Impor Kedelai Masih Sulit Ditekan (N)
Kemendag masih sulit menekan impor kedelai karena produksi dalam negeri belum memenuhi kebutuhan. Sedangkan, swasembada kedelai diprediksi tidak bisa tercapai dalam waktu dekat. Indonesia dinilai masih membutuhkan impor sekitar 1,34 juta ton untuk tahun ini. Kebutuhan kedelai tersebut lebih banyak untuk bahan baku produksi tempe dan tahu serta industri.
d. Belum Ada Penindakan Soal Beras Plastik (N)
Pemerintah dan pihak kepolisian masih belum mengambil tindakan tegas meski peredaran beras plastik terindikasi semakin luas. Saat ini, beras plastik tak hanya ditemukan beredar di Bekasi, tetapi juga telah menyebar ke Gunung Kidul, Bogor, Depok, Kendari, dan Kutau Barat. Dirjen PPHP Kementan, Yusni Emilia Harahap menyebutkan, soal keberadaan beras plastik, pihaknya belum bisa menyimpulkan kebenarannya. "Masih ditangani dan ditelusuri pihak berwenang," kata Yusni.
6
a. Gobel Jangan Telat Antisipasi Sembako Naik Jelang Puasa (N)
Kendati bulan Ramadhan masih sekitar tiga minggu lagi, harga kebutuhan pokok mulai mengalami kenaikan. Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri menilai, kebutuhan bahan pokok tidak patut naik karena tidak ada masalah dengan stok. Ekonom Indef Imaduddin Abdullah menyarankan pemerintah lebih aktif mengawasi distribusi barang. Selain, untuk mengantisipasi kecurangan, langkah itu perlu dilakukan untuk mengatur barang agar merata.